Kasus: penembakan

  • Profesi Pria Korban Penembakan di Bogor Terungkap, Jasadnya sedang Diautopsi – Halaman all

    Profesi Pria Korban Penembakan di Bogor Terungkap, Jasadnya sedang Diautopsi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi penembakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) di depan Pasar Mawar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (2/2/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.

    Dilansir Tribunnews Bogor, sosok korban akhirnya terungkap, yakni pria berinisial TB, berusia 45 tahun.

    Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho, mengatakan profesi korban adalah buruh harian lepas.

    “Untuk profesinya buruh, sesuai dengan KTP,” kata AKP Aji Riznaldi Nugroho di Mako Polresta Bogor Kota, Senin.

    Saat polisi mendatangi lokasi penembakan, jelas Aji, korban sudah bersimbah darah di pinggir jalan.

    “Jadi kita awalnya mendapati laporan dari masyarakat bahwa ada suara tembakan yang mana kita menemukan satu korban jiwa,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Aji berujar jasad TB sedang diautopsi di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.

    “Jadi untuk saat ini, kita sedang melaksanakan autopsi lebih dalam lagi terkait luka-luka yang penyebab kematian,” terangnya.

    Polisi Lakukan Pendalaman

    AKP Aji Riznaldi Nugroho berujar, kasus penembakan ini dipicu oleh salah paham.

    “Untuk pemicunya, sementara kita masih dalami, untuk keterangan lebih lanjut.”

    “Dikarenakan yang bersangkutan atau korban ada bersilisih paham dengan salah seorang di wilayah Pasar Mawar,” jelas AKP Aji.

    Setelah terjadi selisih paham, sambung Aji, korban langsung ditembak.

    “Diduga ditembak oleh beberapa orang,” ujarnya.

    Sebanyak lima kali tembakan diarahkan langsung ke tubuh TB.

    “Kita masih dalami terkait penembakananya, kalau dari keterangan saksi terdapat lima kali tembakan,” ujarnya.

    Saat disinggung apakah ada indikasi soal perebutan lahan antara korban dengan orang Pasar Mawar, Aji menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman.

    “Ini masih kita dalami, apakah masuk ke perebutan lahan atau tidak. Kalau indikasinya kemungkinan tidak ada,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya, satu orang pria yang belum diketahui identitasnya tewas terkena tembakan.

    Seorang pedagang di Pasar Mawar mengaku sempat mendengar adanya suara tembakan.

    Saat peristiwa terjadi, pasar sudah buka dan para pedagang sedang mempersiapkan dagangannya.

    “Saya sempat denger tembakand ua kali,” ucap seorang pedagang, Senin.

    Ia juga melihat ada kelompok massa yang sempat berlarian.

    Bahkan, ada aksi kejar-kejaran antar-kelompok itu sampai dekat Indomaret Mawar.

    “Sempat ada yang lari-lari juga, namun saya gak tahu itu siapa yang lari.”

    “Saya mah karena jaga di pasar ya sudah mending lanjut dagang saja” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul: Sosok Korban Penembakan di Depan Pasar Mawar Bogor, Profesinya Diungkap Polisi.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Polresta Bogor Autopsi Jenazah Pria Korban Penembakan OTK

    Polresta Bogor Autopsi Jenazah Pria Korban Penembakan OTK

    Bogor

    Satreskrim Polresta Bogor Kota menyelidiki kasus tewasnya pria bernama Torang Heriyanto (45) yang ditembak orang tak dikenal (OTK) di Bogor Tengah, Kota Bogor. Saat ini jenazah korban diautopsi di RS Ciawi.

    Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo saat dikonfirmasi, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Eko mengatakan pihaknya saat ini bergerak cepat menyelidiki kejadian itu.

    “Betul ada peristiwa penembakan tersebut. Tim kami sejak dini hari tadi hingga saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk segera mengungkap kasus ini. Mohon doanya,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo, Senin (3/2/2025).

    Kombes Eko Prasetyo menegaskan, pihaknya masih menyelidiki pelaku hingga motif penembakan tersebut. Polresta Bogor Kota berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk premanisme.

    “Polresta Bogor Kota khususnya Satreskrim Polresta Bogor Kota berkomitmen akan menindak tegas segala tindakan premanisme,” kata Kombes Eko.

    Jenazah Diautopsi

    Peristiwa penembakan terjadi pada Senin (3/2) sekitar pukul 01.30 WIB, di depan Taman Kanak-Kanak (TK) Motekar, Jalan Perintis Kemerdekaan Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Korban sempat dibawa ke RSUD Kota Bogor, namun dinyatakan meninggal dunia.

    “Korban dinyatakan meninggal dunia dan selanjutnya kita akan melaksanakan autopsi di RS Ciawi,” ujar Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho, dalam keterangannya kepada detikcom.

    AKP Aji menyampaikan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan oleh tim penyidik. Pihaknya masih menyelidiki pelaku hingga motif penembakan tersebut.

    “Untuk saat ini proses masih dalam penyelidikan Satreskrim Polresta Bogor Kota,” ujar AKP Aji Riznaldi Nugroho, dalam keterangannya yang diterima detikcom.

    (mea/bar)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kelakuan Oknum Polisi di Semarang yang Resahkan Warga: 2 Polisi Ancam Tembak Warga dan Kasus Robig – Halaman all

    Kelakuan Oknum Polisi di Semarang yang Resahkan Warga: 2 Polisi Ancam Tembak Warga dan Kasus Robig – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota polisi di Semarang, Jawa Tengah kembali viral di media sosial.

    Sebelumnya, anggota polisi bernama Aipda Robig menyedot perhatian masyarakat setelah melakukan penembakan ke siswa SMK bernama Gamma pada akhir 2024 lalu.

    Terbaru ini, ada dua anggota polisi bernama Aiptu Kusno (46) dan Aipda Roy Legowo (38) yang melakukan pemerasan terhadap pasangan kekasih di Jl Telaga Mas, kelurahan Kuningan, Semarang Utara, Kota Semarang, Jumat (31/1/2025) malam.

    Bahkan, kedua anggota polisi tersebut mengancam warga sipil dengan senjata api.

    Kejadian ini bermula ketika dua polisi tersebut bersama seorang warga sipil bernama Suyatno sedang mencari makan.

    Kemudian, ada sebuah mobil yang terparkir dan saat dihampiri, ada pasangan yang berada di dalamnya.

    Kedua polisi yang sedang tak bertugas tersebut lantas menghampiri dua sejoli yang berada di dalam mobil Honda Civic warga silver tersebut.

    “Kedua oknum itu tidak sedang berdinas. Saat melakukan tindakan itu menggunakan jaket karena niatnya mencari makan malam,”

    “Kedua korban sedang berduaan di dalam mobil. Anggota itu menghampiri mobil tersebut, kemudian menyampaikan bahwa tindakan yang dilakukan korban merupakan tindakan pidana,” tutur Kapolrestabes Semarang, Kombes M Syahduddi.

    Mereka kemudian meminta uang Rp2,5 juta ke pasangan tersebut agar tak diproses hukum.

    Akhirnya, pasangan tersebut menyerahkan uang sebesar Rp2,5 juta.

    “Peran warga sipil yang bersama dua polisi itu juga melakukan pemerasan terhadap dua korban,”

    “Terkait pekerjaannya, sedang kami dalami,” tutur Syahduddi.

    Mengutip TribunJateng.com, korban diminta ke mobil warga merah milik pelaku dan meminta sejumlah uang.

    Korban lalu diajak pelaku menuju ATM di daerah Telaga Mas, Semarang Utara.

    Selanjutnya, setelah korban mengambil Rp2,5 juta, uang tersebut ditaruh di amplop kemudian diminta KTP dan kunci mobil korban.

    Namun, saat itu, pacar korban berteriak-teriak hingga massa datang mengepung mobil merah yang berisi pelaku dan korban.

    Karena massa datang cukup banyak akhirnya uang korban dikembalikan sebesar Rp 1 juta.

    Ergo, warga setempat menuturkan, ia melihat korban wanita sedang berada di minimarket dan berteriak-teriak minta tolong.

    “Korban wanita itu buka pintu mobil pelaku kemudian terseret hingga beberapa meter.”

    “Perempuannya gembar-gembor (teriak-teriak). Saya langsung meminta tolong,” ujarnya saat ditemui tribunjateng.com, Sabtu (1/2/2025).

    Ergo melihat di dalam mobil merah itu terdapat tiga orang pelaku dan satu orang korban yang dibawa polisi.

    “Yang laki-laki sudah ditendang-tendang tapi tidak mau dan masih bertahan di mobil,” tuturnya.

    Kejadian ini pun pun memancing warga untuk mengepung mobil pelaku.

    Warga sudah mencoba jalur kekeluargaan, namun tidak direspons oleh pelaku.

    Malahan, pelaku mengancam akan menembak warga.

    “Yang tidak mau minggir mau ditembak sama pelaku,”

    “Saya juga diancam pas nyegat (ngepung). Katanya mas kamu yang halangi tak (di) tembak,” jelasnya.

    Warga akhirnya pun makin banyak yang melakukan pengepungan hingga para pelaku menyerah dan diinterogasi warga.

    “Sopirnya dipinggirin dan diinterogasi warga. Suruh lepas masker tidak mau. Akhirnya dipaksa warga,” tandasnya.

    Kini, Aiptu Kusno dan Aipda Roy Legowo telah diproses pidana.

    “Terhadap dugaan tindak pidana pemerasan akan di proses pidananya oleh Satreskrim Polrestabes Semarang,” jelas Kapolrestabes Semarang, Sabtu (1/1/2025).

    Keduannya akan dijerat pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan.

    “Iya penerapan pasal 368 KUHP,” terangnya.

    Selain itu, kedua anggota polisi tersebut juga dilakukan penempatan khusus selama 21 hari.

    “Ya mereka telah dilakukan penempatan khusus (patsus) atau penahanan selama 21 hari kedepan,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi, dikutip dari TribunJateng.com, Sabtu (1/2/2025).

    Robig Tembak Gamma

    Sementara itu, kasus penggunaan senjata api oleh polisi ke warga sipil di Semarang dilakukan oleh Aipda Robig Zaenudin.

    Robid diketahui menembak pelajar SMKN 4 Semarang berinisial GRO (17) alias Gamma, Minggu (24/11/2024) lalu.

    Atas tindakannya tersebut, Robig pun terancam terkena hukum pidana dan divonis pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

    Namun, Robig berpotensi lolos PTDH lewas sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) karena ia mengajukan banding.

    Sidang ini bakal dilakukan paling lambat dua bulan mendatang selepas Robig mengajukan memori banding.

    “Iya Aipda Robig mengajukan memori banding ketika divonis PTDH sidang KKEP,”

    “Berhubung banding  maka ada hak juga untuk berproses,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto, Jumat (17/1/2025).

    Apabila memori banding Robig diterima, maka ia tetap menjadi anggota Polri.

    Bahkan, apabila Robig divonis bersalah dalam persidangan kasus penembakan, ia bakal tetap menjadi anggota Polri.

    “Vonis pidana tidak menggugurkan statusnya sebagai anggota Polri, dia tetap anggota Polri yang menjalankan hukuman penjara,” terang Artanto, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (17/1/2025)

    Artanto menuturkan, ketika dalam proses tersebut, hak-hak Robig akan dihentikan, seperti Gaji.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kronologi Polisi Semarang Peras Pasangan Kekasih yang Sedang di Dalam Mobil, Dikembalikan Rp 1 Juta dan Aipda Robig Zaenudin Berpotensi Selamat Dari Ancaman Hukuman PTDH Lewat Sidang KKEP di Semarang

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Rahdyan Trijoko Pamungkas/Iwan Arifianto)

  • Terbaru Kasus PMI Ditembak Aparat Malaysia, Satu WNI Ditahan Polisi Negara Tetangga

    Terbaru Kasus PMI Ditembak Aparat Malaysia, Satu WNI Ditahan Polisi Negara Tetangga

    PIKIRAN RAKYAT – Terbaru dalam kasus penembakan yang terjadi di lepas pantai Tanjung Rhu hingga menewaskan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Polisi Malaysia telah menahan seorang Warga Negara Indonesia (WNI).

    WNI yang ditahan merupakan seorang pria berusia 35 tahun, yang telah ditangkap sejak Sabtu malam, 1 Februari waktu setempat. Ia kini sedang menjalani proses penyelidikan.

    “Tersangka masuk ke Malaysia sebagai turis, dan kami menahannya untuk membantu penyelidikan. Berkas penyelidikan hampir selesai dan kemungkinan akan diserahkan ke wakil jaksa penuntut umum paling cepat minggu depan,” ujar Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, sebagaimana dikutip dari Malay Mail, Senin, 3 Februari 2025.

    Tersangka kini berada di Pengadilan Magistrat Banting, namun identitas WNI yang ditahan belum diungkapkan secara transparan kepada publik. Selain pria tersebut, ada satu pria lain yang masih dalam pengejaran.

    Adapun, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono memberikan respons atas kejadian ini. Menlu Sugiono menyatakan bahwa pihak terkait sedang mengumpulkan keterangan lebih lanjut.

    “Karena semuanya masih dalam proses pengumpulan keterangan,” kata Menlu Sugiono.

    Kembali pada pernyataan Hussein, ia mengatakan bahwa 14 saksi dari APMM telah diperiksa dan kemungkinan akan dipanggil kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Polisi mengklasifikasikan insiden penembakan itu sebagai percobaan pembunuhan.

    “Petugas yang terlibat dalam operasi tersebut, termasuk mereka yang melepaskan tembakan, juga akan dipanggil,” ujarnya.

    Sekilas Kasus

    Sebelumnya, APMM menembak WNI yang diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal. Satu WNI tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa itu.

    Berdasarkan komunikasi Kedutaan Besar Republik Indonesia dengan PDRM diperoleh konfirmasi kejadian itu benar terjadi pada 24 Januari 2025. Penembakan itu disebutkan dilakukan karena WNI melakukan perlawanan.

    “Atas insiden ini, KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka,” kata Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Judha Nugraha, Minggu 26 Januari 2025 

    KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force.

    Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor penanganan kasus ini oleh otoritas Malaysja dan memberikan bantuan kekonsuleran kepada para WNI.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Aipda Syam Jadi Korban Penembakan OTK di Yahukimo Papua Pegunungan, Mata Kirinya Kena Tembak – Halaman all

    Aipda Syam Jadi Korban Penembakan OTK di Yahukimo Papua Pegunungan, Mata Kirinya Kena Tembak – Halaman all

    TRIMUNNEWS.COM, TIMIKA- Personel Polsek Kurima, Aipda Syam (42), menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Sabtu (1/2/2025) sekitar pukul 19.15 WIT.

    Peristiwa nahas ini terjadi di Kampung Eroma, Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo mengakibatkan mata kiri Aipda Syam kena tembak.

    Beruntungnya, penembakan oleh OTK ini tidak menghilangkan nyawa Aipda Syam.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat itu Aipda Syam sedang berada di kios milik warga.

    Tiba-tiba, suara tembakan sebanyak empat kali terdengar dari arah Polsek Kurima.

    Satu tembakan berasal dari OTK, sementara tiga tembakan lainnya merupakan balasan dari Aipda Syam menggunakan senjata pistol revolvernya.

    Menurut saksi mata, Serda Ahmed dan Praka Akhirudin, yang merupakan penjaga pos, saat itu melihat korban berlari ke arah mereka dengan luka di mata kiri dan darah bercucuran. 

    Korban kemudian dilarikan ke dalam Pos Satgas Yonif 641/BRU untuk mendapatkan pertolongan pertama.

    Aipda Syam yang mengalami luka tembak di mata sebelah kiri, saat ini sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena.

     

    Pelaku Penembakan 2 Orang

    Sementara itu, berdasarkan keterangan korban, pelaku penembakan, berjumlah dua orang.

    Awalnya, kedua pelaku datang ke kios dengan modus berpura-pura ingin berbelanja.

    Saat korban menanyakan apa yang ingin dibeli, pelaku langsung menodongkan senjata api rakitan ke arah korban.

    Korban mendengar suara letusan dan berusaha menghindar, namun tembakan tersebut mengenai matanya.

    Dalam kondisi terluka, Aipda Syam sempat memadamkan lampu kios dan meraih senjata revolvernya yang tersimpan di bawah bantal.

    Ia kemudian keluar untuk mengejar pelaku sambil melepaskan tembakan balasan.

    Korban mengaku tidak mengenal kedua pelaku karena mereka adalah orang baru di daerah tersebut.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas dan motif pelaku penembakan.

    Situasi di sekitar lokasi kejadian dilaporkan relatif kondusif, namun aparat keamanan tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya aksi serupa di kemudian hari. (*)

     

  • Update Kondisi WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia, Keluar dari Masa Kritis – Halaman all

    Update Kondisi WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia, Keluar dari Masa Kritis – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismai

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan Warga Negara Indonesia (WNI) korban penembakkan aparat Malaysia di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025), telah dikembalikan ke Indonesia.

    Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pemulangan WNI itu.

    Menurut dia, jenazah korban meninggal sudah dipulangkan ke kampung halaman korban.

    “Korban meninggal sudah dibawa kembali ke kampung halamannya. Sudah dimakamkan. Kalau tidak salah 3 hari atau 4 hari lalu,” ujarnya usai menghadiri peresmian Kuil Murugan di Jalan Bedugul Daan Mogot, Jakarta Barat, Minggu (2/2/2025).

    Selain satu korban meninggal, ada dua korban kritis akibat penembakan tersebut. Sementara dua lainnya dalam kondisi sehat.

    “Tadinya ada 2 kritis yang pertama sudah keluar dari masa kritisnya, kemudian yang satu lagi sedang dalam pemulihan,” tuturnya.

    Pemerintah Indonesia kata Sugiono menyerahkan sepenuhnya kepada Otoritas Malaysia untuk menyelidiki kasus penembakan tersebut.

    Ia menegaskan pemerintah Indonesia tidak ikut melakukan penyelidikan peristiwa itu.

    “Itu hasil penyelidikan kami serahkan nanti ke mereka ya, kami gak ikut menyelidiki,” pungkasnya.

     

  • Sugiono Desak Malaysia Selidiki Kasus Penembakan WNI di Selangor

    Sugiono Desak Malaysia Selidiki Kasus Penembakan WNI di Selangor

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono mendesak pemerintah Malaysia untuk menyelidiki kasus penembakkan warga negara Indonesia. 

    “Itu hasil penyelidikan kami serahkan nanti ke mereka ya, kami gak ikut menyelidiki,” katanya kepada wartawan usai menghadiri peresmian Kuil Murugan di Jalan Bedugul Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (2/2/2025)

    Sugiono menekankan bahwa pemerintahan Indonesia telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Malaysia untuk melakukan proses tersebut.

    “Korban meninggal sudah dibawa kembali ke kampung halamannya. Sudah dimakamkan. Kalau saya tidak salah 3 hari atau 4 hari lalu,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Sugiono menjelaskan bahwa dari 4 korban lainnya, saat ini 2 masih dirawat di Rumah Sakit. Sedangkan, dua korban tersisa sudah dipasikan sehat.

    “Tadinya ada 2 kritis yang pertama sudah keluar dari masa kritisnya, kemudian yang satu lagi sedang dalam pemulihan,” tandas Sugiono.

  • Menlu Sugiono Ungkap Kondisi Terkini 4 WNI yang Ditembak Polisi Malaysia

    Menlu Sugiono Ungkap Kondisi Terkini 4 WNI yang Ditembak Polisi Malaysia

    loading…

    Menlu Sugiono mengungkapkan dua WNI korban penembakan di Malaysia masih menjalani perawatan di rumah sakit, sementara dua lainnya sudah dinyatakan sehat. FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Menteri Luar Negeri ( Menlu ) Sugiono mengungkapkan perkembangan terbaru 4 Warga Negara Indonesia ( WNI ) yang menjadi korban penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Malaysia. Empat WNI yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) itu, dua masih menjalani perawatan di rumah sakit dan dua lainnya sudah dinyatakan sehat.

    “Tadinya ada dua yang dalam kondisi kritis. Salah satu korban sudah keluar dari masa kritisnya, sementara yang satu lagi masih dalam proses pemulihan,” kata Sugiono kepada awak media di Temple Murugan, Jakarta, Minggu (2/2/2025).

    Sementara itu, kata Sugiono, satu korban yang meninggal dunia jenazahnya sudah dibawah pulang ke Tanah Air.

    “Dari hasil koordinasi kami dengan Kementerian Luar Negeri di Malaysia, korban meninggal sudah dibawa kembali ke kampung halamannya. Sudah dimakamkan. Kalau saya tidak salah 3 hari atau 4 hari lalu,” ungkap Sugiono.

    Sugiono juga mengungkap bahwa penyelidikan kasus ini sepenuhnya menjadi kewenangan otoritas Malaysia. “Itu hasil penyelidikan kita serahkan nanti ke mereka ya, kita nggak ikut menyelidiki.”

    Saat ditanya mengenai informasi ada satu WNI yang dikabarkan ditangkap oleh polisi Malaysia, Sugiono belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak terkait. “Semuanya masih dalam proses pengumpulan keterangan dari sana,” katanya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menanggapi kasus penembakan oleh aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap 5 WNI di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Satu orang WNI meninggal atas penembakan tersebut.

    Prabowo berharap adanya investigasi mendalam terkait penembakan tersebut. “Ya itu sedang kita tentunya berharap ada investigasi ya kan,” kata Prabowo usai menghadiri Rapim TNI-Polri 2025, Kamis (30/1/2025).

    Baca Juga: Tuntut Keadilan bagi Buruh Migran yang Ditembak, Ratusan Buruh Demo di Kedubes Malaysia

  • Sempat Kritis, 2 WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Membaik
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 Februari 2025

    Sempat Kritis, 2 WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Membaik Nasional 2 Februari 2025

    Sempat Kritis, 2 WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Membaik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono memberikan perkembangan terkini terkait kondisi para warga negara Indonesia (WNI) yang ditembak di
    Malaysia
    .
    Saat ini, dua orang WNI yang tadinya
    kritis
    sudah dalam kondisi yang lebih baik.
    “Tadinya ada dua yang kritis. Yang pertama sudah keluar dari masa kritis. Kemudian, satu lagi sudah dalam tahap pemulihan,” ujar Sugiono saat ditemui di Kuil Murugan, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (2/2/2025).
    Sementara, dua WNI lainnya sudah sehat. Sedangkan satu WNI yang telah meninggal dunia sudah dimakamkan di kampung halamannya.
    Sementara itu, pemerintah Indonesia masih menunggu hasil penyelidikan terhadap dugaan kekerasan atau penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat di Malaysia.
    “Itu hasil penyelidikan kita serahkan ke mereka. Kita tidak ikut menyelidiki,” kata dia.
    Sugiono belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait informasi satu WNI yang ditahan akibat peristiwa ini. Dia mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait hal tersebut.
    “Karena semuanya masih dalam proses pengumpulan keterangan,” tutupnya.
    Sebagai informasi, insiden ini bermula ketika petugas APMM mendapati sebuah kapal yang diduga mengangkut pekerja migran Indonesia.
    Pada hari Jumat (25/1/2025), APMM menembaki kapal tersebut setelah diduga mendapat perlawanan.
    Dugaan perlawanan ini juga dibantah oleh para korban yang bersaksi kepada Kemenlu RI.
    Akibat dari penembakan ini, satu WNI dilaporkan tewas, sementara tiga lainnya mengalami luka.
    Satu WNI yang meninggal dunia, Basri, asal Provinsi Riau, dipulangkan pada Rabu kemarin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • WNI Ditahan di Malaysia Imbas Kasus Penembakan, Menlu: Kami Kumpulkan Keterangan

    WNI Ditahan di Malaysia Imbas Kasus Penembakan, Menlu: Kami Kumpulkan Keterangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono sedang mengumpulkan keterangan terkait warga negara Indonesia (WNI) yang ditahan polisi Selangor, Malaysia.

    Penahanan tersebut dilakukan imbas adanya WNI yang menjadi korban penembakkan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025).

    Hal ini disampaikannya usai menghadiri peresmian Kuil Murugan di Jalan Bedugul Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (2/2/2025). “Karena semuanya masih dalam proses pengumpulan keterangan,” katanya kepada wartawan.

    Lebih lanjut, Sugiono menekankan bahwa dari pemerintah masih mendorong dan menyerahkan hasil penyelidikan penembakkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kepada pemerintah Malaysia.

    “Itu hasil penyelidikan kami serahkan nanti ke mereka ya, kami gak ikut menyelidiki,” ucapnya.

    Tak hanya itu, Sugiono menekankan bahwa pemerintahan Indonesia telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Malaysia untuk melakukan proses tersebut.

    “Korban meninggal sudah dibawa kembali ke kampung halamannya. Sudah dimakamkan. Kalau saya tidak salah 3 hari atau 4 hari lalu,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Sugiono menjelaskan bahwa dari 4 korban lainnya, saat ini 2 masih dirawat di Rumah Sakit. Sedangkan, dua korban tersisa sudah dipasikan sehat.

    “Tadinya ada 2 kritis yang pertama sudah keluar dari masa kritisnya, kemudian yang satu lagi sedang dalam pemulihan,” tandas Sugiono.