Duka Keluarga Basri, Korban Penembakan Aparat Malaysia
Tim Redaksi
PEKANBARU, KOMPAS.com
– Suasana duka menyelimuti rumah duka Basri (54) di Jalan Nelayan, Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis,
Riau
, pada Rabu (29/1/2025) petang.
Dua tenda besar didirikan di lokasi tersebut untuk menampung kerabat dan tetangga yang berkumpul menunggu kedatangan jenazah.
Basri merupakan salah satu dari lima korban yang ditembak oleh Otoritas Maritim Malaysia.
Pantauan
Kompas.com
menunjukkan bahwa rumah duka telah dipenuhi oleh keluarga dan warga yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Jenazah Basri direncanakan diterbangkan dari Malaysia ke bandara Pekanbaru sebelum dibawa ke kampung halamannya.
Di dalam rumah, beberapa anggota keluarga inti tampak duduk berkumpul, sementara yang lain sibuk mempersiapkan kedatangan jenazah.
Terlihat juga sejumlah anggota polisi dan TNI yang berada di lokasi untuk memberikan pengamanan.
Nurizan (45), adik sepupu korban, menjelaskan bahwa pihak keluarga sudah berkumpul menunggu kedatangan jenazah.
“Kami keluarga sudah menunggu kedatangan almarhum. Sebagian ada juga yang pergi menjemput jenazah ke Pekanbaru. Sekarang dalam perjalanan,” kata Nurizan saat diwawancarai di rumah duka.
Dia menambahkan bahwa keluarga baru mengetahui tentang kematian Basri melalui berita di media.
“Kami terus mencari tahu, benar atau tidak kakak kami yang menjadi korban. Ternyata benar, itu abang kami. Kami amat sedih atas kejadian ini,” ungkap Nurizan.
Hingga pukul 18.54 WIB, jenazah korban belum tiba di rumah duka.
Warga semakin ramai berdatangan untuk melayat.
Untuk diketahui, lima orang
Pekerja Migran Indonesia
(PMI) menjadi korban penembakan oleh Otoritas Maritim Malaysia di Perairan Tanjung Rhu pada Jumat (24/1/2025).
Dari lima korban, satu orang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut, yang melibatkan pekerja dari Riau, Aceh, dan Kepulauan Riau.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: penembakan
-
/data/photo/2025/01/29/6799fe2a39e34.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cak Imin Janji Beri Perhatian untuk WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Nasional 29 Januari 2025
Cak Imin Janji Beri Perhatian untuk WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada Warga Negara Indonesia (
WNI
) yang menjadi
korban penembakan
oleh aparat Malaysia.
“Pasti (diperhatikan), harus diperhatikan,” kata pria yang akrab disapa
Cak Imin
itu, saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Rabu (29/1/2025).
Cak Imin mengungkapkan bahwa hingga saat ini, ia belum menerima informasi terbaru mengenai kondisi para korban setelah insiden penembakan yang terjadi di perairan Tanjung Rhu, pada Jumat lalu.
Meski demikian, ia telah meminta berbagai pihak untuk memberikan perhatian kepada keluarga korban.
“Belum ada
update
sampai sekarang, nanti akan kami minta betul semua pihak untuk memperhatikan keluarganya,” kata Cak Imin.
Ia juga menegaskan telah meminta Menteri Luar Negeri, Menteri Perlindungan Pekerja Migran, dan Duta Besar RI untuk Malaysia, untuk melakukan pertemuan guna mengusut tuntas kasus penembakan ini.
Saat ditanya mengenai kapan pertemuan tersebut akan dilaksanakan, Cak Imin menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia.
“Saya sudah kontak duta besar, saya juga terus komunikasi dengan para pihak, nanti secepatnya men-
follow up
hasil pertemuan Presiden dengan Perdana Menteri Malaysia,” tambah dia.
Sebagai informasi, insiden penembakan terhadap lima WNI terjadi pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat.
Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) diduga melakukan penembakan terhadap sebuah kapal yang sedang berpatroli di perairan Tanjung Rhu, Selangor, yang mengakibatkan lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa identitas satu orang pekerja migran yang tewas dalam insiden tersebut telah teridentifikasi.
“Perkembangan pada tanggal 27 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari PDRM (Polis Diraja Malaysia) bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau,” kata Judha, dalam keterangan resmi yang diterima pada Senin (27/1/2025).
Judha menambahkan bahwa jenazah korban dapat dipulangkan setelah proses otopsi selesai.
“Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau perkembangan kasus ini serta memberikan pendampingan konsuler dan hukum, guna memastikan terpenuhinya hak-hak WNI dalam sistem hukum di Malaysia,” pungkas Judha.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5041838/original/009691400_1733742389-11.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
WNI Korban Penembakan Polisi Malaysia Akan Dipulangkan Kamis Besok 30 Januari 2025 – Page 3
Lebih lanjut, Menlu Sugiono menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam insiden penembakan oleh APMM.
“Menlu RI menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya seorang WNI dan juga kepada para korban lainnya yang mengalami luka dalam insiden penembakan tersebut,” ujarnya.
Pada Senin (27/1), Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) menyatakan bahwa informasi yang didapatkan oleh KBRI Kuala Lumpur adalah WNI yang tewas ditembak berinisial B asal Provinsi Riau. Jenazah dapat dipulangkan setelah setelah menjalani proses autopsi.
“KBRI Kuala Lumpur akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal,” sebut Kemlu RI.
Sedangkan untuk empat WNI yang terluka, KBRI Kuala Lumpur mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil. KBRI Kuala Lumpur telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada hari Rabu (29/1/2025).
Dalam pernyataannya pada Senin pula Kemlu RI menjelaskan bahwa penembakan terjadi pada Jumat (24/1) sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor, saat APMM berpatroli.
Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
“Menanggapi insiden ini, KBRI Kuala Lumpur segera mengambil langkah untuk memastikan perlindungan bagi para WNI yang terdampak dan mengirimkan nota diplomatik kepada pihak Malaysia untuk mendorong dilakukannya penyelidikan menyeluruh termasuk menyoroti kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan,” ungkap Kemlu RI.
“Kemlu RI dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau perkembangan kasus ini serta memberikan pendampingan kekonsuleran dan hukum, guna memastikan terpenuhinya hak hak WNI dalam sistem hukum di Malaysia.”
-
/data/photo/2025/01/29/6799beb5849a1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
WNI yang Selamat dari Penembakan di Malaysia Bocorkan Nama "Malik", Dalang Penyelundupan Pekerja Ilegal Nasional 29 Januari 2025
WNI yang Selamat dari Penembakan di Malaysia Bocorkan Nama “Malik”, Dalang Penyelundupan Pekerja Ilegal
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Para WNI yang ditembaki aparat Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, membocorkan satu nama yang diduga kuat menjadi pelaku penyelundupan pekerja migran ilegal dari dan menuju Malaysia.
Sosok pelaku tersebut kerap disapa, Malik.
Nama Malik sendiri didapatkan pihak Kedutaan Besar RI di Malaysia berdasarkan wawancara langsung dengan dua WNI pekerja ilegal yang berada di kapal sasaran penembakan otoritas Malaysia itu.
“Ada dua yang berhasil kami wawancara. Mereka menyebutkan membayar kurang lebih 1.500 Ringgit sampai 1.200 Ringgit kepada seseorang bernama Malik untuk pulang ke Dumai,” ungkap Atase Polri di Malaysia Kombes (Pol) Juliarman Eka Putra Pasaribu, dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Rabu (29/1/2025).
Tidak hanya kedua WNI yang diwawancarai itu saja, ternyata ada sekitar 20 WNI pekerja ilegal lain di dalam kapal yang disasar peluru otoritas Malaysia itu.
Setelah meloloskan diri dari kejaran aparat, mereka menghilang entah ke mana. WNI orang yang terluka akibat tembakan mencari rumah sakit untuk pertolongan pertama.
Juliarman melanjutkan, para WNI pekerja ilegal itu pun membayar kepada Malik untuk bisa masuk dan keluar dari Malaysia menggunakan jalur laur pada malam hari.
Para WNI pekerja ilegal itu seringkali tidak saling kenal pada saat bertemu di dalam boat.
“Kalau dilihat dari status mereka, iya (korban penyelundupan orang). Tapi, mereka juga adalah para pekerja ilegal yang ingin pulang ke Tanah Air dan tidak menggunakan jalur resmi,” ungkap Juliarman.
Kasus penyelundupan pekerja ilegal ini sendiri masih dalam penyelidikan otoritas Malaysia.
Juliarman menyebut, Malaysia saat ini sedang menelusuri apakah Malik merupakan jaringan lama penyelundupan pekerja ilegal atau baru.
Juliarman sekaligus memastikan pemerintah Indonesia melakukan pendampingan hukum terhadap para WNI pekerja ilegal yang diamankan otoritas Malaysia pascaperistiwa di perairan Tanjung Rhu itu.
“Pasti kami akan mendampingi mereka, termasuk konsuler kedutaan untuk menjamin hak-hak mereka terlindungi,” lanjut dia.
Peristiwa ini bermula ketika petugas patroli Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) mendapati kapal yang membawa sejumlah pekerja migran Indonesia melintas di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025).
Berdasarkan informasi dari Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), APMM menembaki kapal yang diduga membawa WNI yang hendak meninggalkan Malaysia secara ilegal setelah diduga melakukan perlawanan terhadap petugas.
Akibat penembakan tersebut, satu WNI dinyatakan meninggal dunia, sementara tiga lainnya mengalami luka dan satu dalam kondisi kritis.
WNI yang terluka saat ini menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di wilayah Selangor, Malaysia.
WNI yang meninggal dunia direncanakan dibawa pulang ke Indonesia pada Rabu ini dan akan langsung dikirim ke keluarga di Dumai, Riau.
Kemlu RI sendiri sudah membantah adanya perlawanan dari dalam boat yang ditumpangi WNI pekerja ilegal.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Video Pengakuan Polisi Selangor: 5 WNI Ditembak di Malaysia, 2 Korban Kritis Dibiarkan di Kapal – Halaman all
Kepolisian Selangor buka suara mengenai lima WNI yang ditembak di Malaysia pada Jumat (24/1/2025).
Tayang: Rabu, 29 Januari 2025 13:05 WIB
TRIBUNNEWS.COM – Kepolisian Selangor buka suara mengenai lima WNI yang ditembak di Malaysia pada Jumat (24/1/2025).
Kepolisian Malaysia ini mengaku bahwa penembakan dilakukan karena para WNI mencoba melakukan penyerangan.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Polisi Selangor, Hussein Omar Khan.
(*)
Berita selengkapnya simak video di atas.
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-

Partai Buruh Bakal Geruduk Kedubes Malaysia
GELORA.CO -Ratusan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh akan menggelar aksi demonstrasi di Kedutaan Besar Malaysia pada Kamis 30 Januari 2025.
Aksi ini sebagai bentuk protes atas penembakan pekerja migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).
“Kami tidak akan tinggal diam melihat buruh migran Indonesia diperlakukan secara tidak manusiawi di luar negeri,” kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal lewat keterangan resminya, Rabu 29 Januari 2025.
Setelah aksi di Kedubes Malaysia pukul 10.00-13.30 WIB, demonstrasi akan berlanjut di Kantor Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) pukul 14.00-17.00 WIB.
Partai Buruh menuntut agar aparat Malaysia yang menembak buruh migran Indonesia segera diadili dan dijatuhi hukuman berat dan mendesak Malaysia untuk menghentikan diskriminasi dan kekerasan terhadap pekerja migran Indonesia.
“Pemerintah harus segera bertindak tegas, mengusut tuntas kasus ini, dan memastikan keadilan bagi korban serta keluarganya,” ujar Said Iqbal.
Kejadian penembakan terjadi pada Jumat 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 dini hari di perairan Tanjung Rhu, Malaysia.
Insiden berawal dari patroli petugas APMM yang mendapati kapal yang membawa lima PMI berstatus tidak berdokumen melintas di wilayah tersebut.
Akibat penembakan, satu orang PMI meninggal dunia, satu lainnya dalam kondisi kritis, dan tiga PMI dirawat di sejumlah rumah sakit di Selangor, Malaysia.
/data/photo/2025/01/29/679a1f3a768dd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1012186/original/033043000_1444134179-mayat2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


/data/photo/2024/04/04/660e1a5ec0034.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)