Kasus: penembakan

  • Trump Usul Anggaran Keamanan Naik Rp952 Miliar Usai Penembakan Charlie Kirk

    Trump Usul Anggaran Keamanan Naik Rp952 Miliar Usai Penembakan Charlie Kirk

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diketahui mengusulkan penambahan anggaran untuk sektor keamanan usai insiden penembakan aktivis politik sayap kanan Charlie Kirk.

    Melansir laporan Bloomberg, Pemerintah AS meminta tambahan anggaran sebesar US$58 Juta atau sekitar Rp952,12 miliar (Asumsi kurs: Rp16.416) untuk peningkatan keamanan bagi pejabat eksekutif hingga yudikatif.

    Adapun, permohonan penambahan anggaran itu ditargetkan untuk dapat disetujui sebelum 30 September 2025. Mengingat, masa usulan penambahan anggaran pemerintah tahun ini akan segera berakhir.

    Usulan tambahan anggaran untuk keamanan lembaga eksekutif juga dilayangkan menyusul insiden percobaan penembakan terhadap Donald Trump pada tahun lalu.

    Selain berencana meningkatkan keamanan bagi Presiden dan lembaga yudikatif, Gedung Putih juga berencana meningkatkan keamanan untuk anggola parlemen AS. Hanya saja, belum ada rincian lebih lanjut mengenai hal tersebut.

    “Pemerintah mendukung perluasan sumber daya untuk melindungi anggota parlemen, meskipun mereka menyerahkan rincian keputusan tersebut kepada cabang legislatif,” bunyi laporan Bloomberg dikutip Minggu (14/9/2025).

    Untuk diketahui, penembakan Charlie Kirk di Utah menimbulkan kekhawatiran keselamatan para pejabat di AS.

    Sejalan dengan hal itu, saat ini Partai Republik hendak mendorong percepatan pengesahan RUU anggaran sementara agar pemerintahan tetap berjalan aman dan kondusif bulan depan. Namun, pada saat yang bersamaan Partai Republik diketahui menolak usulan Partai Demokrat yang ingin memasukkan anggaran untuk layanan kesehatan.

    Hal itu lantas memicu ketegangan, karena subsidi Obamacare akan habis. Partai Demokrat mengancam akan memblokir RUU apa pun yang tidak memasukkan anggaran kesehatan, sedangkan beberapa anggota Partai Republik yang lebih moderat terbuka untuk mencapai kesepakatan demi menghindari kenaikan premi asuransi kesehatan yang drastis bagi jutaan warga Amerika.

  • Siapa Tyler Robinson, Tersangka Pembunuhan Charlie Kirk?

    Siapa Tyler Robinson, Tersangka Pembunuhan Charlie Kirk?

    Utah

    Seorang pemuda bernama Tyler Robinson telah ditangkap atas tuduhan pembunuhan terhadap aktivis sayap kanan AS, Charlie Kirk.

    Pemuda berusia 22 tahun dari Negara Bagian Utah itu ditahan pada Kamis (11/09) malam.

    Perburuan aparat AS selama 33 jam berakhir setelah ayah Tyler membujuknya untuk menyerahkan diri kepada polisi.

    Penangkapannya pertama kali diumumkan oleh Presiden Donald Trump, yang menyerukan agar Tyler menghadapi hukuman mati.

    Pembunuhan Charlie Kirk, yang tewas ditembak dalam acara debat dengan mahasiswa di kampus Utah Valley University pada Rabu (10/09), telah mengejutkan rakyat AS. Insiden itu diyakini makin memperlebar perpecahan politik partisan di negara itu.

    Kronologi penangkapan

    Dalam konferensi pers pada Jumat (12/09), penyidik mengatakan tersangka mengaku kepada ayahnya dan mengatakan ia lebih memilih bunuh diri daripada menyerah.

    Ayahnya kemudian menelepon seorang pendeta muda yang merupakan teman keluarga.

    Kedua pria itu berusaha menenangkan tersangka, kata polisi.

    Pendeta tersebut, yang juga bertugas sebagai petugas keamanan pengadilan, kemudian menelepon Marshal AS. Aparat lantas menahan tersangka pada Kamis (11/09) sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

    BBC

    Gubernur Utah, Spencer Cox, mengatakan rekaman CCTV menunjukkan Tyler Robinson tiba di kampus Universitas Utah Valley sekitar empat jam sebelum sebuah tembakan terdengar. Tembakan itu menewaskan Kirk dan membuat para mahasiswa berlarian mencari perlindungan.

    Cox mengatakan kepada wartawan bahwa ketika Tyler ditahan, ia mengenakan pakaian yang mirip dengan yang terlihat pada rekaman kamera CCTV di lokasi penembakan.

    Seseorang terekam kamera CCTV di dekat lokasi penembakan Charlie Kirk (FBI)

    Cox menambahkan bahwa penyidik telah mewawancarai seorang anggota keluarga Tyler yang mengatakan bahwa pemuda tersebut menjadi lebih aktif mengutarakan pandangan politik dalam beberapa tahun terakhir.

    Anggota keluarga Tyler, menurut Cox, menceritakan insiden baru-baru ini ketika Tyler menyebutkan bahwa Kirk akan datang ke Utah dan Kirk “penuh kebencian dan menyebarkan kebencian”.

    Baca juga:

    Cox mengatakan para penyelidik juga telah berbicara dengan teman sekamar tersangka. Dia menunjukkan pesan-pesan dengan akun bernama “Tyler” di aplikasi percakapan Discord.

    Pesan-pesan tersebut merujuk pada permintaan mengambil senapan dari “titik pembuangan” dan senapan tersebut ditinggalkan di semak-semak, terbungkus handuk.

    Pada Kamis (11/09), FBI mengatakan telah menemukan senjata yang dicurigai sebuah senapan bolt-action Mauser .30-06 impor terbungkus handuk di area hutan dekat kampus.

    Siapa Tyler Robinson?

    Catatan publik yang ditinjau oleh BBC menunjukkan bahwa Tyler Robinson sebelumnya terdaftar sebagai pemilih independen, atau nonpartisan, di Utah.

    Matthew Carl Robinson, ayah tersangka, dan Amber Denise Robinson, ibu tersangka, terdaftar sebagai anggota Partai Republik, menurut catatan negara bagian.

    Catatan pemungutan suara menunjukkan bahwa Tyler tidak memilih dalam dua pemilihan presiden terakhir, menurut CBS News, mitra BBC di AS. Ia belum cukup umur untuk memilih pada 2020.

    Tyler tinggal di St George, Utah, dekat Taman Nasional Zion, sekitar 400 km di barat daya kampus tempat Kirk ditembak.

    Akun media sosial menunjukkan bahwa ayah Tyler Robinson menjalankan bisnis pemasangan meja dapur dan lemari, sementara ibunya adalah seorang pekerja sosial. Keluarga tersebut beragama Mormon dan aktif di gereja setempat.

    Dalam sebuah pernyataan, Dewan Pendidikan Tinggi Utah mengatakan bahwa Tyler James Robinson adalah mahasiswa tahun ketiga dalam program magang kelistrikan di Dixie Technical College.

    “Dia sebelumnya menghabiskan satu semester di Utah State University pada 2021,” sebut Dewan Pendidikan Tinggi Utah.

    Baca juga:

    Para penyidik mengatakan Tyler Robinson sangat akrab dengan budaya daring, merujuk pada tulisan pada sejumlah selongsong peluru yang terkait dengan kasus tersebut.

    Dua selongsong peluru menunjukkan referensi yang jelas terhadap humor trolling daring.

    Tulisan “notices bulges OwO what’s this?” pada selongsong peluru yang telah ditembakkan kemungkinan merujuk pada “copypasta”sepotong teks yang diulang-ulang, seringkali untuk men-troll warganet.

    Selongsong peluru lain, yang belum ditembakkan, bertuliskan “If you read this, you are gay lmao” – lagi-lagi tampaknya merujuk pada lelucon trolling.

    Sementara itu, selongsong peluru lainnya dapat diartikan sebagai simpatisan Antifa, atau gerakan anti-fasis, sebuah kelompok aktivis sayap kiri yang telah aktif di AS selama satu dekade terakhir dan sering berdemonstrasi menentang kebijakan Trump dan kelompok sayap kanan.

    Satu selongsong peluru yang belum ditembakkan bertuliskan “Hey fascist! Catch!” dan panah atas, kanan, dan tiga panah bawah.

    Tiga panah bawah saja bisa menjadi simbol umum yang digunakan untuk anti-fasisme.

    Secara keseluruhan, panah-panah tersebut kemungkinan merujuk pada serangkaian input kontrol dalam gim video meskipun hal ini masih belum jelas, dan pihak berwenang belum merilis gambar selongsongnya.

    Selongsong berikutnya bertuliskan lirik lagu “Bella Ciao” yang menghormati para anggota partisan perlawanan Italia di era Perang Dunia Kedua yang melawan Nazi Jerman.

    Pihak berwenang mengatakan Robinson juga tampaknya aktif di Discord, platform media sosial yang utamanya digunakan oleh para gamer, tetapi kini juga populer di komunitas lain.

    Apa selanjutnya?

    Jaksa penuntut mengatakan berencana untuk mengajukan tuntutan resmi terhadap Robinson pada Selasa (16/09).

    Tyler dituduh melakukan pembunuhan berat, menghalangi proses peradilan, dan melepaskan tembakan senjata api, menurut lembar penangkapan narapidana dari Sheriff Utah County yang diperoleh BBC.

    Mahasiswa di Utah Valley University mengatakan kepada BBC bahwa mereka merasa lega dengan penangkapan Tyler.

    Kampus telah ditutup sejak penembakan pada Rabu (10/09) sore. Garis polisi kuning dan kendaraan polisi tampak memblokir sebagian besar kampus.

    “Ia ditangkap di Washington County, tempat asal saya,” kata mahasiswa tahun pertama McKinley Shinkle. “Saya merasa sangat malu.”

    “Saya benar-benar lega,” tambah sepupu McKinley, Anthony. “Saya hanya ingin tahu motifnya dan mengapa ini terjadi.”

    (nvc/nvc)

  • Sifat Pendiam di Balik Pemuda 22 Tahun yang Jadi Tersangka Pembunuhan Charlie Kirk

    Sifat Pendiam di Balik Pemuda 22 Tahun yang Jadi Tersangka Pembunuhan Charlie Kirk

    Jakarta

    Gaduh pemuda 22 tahun Tyler Robinson menjadi tersangka pembunuh Charlie Kirk, aktivis konservatif ternama di Amerika Serikat. Keluarga dan kerabat dekatnya mengaku tak menyangka dengan laporan terkait, terlebih Tyler Robinson tumbuh di keluarga harmonis dan taat beribadah.

    Ia bahkan disebut mendapatkan IPK 4,0 dalam hasil studi perkuliahannya semester awal. Setelah lulus SMA pada 2021, ia sempat membacakan surat dari Universitas Negeri Utah yang menawarkan beasiswa berprestasi selama empat tahun.

    Namun, Robinson meninggalkan universitas negeri tersebut hanya setelah satu semester, mengambil cuti, dan tidak pernah kembali.

    Kini, pihak berwenang sedang berupaya memahami apa yang terjadi selama bertahun-tahun yang membawa Robinson ke atap gedung tempat ia diduga menembak mati aktivis konservatif Charlie Kirk pekan ini.

    Pembunuhan yang dinilai sangat berani dan bersejarah, dari serangkaian percobaan pembunuhan yang berhasil terhadap para pemimpin politik di beberapa tahun terakhir, telah memicu pertuduhan sengit di seluruh spektrum politik Amerika.

    Sementara polisi masih menyelidiki pembunuhan tersebut, pihak berwenang telah menunjukkan apa yang mereka gambarkan sebagai pesan anti-fasis yang terukir pada selongsong peluru senapan. Ditemukan di dekat lokasi penembakan mematikan sebagai bukti potensial adanya motif politik.

    Satu peluru bertuliskan “Hei fasis! Tangkap!”, sebuah pesan yang menurut Gubernur Utah Spencer Cox pada hari Jumat sudah cukup jelas. Seorang anggota keluarga Robinson mengatakan kepada penyidik, tersangka penembak alias Robinson telah menjadi lebih politis dalam beberapa tahun terakhir.

    Dalam sebuah sesi makan keluarga tersangka, ia juga sempat menyinggung kemungkinan menyerang Kirk.

    Namun, pesan-pesan pada selongsong peluru juga memuat campuran meme dan kiasan tentang gim video, menunjukkan keterlibatan mendalam di dunia daring yang sarat ironi, saat maknanya sulit untuk diuraikan secara tepat.

    Pesan-pesan tersebut mencakup serangkaian panah yang mewakili kontrol yang digunakan untuk melakukan serangan dalam gim video Helldivers 2 dan lirik lagu Italia populer yang terkait dengan anti-fasis, tetapi juga dipopulerkan baru-baru ini dalam gim lain, Far Cry 6, dan serial Netflix.

    Dikenal Pendiam

    Orang-orang yang mengenal Robinson menggambarkan kenangan yang berbeda-beda tentang kecenderungan politiknya. Seorang teknisi listrik yang bekerja dengan Robinson beberapa minggu lalu, dan meminta untuk tidak disebutkan namanya, menggambarkan rekannya sebagai sosok pemalu dan tidak banyak bicara kecuali diajak bicara.

    “Robinson tidak terlalu banyak bicara tentang politik, kecuali seseorang menyinggungnya,” kata teknisi listrik itu, seraya menambahkan bahwa dia memang tidak terlalu menyukai Trump atau Charlie (Kirk).

    Namun beberapa tahun yang lalu di sekolah menengah atas, Robinson seperti keluarganya berpandangan konservatif secara politik, dan mendukung Presiden Donald Trump menjelang pemilu 2020, salah satu mantan teman sekelas Robinson mengatakan kepada CNN.

    “Ketika saya mengenal dia dan keluarganya, mereka seperti Trump yang fanatik,” kata mantan teman sekelas itu. “Ketika ini terjadi, saya seperti, saya tidak tahu apa yang berubah.”

    Mantan teman sekelasnya menggambarkan Robinson sebagai orang yang sangat menyukai game dan tertarik pada desain video game. Robinson dan teman-temannya akan menghabiskan makan siang mereka dengan bermain kartu dan hal-hal semacam itu,” katanya.

    “Robinson selalu pendiam dan sedikit konyol,” kata teman sekelasnya, menambahkan bahwa ia tidak ingat Robinson pernah membuat pernyataan yang meresahkan atau terlibat masalah.

    “Dia menyenangkan untuk diajak bergaul, menyenangkan untuk diajak bicara. Dia hanya agak pemalu dan jarang terbuka.”

    Kini, orang-orang yang mengenal Robinson kesulitan untuk menyesuaikan citra mereka tentangnya dengan tuduhan yang dilontarkan oleh polisi.

    Setelah perburuan selama 33 jam oleh sejumlah pejabat federal dan lokal dan permohonan bantuan kepada publik, seorang pejabat penegak hukum mengatakan kepada CNN, keluarga Robinson-lah yang membantu mengatur penangkapannya setelah ayahnya mengenalinya dalam foto-foto yang dirilis oleh FBI.

    Robinson sejauh ini belum berbicara dengan penyidik , sehingga pihak berwenang harus melanjutkan pekerjaan mereka untuk memahami akar pembunuhan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Aktivis Greta Thunberg Tepati Janji Berlayar Lagi ke Gaza”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Penikaman Gegerkan Hotel di Yerusalem, 2 Orang Luka-luka

    Penikaman Gegerkan Hotel di Yerusalem, 2 Orang Luka-luka

    Yerusalem

    Serangan penikaman menggegerkan sebuah hotel di area Tzuba, sebuah kibbutz Israel, yang terletak kurang dari 10 kilometer di sebelah barat Yerusalem. Sedikitnya dua orang mengalami luka-luka dalam penikaman tersebut.

    Kepolisian Israel, seperti dilansir AFP, Sabtu (13/9/2025), menyatakan seorang pelaku penikaman, yang disebut warga Palestina, telah ditangkap.

    “EMT (teknisi medis darurat) dan paramedis sedang merawat dua korban penikaman dan mengevakuasi mereka ke rumah sakit, termasuk seorang pria berusia 60 tahun dalam kondisi serius dan seorang pria berusia 23 tahun dalam kondisi sedang,” demikian pernyataan layanan darurat Israel, Magen David Adom.

    Dalam pernyataannya, Kepolisian Israel mengatakan bahwa seorang individu “dari daerah Shuafat melakukan serangan penikaman terhadap para tamu di sebuah hotel di Kibbutz Tzuba, yang melukai mereka”.

    Disebutkan Kepolisian Israel bahwa seorang personelnya yang ada di lokasi kejadian “melumpuhkan teroris tersebut dan menahannya”.

    Area permukiman Shuafat dan kamp pengungsi Palestina yang ada di dekatnya terletak di dalam wilayah Yerusalem Timur, yang diduduki Israel sejak tahun 1967 silam.

    Rentetan serangan marak di wilayah Yerusalem beberapa waktu terakhir, salah satunya penembakan yang menewaskan sedikitnya enam orang di sebuah halte bus yang berada di dekat Persimpangan Ramot, Yerusalem Timur, pada 8 September lalu.

    Kepolisian Israel menyebut dua pelaku yang tiba di lokasi dengan menggunakan mobil, telah ditembak mati setelah melepaskan tembakan ke arah halte bus tersebut. Seorang petugas keamanan dan seorang warga sipil yang ada di lokasi yang telah menembak kedua pelaku hingga tewas.

    Beberapa senjata, amunisi dan pisau yang digunakan oleh para pelaku penyerangan ditemukan di lokasi kejadian.

    Kelompok Hamas memuji penembakan itu, dengan sayap bersenjata mereka, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengklaim dua anggotanya telah mendalangi serangan mematikan tersebut.

    Menurut Brigade Ezzedine al-Qassam, penembakan itu merupakan “respons atas tindakan pendudukan (Israel) yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina”.

    Sejauh ini belum ada klaim Hamas atau kelompok lainnya terkait penikaman di hotel Yerusalem tersebut.

    Lihat juga Video ‘Penembakan di Halte Bus Yerusalem: 5 Tewas, 11 Luka-Luka’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Pemuda 22 Tahun di AS Bunuh Charlie Kirk, Psikis-Kepribadiannya Jadi Sorotan

    Pemuda 22 Tahun di AS Bunuh Charlie Kirk, Psikis-Kepribadiannya Jadi Sorotan

    Jakarta

    Penembak Charlie Kirk teridentifikasi. Pria 22 tahun yakni Tyler Robinson diduga menjadi pelaku penembak mati aktivis konservatif ternama AS, Charlie Kirk.

    Tyler adalah warga asli Utah, AS, yang sudah lama tinggal bersama orang tuanya. Tyler Robinson ditangkap pada 12 September setelah seorang anggota keluarganya mengenali wajahnya di rekaman CCTV.

    Penyidik menyebut pengakuan keluarga itu sebagai titik balik pencarian besar di AS. Menurut laporan CBS News, orang yang mengenalinya adalah ayah Robinson sendiri. Si ayah mendorong anaknya untuk menyerahkan diri, kemudian menghubungi seorang teman keluarga yang meneruskan informasi tersebut ke kepolisian.

    Penyelidikan Masih Berlangsung

    Dalam konferensi pers pada Jumat, pejabat FBI menolak mengomentari latar belakang Robinson, pandangan politik, maupun motif penembakan.

    “Kami yakin orang yang kami tahan adalah pelaku yang benar,” ujar juru bicara FBI.

    “Namun kami masih menyusun gambaran utuh tentang siapa dia dan alasan tindakannya.”

    Psikologis-Kepribadian Robinson Disorot

    Dikutip dari BBC, sumber menyebut Robinson sempat mengatakan kepada ayahnya bahwa ia lebih memilih bunuh diri daripada menyerahkan diri ke kepolisian.

    Ayahnya lalu meminta bantuan seorang pendeta muda, teman keluarga sekaligus petugas keamanan pengadilan, yang akhirnya menghubungi US Marshals. Robinson kemudian berhasil ditangkap. Gubernur Utah Spencer Cox menyatakan, rekaman CCTV memperlihatkan Robinson tiba di kampus UVU menggunakan mobil Dodge Challenger abu-abu pukul 08.29 waktu setempat, hampir empat jam sebelum penembakan.

    Menurut Cox, keluarga Robinson mengaku dalam makan malam sebelum penyerangan, ia sempat menyinggung Charlie Kirk, menyebutnya sebagai sosok ‘penuh kebencian’ yang menyebarkan kebencian.

    FBI juga menemukan senjata yang diduga digunakan, yakni senapan Mauser 30-06 dengan teleskop, dibungkus handuk dan disembunyikan di area hutan dekat kampus.

    Dikenal Pendiam dan Pintar

    “Saya terkejut,” kata Kristin Schwiermann, tetangga berusia 66 tahun.

    “Dia bukan anak yang saya kenal.”

    Seperti kebanyakan orang di komunitas tersebut, Robinson, orang tua, dan dua saudara laki-lakinya tat beribadah.

    Karenanya, Schwiermann dan yang lainnya merasa aneh ketika lingkungan yang tenang itu dipenuhi dengan van, SUV, dan mobil polisi tak dikenal lainnya.

    Ayah Tyler Robinson, Matt, menyadari bahwa putranya menjadi sasaran perburuan yang putus asa ketika foto-fotonya yang mengenakan kaus lengan panjang dan celana jins mulai muncul di televisi dan layar komputer di seluruh negeri.

    Keluarga tersebut menghubungi uskup gereja mereka, yang juga seorang tetangga ketika Robinson mengancam akan bunuh diri, menurut sumber penegak hukum yang tidak berwenang membahas penyelidikan tersebut.

    Robinson dekat dengan orang tua dan dua saudara laki-lakinya saat tumbuh dewasa, dan sering pergi berkemah atau berburu, kata Schwiermann. Menurut catatan publik, kedua orang tuanya memegang lisensi berburu.

    “Mereka dekat, pekerja keras, dan cerdas,” katanya.

    Robinson bersekolah di Sekolah Dasar Riverside, sekitar setengah mil dari rumah keluarga, dan tempat Schwiermann juga bekerja sebagai kepala petugas kebersihan.

    “Dia pendiam, tetapi dia punya teman-teman di sekolah, dan dia tidak pernah membuat masalah,” kata Schwiermann.

    Dia aktif di gereja secara teratur sejak kecil, tetapi Schwiermann mengatakan belakangan memang semakin jarang ke gereja.

    Ia lulus dari Pine View High School di St. George pada tahun 2021, dan Schwiermann menggambarkannya sebagai anak yang cerdas dan berprestasi dalam pelajaran sekolah, yang membantunya mendapatkan beasiswa.

    Ibunya, Amber Robinson, menulis di laman Facebook-nya pada tahun 2020 tentang nilai tes bakat putranya di perguruan tinggi, dan mengunggah video Robinson yang sedang membacakan surat permohonan beasiswa.

  • Foto Terduga Pelaku Penembakan Charlie Kirk ‘Diperjelas’ Pakai AI Upscaling, Apa Itu? – Page 3

    Foto Terduga Pelaku Penembakan Charlie Kirk ‘Diperjelas’ Pakai AI Upscaling, Apa Itu? – Page 3

    Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, unggahan asli FBI di platform X langsung diserbu warganet yang mencoba “memperjelas” foto buram tersebut.

    Ada yang dibuat lewat bot Grok milik X, dan ada juga foto-foto lainnya yang dihasilkan oleh ChatGPT.

    Namun, hasil yang muncul justru sangat nyeleneh, beragam, dan jauh dari kata konsisten,

    Salah satu hasil yang paling nyeleneh bahkan mengubah total kemeja yang dikenakan orang tersebut dan memberinya dagu super runcing, tampilannya membuat jadi mirip karakter meme di internet, yaitu “Gigachad”.

    Fenomena ini menjadi bukti nyata bahwa gambar-gambar hasil AI sama sekali tidak bisa dijadikan pegangan akurat, meskipun niat awalnya adalah untuk membantu proses identifikasi.

  • Sosok Tyler Robinson, Bocah 22 Tahun Pembunuh Charlie Kirk

    Sosok Tyler Robinson, Bocah 22 Tahun Pembunuh Charlie Kirk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sosok yang diduga sebagai pembunuh aktivis sayap kanan, Charlie Kirk, berhasil ditahan oleh pihak kepolisian Utah. Penangkapan tersebut berselang 33 jam pasca penembakan maut terjadi di Utah Valley University pada Rabu (10/9) waktu setempat.

    Adapun tersangka yang diamankan bernama Tyler Robinson, pria berusia 22 tahun. CNN International melaporkan bahwa Robinson tidak terafiliasi partai mana pun. Ia juga tidak memberikan suara dalam 2 pemilihan terakhir.

    Namun, seorang anggota keluarga mengatakan kepada para penyelidik bahwa Robinson menjadi lebih politis dalam beberapa tahun terakhir. Temuan ini disampaikan Gubernur Utah Spencer Cox dalam konferensi pers pada Jumat (12/9) waktu setempat.

    Pihak berwenang sebelumnya menyebut penembakan Kirk sebagai “pembunuhan politik”. Pasalnya, Cox mengatakan polisi menemukan pesan-pesan anti-fasis yang terukir pada amunisi dengan senapan di dekat lokasi penembakan.

    Di antara pesan-pesan tersebut, salah satunya berbunyi: “Hei fasis! Tangkap!”.

    Dikutip dari CNN International, Sabtu (13/9/2025), Robinson tumbuh dan besar di Washington, Utah. Ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Utah State University setelah meraih prestasi akademik yang gemilang di SMA.

    Namun, ia keluar setelah hanya satu semester, menurut catatan publik, media sosial, dan pernyataan universitas.

    Catatan pendaftaran pemilih menunjukkan Robinson yang tidak berafiliasi dengan partai mana pun, meskipun ia juga terdaftar sebagai pemilih “tidak aktif”. Artinya, ia tidak memilih setidaknya dalam dua pemilihan umum terakhir.

    Foto-foto media sosial menunjukkan Robinson mengenakan sepatu Converse abu-abu dan kacamata hitam yang tampak mirip dengan yang dikenakan oleh tersangka penembakan dalam foto-foto yang dirilis oleh penegak hukum pada awal pekan ini.

    Dalam konferensi pers, Cox mengatakan salah satu anggota keluarga Robinson telah menghubungi seorang kerabatnya pada Kamis (11/9) malam waktu setempat.

    Kerabat tersebut lantas memberi tahu Kantor Kepolisian Wilayah Washington bahwa Robinson telah mengaku kepada mereka atau menyiratkan bahwa ia merupakan pelaku penembakan Kirk.

    Robinson ditahan sekitar pukul 22.00 waktu setempat pada Kamis (11/9), setelah perburuan selama 33 jam, kata Direktur FBI Kash Patel pada Jumat (12/9).

    Kampung halaman Robinson adalah pinggiran kota St. George yang tenang, sebuah kota di sudut barat daya negara bagian tersebut. Jaraknya sekitar tiga setengah jam berkendara dari Utah Valley University, tempat Kirk ditembak mati pada Rabu (10/9) sore saat mengadakan acara kampus.

    Menurut keterangan anggota keluarga, Robinson sempat membahas soal acara Kirk di Utah Valley University saat acara makan malam keluarga baru-baru ini. Dalam kesempatan itu, Robinson dan keluarga membicarakan mengapa mereka tidak menyukai Kirk dan sudut pandangnya.

    Senapan bolt-action yang digunakan dan ditinggalkan Robinson di area hutan dekat kampus memiliki berbagai frasa terukir pada selongsong pelurunya, kata Cox, termasuk “Oh bella ciao, bella ciao, bella ciao, ciao ciao,” yang tampaknya merujuk pada sebuah lagu anti-fasis Italia.

    Ukiran lain lebih mengisyaratkan kaitannya dengan trolling dan meme daring, termasuk salah satu yang bertuliskan: “Jika Anda membaca ini, Anda gay, LMAO.”

    Robinson lulus dari Pine View High School di St. George pada 2021, kata juru bicara sekolah tersebut. Ia menerima beasiswa presiden untuk kuliah di Utah State University, menurut video Facebook yang diunggah ibunya, yang memperlihatkan ia sedang membacakan surat tentang beasiswa tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ngeri Pria di Jambi Tewas Ditembak di Kepala, Pelaku Ditangkap

    Ngeri Pria di Jambi Tewas Ditembak di Kepala, Pelaku Ditangkap

    Tanjab Barat

    Seorang pria di Tanjung Jabung Barat, Jambi bernama Dendy Sulistio Budi (42) tewas bersimbah darah usai ditembak di bagian kepala. Pelaku penembakan saat ini sudah ditangkap.

    “Iya meninggal karena luka tembak,” kata Kapolsek Tebing Tinggi Ipda Andi Ilham dilansir detikSumbagsel, Sabtu (13/9/2025).

    Peristiwa itu terjadi di Lorong Masjid Fatimah, Tebing Tinggi pada Jumat (12/9) pukul 08.30 WIB. Dalam rekaman CCTV, tampak korban dan pelaku datang menggunakan sepeda motor. Tak lama, pelaku meletuskan tembakan ke arah korban.

    “Dari rekaman CCTV, kami melihat seorang pria dengan sepeda motor Honda Mega Pro, mengenakan jaket hitam, topi, dan sepatu bot kuning, serta membawa senapan angin laras panjang,” jelasnya.

    Berbekal rekaman CCTV itu, polisi bergerak dan berhasil menangkap pelaku JM (56) di Kelurahan Tebing Tinggi. Polisi saat ini masih mendalami motif pasti penembakan tersebut.

    “Benar, untuk pelaku inisial JM (56) sudah ditangkap dan saat ini sedang pemeriksaan,” imbuhnya.

    (wnv/wnv)

  • Pembunuh Charlie Kirk Pernah Dapat Beasiswa, Kena DO Usai Kuliah 1 Semester

    Pembunuh Charlie Kirk Pernah Dapat Beasiswa, Kena DO Usai Kuliah 1 Semester

    Utah

    Tyler Robinson, terduga pembunuh influencer sekaligus loyalis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Charlie Kirk kini sudah ditangkap. Latar belakang Robinson pun terkuak.

    Dilansir CNN, Jumat (12/9/2025), Robinson tumbuh besar di Washington dan Utah. Kampung halaman Robinson di pinggiran kota St. George, jaraknya sekitar tiga setengah jam berkendara dari Universitas Utah Valley, tempat Kirk ditembak mati.

    Robinson diketahui mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Utah State University. Beasiswa itu didapatkan usai dirinya meraih prestasi akademik yang gemilang di SMA.

    Meski begitu, ia hanya kuliah selama 1 semester. Menurut pernyataan univesitas, Robinson terkena drop out.

    Robinson terdaftar sebagai pemilih yang tidak berafiliasi dengan partai mana pun. Ia merupakan pemilih ‘tak aktif’ karena dalam dua pemilihan umum terakhir, ia tak menggunakan hak suaranya.

    Foto-foto di media sosial menunjukkan Robinson mengenakan sepatu Converse abu-abu dan kacamata hitam yang tampak serupa dengan yang dikenakan oleh tersangka penembakan dalam foto-foto yang dirilis oleh penegak hukum awal pekan ini.

    Gubernur Utah Spencer Cox mengatakan seorang anggota keluarga Robinson telah menghubungi salah seorang kerabat pada Kamis (11/9) malam. Kerabat tersebut memberi tahu Kantor Sheriff Washington County bahwa “Robinson telah mengaku kepada mereka atau menyiratkan bahwa ia telah melakukan (pembunuhan) tersebut”.

    Cox menambahkan seorang anggota keluarga Robinson telah memberi tahu penyidik bahwa dalam acara makan malam keluarga baru-baru ini, Robinson sempat menyinggung soal acara Kirk di Utah Valley. “Mereka membicarakan mengapa mereka tidak menyukainya (Kirk) dan sudut pandangnya (Kirk),” kata Cox.

    “Anggota keluarga itu juga menyatakan Kirk penuh kebencian dan menyebarkan kebencian,” lanjut Cox.

    Robinson ditahan sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Ia diburu selama 33 jam oleh FBI.

    Kirk, yang berusia 31 tahun, tewas dibunuh pada Rabu (10/9) waktu setempat ketika menghadiri sebuah acara di Universitas Utah Valley di negara bagian Utah. Sosok Kirk dikenal sebagai seorang aktivis sayap kanan.

    Halaman 2 dari 2

    (isa/wnv)

  • Pembunuh Influencer Pro-Trump Diserahkan Pendeta, Langsung Ditahan

    Pembunuh Influencer Pro-Trump Diserahkan Pendeta, Langsung Ditahan

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pembunuh influencer Charlie Kirk telah ditahan. Trump menyebut pelaku diserahkan oleh seorang pendeta.

    “Seseorang yang sangat dekat dengannya telah menyerahkannya,” kata Trump kepada Fox News dalam wawancara langsung di studio dilansir kantor berita AFP, Jumat (12/9/2025).

    “Orang tersebut terlibat dengan penegak hukum, tetapi merupakan orang yang beriman, seorang pendeta, dan membawanya ke seorang Marsekal AS yang luar biasa,” imbuhnya.

    Trump mengatakan pelaku sudah diserahkan ke markas besar kepolisian. Saat ini pelaku sudah ditahan.

    “Mereka mengantarnya ke markas besar polisi, dan dia ada di sana sekarang,” ujarnya.

    “Kami memiliki orang yang kami pikir adalah orang yang kami cari,” imbuhnya.

    Seperti diketahui, Biro Investigasi Federal AS (FBI) melakukan perburuan besar-besaran pelaku pembunuh loyalis Trump itu. FBI bahkan menawarkan imbalan sebesar US$ 100.000 (Rp 1,6 miliar) untuk informasi mengenai pelaku pembunuh influencer sekaligus loyalis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu.

    Kirk, yang berusia 31 tahun, tewas dibunuh pada Rabu (10/9) waktu setempat ketika menghadiri sebuah acara di Universitas Utah Valley di negara bagian Utah. Sosok Kirk dikenal sebagai seorang aktivis sayap kanan dan influencer pendukung Trump.

    Tawaran imbalan itu, diumumkan setelah FBI merilis foto-foto tersangka penembakan mematikan tersebut.

    “FBI menawarkan hadiah hingga US$ 100.000 untuk informasi yang mengarah pada identifikasi dan penangkapan individu yang bertanggung jawab atas pembunuhan Charlie Kirk pada 10 September 2025 di Universitas Utah Valley di Orem, Utah,” demikian pernyataan resmi FBI.

    Foto-foto yang dirilis FBI menunjukkan seseorang yang digambarkan sebagai sosok yang cukup umur untuk “berbaur dengan baik di sebuah institusi perguruan tinggi”. Orang di dalam foto yang dirilis FBI itu terlihat mengenakan topi dan kaca mata hitam, serta memakai kaus bergambar bendera AS dan elang.

    “Kami memiliki rekaman video yang bagus dari individu ini,” kata Komisioner Departemen Keamanan Publik Utah, Beau Mason, dalam konferensi pers pada Kamis (11/9) dini hari waktu setempat.

    “Jika kami tidak berhasil mengidentifikasinya, kami akan segera meminta bantuan publik dan media untuk menyebarkan foto-foto tersebut,”imbuhnya

    Lihat juga Video Rekaman CCTV Penembak Charlie Kirk Melarikan Diri

    Halaman 2 dari 2

    (wnv/whn)