Kasus: penembakan

  • Kapan Polisi Boleh Menggunakan Senjata Api? Ini Dasar Hukum dan SOP Polri

    Kapan Polisi Boleh Menggunakan Senjata Api? Ini Dasar Hukum dan SOP Polri

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan jelas kepada aparat penegak hukum agar bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran hukum, khususnya yang bersifat kriminal seperti perusakan fasilitas umum maupun penjarahan.

    Sjafrie menegaskan, Presiden Ke-8 RI menaruh perhatian serius terhadap keselamatan masyarakat dan stabilitas negara, terutama dalam menghadapi potensi kerusuhan yang bisa menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materiil.

    “Presiden memberi penegasan agar semua tindakan pelanggaran yang bersifat kriminal, baik dalam bentuk perusakan benda, fasilitas umum, maupun harta milik pribadi, harus ditindak secara tegas dan sesuai hukum,” ujarnya di Kantor Presiden, Minggu (31/8/2025).

    Menurutnya, aparat tidak boleh ragu untuk mengambil langkah tegas apabila situasi mengancam keselamatan masyarakat maupun pejabat negara. Dia mengatakan bahwa apabila terjadi hal-hal yang menyangkut keselamatan pribadi maupun instansi yang mengalami penjarahan, maka petugas tidak boleh ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku kerusuhan.

    “Petugas tidak boleh ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku kerusuhan dan penjarahan yang memasuki wilayah pribadi maupun wilayah institusi negara yang harus selalu dalam keadaan aman,” imbuhnya.

    Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa arahan terkait tindakan tegas aparat dalam merespons kericuhan sudah jelas, termasuk mengenai penggunaan senjata seperti peluru karet.

    “Sudah jelas kan perintahnya,” ujar Listyo singkat saat ditanya awak media di Kantor Presiden, Minggu (31/8/2025).

    Sambil berjalan cepat saat didesak soal makna tindakan tegas yang dimaksud, Kapolri menekankan bahwa seluruh langkah aparat tetap berada dalam koridor hukum yang berlaku.

    “Yang jelas kan SOP-nya sudah ada, aturan hukumnya sudah ada, tentunya semuanya dalam koridor aturannya,” jelasnya.

    Namun, ketika kembali ditanyakan apakah ‘tindakan tegas terukur’ berarti aparat akan melakukan penembakan, Listyo memilih tidak menjawab lebih jauh dan langsung masuk ke mobil dinasnya.

    Untuk diketahui, terdapat aturan baku penggunaan senjata api oleh Polri. Faktanya, penggunaan senjata api oleh aparat di Indonesia telah diatur secara ketat dalam sejumlah Undang-Undang dan Peraturan Kapolri (Perkap), serta didukung dengan Standard Operating Procedure (SOP) internal yang mengikat anggota di lapangan.

    Dasar Hukum yang tertuang sebenarnya berasal dari Undang-undang (UU) hingga Peraturan Kapolri (Perkapolri).  Pertama, mulai dari Perkapolri No. 1 Tahun 2009.

    Dalam aturan yang menjadi acuan utama dalam eskalasi tindakan kepolisian. Ada enam tahapan penggunaan kekuatan mulai dari kehadiran polisi, perintah lisan, kendali tangan kosong (lunak maupun keras), penggunaan alat non-mematikan (seperti gas air mata, tongkat), hingga penggunaan senjata api.

    Dalam kondisi ekstrem, terutama saat menghadapi massa anarkis yang membahayakan keselamatan, Brimob dapat menggunakan peluru hampa, peluru karet, hingga peluru tajam. Namun demikian, prosedurnya berlapis dimulai dari tembakan peringatan hingga tembakan pantul sebelum mengarah langsung.

    Kemudian terdapat aturan Perkapolri No. 8 Tahun 2009 yang menekankan bahwa senjata api hanya boleh digunakan untuk melindungi nyawa manusia, baik nyawa polisi sendiri maupun masyarakat.

    Dalam aturan itu Polisi diwajibkan mematuhi prinsip legalitas (sesuai hukum), proporsionalitas (sebanding dengan ancaman), necessity (benar-benar diperlukan). Sehingga, sebelum menembak, petugas wajib memberi peringatan tegas, kecuali dalam situasi darurat yang menuntut tindakan cepat untuk mencegah jatuhnya korban.

    Lalu, aturan Perkapolri No. 18 Tahun 2015. Peraturan ini lebih mengatur soal kepemilikan dan penggunaan senjata api, termasuk peluru karet, oleh pihak non-organik atau sipil. Misalnya, izin hanya diberikan untuk keperluan bela diri, dengan syarat ketat usia minimal 24 tahun, sehat jasmani-rohani, lulus tes psikologi, serta memiliki surat rekomendasi dari Polda.

    Batas kepemilikan hanya dua pucuk senjata api. Jika lebih, sisanya harus disimpan di gudang Polri. Penyalahgunaan izin bisa berujung pada pencabutan izin dan pidana.

    Selanjutnya ada aturan UU No. 8 Tahun 1948, undang-undang ini merupakan fondasi hukum lama yang mengatur kepemilikan dan penggunaan senjata api di Indonesia. Pada prinsipnya, setiap penggunaan wajib berizin dan terdaftar resmi, dan dapat dicabut sewaktu-waktu jika terjadi pelanggaran.

    Oleh sebab itu, SOP Polri di Lapangan akan dilakukan secara bertahap dan terkendali. Sebab, selain regulasi formal, Polri memiliki SOP (Standard Operating Procedure) yang menjadi panduan teknis penggunaan senjata api oleh anggota.

    Dalam penanganan kerusuhan, SOP mengatur tahapan tegas bahwa penggunaan peluru hampa sebagai peringatan, peluru karet untuk melumpuhkan, tembakan pantul dengan sudut tertentu, dan peluru tajam hanya sebagai opsi terakhir jika situasi sangat darurat.

    Jadi, Kapan Polisi Boleh Tembak dengan Senjata Api?

    Dari semua aturan, benang merahnya jelas senjata api bukan pilihan pertama, melainkan jalan terakhir. Boleh digunakan hanya ketika ada ancaman serius terhadap nyawa, baik nyawa polisi maupun masyarakat.

    Tahapan bertingkat harus dipatuhi peringatan, eskalasi non-mematikan, baru kemudian senjata api. Khusus kerusuhan massal, peluru tajam baru boleh digunakan setelah peluru hampa dan karet tidak efektif, serta atas perintah komando.

  • Kapolri Listyo Tegaskan Arahan Tembak Sesuai SOP dan Aturan Hukum

    Kapolri Listyo Tegaskan Arahan Tembak Sesuai SOP dan Aturan Hukum

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa arahan terkait tindakan tegas aparat dalam merespons kericuhan sudah jelas, termasuk mengenai penggunaan peluru karet.

    “Sudah jelas kan perintahnya,” kata Kapolri Listyo singkat saat ditanya awak media di Kantor Presiden, Minggu (31/8/2025).

    Sambil berjalan cepat saat didesak soal makna tindakan tegas yang dimaksud, Kapolri menekankan bahwa seluruh langkah aparat tetap di dalam koridor hukum dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

    “Yang jelas kan SOP-nya sudah ada, aturan hukumnya sudah ada, tentunya semuanya dalam koridor aturannya,” katanya.

    Namun, ketika kembali ditanyakan apakah “tindakan tegas terukur” berarti aparat akan melakukan penembakan, Listyo memilih tidak menjawab lebih jauh dan langsung masuk ke mobil dinasnya.

    Pernyataan Kapolri ini disampaikan di tengah meningkatnya tensi politik dan kericuhan yang berdampak pada perusakan sejumlah fasilitas umum di Jakarta.

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengamini bahwa aparat kepolisian dan TNI telah dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

    “Beliau (Presiden Prabowo) menugaskan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak ragu-ragu mengambil langkah-langkah yang terukur dan tegas terhadap terjadinya kegiatan pelanggaran hukum maupun pelanggaran terhadap penegakan hukum,” pungkas Sjafrie.

  • Kabur ke Hutan, Penembak Mati 2 Polisi Australia Masih Diburu

    Kabur ke Hutan, Penembak Mati 2 Polisi Australia Masih Diburu

    Jakarta

    Polisi Australia masih terus memburu pria bersenjata yang kabur usai menembak mati dua polisi. Polisi menyerukan pria itu untuk “meletakkan senjata apinya”, saat mereka memburunya di kawasan hutan yang lebat. Operasi pengejaran ini telah memasuki hari keempat.

    Tersangka berusia 56 tahun yang bersenjata lengkap tersebut, Dezi Freeman, melarikan diri ke semak-semak pada hari Selasa lalu, setelah melepaskan tembakan ke arah tim yang terdiri dari 10 petugas polisi di rumahnya di timur laut negara bagian Victoria.

    Penembakan di kota Porepunkah tersebut menewaskan detektif Neal Thompson yang berusia 59 tahun dan polisi senior Vadim De Waart yang berusia 35 tahun.

    Seorang polisi lainnya terluka dan dijadwalkan menjalani operasi untuk kedua kalinya, tetapi diperkirakan akan pulih, kata polisi.

    “Prioritas utama kepolisian Victoria adalah memburu pembunuh ini,” kata kepala polisi negara bagian Victoria, Mike Bush, dalam konferensi pers, dilansir kantor berita AFP, Jumat (29/8/2025).

    “Kami yakin dia bersenjata dan masih berbahaya,” imbuhnya.

    Lebih dari 450 petugas polisi dikerahkan untuk penyelidikan dan pencarian Freeman, yang diyakini memiliki keterampilan bertahan hidup di hutan dan pengetahuan yang baik tentang daerah tersebut.

    “Jika orang itu mendengarkan, sudah saatnya untuk meletakkan senjata api dan menyerahkan diri, agar kita semua dapat menyelesaikan masalah ini dengan aman,” kata Bush.

    Media Australia melaporkan bahwa pria bersenjata itu adalah penganut teori konspirasi radikal dan bagian dari gerakan “warga negara berdaulat” yang percaya bahwa hukum tidak berlaku bagi mereka.

    Penembakan mematikan terbilang jarang terjadi di Australia, dan kematian polisi bahkan lebih jarang lagi.

    Larangan senjata otomatis dan semi-otomatis telah diberlakukan di Australia sejak penembakan massal tahun 1996 di Port Arthur, Tasmania, di mana seorang pria bersenjata menewaskan 35 orang.

    Lihat Video ‘2 Polisi Australia Tewas Ditembak di Victoria, Pelaku Masih Diburu’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Presiden Venezuela Yakin AS Tak Mungkin Bisa Invasi Negaranya

    Presiden Venezuela Yakin AS Tak Mungkin Bisa Invasi Negaranya

    Caracas

    Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan “tidak mungkin” pasukan Amerika Serikat (AS) bisa menginvasi negaranya. Hal itu disampaikan setelah Washington mengerahkan lima kapal perang dan mengirimkan 4.000 tentaranya di kawasan Karibia untuk memberikan tekanan terhadap Maduro.

    AS mengatakan bahwa pengerahan pasukan ke kawasan Karibia selatan, dekat perairan teritorial Venezuela, merupakan operasi anti-perdagangan narkoba.

    Venezuela merespons dengan mengirimkan sejumlah kapal perang dan drone untuk berpatroli di garis pantai wilayahnya, dan meluncurkan upaya untuk merekrut ribuan anggota milisi guna memperkuat pertahanannya.

    “Tidak mungkin mereka dapat memasuki Venezuela,” kata Maduro dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (29/8/2025).

    Dia bersumpah bahwa Venezuela telah bersiap untuk mempertahankan “perdamaian, kedaulatan, dan integritas teritorialnya”.

    Namun demikian, AS sejauh ini belum secara terbuka melontarkan ancaman akan menginvasi Venezuela.

    Maduro yang mengklaim masa jabatan ketiga yang disengketakan dalam pemilu pada Juli 2024, telah menjadi incaran Presiden AS Donald Trump yang kembali menjabat untuk periode kedua pada Januari tahun ini.

    Sejak kembali ke Gedung Putih, serangan Trump terhadap Venezuela berfokus pada geng-geng berpengaruh di negara tersebut, beberapa di antaranya beroperasi di dalam wilayah AS.

    Washington menuduh Maduro memimpin kartel perdagangan kokain bernama “Cartel de los Soles”, yang telah ditetapkan oleh pemerintahan Trump sebagai organisasi teroris.

    Baru baru ini, AS menggandakan tawaran imbalan untuk penangkapan Maduro menjadi US$ 50 juta, atau setara Rp 823,8 miliar, terkait kasus perdagangan narkoba di wilayah AS.

    Maduro, yang menggantikan tokoh sosialis Hugo Chavez sejak tahun 2013, menuduh Trump berupaya melakukan perubahan rezim di Venezuela.

    Lihat juga Video ‘Penembakan Massal Terjadi di Sekolah Katolik AS, 2 Anak Tewas-17 Terluka’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Beraksi 5 Kali, Pelaku Curanmor Bersajam Surabaya Keok Ditembak Polsek Sukolilo

    Beraksi 5 Kali, Pelaku Curanmor Bersajam Surabaya Keok Ditembak Polsek Sukolilo

    Surabaya (beritajatim.com) Sudah beraksi di lima lokasi, pelaku curanmor dengan membawa senjata tajam di Surabaya keok ditembak Polsek Sukolilo, Selasa (19/8/2025) malam. Keduanya adalah Lukman warga Sampang, Madura dan Asmari Maulana warga Sidodadi, Surabaya.

    Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan dari keterangan kedua pelaku, mereka membawa senjata tajam untuk menakut-nakuti korbannya. Namun, sampai saat ini petugas dari Polsek Sukolilo masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Ngakunya dipakai untuk menakut-nakuti. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa digunakan pelaku untuk melukai korban,” kata Luthfie, Kamis (28/5/2025).

    Dari pengakuan kedua pelaku, mereka sudah beraksi 5 kali. Terakhir beraksi, mereka mencuri sepeda motor Honda CRF di kawasan hukum Polsek Rungkut. Namun saat keduanya akan kabur, anggota opsnal Polsek Sukolilo yang rutin melaksanakan patroli malam mengejar keduanya. Hingga bisa diamankan walaupun harus dengan tembakan ke kaki.

    “Saya perintahkan kepada para anggota di lapangan, Kalau perlu dilakukan upaya penembakan silakan dilakukan secara terukur. Dan saya harapkan para pelaku ini untuk menghentikan aksinya,” jelas Luthfie.

    Diketahui, Dua bandit curanmor bersajam beraksi di Jalan Rungkut Lor 10, Selasa (19/8/2025) dini hari. Mereka berdua sudah membawa sepeda motor hasil curian Kawasaki Trail dari lokasi tersebut. Namun, keduanya diamankan oleh anggota opsnal Polsek Sukolilo di Tenggilis Mejoyo (dekat RS Ubaya).

    Kapolsek Sukolilo AKP Sigit Wahyu mengatakan, kedua pelaku adalah Lukman warga Sampang, Madura dan Asmari Maulana warga Sidodadi, Surabaya. Keduanya sempat melintas di Jalan Keputih, Sukolilo untuk mencari sasaran. Saat itulah anggota Polsek Sukolilo yang sedang patroli merasa curiga dan langsung membuntuti kedua pelaku.

    “Anggota di lapangan membuntuti kedua pelaku berputar-putar di wilayah Rungkut sampai sempat juga kedua pelaku ke Sidoarjo,” kata Sigit.

    Kedua pelaku tidak sadar jika sedang diikuti oleh anggota Polsek Sukolilo. Mereka sempat berhenti di beberapa lokasi untuk mengamati situasi. Namun, mereka tidak melakukan pencurian. Sampai di Jalan Rungkut Lor 10, mereka mendapati ada sebuah sepeda motor Kawasaki Trail yang terparkir di kos-kosan.

    “Maulana bertindak sebagai eksekutor sementara Lukman mengawasi situasi sekitar. Mereka membawa senjata tajam jenis golok dan mengendarai sepeda motor Honda Beat tanpa plat nomor,” imbuh Sigit.

    Setelah merusak rumah kunci sepeda motor trail yang menjadi sasaran, keduanya langsung tancap gas. Anggota Polsek Sukolilo yang sudah melakukan pengintaian pun mengejar kedua pelaku. Aksi kejar-kejaran antara anggota Polsek Sukolilo dan kedua pelaku diwarnai suara tembakan. Total ada 4 peluru yang bersarang di sepeda motor Honda Beat pelaku.

    “Kedua pelaku terpaksa kami tembak kedua kakinya karena melawan saat akan diamankan. Apalagi, mereka membawa senjata tajam yang bisa membahayakan anggota dan masyarakat,” tegas Sigit. [ang/aje]

  • Malam ini, anak-anak yang terlibat aksi massa dipulangkan

    Malam ini, anak-anak yang terlibat aksi massa dipulangkan

    Jakarta (ANTARA) – Ratusan anak yang ditangkap karena terlibat aksi massa di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI di Jakarta telah selesai didata oleh Polda Metro Jaya dan dipulangkan pada Kamis malam.

    “Untuk anak-anak malam ini juga kita pulangkan. Kita telah selesai mendata mereka,” kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana saat dihubungi di Jakarta, Kamis malam.

    Menurut dia, ada 176 anak yang diamankan Polda Metro Jaya dalam aksi massa di Jakarta hari ini.

    “Saat penyekatan ada 176 anak yang diamankan agar mereka terhindar dari potensi bahaya saat ikut aksi. Saat ini persiapan kami pulangkan dengan pendampingan orang tua atau saudara,” katanya.

    Ia juga memastikan bahwa anak-anak yang diamankan memperoleh pendampingan selama pendataan di Polda Metro Jaya.

    “Dapat pendampingan dari Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta,” kata mantan Kapolres Malang ini.

    Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 4.500 lebih personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh elemen buruh di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Asep Edi Suheri menegaskan kepada seluruh personel agar mengedepankan sikap humanis dan terukur dalam bertugas serta tidak bergerak sendiri, tetap kompak dan selalu berkoordinasi dengan komandan lapangan.

    Kapolda juga menekankan agar tidak ada personel yang membawa senjata api ataupun melakukan tindakan agresif.

    “Tidak ada yang membawa senjata api, tidak ada penembakan. Jangan bersikap agresif atau emosional. Keselamatan masyarakat dan anggota adalah prioritas, kita kedepankan sikap humanis,” tegas Asep.

    Selain polisi, personel TNI juga disiagakan di sekitar Gedung DPR/MPR/DPD RI dan sejumlah titik perbatasan, seperti stasiun, untuk mengantisipasi gangguan keamanan.

    Pewarta: Anita Permata Dewi
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda Metro pastikan anak terlibat aksi massa peroleh pendampingan

    Polda Metro pastikan anak terlibat aksi massa peroleh pendampingan

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya memastikan bahwa anak-anak yang ditangkap karena terlibat dalam unjuk rasa depan Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pada, memperoleh pendampingan.

    “Iya, dapat pendampingan dari Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta,” kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana saat dihubungi di Jakarta, Kamis malam.

    Ia mengatakan, penanganan terhadap anak-anak yang diamankan dilakukan oleh Subdirektorat Remaja, Anak dan Wanita (Subditrenakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

    “Kami juga turut didampingi petugas dari Kedokteran Kesehatan Polda Metro Jaya yang mendampingi sejak awal untuk memastikan kondisi orang yang diamankan,” katanya.

    Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 4.500 lebih personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa yang dilakukan oleh elemen buruh di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam di kawasan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/8/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

    Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Asep Edi Suheri menegaskan kepada seluruh personel agar mengedepankan sikap humanis dan terukur dalam bertugas serta tidak bergerak sendiri, tetap kompak dan selalu berkoordinasi dengan komandan lapangan.

    Kapolda juga menekankan agar tidak ada personel yang membawa senjata api ataupun melakukan tindakan agresif.

    “Tidak ada yang membawa senjata api, tidak ada penembakan. Jangan bersikap agresif atau emosional. Keselamatan masyarakat dan anggota adalah prioritas, kita kedepankan sikap humanis,” tegas Asep.

    Selain polisi, personel TNI juga disiagakan di sekitar Gedung DPR/MPR/DPD RI dan sejumlah titik perbatasan, seperti stasiun, untuk mengantisipasi gangguan keamanan.

    Pewarta: Anita Permata Dewi
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketua Komisi II DPR Usul Lahan Batas Negara Dijadikan Kebun Sawit
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Agustus 2025

    Ketua Komisi II DPR Usul Lahan Batas Negara Dijadikan Kebun Sawit Nasional 28 Agustus 2025

    Ketua Komisi II DPR Usul Lahan Batas Negara Dijadikan Kebun Sawit
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda mengusulkan agar lahan di kawasan perbatasan negara dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi produktif, misalnya dijadikan perkebunan kelapa sawit.
    Usulan ini disampaikan sebagai salah satu langkah untuk mencegah sengketa lahan dengan negara tetangga yang kerap berujung konflik, seperti peristiwa penembakan WNI di NTT oleh polisi Timor Leste.
    “Komisi II DPR RI mendorong mitra kerja kami Badan Nasional Pengelola Perbatasan untuk segera melakukan beberapa hal. Satu, meningkatkan seluruh pos tapal batas negara yang ada di semua titik perbatasan darat kita. Yang kedua, mengkoordinir seluruh kementerian/lembaga, termasuk pihak swasta, untuk membangun daya dan nilai ekonomi di perbatasan,” ujar Rifqinizamy saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (28/8/2025).
    Rifqinizamy meyakini pemanfaatan lahan di perbatasan secara produktif bisa meningkatkan kesejahteraan warga lokal, sekaligus mencegah terjadinya sengketa dengan negara tetangga.
    “Terutama di perbatasan darat, sepanjang perbatasan darat kita yang ribuan kilometer itu bisa dibangun, misalnya perkebunan kelapa sawit yang melibatkan pihak swasta dan mempekerjakan masyarakat setempat, agar terjadi stimulan ekonomi dan kesejahteraan, sekaligus menjadi benteng kedaulatan negara kita,” kata Rifqinizamy.
    Oleh karena itu, Rifqinizamy menegaskan, pemerintah perlu segera memperjelas batas wilayah negara dengan koordinat yang sah agar tidak lagi menimbulkan perselisihan.
    “Kita harus mempertegas seluruh batas wilayah kita secara detail dengan melibatkan koordinat yang jelas antarnegara, baik Indonesia maupun negara tetangga, dan itu segera diformulasikan di dalam peraturan perundang-undangan,” katanya.
    Selain itu, lanjut Rifqinizamy, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri juga perlu segera mengambil langkah diplomatik untuk menyelesaikan sengketa yang masih berlangsung.
    “Dalam hal masih ada konflik tapal batas negara antara Indonesia dengan negara-negara lain, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri juga harus segera melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan hal tersebut,” jelas Rifqinizamy.
    Diberitakan sebelumnya, penembakan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di perbatasan RI–Timor Leste terjadi pada Senin (25/8/2025).
    Seorang WNI dilaporkan tertembak dalam konflik sengketa lahan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Informasi awal dari Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste, Letkol Arh Reindi Trisetyo Nugroho, menyebutkan bahwa korban bernama Paulus Oki, warga Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT, tertembak di wilayah Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat.
    “Insiden itu berawal dari perselisihan antara WNI asal TTU dengan WNA Timor Leste di atas lahan sengketa,” ujar Reindi saat dihubungi dari Kupang.
    Dia menjelaskan bahwa peluru yang mengenai bahu kanan korban diduga berasal dari senjata dengan peluru karet atau peluru tumpul.
    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Polres TTU menemukan delapan selongsong peluru dan satu proyektil, yang diyakini ditembakkan oleh pasukan patroli perbatasan Timor Leste atau Unidade de Patrulhamento da Fronteira (UPF).
    Untuk diketahui, lahan di Inbate memang telah lama menjadi titik konflik antara warga Indonesia dan Timor Leste.
    Selain di TTU, sengketa lahan juga masih terjadi di Naktuka, Kabupaten Kupang, yang hingga kini belum terselesaikan.
    Paulus Oki menjadi WNI kedua yang tertembak di kawasan perbatasan dalam bulan ini.
    Sebelumnya, seorang WNI berinisial AB ditemukan tewas dengan luka tembak di wilayah Fatumea, Suai, Distrik Covalima, Timor Leste, pada 16 Agustus lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Fakta Teror Penembakan di Sekolah Kembali Guncang AS

    4 Fakta Teror Penembakan di Sekolah Kembali Guncang AS

    Jakarta

    Teror penembakan massal kembali terjadi di sekolah Amerika Serikat (AS). Penembakan terbaru terjadi di sebuah sekolah Katolik di Minneapolis, Amerika Serikat (AS).

    “Saya telah menerima pengarahan tentang penembakan di Sekolah Katolik Annunciation dan akan terus memberikan informasi terbaru seiring dengan bertambahnya informasi,” tulis Gubernur Minneapolis Tim Walz di X, dilansir AFP, Rabu (27/8/2025).

    Berikut fakta-faktanya:

    1. Korban Jiwa 2 Orang

    Insiden ini terjadi pada Rabu (27/8) pagi waktu AS. Penembakan yang terkonfirmasi ini terjadi setelah serangkaian laporan palsu tentang penembakan aktif di kampus-kampus di seluruh negeri saat mahasiswa kembali dari liburan musim panas.

    “Saya berdoa untuk anak-anak dan guru-guru kita yang minggu pertama sekolahnya dirusak oleh tindakan kekerasan yang mengerikan ini,” kata Gubernur Walz, tanpa memberikan detail tentang jumlah korban.

    Dilansir ABC News, dua orang dilaporkan tewas dalam peristiwa yang terjadi pagi ini waktu AS. Belasan orang juga disebut terluka.

    Pelaku penembakan telah “dikendalikan” dan “tidak ada ancaman aktif terhadap masyarakat,” kata pejabat kota.

    Siswa dari pra-TK hingga kelas delapan bersekolah di sana. Anak-anak kecil yang mengenakan seragam sekolah terlihat meninggalkan sekolah sambil bergandengan tangan dengan orang tua mereka.

    “Suami saya seorang petugas pemadam kebakaran, dan dia mendapat telepon pagi ini yang mengabarkan ada insiden di Annunciation, dan di sanalah keponakan saya bersekolah … jadi dia pergi berjalan kaki saja,” ujar Emily Feste kepada KSTP, afiliasi ABC di Minneapolis.

    “Kami dengar sekitar 15 menit yang lalu bahwa mereka selamat. Tapi ini sungguh mengerikan dan menakutkan.” tambahnya.

    2. Trump: FBI Segera Merespons

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan telah menerima pengarahan terkait peristiwa penembakan di sekolah katolik di Minneapolis tersebut. Dia menilai peristiwa penembakan itu mengerikan.

    “Saya telah diberi pengarahan lengkap tentang penembakan tragis di Minneapolis, Minnesota,” kata Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya dilansir AFP, Rabu (27/8).

    Trump menuturkan Biro Investigasi Vederal atau FBI sudah merespons dan berada di lokasi. Dia mengatakan akan memantau penyelidikan penembakan tersebut.

    “FBI segera merespons dan mereka berada di lokasi kejadian. Gedung Putih akan terus memantau situasi mengerikan ini. Mari bergabung dengan saya dalam mendoakan semua orang yang terlibat!” tuturnya.

    3. Pelaku Ikut Tewas

    Pelaku penembakan juga ikut tewas dalam peristiwa tersebut. Polisi menyebut pelaku penembakan hanya berjumlah satu orang.

    “Tersangka penembakan di Sekolah Katolik Annunciation di Minneapolis diyakini telah tewas,” kata Kepala Kepolisian Minneapolis Brian O’Hara dilansir CNN.

    Pelaku berusia 20-an tahun. Polisi menyebut pelaku tidak memiliki catatan kriminal.

    “Kami yakin pelakunya adalah satu orang, seorang penembak tunggal,” kata O’Hara.

    4. Identitas Pelaku

    Biro Investigasi Vederal atau FBI telah mengidentifikasi pelaku penembakan. Pelaku bernama Robin Westman.

    “Robin Westman, seorang pria dengan nama lahir Robert Westman,” kata Direktur FBI Kash Patel dilansir AFP, Kamis (28/8).

    Sebanyak 17 anak-anak dan orang dewasa dilaporkan mengalami luka-luka. FBI, kata Patel, sedang menyelidiki penembakan tersebut dan menduga aksi itu merupakan tindakan terorisme sekaligus kejahatan kebencian anti-Katolik.

    “FBI sedang menyelidiki penembakan ini sebagai tindakan terorisme domestik dan kejahatan kebencian yang menargetkan umat Katolik,” ujarnya.

    Lihat Video ‘Tampang Pelaku Penembakan Massal di Sekolah Katolik AS’:

    Halaman 2 dari 3

    (lir/lir)

  • Buronan Paling Dicari Sri Lanka Ditangkap di Indonesia

    Buronan Paling Dicari Sri Lanka Ditangkap di Indonesia

    Jakarta

    Buronan yang paling dicari (most wanted) di Sri Lanka telah ditangkap di Indonesia. Dia akan diekstradisi untuk menghadapi dakwaan-dakwaan, termasuk menembak mati seorang rivalnya di pengadilan.

    Sekretaris Kementerian Keamanan Publik Sri Lanka, Ravi Seneviratne, mengatakan bahwa polisi Indonesia telah menahan enam warga negara Sri Lanka yang terkait dengan beberapa pembunuhan dan kejahatan narkoba terorganisir.

    “Ini pertama kalinya kami menangkap tersangka dalam jumlah besar di luar negeri,” kata Seneviratne, dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/8/2025).

    Kelima pria dan seorang wanita tersebut ditangkap setelah operasi gabungan di Indonesia, kata Inspektur Jenderal Polisi Sri Lanka, Priyantha Weerasooriya, seraya menambahkan bahwa pasukan intelijen India juga terlibat.

    Keenam orang tersebut masuk dalam Red Notice Interpol. Red Notice adalah permintaan kepada penegak hukum di seluruh dunia untuk mencari dan menangkap sementara seseorang yang menunggu ekstradisi, penyerahan, atau tindakan hukum serupa.

    Belum ada komentar atau konfirmasi langsung dari otoritas Indonesia.

    Di antara mereka yang ditahan adalah Mandinu Padmasiri Perera, yang lebih dikenal sebagai Kelehelbaddara Padme. Pria most wanted itu dituduh mengatur pembunuhan rivalnya di ruang sidang di ibu kota Sri Lanka, Kolombo.

    Menurut data kepolisian, 42 orang tewas dalam 80 kasus penembakan terkait geng tahun ini.

    Weerasooriya mengatakan bahwa para pemimpin geng banyak yang melarikan diri dari Sri Lanka setelah pemerintahan Presiden Anura Kumara Dissanayake berkuasa tahun lalu, dengan janji untuk memberantas korupsi dan kejahatan terorganisir.

    “Tokoh-tokoh dunia bawah tidak lagi memiliki patronase politik seperti sebelumnya,” kata Weerasooriya.

    “Itulah sebabnya mereka sekarang beroperasi dari luar negeri,” imbuhnya.

    Lihat Video ‘Buron Paling Dicari Pemerintah China Dibekuk Imigrasi di Bali’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)