Kasus: penembakan

  • Perintah Bendera Setengah Tiang di AS Buntut Influencer Pro-Trump Tewas

    Perintah Bendera Setengah Tiang di AS Buntut Influencer Pro-Trump Tewas

    Jakarta

    Influencer Amerika Serikat (AS), Charlie Kirk, tewas ditembak saat menjadi pembicara di Universitas Utah Valley. Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih untuk mengenang influencer yang pro kepada dirinya tersebut.

    Dirangkum detikcom, Kamis (11/9/2025), Kirk memiliki lebih dari 5 juta pengikut di media sosial X, 7,5 juta pengikut di Instagram, dan telah berjasa dalam menggalang dukungan untuk Trump di kalangan anak muda Amerika.

    Insiden penembakan terhadap Kirk terjadi pada Rabu (10/9) siang waktu setempat. Dari video yang beredar, Kirk tampak sedang berada di suatu acara di bawah tenda besar.

    Kemudian tiba-tiba terdengar suara tembakan dan Kirk tampak tersungkur. Orang-orang berteriak dan berlarian menyaksikan insiden tersebut. Rekaman video menunjukkan Kirk terkena setidaknya satu peluru saat berpidato. Ia dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Pihak Universitas Valley membenarkan ada penembakan di kampusnya sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

    “Sebuah tembakan dilepaskan dari gedung terdekat dan kami telah menahan seorang tersangka,” kata seorang juru bicara universitas kepada Reuters sebelum kemudian mengatakan bahwa penyerang tersebut masih buron. Namun, Direktur FBI Kash Patel mengatakan pada Rabu malam waktu setempat bahwa tersangka “sekarang ditahan.”

    Perintah Trump Kibarkan Bendera Setengah Tiang

    Trump mengenang Kirk, yang ditembak mati saat sedang menjadi pembicara di Universitas Utah Valley. Trump memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih untuk mengenang Kirk.

    “Charlie Kirk yang Hebat, bahkan legendaris, telah wafat. Tak seorang pun yang memahami atau memiliki hati pemuda di Amerika Serikat lebih baik daripada Charlie,” kata Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya.

    “Beliau dicintai dan dikagumi oleh SEMUA ORANG, terutama saya, dan kini, beliau telah tiada,” tambah presiden AS tersebut, dilansir Al Arabiya, Kamis (11/9). “Saya dan Melania turut berduka cita untuk istrinya yang cantik, Erika, dan keluarganya. Charlie, kami mencintaimu!” imbuhnya.

    Gedung Putih menyampaikan pengumuman dari Trump yang memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang hingga matahari terbenam pada hari Minggu mendatang untuk mengenang Kirk. Bendera juga akan diturunkan setengah tiang di gedung-gedung publik, pos militer, kedutaan besar, kantor konsulat, dan fasilitas-fasilitas lain di luar negeri, sesuai dengan pengumuman Trump tersebut.

    Polisi AS Buru Penembak Charlie Kirk

    Polisi dan agen-agen federal AS melancarkan perburuan intensif untuk menangkap penembak jitu (sniper) yang menewaskan influencer populer AS, Charlie Kirk. Saat ia menjawab pertanyaan tentang kekerasan senjata dalam sebuah acara di universitas.

    Dilansir Reuters dan AFP, Kamis (11/9), pembunuhan tersebut terjadi dalam sebuah acara siang hari yang dihadiri oleh sekitar 3.000 orang di Utah Valley University di Orem, Utah, sekitar 65 km di selatan Salt Lake City.

    Dari video yang beredar, Kirk tampak sedang berada di suatu acara di bawah tenda besar. Pihak Universitas Valley membenarkan ada penembakan di kampusnya sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

    Penyelidik mengatakan mereka yakin peluru tunggal itu berasal dari atap kampus, ditembakkan oleh seseorang berpakaian hitam, dalam apa yang tampaknya merupakan pembunuhan yang disengaja.

    Dalam satu rekaman video yang banyak beredar di media sosial, darah terlihat mengucur dari leher Kirk segera setelah sebuah tembakan terdengar.

    Halaman 2 dari 3

    (fas/lir)

  • Polisi AS Buru Sniper Pembunuh Influencer Charlie Kirk

    Polisi AS Buru Sniper Pembunuh Influencer Charlie Kirk

    Jakarta

    Polisi dan agen-agen federal Amerika Serikat melancarkan perburuan intensif untuk menangkap penembak jitu (sniper) yang diyakini telah melepaskan satu tembakan, yang menewaskan influencer populer Charlie Kirk. saat ia menjawab pertanyaan tentang kekerasan senjata dalam sebuah acara di universitas.

    Kirk (31), aktivis konservatif dan loyalis Presiden AS Donald Trump, dianggap berjasa membangun basis pendukung presiden dari Partai Republik tersebut di kalangan pemilih muda. Ia ditembak mati pada hari Rabu (10/9) siang waktu setempat, dalam apa yang disebut Gubernur Utah, Spencer Cox sebagai pembunuhan politik.

    Dilansir kantor berita Reuters dan AFP, Kamis (11/9/2025), pembunuhan tersebut terjadi dalam sebuah acara siang hari yang dihadiri oleh sekitar 3.000 orang di Utah Valley University di Orem, Utah, sekitar 65 km di selatan Salt Lake City.

    Dari video yang beredar, Charlie Kirk tampak sedang berada di suatu acara di bawah tenda besar. Lalu tiba-tiba terdengar suara tembakan dan Kirk tampak tersungkur. Orang-orang berteriak dan berlarian menyaksikan insiden tersebut. Rekaman video menunjukkan Kirk terkena setidaknya satu peluru saat berpidato. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Pihak Universitas Valley membenarkan ada penembakan di kampusnya sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

    Penyelidik mengatakan mereka yakin peluru tunggal itu berasal dari atap kampus, ditembakkan oleh seseorang berpakaian hitam, dalam apa yang tampaknya merupakan pembunuhan yang disengaja.

    Dalam satu rekaman video yang banyak beredar di media sosial, darah terlihat mengucur dari leher Kirk segera setelah sebuah tembakan terdengar.

    Dalam pesan video yang direkam di Ruang Oval dan diunggah ke platform Truth Social miliknya, Trump berjanji bahwa pemerintahannya akan melacak mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Kirk. Trump pun menyalahkan “kaum radikal kiri”, menyebut retorikanya berkontribusi pada kematian aktivis konservatif itu.

    “Selama bertahun-tahun, kaum radikal kiri telah membandingkan orang Amerika yang luar biasa seperti Charlie dengan Nazi dan pembunuh massal serta penjahat terburuk di dunia,” kata Trump dalam rekaman video itu. “Retorika semacam ini secara langsung bertanggung jawab atas terorisme yang kita saksikan di negara kita saat ini, dan harus dihentikan sekarang juga,” katanya, dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/9/2025).

    Lihat juga Video: Influencer Pendukung Donald Trump Charlie Kirk Tewas Ditembak!

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Perintah Bendera Setengah Tiang di AS Buntut Influencer Pro-Trump Tewas

    Charlie Kirk Tewas Ditembak, Netizen Terbelah

    Jakarta

    Aktivis sayap kanan Amerika Serikat (AS) Charlie Kirk meninggal dunia usai ditembak saat menjadi pembicara acara di Universitas Utah Valley di Orem, Utah. Charlie Kirk tewas dengan luka tembak di leher. Kabar ini sangat ramai di media sosial, khususnya X.

    Dilansir detikNews, Kamis (11/9/2025), rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan Kirk tengah berbicara di acara Universitas Utah Valley. Saat itu, Kirk sedang menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa dalam acara kampus.

    Setelah itu, tiba-tiba Kirk ditembak. Sebuah pernyataan oleh Universitas Utah Valley yang dikirimkan ke media AS, termasuk New York Times dan Fox News, mengatakan tembakan dilepaskan dari sebuah gedung sekitar 200 yard (182 meter) jauhnya.

    Para netizen terbelah, ada yang menyebut Charlie pantas mendapatkan hukuman, yang lain berduka untuknya. Ia memang kerap mengutarakan pendapat kontroversial, bahkan merendahkan beberapa kelompok masyarakat. Ia juga pembela kepemilikan senjata api.

    “Kita belum tahu apa yang memotivasi orang yang menembak dan membunuh Charlie Kirk, tapi kekerasan keji semacam ini tidak memiliki tempat dalam demokrasi kita. Michelle dan saya akan mendoakan keluarga Charlie malam ini, terutama istrinya, Erika, dan kedua anak mereka yang masih kecil,” tulis mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama di X.

    “Charlie Kirk adalah seorang ayah dan suami. Dia manusia. Saya tidak peduli jika Anda tidak sependapat dengannya secara politik, tidak ada yang membenarkan tindakan keji ini,” tulis sebuah akun.

    “Charlie Kirk baru-baru ini berkata kepada seorang Palestina bahwa tidak ada yang namanya orang Palestina. Nah, sekarang lihat… tidak ada lagi yang namanya Charlie Kirk,” sebut yang lain.

    “Jika Anda ngeri dengan penembakan Charlie Kirk, maka mungkin lihatlah kekerasan yang lebih mengerikan yang dilakukan Israel terhadap orang-orang (terutama anak-anak) di Gaza setiap hari, sebuah genosida yang kebetulan didukung oleh Charlie Kirk,” tegas sebuah akun.

    “Orang-orang ingin bersimpati atas insiden Charlie Kirk, tapi dia dan para pendukungnya tidak pernah menunjukkan simpati ke mereka yang mendorong perbaikan undang-undang senjata setelah penembakan massal dan penembakan di sekolah yang tak terhitung jumlahnya. Kini, dia menjadi contoh lain mengapa undang-undang senjata diperlukan dan ini adalah kenyataan pahit Amerika,” sebut sebuah akun.

    Ada pula yang menyebut teori konspirasi bahwa Kirk sengaja dikorbankan sebagai pengalihan isu. “Setelah melihat respons Trump, saya cukup yakin MAGA baru saja mengorbankan Charlie Kirk dalam upaya menyelamatkan Trump dari Epstein Files dan perang yang tidak dapat dihentikannya,” cetusnya.

    “Charlie Kirk bukanlah seorang martir. Ia adalah korban kekerasan yang ia picu,” sebut sebuah akun.

    (fyk/fyk)

  • Trump Salahkan ‘Radikal Kiri’ Atas Kematian Influencer Charlie Kirk

    Trump Salahkan ‘Radikal Kiri’ Atas Kematian Influencer Charlie Kirk

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji influencer pendukungnya, Charlie Kirk yang tewas ditembak, sebagai “martir kebenaran”. Trump pun menyalahkan “kaum radikal kiri”, menyebut retorikanya berkontribusi pada kematian aktivis konservatif itu.

    “Selama bertahun-tahun, kaum radikal kiri telah membandingkan orang Amerika yang luar biasa seperti Charlie dengan Nazi dan pembunuh massal serta penjahat terburuk di dunia,” kata Trump dalam sebuah video yang diunggah di platform Truth Social miliknya.

    “Retorika semacam ini secara langsung bertanggung jawab atas terorisme yang kita saksikan di negara kita saat ini, dan harus dihentikan sekarang juga,” katanya, dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/9/2025).

    Presiden AS itu kemudian berjanji untuk menindak tegas mereka yang bertanggung jawab.

    “Ini adalah momen kelam bagi Amerika,” kata Trump.

    “Pemerintahan saya akan menemukan setiap orang yang berkontribusi pada kekejaman ini, dan kekerasan politik lainnya, termasuk organisasi yang mendanai dan mendukungnya,” imbuhnya.

    Kirk ditembak mati pada hari Rabu (10/9) saat berpidato di sebuah acara di Universitas Utah Valley. Pembunuhnya masih buron.

    Dari video yang beredar, Charlie Kirk tampak sedang berada di suatu acara di bawah tenda besar. Lalu tiba-tiba terdengar suara tembakan dan Kirk tampak tersungkur. Orang-orang berteriak dan berlarian menyaksikan insiden tersebut. Rekaman video menunjukkan Kirk terkena setidaknya satu peluru saat berpidato. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Pihak Universitas Valley membenarkan ada penembakan di kampusnya sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

    Penyelidik mengatakan mereka yakin peluru tunggal itu berasal dari atap kampus, ditembakkan oleh seseorang berpakaian hitam, dalam apa yang tampaknya merupakan pembunuhan yang disengaja.

    Kirk memiliki lebih dari 5 juta pengikut di media sosial X, 7,5 juta pengikut di Instagram, dan telah berjasa dalam menggalang dukungan untuk Trump di kalangan anak muda Amerika.

    Tonton juga video “AS Kibarkan Bendera Setengah Tiang Usai Charlie Kirk Tewas Ditembak” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Peru Perketat Pengamanan KBRI Lima Pasca-insiden Penembakan Zetro Purba
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        11 September 2025

    Peru Perketat Pengamanan KBRI Lima Pasca-insiden Penembakan Zetro Purba Nasional 11 September 2025

    Peru Perketat Pengamanan KBRI Lima Pasca-insiden Penembakan Zetro Purba
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Peru memperketat pengamanan untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima pasca peristiwa penembakan Staf KBRI Zetro Leonardo Purba yang terjadi pada Senin (1/9/2025).
    Hal ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama, saat menghadiri penghormatan terakhir Zetro di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).
    “Pengaturan tambahan telah diberlakukan untuk menguatkan pengamanan di Kedutaan Besar Indonesia di Lima dan para staf,” kata Tsuboyama.
    Untuk menegaskan komitmen Peru, Tsuboyama menyebut negaranya akan mengusut tuntas kasus kematian Zetro.
    Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, bahkan disebut turun tangan agar kasus ini segera diungkap.
    “Termasuk Presiden telah memerintahkan kepada otoritas Peru yang terkait untuk melakukan penyelidikan dengan prioritas paling tinggi, transparan, dan ketekunan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan membawa yang bertanggung jawab ke pengadilan,” ucap Tsuboyama.
    Terakhir, dia berharap persahabatan Indonesia dan Peru tetap teguh dalam menghadapi insiden tersebut.
    “Kami percaya bahwa persahabatan yang erat dan kerja sama antara Peru dan Indonesia akan membantu kita untuk menghadapi keadaan yang malang ini,” tuturnya.
    Zetro diketahui merupakan Staf KBRI di Lima, Peru, yang meninggal dunia akibat ditembak oleh orang tak dikenal pada Senin (1/9/2025) di dekat rumahnya di Kota Lima.
    Zetro sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan, namun nyawanya tidak tertolong.
    Kepolisian Peru hingga saat ini masih mengusut kasus pembunuhan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Drone Rusia Tembus Polandia, NATO Berembuk Segera

    Drone Rusia Tembus Polandia, NATO Berembuk Segera

    Jakarta

    Saat Rusia gencar menyerang Ukraina, angkatan udara Polandia menghancurkan pesawat-pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara negara NATO tersebut. Kepala staf angkatan bersenjata Polandia menyebut hal tersebut sebagai “tindakan agresi”. Angkatan Darat Polandia menangkis pesawat-pesawat tersebut dengan bantuan pilot-pilot Belanda menggunakan jet-jet siluman.

    Menurut pemerintah Polandia, pesawat nirawak tersebut berasal dari Rusia. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menggambarkan hal ini sebagai “provokasi skala besar.” Ini adalah “kasus pertama pesawat nirawak Rusia ditembak jatuh di wilayah negara NATO, oleh karena itu semua sekutu kami menanggapi situasi ini dengan sangat serius,” ujar Tusk setelah pertemuan darurat pemerintah di Warsawa. “Kita harus, tanpa ragu, bersiap menyiapkan berbagai skenario.”

    Tusk: Pesawat Nirawak juga datang dari Belarus

    Menurut Tusk, total 19 pelanggaran wilayah udara tercatat sejak Selasa (9/9) malam. Sebagian besar pesawat nirawak memasuki Polandia dari Belarus, lapor PM Polandia tersebut pada parlemen di Warsawa. Tiga pesawat nirawak berhasil ditembak jatuh dan kemungkinan juga yang keempat. Di kota Wyriki, Polandia timur, atap sebuah bangunan tempat tinggal terkena puing-puing pesawat nirawak. Tidak ada korban luka. Empat bandara di Polandia untuk sementara menghentikan operasi, tetapi kini telah dibuka kembali.

    “Faktanya pesawat nirawak mengancam keamanan, ketika ditembak jatuh hal ini mengubah situasi politik,” tegas Perdana Menteri Polandia tersebut. Oleh karena itu, Polandia secara resmi meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 Perjanjian NATO. Pasal tersebut mengatur konsultasi dengan para sekutu jika salah satu anggota NATO merasa terancam.

    “Menyimpang dari lintasan”

    Belarus, sekutu dekat Rusia, juga melaporkan penembakan jatuh pesawat nirawak di wilayah udaranya. Minsk mengatakan pesawat-pesawat nirawak tersebut “menyimpang dari jalur penerbangannya” karena manuver gangguan atau intersepsi oleh Ukraina dan Rusia.

    Rusia membantah bertanggung jawab atas insiden tersebut. “Kami menganggap tuduhan itu tidak berdasar,” ujar Andrei Ordash, kuasa usaha ad interim Kedutaan Besar Rusia di Warsawa dalam sebuah pernyataan. Polandia sejauh ini belum memberikan bukti asal usul pesawat nirawak tersebut dari Rusia.

    Zelensky dan Kallas: bukan kecelakaan, bukan kebetulan

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuntut tanggapan yang tegas. Ia menyebut insiden itu sebagai “preseden yang sangat berbahaya bagi Eropa.” Bukti semakin kuat bahwa insiden tersebut bukanlah kecelakaan, tulis presiden Ukraina di kanal media sosial. Presiden Kremlin Vladimir Putin tidak akan berhenti “menguji barat” selama ia tidak “ditindak tegas” atas agresinya, tambah Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiha.

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, juga menyatakan bahwa ada “tanda-tanda bahwa hal itu disengaja, bukan kebetulan.” Kallas menambahkan bahwa ini adalah “pelanggaran paling serius wilayah udara Eropa oleh Rusia sejak awal perang.” Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, meyakinkan Parlemen Eropa di Strasbourg: “Eropa mendukung Polandia dengan solidaritas penuh.”

    Polandia, anggota Uni Eropa, merupakan sekutu politik dan militer yang penting bagi Ukraina, yang secara teritorial juga berbatasan langsung dengan Ukraina. Negara tetangga Jerman ini berperan penting sebagai pusat logistik bantuan militer Barat.

    Polandia juga merasa terancam oleh Rusia dan kini sedang secara masif mempersenjatai dirinya. Negara ini tengah siaga tinggi sejak roket Ukraina yang ditujukan menangkis serangan Rusia, lepas sasaran dan menghantam sebuah desa di selatan Polandia pada 2022, menewaskan dua orang.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga video “Polandia Geram Banyak Drone Rusia Mondar-mandir di Negaranya” di sini:

    (ita/ita)

  • Perintah Bendera Setengah Tiang di AS Buntut Influencer Pro-Trump Tewas

    Charlie Kirk Tewas, Trump Perintahkan Pengibaran Bendera Setengah Tiang

    Jakarta

    Influencer Amerika Serikat sekaligus loyalis Presiden Donald Trump, Charlie Kirk, ditembak mati saat sedang menjadi pembicara di Universitas Utah Valley pada hari Rabu (10/9) waktu setempat. Trump memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih untuk mengenang Kirk.

    “Charlie Kirk yang Hebat, bahkan Legendaris, telah wafat. Tak seorang pun yang memahami atau memiliki Hati Pemuda di Amerika Serikat lebih baik daripada Charlie,” kata Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya.

    “Beliau dicintai dan dikagumi oleh SEMUA ORANG, terutama saya, dan kini, beliau telah tiada,” tambah presiden AS tersebut, dilansir Al Arabiya, Kamis (11/9/2025). “Saya dan Melania turut berduka cita untuk istrinya yang cantik, Erika, dan keluarganya. Charlie, kami mencintaimu!” imbuhnya.

    Gedung Putih menyampaikan pengumuman dari Trump yang memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang hingga matahari terbenam pada hari Minggu mendatang untuk mengenang Kirk. Bendera juga akan diturunkan setengah tiang di gedung-gedung publik, pos militer, kedutaan besar, kantor konsulat, dan fasilitas-fasilitas lain di luar negeri, sesuai dengan pengumuman Trump tersebut.

    Dari video yang beredar, Charlie Kirk tampak sedang berada di suatu acara di bawah tenda besar. Lalu tiba-tiba terdengar suara tembakan dan Kirk tampak tersungkur. Orang-orang berteriak dan berlarian menyaksikan insiden tersebut. Rekaman video menunjukkan Kirk terkena setidaknya satu peluru saat berpidato. Ia dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Pihak Universitas Valley membenarkan ada penembakan di kampusnya sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

    “Sebuah tembakan dilepaskan dari gedung terdekat dan kami telah menahan seorang tersangka,” kata seorang juru bicara universitas kepada Reuters sebelum kemudian mengatakan bahwa penyerang tersebut masih buron. Namun, Direktur FBI Kash Patel mengatakan pada Rabu malam waktu setempat bahwa tersangka “sekarang ditahan.”

    Kirk memiliki lebih dari 5 juta pengikut di media sosial X, 7,5 juta pengikut di Instagram, dan telah berjasa dalam menggalang dukungan untuk Trump di kalangan anak muda Amerika.

    Tonton juga video “Influencer Pendukung Donald Trump Charlie Kirk Tewas Ditembak!” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Ngeri, Aktivis Pro-Trump Charlie Kirk Tewas Ditembak Saat jadi Pembicara di Kampus

    Ngeri, Aktivis Pro-Trump Charlie Kirk Tewas Ditembak Saat jadi Pembicara di Kampus

    GELORA.CO –  Charlie Kirk, aktivis konservatif berusia 31 tahun yang dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Donald Trump, tewas setelah tertembak.

    Peluru bersarang di bagian lehernya. Penembakan terjadi saat ia menjadi pembicara dalam sebuah acara publik di Universitas Utah Valley, Rabu (10/9/2025) malam waktu setempat2.

    Insiden penembakan terjadi saat Kirk tengah menjawab pertanyaan dari audiens dalam forum mahasiswa bertajuk “The American Comeback”.

    Dalam video amatir yang beredar luas di media sosial, terlihat Kirk mengangkat tangan sebelum suara tembakan terdengar.

    Seketika tubuhnya tersungkur dari kursi, darah mengucur deras dari lehernya, dan ribuan peserta yang hadir langsung panik dan berhamburan3.

    Polisi menduga tembakan berasal dari atap gedung kampus. Namun hingga kini, status pelaku masih simpang siur.

    Direktur FBI Kash Patel menyebut pihaknya menahan terduga pelaku. Namun pejabat lokal menyatakan tersangka utama masih buron.

    Kirk sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat dalam kondisi kritis. Namun nyawanya tak berhasil diselamatkan.

    Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Presiden Donald Trump melalui akun Truth Social miliknya.

    Dalam unggahannya, Trump menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas wafatnya Kirk.

    “Sosok hebat, bahkan legendaris, Charlie Kirk telah tiada. Tak ada yang memahami hati pemuda Amerika lebih baik dari Charlie. Ia dicintai semua orang, terutama saya,” tulis Trump.

    Sebagai bentuk penghormatan, Trump memerintahkan seluruh bendera Amerika Serikat dikibarkan setengah tiang hingga Minggu mendatang.

    Charlie Kirk dikenal luas sebagai pendiri dan CEO Turning Point USA, organisasi konservatif pemuda terbesar di AS yang aktif mengadvokasi nilai-nilai nasionalisme dan kebebasan berpendapat.

    Ia juga mendirikan Turning Point Action, sayap politik dari gerakan tersebut yang berperan besar dalam mobilisasi dukungan anak muda untuk kemenangan Trump di Pilpres 2024.

    Kirk memiliki lebih dari 5 juta pengikut di platform X (Twitter) dan menjadi host podcast populer The Charlie Kirk Show.

    Ia kerap tampil di berbagai forum publik dan media konservatif, termasuk Fox News, dengan retorika tajam yang menyasar isu ras, gender, dan imigrasi.

    Kematian Kirk menambah daftar panjang kasus kekerasan politik di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.

    Sebelumnya, publik dikejutkan oleh pembunuhan anggota parlemen Minnesota Melissa Hortman dan suaminya, pengeboman parade Colorado, serta penembakan terhadap Trump saat kampanye.

    Gubernur Utah Spencer Cox menyebut insiden ini sebagai “pembunuhan politik” dan menyatakan bahwa hari tersebut adalah “hari gelap bagi negara”.

    Sementara itu, Gubernur California Gavin Newsom dari Partai Demokrat turut mengecam aksi tersebut sebagai “keji dan tidak bisa diterima”.

    Charlie Kirk meninggalkan seorang istri, Erika, mantan Miss Arizona USA, dan dua anak mereka.

    Kepergiannya menjadi pukulan telak bagi komunitas konservatif Amerika.

    (*)

  • Waspada Perang Arab, Ini Perbandingan Militer Israel Vs Qatar

    Waspada Perang Arab, Ini Perbandingan Militer Israel Vs Qatar

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel melancarkan serangan yang menargetkan pimpinan Hamas di Qatar pada hari Selasa. Serangan ini terjadi saat Qatar menjadi negara mediator kunci dalam konflik Gaza.

    Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada CNN International, bahwa di antara mereka yang menjadi sasaran adalah kepala negosiator Hamas, Khalil Al Hayya. Diketahui enam orang tewas dalam operasi pemerintah Zionis itu.

    Perdana Menteri (PM)  Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia memerintahkan serangan tersebut sebagai tanggapan atas penembakan hari Senin di Yerusalem yang menewaskan enam orang. Serangan itu kemudian diklaim oleh Hamas.

    “Kemarin, setelah serangan mematikan di Yerusalem dan Gaza, Perdana Menteri Netanyahu menginstruksikan semua badan keamanan untuk bersiap menghadapi kemungkinan menargetkan para pemimpin Hamas,” demikian pernyataan bersama Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz.

    Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengatakan serangan Israel menargetkan bangunan tempat tinggal yang menjadi rumah bagi beberapa anggota biro politik Hamas di Doha. Ia menyebut aksi itu sebagai “pengecut”.

    “Sambil mengecam keras serangan ini, Negara Qatar menekankan bahwa mereka tidak akan menoleransi perilaku Israel yang sembrono dan tidak bertanggung jawab ini,” kata Al Ansari di X.

    PM Qatar memperingatkan bahwa negaranya berhak menanggapi serangan mematikan Israel terhadap Hamas di Doha pada hari Selasa. Ia bahkan menyebutnya sebagai “momen penting” bagi kawasan.

    “Qatar… berhak menanggapi serangan terang-terangan ini,” ujar PM Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dalam konferensi pers, dikutip dari AFP.

    “Kami yakin bahwa hari ini kita telah mencapai momen penting. Harus ada respons dari seluruh kawasan terhadap tindakan biadab semacam itu,” tambahnya.

    Serangan ini meningkatkan tensi di Timur Tengah, dengan proyeksi instabilitas di masa depan. Israel, yang saat ini telah menyerang beberapa negara Arab, pun terus melakukan serangan dengan teknologi dan kekuatan militer yang dimiliki.

    Lalu, bagaimana kekuatan militer Israel bila dibandingkan dengan Qatar? Berikut datanya mengutip berbagai sumber, dikutip Kamis (11/9/2025).

    Personel dan Anggaran

    Dalam hal kuantitas personel, Israel jauh melampaui Qatar. Ini terlihat di data dari Global Firepower Index 2024 dan laporan IISS The Military Balance 2024.

    Israel memiliki sekitar 170.000 personel aktif, didukung oleh lebih dari 465.000 personel cadangan yang dapat dimobilisasi dengan cepat.  Sistem wajib militer, baik bagi pria maupun wanita, memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang besar dan terlatih.

    Sebaliknya, Qatar hanya memiliki sekitar 11.800 personel aktif, dengan cadangan yang sangat terbatas. Perbedaan ini mencerminkan fokus strategis masing-masing negara di mana Israel pada mobilisasi massal, sementara Qatar pada profesionalisme dan teknologi tinggi.

    Angkatan Darat

    Angkatan Darat Israel (IDF) dilengkapi dengan jumlah unit dan peralatan yang jauh lebih besar. Berdasarkan laporan IISS The Military Balance 2024, Israel diperkirakan memiliki sekitar 2.200 tank tempur utama, termasuk model Merkava yang diproduksi di dalam negeri, serta ribuan kendaraan lapis baja lainnya, di mana jumlah ini mencerminkan doktrin militer yang berorientasi pada operasi darat skala besar.

    Sementara itu, Angkatan Darat Qatar jauh lebih kecil, hanya memiliki sekitar 96 tank tempur utama, termasuk Leopard 2A7 yang canggih, dan beberapa ratus kendaraan tempur ringan. Ini menunjukkan bahwa kekuatan darat Qatar lebih berfokus pada pertahanan teritorial.

    Angkatan Udara

    Angkatan Udara Israel (IAF) adalah salah satu yang paling dominan di Timur Tengah, dengan sekitar 340 pesawat tempur canggih, termasuk puluhan jet F-16 dan F-15, serta jet tempur siluman F-35 yang paling modern. Kemampuan ini didukung oleh armada helikopter serang dan transportasi yang besar, sebagaimana dilaporkan oleh Global Firepower Index 2024.

    Angkatan Udara Qatar, meskipun dilengkapi dengan pesawat modern, memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit. Qatar memiliki sekitar 36 jet tempur Rafale dari Prancis dan 36 jet tempur F-15QA dari Amerika Serikat. Meskipun canggih, jumlah ini tidak sebanding dengan armada Israel.

    Angkatan Laut dan Pertahanan Rudal

    Dalam data yang bersumber dari laporan Global Firepower Index 2024 dan SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute), Angkatan Laut Israel memiliki armada kecil namun canggih yang berfokus pada pertahanan pesisir dan patroli. Mereka memiliki sekitar 16 korvet dan kapal patroli, serta sejumlah kapal selam.

    Pertahanan rudal Israel adalah yang paling maju di dunia, dengan sistem berlapis seperti Iron Dome untuk rudal jarak pendek, David’s Sling untuk rudal jarak menengah, dan Arrow untuk rudal balistik.

    Di sisi lain, Angkatan Laut Qatar lebih kecil, dengan sekitar 60 kapal patroli dan beberapa kapal kecil. Qatar tidak memiliki sistem pertahanan rudal yang sebanding dengan Israel, dan lebih mengandalkan aliansi militer dengan negara-negara besar untuk perlindungan dari ancaman udara. 

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Salahkan ‘Radikal Kiri’ Atas Kematian Influencer Charlie Kirk

    Penembak Influencer Pendukung Trump Saat Pidato Masih Misterius

    Jakarta

    Aparat Amerika Serikat (AS) sempat mengamankan satu orang diduga terlibat dalam insiden penembakan influencer pendukung Donald Trump, Charlie Kirk, di Universitas Utah Valley, setelah menjalani pemeriksaan orang tersebut kini dibebaskan. Pelaku penembakan pun saat ini masih misterius.

    “Orang yang diamankan telah dibebaskan setelah diinterogasi oleh aparat penegak hukum,” ujar Direktur FBI Kash Patel dilansir AFP, Kamis (11/9/2025).

    Saat ini FBI masih memburu pelaku penembakan. FBI berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas.

    “Investigasi kami saat ini berlanjut, dan kami akan terus menyampaikan informasi terbaru demi transparansi,” kata Patel.

    Diketahui, Charlie Kirk ditembak saat berpidato di Universitas Utah Valley, Orem, Utah.

    Dilansir kantor BBC dan AFP, Kamis (11/9) rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan Kirk tengah berbicara di acara Universitas Utah Valley. Saat itu, Kirk sedang menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa dalam acara kampus.

    Setelah itu, tiba-tiba Kirk ditembak. Sebuah pernyataan oleh Universitas Utah Valley yang dikirimkan ke media AS, termasuk New York Times dan Fox News, mengatakan tembakan dilepaskan dari sebuah gedung sekitar 200 yard (182 meter) jauhnya.

    “Sekitar pukul 12.20, terdengar tembakan dari sebuah gedung sekitar 200 yard dari pembicara. Sepengetahuan kami, orang tersebut terkena tembakan dan langsung dibawa pergi oleh petugas keamanannya,” demikian pernyataan Ellen Trean, juru bicara Universitas Utah Valley.

    Dalam video terlihat kerumunan orang melarikan diri dari lokasi kejadian karena panik setelah penembakan. Saat itu pun polisi meminta mahasiswa untuk segera meninggalkan kampus.

    “Ayo! Lari, lari, lari!” teriak yang lain saat penonton berhamburan.

    (zap/imk)