Kasus: penembakan

  • GFAC, ujung tombak Kopasgat sebagai penunjuk koordinat sasaran tempur

    GFAC, ujung tombak Kopasgat sebagai penunjuk koordinat sasaran tempur

    Bisa dibilang, kendaraan ini berperan krusial dalam menentukan lokasi koordinat musuh yang akan dihancurkan.

    Belitung Timur (ANTARA) – Kendaraan GFAC (Ground Forward Attack Control) milik Detasemen Matra 1 Pengendali Tempur (Dalpur) Wing Komando I Kopasgat TNI AU merupakan salah satu kendaraan tempur yang mempunyai peran penting dalam menyukseskan misi pertahanan.

    Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange di lokasi latihan, Belitung Timur, menjelaskan bahwa kendaraan ini pada dasarnya merupakan Isuzu D-Max yang dimodifikasi dengan beberapa alat canggih seperti radio pemancar serta radar.

    Dalam persiapan latihan Hardha Martuha I 2025 di Belitung yang digelar Wing Komando I Kopasgat di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, ANTARA pada hari Minggu berkesempatan untuk melihat lebih dekat kendaraan tempur ini.

    “Bisa dibilang, kendaraan ini berperan krusial dalam menentukan lokasi koordinat musuh yang akan dihancurkan,” ujarnya.

    Kendaraan ini dilengkapi dengan dua radio, yakni Radio RF 4050 dan Radio 2350. Masing-masing radio dilengkapi dengan alat jaming untuk menghindari peretasan.

    Dua radio ini memiliki daya jangkau cukup jauh yang memungkinkan untuk berkomunikasi dengan pesawat.

    Sejauh ini, radio tersebut sudah dicoba dengan jarak terjauh hingga mencapai 50 kilometer ke udara.

    Kendaraan ini, kata Kolonel Pas Helmi A. Nange, juga dilengkapi dengan long range camera monitoring system dengan spesifikasi metode progresif scan, zoom 36 kali, sensor uncooled, sensor 1/4 exfiew thermal imager uncooled infrared focal plane detector yang berfungsi sebagai BDA (Bomb Damage Assessment) atau hasil penembakan pesawat tempur.

    Kolonel Pas Nange menjelaskan bahwa BDA dapat untuk mendeteksi sasaran manusia pada malam hari.

    Mobil radio ini juga pernah tersambung dengan beberapa pesawat udara TNI AU, yakni CN-295, F-16, Super Tucano, T-50 hingga Hawk 100/200.

    Tidak hanya mobil ini, lanjut dia, Tim Dalpur Detasemen Matra 1 juga memiliki radio yang lebih kecil, yakni RF 23 yang memiliki daya jangkau 18 kilometer.

    Tugas Krusial

    Kolonel Pas Nange mengatakan bahwa Satuan Matra Dalpur berfungsi sebagai pembuka jalur sebelum batalion komando melakukan penyerangan.

    Personel Detasemen Matra 1 Pengendali Tempur (Dalpur) Wing Komando I Kopasgat TNI AU melalukan pemantauan wilayah di atas Kendaraan GFAC (Ground Forward Attack Control) dalam latihan Hardha Martuha I 2025 di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (22/6/2025). ANTARA/Walda Marison

    Dengan mobil GFAC ataupun RF 23, Satuan Matra Dalpur berfungsi untuk menyusup untuk melihat kondisi dan denah wilayah rawan.

    Dengan pengamatan yang cermat dari Satuan Matra Dalpur, mereka lalu menyusun koordinat dan mengirimkan informasi itu lewat GFAC ataupun RF 23.

    Komandan Wing Komando I Kopasgat menekankan bahwa pengamatan dan informasi yang dikirimkan haruslah tepat agar sasaran tempur tidak meleset.

    Setelah informasi disampaikan lewat radio, pihak pusat pun langsung bisa melakukan penyerangan berupa menerjunkan pasukan batalion ataupun serangan udara.

    Penugasan

    “Satuan Matra Dalpur dengan GFACnya pernah terlibat dalam beberapa tugas besar pertahanan negara. Beberapa di antaranya Operasi Madago Raya atau Tinombala di Poso 2017,” kata Kolonel Pas Nange.

    Personel Detasemen Matra 1 Pengendali Tempur (Dalpur) Wing Komando I Kopasgat TNI AU melalukan pemantauan wilayah di atas Kendaraan GFAC (Ground Forward Attack Control) dalam latihan Hardha Martuha I 2025 di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (22/6/2025). ANTARA/Walda Marison

    Operasi gabungan Polri dan TNI itu bertujuan menangkap anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT), kelompok teroris Indonesia yang mendukung ISIS pimpinan Santoso.

    Selain itu, GFAC juga pernah diturunkan Wing Komando I Kopasgat untuk mengamankan jalannya G20 di Bali pada tahun 2024.

    Kini, kendaraan tersebut akan kembali unjuk gigi dalam latihan Hardha Martuha I 2025 di Belitung yang digelar Wing Komando I Kopasgat, Rabu (25/6) mendatang.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi jaga ketat para saksi penembakan WN Australia di Badung

    Polisi jaga ketat para saksi penembakan WN Australia di Badung

    ANTARA – Kapolres Badung, AKBP M. Arif Batubara memastikan keamanan korban selamat dalam insiden penembakan di sebuah vila di Desa Munggu, Sabtu (14/6) lalu, termasuk perlindungan terhadap istri korban yang juga menjadi saksi kunci. Dalam keterangannya di Badung, Sabtu (21/6), Kapolres menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan bersama Kepolisian Federal Australia (AFP) guna mengungkap motif dan kemungkinan keterlibatan jaringan internasional dalam kasus ini. (Rita Laura/Agha Yuninda Maulana/Hilary Pasulu)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Motif KKB Kalenak Murib Tembaki Warga Lambera, Perselingkuhan Istri Ketiga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Juni 2025

    Motif KKB Kalenak Murib Tembaki Warga Lambera, Perselingkuhan Istri Ketiga Regional 21 Juni 2025

    Motif KKB Kalenak Murib Tembaki Warga Lambera, Perselingkuhan Istri Ketiga
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin
    Kalenak Murib
    diduga menjadi pelaku utama
    penembakan warga sipil
    dan
    pembakaran honai
    di Kampung Lambera, Distrik Yugumoak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIT, mengakibatkan tiga warga sipil tewas dan empat lainnya luka-luka, serta belasan honai terbakar.
    Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Faizal Ramadhani menjelaskan, penyerangan tersebut dipicu oleh motif pribadi.
     
    “Berdasarkan keterangan saksi, aksi brutal ini dipicu oleh motif pribadi, di mana Kalenak Murib murka karena mendapati istri ketiganya berselingkuh dengan salah satu anak buahnya bernama Minanggen Wijangge,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/6/2025).
    Faizal menambahkan, kemarahan KKB pimpinan Kalenak Murib memuncak setelah mengetahui perselingkuhan tersebut, sehingga mereka langsung menyerang warga sipil di Kampung Lambera.
    “KKB pimpinan Kalenak Murib naik pitam, sehingga langsung melakukan penembakan terhadap warga sipil, di mana tiga orang tewas, empat orang luka-luka, dan 11 honai dibakar,” jelasnya.
    Jenderal bintang satu itu juga menyatakan, personel Satgas Operasi Damai Cartenz dan Polsek Sinak telah mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban yang meninggal dan luka-luka.
    “Ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak bisa ditoleransi. Ini adalah aksi biadab yang menyasar warga sipil tak berdosa. Kami tidak akan tinggal diam,” tegas Faizal.
    Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat.
    “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang serta mempercayakan sepenuhnya kasus ini kepada aparat,” ungkapnya.
    Peristiwa ini menambah daftar panjang kekerasan yang melibatkan KKB di Papua, yang sering kali menyasar masyarakat sipil.
    Aparat keamanan berjanji akan terus melakukan penyelidikan dan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Motif KKB Kalenak Murib Tembaki Warga Lambera, Perselingkuhan Istri Ketiga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Juni 2025

    KKB Kalenak Murib Disebut Dalang Penembakan di Kampung Lambera Puncak Regional 21 Juni 2025

    KKB Kalenak Murib Disebut Dalang Penembakan di Kampung Lambera Puncak
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com

    Kelompok Kriminal Bersenjata
    (KKB) yang dipimpin Kalenak Murib diduga menjadi pelaku utama dalam penembakan warga sipil dan
    pembakaran honai
    di Kampung Lambera, Distrik Yugumoak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIT, mengakibatkan tiga
    warga sipil tewas
    , empat luka-luka, serta belasan honai terbakar.
    Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Faizal Ramadhani, membenarkan bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh KKB pimpinan Kalenak Murib.
    “Ya benar, penyerangan berupa penembakan hingga pembakaran honai dilakukan oleh KKB pimpinan Kalenak Murib dan komplotannya,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/6/2025).
    Menurut Faizal,
    KKB Kalenak Murib
    beserta 23 anggotanya memasuki Kampung Lambera pada Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 16.00 WIT dengan membawa senjata api.
    “KKB pimpinan Kalenak Murib ini datang bersama puluhan anak buah. Mereka membawa empat pucuk senjata api dan melakukan penyerangan terhadap warga sipil di Kampung tersebut,” jelasnya.
    Meskipun terjadi penyerangan, Faizal menyebutkan bahwa sebagian warga sipil telah mengungsi ke daerah yang lebih aman.
    “Sebagian besar warga Kampung Lambera telah berpindah ke tempat lebih aman di Distrik Megeabume dan Distrik Sinak untuk menyelamatkan diri,” ujar jenderal bintang satu ini.
    Sebelumnya, diberitakan bahwa penyerangan tersebut mengakibatkan tiga orang tewas, empat orang luka-luka, dan 11 honai milik warga ludes terbakar di Kampung Lambera.
    Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak keamanan dan masyarakat setempat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 280.000 Liter BBM Akhirnya Masuk Gaza, Krisis dan Gempuran Bom Masih Mengancam

    280.000 Liter BBM Akhirnya Masuk Gaza, Krisis dan Gempuran Bom Masih Mengancam

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah gempuran serangan udara dan penembakan yang tak henti, sebanyak 280.000 liter bahan bakar akhirnya berhasil disalurkan ke wilayah Gaza, Kamis, 19 Juni 2025.

    Bahan bakar ini sangat krusial untuk menyokong layanan-layanan penting, termasuk rumah sakit, instalasi air bersih, dan jaringan komunikasi.

    Pasokan tersebut diangkut dari Stasiun Al Tahreer di Rafah ke Deir al Balah oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), melalui koordinasi Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).  Ini merupakan pengiriman pertama setelah 110 hari tanpa bahan bakar masuk ke Gaza.

    “Meski hal ini memberi sedikit waktu tambahan, jumlahnya masih jauh dari cukup. Untuk menjaga agar operasi penyelamatan nyawa dapat terus dilakukan, bahan bakar yang dibeli dari luar harus diizinkan masuk ke Gaza. Jika hal ini tidak segera dilakukan, rumah sakit, ambulans, instalasi desalinasi air laut, jaringan telepon, dan layanan penting penunjang kelangsungan hidup lainnya akan terhenti,” ujar OCHA, dikutip dari Xinhua, Jumat, 30 Juni 2025.

    Kekerasan yang terus terjadi juga berdampak pada korban sipil. OCHA melaporkan banyak warga sipil tewas atau terluka, termasuk mereka yang sedang mencari bantuan.

    Akses terhadap informasi dan koordinasi bantuan pun terganggu akibat putusnya kabel serat optik, yang menyebabkan tiga hari gangguan komunikasi besar-besaran.

    Upaya perbaikan terhambat karena otoritas Israel Penjajah menghalangi pergerakan tim perbaikan.

    “Otoritas Israel awalnya menyetujui tetapi kemudian menghalangi pergerakan tim yang ditugaskan untuk mengidentifikasi lokasi putusnya kabel tersebut. Hal ini berdampak pada wilayah Gaza tengah dan selatan,” ucap OCHA.

    RS Krisis, Warga Gaza Terpaksa Tinggal di Reruntuhan

    Kondisi penampungan warga sipil kian memburuk. Menurut OCHA, sejak 1 Maret 2025 tidak ada bahan-bahan penampungan seperti tenda, kayu, dan terpal yang diizinkan masuk ke Gaza. Sementara itu, satu dari tiga warga Gaza terpaksa mengungsi kembali sejak gencatan senjata terakhir gagal dipertahankan.

    “Akomodasi darurat terkonsentrasi di sekolah-sekolah yang hancur akibat bom, lahan-lahan publik, dan puing-puing perkotaan, sering kali melebihi kapasitas lokasi itu dan tanpa infrastruktur dasar,” kata OCHA.

    Sebanyak 980.000 barang kebutuhan penampungan, termasuk hampir 50.000 tenda, telah disiapkan PBB dan mitra kemanusiaan, tetapi pengirimannya belum memungkinkan karena masih terganjal akses.

    Tim PBB, bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga mengunjungi Kompleks Medis Nasser di Khan Younis yang kini dalam kondisi sangat kritis. Ratusan pasien memenuhi rumah sakit tersebut, melebihi kapasitas ganda dari jumlah ideal.

    Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Ghebreyesus mengatakan, “Kompleks Medis Nasser menampung jumlah pasien dua kali lipat dari kapasitas yang seharusnya.”

    Sebuah tenda bantuan WHO, yang semula dirancang untuk layanan anak dan bedah, kini berubah fungsi menjadi bangsal trauma dengan 100 tempat tidur dijejalkan ke dalam ruangan yang hanya mampu menampung 88 unit.

    Rumah sakit ini tak bisa memperluas kapasitas karena kekurangan ventilator, monitor, tempat tidur, serta tenaga medis.

    WHO sempat berhasil mengirimkan sejumlah minimum bahan bakar ke rumah sakit itu pada Rabu, 18 Juni 2025 untuk menghidupkan generator cadangan. Namun, letaknya yang berada di wilayah dengan perintah evakuasi dari otoritas Israel Penjajah membuat akses ke rumah sakit makin sulit.

    Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tinggi di kalangan tenaga medis dan pasien terkait keselamatan mereka. ****

  • Lihai Bermanuver dan Menghindari Deteksi

    Lihai Bermanuver dan Menghindari Deteksi

    JAKARTA – Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim untuk pertama kalinya menggunakan rudal Sejjil untuk menyerang target-target di wilayah Israel dalam gelombang ke-12 serangan rudal balasan yang juga bagian dari “Operasi True Promise III” pada Rabu malam waktu setempat.

    Dalam sebuah pernyataan, kantor hubungan masyarakat IRGC mengumumkan peluncuran operasi tersebut, memperingatkan para pemukim Israel untuk meninggalkan wilayah yang diduduki.

    “Gelombang kedua belas Operasi True Promise III dimulai dengan penembakan rudal Sejjil dua tahap yang sangat berat dan jarak jauh,” menurut IRGC, dikutip dari Tasnim 19 Juni.

    IRGC mengatakan serangan rudal akan tepat menyasar sasaran seperti sebelumnya, Markas Mossad dan pangkalan militer Israel di seluruh wilayah negara itu.

    Sejjil adalah rudal balistik permukaan-ke-permukaan berbahan bakar padat dua tahap yang dikembangkan oleh Iran, dikutip dari The Economic Times.

    Jangkauannya diperkirakan mencapai 2.000 kilometer (1.242 mil), yang dapat menyerang jauh di dalam wilayah musuh, termasuk semua wilayah Israel dan Eropa tenggara. Rudal tersebut berukuran panjang 18 meter (59 kaki) dan dapat membawa muatan sekitar 700 kilogram (1.543 pon).

    Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan rudal ini memiliki varian lain yang memiliki jangkauan maksimum hingga 4.000 kilometer.

    Tidak seperti rudal berbahan bakar cair yang lebih tua, propulsi berbahan bakar padat Sejjil berarti waktu peluncuran yang lebih cepat, mobilitas yang lebih mudah, dan kemampuan bertahan yang lebih besar terhadap serangan pendahuluan.

    Rudal tersebut sangat mudah bermanuver dan dirancang untuk menghindari sistem deteksi musuh, meningkatkan peluangnya untuk menembus perisai pertahanan udara canggih seperti sistem Iron Dome dan Arrow milik Israel.

    Sejak meluncurkan serangan balasan, rudal serta drone Iran diketahui mampu menembus pertahanan Israel dan menghantam sejumlah sasaran. IRGC mengklaim telah menyerang kantor Mossad, pangkalan angkatan udara, dan pusat intelijen di seluruh Israel.

    Terbaru, rentetan rudal Iran kembali menyasar sejumlah wilayah Israel pada Hari kamis. Israel Defense Forces (IDF) sebelumnya mengidentifikasi rudal yang diluncurkan dari Iran pada Kamis pagi waktu setempat. Sirine diaktifkan di seluruh Israel.

    “Sistem pertahanan beroperasi untuk mencegat ancaman tersebut,” kata IDF, dikutip dari Reuters.

    Penggunaan rudal Sejjil dapat menjadi titik balik dalam konflik Israel-Iran. Jangkauan rudal yang jauh memungkinkan Iran untuk menyerang Israel tanpa meluncurkan rudal dari proksi seperti Hizbullah di Lebanon atau milisi di Suriah atau Irak.

    Penggunaan bahan bakar padat mempersingkat persiapan peluncuran Sejjil, sehingga sistem pertahanan Israel memiliki sedikit waktu untuk peringatan dan reaksi.

  • 72 Warga Gaza Tewas Ditembak Israel, Beberapa di Dekat Pusat Bantuan

    72 Warga Gaza Tewas Ditembak Israel, Beberapa di Dekat Pusat Bantuan

    Gaza

    Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan sebanyak 72 orang tewas dalam serangan terbaru militer Israel. Sebanyak 21 korban di antaranya tewas ditembak saat berkumpul di dekat lokasi distribusi bantuan.

    Dilansir AFP, Kamis (19/6/2025), juru bicara pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassal mengatakan kepada AFP bahwa 6 orang tewas saat menunggu bantuan di Jalur Gaza selatan. Sementara 16 lainnya tewas di Gaza tengah, yang dikenal sebagai koridor Netzarim, tempat ribuan warga Palestina berkumpul setiap hari dengan harapan menerima jatah makanan.

    Militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa pasukannya di koridor Netzarim, telah melepaskan tembakan peringatan ke tersangka yang mendekati mereka. Militer Israel berdalih “tidak mengetahui adanya individu yang terluka”.

    Sementara itu, militer Israel tidak mengomentari insiden yang terjadi di Gaza selatan.

    Jubir pertahanan sipil, Bassal, mengatakan bahwa di Gaza utara, Israel melancarkan 9 serangan terpisah. Sebanyak 51 orang dilaporkan tewas akibat gempuran Israel itu.

    Kesaksian Warga Gaza

    Bassam Abu Shaar, yang menyaksikan insiden penembakan di daerah Netzarim, mengatakan ribuan orang telah berkumpul di sana semalam. Mereka datang dengan harapan menerima bantuan di lokasi distribusi, saat dibuka pada pagi hari.

    Dia mengaku pasukan Israel melepaskan tembakan dengan senjata, penembakan dengan tank, dan bom yang dijatuhkan oleh drone.

    Abu Shaar mengatakan bahwa besarnya kerumunan itu membuat orang-orang tidak dapat melarikan diri. Dia menyebut korban tergeletak di tanah. Lokasi ini dalam jarak berjalan kaki dari titik distribusi, yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza.

    Setidaknya 300 warga Palestina telah tewas dalam beberapa minggu terakhir saat mencoba mencapai titik distribusi bantuan di Gaza, yang menderita kondisi seperti kelaparan. Data ini berdasarkan Kementerian Kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas itu.

    Pada awal Maret, Israel memberlakukan blokade bantuan di Gaza di tengah kebuntuan dalam negosiasi gencatan senjata, hanya melonggarkan sebagian pembatasan pada akhir Mei.

    Setelah Israel melonggarkan blokadenya, Yayasan Kemanusiaan Gaza yang dikelola secara pribadi mulai mendistribusikan bantuan. Yayasan ini didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel.

    Badan-badan PBB dan kelompok-kelompok bantuan besar telah menolak untuk bekerja sama dengan yayasan tersebut, karena kekhawatiran bahwa yayasan itu dirancang untuk memenuhi tujuan militer Israel.

    (lir/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pangdam XVII/Cenderawasih kunjungi keluarga korban penembakan KKB

    Pangdam XVII/Cenderawasih kunjungi keluarga korban penembakan KKB

    Jayapura (ANTARA) – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito mengunjungi keluarga almarhum Serka Seger Mulyana, anggota Kodim 1715/Yahukimo yang gugur ditembak KKB di Dekai.

    Kapendam XVII Cendrawasih Kol Inf Candra Kurniawan kepada ANTARA di Jayapura, Kamis mengatakan, kunjungan kekeluargaan alm Serka Seger Mulyana dilakukan sebagai bentuk dukungan moril kepada keluarga yang gugur di Dekai (16/6).

    Dalam kunjungan yang dilakukan Kamis (19/6), Pangdam XVII Cendrawasih dan rombongan diterima istri almarhum beserta kelima anaknya di rumah duka yang berlokasi di Asrama Koramil Hawai, Sentani, Kabupaten Jayapura.

    Pangdam XVII Cendrawasih, dalam pertemuan tersebut menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan dan menyatakan terkait hak-hak almarhum masih diurus Kodam XVII Cendrawasih dan nantinya diserahkan kepada ahli waris, kata Kapendam XVII Cendrawasih Kol Inf Candra Kurniawan mengutib pernyataan Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito.

    Almarhum Serka Seger Mulyana ditembak KKB dalam perjalanan dari RSUD Dekai ke Makodim 1715/Yahukimo di Dekai.

    Jenazah almarhum di makamkan di TPU Sere Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (17/6) setelah sebelumnya dievakuasi dari Dekai.

    Penembakan diduga dilakukan KKB pimpinan Elkius Kobak.

    Pewarta: Evarukdijati
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sekjen PBB Sebut Tewasnya Ratusan Warga Gaza saat Mencari Makanan Tidak Dapat Diterima

    Sekjen PBB Sebut Tewasnya Ratusan Warga Gaza saat Mencari Makanan Tidak Dapat Diterima

    JAKARTA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan tewasnya warga Jalur Gaza, Palestina saat mencari makanan tidak dapat diterima, menyerukan dilakukannya penyelidikan.

    Lebih dari 300 orang tewas dan 2.00 lainnya luka-luka saat mencoba memeroleh bantuan yang disalurkan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang memulai operasinya dengan dukungan Amerika Serikat dan Israel pada 28 Mei lalu, meski mendapatkan penentangan dari PBB dan kelompok bantuan internasional.

    Peristiwa kekerasan di lokasi distribusi bantuan terus berulang. Terbaru, 30 warga Gaza tewas karena tembakan tentara Israel di lokasi distribusi di barat laut Gaza pada Selasa malam, dikutip dari WAFA 18 Juni.

    “Sekretaris Jenderal mengutuk hilangnya nyawa dan cedera warga sipil di Gaza, di mana sekali lagi ditembaki saat mencari makanan,” kata wakil juru bicara Sekjen PBB Farhan Haq di markas besar PBB New York, Amerika Serikat, dikutip dari Al Jazeera.

    “Ini tidak dapat diterima,” tambah Farhan Haq.

    “Hingga kemarin, 338 orang telah tewas dan lebih dari 2.800 orang terluka saat mencoba mengakses makanan, makanan di dekat lokasi distribusi,” tandasnya.

    GHF beroperasi seiring dengan pencabutan blokade total selama hampir tiga bulan terhadap obat-obatan, pangan dan barang penting ainnya yang menyebabkan kekhawatiran krisis kelaparan dan kesehatan penduduk di wilayah kantong Palestina itu.

    PBB dan kelompok bantuan menolak bekerja sama dengan GHF, khawatir lembaga itu memprioritaskan sasaran militer Israel daripada kebutuhan kemanusiaan.

    Militer Israel mengatakan, penembakan dilepaskan sebagai peringatan kepada apa yang disebutnya sebagai tersangka yang mendekati posisi mereka.

    Hingga kemarin, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik baru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 55.493 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan, sementara korban luka-luka mencapai 129.320 orang.

  • Peresmian Sejarah Hanya Dilakukan Negara Fasis

    Peresmian Sejarah Hanya Dilakukan Negara Fasis

    JAKARTA – Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengkritik langkah Kementerian Kebudayaan RI yang menulis ulang sejarah Indonesia. Ia menilai penulisan yang nantinya akan ditetapkan sebagai sejarah resmi itu dapat mengarahkan Indonesia ke dalam sistem negara fasisme.

    “Apakah tepat mengambil kebijakan menulis ulang sejarah untuk dijadikan sejarah resmi? Buat kami tidak, itu hanya negara-negara dengan sistem politik fasis. Fasisme itu punya beberapa unsur, otoritarianisme artinya pemerintahan terpusat, kuat, tidak ada oposisi, dan militerisme, dikendalikan dengan cara-cara militer,” ujar Usman saat berbincang dengan Eddy Wijaya dalam podcast EdShareOn yang tayang pada Rabu, 18 Juni 2025.

    Menurut Usman, ciri-ciri  negara dengan sistem fasisme yakni melakukan gerakan penyeragaman sejarah melalui klaim sejarah resmi yang menarasikan kebesarannya, sehingga mengakibatkan tumbuhnya kebanggaan nasional yang berlebihan dalam diri masyarakat.

    “Hitler (Jerman) inginnya sejarah tunggal, Mussolini di Italia inginnya sejarah tunggal, sejarah resmi, Franco di Spanyol inginnya sejarah resmi,” kata dia. “Itu bisa menimbulkan nasionalisme yang agresif, nasionalisme yang dalam istilah Sukarno, chauvinistic yang seolah-olah bangsa kita jauh lebih tinggi dari bangsa lain. Jadi fasis,” katanya menambahkan.

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengeluarkan kebijakan yang kontroversial melalui rencana penulisan ulang sejarah Indonesia. Penulisan akan disusun ke dalam 10 jilid besar yang mencakup sejarah Indonesia mulai dari prasejarah hingga era Presiden Joko Widodo. Proyek itu segera diselesaikan karena akan menjadi hadiah saat Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-80 pada 17 Agustus 2025. Namun berbagai pihak menolak kebijakan tersebut karena dikhawatirkan hanya sesuai keinginan penguasa. Arkeolog Harry Truman Simanjuntak yang semula menjadi salah satu tim penulis akhirnya mengundurkan diri pada 22 Januari 2025.

    Usman menjelaskan, dampak fasisme yang bisa ditimbulkan oleh sejarah resmi dapat dihindari dengan menulis sejarah dengan jujur, termasuk peristiwa kelam masa lalu seperti kerusuhan 1988 yakni penculikan aktivis mahasiswa, tragedi penembakan mahasiswa Tri Sakti, dan penindasan terhadap etnis Tionghoa. “Nah itu harusnya menjadi bagian dari penulisan ulang sejarah. Jadi kekelaman masa lalu kita, termasuk (tahun) 65 pembunuhan orang-orang yang dianggap komunis,” kata jebolan Fakultas Hukum Universitas Tri Sakti itu.

    Sejarah yang juga penting, Usman menjelaskan, yakni keterlibatan Indonesia dalam dunia internasional, seperti konfrensi Asia-Afrika dan kaitan Presiden Sukarno dengan pemimpin-pemimpin dunia di masanya. “Sehingga generasi muda kita, sekolah-sekolah di lembaga pendidikan SD, SMP, SMA mengerti tentang sejarah bangsanya dalam sejarah dunia,” kata.

    Anggota Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI) itu menambahkan, penulisan ulang sejarah terakhir dilakukan pada 2012 dengan judul buku Indonesia dalam Arus Sejarah. Buku ini menjadi rujukan pelajaran sejarah di sekolah, begitupun dengan sejarah baru yang akan diresmikan tersebut. “Tidak apa-apa Kementerian Kebudayaan kalau misalnya mau meneruskan, tapi jangan dijadikan itu sebagai sejarah resmi. Nanti kasihan anak-anak sekolah kita,” katanya.

    Indonesia Harus Mengakui Peristiwa Perkosaan di Kerusuhan Mei 98

    Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menyarankan kepada Pemerintah Indonesia agar memberikan perhatian terhadap peristiwa pemerkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa pada kerusuhan Mei 1988. Menurutnya, peristiwa kemanusiaan tersebut menjadi bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia yang harus diingat.

    “Pemerintah menyesali (adanya) perbuatan itu. Meminta maaf dan pemerintah berjanji tidak akan ada lagi terjadi dengan cara yang konkret. Entah itu membuat sebuah museum seperti di Jerman atau di Amerika. Menetapkan suatu hari sebagai hari berkabung nasional, memberikan keluarga korban keadilan hukum, dan keadilan moral,” ujar Usman kepada Eddy Wijaya.

    Pria kelahiran Jakarta, 6 Mei 1976 itu mengatakan, pemerintah tidak boleh mengabaikan apalagi sampai mengelak terjadinya perkosaan massal tersebut. “Harusnya kan pemerintah mengakui, benar telah terjadi kerusuhan Mei. Benar bahwa telah terjadi pemerkosaan terhadap perempuan Tionghoa,” kata Usman.

    Peristiwa itu kembali mencuat setelah Menteri Kebudayaan Fadli Zon tidak mengakui terjadinya pemerkosaan terhadap perempuan Tionghoa pada kerusuhan Mei 1988, yang ia nyatakan dalam sebuah acara Talk Show, Senin, 8 Juni 2025. Padahal, pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo telah ditetapkan 12 pelanggaran HAM berat masa lalu termasuk perkosaan massal tersebut.

    Oleh karena itu, Usman berharap peristiwa kelam masa lalu menjadi pelajaran penting untuk kemajuan Indonesia pada masa yang akan datang. “Sejarah itu bukan tentang kita dulu pernah membangun Candi Borobudur, kejayaan seperti itu tentu penting tapi kita juga harus jujur bahwa masa lalu kita ada yang kelam sebagai refleksi, introspeksi, kontemplasi,” ucapnya. 

     

    Siapa Eddy Wijaya Sebenarnya, Begini Profilnya

    Sosok Eddy Wijaya adalah seorang podcaster kelahiran 17 Agustus 1972. Melalui akun YouTube @EdShareOn, Eddy mewawancarai banyak tokoh bangsa mulai dari pejabat negara, pakar hukum, pakar politik, politisi nasional, hingga selebritas Tanah Air. Pria dengan khas lesung pipi bagian kanan tersebut juga seorang nasionalis yang merupakan aktivis perjuangan kalangan terdiskriminasi dan pemerhati sosial dengan membantu masyarakat lewat yayasan Wijaya Peduli Bangsa.

    Ia juga aktif di bidang olahraga dengan menjabat Ketua Harian Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Pacu dan juga pernah menjabat Wakil Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jakarta Timur. Gagasan-gagasannya terbentuk karena kerja kerasnya untuk mandiri sejak usia 13 tahun hingga sukses seperti sekarang. Bagi Eddy, dunia kerja tidak semulus yang dibayangkan, kegagalan dan penolakan menjadi hal biasa. Hal itulah yang membuatnya memegang teguh tagline “Sukses itu hanya masalah waktu”.