Kasus: penembakan

  • Horor, Murid Bawa Palu Serang Guru dan Teman-temannya di Sekolah Rusia

    Horor, Murid Bawa Palu Serang Guru dan Teman-temannya di Sekolah Rusia

    Jakarta

    Horor! Seorang murid melukai empat orang dengan palu di sebuah sekolah di kota Chelyabinsk, Rusia selatan, dekat perbatasan dengan Kazakhstan.

    Bocah laki-laki berusia 13 tahun itu menyerang guru dan teman-teman sekolahnya sebelum dia dihentikan, tulis gubernur provinsi Aleksey Teksler di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Senin (16/9/2024).

    Akibat serangan itu, dua anak perempuan berusia 13 tahun, satu anak laki-laki, dan seorang guru terluka dan dirawat di rumah sakit, kata kementerian kesehatan setempat.

    Tersangka juga membawa pisau dan pistol, menurut sumber polisi yang dikutip oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti.

    Motif perbuatannya belum diketahui.

    “Bagaimana seorang siswa bisa masuk ke sekolah dengan palu dan mengapa petugas keamanan tidak menanggapi?” Teksler bertanya di X.

    Dia mengatakan dirinya telah memerintahkan protokol keamanan untuk ditinjau ulang di setiap sekolah di wilayah tersebut.

    Penyelidikan telah diluncurkan terhadap “pembunuhan terencana” dan “pengabaian”, kata Komite Investigasi Rusia, yang bertanggung jawab atas investigasi terbesar di negara itu.

    Serangan itu terjadi di sekolah nomor 68 di Chelyabinsk, kata Teksler.

    Serangan bersenjata di sekolah-sekolah di Rusia, yang dulunya jarang terjadi, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

    Presiden Vladimir Putin menyebut hal itu sebagai impor dari Amerika Serikat dan menyalahkan globalisasi.

    Putin telah memperketat undang-undang kepemilikan senjata api.

    Sebelumnya, seorang anak perempuan berusia 14 tahun melepaskan tembakan di sebuah sekolah di kota Bryansk di barat daya Rusia pada Desember 2023. Insiden itu menewaskan seorang teman sekelas pelaku sebelum dia bunuh diri.

    Penembakan lainnya di Ijevsk di Rusia tengah pada September 2022 menewaskan 18 orang.

    Sembilan orang tewas akibat penyerangan seorang pria berusia 21 tahun di sebuah sekolah di Kazan, Republik Tatarstan, Rusia, pada tahun 2021.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • FBI Selidiki Kemungkinan Percobaan Pembunuhan terhadap Trump

    FBI Selidiki Kemungkinan Percobaan Pembunuhan terhadap Trump

    Jakarta

    FBI mengaku tengah menyelidiki insiden penembakan terhadap Donald Trump yang sebelumnya dilaporkan oleh timnya pada Minggu (15/9), di negara bagian Florida, Amerika Serikat (AS).

    “FBI telah merespons di West Palm Beach, Florida, dan sedang menyelidiki apa yang tampaknya merupakan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Trump,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Senapan dan kamera ditemukan di TKP

    Dalam konferensi pers pada Minggu (15/9), otoritas AS mengatakan bahwa agen Dinas Rahasia AS atau Secret Service telah mengidentifikasi dan menembaki seorang tersangka yang mengarahkan senjata di bagian Lapangan Golf Internasional Trump di West Palm Beach pada sore hari.

    “Kami belum yakin apakah individu tersebut sempat menembak ke arah agen kami atau tidak,” kata Rafael Barros dari Dinas Rahasia AS tersebut.

    Tersangka melarikan diri dengan SUV hitam dan kemudian ditahan di Martin County oleh penegak hukum setempat.

    “Kami saat ini memiliki seseorang yang ditahan yang merupakan tersangka potensial,” kata Sheriff Palm Beach County, Ric Bradshaw. Ia memuji seorang saksi yang melihat tersangka melarikan diri ke sebuah mobil dan mengambil foto pelat nomornya, yang akhinrya berguna membantu polisi untuk melacaknya.

    Bradshaw mengatakan tersangka bersembunyi di semak-semak, sekitar 400 hingga 500 yard (356 hingga 457 meter) dari Trump, saat mantan presiden tersebut bermain golf di lubang golf terdekat.

    Polisi Palm Beach menemukan senapan serbu AK-47 dengan teleskop dan kamera GoPro di semak-semak di lokasi kejadian, kata Bradshaw.

    Tembakan ‘di sekitar’ Trump

    Tim kampanye Trump sebelumnya hanya melaporkan suara tembakan di dekat Trump, dan mengatakan bahwa dia aman setelah insiden tersebut.

    “Presiden Trump aman setelah terjadi tembakan di sekitarnya. Tidak ada rincian lebih lanjut saat ini,” kata juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung, dalam pernyataan awal.

    Tembakan tersebut dilaporkan terdengar di dekat Lapangan Golf Internasional Trump di West Palm Beach. Dinas Rahasia AS menyatakan insiden itu terjadi sesaat sebelum pukul 2 siang waktu setempat.

    Percobaan pembunuhan kedua tahun ini?

    Insiden ini terjadi hanya dua bulan setelah mantan presiden AS tersebut ditembak dalam upaya pembunuhan saat dia berbicara di sebuah acara kampanye di Pennsylvania. Sebuah peluru sempat menyentuh telinga Trump saat itu.

    Akibatnya, tim kampanyenya meningkatkan keamanan terhadap Trump. Di acara-acara kampanye luar ruangan, mantan presiden AS itu kini berbicara di belakang penutup kaca antipeluru.

    Menurut Gedung Putih, Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, yang juga merupakan calon presiden dari Partai Demokrat, telah diberi pengarahan terkait insiden terbaru tersebut. Keduanya “lega” mengetahui Trump dalam keadaan aman, kata Gedung Putih.

    Harris mengatakan secara daring bahwa dia “senang” Trump aman. Ia dan Biden menegaskan bahwa kekerasan politik tidak memiliki tempat di AS.

    “Seperti yang telah saya katakan berkali-kali, tidak ada tempat untuk kekerasan politik atau kekerasan apa pun di negara kita, dan saya telah mengarahkan tim saya untuk terus memastikan bahwa Dinas Rahasia memiliki semua sumber daya, kemampuan, dan langkah perlindungan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan mantan presiden,” kata Biden dalam pernyataannya pada Minggu (15/9) malam.

    rs/gtp (Reuters, AFP, AP)

    (ita/ita)

  • Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan di Lapangan Golf

    Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan di Lapangan Golf

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, selamat dari upaya pembunuhan di lapangan golfnya di Florida dan seseorang yang “berpotensi menjadi tersangka” telah ditahan, sebut aparat keamanan AS.

    Anggota Dinas Rahasia, yang bertugas sebagai pasukan pengamanan presiden, melihat laras senapan menyembul di antara semak-semak dan melepaskan tembakan ke arah Trump, kata sejumlah pejabat. Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan Trump berada 275 hingga 455 meter dari posisi senapan.

    Senjata api jenis AK47 dan teropong, bersama dengan dua ransel dan kamera GoPro, kemudian ditemukan di tempat kejadian.

    Seorang saksi melaporkan melihat tersangka berlari dari semak-semak dan melompat ke mobil Nissan hitam setelah agen menembakinya beberapa kali.

    Seorang saksi memotret kendaraan tersebut dan plat nomornya. Mobil itu lalu dihentikan di Martin County, sebelah utara klub.

    “Kami menghubungi kantor Sheriff Martin County, memberi tahu mereka. Kemudian mereka melihat kendaraan itu, menghentikannya, serta menahan orang itu,” kata Sheriff Ric Bradshaw dari Palm Beach County.

    ReutersSeorang petugas berjalan menyisir Trump International Golf Club di West Palm Beach, Florida, AS pada 15 September 2024, setelah menerima laporan penembakan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump.

    Dinas Rahasia mengonfirmasi dalam sebuah unggahan di X bahwa mereka sedang menyelidiki “insiden” yang melibatkan Trump, pada Minggu (15/09) sesaat sebelum pukul 14:00 waktu setempat.

    Kemudian Sheriff Bradshaw mengatakan “agen Dinas Rahasia yang berada di lapangan melakukan pekerjaan yang fantastis”.

    Ia menambahkan: “Mereka memiliki agen yang melompat lebih dulu ke tempat presiden berada dan ia dapat melihat laras senapan mencuat dari pagar dan segera menyerang orang itu, saat orang itu melarikan diri.”

    EPASheriff setempat menunjukkan foto senapan jenis AK dengan teropong, dan tas yang ditemukan oleh Dinas Rahasia di Trump International Golf Club di West Palm Beach, Florida, AS pada 15 September 2024.

    Dalam email kepada para pendukungnya, Trump mengatakan bahwa dia “aman dan sehat”.

    “Tidak ada yang akan memperlambat saya,” tulisnya. “Saya tidak akan pernah menyerah!”

    Insiden ini terjadi hampir tepat dua bulan setelah seorang pria bersenjata mencoba membunuh Trump di sebuah kampanye terbuka di Butler, Pennsylvania. Saat itu peluru mengenai telinganya.

    Pelaku, Thomas Matthew Crooks, menembaki Trump dengan senapan jenis AR-15 dari atap gedung di dekatnya.

    Penembakan pada 13 Juli tersebut menewaskan satu orang penonton. Adapun Crooks, 20 tahun, tewas di tempat kejadian oleh penembak jitu Dinas Rahasia.

    ReutersDonald Trump dikelilingi oleh agen Dinas Rahasia setelah ditembak di telinga saat kampanye Pilpres AS, pada 13 Juli 2024.

    Dinas Rahasia menghadapi sorotan ketat lantaran penembak dapat melepaskan tembakan ke mantan presiden tersebut.

    Direktur dinas tersebut, Kimberly Cheatle, mengundurkan diri dalam waktu dua minggu setelah insiden tersebut.

    Sementara itu, Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah diberi pengarahan tentang insiden yang mereka katakan terjadi di Lapangan Golf Internasional Trump, “tempat mantan Presiden Trump bermain golf”.

    “Mereka lega mengetahui bahwa dia aman. Mereka akan terus diberi informasi terbaru secara berkala oleh tim mereka,” kata Gedung Putih.

    (ita/ita)

  • Senpi AK-47 Milik Penembak Ditemukan di Semak-semak Lapangan Golf Trump

    Senpi AK-47 Milik Penembak Ditemukan di Semak-semak Lapangan Golf Trump

    Jakarta

    Senjata api jenis AK-47 beserta ransel dan kamera GoPro ditemukan di semak-semak dekat Lapangan Golf milik Donald Trump di Florida, Amerika Serikat. Barang-barang itu ‘diposisikan’ oleh tersangka penembakan di semak-semak.

    Dilansir CNN, Senin (16/9/2024), Sheriff Palm Beach County Ric Bradshaw menunjukkan foto yang menampilkan senapan dan barang-barang lain yang ditemukan di dekat tempat tersangka. Senjata api itu dilengkapi oleh teropong.

    “Di semak-semak, tempat orang ini berada, ada senapan jenis AK-47 dengan teropong; dua ransel, yang digantung di pagar dan memiliki ubin keramik di dalamnya; dan GoPro. … Jadi, itu sedang diproses sekarang,” kata Sheriff Palm Beach County Ric Bradshaw.

    Sheriff Martin County William D. Snyder mengatakan, saat ditangkap, tersangka cenderung tenang dan tak menunjukkan banyak emosi.

    “Dia tidak menunjukkan banyak emosi. Tidak pernah bertanya, ‘Apa maksudnya ini?’” kata Snyder.

    Lebih lanjut, Snyder mengatakan tersangka yang tidak disebutkan namanya itu tidak bersenjata saat petugas mengeluarkannya dari mobil.

    Penyelidikan kasus kini diambilalih oleh FBI.

    (taa/taa)

  • Insiden Penembakan Florida, FBI Usut Dugaan Percobaan Pembunuhan Trump

    Insiden Penembakan Florida, FBI Usut Dugaan Percobaan Pembunuhan Trump

    Jakarta

    FBI merespons insiden yang terjadi di sekitar lapangan golf milik Donald Trump di West Palm Beach, Florida. FBI menyelidiki kasus sebagai dugaan percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump.

    “FBI telah menanggapi West Palm Beach Florida dan sedang menyelidiki apa yang tampaknya merupakan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Trump,” katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP dan CNN, Senin (16/9/2024).

    Seorang perwakilan FBI meminta masyarakat menyampaikan informasi apapun terkait investigasi insiden keamanan melalui saluran telepon, 1-800-CALLFBI, atau di situs web FBI.

    “Yang kami perlukan saat ini adalah masyarakat menghindari area di sekitar lapangan golf. Kami akan terus mendukung investigasi ini dengan seluruh sumber daya FBI,” kata Agen Khusus Jeffrey Veltri dari kantor lapangan Miami pada konferensi pers hari Minggu.

    Seorang tersangka telah ditahan oleh polisi setempat setelah terjadi penembakan di lapangan golf Trump di West Palm Beach.

    Petugas penegak hukum menemukan senjata dan barang-barang lain yang ditinggalkan oleh tersangka di semak-semak dekat Trump International Golf Club di Florida Selatan pada hari Minggu.

    “Di semak-semak, tempat orang ini berada, ada senapan jenis AK-47 dengan teropong; dua ransel, yang digantung di pagar dan ada ubin keramik di dalamnya; dan sebuah GoPro. Jadi, barang-barang itu sedang diproses sekarang,” kata Sheriff Palm Beach County Ric Bradshaw.

    (taa/taa)

  • Senpi AK-47 Milik Penembak Ditemukan di Semak-semak Lapangan Golf Trump

    Penembak Sembunyi di Semak-semak Lapangan Golf Trump Lalu Kabur Naik SUV

    Jakarta

    Aparat telah menangkap tersangka insiden penembakan di lapangan golf milik Donald Trump di Florida, Amerika Serikat. Saksi mengatakan tersangka sempat bersembunyi di semak-semak.

    Dilansir CNN dan AP, Senin (16/9/2024), saksi melihat tersangka lari dari semak-semak kemudian masuk ke dalam mobil, demikian keterangan yang disampaikan Sheriff Palm Beech County.

    Sheriff Ric Bradshaw mengatakan pada hari Minggu bahwa kantornya mendapatkan informasi penembakan sekitar pukul 1:30 siang.

    “Seorang saksi yang datang kepada kami dan berkata, ‘Hei, saya melihat orang itu berlari keluar dari semak-semak, dia melompat ke dalam Nissan hitam dan saya mengambil gambar kendaraan dan plat nomornya,’ yang hebat,” kata Bradshaw.

    Pihak berwenang dapat menembak kendaraan itu dan memberi tahu Kantor Sheriff Martin County, yang menahan tersangka. Saksi kemudian dapat mengidentifikasi pria itu.

    Lapangan golf Trump memang dikelilingi oleh semak-semak. Jika seseorang masuk ke semak-semak, mereka hampir tidak terlihat.

    Secret Service AS melepaskan tembakan setelah melihat senapan mencuat dari pagar.

    (taa/taa)

  • Satu Orang Diamankan Usai Suara Tembakan Terdengar di Lapangan Golf Trump

    Satu Orang Diamankan Usai Suara Tembakan Terdengar di Lapangan Golf Trump

    Jakarta

    Aparat mengamankan tersangka yang meletuskan tembakan di sekitar Lapangan Golf Trump di Florida, Amerika Serikat. Senjata laras panjang turut diamankan.

    Dilansir CNN, Senin (16/9/2024), aparat menahan satu orang terkait insiden penembakan. Berdasarkan keterangan beberapa sumber, Secret Service disebut menembaki tersangka.

    Kantor sheriff telah “menghentikan sebuah kendaraan dan menahan seorang tersangka,” kata unggahan Facebook dari Kantor Sheriff Martin County di Florida.

    “Kami akan memperbarui informasi ini segera setelah tersedia,” lanjut unggahan tersebut.

    Terpisah, pejabat meyakini tersangka menargetkan mantan Presiden Donald Trump saat berada di lapangan golf miliknya, menurut sumber yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.

    Jaksa Agung Merrick Garland telah diberi pengarahan tentang insiden keamanan yang melibatkan mantan Donald Trump di Florida pada hari Minggu.

    Juru bicara Dena Iverson mengatakan Garland sedang memantau situasi dan menerima pembaruan rutin menyusul insiden keamanan di Trump International Golf Club.

    (taa/taa)

  • Joe Biden-Kamala Harris Lega Dengar Donald Trump Selamat dari Penembakan

    Joe Biden-Kamala Harris Lega Dengar Donald Trump Selamat dari Penembakan

    Jakarta

    Suara tembakan terdengar di sekitar Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris sama-sama lega mengetahui Donald Trump dalam kondisi aman.

    Dilansir CNN, Senin (16/9/2024), Biden dan Harris tengah berada di Washington, DC. Keduanya terus diberikan indormasi terbaru oleh timnya.

    “Presiden dan Wakil Presiden telah diberi pengarahan tentang insiden keamanan di Trump International Golf Course, tempat mantan Presiden Trump bermain golf. Mereka lega mengetahui bahwa ia aman,” demikian bunyi dari pernyataan Gedung Putih.

    “Mereka akan terus diberi informasi terbaru secara berkala oleh tim mereka,” tambahnya.

    Pejabat setempat meyakini Donald Trump kembali menjadi target pembunuhan saat tengah bermain golf di Trump International Golf Club, menurut sumber yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.

    Sebuah mobil telah dihentikan terkait dengan insiden di dekatnya, menurut seorang pejabat penegak hukum.

    Diketahui, Kandidat Presiden dari Partai Republik, Donald Trump dalam kondisi aman usai terdengar suara tembakan di sekitarnya.

    Mantan presiden itu sedang bermain golf di Trump International Golf Club di West Palm Beach. Lapangan golf itu langsung ditutup.

    Secret Service AS bekerja sama dengan Kantor Sheriff Palm Beach County untuk menyelidiki insiden tersebut. Secret Service mengatakan insiden itu terjadi sesaat sebelum pukul 2 siang waktu setempat.

    (taa/taa)

  • Murka AS Sebab Warganya Ditembak Mati Israel yang Ngaku Tak Sengaja

    Murka AS Sebab Warganya Ditembak Mati Israel yang Ngaku Tak Sengaja

    Jakarta

    Tel Aviv mengklaim tentaranya tidak sengaja menembak mati seorang aktivis Amerika Serikat dalam aksi protes di Tepi Barat pekan lalu. Tindakan Israel itu membuat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken murka.

    Blinken menyebut pembunuhan semacam itu ‘tidak bisa dibenarkan’ dan menyerukan ‘perubahan mendasar’ pada cara pasukan Israel beroperasi di Tepi Barat setelah kematian aktivis perempuan, berkewarganegaraan AS, yang bernama Aysenur Ezgi Eygi tersebut.

    Teguran tajam Blinken itu dilontarkan setelah Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengatakan pada Selasa (10/9) waktu setempat bahwa Eygi “sangat mungkin terkena tembakan IDF secara tidak langsung dan secara tidak disengaja”.

    Dalam penyelidikan awal terhadap insiden itu, IDF mengatakan tembakan tersebut tidak ditargetkan terhadap sang aktivis, namun terhadap ‘penghasut utama’ dari ‘kerusuhan dengan kekerasan’ yang terjadi di Persimpangan Beita, yang diklaim menjadi lokasi warga Palestina membakar ban dan melemparkan batu ke arah pasukan Israel. Tidak disebutkan lebih lanjut nama tersangka penghasut yang dimaksud.

    Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), di mana Eygi menjadi sukarelawan, mengatakan bahwa aksi protes kelompoknya pada 6 September lalu di Tepi Barat berlangsung damai.

    Dalam konferensi pers di London, pada Selasa (10/9), Blinken menyebut pembunuhan Eygi ‘tidak beralasan dan tidak bisa dibenarkan’. Dia menuntut perubahan aturan keterlibatan pasukan Israel yang beroperasi di wilayah Tepi Barat.

    “Tidak seorang pun, tidak seorang pun boleh ditembak dan dibunuh karena menghadiri aksi protes. Tidak seorang pun boleh mempertaruhkan nyawanya hanya karena mengutarakan pandangan mereka,” tegas Blinken dalam pernyataannya dilansir CNN, Rabu (11/9/2024).

    “Sekarang ada warga Amerika kedua yang terbunuh di tangan pasukan keamanan Israel. Itu tidak bisa diterima. Itu harus berubah. Dan kita akan memperjelas hal ini kepada anggota-anggota paling senior dalam pemerintahan Israel,” ucapnya.

    Warga Amerika pertama yang tewas di tangan pasukan Israel adalah Rachel Corrie, yang berstatus warga negara AS, yang terbunuh tahun 2003 silam saat berusaha menghentikan buldoser Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Jalur Gaza.

    Blinken menambahkan bahwa AS “sudah sejak lama melihat” laporan soal pasukan Israel yang mengabaikan tindak kekerasan para pemukim Yahudi ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat, juga laporan soal penggunaan kekuatan berlebihan oleh tentara Tel Aviv terhadap warga Palestina.

    Tindak kekerasan Israel di wilayah Tepi Barat semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir, terutama setelah perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah menjatuhkan rentetan sanksi menargetkan para pemukim Yahudi yang melakukan tindak kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

    Keluarga Aktivis AS Tak Percaya Investigasi Israel, Tuntut Penyelidikan Independen

    Keluarga aktivis AS berusia 26 tahun itu tidak mempercayai klaim Israel soal penembakan yang menewaskan Eygi dilakukan secara tidak disengaja. Mereka menyerukan kepada pemimpin-pemimpin AS untuk melakukan penyelidikan independen atas kematian Eygi.

    “Kami sangat tersinggung dengan anggapan bahwa pembunuhannya oleh seorang penembak jitu terlatih adalah hal yang tidak disengaja,” demikian pernyataan keluarga aktivis AS tersebut.

    Eygi yang lahir di Turki dan baru saja lulus dari Universitas Washington ini, ditembak saat berpartisipasi dalam aksi protes mingguan menentang permukiman Israel di dekat desa Beita, Palestina. Semua permukiman Yahudi yang dibangun Israel di Tepi Barat dianggap ilegal di bawah hukum internasional.

    Keluarga Eygi menyebut temuan penyelidikan Israel “sama sekali tidak memadai”.

    “Ini tidak boleh disalahartikan sebagai apa pun kecuali serangan yang disengaja, ditargetkan dan terarah oleh militer terhadap seorang warga sipil yang tidak bersenjata,” tegas pihak keluarga Eygi.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/whn)

  • Israel Tak Sengaja Tembak Mati Warga Amerika di Tepi Barat, AS Murka!

    Israel Tak Sengaja Tembak Mati Warga Amerika di Tepi Barat, AS Murka!

    London

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken murka dan mengecam keras sekutunya, Israel, setelah militer Tel Aviv mengaku tentaranya “tidak sengaja” menembak mati seorang aktivis Amerika dalam aksi protes di Tepi Barat pekan lalu.

    Blinken menyebut pembunuhan semacam itu “tidak bisa dibenarkan” dan menyerukan “perubahan mendasar” pada cara pasukan Israel beroperasi di Tepi Barat setelah kematian aktivis perempuan, berkewarganegaraan AS, yang bernama Aysenur Ezgi Eygi tersebut.

    Demikian seperti dilansir CNN, Rabu (11/9/2024).

    Teguran tajam Blinken itu dilontarkan setelah Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengatakan pada Selasa (10/9) waktu setempat bahwa Eygi “sangat mungkin terkena tembakan IDF secara tidak langsung dan secara tidak disengaja”.

    Dalam penyelidikan awal terhadap insiden itu, IDF mengatakan tembakan tersebut tidak ditargetkan terhadap sang aktivis, namun terhadap “penghasut utama” dari “kerusuhan dengan kekerasan” yang terjadi di Persimpangan Beita, yang diklaim menjadi lokasi warga Palestina membakar ban dan melemparkan batu ke arah pasukan Israel. Tidak disebutkan lebih lanjut nama tersangka penghasut yang dimaksud.

    Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), di mana Eygi menjadi sukarelawan, mengatakan bahwa aksi protes kelompoknya pada 6 September lalu di Tepi Barat berlangsung damai.

    Dalam konferensi pers di London, pada Selasa (10/9), Blinken menyebut pembunuhan Eygi “tidak beralasan dan tidak bisa dibenarkan”. Dia menuntut perubahan aturan keterlibatan pasukan Israel yang beroperasi di wilayah Tepi Barat.

    “Tidak seorang pun, tidak seorang pun boleh ditembak dan dibunuh karena menghadiri aksi protes. Tidak seorang pun boleh mempertaruhkan nyawanya hanya karena mengutarakan pandangan mereka,” tegas Blinken dalam pernyataannya.

    “Sekarang ada warga Amerika kedua yang terbunuh di tangan pasukan keamanan Israel. Itu tidak bisa diterima. Itu harus berubah. Dan kita akan memperjelas hal ini kepada anggota-anggota paling senior dalam pemerintahan Israel,” ucapnya.

    Warga Amerika pertama yang tewas di tangan pasukan Israel adalah Rachel Corrie, yang berstatus warga negara AS, yang terbunuh tahun 2003 silam saat berusaha menghentikan buldoser Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Jalur Gaza.

    Blinken menambahkan bahwa AS “sudah sejak lama melihat” laporan soal pasukan Israel yang mengabaikan tindak kekerasan para pemukim Yahudi ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat, juga laporan soal penggunaan kekuatan berlebihan oleh tentara Tel Aviv terhadap warga Palestina.

    Tindak kekerasan Israel di wilayah Tepi Barat semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir, terutama setelah perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah menjatuhkan rentetan sanksi menargetkan para pemukim Yahudi yang melakukan tindak kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

    Keluarga Aktivis AS Tak Percaya Investigasi Israel, Tuntut Penyelidikan Independen

    Keluarga aktivis AS berusia 26 tahun itu tidak mempercayai klaim Israel soal penembakan yang menewaskan Eygi dilakukan secara tidak disengaja. Mereka menyerukan kepada pemimpin-pemimpin AS untuk melakukan penyelidikan independen atas kematian Eygi.

    “Kami sangat tersinggung dengan anggapan bahwa pembunuhannya oleh seorang penembak jitu terlatih adalah hal yang tidak disengaja,” demikian pernyataan keluarga aktivis AS tersebut.

    Eygi yang lahir di Turki dan baru saja lulus dari Universitas Washington ini, ditembak saat berpartisipasi dalam aksi protes mingguan menentang permukiman Israel di dekat desa Beita, Palestina. Semua permukiman Yahudi yang dibangun Israel di Tepi Barat dianggap ilegal di bawah hukum internasional.

    Keluarga Eygi menyebut temuan penyelidikan Israel “sama sekali tidak memadai”.

    “Ini tidak boleh disalahartikan sebagai apa pun kecuali serangan yang disengaja, ditargetkan dan terarah oleh militer terhadap seorang warga sipil yang tidak bersenjata,” tegas pihak keluarga Eygi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)