Kasus: pencurian

  • Lengah Sedikit, Saldo Lenyap: Ini 4 Cara Penjahat Mencuri Akun dan Uang Digital – Page 3

    Lengah Sedikit, Saldo Lenyap: Ini 4 Cara Penjahat Mencuri Akun dan Uang Digital – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Para penjahat siber selalu mencari celah untuk membobol sistem keamanan platform digital demi keuntungan pribadi. Mereka tidak hanya mengincar data pribadi biasa, tetapi juga menargetkan saldo dompet digital yang jumlah simpanannya besar. Dompet digital menyimpan dana sekaligus informasi penting pengguna dalam satu genggaman, sehingga menjadi sasaran kriminal.

    Dengan berbagai metode, pelaku kejahatan kerap memanfaatkan kelengahan pengguna dan celah keamanan platform untuk melakukan aksinya. Biar kamu lebih paham menjaga akun dan saldo digital, ketahui cara penjahat mencuri akun dan simpanan kamu.

    Cara Penjahat Mencuri Akun dan Simpanan Uang Digital

    1. Phishing

    Dalam trik ini, pelaku menyamar sebagai pihak resmi, seperti layanan dompet digital, bank, atau e-commerce, lalu mengirimkan tautan palsu yang terlihat meyakinkan. Ketika korban mengklik dan memasukkan informasi login atau OTP, data itu langsung jatuh ke tangan pelaku. Mereka pun dapat mengakses akun kamu serta menarik saldo dalam hitungan menit.

    2. SIM Swap

    Pelaku SIM swap bekerja dalam beberapa langkah terkoordinasi. Pertama, mereka mengumpulkan data pribadi korban, seperti nama, tanggal lahir, hingga informasi finansial, bisa melalui cara phishing, media sosial, atau kebocoran data online.

    Dengan informasi tersebut, pelaku kemudian menghubungi penyedia layanan seluler dan berpura-pura sebagai korban yang kehilangan atau merusak SIM, lalu meminta nomor dipindahkan ke kartu SIM baru milik mereka. Setelah proses ini berhasil, SIM asli korban mati, dan pelaku dapat mengendalikan nomor tersebut, termasuk dapat me-reset password serta memasuki akun dompet digital korban.

    3. Pencurian Data Bermodal NIK dan Identitas Pribadi

    Pelaku dapat menjalankan aksi kejahatan sibernya dengan mencuri atau memanfaatkan kebocoran data dari platform, aplikasi maupun layanan pihak ketiga. Setelah memiliki data lengkap seperti NIK, nama ibu kandung, dan tanggal lahir, mereka bisa memverifikasi identitas secara ilegal dan me-reset akses ke akun dompet digital kamu.

    4. Eksploitasi Akun dari HP Curian atau Temuan

    Jika ponselmu hilang atau jatuh ke tangan orang lain karena pencurian, maka penjahat dapat memanfaatkannya untuk membobol aplikasi di dalamnya. Hal ini mungkin terjadi kalau kamu tidak memasang pengaman layar seperti PIN, password, atau biometrik, sehingga pelaku bisa membuka dompet digital yang masih login.

    Mereka dapat melakukan transfer saldo, membeli pulsa, atau memanfaatkan fitur lain tanpa hambatan. Kalau akun email dan aplikasi keuangan lain juga terbuka, pelaku berpeluang mengambil alih lebih banyak akses. Sering kali, korban baru sadar setelah saldonya ludes total.

    Seiring masih maraknya kejahatan siber, DANA, secara konsisten mengedukasi masyarakat melalui campaign #AmanDariBadman. DANA berkomitmen memberi bantuan secara cepat dan tepat untuk mengatasi masalah saldo hilang dengan Jaminan 100% Uang Kembali.

  • Kronologi Data Nasabah-Karyawan Allianz Life Dibobol

    Kronologi Data Nasabah-Karyawan Allianz Life Dibobol

    Jakarta

    Perusahaan asuransi raksasa, Allianz Life, terkena serangan siber. Data pribadi sebagian besar nasabah penasihat keuangan, hingga karyawan perusahaan dicuri hacker.

    Dikutip dari BBC, Rabu (30/7/2025), peretas telah mencuri informasi pribadi dari sebagian besar nasabah perusahaan asuransi Allianz Life di Amerika Utara. Adapun secara keseluruhan jumlah nasabah mencapai 1,4 juta.

    Peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan bulan Juli. Kabar tersebut juga telah dikonfirmasi langsung oleh induk perusahaan, Allianz.

    “Pada 16 Juli 2025, aktor jahat memperoleh akses ke sistem CRM berbasis cloud pihak ketiga yang digunakan oleh Allianz Life Insurance Company of North America (Allianz Life),” kata Allianz dalam sebuah pernyataan kepada BBC.

    Perusahaan induk asal Jerman tersebut menambahkan, para peretas berhasil memperoleh data identitas pribadi milik mayoritas nasabah Allianz Life, tenaga profesional keuangan, dan beberapa karyawan Allianz Life, menggunakan teknik rekayasa sosial.

    Allianz menegaskan bahwa kebocoran data tersebut hanya terkait dengan Allianz Life. Informasi ini tertuang dalam sebuah dokumen laporan hukum yang diajukan ke kantor Jaksa Agung Maine di Amerika Serikat (AS) pada Sabtu.

    Namun demikian, perusahaan tidak memberi rincian atas korban terdampak pencurian data tersebut.

    Dalam pernyataan tersebut, perusahaan juga menyatakan telah mengambil tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut. Perusahaan juga mengklaim telah telah memberi tahu FBI.

    “Tidak ada bukti bahwa jaringan Allianz Life atau sistem perusahaan lainnya telah diakses, termasuk sistem administrasi polis kami,” kata perusahaan.

    Secara keseluruhan, Allianz memiliki lebih dari 125 juta nasabah di seluruh dunia. Sedangkan Allianz Life memiliki 1,4 juta nasabah.

    Saat ini Allianz tengah dalam proses menghubungi dan membantu individu yang terdampak kasus pencurian data tersebut.

    Tonton juga video “Terlalu! Analis Kredit Bank Jambi Bobol Rekening Nasabah Rp 7,1 M” di sini:

    (shc/rrd)

  • Kriminal kemarin, kematian diplomat Kemlu hingga aksi mesum di TPU

    Kriminal kemarin, kematian diplomat Kemlu hingga aksi mesum di TPU

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa kriminal terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Selasa (29/7) mulai dari hasil autopsi dan barang bukti yang diduga milik mendiang diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP) hingga aksi mesum di TPU Kebon Nanas.

    Selain itu, terdapat berita kriminal lainnya yang menarik untuk disimak pada pagi ini. Berikut rangkumannya:

    1. Polisi tampilkan barang bukti terkait kematian diplomat Kemlu

    Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menampilkan sejumlah barang bukti yang diduga milik mendiang diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP).

    Informasi yang dihimpun oleh ANTARA di lokasi konferensi pers, Aula Satya Haprabu Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa, menyebutkan, barang bukti itu yaitu pakaian, dua unit laptop, lakban kuning, kartu akses gerbang, kartu akses kamar 105, empat unit diska lepas (flashdisk) dan sejumlah perlengkapan pribadi lainnya.

    2. Ini respon Kepala Pengelola TPU Kebon Nanas soal aksi mesum yang viral

    Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, angkat bicara terkait aksi mesum yang viral dan memicu keresahan warga di sekitar pemakaman tersebut.

    “Untuk kemarin yang melakukan perbuatan mesum sebetulnya bukan satu-dua ya, tetapi sering. Kemudian aksi yang viral terjadi pada Minggu (27/7) kurang lebih sekitar pukul sembilan pagi,” kata Kepala TPU Kebon Nanas Muhaimin di lokasi Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa.

    3. Kepolisian usut aksi pencurian bersenjata api di Jakbar

    Kepolisian menyelidiki aksi pencurian sepeda motor menggunakan senjata api yang terjadi di Jalan Hadiah RT 012/RW 03 Jelambar, Jakarta Barat, pada Selasa siang.

    Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara menyebutkan, pihaknya tengah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

    4. Hasil autopsi jenazah Arya Daru, ditemukan sejumlah luka

    Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menemukan sejumlah luka pada jenazah diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan (ADP) berdasarkan hasil autopsi.

    “Dari pemeriksaan luar ditemukan luka-luka lecet pada wajah dan leher, luka terbuka pada bibir, memar-memar pada wajah, bibir dan anggota gerak atas kanan serta terdapat tanda-tanda perbendungan,” kata dr.G.Yoga Tohijiwa dari RSCM saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa.

    5. Dua pria pencuri tas penumpang kereta di Tambora ditangkap

    Polisi menangkap dua pencuri tas penumpang kereta Commuter Line kurang dari 24 jam setelah aksi pelaku terekam kamera pengawas (CCTV) dan viral di media sosial.

    Kejadian ini terjadi pada Rabu (23/7), saat kereta berhenti di Stasiun Tambora, Jakarta Barat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pria di Medan Divonis 1,5 Tahun Penjara Usai Curi Sendal Hermes Majikan

    Pria di Medan Divonis 1,5 Tahun Penjara Usai Curi Sendal Hermes Majikan

    Jakarta

    Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis 18 bulan penjara kepada Nefri Zaldi (32). Nefri diketahui terlibat pencurian sepasang sandal mewah merk Hermes milik mantan majikannya.

    “Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Nefri Zaldi dengan pidana penjara selama satu tahun enam bulan,” kata Hakim Ketua Sarma Siregar di Pengadilan Negeri Medan, dilansir Antara, Selasa (29/7/2025).

    Hakim menyebut terdakwa Jefri yang merupakan warga Jalan Asahan di kawasan Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, terbukti melakukan tindak pidana pencurian.

    “Terdakwa terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana pencurian, sebagaimana diatur dalam Pasal 362 KUHP,” ujar Hakim Sarma.

    Adapun hal yang memberatkan perbuatan terdakwa Nefri karena telah merugikan korban Siwaji Raza dan meresahkan masyarakat.

    Setelah membacakan putusan, Hakim Ketua Sarma Siregar memberikan waktu tujuh hari kepada terdakwa Nefri dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Medan menyatakan sikap atas vonis tersebut.

    Diketahui, bonis itu lebih ringan dari tuntutan JPU Kejari Medan Aprilda Yanti Hutasuhut sebelumnya meminta agar majelis hakim menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Nefri Zaldi pidana penjara 2 tahun.

    Saat itu, terdakwa Nefri yang sebelumnya pernah bekerja di rumah korban bernama Siwaji Raza, bersama saksi Andika Gultom mendatangi rumah korban di Komplek Griyatur Indah, Jalan Krisan Medan.

    “Sekitar pukul 13.00 WIB, saksi Andika melihat terdakwa mengambil sepasang sandal merek Hermes dari rak sepatu, dan memasukkannya ke dalam kantong plastik berwarna coklat,”ujar JPU Aprilda.Terdakwa akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian pada Jumat (21/3), dan langsung dibawa ke kantor polisi untuk diproses lebih lanjut. Akibat kejadian itu, korban mengaku mengalami kerugian sebesar Rp15 juta.

    (azh/ygs)

  • Senpi pelaku curanmor di Jelambar serupa dengan kasus sebelumnya

    Senpi pelaku curanmor di Jelambar serupa dengan kasus sebelumnya

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menemukan kesamaan antara senjata api (senpi) yang digunakan pelaku pencurian sepeda motor di Jalan Hadiah, Jelambar, Jakarta Barat, pada Selasa siang dengan senjata yang digunakan pada kasus serupa beberapa waktu lalu.

    Kasus pencurian bersenjata juga terjadi di wilayah Jelambar, Jakarta Barat, pada Rabu (9/7) siang, tepatnya di parkiran sebuah kantor di Jalan Widara.

    “Kalau dari senpi-nya sama,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Aksi para pelaku dalam dua kasus berbeda itu terbilang identik, yakni dilakukan oleh empat orang menggunakan dua sepeda motor, dua berperan sebagai eksekutor dan dua yang lain sebagai “joki” (pengendara).

    Kemudian dua aksi itu dilakukan pada siang hari dengan target sepeda motor yang tengah terparkir. Seorang pelaku dari masing-masing kasus juga meletuskan tembakan usai dipergoki korban atau warga.

    Kepolisian memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) aksi pencurian sepeda motor menggunakan senjata api yang terjadi di Jalan Hadiah, RT 012 RW 03 Jelambar, Jakarta Barat pada Selasa (29/7/2025) siang. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

    Namun demikian, pihak Kepolisian belum dapat memastikan bahwa pelaku pencurian di
    Jalan Hadiah Jelambar adalah pelaku yang sama dalam aksi pencurian di Jalan Widara, Jelambar.

    “Belum bisa dipastikan. Karena benar-benar tertutup pakaiannya sampai ke wajahnya,” kata Aprino saat ditanyakan mengenai potensi kesamaan pelaku.

    Kepolisian pun telah mengantongi selongsong peluru yang ditembakan pelaku.

    “(Selongsong peluru) Sudah kita amankan. Tadi pelaku tembak ke arah jalan untuk melarikan diri, jadi enggak sempat kena korban atau warga,” kata Aprino.

    Hingga kini, Kepolisian telah meminta keterangan korban, para saksi di lokasi dan sejumlah CCTV yang merekam aksi para pelaku. “Ini lagi kita cek,” katanya.

    Dalam rekaman video yang viral di media sosial (medsos), keempat pelaku menggunakan pakaian serba tertutup dengan wajah yang tertutup helm. Mereka pun beraksi menggunakan dua unit sepeda motor.

    Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara. (ANTARA/Risky Syukur)

    Dua orang berperan sebagai eksekutor dan dua orang lagi menunggu di sepeda motor untuk bersiap-siap kabur jika ketahuan.

    Setelah sejenak memantau situasi sekitar, kedua eksekutor mulai beraksi dan dalam waktu singkat berhasil membobol dan menyalakan satu unit sepeda motor berwarna hijau metalik.

    Saat hendak kabur, aksi para pelaku dipergoki korban. Korban pun sontak meneriaki para pelaku. Mendengar teriakan itu, para pelaku kocar-kacir.

    Namun lantaran motor curian sudah berhasil dinyalakan, korban pun berhasil kabur.

    Tembakan senjata api diletuskan pelaku dari atas motor agar korban berhenti mengejar. Untungnya, peluru senjata itu tidak mengenai korban atau pun orang lain di lokasi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kepolisian usut aksi pencurian bersenjata api di Jakbar

    Kepolisian usut aksi pencurian bersenjata api di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menyelidiki aksi pencurian sepeda motor menggunakan senjata api yang terjadi di Jalan Hadiah RT 012/RW 03 Jelambar, Jakarta Barat, pada Selasa siang.

    Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara menyebutkan, pihaknya tengah memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

    “Ini sedang di TKP dengan Jatanras dan Resmob Polres Metro Jakarta Barat. Masih kita dalami,” kata Aprino saat dihubungi di Jakarta.

    Aprino mengatakan bahwa para pelaku belum dapat diidentifikasi lantaran mereka menggunakan pakaian yang serba tertutup. “Karena benar-benar tertutup pakaiannya, sampai ke wajahnya,” kata dia.

    Korban pun telah membuat laporan di Polsek Grogol Petamburan. “Korban tadi sudah kita minta untuk bikin laporan ke Polsek. Sekarang masih proses,” katanya.

    Selain memeriksa korban dan para saksi di lokasi, petugas kepolisian juga memeriksa sejumlah kamera pengawas (CCTV) yang merekam aksi pra pelaku. “Ini lagi kita cek,” katanya.

    Dalam rekaman video viral, keempat pelaku menggunakan pakaian serba tertutup dengan wajah yang tertutup helm. Mereka pun beraksi menggunakan dua unit sepeda motor.

    Dua orang berperan sebagai eksekutor dan dua orang lagi menunggu di sepeda motor untuk bersiap-siap kabur jika ketahuan.

    Setelah sejenak memantau situasi sekitar, kedua eksekutor mulai beraksi dan dalam waktu singkat berhasil membobol dan menyalakan satu unit sepeda motor berwarna hijau metalik.

    Saat hendak kabur, aksi para pelaku dipergoki korban. Korban pun sontak meneriaki para pelaku. Mendengar teriakan itu, para pelaku kocar-kacir.

    Namun lantaran motor curian sudah berhasil dinyalakan, korban pun berhasil kabur.

    Tembakan senjata api diletuskan pelaku dari atas motor agar korban berhenti mengejar. Untungnya, peluru senjata itu tidak mengenai korban atau pun orang lain di lokasi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Senpi pelaku curanmor di Jelambar serupa dengan kasus sebelumnya

    Pencurian sepeda motor bersenjata api kembali terjadi di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Aksi pencurian sepeda motor menggunakan senjata api kembali terjadi di Jalan Hadiah, RT 012 RW 03 Jelambar, Jakarta Barat, pada Selasa siang.

    Pencurian tersebut dilakukan oleh empat orang yang menggunakan modus yang sama dengan pencurian di Jalan Widara, Jelambar, beberapa waktu lalu. Namun kali ini, para pelaku berhasil membawa kabur satu unit sepeda motor.

    Dalam rekaman video viral, keempat pelaku menggunakan pakaian serba tertutup dengan wajah yang tertutup helm. Mereka pun beraksi menggunakan dua unit sepeda motor.

    Dua orang berperan sebagai eksekutor dan dua orang lagi menunggu di sepeda motor untuk bersiap-siap kabur jika ketahuan.

    Setelah sejenak memantau situasi sekitar, kedua eksekutor mulai beraksi dan dalam waktu singkat berhasil membobol dan menyalakan satu unit sepeda motor berwarna hijau metalik.

    Saat hendak kabur, aksi para pelaku dipergoki korban. Korban pun sontak meneriaki para pelaku. Mendengar teriakan itu, para pelaku kocar-kacir.

    Namun lantaran motor curian sudah berhasil dinyalakan, korban pun berhasil kabur.

    Tembakan senjata api diletuskan pelaku dari atas motor agar korban berhenti mengejar. Untungnya, peluru senjata itu tidak mengenai korban atau pun orang lain di lokasi.

    Hingga kini, pihak Kepolisian masih memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

    “Ini sedang di TKP dengan Jatanras dan Resmob Polres Metro Jakarta Barat. Masih kita dalami,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua pria pencuri tas penumpang kereta di Tambora ditangkap

    Dua pria pencuri tas penumpang kereta di Tambora ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap dua pencuri tas penumpang kereta Commuter Line kurang dari 24 jam setelah aksi pelaku terekam kamera pengawas (CCTV) dan viral di media sosial.

    Kejadian ini terjadi pada Rabu (23/7), saat kereta berhenti di Stasiun Tambora, Jakarta Barat.

    “Dua pelaku berinisial DM (29) dan JI (27) berhasil kami amankan di kediaman masing-masing kurang dari 24 jam setelah kejadian,” ungkap Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Tambora, AKP Sudrajat Djumantara di Jakarta, Selasa.

    Dalam rekaman video yang beredar, tampak dua pria muda, salah satunya mengenakan jaket merah, masuk ke dalam gerbong dan mengambil tas yang tertinggal di rak atas kursi penumpang.

    Korban bernama Eza menyadari tas ransel miliknya tertinggal setelah berpindah kereta di Stasiun Manggarai menuju Depok.

    “Isi tasnya barang-barang elektronik penting seperti laptop, kamera CCTV dan perangkat lain. Kerugiannya sampai Rp10 juta,” kata Eza.

    Tanpa menunggu lama, Eza melaporkan kejadian ini ke Polsek Tambora.

    Menanggapi laporan tersebut, tim Reskrim langsung bergerak cepat melakukan pelacakan hingga kemudian pelaku berhasil ditangkap.

    Atas perbuatannya, kedua pelaku disangkakan dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama lima tahun.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelaku Pembobolan Allianz Life Terungkap, Ternyata Hacker Kelas Kakap

    Pelaku Pembobolan Allianz Life Terungkap, Ternyata Hacker Kelas Kakap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok peretas populer ShinyHunters disebut jadi pelaku peretasan Allianz Life. Kejahatan itu membobol sebagian besar data 1,4 juta nasabah perusahaan asuransi itu.

    Bleeping Computers meyakini kelompok ShinyHunters di balik kejahatan tersebut. Namun, pihak perusahaan menolak menjawab soal pelaku dan apakah mereka diancam.

    ShinyHunters sendiri merupakan kelompok mafia siber terkenal yang sudah ada sejak 2020. Kelompok ini terkait dengan sejumlah pelanggaran data dan serangan tingkat tinggi.

    Termasuk pada PowerSchool dan SnowFlake yang juga berdampak pada Santander, Ticketmaster, AT&T, Advance Auto Parts, Neiman Marcus, dan Cylance. Bahkan salah satu tersangka yang ditangkap sebagai administrator pada pasar BreachForums disebut menggunakan akun ShinyHunters.

    “ShinyHunters merupakan kelompok, seperti Scattered Spider, jadi Perancis mungkin menangkap orang-orang yang jadi bagian dari kelompok, bukan seluruhnya,” kata wakil presiden SpyCloud Labs dikutip dari Bank Info Security, Trevor Hilligoss.

    Bulan lalu, Mandiant juga telah memperingatkan ShinyHunters mulai menargetkan pelanggan Salesforce CRM. Pihak Allianz Life menolak berkomentar apakah CRM dalam serangan berasal dari Salesforce.

    Namun Hilligos mengatakan masih terlalu cepat untuk menyimpulkan pelakunya adalah ShinyHunters. Setidaknya berdasarkan chat peretas pada forum kriminal, karena belum ada satupun anggota kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

    Information Security Media Group juga mendapatkan bukti ShinyHunters menawarkan data yang diduga dari Allianz Brasil dan Allianz Spanyol. Namun nampaknya tidak terkait yang terjadi baru baru ini.

    Sebab juru bicara perusahaan Brett Weinberg mengatakan kejadian pencurian data hanya terjadi untuk Allianz Life di Amerika Serikat (AS). Perusahaan juga menolak berkomentar soal temuan tersebut.

    Dalam kejadian tersebut, pelaku menggunakan modus rekayasa sosial dengan menjadi personal dukungan IT. Pelaku akan meminta karyawan menerima koneksi ke Salesforce Data, yang pada akhirnya menggunakannya untuk memeras perusahaan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Waspada Modus Soceng, CIMB Niaga Edukasi Nasabah Jangan Asal Klik Link

    Waspada Modus Soceng, CIMB Niaga Edukasi Nasabah Jangan Asal Klik Link

    Jakarta

    Modus penipuan online makin beragam, salah satunya melalui teknik social engineering (soceng) yang menyasar korban lewat sambungan telepon, WhatsApp, SMS, hingga email. CIMB Niaga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, tidak cepat mempercayai pihak yang mengaku dari institusi resmi dan tidak asal klik link demi menghindari pencurian data pribadi.

    Customer Experience Management and Protection Head CIMB Niaga, Mila Widyani, menekankan pentingnya waspada terhadap modus kejahatan digital ini. Menurutnya, social engineering adalah upaya manipulasi psikologis yang dilakukan oleh pelaku kejahatan untuk mencuri informasi pribadi seperti OTP, PIN, password, dan informasi sensitif lainnya.

    “Di era digital ini, kejahatan digital semakin canggih. Metode yang digunakan fraudster (penipu) kian advance. Social engineering ini adalah bentuk kejahatan atau penipuan dengan cara memanipulasi masyarakat atau individual untuk memberikan data-data pribadi yang bersifat rahasia seperti OTP, PIN, dan password,” ungkap Mila kepada detikcom.

    Ia pun menjelaskan berbeda dari asumsi umum, pelaku kejahatan social engineering tidak hanya menyasar kelompok lansia yang memiliki keterbatasan pemahaman teknologi. Faktanya, pelaku menyasar seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang usia. Momen-momen sibuk seperti libur panjang, hari raya, atau tahun baru kerap dimanfaatkan fraudster karena tingkat kewaspadaan masyarakat cenderung menurun.

    “Fraudster memang menargetkan masyarakat ketika sedang lengah terhadap hal-hal detail. Diharapkan karena kewaspadaan masyarakat sedang turun, mereka bisa mengelabui korban,” jelasnya.

    Pada umumnya, fraudster menelpon atau mengirimkan pesan lewat SMS, WhatsApp, maupun email yang mengatasnamakan bank. Fraudster ini seringkali menggunakan akun yang menampilkan profil atau logo bank, serta bahasa yang seolah-olah resmi, sehingga tampak meyakinkan.

    “Biasanya, modusnya berupa iming-iming tertentu. Misalnya, yang pernah terjadi di dunia perbankan, ada notifikasi perubahan tarif yang perlu nasabah setujui dengan klik link. Ketika link itu dibuka, nasabah diminta untuk memberikan data-data pribadi,” ujarnya.

    Foto: Dok. Istimewa

    Selain itu, penipuan SMS, WhatsApp atau email juga bisa menyisipkan link yang ketika diklik akan secara otomatis mengunduh aplikasi berisi virus yang dapat mencuri kredensial atau informasi pribadi yang tersimpan di ponsel korban. Mila mengingatkan pentingnya selalu melakukan verifikasi keaslian akun, pesan atau link yang diterima, dengan menghubungi Layanan CIMB Niaga 14041, kantor cabang terdekat ataupun melalui informasi yang tersedia di Website resmi CIMB Niaga.

    “Pelaku kini bisa memalsukan tampilan akun WhatsApp dengan logo dan gaya komunikasi yang sangat mirip dengan instansi resmi. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali ciri akun asli yang memiliki centang hijau, mengetahui informasi kontak resmi yang tercantum di website, dan selalu verifikasi informasi melalui channel resmi jika ragu,” tambahnya.

    Adapun jenis social engineering yang sering ditemui saat ini adalah:

    Phishing: Email berisi link palsu yang meminta data pribadi korban.Vishing: Telepon dari pihak yang mengaku dari institusi tertentu untuk meminta verifikasi data seperti OTP, PIN, atau password.Smishing: SMS dengan tautan berbahaya berkedok undangan atau hadiah.Fake account: Akun media sosial palsu yang meniru akun resmi bank.

    Oleh sebab itu, Mila mengimbau pengguna agar tidak memberikan data pribadi pada siapapun, termasuk pihak yang mengatasnamakan bank, karena bank tidak pernah meminta OTP, PIN, atau password melalui telepon, email, atau link. Pengguna juga sebaiknya melakukan double-check tautan atau QR code yang diterima. Bila mencurigakan, jangan di klik atau scan.

    Pengguna juga diimbau untuk memperhatikan profil akun fraudster: perhatikan bila ada logo yang miring, desain yang tidak konsisten, atau bahasa yang janggal karena hal ini bisa menjadi indikasi akun palsu.

    Mila menegaskan bahwa CIMB Niaga juga selalu terbuka untuk membantu nasabah. Nasabah bisa memeriksa ulang link atau akun yang mengaku dari CIMB Niaga.

    “Kami selalu terbuka untuk masyarakat dan nasabah. Channel mana pun bisa dihubungi dan bisa bertanya apakah link tersebut valid dari CIMB Niaga,” tegasnya.

    Bagi nasabah yang sudah terlanjur mengalami pencurian data atau sudah terimplikasi secara finansial, Mila menyarankan untuk segera melaporkan kasusnya ke polisi. Meskipun begitu, CIMB Niaga senantiasa berkomitmen untuk membantu nasabah yang terlanjur terdampak.

    “Apabila nasabah sudah terdampak, segera lapor ke polisi. Tapi, bisa informasikan ke kami juga supaya kami bisa guide langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

    CIMB Niaga tidak hanya mengandalkan sistem keamanan digital, tetapi juga mengedepankan literasi digital sebagai lapisan pertahanan utama. Edukasi diberikan secara konsisten lewat berbagai saluran, mulai dari media sosial, website, hingga melalui pesan notifikasi transaksi. Bahkan, dalam setiap pernyataan rekening bulanan pun disisipkan pesan edukatif.

    “Selama nasabah bisa menjaga data pribadinya dan tidak asal klik link, mereka seharusnya bisa terlindung dari ancaman kejahatan digital,” tegas Mila.

    CIMB Niaga secara aktif berkolaborasi dengan regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta bank-bank lain untuk memantau tren kejahatan digital terbaru dan memberikan edukasi serta cara pencegahan terkini kepada masyarakat.

    Tonton juga video “Terlalu! Analis Kredit Bank Jambi Bobol Rekening Nasabah Rp 7,1 M” di sini:

    (akn/ega)