Kasus: penembakan

  • Kriminal kemarin, tembakau sintetis hingga pelaku penembakan ditangkap

    Kriminal kemarin, tembakau sintetis hingga pelaku penembakan ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa kriminal terjadi di Jakarta pada Rabu (29/10), mulai dari pengungkapan kasus peredaran tembakau sintetis hingga penangkapan pelaku penembakan terhadap pengacara di Tanah Abang.

    Berikut lima berita pilihan yang dapat disimak kembali:

    1. Polisi sita tembakau sintesis seberat 843 gram di Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menyita narkotika jenis tembakau sintetis seberat 843 gram di wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    “Dari pengungkapan tersebut, kami berhasil mengamankan satu tersangka berinisial ADD di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat,” kata Plt. Kanit 2 Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Iptu Ahmad Huda dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya

    2. Pelaku penganiayaan maut di Jatinegara positif gunakan narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengungkap fakta baru bahwa pelaku berinisial AAS (37) yang menganiaya rekannya sendiri hingga tewas di kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim) positif menggunakan narkoba.

    “Pada saat kami lakukan tes urin, pelaku positif narkoba. Baik pelaku maupun korban sama-sama pemakai,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono saat konferensi pers di Mapolsek Jatinegara, Rabu

    Selanjutnya

    3. Polda Metro Jaya periksa personel yang diduga lakukan “catcalling”

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya memeriksa sejumlah personel yang diduga melakukan “catcalling” atau pelecehan seksual dalam bentuk verbal atau non-verbal yang terjadi di ruang publik.

    “Yang bersangkutan telah diberi tindakan disiplin oleh Provost Satuan Brimob Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu

    Selengkapnya

    4. Polisi tangkap suami yang ancam istri gunakan senjata api di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Kelapa Gading menangkap seorang pria RSP yang diduga mengancam istrinya berinisial VM (35) dengan senjata api di sebuah kantor di Jalan Boulevard Gading Komplek Pergudangan BGR, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (29/10).

    “Korban ini melaporkan ke call center 110 dan direspon langsung oleh Unit Reskrim Polsek Kelapa Gading untuk mendatangi lokasi kejadian,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra didampingi Kanit Reskrim AKP Kiki Tanlim di Jakarta, Rabu.

    Selanjutnya

    5. Polisi ungkap kasus pengeroyokan dan penembakan di Tanah Abang

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus pengeroyokan dan penembakan di kawasan Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (28/10).

    “Tim gabungan Opsnal Subdit Jatanras telah berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku berinisial HD (37) yang melakukan penganiayaan berat dengan modus menembak punggung sebelah kanan korban berinisial WA,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Rab.

    Selengkapnya

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korban Tewas Gempuran Israel di Gaza Bertambah Jadi 50 Orang

    Korban Tewas Gempuran Israel di Gaza Bertambah Jadi 50 Orang

    Gaza City

    Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa rentetan serangan udara Israel semalam telah menewaskan sedikitnya 50 orang di berbagai wilayah Jalur Gaza. Militer Israel membombardir serangkaian target di Jalur Gaza pada Selasa (28/10), setelah seorang tentaranya tewas dalam penembakan di wilayah tersebut.

    Juru bicara badan pertahanan sipil, Mahmud Bassal, seperti dilansir AFP, Rabu (29/10/2025), menyebut serangan Israel itu sebagai “pelanggaran yang jelas dan mencolok terhadap kesepakatan gencatan senjata”, meskipun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan “tidak ada” yang akan membahayakan gencatan senjata Gaza.

    Badan pertahanan sipil Gaza, yang beroperasi sebagai pasukan penyelamat di bawah kekuasaan Hamas, melaporkan 22 anak-anak termasuk di antara korban tewas, yang juga terdiri atas perempuan dan lansia. Sekitar 200 orang lainnya mengalami luka-luka.

    “Serangan-serangan Israel menargetkan tenda-tenda pengungsi, rumah-rumah, dan area sekitar sekitar sebuah rumah sakit di Jalur Gaza,” sebut Bassal.

    Militer Israel mulai melancarkan serangan udara pada Selasa (28/10) waktu setempat, setelah menuduh Hamas menyerang pasukannya di Jalur Gaza dan melanggar gencatan senjata.

    Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa seorang tentaranya bernama Yona Efraim Feldbaum (37) tewas di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, ketika sebuah kendaraan teknik dihantam “tembakan musuh”.

    “Beberapa menit kemudian, beberapa rudal antitank ditembakkan ke sebuah kendaraan lapis baja lainnya milik pasukan di area tersebut,” kata pejabat militer Tel Aviv tersebut.

    Kelompok Hamas, dalam pernyataannya, menegaskan para petempurnya “tidak ada hubungannya dengan insiden penembakan di Rafah”, dan menegaskan kembali komitmen pada gencatan senjata Gaza yang didukung AS.

    Sementara Trump membela respons yang diberikan Israel di Jalur Gaza, namun menambahkan bahwa “tidak ada yang akan membahayakan” gencatan senjata.

    “Mereka membunuh seorang tentara Israel. Jadi, Israel membalas. Dan mereka seharusnya membalas,” kata sang Presiden AS di pesawat kepresidenan Air Force One selama kunjungannya ke Asia.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 10
                    
                        Detik-detik Polisi Tangkap Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pelaku Telentang di Jalan
                        Megapolitan

    10 Detik-detik Polisi Tangkap Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pelaku Telentang di Jalan Megapolitan

    Detik-detik Polisi Tangkap Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pelaku Telentang di Jalan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi menangkap HD (37), penembak pengacara berinisial WA (34) di sekitar Gedung Greenwood, Jalan KH Mas Mansyur, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).
    Penangkapan dilakukan tidak lama setelah pengeroyokan dan penembakan yang membuat WA mengalami luka tembak di bagian punggung kanan atas.
    Berdasarkan rekaman video yang diterima
    Kompas.com
    , HD ditangkap di depan sebuah rumah di salah satu ruas jalan. Dalam video itu, terdengar tangisan seorang perempuan ketika polisi meringkus pelaku.
    HD tampak sudah tidak berkutik saat disergap. Ia terbaring di jalan dengan tangan dan kaki dipegang erat oleh petugas. Pria berambut keriting dengan kumis dan brewok itu mengenakan jaket merah dan celana pendek hitam.
    Tak jauh dari lokasi penangkapan, terlihat sepeda motor dalam posisi rebah di jalan dengan mesin masih menyala. Kendaraan itu diduga baru saja digunakan pelaku sebelum ditangkap.
    Setelah pelaku ditangkap, polisi langsung menggeledah tubuhnya untuk mencari barang bukti.
    “Di mana? Mana senjatanya?” tanya salah satu petugas dalam video tersebut.
    Tak lama kemudian, polisi menemukan senjata api dan segera mengosongkan amunisinya.
    Selama proses penangkapan, seorang perempuan terus menangis di lokasi. Petugas pun berupaya menenangkannya sambil menjelaskan tindakan yang dilakukan.
    “Habis tembak orang, coba lihat berita, habis tembak orang,” ujar seorang polisi di lokasi.
    Dalam interogasi singkat di tempat kejadian, HD mengaku sempat menjaga lahan bersama kelompoknya.
    “Kami sudah beberapa hari jaga situ. Tiba-tiba tadi pagi lagi tidur, mereka datang, marah-marah, gedor-gedor,” ungkap HD.
    Ketika ditanya asal senjata yang digunakan, HD menjawab singkat, “Dari timur.”
    Setelah pemeriksaan awal, pelaku dibawa ke Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut. Dari KTP, diketahui HD merupakan warga Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan tidak memiliki pekerjaan tetap.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku menembak korban karena kesal.
    “Pelaku merasa kesal karena korban dan rekan-rekannya memaksa masuk dan merusak gerbang di lokasi yang dijaga oleh kelompok pelaku,” ujar Ade Ary kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).
    Selain itu, menurut keterangan pelaku, korban disebut mengintimidasi kelompoknya dan tidak berkoordinasi sebelum berjaga di lokasi tersebut.
    Sebelumnya, WA menjadi korban pengeroyokan dan penembakan di sekitar Gedung Greenwood pada Selasa pagi. Akibat insiden tersebut, korban harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, kejadian terjadi sekitar pukul 07.28 WIB.
    “Benar, kami menerima laporan adanya dugaan pengeroyokan dan penganiayaan dengan korban seorang laki-laki berinisial WA. Korban mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kanan atas,” kata Susatyo.
    Polisi tiba di lokasi sekitar pukul 09.47 WIB dan menemukan situasi sudah kondusif. Korban telah dievakuasi lebih dulu untuk mendapat perawatan medis.
    “Namun, saat pemeriksaan awal, belum ada saksi yang bisa memberikan keterangan jelas terkait kronologi dan identitas pelaku. Saat ini kami masih melakukan pendalaman dan olah TKP lanjutan,” ujar Susatyo.
    Kondisi korban kini dilaporkan stabil dan masih menjalani perawatan intensif akibat luka tembak yang dideritanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hamas Bantah Serang Tentara Israel di Gaza, Akan Patuhi Gencatan Senjata

    Hamas Bantah Serang Tentara Israel di Gaza, Akan Patuhi Gencatan Senjata

    Jakarta

    Kelompok militan Palestina, Hamas membantah tuduhan bahwa para petempurnya telah menyerang tentara Israel di Jalur Gaza. Hamas pun menegaskan akan mematuhi gencatan senjata dengan Israel yang dimediasi oleh Amerika Serikat.

    “Hamas menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan insiden penembakan di Rafah dan menegaskan komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/10/2025).

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuduh kelompok Hamas telah menyerang pasukan Israel atau IDF meskipun gencatan senjata sedang berlangsung di Gaza. Dia pun dan bersumpah bahwa kelompok itu akan “membayar harga yang mahal”.

    “Organisasi Hamas akan membayar harga yang mahal karena menyerang tentara IDF di Gaza dan melanggar perjanjian untuk mengembalikan jenazah para sandera. Serangan Hamas hari ini terhadap tentara IDF di Gaza merupakan pelanggaran garis merah, yang akan ditanggapi IDF dengan kekuatan besar,” kata Katz dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya pada Selasa (28/10) waktu setempat.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memerintahkan militer untuk melakukan serangan intensif di Jalur Gaza setelah menuduh Hamas melanggar gencatan senjata. Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan Israel melancarkan setidaknya tiga serangan udara di wilayah Palestina tersebut.

    “Pendudukan kini membombardir Gaza dengan setidaknya tiga serangan udara meskipun ada perjanjian gencatan senjata,” ujar juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, kepada AFP, Rabu (29/10).

    “Setidaknya 30 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan Israel di Jalur Gaza,” ujar Bassal.

    (ita/ita)

  • Horor 2 Ribu Warga Sudan Dikabarkan Dibantai Milisi RSF

    Horor 2 Ribu Warga Sudan Dikabarkan Dibantai Milisi RSF

    Jakarta

    Laporan mengenai kekejaman bermotif etnis di kota El-Fasher, Sudan barat, meningkat sejak kota itu direbut oleh kelompok milisi Rapid Support Forces (RSF). Dilaporkan bahwa kelompok tersebut telah membantai lebih dari 2 ribu warga sipil.

    Sekitar 260.000 warga sipil terjebak di El-Fasher, separuh dari mereka adalah anak-anak. Selama berbulan-bulan kota itu telah dikepung RSF dan terputus dari segala bentuk kontak dengan dunia luar. Kota itu akhirnya jatuh ke tangan RSF setelah lebih dari 18 bulan pengepungan yang brutal.

    Dilansir kantor berita AFP dan Al Arabiya, Rabu (29/10/2025), sekutu militer Sudan, Joint Forces, mengatakan pada hari Selasa (28/10) waktu setempat bahwa RSF “melakukan kejahatan keji terhadap warga sipil tak berdosa di kota El-Fasher, di mana lebih dari 2.000 warga tak bersenjata dieksekusi dan dibunuh pada tanggal 26 dan 27 Oktober, kebanyakan dari mereka adalah perempuan, anak-anak, dan lansia.”

    Kelompok-kelompok lokal dan LSM internasional sebelumnya telah memperingatkan bahwa jatuhnya El-Fasher dapat memicu kekejaman massal, kekhawatiran yang menurut kelompok pemantau Laboratorium Riset Kemanusiaan Universitas Yale menjadi kenyataan.

    Kelompok pemantau tersebut, yang mengandalkan intelijen sumber terbuka dan citra satelit, mengatakan kota itu “tampaknya sedang dalam proses pembersihan etnis yang sistematis dan disengaja terhadap komunitas Fur, Zaghawa dan non-Arab pribumi Berti melalui pemindahan paksa dan eksekusi mati.”

    Ini termasuk apa yang tampak seperti “operasi pembersihan dari pintu ke pintu” di kota tersebut.

    Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin lalu, disebutkan bahwa tindakan RSF “mungkin konsisten dengan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dan dapat meningkat ke tingkat genosida.”

    Pada hari yang sama, kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk berbicara tentang meningkatnya risiko “pelanggaran dan kekejaman bermotif etnis” di El-Fasher.

    Kantornya mengatakan bahwa mereka “menerima banyak laporan yang mengkhawatirkan bahwa RSF sedang melakukan kekejaman, termasuk eksekusi mati.”

    Sementara itu, para aktivis pro-demokrasi mengatakan penduduk El-Fasher telah mengalami “bentuk-bentuk kekerasan dan pembersihan etnis terburuk” sejak RSF merebut kendali.

    Paramiliter ini memiliki rekam jejak kekejaman, telah menewaskan hingga 15.000 warga sipil dari kelompok non-Arab di ibu kota Darfur Barat, El-Geneina.

    Militer Sudan, yang telah memerangi RSF sejak April 2023, juga telah dituduh melakukan kejahatan perang.

    Lebih dari satu setengah tahun perang pengepungan menjadikan El-Fasher salah satu tempat terkelam dalam perang, yang oleh PBB disebut sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Pasokan makanan sudah lama tidak lagi masuk ke kota yang terletak sekitar 200 kilometer dari perbatasan dengan Chad di Provinsi Darfur itu. Menurut saksi mata, banyak orang kini bertahan hidup dengan memakan pakan ternak.

    Lihat juga Video: Serangan Bom-Penembakan di Sudan Tewaskan 127 Orang

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Polisi Tangkap Pelaku Penembakan Pengacara di Tanah Abang: Motifnya Karena Kesal

    Polisi Tangkap Pelaku Penembakan Pengacara di Tanah Abang: Motifnya Karena Kesal

    Liputan6.com, Jakarta Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap penembakan terhadap pengacara berinisial WA (34).

    Korban ditemukan tergeletak di kawasan Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan. Pelaku diketahui berinisial HD (37).

    “Benar sudah ditangkap oleh tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).

    Dari hasil penyelidikan, motif penembakan diduga karena rasa kesal. Korban bersama kelompoknya saat itu memaksa masuk serta merusak gerbang lahan yang dijaga kelompok pelaku.

    “Pelaku merasa kesal karena korban dan rekan-rekannya memaksa masuk dan merusak gerbang di lokasi yang dijaga oleh kelompok pelaku. Dan korban mengintimidasi kelompok pelaku untuk seharusnya berkordinasi dengan kelompok korban sebelum jaga di lokasi tersebut,” ucap dia.

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra menjelaskan, peristiwa itu bukan kasus pengeroyokan seperti kabar awal yang beredar.

    “Bukan dikeroyok, lukanya diduga luka tembak di belakang di punggung,” kata Roby kepada wartawan, Selasa (28/10/2025).

    Dia mengatakan, korban langsung dievakuasi ke RS Polri Kramatjati untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Korban sudah dirujuk untuk pengangkatan proyektil,” ucap dia.

  • Polisi Ungkap Motif Penembakan Pengacara di Tanah Abang Versi Pelaku

    Polisi Ungkap Motif Penembakan Pengacara di Tanah Abang Versi Pelaku

    Jakarta

    Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap pelaku penembakan pengacara berinisial WA di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pelaku mengaku melakukan penembakan tersebut karena kesal lantaran korban dan rekan-rekannya masuk ke lokasi yang dijaga oleh kelompok pelaku.

    “Pelaku merasa kesal karena korban dan rekan-rekannya memaksa masuk dan merusak gerbang di lokasi yang dijaga oleh kelompok pelaku,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).

    Menurut pengakuan pelaku, korban juga disebut mengintimidasi kelompoknya karena melakukan penjagaan di tanah kosong di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    “Dan korban mengintimidasi kelompok pelaku untuk seharusnya berkoordinasi dengan kelompok korban sebelum jaga di lokasi tersebut,” imbuhnya.

    Adapun identitas pelaku penembakan berinisial HD (37), yang berasal dari Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

    Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait insiden tersebut. Dari lokasi tersebut, polisi menyita puluhan senjata tajam (sajam).

    Roby mengatakan korban sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Korban menjalani operasi pengangkatan proyektil yang tertanam di punggungnya.

    “Korban sudah dirujuk ke RS Polri untuk pengangkatan proyektil,” ujarnya.

    (mea/dhn)

  • Geger Pengacara Dikeroyok dan Ditembak di Tanah Abang

    Geger Pengacara Dikeroyok dan Ditembak di Tanah Abang

    Jakarta

    Seorang pengacara berinisial WA (34) ditembak dan dikeroyok di lahan kosong di Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus). Sejumlah fakta awal terkait peristiwa ini terungkap.

    Awalnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan peristiwa terjadi pukul 07.28 WIB tadi. Tim dari Pamapta 1 Polres Metro Jakarta Pusat bersama Satreskrim mendatangi lokasi setelah mendapatkan informasi.

    Korban mengalami luka di bagian punggung. Korban dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Benar, kami menerima laporan adanya dugaan pengeroyokan dan penganiayaan dengan korban seorang laki-laki berinisial WA. Korban mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kanan atas,” kata Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Selasa (28/10).

    Polisi Periksa CCTV

    Polisi masih mengumpulkan barang bukti dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Saat ini, para terduga pelaku pengeroyokan dan penembakan masih diburu.

    “Penyelidikan masih berlangsung. Kami sedang mengidentifikasi pelaku serta menelusuri apakah kasus ini terkait konflik pribadi atau motif lain. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi,” katanya.

    “Percayakan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian. Setiap perkembangan akan kami sampaikan secara terbuka,” lanjutnya.

    Polisi Selidiki

    Polisi masih menyelidiki kasus ini. Polisi menyebut penembakan itu bermula dari konflik antarkelompok.

    “Itu kelompok sama kelompok,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra kepada wartawan, Selasa (28/10).

    Roby mengatakan pelaku penembakan satu orang. Saat ini polisi masih memburu pelaku.

    “Yang nembak satu orang. Iya betul (pelaku penembakan diburu),” ujarnya.

    Hingga kini 40 saksi sudah diperiksa dan diamankan di Polres Metro Jakarta Pusat. Kepolisian masih mendalami keterangan para saksi tersebut.

    “Saat ini kami dari Polres Metro Jakpus masih olah TKP untuk mencari barang bukti di TKP. Juga kami sudah memeriksa 40 saksi dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat terkait peran dan lainya masih dalam pendalaman,” jelasnya.

    Dipicu Masalah Lahan

    Polisi menyita puluhan senjata tajam (sajam) terkait kasus ini. Selain itu, ada juga senapan angin yang diamankan dari lokasi kejadian.

    “Di TKP kita amankan 20 senjata tajam, tiga alat pukul, satu senapan angin,” kata Roby.

    Peristiwa keributan terjadi pukul 07.28 WIB lagi tadi. Keributan terjadi dipicu sengketa lahan kosong.

    “(Lokasi kejadian) Tanah kosong. Iya masih ada masalah sengketa. Iya betul (dipicu sengketa tanah kosong),” katanya.

    Korban Jalani Operasi

    Roby mengatakan korban sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Korban menjalani operasi pengangkatan proyektil yang tertanam di punggungnya.

    “Korban sudah dirujuk ke RS Polri untuk pengangkatan proyektil,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

  • Satgas Cartenz Tangkap KKB Terlibat Penembakan Polisi di Lanny Jaya

    Satgas Cartenz Tangkap KKB Terlibat Penembakan Polisi di Lanny Jaya

    Timika, Beritasatu.com – Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz menangkap Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, seorang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Puncak yang diduga terlibat kasus penembakan terhadap personel Polres Lanny Jaya, Brigadir Joan H Sibarani di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya pada 10 September 2024.

    Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan Dugi Telenggen ditangkap di Kampung Ulume, Kabupaten Lanny Jaya pada Senin (27/10/2025). 

    “Selain terlibat kasus penembakan almarhum Brigpol Joan H Sibarani, Dugi Telenggen juga mengaku menembak seorang warga sipil bernama Adi Yohanes Abilio Fallo dalam kejadian yang sama,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam keterangan dikutip dari Antara, Selasa (28/10/2025).

    Duli Telenggen dibekuk aparat gabungan Satgas Ops Damai Cartenz bersama personel Polres Lanny Jaya saat merespons pertikaian masyarakat di Kampung Ninam.

    “Ketika mendatangi massa di Kampung Ulume, petugas menemukan seseorang yang memegang telepon genggam yang diduga milik Dugi Telenggen. Setelah dilakukan pendalaman, petugas pun melakukan penangkapan,” jelas Faizal.

    Aparat juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu unit ponsel Nokia, buku catatan, dua lembar fotokopi KTP, satu kartu identitas pribadi, dan dua tas noken kecil berwarna hitam.

    Faizal menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang terlibat dalam penangkapan tersebut.

    “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kami terus berkomitmen untuk menindak setiap pelaku kejahatan bersenjata yang mengancam keselamatan masyarakat dan anggota Polri di Papua,” ujarnya.

    Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Adarma Sinaga menyebut keberhasilan ini menunjukkan keseriusan aparat dalam menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah Papua.

    “Kami akan terus melakukan pengejaran terhadap jaringan KKB lainnya. Tujuannya yakni untuk menciptakan Papua yang aman dan damai,” katanya.

    Dengan penangkapan Dugi Telenggen, Satgas Ops Damai Cartenz berharap situasi keamanan di wilayah Lanny Jaya dan sekitarnya semakin kondusif serta mampu memutus rantai aksi kekerasan bersenjata di Tanah Papua.

  • Bukti pengeroyokan dan penembakan di Tanah Abang dikumpulkan

    Bukti pengeroyokan dan penembakan di Tanah Abang dikumpulkan

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat mengumpulkan bukti, keterangan saksi dan kamera pengintai (closed-circuit television/CCTV) untuk mengetahui kejadian pengeroyokan serta penembakan di kawasan Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang.

    “Kami menerima laporan adanya dugaan pengeroyokan dan penganiayaan dengan korban seorang laki-laki berinisial WA. Korban mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kanan atas,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Selasa.

    Susatyo mengatakan, pengeroyokan dan penembakan terjadi sekitar pukul 07.28 WIB, petugas langsung melakukan langkah cepat dengan menurunkan tim untuk mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

    Menurut dia, korban seorang pria berinisial WA (34) mengalami luka tembak di bagian punggung kanan atas dan kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramatjati.

    Ia menyatakan bahwa pada saat tim tiba di lokasi sekitar pukul 09.47 WIB, situasi sudah kondusif dan korban telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Saat pemeriksaan awal, belum ada saksi yang bisa memberikan keterangan jelas terkait kronologi dan identitas pelaku. Saat ini, kami masih melakukan pendalaman dan olah TKP lanjutan,” ujarnya.

    Susatyo mengatakan, petugas masih mengumpulkan barang bukti dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi guna mengidentifikasi pelaku serta mengetahui motif di balik aksi kekerasan tersebut.

    “Penyelidikan masih berlangsung. Kami sedang mengidentifikasi pelaku serta menelusuri apakah kasus ini terkait konflik pribadi atau motif lain,” kata dia.

    Kapolres menegaskan bahwa jajarannya akan menindak tegas pelaku kekerasan dan terus menjaga keamanan di Jakarta Pusat.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi. Percayakan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian. Setiap perkembangan akan kami sampaikan secara terbuka,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.