Kasus: pencurian

  • Mobil Layanan Transaksi Keuangan Dibobol Maling, Rp 110 Juta Raib
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juli 2025

    Mobil Layanan Transaksi Keuangan Dibobol Maling, Rp 110 Juta Raib Surabaya 8 Juli 2025

    Mobil Layanan Transaksi Keuangan Dibobol Maling, Rp 110 Juta Raib
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang merekam mobil layanan transaksi keuangan dibobol maling dengan modus pecah kaca, viral di media sosial.
    Peristiwa itu terjadi di Desa Duko, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, pada Minggu, 6 Juli 2025, sekitar pukul 12.30 WIB.
    Dalam video berdurasi 36 detik itu, kaca sisi kanan mobil tampak pecah, dan serpihan kaca berserakan di dalam kabin. Garis polisi juga terlihat terpasang di lokasi kejadian.
    Pelaku diduga memanfaatkan momen saat mobil ditinggal shalat oleh petugas. Akibatnya, uang tunai senilai Rp 110 juta hilang.
    Nur Izzatul Naini (20), karyawan yang bertugas saat itu, mengungkapkan bahwa mobil diparkir di sisi luar pagar Pengadilan Agama Arjasa dan semua pintu telah dikunci sebelum ia menunaikan shalat dzuhur.
    “Saya tinggal shalat, pintu semua sudah dikunci, terakhir transaksi sekitar pukul 12.15 WIB,” kata Nur di Sumenep kepada
    Kompas.com
    , Selasa (8/7/2025).
    Nur mengaku baru mengetahui kaca mobil pecah usai shalat dan langsung menghubungi pemilik mobil untuk memberitahukan kejadian pencurian itu.
    Sementara itu, Zaini (44), ayah kandung Nur Izzatul Naini, ikut melapor ke Polsek Arjasa setelah melihat anaknya dibonceng pemilik mobil layanan keuangan menuju kantor polisi.
    Setelah membuat laporan, Zaini dan anaknya kembali ke lokasi pencurian dan menyaksikan polisi memasang garis polisi serta membawa mobil yang dibobol maling ke Polsek.
    Setahu Zaini, ada dua kamera CCTV di sekitar lokasi, salah satunya milik Pengadilan Agama, namun pandangannya terhalang pos satpam dan tanaman.
    “Satu lagi CCTV ada di pom bensin seberang jalan, tapi pas kejadian listrik padam, jadi enggak terekam,” tutur Zaini.
    Hingga berita ini ditulis,
    Kompas.com
    telah mencoba menghubungi Humas Polres Sumenep, namun belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dosen Informatika UMM Bagikan Kiat Mencegah Ancaman Siber

    Dosen Informatika UMM Bagikan Kiat Mencegah Ancaman Siber

    Bisnis.com, MALANG — Serangan siber bukanlah isapan jempol belaka, melainkan realita berbahaya di era digital yang harus dipahami. Perlu kebijakan dan kehati-hatian dari masyarakat menyikapi kejahatan siber.

    Dosen Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Aminuddin, mengatakan sebuah file undangan pernikahan berformat .apk yang masuk ke ponsel bisa jadi awal dari malapetaka finansial lewat kejahatan siber. 

    “Tanpa disadari, satu klik pada file yang tampak sepele itu mampu memberikan akses penuh kepada peretas untuk menguras isi rekening bank Anda,” kata Aminuddin yang juga Kepala Bagian Sistem Informasi dan Pendidikan Digital UMM, Senin (7/7/2025).

    Peretasan data itu merupakan pencurian data melalui malware yang menjadi salah satu ancaman paling serius bagi pengguna internet saat ini.

    Kemudahan yang ditawarkan dunia maya berjalan beriringan dengan risiko yang mengintai dan yang paling mengkhawatirkan adalah pencurian data pribadi dan finansial.

    Aminuddin menjelaskan, modus kejahatan siber seringkali dimulai dengan pengiriman file atau tautan yang dirancang untuk menipu korban.

    Pelaku menyematkan malware atau perangkat lunak jahat di dalam file seperti undangan digital, dokumen PDF, bahkan gambar.

    “Ketika kita nge-klik, malware itu langsung mengekstrak dirinya ke perangkat kita. Ketika sudah terjadi, seluruh data yang ada di perangkat kita bisa diketahui dengan mudah,” ucap dia. 

    Terkait maraknya kasus file berformat .apk, kata dia, ekstensi itu pada dasarnya adalah installer aplikasi untuk sistem operasi Android.

    Ketika korban mengeklik karena penasaran, mereka tanpa sadar menginstal program jahat yang bisa merekam semua aktivitas di ponsel, termasuk saat membuka aplikasi perbankan.

    Malware tersebut bisa mencatat username, password, bahkan kode OTP, yang kemudian digunakan peretas untuk mengambil alih dan menguras saldo rekening korban.

    “Bahaya serupa juga mengintai dari penggunaan jaringan WiFi publik yang tidak aman, yang dapat menjadi celah bagi peretas untuk memantau lalu lintas data pengguna,” katanya.

    Cara orang awam membentengi diri menghadapi serangan itu adalah menekankan pentingnya kebijaksanaan dan kehati-hatian.

    Langkah pertama adalah dengan tidak membuka file atau mengeklik tautan dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan. 

    Dia menyarankan pula untuk waspada terhadap pesan dari nomor asing, terutama yang mengatasnamakan institusi besar seperti bank namun tidak memiliki lencana verifikasi resmi (centang hijau atau biru) di aplikasi perpesanan. 

    Selain itu, perhatikan jenis file yang diterima. Jika ada file dengan ekstensi yang aneh atau tidak umum selain .jpg, .pdf, atau .docx, sebaiknya jangan dibuka.

    Namun, bagaimana jika perangkat sudah terlanjur terinfeksi? Dia menyebut langkah paling efektif, meskipun terdengar ekstrem, adalah melakukan reset ulang ke setelan pabrik atau factory reset. 

    Menurutnya, malware sejenis ini seringkali sudah masuk hingga ke sistem terdalam (root) perangkat, sehingga menghapusnya secara biasa tidak akan cukup.

    Dia berharap kesadaran atau literasi digital di tengah masyarakat dapat terus meningkat. 

    Menurutnya, ini bukan hanya tanggung jawab individu untuk mencari tahu secara mandiri, tetapi juga memerlukan peran aktif pemerintah untuk menggalakkan sosialisasi mengenai keamanan digital. 

    Dengan pemahaman yang baik, dia menegaskan, masyarakat dapat memanfaatkan sisi positif internet yang luar biasa sambil tetap waspada dan terlindungi dari berbagai ancaman yang menyertainya. 

  • Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Notaris Wanita di Bekasi

    Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Notaris Wanita di Bekasi

    Jakarta: Polisi telah menangkap enam pelaku pembunuhan seorang notaris wanita bernama Sidah Alatas, 61, yang ditemukan tewas terikat di Sungai Citarum, Bekasi, Jawa Barat. 

    Berdasarkan keterangan kepolisian, motif dari pembunuhan tersebut karena pelaku ingin merampas mobil korban.

    “Fakta awal yang ditemukan sampai dengan saat ini oleh tim penyidik, maka ada dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan, yaitu para pelaku ada yang melakukan pencurian dengan kekerasan dan mengambil mobil milik korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dikutip Senin, 7 Juli 2025.
    Salah satu pelaku sopir korban

    Ade Ary mengatakan, salah satu dari pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan tersebut merupakan sopir korban. “Salah satu pelaku adalah sopir korban. Ini masih terus dalam pendalaman,” ujarnya. 
     

    Ia menambahkan, terdapat dua kelompok pelaku yang saat ini dalam penanganan, yaitu terkait tindak pidana pencurian dan kekerasan, dan pertolongan jahat atau penadahan.

    “Jadi kelompoknya ada dua. Kelompok pelaku pencurian dengan kekerasan, kemudian kelompok kedua adalah kelompok pertolongan jahat atau penadahan. Ini masih terus dilakukan pendalaman,” tuturnya.

    Tiga dari enam pelaku tersebut saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Polisi juga akan melakukan gelar perkara terkait tindak pidana pertolongan jahat atau penadahan terhadap tiga pelaku lainnya.

    “Tiga di antaranya telah ditapkan sebagai tersangka dengan dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Kemudian tiga orang lainnya juga sudah diamankan, dan akan dilaksanakan gelar perkara terkait dugaan tindak pidana pertolongan jahat atau penadahan,” ucapnya.

    Jakarta: Polisi telah menangkap enam pelaku pembunuhan seorang notaris wanita bernama Sidah Alatas, 61, yang ditemukan tewas terikat di Sungai Citarum, Bekasi, Jawa Barat. 
     
    Berdasarkan keterangan kepolisian, motif dari pembunuhan tersebut karena pelaku ingin merampas mobil korban.
     
    “Fakta awal yang ditemukan sampai dengan saat ini oleh tim penyidik, maka ada dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan, yaitu para pelaku ada yang melakukan pencurian dengan kekerasan dan mengambil mobil milik korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dikutip Senin, 7 Juli 2025.

    Salah satu pelaku sopir korban

    Ade Ary mengatakan, salah satu dari pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan tersebut merupakan sopir korban. “Salah satu pelaku adalah sopir korban. Ini masih terus dalam pendalaman,” ujarnya. 
     

    Ia menambahkan, terdapat dua kelompok pelaku yang saat ini dalam penanganan, yaitu terkait tindak pidana pencurian dan kekerasan, dan pertolongan jahat atau penadahan.
     
    “Jadi kelompoknya ada dua. Kelompok pelaku pencurian dengan kekerasan, kemudian kelompok kedua adalah kelompok pertolongan jahat atau penadahan. Ini masih terus dilakukan pendalaman,” tuturnya.
     
    Tiga dari enam pelaku tersebut saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Polisi juga akan melakukan gelar perkara terkait tindak pidana pertolongan jahat atau penadahan terhadap tiga pelaku lainnya.
     
    “Tiga di antaranya telah ditapkan sebagai tersangka dengan dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Kemudian tiga orang lainnya juga sudah diamankan, dan akan dilaksanakan gelar perkara terkait dugaan tindak pidana pertolongan jahat atau penadahan,” ucapnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • 9
                    
                        Warga Geruduk Gedung Tambang Bitcoin di Medan, Suaranya Ganggu Tengah Malam
                        Medan

    9 Warga Geruduk Gedung Tambang Bitcoin di Medan, Suaranya Ganggu Tengah Malam Medan

    Warga Geruduk Gedung Tambang Bitcoin di Medan, Suaranya Ganggu Tengah Malam
    Editor
    KOMPAS.com –
    Warga Jalan Karya Jaya, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan
    Medan
    Johor, Medan,
    Sumatera Utara
    , ramai-ramai mendatangi sebuah gedung kosong empat lantai pada Minggu (6/7/2025) malam.
    Gedung setengah jadi itu didatangi karena warga terganggu suara bising yang diduga berasal dari aktivitas tambang Bitcoin di dalamnya.
    Menurut warga, suara mesin terdengar keras terutama saat malam hari, hingga mengganggu kenyamanan mereka.
    “Kebetulan sudah seminggu lebih kurang beroperasi mesin bitcoin itu. Dengan adanya itu kan mengganggu masyarakat, tengah malam terasa kali suaranya bising gitu, kan,” ujar Ramadana, Kepala Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Masyhur, Medan Johor, Senin (7/7/2025).
    Saat warga naik ke lantai atas gedung, mereka mendapati rak-rak berisi perangkat keras komputer yang masih menyala dan aktif.
     
    Tak tampak satu pun orang di lokasi tersebut, tetapi dugaan penambangan mata uang digital makin menguat dengan temuan kabel listrik bertegangan tinggi yang diduga milik PLN tersambung ke alat-alat tersebut.
    Bahkan, ditemukan juga kotak listrik yang menyerupai milik PLN seperti yang biasa terpasang di gardu.
    Ramadana mengatakan, malam itu pihak kelurahan bersama warga, polisi, dan petugas PLN langsung menuju lokasi.
    Mereka juga bertemu dengan perwakilan pemilik gedung.
    “Akhirnya kita jumpa dengan pemilik gedung yang berkoordinasi dengan pihak pemilik ini kan. Setelah itu karena banyak warga yang hadir di situ, terjadilah sedikit reaksi dari masyarakat untuk membongkar mesin bitcoin itu,” ujarnya.
    Warga bahkan mencurigai bahwa aktivitas tambang ini mencuri arus listrik dari jaringan PLN.
    Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto menyebut pihaknya sedang menindaklanjuti dugaan pencurian arus listrik tersebut.
    “Kita tindak lanjuti,” singkat Bayu.
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Warga Medan Johor Gerebek Gedung Kosong 4 Lantai Diduga Curi Listrik PLN Buat Nambang Bitcoin
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dukung Digitalisasi, TransTRACK Perkuat Sistem E-Seal

    Dukung Digitalisasi, TransTRACK Perkuat Sistem E-Seal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) telah menerbitkan regulasi yang mewajibkan penggunaan e-seal. Keputusan Dirjen Bea Cukai No. KEP-97/BC/2025 (23 Mei 2025) menyatakan penerapan e-seal dalam pengangkutan barang impor/ekspor bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan dan pengawasan serta mendukung program Green Customs.

    Dalam regulasi ini, seal container/ e-seal didefinisikan sebagai tanda pengaman yang dilengkapi piranti elektronik dan terhubung ke sistem elektronik tertentu yang disetujui DJBC. Pengguna jasa kepabeanan (importir/eksportir, pengangkut, TPB, TPB-er, dsb.) wajib menyediakan e-seal tersertifikasi yang terintegrasi ke Sistem Komputer Pelayanan (SKP) DJBC.

    Demikian pula, penyedia seal container harus memiliki izin usaha di bidang terkait, menyediakan perangkat tersertifikasi, serta melakukan integrasi ke SKP. Setiap rute pengiriman juga harus memiliki route plan dengan geofence dan perkiraan jarak/waktu tempuh agar dapat dimonitor.

    E-Seal adalah perangkat elektronik berukuran kecil yang ditempatkan pada pintu atau pengunci kontainer untuk meningkatkan keamanan dan pelacakan kiriman. E-Seal telah dilengkapi chip berisi informasi pengirim atau penerima dan menjaga agar barang tidak dimanipulasi saat pengiriman.

    Penggunaan seal container memungkinkan penandatanganan digital pada kemasan dan pelacakan real-time, sehingga mempermudah pengawasan dan kepatuhan regulasi logistik. Di Indonesia, pemeriksaan bea-cukai sering mensyaratkan e-seal untuk barang ekspor/impor, sebagai bagian program Green Customs dan green logistics (efisiensi dan ramah lingkungan).

    Di Pelabuhan Tanjung Priok, penggunaan seal container telah diuji sejak Oktober 2015 dan resmi diberlakukan pada Maret 2016 untuk semua pemindahan kontainer impor antar TPS (Tempat Penimbunan Sementara). Kepala KPU Bea Cukai Tanjung Priok menjelaskan bahwa e-seal menggunakan GPS sehingga kontainer dapat dilacak melalui sistem mulai titik pemasangan hingga pelepasan segel.

    “Penerapan ini diharapkan “meningkatkan pengawasan menjadi lebih intensif namun tetap memberikan pelayanan yang cepat” dengan memungkinkan pengguna jasa memantau histori perjalanan kontainer secara real-time,” ungkap Kepala KPU Bea Cukai Tanjung Priok, dikutip Jumat (4/7/2025).

    Bea Cukai Priok bahkan meresmikan e-seal control room pada 1 November 2016 untuk pengawasan real-time pergerakan kontainer berbasis e-seal. Secara operasional, setelah 3 bulan uji coba sistem (penyempurnaan jaringan dan geofence TPS), pada 7 Maret 2016 semua pemindahan kontainer impor wajib memakai e-seal.

    Awalnya tersedia 241 unit e-seal (Des 2015), dan jumlahnya meningkat menjadi 710 unit pada akhir 2016. Inovasi ini terbukti memperlancar arus barang: proses pengeluaran peti kemas keluar pelabuhan menjadi lebih cepat karena proses pengawasan otomatis, sekaligus menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dengan prosedur kepabeanan yang disederhanakan. Pengusaha dan pelaku logistik pun dapat menghitung dan mengurangi dwelling time karena kontainer terlacak secara digital.

    Implementasi e-seal meningkatkan efisiensi pengawasan fisik kontainer. Karena lokasi dan kondisi kontainer dapat dipantau secara elektronik, Bea Cukai dan importir dapat segera mengetahui jika terjadi pelanggaran rute atau pembukaan segel tanpa izin. Hal ini mengurangi kebutuhan pemeriksaan manual yang memakan waktu.

    Dengan data histori pergerakan kontainer, otoritas dapat menghitung dwelling time lebih akurat dan mengevaluasi kinerja logistik. E-seal juga mencegah pencurian atau penggantian barang dalam pengiriman, karena setiap pemutusan segel tercatat.

    Dalam beberapa kasus, pengeluaran barang impor dapat dipercepat karena pekerja bea cukai tidak lagi perlu melakukan penyegelan manual jika e-seal telah terpasang. Secara keseluruhan, pemakaian e-seal container diharapkan memperlancar alur logistik dan memperkuat kepatuhan kepabeanan.

    E-Seal TransTRACK adalah salah satu produk e-seal di Indonesia yang dikembangkan oleh TransTRACK (Penyedia Sistem Telematics Armada). Perangkat ini dipasang pada pintu kontainer atau kargo dan dilengkapi beberapa teknologi canggih. E-Seal TransTRACK memiliki fitur identifikasi elektronik (RFID) yang tersinkronisasi dengan platform pelacakan.

    TransTRACK menyebutkan bahwa e-seal ini mendukung real-time tracking melalui Global SIMCard, sehingga posisi kontainer selalu terpantau. Selain itu, e-seal ini terhubung ke sistem pemantauan dan dapat memonitor kondisi barang (misalnya suhu dan kelembaban) selama pengiriman.

    Locking mechanism pada segel dirancang sangat andal agar tidak bisa dibuka tanpa merusak alat. Semua data dikirim ke pusat monitoring (Fleet Management System TransTRACK) dan dapat diintegrasikan ke sistem logistik yang sudah ada.

    Fitur utama E-Seal TransTRACK meliputi:

    Cargo Tracker Mode: Mode khusus untuk memantau pergerakan kontainer selama pengiriman.
    Location Tracking: Pelacakan lokasi real-time dengan GPS bawaan.
    7 Days Battery Life: Baterai tahan hingga 7 hari penggunaan aktif.
    IP67 Water Resistant: Tahan air dan debu, cocok untuk kondisi lapangan berat.
    Built-in GPS: GPS internal untuk pelacakan tanpa perangkat tambahan.
    Seal Cut-Off/Theft Detection: Deteksi otomatis jika segel dilepas paksa atau dicuri.
    Lock & Unlock Activity Report: Catatan digital semua aktivitas buka-tutup segel.
    Lock & Unlock via Mobile App, RFID, Bluetooth: Pembukaan segel dapat dilakukan dengan aplikasi, RFID, atau Bluetooth untuk fleksibilitas operasional.

    Keunggulan lain termasuk manajemen perangkat jarak jauh, notifikasi otomatis saat terjadi gangguan atau pelanggaran rute, serta tampilan laporan perjalanan kontainer. Dengan fitur-fitur tersebut, TransTRACK mengklaim bahwa e-seal mereka “memberikan keamanan dan integritas” pengiriman yang lebih tinggi.

    E-Seal TransTRACK cukup komprehensif dengan fitur konektivitas dan integrasi sistem (sesuai kebutuhan Bea Cukai), sedangkan solusi lain sering fokus hanya pada pelacakan atau deteksi pembukaan segel. Biaya untuk TransTRACK sebanding dengan teknologi sejenis (perangkat IoT dan langganan server), sedangkan pilihan lebih murah (misal segel elektronik sederhana) memiliki fitur lebih terbatas. Dalam skala industri, TransTRACK diuntungkan karena telah diakui DJBC, sedangkan vendor asing/umum harus menyesuaikan dengan regulasi Indonesia.

    Secara keseluruhan, E-Seal TransTRACK menawarkan solusi yang komprehensif bagi kebutuhan bea-cukai Indonesia, sementara alternatif lain mungkin menawarkan fitur khusus (misal deteksi intrusi) atau biaya lebih rendah, namun dengan cakupan dan dukungan sistem yang belum seluas TransTRACK.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Daftar Password Paling Mudah Dibobol Penjahat Siber, Segera Ganti!

    Daftar Password Paling Mudah Dibobol Penjahat Siber, Segera Ganti!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan populer seperti Apple, Google, Facebook, Telegram, GitHub, hingga platform pemerintahan disebut masuk dalam daftar target potensial pencurian data. Data yang bocor pun sangat terstruktur, mencantumkan URL layanan, diikuti oleh username dan password sehingga sangat mudah dieksploitasi oleh pelaku kejahatan.

    Penyedia keamanan kata sandi, Specops, mengungkapkan 10 kata sandi yang paling umum digunakan penyerang untuk mengeksploitasi koneksi Remote Desktop Protocol (RDP) Microsoft. RPD adalah metode praktis untuk masuk dan mengendalikan PC dan server jarak jauh, terutama untuk pekerja hybrid. Tetapi RDP juga merupakan sasaran empuk bagi para penjahat siber yang ingin mendapatkan akses ke jaringan organisasi dan sumber daya penting lainnya.

    Itulah mengapa menggunakan kata sandi yang kuat dan rumit untuk akun desktop jarak jauh sangat penting.

    Specops memasukkan lebih dari 1 miliar kata sandi yang dicuri oleh penjahat siber pada 2024 untuk dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak orang mengabaikan standar ketika membuat kata sandi, bahkan untuk sistem yang penting.

    Organisasi yang memantau server RDP mereka telah menemukan ratusan atau bahkan ribuan percobaan login yang gagal dari para peretas, bot, geng ransomware, dan banyak lagi.

    Begitu mereka menemukan port RDP yang terbuka dan terekspos, para penyerang menggunakan brute force untuk mencoba sejumlah besar kombinasi nama pengguna dan kata sandi untuk mendapatkan akses. Semakin sederhana kata sandi, semakin cepat penyerang dapat memperoleh dan mengeksploitasi akses.

    Lantas, kombinasi kata sandi seperti apa yang gampang dibobol maling?

    Di peringkat pertama ada kata sandi 123456 yang paling sering dicuri oleh penjahat. Hal ini mengindikasikan, banyak orang masih menggunakan gabungan “keyboard walk”, kata sandi yang dibuat dengan mengetikkan serangkaian tombol yang berdekatan pada keyboard.

    Di peringkat kedua adalah 1234, yang dipilih oleh orang-orang yang tidak mau repot-repot menambahkan angka 5 dan 6.

    Berikutnya adalah Password1, diikuti oleh 12345. Di posisi kelima ada kata sandi P@sswOrd, yang menunjukkan bahwa beberapa orang hanya menambahkan karakter khusus di kata sandi mereka meskipun tergolong lemah.

    P@sswOrd populer karena memenuhi persyaratan standar delapan karakter, satu huruf kapital, satu angka, dan satu karakter khusus.

    Berikut Daftar Password Paling Umum Dibobol Maling :

    123456
    1234
    Password1
    12345
    P@ssw0rd
    password
    Password123
    Welcome1
    12345678
    Aa123456

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengutilan di Supermarket Jerman Merajalela, Kerugian Capai Rp 90 Triliun

    Pengutilan di Supermarket Jerman Merajalela, Kerugian Capai Rp 90 Triliun

    Berlin

    Di antara rak-rak swalayan yang dipenuhi wangi deterjen dan susunan kaleng makanan yang tertata rapi, ada angka yang tak bisa ditata ulang: Tahun 2024 mencatat jumlah pencurian toko swalayan atau supermarket terbanyak sepanjang sejarah Jerman.

    Sebuah survei tahunan yang melibatkan 98 perusahaan ritel memperkirakan terjadi lonjakan sebesar tiga persen dibanding tahun sebelumnya. Kerugian yang dialami pasar swalaan atau supermarket mencapai sekitar € 4,95 miliar atau setara lebih dari Rp 90 triliun.

    Dalam laporan yang disebut sebagai studi ‘perbedaan inventaris’, Institut Ritel Jerman EHI menyebutkan bahwa bagian terbesar dari kerugian itu atau sekitar €4,2 miliar berasal dari pencurian atau pengutilan di supermarket.

    Pelakunya bukan cuma pelanggan, tapi juga dari pegawainya sendiri, bahkan kurir pengantar barang. Negara pun ikut menanggung kerugian berupa pajak penjualan yang tak tersentuh akibat pengutilan ini. Nilainya tak tanggung-tanggung, ditaksir merugikan kas publik hingga € 570 juta.

    Dan karena kerugian harus ditambal, para pemilik toko mengambil jalan yang paling logis tapi juga paling getir: menaikkan harga barang. Menurut peneliti EHI, Frank Horst, sekitar 1,5 persen dari harga yang dibayar di kasir di Jerman merupakan ongkos tersembunyi dari pencurian dan biaya keamanan.

    Pengutil makin lihai

    EHI juga mencatat kenaikan lima persen dalam jenis pencurian yang terorganisir, pola yang kini menyumbang sepertiga dari total kasus pengutilan.

    Bentuknya beragam, mulai dari pencuri tunggal yang mencuri sesuai “daftar belanja,” hingga kelompok yang bekerja terkoordinasi seperti pasukan kecil: Satu orang mengemudi mobil di luar swalayan, satu lagi mengalihkan perhatian staf toko, satu lagi dengan sigap menyelipkan barang-barang ke dalam tas besar yang sudah disiapkan.

    Survei EHI tak merinci secara pasti barang apa saja yang paling sering diambil, tapi menurut Horst, pola lama tetap berlaku: Apa pun yang kecil, mahal, dan mudah dijual kembali seperti parfum, kosmetik, dan kini juga daging serta keju menjadi incaran utama.

    Bukan hanya karena nilai jualnya, tapi karena bisa disembunyikan dengan satu lipatan jaket atau satu ayunan tas belanja.

    Angkanya tinggi, tapi benarkah itu semua karena pencurian?

    Namun tak semua percaya angka-angka ini. Nicole Bögelein, seorang kriminolog dari Universitas Köln, meragukan seberapa akurat studi ini bisa menggambarkan keadaan sesungguhnya.

    Menurutnya, sebagian besar perhitungan hanya berdasarkan asumsi, karena 98 persen kasus pencurian tak pernah benar-benar terdeteksi.

    Apa yang disebut sebagai “kerugian karena pencurian,” bisa saja merupakan kesalahan pencatatan, kehilangan logistik, atau sesuatu yang lebih rumit dari itu.

    Ia juga mengkritik klaim bahwa kelompok pencurian terorganisir sedang naik daun. Bisa saja, katanya, ini hanya karena detektif toko kini lebih waspada terhadap kelompok semacam itu, bukan karena jumlah mereka benar-benar bertambah.

    Kejahatan karena lapar

    Meski penuh keterbatasan, laporan tahunan EHI adalah salah satu dari sedikit kajian yang ada tentang pencurian ritel. Namun fokusnya lebih pada dampak ekonomi, bukan sisi sosialnya.

    Bögelein, yang juga seorang sosiolog, menawarkan pandangan lain: Sebagian besar pencurian toko adalah kejahatan karena kemiskinan atau tindakan yang dilakukan bukan karena niat jahat, tapi karena perut kosong, atau dompet yang tak lagi mampu menjangkau harga-harga.

    Ia menemukan bahwa mereka yang tertangkap sering kali berasal dari golongan miskin. Dan bukan mustahil, katanya, bahwa mereka lebih sering diawasi dan dicurigai hanya karena “tampak miskin.”

    Data dari kepolisian Jerman menunjukkan bahwa dalam 66,7 persen kasus yang terungkap dan diproses, nilai barang yang dicuri biasanya berada di bawah € 50 (sekitar Rp 900 ribu).

    Bahkan 40 persen dari kasus tersebut nilainya di bawah € 15 (Rp 280 ribu). Hukuman biasanya berupa denda ringan dan bila tak mampu membayar, penjara menanti.

    Jerman: Surga kecil bagi pencuri toko?

    Horst menyebut Jerman sebagai “surga” bagi para pencuri toko. Alasannya? Karena hukuman yang dijatuhkan cenderung ringan.

    Secara hukum, pencurian bisa dikenai hukuman penjara hingga lima tahun, tapi dalam praktiknya, banyak pelaku terutama pelanggar pertama tidak dikenai sanksi serius.

    Namun Bögelein tak percaya bahwa ancaman hukuman bisa mencegah kejahatan ringan. “Orang tidak mencuri karena mereka takut dihukum,” tandasnya. “Dalam kriminologi, kita menemukan bahwa orang mematuhi aturan karena mereka menganggap aturan itu benar dan karena mereka punya hati nurani sehingga tak mau melakukan hal yang nista.”

    Haruskah pencurian ringan di toko didekriminalisasi?

    Pertanyaannya adalah haruskah pencurian yang didorong oleh kemiskinan tetap dianggap sebagai tindak kriminal? Polemik ini sejak lama memicu perdebatan.

    Telah lama ada seruan untuk menurunkan status salah satu “kejahatan kemiskinan” klasik: Menumpang angkutan umum tanpa tiket, menjadi tindak pidana ringan. Sebagian alasannya karena dengan menghukumnya malah menjadi beban kas negara dan menyumbat sistem peradilan dengan perkara-perkara kecil. Antara 8.000 dan 9.000 orang meringkuk di penjara di Jerman setiap tahunnya karena menumpang angkutan umum tanpa tiket.

    Namun, Horst berpendapat bahwa pencurian di toko tidak selalu harus dianggap sebagai kejahatan kemiskinan: EHI memperkirakan dua pertiga dari kasus-kasus itu adalah tindakan oportunistik atau orang melakukan kejahatan seperti mencuri bukan karena tak bokek, melainkan karena ada peluang.

    Ia memang tak menyangkal bahwa inflasi dan kenaikan harga barang kebutuhan pokok turut berperan, tapi ia ragu kemiskinan jadi elemen pendorong semua tindak pengutilan.

    “Bisa jadi pencurian itu merupakan bentuk protes, sebuah cara orang menyatakan ketidakbersediaannya menerima lonjakan harga pada produk tertentu,” pungkasnya. “Saya yakin kemiskinan memang turut bermain peran, tapi saya tak melihatnya sebagai satu-satunya alasan di balik kenaikan ini.”

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Tonton juga “Supermarket di China Berantakan Diguncang Gempa M 6,8” di sini:

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kasus Pembunuhan Notaris di Bekasi, Polisi Ungkap Dugaan Keterlibatan Sopir Korban – Page 3

    Kasus Pembunuhan Notaris di Bekasi, Polisi Ungkap Dugaan Keterlibatan Sopir Korban – Page 3

    Total ada enam orang diamankan, tiga di antaranya sudah jadi tersangka pencurian dengan kekerasan. Tiga lainnya masih diperiksa terkait dugaan penadahan atau pertolongan jahat. Polisi belum membeberkan secara detail kronologi pembunuhan.

    Menurut dia, pihaknya masih melakukan pendalaman. Yang pasti, kata Ade Ary, ada dua klaster di dalam kasus ini.

    “Jadi kelompoknya ada dua. Kelompok pelaku pencurian dengan kekerasan, kemudian kelompok kedua adalah kelompok pertolongan jahat atau penadahan. Ini masih terus dilakukan pendalaman,” tandas dia.

    Sebelumnya, seorang notaris asal Kota Bogor, Jawa Barat berinisial SA (60) ditemukan meninggal dunia di Sungai Citarum, Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat.

    Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Tanahsareal, Kota Bogor.

    “Jenazah itu kita amankan kemarin siang ke sore. Dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, habis itu sudah dibawa sama keluarga untuk dimakamkan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).

  • Pembunuhan Notaris di Bekasi: 6 Orang Ditangkap, 3 Jadi Tersangka – Page 3

    Pembunuhan Notaris di Bekasi: 6 Orang Ditangkap, 3 Jadi Tersangka – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi mengungkap kasus temuan jasad seorang notaris bernama Syarifah Sidah Alatas. Korban ditemukan tewas mengapung di Sungai Citarum, Bekasi.

    Dari hasil penyelidikan, korban menjadi korban pembunuhan. Terkait hal ini, polisi pun mengamankan enam orang, tiga di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, Satreskrim Polres Metro Bekasi bekerja sama Subdit Resmob Polda Metro Jaya menangkap orang-orang yang diduga kuat sebagai pelaku.

    “Ada enam orang yang berhasil diamankan. Tiga di antaranya telah ditapkan sebagai tersangka dengan dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).

    Ade Ary menerangkan, keenam pelaku masih diperiksa intensif oleh tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sementara itu, kepolisian juga telah melakukan gelar perkara untuk menentukan status hukum ketiga orang lainnya. Dalam hal ini, sangkaannya terhadap mereka bertiga terkait pertolongan jahat atau penadahan.

    “Kenam orang yang diamankan ini masih terus dalam pendalaman. Saat ini delapan pendalaman di Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” ujar dia.

    Sebelumnya, Warga Bekasi dikejutkan penemuan jasad perempuan mengapung di sungai. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuwana Putra mengatakan jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

    “Jadi jenazah itu kita amankan kemarin siang ke sore. dibawa ke rumah sakit Kramat Jati, habis itu sudah dibawa sama keluarga untuk dimakamkan,” kata Agta dalam keterangannya, Sabtu kemarin.

    Ditanya terkait penyebab kematian korban, Agta membenarkan ada dugaan ke arah pembunuhan. “Ada diduga seperti itu,” ujar dia.

    Pun demikian soal luka-luka di tubuh korban, Agta belum mau bicara banyak. Ia meminta semua pihak bersabar menunggu hasil resmi autopsi.

    “Tunggu hasil autopsi mas, saya belum dapat takutnya nanti salah analisa,” ujar dia.

    Menurut Agta, jenazah pertama kali ditemukan warga di aliran sungai.

    “Pokoknya kami dapat info dari Polsek, terus kami geser anggota iden sama piket Reskrim. Baru kami melakukan evakuasi kemudian kita bawa ke rumah sakitdugaan sementara ada penyebab kematian tidak wajar,” tandas dia.

  • 6 Pembunuh Notaris Wanita di Citarum Ditangkap, Salah Satunya Sopir Korban

    6 Pembunuh Notaris Wanita di Citarum Ditangkap, Salah Satunya Sopir Korban

    Bogor

    Polisi menangkap enam terduga pembunuh notaris wanita asal Kota Bogor, Sidah Alatas (60), yang ditemukan dalam kondisi terikat di Sungai Citarum, Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Salah satu pelaku merupakan sopir korban.

    “Ada enam orang yang berhasil diamankan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Minggu (6/7/2025).

    Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Polisi juga melakukan gelar perkara hari ini untuk tiga pelaku lainnya dengan dugaan tindak pidana membantu kejahatan atau penadahan.

    “Tiga di antaranya telah ditapkan sebagai tersangka dengan dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Kemudian tiga orang lainnya juga sudah diamankan dan pagi ini akan dilaksanakan gelar perkara terkait dugaan tindak pidana pertolongan jahat atau penadahan,” jelasnya.

    Ade Ary mengatakan pembunuhan ini diduga terjadi karena para pelaku ingin mencuri mobil korban. Dia mengatakan salah satu tersangka merupakan sopir korban.

    “Salah satu pelaku adalah sopir korban. Ini masih terus dalam pendalaman,” ucapnya.

    Sebelumnya, Sidah Alatas ditemukan tewas terikat di Sungai Citarum, Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Polisi kemudian melakukan autopsi untuk mengetahui luka di tubuh korban.

    Korban sempat dilaporkan hilang ke Polsek Tanahsareal pada Senin, 1 Juli lalu. Jasad korban ditemukan oleh warga di Sungai Citarum pada Rabu (3/7).

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini