Kasus: penembakan

  • Soal Penegakan Hukum Kasus Penembakan Sabung Ayam, Ini Kata MUI Lampung

    Soal Penegakan Hukum Kasus Penembakan Sabung Ayam, Ini Kata MUI Lampung

    Bandar Lampung: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung turut menyimak proses hukum kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota Polri dalam penggerebekan sabung ayam.

    Ketua MUI Lampung, KH Suryani M. Nur, mendukung penuh terhadap penegakan hukum terhadap para pelaku tanpa pandang bulu.

    “Kami mengapresiasi profesionalisme TNI yang telah membuka proses peradilan terhadap anggotanya secara tegas. Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua institusi agar tidak memberi ruang bagi oknum-oknum yang menyalahgunakan kewenangan,” kata Suryani dalam keterangan pers dikutip, Kamis, 19 Juni 2025.

    Dia menjelaskan peradilan ini merupakan langkah penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi militer, sekaligus menjadi bentuk pembenahan internal yang nyata.
     

    Selain soal penegakan hukum, MUI Lampung juga menyoroti akar persoalan dari kasus ini yakni, praktik perjudian sabung ayam terjadi di Way Kanan. Oleh karenanya MUI mengutuk keras aktivitas ilegal tersebut.

    “MUI juga menyerukan agar tokoh agama, adat, dan masyarakat ikut aktif dalam membina umat melalui dakwah, pendidikan akhlak, dan pengawasan sosial, demi menciptakan lingkungan yang bersih dan bermartabat,” jelas Suryani.

    Sementara Ketua MUI Way Kanan, KH Saefullah, mengaku bersyukur proses hukum telah memasuki persidangan. Dia berharap ada pelajaran penting yang bisa dipetik dalam kejadian ini.

    “Kami berharap proses persidangan tetap dapat digelar secara terbuka untuk umum dan diketahui masyarakat luas,” ungkapnya.

    Hal senada dikatakan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Way Kanan, Joko Susanto yang mengatakan bahwa transparansi dan independensi peradilan militer sangat penting agar kepercayaan publik terhadap institusi hukum tetap terjaga.

    “Masyarakat tentu akan memperhatikan proses ini dengan seksama. Kami berharap tidak ada intervensi dalam bentuk apapun dan majelis hakim benar-benar menggali kebenaran materiil agar putusannya mencerminkan keadilan yang sesungguhnya,” ungkap Joko.

    Bandar Lampung: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung turut menyimak proses hukum kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota Polri dalam penggerebekan sabung ayam.
     
    Ketua MUI Lampung, KH Suryani M. Nur, mendukung penuh terhadap penegakan hukum terhadap para pelaku tanpa pandang bulu.
     
    “Kami mengapresiasi profesionalisme TNI yang telah membuka proses peradilan terhadap anggotanya secara tegas. Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua institusi agar tidak memberi ruang bagi oknum-oknum yang menyalahgunakan kewenangan,” kata Suryani dalam keterangan pers dikutip, Kamis, 19 Juni 2025.

    Dia menjelaskan peradilan ini merupakan langkah penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi militer, sekaligus menjadi bentuk pembenahan internal yang nyata.
     

     
    Selain soal penegakan hukum, MUI Lampung juga menyoroti akar persoalan dari kasus ini yakni, praktik perjudian sabung ayam terjadi di Way Kanan. Oleh karenanya MUI mengutuk keras aktivitas ilegal tersebut.
     
    “MUI juga menyerukan agar tokoh agama, adat, dan masyarakat ikut aktif dalam membina umat melalui dakwah, pendidikan akhlak, dan pengawasan sosial, demi menciptakan lingkungan yang bersih dan bermartabat,” jelas Suryani.
     
    Sementara Ketua MUI Way Kanan, KH Saefullah, mengaku bersyukur proses hukum telah memasuki persidangan. Dia berharap ada pelajaran penting yang bisa dipetik dalam kejadian ini.
     
    “Kami berharap proses persidangan tetap dapat digelar secara terbuka untuk umum dan diketahui masyarakat luas,” ungkapnya.
     
    Hal senada dikatakan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Way Kanan, Joko Susanto yang mengatakan bahwa transparansi dan independensi peradilan militer sangat penting agar kepercayaan publik terhadap institusi hukum tetap terjaga.
     
    “Masyarakat tentu akan memperhatikan proses ini dengan seksama. Kami berharap tidak ada intervensi dalam bentuk apapun dan majelis hakim benar-benar menggali kebenaran materiil agar putusannya mencerminkan keadilan yang sesungguhnya,” ungkap Joko.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • 3 Tersangka Penembakan WNA Australia Tertangkap, Sempat Kabur ke Singapura

    3 Tersangka Penembakan WNA Australia Tertangkap, Sempat Kabur ke Singapura

    “Tapi kami terus berkomunikasi dengan pihak terkait dengan Bareskrim, imigrasi, dan termasuk Polda Metro Jaya, sehingga upaya ini bisa digagalkan,” dia menegaskan.

    Kepolisian juga melakukan pemeriksaan paspor terhadap ketiga tersangka tersebut dan meyakini bahwa mereka adalah Warga Negara Australia.

    Dalam kasus ini kemungkinan ada orang lain yang ikut terlibat di dalamnya. “Bisa kemungkinan kami masih pendalaman detail itu,” dia menerangkan.

    Polisi sendiri menjelaskan barang bukti yang diamankan saat di TKP ialah Hummer, peluru berukuran 9 milimeter, dan polisi terus melakukan uji balistik.

    Hingga saat ini, polisi masih mendalami dan memeriksa perkara tersebut. Ketiga tersangka dikenai pasal berlapis, salah satunya hukuman mati.

    “Yang kita kenakan yang pertama pasal  340 atau pasal 338, dan atau pasal 351 Ayat 3 dan atau Undang-Undang Darurat 12 51,” dia memungkasi.

  • Hari Paling Mematikan di Lokasi Bantuan, Hujan Peluru di Tengah Kelaparan

    Hari Paling Mematikan di Lokasi Bantuan, Hujan Peluru di Tengah Kelaparan

    PIKIRAN RAKYAT – Gaza kembali berduka. Pada hari Selasa 12 Juni 2025, pasukan Israel penjajah menembaki kerumunan warga Palestina yang sedang mengantre bantuan makanan di Khan Younis, Jalur Gaza selatan.

    Sedikitnya 70 orang tewas dalam serangan tersebut, menjadikannya hari paling mematikan sejak pusat distribusi bantuan didirikan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF). Serangan itu juga melukai lebih dari 200 orang, sebagian besar dalam kondisi kritis.

    Hujan Peluru di Tengah Kelaparan

    Menurut laporan saksi mata dan pernyataan dari petugas medis, pasukan Israel penjajah melepaskan tembakan dengan senapan mesin berat, peluru tank, dan drone tempur ke arah kerumunan warga yang sedang menunggu tepung dan makanan.

    “Drone Israel menembaki warga. Beberapa menit kemudian, tank Israel menembakkan beberapa peluru ke warga, yang menyebabkan sejumlah besar martir dan terluka,” tutur Mahmud Bassal, juru bicara Pertahanan Sipil Gaza.

    Serangan tersebut terjadi di sepanjang jalan timur utama kota Khan Younis, tempat warga berkumpul untuk mengakses distribusi makanan dari GHF. Para penyintas menggambarkan suasana mencekam saat suara tembakan dan ledakan menghantam kerumunan yang tidak bersenjata.

    “Saya selamat dengan keajaiban,” ucap Mohammed Abu Qeshfa, seorang warga yang lolos dari maut.

    “Tembakan berat dan penembakan tank menyasar kami tanpa henti,” ujarnya menambahkan.

    Yousef Nofal, salah satu saksi lainnya, menyebut peristiwa itu sebagai “pembantaian” dan mengaku melihat banyak tubuh berserakan tak bernyawa.

    “Prajurit menembaki orang-orang saat mereka mencoba melarikan diri,” katanya.

    Korban Terus Bertambah

    Petugas medis di Rumah Sakit Nasser melaporkan bahwa banyak korban datang dalam keadaan “hancur berkeping-keping” dan tidak bisa diidentifikasi karena luka-luka parah yang diderita. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk anak-anak.

    “Puluhan warga sipil, termasuk anak-anak, tewas, dan tidak ada yang bisa membantu atau menyelamatkan nyawa,” tutur Saeed Abu Liba, warga Gaza yang menyaksikan kejadian.

    Menurut laporan Al Jazeera, lebih dari 300 orang telah tewas dan 2.800 lebih luka-luka sejak GHF memulai operasi bantuan pada 26 Mei lalu.

    PBB: “Ini Tidak Dapat Diterima”

    Insiden ini mendapat kecaman keras dari komunitas internasional. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres melalui juru bicaranya, Farhan Haq, menyatakan kemarahan atas jatuhnya korban sipil dalam jumlah besar saat mereka hanya mencoba mencari makanan.

    “Sekretaris Jenderal mengutuk hilangnya nyawa dan cedera pada warga sipil di Gaza, di mana sekali lagi mereka ditembak saat mencari makanan. Ini tidak dapat diterima,” tutur Haq dalam pernyataan di Markas Besar PBB di New York.

    PBB juga menyebut angka resmi yang mengerikan: hingga 12 Juni, 338 orang tewas dan lebih dari 2.800 orang terluka saat mencoba mengakses bantuan pangan dari GHF.

    Blokade dan Tuduhan Terhadap GHF

    GHF, yang didukung oleh Israel penjajah dan Amerika Serikat, mulai mendistribusikan bantuan pangan setelah Israel penjajah mencabut sebagian blokade ketat terhadap makanan dan obat-obatan yang telah berlangsung selama hampir tiga bulan.

    Namun, organisasi-organisasi kemanusiaan internasional menolak bekerja sama dengan GHF karena dinilai tidak netral dan memprioritaskan kepentingan militer.

    Meski Israel penjajah mengklaim telah melakukan “tembakan peringatan” kepada individu yang dianggap mencurigakan, mereka tidak menyebutkan apakah tembakan tersebut mengenai warga sipil.

    Dalam praktiknya, hampir setiap hari terjadi insiden penembakan di sekitar lokasi distribusi bantuan.

    Sistem Kesehatan Gaza Runtuh

    Kondisi rumah sakit di Gaza juga semakin mengkhawatirkan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa krisis bahan bakar telah menyebabkan sebagian besar rumah sakit tidak dapat beroperasi.

    “Selama lebih dari 100 hari, tidak ada bahan bakar yang masuk ke Gaza dan upaya untuk mengambil persediaan dari zona evakuasi telah ditolak,” kata Rik Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

    Saat ini, hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi secara minimal, dengan total kapasitas sekitar 1.500 tempat tidur, turun lebih dari 45 persen dari kapasitas sebelum perang.***

  • Tiga Warga Australia Ditangkap Terkait Penembakan di Bali Tewaskan 1 Orang

    Tiga Warga Australia Ditangkap Terkait Penembakan di Bali Tewaskan 1 Orang

    Polda Bali menangkap tiga pria Australia terkait kasus penembakan yang menewaskan seorang warga Australia di Bali.

    Zivan Radmanovic, usia 32 tahun, tewas dalam penembakan akhir pekan kemarin, sementara Sanar Ghanim yang berusia 34 tahun terluka.

    Polda Bali merinci rencana pelarian yang rumit dari tiga pria yang diduga bertanggung jawab atas kematian warga Australia tersebut.

    Pihak kepolisian mengatakan mereka melarikan diri dari tempat kejadian dengan skuter, kemudian setidaknya satu dari mereka pindah ke mobil.

    Mereka kemudian bertukar mobil dan menuju ke Surabaya, di Jawa Timur, klaim polisi.

    “Mereka pertama kali menggunakan sepeda motor kemudian mereka menggunakan mobil, Toyota Fortuner putih yang kami temukan di Tabanan. Kemudian mereka berganti ke Suzuki XL7, mereka menyeberang ke Surabaya dan mencoba pergi ke luar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta,” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Daniel Adityajaya.

    “Seorang pria ditangkap oleh imigrasi anggota polda Jakarta, serta polri di bandara Jakarta.”

    “Dua orang lainnya berhasil melarikan diri, tapi kami berhasil membawa mereka kembali dengan kerja sama Interpol yang bertugas di kawasan Asia Tenggara.”

    Pihak kepolisian mengatakan dua dari tersangka yang diduga melakukan penembakan berhasil keluar dari Bali dan ditangkap di Asia Tenggara, Selasa kemarin.

    Satu orang ditangkap di Jakarta pada hari yang sama, saat ia mencoba meninggalkan Indonesia.

    Polda Bali terus melanjutkan penyelidikan mereka, tapi mereka ingin jaksa mendakwa ketiga tersangka dengan pembunuhan berencana yang dapat dijatuhi hukuman mati.

    “Kami akan menyelidikinya lebih rinci menggunakan pengetahuan dan bukti yang kami temukan. Tetapi kami yakin ketiga orang itu adalah pelakunya,” kata Inspektur Jenderal Daniel.

    “Mereka adalah eksekutor penembakan dan merekalah yang mempersiapkannya.”

    “Kami masih menyelidiki kasus ini, karena kami perlu menemukan motifnya,” jelas Inspektur Jenderal Daniel.

    Sementara itu Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro dari Bareskrim Polri mengatakan dua orang tersangka resmi ditangkap setelah dipulangkan dari Phnom Penh.

    “DFJ, pria berusia 27 tahun, berperan sebagai penyedia alat-alat yang digunakan untuk melancarkan pembunuhan, termasuk palu yang digunakan untuk membuka pintu vila dan kendaraan yang digunakan para pelaku,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

    “Selain terlibat dalam tindak pidana tersebut, yang bersangkutan juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penggelapan satu unit kendaraan bermotor jenis Suzuki XL7.

    “MC, pria berusia 22 tahun, dan PMT, pria berusia 27 tahun, sama-sama berperan membantu penggelapan satu unit kendaraan bermotor jenis Suzuki XL7.

    Keduanya ditangkap di Bandara Denpasar, setelah dipulangkan dari Phnom Penh, melalui kerja sama antara Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Republik Indonesia, NCB Interpol, Direktorat Jenderal Imigrasi, dan beberapa kepolisian di Asia Tenggara.

    Inspektur Jenderal Daniel mengatakan Polisi Federal Australia atau AFP juga telah membantu pihak kepolisian di Bali.

    Selasa kemarin, juru bicara AFP mengatakan kepada ABC jika mereka mengetahui insiden tersebut tetapi tidak akan berkomentar lebih lanjut.

    Barang bukti yang disita termasuk selongsong peluru, proyektil, darah, palu, masker wajah, kendaraan bermotor, dan rekaman CCTV, menurut pernyataan polisi.

    Diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan dalam bahasa Inggris

    Lihat Video ‘Polisi Tetapkan 3 WN Australia Tersangka Penembakan di Bali’:

  • Kekuatan Militer Iran Vs Israel, Siapa Lebih Perkasa?

    Kekuatan Militer Iran Vs Israel, Siapa Lebih Perkasa?

    Jakarta

    Dalam daftar Global Firepower, Iran berada di ranking 16, sementara Israel 15. Artinya, kekuatan militer kedua negara tak berbeda jauh. Dikutip detikINET dari Dawn, Rabu (18/6/2025) berikut perbandingan singkat kekuatan militer kedua rival tersebut.

    Sistem pertahanan udara

    Berdasarkan The Military Balance 2023, sistem Iron Dome Israel dianggap sebagai tulang punggung pertahanan udaranya, terdiri dari radar yang dapat mengidentifikasi proyektil yang masuk beserta kecepatan dan arahnya.

    Proyektil yang tidak menimbulkan ancaman dibiarkan mendarat di area kosong, sementara unit penembakan rudal meluncurkan rudal untuk menembak jatuh rudal berbahaya.

    Sementara Iran mempunyai sistem Azarakhsh untuk jarak pendek dan ketinggian rendah, yang merupakan sistem deteksi inframerah, dilengkapi dengan radar dan sistem elektro optik untuk mendeteksi dan mencegat target.

    Jumlah prajurit

    Iran memiliki total 610.000 personel aktif dengan 350.000 di angkatan darat, 190.000 di IRGC, 18.000 di angkatan laut, 37.000 di angkatan udara dan 15.000 di pertahanan udara, serta pasukan cadangan sebanyak 350.000, menurut Al Jazeera.

    Laporan tersebut juga mengungkap militer Israel memiliki 169.500 personel aktif, termasuk 126.000 di angkatan darat, 9.500 di angkatan laut, 34.000 di angkatan udara dan pasukan cadangan sebanyak 465.000.

    Pengeluaran pertahanan

    Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) yang diterbitkan bulan April, pengeluaran militer Iran turun 10% jadi $7,9 miliar pada tahun 2024, yang disebabkan dampak sanksi terhadap Iran.

    SIPRI juga mengungkapkan pengeluaran militer Israel tumbuh sebesar 65% menjadi $46,5 miliar tahun 2024, lonjakan dari tahun 2023, karena serangan membabi buta di Gaza yang menewaskan lebih dari 55.000 warga Palestina.

    Angkatan Udara

    Israel memiliki 345 pesawat tempur dan 43 helikopter serang, menurut Al Jazeera. Sedangkan angkatan udara Iran memiliki 312 pesawat tempur, dan IRGC memiliki 23. Angkatan udara Iran juga memiliki dua helikopter serang, angkatan darat memiliki 50, dan IRGC memiliki lima.

    Pesawat Iran, termasuk MiG-29, berusia setidaknya 35 tahun, tanpa peningkatan substansial terkait sanksi. F-14A Tomcat Iran berusia sekitar setengah abad, sementara F-4 Phantom II dan F-5 Tiger termasuk di antara generasi terakhir dalam layanan global. Sementara jet Israel banyak yang mutakhir termasuk F-16 dan F-35.

    Angkatan Darat

    Iran punya setidaknya 10.513 tank tempur, 6.798 senjata artileri, dan lebih dari 640 pengangkut personel lapis baja, kata Al Jazeera, Ditambahkan bahwa angkatan darat memiliki 50 helikopter, sementara IRGC memiliki lima helikopter. Israel memiliki sekitar 400 tank tempur, 530 senjata artileri, dan lebih dari 1.190 pengangkut personel.

    Angkatan Laut

    Menurut Al Jazeera, Israel memiliki lima kapal selam, dan 49 patroli dan kapal tempur pesisir. Sedangkan angkatan laut Iran memiliki 17 kapal selam taktis, 68 patroli dan kapal tempur pesisir, tujuh korvet, 23 kapal pendarat, serta 18 kendaraan logistik dan pendukung.

    Rudal balistik

    Iran memiliki setidaknya 12 jenis rudal balistik jarak menengah dan pendek, mulai dari Tondar 69 dengan jangkauan 150 km hingga Khorramshahr dan Sejjil, dengan jangkauan hingga 2.000 km. Ada beberapa versi lebih jauh yang sedang dikembangkan.

    Israel memiliki setidaknya empat jenis rudal balistik jarak kecil, menengah, dan menengah yang berbeda, termasuk LORA dengan jangkauan 280 km hingga Jericho-3 dengan jangkauan antara 4.800 km dan 6.500 km.

    Kemampuan nuklir

    Israel memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir, mengutip data Arms Control. Sementara itu, Iran tidak memiliki senjata nuklir tetapi melakukan aktivitas nuklir, yang menurut Teheran adalah untuk tujuan damai.

    (fyk/fay)

  • Ditjen Imigrasi Ciduk WN Australia Pelaku Penembakan di Bali

    Ditjen Imigrasi Ciduk WN Australia Pelaku Penembakan di Bali

    Bisnis.com, Jakarta — Direktorat Jenderal Imigrasi menangkap seorang warga negara Australia yang diduga terlibat dalam kasus tindak pidana penembakan terhadap Warga Negara Australia di Bali pada Senin 16 Juni 2025 kemarin.

    Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman mengatakan bahwa pelaku inisial DFJ (27) berhasil diamankan oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 06.25 WIB ketika ingin melarikan diri meninggalkan Indonesia menuju Singapura dengan tujuan akhir negara Kamboja.

    “DFJ tidak bisa melintas keluar Indonesia karena lampu pada autogate menunjukkan warna merah yang mengindikasikan bahwa yang bersangkutan masuk dalam daftar cekal imigrasi,” tuturnya di Jakarta, Rabu (18/6/2025).

    Yuldi menjelaskan bahwa petugas Imigrasi langsung mengamankan tersangka DFJ dan menghubungi pihak Ditjen Imigrasi untuk penanganan lebih lanjut. Menurutnya, DFJ berhasil diamankan tepat waktu berkat Pencekalan Mendesak yang diajukan oleh Interpol Indonesia.

    “Penangkapan ini membuktikan bahwa autogate kami adalah solusi andal untuk perlintasan penumpang yang efisien dengan keamanan terbaik,” katanya.

    Sebelumnya pada hari Sabtu 14 Juni 2025 sekitar pukul 00.15 WITA, dua WN Australia menjadi korban penembakan brutal oleh orang tak dikenal (OTK) di sebuah vila di Banjar Sedahan, Kabupaten Badung, Bali. 

    Salah satu korban penembakan tewas di tempat, sementara satu korban lainnya mengalami luka cukup serius. 

  • 3 WN Australia Ditetapkan Jadi Tersangka Penembakan di Bali

    3 WN Australia Ditetapkan Jadi Tersangka Penembakan di Bali

    Jakarta

    Polda Bali menetapkan tiga orang tersangka warga negara (WN) Australia terkait kasus penembakan terhadap dua orang WN Australia di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kabupaten Badung, Bali. Peristiwa itu menyebabkan satu korban tewas.

    “Kami yakin ketiganya adalah pelaku, mereka adalah eksekutor. Ketiganya sudah menjadi tersangka, WNA Australia sesuai paspor,” kata Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya dalam konferensi pers di Polres Badung, Bali, dilansir Antara, Rabu (18/6/2025).

    Ketiga tersangka adalah Tupou Pasa Midolmore (37), Coskunmevlut (23) dan Darcy Francesco Jenson (37). Menurut Daniel, ketiga tersangka patut diduga sebagai pelaku berdasarkan bukti-bukti dan keterangan yang dikumpulkan penyidik.

    Daniel mengatakan rencana penembakan terhadap dua korban dipersiapkan oleh tersangka berinisial D yang merujuk pada Darcy Francesco. Sementara dua lainnya, ikut terlibat sebagai eksekutor di tempat kejadian perkara.

    Namun demikian, Daniel menyebut akan terus melakukan pendalaman terkait peran dari ketiga tersangka secara rinci mengingat ketiganya baru tiba di Bali pada Selasa (17/6) malam.

    “Dari beberapa alat bukti petunjuk mengarah ketiga orang ini, kami baru bisa periksa tadi malam, kami terus kembangkan, kami kaitkan dengan fakta fakta yang lain dengan persesuaian pembuktian,” ucapnya.

    Selain itu, ketiganya pun dijerat dengan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan. Hingga kini, ketiganya masih diperiksa penyidik di Mapolres Badung.

    Daniel mengatakan penyidik masih melakukan pendalaman terkait dengan motif kejahatan tersebut.

    Sebelumnya, dua orang WNA Australia diduga ditembak saat istirahat di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6) dini hari.

    Dalam peristiwa tersebut, satu orang meninggal dunia atas nama Zivan Radmanovic dan satu orang korban mengalami luka, Sanar Ghanim.

    Penembakan itu disaksikan oleh GJ, istri korban ZR dan Daniela, istri Sanar. Korban ZR ditembak di dalam toilet kamar mandi sementara Sanar ditembak di dalam kamar.

    (fas/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Fadli Zon Diminta Hentikan Proyek Penulisan Ulang Sejarah

    Fadli Zon Diminta Hentikan Proyek Penulisan Ulang Sejarah

    GELORA.CO -Menteri Kebudayaan Fadli Zon didesak untuk menghentikan proyek penulisan ulang sejarah jika hanya bertujuan politis.

    Apalagi jika tujuan penulisan ulang sejarah untuk menyeleksi cerita perjalanan bangsa Indonesia sesuai keinginan pemegang kekuasaan sehingga bersifat parsial atau sebagian dan tidak menyeluruh.

    “Jangan lakukan penulisan sejarah melalui pendekatan kekuasaan yang bersifat selektif dan parsial atas pertimbangan-pertimbangan politis. Apabila ini terjadi, lebih baik hentikan saja proyek penulisan sejarah ini,” kata Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana kepada wartawan, Rabu 18 Juni 2025.

    Bonnie mengingatkan Fadli Zon bahwa penyangkalan terhadap peristiwa kelam pada kerusuhan Mei 1998 hanya akan menambah luka batin para korban dan keluarganya, serta masyarakat yang terlibat dalam tragedi berdarah era reformasi. Terlebih sampai disebut sebagai rumor yang tak memiliki bukti konkret.

    “Penyangkalan atas peristiwa pemerkosaan massal terhadap kaum perempuan Tionghoa dalam kerusuhan rasial 1998 hanya akan menambah beban traumatik pada penyintas dan keluarganya, bahkan kepada masyarakat yang mengalami peristiwa itu,” demikian Bonnie.

    Saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan tengah menggarap penulisan ulang sejarah nasional yang ditargetkan rampung pada Agustus 2025. 

    Namun dalam draf Kerangka Konsep Penulisan ‘Sejarah Indonesia’ ini, ternyata sejumlah pelanggaran HAM berat tidak dimasukkan.

    Beberapa pelanggaran HAM yang ‘dihilangkan’ dalam proyek penulisan ulang sejarah itu di antaranya seperti soal pemerkosaan perempuan Tionghoa dalam Peristiwa Mei 1998, penembakan misterius (Petrus), penghilangan paksa aktivis 1997-1998, tragedi Trisakti dan Semanggi I dan II, serta kasus-kasus pelanggaran HAM di Aceh dan Papua

  • Sidang Penembakan di Arena Sabung Ayam, Kuasa Hukum Anggap Keterangan Terdakwa Rancu

    Sidang Penembakan di Arena Sabung Ayam, Kuasa Hukum Anggap Keterangan Terdakwa Rancu

    Lampung: Sidang kasus penembakan di arena sabung ayam di Lampung kembali digelar. Terdakwa kasus penembakan dalam arena sabung ayam di Lampung, Peltu Yun Heri Lubis, mengaku sudah menjalankan arena judi sabung ayam sejak 2023.

    Dalam sidang Pengadilan Militer I-04 Palembang, Senin, 16 April 2025, ia mengaku kepada Majelis Hakim kalau selama ini berkoordinasi dan izin dengan Kapolsek Negara Batin, Alm AKP Anumerta Lusiyanto, bahkan memberikan setoran uang secara tunai dan transfer. 

    “Kalau mau buka pasti saya koordinasi dengan Polsek setempat dengan menelpon kapolseknya,” katanya dalam persidangan.

    Namun kuasa hukum keluarga korban, Putri Maya Rumanti, menyebut keterangan terdakwa terkait setoran uang judi tersebut rancu. Bahkan saat sidang keterangan itu dipertanyakan majelis hakim dan terdakwa tidak bisa memberikan penjelasan rinci dan penjelasan serta bukti yang jelas. 

    “Setoran uang judi itu menurut dia, tapi faktanya itu nggak bisa dia buktikan. Di dalam dakwaan dia bilang mereka ketemu sehari sebelum kejadian penembakan. Tapi tadi ditanya majelis hakim kata dia ditelpon tapi tidak diangkat sama kapolsek. Itu yang dipertanyakan majelis hakim, berarti gak jelas keterangan nya. Sampai Hakim pun memojokkan terdakwa sendiri,” kata Putri usai persidangan.
     

    Dalam sidang itu terdakwa terlihat menangis saat mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada tiga keluarga polisi yang tewas ditembak Kopda Bazarsah, rekan kerjanya.  

    Peltu Yun Heri Lubis mengungkapkan rasa penyesalannya terkait insiden tragis yang menewaskan AKP Anumerta Lusiyanto dan dua anggota polisi lainnya.

    “Kami minta maaf kepada keluarga korban, karena selama ini hubungan baik dengan Kapolsek Negara Batin. Tidak pernah (selisih paham) dengan anggota Polsek, hubungan kita sangat baik. Apalagi pak Lusiyanto sudah saya anggap keluarga,” ungkapnya di ruang sidang.

    Lebih lanjut, Sasnia, istri dari almarhum Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto menegaskan ia menolak permohonan maaf terdakwa. 

    Sasnia menegaskan tindakan Kopda Bazarsah, anak buah Peltu Yun Heri Lubis, telah melampaui batas. “Tidak maafkan, dihukum mati saja,” tegas Sasnia di lokasi yang sama.

    Sasnia menyebut keterangan yang disampaikan oleh Peltu Yun Heri Lubis mengandung banyak kejanggalan. Ia menegaskan, pada hari sebelum penggerebekan ia dan suaminya sedang berada di Belitang, OKU Timur, Sumatera Selatan, untuk berkumpul bersama keluarga.
     
    “Saya ada bukti foto, kami di Belitang buka bersama keluarga. Tidak ada bertemu dengan dia (Peltu Yun Heri Lubis/Kopda Bazarsah),” ungkapnya.

    Lampung: Sidang kasus penembakan di arena sabung ayam di Lampung kembali digelar. Terdakwa kasus penembakan dalam arena sabung ayam di Lampung, Peltu Yun Heri Lubis, mengaku sudah menjalankan arena judi sabung ayam sejak 2023.
     
    Dalam sidang Pengadilan Militer I-04 Palembang, Senin, 16 April 2025, ia mengaku kepada Majelis Hakim kalau selama ini berkoordinasi dan izin dengan Kapolsek Negara Batin, Alm AKP Anumerta Lusiyanto, bahkan memberikan setoran uang secara tunai dan transfer. 
     
    “Kalau mau buka pasti saya koordinasi dengan Polsek setempat dengan menelpon kapolseknya,” katanya dalam persidangan.

    Namun kuasa hukum keluarga korban, Putri Maya Rumanti, menyebut keterangan terdakwa terkait setoran uang judi tersebut rancu. Bahkan saat sidang keterangan itu dipertanyakan majelis hakim dan terdakwa tidak bisa memberikan penjelasan rinci dan penjelasan serta bukti yang jelas. 
     
    “Setoran uang judi itu menurut dia, tapi faktanya itu nggak bisa dia buktikan. Di dalam dakwaan dia bilang mereka ketemu sehari sebelum kejadian penembakan. Tapi tadi ditanya majelis hakim kata dia ditelpon tapi tidak diangkat sama kapolsek. Itu yang dipertanyakan majelis hakim, berarti gak jelas keterangan nya. Sampai Hakim pun memojokkan terdakwa sendiri,” kata Putri usai persidangan.
     

     
    Dalam sidang itu terdakwa terlihat menangis saat mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada tiga keluarga polisi yang tewas ditembak Kopda Bazarsah, rekan kerjanya.  
     
    Peltu Yun Heri Lubis mengungkapkan rasa penyesalannya terkait insiden tragis yang menewaskan AKP Anumerta Lusiyanto dan dua anggota polisi lainnya.
     
    “Kami minta maaf kepada keluarga korban, karena selama ini hubungan baik dengan Kapolsek Negara Batin. Tidak pernah (selisih paham) dengan anggota Polsek, hubungan kita sangat baik. Apalagi pak Lusiyanto sudah saya anggap keluarga,” ungkapnya di ruang sidang.
     
    Lebih lanjut, Sasnia, istri dari almarhum Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto menegaskan ia menolak permohonan maaf terdakwa. 
     
    Sasnia menegaskan tindakan Kopda Bazarsah, anak buah Peltu Yun Heri Lubis, telah melampaui batas. “Tidak maafkan, dihukum mati saja,” tegas Sasnia di lokasi yang sama.
     
    Sasnia menyebut keterangan yang disampaikan oleh Peltu Yun Heri Lubis mengandung banyak kejanggalan. Ia menegaskan, pada hari sebelum penggerebekan ia dan suaminya sedang berada di Belitang, OKU Timur, Sumatera Selatan, untuk berkumpul bersama keluarga.
     
    “Saya ada bukti foto, kami di Belitang buka bersama keluarga. Tidak ada bertemu dengan dia (Peltu Yun Heri Lubis/Kopda Bazarsah),” ungkapnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Kronologi Penembakan Yahukimo Papua: Serka Segar Mulyana Gugur dalam Tugas – Page 3

    Kronologi Penembakan Yahukimo Papua: Serka Segar Mulyana Gugur dalam Tugas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pada Senin, 16 Juni 2025, terjadi insiden tragis di Yahukimo, Papua, ketika Serka Segar Mulyana, seorang prajurit TNI AD, gugur akibat penembakan oleh kelompok OPM. Kejadian ini menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut, yang telah menjadi perhatian serius bagi keamanan nasional.

    Menurut Kapendam XVII Cendrawasih Kol Candra Kurniawan, penembakan tersebut terjadi saat Serka Segar sedang dalam perjalanan dari RSUD Dekai menuju Makodim 1715/Yahukimo.

    “Saat berada di TKP, tiba-tiba ditembak dan dibacok hingga meninggal dunia,” ungkapnya.

    Jenazah Serka Segar ditemukan di tepi jalan bersama sepeda motornya dan dievakuasi ke RSUD Dekai, di mana ia dinyatakan meninggal dunia.

    Sementara itu Kapolres Yahukimo AKBP Zeth Salino secara terpisah mengatakan situasi keamanan di sekitar Dekai relatif kondusif, namun anggota terus bersiaga dan waspada.

    “Aktivitas masyarakat dilaporkan berlangsung normal, namun anggota tetap bersiaga dan waspada,” katanya.