Kasus: penembakan

  • Oknum TNI Tembak Mati Pria Mabuk Gegara Bahayakan dan Lukai 2 Warga

    Oknum TNI Tembak Mati Pria Mabuk Gegara Bahayakan dan Lukai 2 Warga

    Asmat

    Seorang warga di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, ditembak mati oleh anggota TNI. Penembakan itu dipicu korban yang sedang mabuk dan mengamuk saat ditenangkan oleh pelaku.

    “Terkait adanya pemberitaan tentang kejadian meninggalnya satu warga sipil yang diduga akibat ditembak oleh prajurit TNI itu benar adanya. Satu warga meninggal dunia karena luka tembak,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan dilansir detikSulsel, Sabtu (27/9/2025).

    Peristiwa penembakan terjadi di Agats, Asmat, hari ini pukul 07.45 WIT. Kejadian berawal saat Prajurit TNI dari Satgas 123/Rajawali sedang berupaya menenangkan oknum warga yang mabuk dan mengamuk.

    Tindakan dari anggota TNI itu tidak direspons oleh korban. Candra mengatakan korban terus mengamuk hingga menyebabkan dua warga lainnya terluka.

    Anggota TNI yang berada di lokasi lalu melepaskan tembakan peringatan. Namun, tembakan itu justru menyebabkan pria mabuk itu meninggal dunia.

    TNI saat ini masih melakukan penelusuran terkait kronologi lengkap kasus tersebut. Candra mengatakan TNI akan menindak anggotanya jika terbukti melakukan pelanggaran prosedur.

    (ygs/maa)

  • Israel Ledakkan Rumah Warga Palestina di Tepi Barat, 5 Bangunan Ikut Hancur

    Israel Ledakkan Rumah Warga Palestina di Tepi Barat, 5 Bangunan Ikut Hancur

    Jakarta

    Pasukan tentara Israel meledakkan sebuah rumah milik warga Palestina di Tepi Barat. Pemilik rumah itu diduga merupakan pelaku serangan penembakan di Yerusalem yang menewaskan enam orang pada dua pekan lalu.

    “Rumah dua lantai milik Muthanna Amro diledakkan saat fajar di kota Al-Qubaybah di Tepi Barat yang diduduki Israel,” kata Wali Kota Nafiz Hamouda dilansir AFP, Sabtu (27/9/2025).

    Rekaman AFP menunjukkan bahan peledak menghancurkan rumah tersebut. Ledakan meninggalkan dua lubang menganga dan tumpukan puing di dalamnya.

    Hamouda mengatakan militer telah memberi tahu warga 10 hari sebelumnya tentang niat mereka untuk menghancurkan properti tersebut.

    “Ledakan itu juga menyebabkan kerusakan signifikan pada empat atau lima rumah di sekitarnya,” kata Hamouda.

    “Beginilah sifat pendudukan. Mereka tidak berhenti pada melukai satu orang, tetapi berusaha untuk melukai sebanyak mungkin warga,” tambahnya.

    Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan bahwa pasukan militer Israel dalam jumlah besar menyerbu kota, mengepung rumah tersebut, dan mengevakuasi penduduk di sekitarnya sebelum meledakkan gedung tersebut.

    Israel, yang telah menduduki Tepi Barat sejak 1967, secara rutin menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang dituduh melakukan serangan terhadap warga Israel.

    Pemerintah berpendapat bahwa pembongkaran ini berfungsi sebagai pencegah, tetapi para kritikus mengecamnya sebagai hukuman kolektif yang membuat keluarga-keluarga kehilangan tempat tinggal.

    Seperti diketahui, Muthanna Amro dan Mohammed Taha telah ditembak mati oleh petugas setelah melakukan penembakan di sebuah halte bus di Yerusalem pada 8 September. Serangan itu menewaskan enam orang.

    Kekerasan di Tepi Barat telah melonjak sejak perang Gaza meletus pada Oktober 2023 menyusul serangan Hamas terhadap Israel. Data Kementerian Kesehatan Gaza menjelaskan pasukan dan pemukim Israel telah menewaskan setidaknya 983 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk banyak militant, sejak Oktober 2023.

    Selama periode yang sama, setidaknya 36 warga Israel, termasuk anggota pasukan keamanan, tewas dalam serangan Palestina atau selama operasi militer Israel.

    (ygs/jbr)

  • Prajurit TNI Ngamuk Bawa Senjata Masuk Bank Sempat Protes RUU Perampasan Aset Mandek

    Prajurit TNI Ngamuk Bawa Senjata Masuk Bank Sempat Protes RUU Perampasan Aset Mandek

    Kantor Cabang BRI di Jalan Mallombassang, Kecamatan Sungguminasa, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan dibuat heboh pada Kamis (25/9/2025) pagi. Bagaimana tidak, seorang pria yang diduga merupakan anggota TNI Angkatan Darat datang membawa senjara laras panjang dan mengamuk hingga melakukan penembakan.

    Komandam Kodim 1409 Gowa, Letkol Inf Heri Kuswanto membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan bahwa pria tersebut adalah anggota TNI dari salah satu satuan yang berada di Sulawesi Selatan.

    “Memang betul telah terjadi letusan senjata atau penembakan di bank cabang yang ada di Gowa. Itu ada oknum TNI berinisial (Praka) S dari satuan yang ada disini,” kata Heri kepada wartawan, Kamis (25/9/2025) siang.

    Dari informasi yang diterima, Praka S datang ke bank tersebut membawa senjata laras panjang jenis SS2 V4 dan mengamuk di ruang pelayanan. Belakangan pelaku kemudian berusaha ditenangkan oleh pihak keamanan bank.

    “Jadi yang bersangkutan itu betul mau masuk bank, tetapi membawa senapan yang di dalam jaketnya. Sehingga diamankan oleh sekuriti untuk menuju ke ruangan sekuriti,” ucap Heri.

    Pihak keamanan bank ternyata diam-diam menghubungi Unit Intel Kodim 1409 Gowa. Hal itu kemudian membuat Praka S marah dan melepaskan tembakan ke arah anggota intel TNI yang berada di lokasi.

    “Pihak sekuriti bank menelepon anggota unit Intel. Sehingga anggota unit Intel datang ke sana. Pas datang ke sana, yang bersangkutan ini kaget. “Kenapa ada orang Intel di sini?” sehingga langsung senjata yang diangkat menuju ke anggota kami, diarahkan ke anggota kami,” bebernya.

    Menurut Heri, anggota Unit Intel Kodim 1409 Gowa sempat mendorong laras panjang senjata SS2 V4 tersebut sehingga tembakan hanya mengenai dinding pos jaga bank.

    “Pada saat pas diarahkan larasnya ke badannya anggota kami, langsung ditangkis ke atas, terus terjadi letusan. Sasarannya terkena dinding,” bebernya.

    Praka S pun langsung dibekuk oleh anggota TNI berpakaian preman dibantuk oleh sejumlah sekuriti Bank BRI. Setelah itu Praka S dibawa ke Markas Kodim 1409 Gowa untuk diperiksa lebih lanjut.

    “Alhamdulillah tidak ada anggota kami yang menjadi korban,” ucap Heri.

     

     

  • Momen Buron Terduga Penembak Hansip Disergap Polisi

    Momen Buron Terduga Penembak Hansip Disergap Polisi

    News4 jam yang lalu

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 10 Nov 2025, 11:30 WIB

    Diterbitkan 10 Nov 2025, 11:02 WIB

    0ShareCopy LinkBatalkan

    Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur kembali menangkap satu pelaku penembakan terhadap seorang hansip di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

    buronPenembakanKasus PenembakanHansip

  • Resbob Ditangkap Polisi | PM Australia Sebut Ahmed Pahlawan Usai Penembakan Bondi

    Resbob Ditangkap Polisi | PM Australia Sebut Ahmed Pahlawan Usai Penembakan Bondi

    Y

    Diterbitkan 17 Des 2025, 15:03 WIB

    YouTuber Resbob atau Adimas Firdaus diperiksa Polda Jawa Barat setelah diduga mengunggah konten siaran langsung bermuatan ujaran kebencian. Resbob tiba di Mapolda Jabar dengan tangan terborgol setelah ditangkap di Semarang.

  • Sempat Hilang, Jenazah Korban Penembakan KKB Ditemukan Terikat Mesin Perahu

    Sempat Hilang, Jenazah Korban Penembakan KKB Ditemukan Terikat Mesin Perahu

    Liputan6.com, Jakarta- Jenazah Indra Guru Wardana, korban penembakan KKB di Kampung Ulakin, Distrik Kolof Braza, Kabupaten Asmat, akhirnya ditemukan. Jenazah sempat hilang pada Kamis (25/9/2025).

    Jenazah Indra ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan tubuh terikat erat menggunakan mesin ketinting, sejenis perahu kecil, yang menjerat bagian perut dan dadanya.

    “Jenazah ditemukan dalam keadaan mengambang dekat pohon di aliran sungai, ” kata Kapolres Asmat AKBP Wahyu Basuki, yang memimpin proses pencarian, Jumat (26/9/2025).

    Dia menduga KKB merupakan pelaku yang mengikat jenazah Indra pada mesin katinting. Kemungkinan tujuannya untuk mempersulit pencarian jenazah.

  • TNI evaluasi prosedur pemakaian senjata pasca peristiwa di Gowa

    TNI evaluasi prosedur pemakaian senjata pasca peristiwa di Gowa

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan pihaknya akan mengevaluasi internal terkait prosedur kepemilikan dan penggunaan oleh prajurit pascaterjadinya peristiwa di Gowa, Sulawesi Selatan.

    “Kita akan mengevaluasi kembali prosedur teknis kepemilikan dan penggunaan senjata dinas,” kata Freddy kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Freddy menilai apa yang terjadi di Goa sangat membahayakan masyarakat dan juga sesama prajurit itu sendiri.

    Oleh karena hal tersebut, kata dia, TNI akan memastikan penggunaan senjata pada peruntukan yang tepat dengan cara memperketat pengawasan internal.

    Pihaknya, kata Freddy, juga akan mengawasi kondisi psikologis para prajurit demi memastikan senjata tidak digunakan untuk hal lain.

    “Intinya, senjata hanya boleh digunakan sesuai aturan dengan tanggung jawab yang ketat,” jelas Freddy.

    Dengan penguatan pengawasan dan pemeriksaan psikologis yang ketat, kata Freddy, diharapkan peristiwa di Gowa tidak terulang kembali.

    Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 1409/Gowa mengamankan seorang anggota TNI inisial Praka S yang membawa senjata api laras panjang hingga meletuskan senjatanya dan nyaris mengenai anggota intel Kodim di salah satu bank BUMN Cabang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    “Memang betul telah terjadi ada letusan senjata atau penembakan di Gowa. Itu oknum TNI berinisial S dari satuan TNI yang ada di sini, itu melakukan penembakan, tapi sasarannya adalah terkena dinding,” kata Dandim 1409/Gowa Letkol (Inf) Heri Kuswanto kepada wartawan di Gowa, Kamis.

    Ia menjelaskan, yang bersangkutan memang sedang berada di bank. Awalnya masuk ke bank tersebut membawa senjata senapan laras panjang yang disimpan dalam jaketnya. Sempat teriak lalu ditenangkan satpam bernama Asrul.

    “Diamankan oleh sekuriti untuk menuju ke ruangan sekuriti (pos), dari pihak sekuriti bank menelpon kami, menelpon anggota unit intel,” ujar Heri.

    Bersama empat anggota intel tiba di lokasi, pelaku saat itu masih berada di ruangan Satpam Bank BRI. Saat anggota intel Kodim Serda Pahri mendekati pelaku senjatanya langsung diarahkan kepadanya.

    “Anggota unit intel datang ke sana, pas datang ke sana, yang bersangkutan ini kaget, kenapa ada orang intel di sini, sehingga langsung senjatanya diarahkan ke anggota kami,” ucap dia.

    Senjata api tersebut diarahkan ke salah seorang anggota intel bernama Serda Pahri dengan sigap menepis Senpi ke atas dan terjadi letusan mengarah ke tembok pos pintu masuk Satpam.

    Spontan, Serda Pahri langsung mempiting pelaku di bagian leher untuk dilumpuhkan dibantu anggota lain.

    “Saat diarahkan larasnya ke badan anggota kami, langsung ditangkis ke atas, terus terjadi letusan, seperti itu. Terus untuk kondisi anggota kami, sampai sekarang tidak apa-apa, Alhamdulillah tidak apa-apa,” tuturnya.

    Usai dilumpuhkan di bank, pelaku lalu dibawa ke Markas Kodim 1409/Gowa untuk diperiksa lebih lanjut termasuk menanyakan maksud dari perbuatannya tersebut.

    Belakangan diketahui, Anggota TNI ini adalah prajurit dari Satuan Infanteri 3 Kostrad. Dandim menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan divisinya untuk dijemput dan diproses Denpom Divisi Infanteri 3 Kostrad.

    “Alhamdulillah, koordinasi kami dengan hubungan kami dengan divisi sangat baik. Ada kejadian ini langsung kami berkoordinasi, langsung kami informasikan sehingga yang bersangkutan sudah diamankan oleh satuannya,” katanya lagi.

    Saat ditanyakan dari hasil pemeriksaan apakah oknum tersebut diduga memiliki gangguan mental atau ada penyebab lain, kata dia, pihaknya hanya mengamankan dan menanyakan dari satuan mana, selebihnya diserahkan ke satuannya.

    “Nah itu selebihnya kami tidak paham, karena yang bersangkutan juga saat ini sudah dibawa ke satuannya, dan mungkin satuannya yang lebih paham,” ucapnya.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TNI evaluasi prosedur pemakaian senjata pasca peristiwa di Gowa

    TNI: Prajurit bawa senjata ke bank di Gowa karena masalah emosional

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan penyebab prajurit TNI AD membawa senjata dan menembakkannya di dalam bank di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan karena ada permasalahan emosional.

    “Dugaan sementara, yang bersangkutan mengalami masalah pribadi yang mengganggu kondisi emosional,” kata Freddy kepada Antara di Jakarta, Jumat.

    Namun demikian, Freddy tidak menjelaskan secara rinci apa pemicu utama yang menyebabkan prajurit tersebut mengalami masalah emosional.

    Berkaca dengan hal tersebut, Freddy memastikan jajarannya akan mengevaluasi diri tentang tatacara penggunaan dan kepemilikan senjata api di internal TNI.

    “Hal ini menjadi bahan evaluasi bagi TNI agar tidak lagi terjadi kejadian serupa,” tegas dia.

    Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 1409/Gowa mengamankan seorang anggota TNI inisial Praka S yang membawa senjata api laras panjang hingga meletuskan senjatanya dan nyaris mengenai anggota intel Kodim di salah satu bank BUMN Cabang Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    “Memang betul telah terjadi ada letusan senjata atau penembakan di Gowa. Itu oknum TNI berinisial S dari satuan TNI yang ada di sini, itu melakukan penembakan, tapi sasarannya adalah terkena dinding,” kata Dandim 1409/Gowa Letkol (Inf) Heri Kuswanto kepada wartawan di Gowa, Kamis (25/9).

    Ia menjelaskan, yang bersangkutan memang sedang berada di bank. Awalnya masuk ke bank tersebut membawa senjata senapan laras panjang yang disimpan dalam jaketnya. Sempat teriak lalu ditenangkan satpam bernama Asrul.

    “Diamankan oleh sekuriti untuk menuju ke ruangan sekuriti (pos), dari pihak sekuriti bank menelpon kami, menelpon anggota unit intel,” ujar Heri.

    Bersama empat anggota intel tiba di lokasi, pelaku saat itu masih berada di ruangan Satpam Bank BRI. Saat anggota intel Kodim Serda Pahri mendekati pelaku senjatanya langsung diarahkan kepadanya.

    “Anggota unit intel datang ke sana, pas datang ke sana, yang bersangkutan ini kaget, kenapa ada orang intel di sini, sehingga langsung senjatanya diarahkan ke anggota kami,” ucap dia.

    Senjata api tersebut diarahkan ke salah seorang anggota intel bernama Serda Pahri dengan sigap menepis Senpi ke atas dan terjadi letusan mengarah ke tembok pos pintu masuk Satpam. Spontan, Serda Pahri langsung mempiting pelaku di bagian leher untuk dilumpuhkan dibantu anggota lain.

    “Saat diarahkan larasnya ke badan anggota kami, langsung ditangkis ke atas, terus terjadi letusan, seperti itu. Terus untuk kondisi anggota kami, sampai sekarang tidak apa-apa, Alhamdulillah tidak apa-apa,” tuturnya.

    Usai dilumpuhkan di bank, pelaku lalu dibawa ke Markas Kodim 1409/Gowa untuk diperiksa lebih lanjut termasuk menanyakan maksud dari perbuatannya tersebut.

    Belakangan diketahui, anggota TNI ini adalah prajurit dari Satuan Infanteri 3 Kostrad. Dandim menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan divisinya untuk dijemput dan diproses Denpom Divisi Infanteri 3 Kostrad.

    “Alhamdulillah, koordinasi kami dengan hubungan kami dengan divisi sangat baik. Ada kejadian ini langsung kami berkoordinasi, langsung kami informasikan sehingga yang bersangkutan sudah diamankan oleh satuannya,” katanya lagi.

    Saat ditanyakan dari hasil pemeriksaan apakah oknum tersebut diduga memiliki gangguan mental atau ada penyebab lain, kata dia, pihaknya hanya mengamankan dan menanyakan dari satuan mana, selebihnya diserahkan ke satuannya.

    “Nah itu selebihnya kami tidak paham, karena yang bersangkutan juga saat ini sudah dibawa ke satuannya, dan mungkin satuannya yang lebih paham,” ucapnya menambahkan.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jenazah Korban Penembakan KKB di Asmat Menghilang

    Jenazah Korban Penembakan KKB di Asmat Menghilang

    Liputan6.com, Jayapura – Jenazah Indra Guru Wardana, korban penembakan KKB di Kampung Ulakin, Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat tak ditemukan di lokasi kejadian. Hal ini baru diketahui setelah polisi melakukan olah TKP lokasi penembakan pada Kamis (25/9/2025).

    Setibanya di TKP, tim gabungan memeriksa lokasi kejadian dan hendak membawa jenazah Indra, justru tak ditemukan jasadnya.

    Kapolres Asmat AKBP Wahyu Basuki, menyampaikan informasi yang diterima warga, jenazah sempat terlihat di halaman rumah korban yang sudah dibakar para pelaku, namun pada keesokan harinya jasad tersebut sudah tidak berada di tempat.

    “Warga menduga jenazah kemungkinan dibawa pelaku atau hanyut terbawa arus sungai yang berada di dekat lokasi,” katanya.

    Kepolisian setempat akan terus melakukan upaya pencarian bersama TNI dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta tokoh masyarakat.

    “Kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Bupati Asmat dan kepala kampung setempat untuk memaksimalkan pencarian jenazah korban. Personel tetap disiagakan guna mencegah potensi gangguan keamanan lanjutan,” ujarnya.

    Hingga kini, aparat keamanan terus mengintensifkan pengumpulan informasi serta langkah-langkah intelijen untuk mengungkap kasus ini.

     

  • Korban Tewas Ditembak KKB di Asmat Bukan Anggota TNI/Polri

    Korban Tewas Ditembak KKB di Asmat Bukan Anggota TNI/Polri

    JAKARTA – Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigadir Jenderal Polisi Faizal Rahmadani memastikan Indra Guru Wardana, korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, bukan anggota TNI atau Polri.

    “Korban yang ditembak KKB pada Minggu (21 September) adalah warga sipil yang bermukim di Kampung Urakin, Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat,” kata Faizal Rahmadani di Jayapura, Kamis, disitat Antara.

    Faizal mengatakan, korban memang tinggal bersama keluarganya, termasuk orang tuanya yang berprofesi sebagai guru juga tinggal di kampung tersebut.

    “Karena itulah, tidak benar bila korban anggota TNI atau Polri seperti yang dinarasikan oleh KKB,” kata Faizal.

    Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang diterimanya KKB diduga dari Yahukimo menembak hingga tewas Indra Guru Wardana juga membakar rumah korban.

    Para pelaku yang berjumlah enam orang membawa satu senjata laras panjang.

    “Kampung Urakin, terletak cukup jauh dari Polsek Suator dan juga terkendala komunikasi sehingga kami masih terus mengumpulkan data lengkap terkait kejadian tersebut,” kata Faizal.

    Akibat penyerangan yang dilakukan KKB itu membuat tenaga paramedis dan guru yang bertugas di Distrik Kolf Braza dan Distrik Suator mengungsi hingga ke Agats, Ibu Kota Kabupaten Asmat.