Kasus: pencurian

  • Akhirnya Perampok Uang Rp1 Miliar di Kalteng Ditemukan Kelaparan di Hutan

    Akhirnya Perampok Uang Rp1 Miliar di Kalteng Ditemukan Kelaparan di Hutan

    GELORA.CO   – Dua pria terduga pelaku pencurian uang Rp1 miliar dengan modus pecah kaca mobil di Pangkalan Bun, Kabupaten Kota Waringin Barat, berhasil ditangkap warga setelah bersembunyi di hutan selama 25 hari. Keduanya ditemukan dalam kondisi lemas dan kelaparan.

    Pada Jumat (5/9), warga Desa Kudangan, Kabupaten Lamandau, menemukan kedua pelaku yang diidentifikasi sebagai Froskan dan Iwan Susanto. 

    Selama pelarian, keduanya hanya mengonsumsi pisang dan singkong hasil curian dari kebun warga. Uang curian sebesar Rp1 miliar yang mereka bawa ditemukan dalam keadaan basah dan jumlahnya berkurang menjadi sekitar Rp900 juta.

    Polisi menyebutkan ada total tiga tersangka dalam kasus ini. Satu tersangka berinisial S telah ditangkap lebih dulu di Kalimantan Barat. Para pelaku diketahui merupakan spesialis pencurian pecah kaca yang telah beraksi di tiga provinsi di Kalimantan, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. 

    Kedua pelaku yang tertangkap telah diserahkan ke Polres Lamandau untuk kemudian dilimpahkan ke Polres Kota Waringin Barat

  • Terekam CCTV, Pria Nekat Bobol Warung Kelontong Saat Pemiliknya Tertidur

    Terekam CCTV, Pria Nekat Bobol Warung Kelontong Saat Pemiliknya Tertidur

    JAKARTA – Seorang pria terekam kamera CCTV tengah membobol sebuah toko kelontong yang berada di Jalan Kebantenan III, RT 06/05, kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Jumat, 5 September 2025.

    Aksi pencurian tersebut dilakukan oleh pelaku tak dikenal. Kejadian pencurian tersebut sempat terekam kamera CCTV di lokasi kejadian.

    Korban diketahui berinisial AS, warga Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cilincing.

    Kapolsek Cilincing, AKP Bobi Subasri mengatakan, berdasarkan keterangan korban, kejadian terjadi saat dirinya tengah tertidur sewaktu sedang menjaga warung di Toko Azka.

    “Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian uang Rp 1 juta. Uang yang berada di dalam kardus raib dicuri pelaku,” ujar AKP Bobi saat dikonfirmasi, Kamis, 5 September 2025.

    Kejadian pencurian itu baru diketahui setelah ada pembeli lainnya yang datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 03.25 WIB.

    “Ada orang ingin belanja datang ke warung, dia melihat toples dan serokan sampah berada tidak pada tempat nya. Kemudian dilaporkan ke penjaga toko,” katanya.

    Selanjutnya, korban penjaga toko itu langsung rekaman CCTV. Hasil dari rekaman tersebut, korban melihat ternyata kardus yang berisi uang sudah tidak ada atau hilang dicuri orang.

    “Kuta sudah membuat laporan dan meminta keterangan korban berikut saksi. Kami menghimbau kepada warga sekitar jika melihat kejadian pencurian segera laporkan kepada pihak Kepolisian,” katanya.

    Saat ini, kasusnya masih dalam proses penyelidikan Unit Reskrim Polsek Cilincing.

  • Kriminal kemarin, pelaku perusakan hingga penyerangan Polres Jakut

    Kriminal kemarin, pelaku perusakan hingga penyerangan Polres Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan kriminal dan keamanan terjadi di Jakarta pada Jumat (5/9), mulai dari Polres Jaktim tangkap empat pelaku perusakan sejumlah kantor polisi hingga Pelaku penyerangan Polrestro Jakut dapat ajakan dari medsos.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya:

    1. Polres Jaktim tangkap empat pelaku perusakan sejumlah kantor polisi

    Polres Metro Jakarta Timur menangkap empat terduga pelaku perusakan sejumlah kantor polisi di wilayahnya pada aksi kericuhan yang terjadi pada Jumat (29/8) malam dan Sabtu (30/8) dini hari.

    Baca di sini

    2. Polisi fasilitasi penyerahan barang jarahan milik Ahmad Sahroni

    Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara memfasilitasi proses penyerahan sejumlah barang milik anggota DPR RI non-aktif Ahmad Sahroni yang sempat dijarah oleh massa kepada pihak keluarganya yang diwakili oleh Achmad Winarso.

    Baca di sini

    3. Polisi selidiki pencurian warung kelontong di Cilincing

    Polsek Cilincing Polres Metro Jakarta Utara mulai menyelidiki kasus pencurian warung kelontong di Jalan Kebantenan III, RT 06/05, Kelurahan Semper Timur, Jumat (5/9) saat pemiliknya tengah tertidur.

    Baca di sini

    4. Pelaku penyerangan Polrestro Jakut dapat ajakan dari medsos

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar menyebutkan pelaku penyerangan Markas Polres Metro Jakut pada Sabtu (30/8) malam hingga Minggu (31/8) dini hari dapat ajakan melalui media sosial (medsos).

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kerusuhan Demo Surabaya: 33 Tersangka Dijerat Pasal Pidana Berat

    Kerusuhan Demo Surabaya: 33 Tersangka Dijerat Pasal Pidana Berat

    Surabaya (beritajatim.com) – Pada demonstrasi yang terjadi di Surabaya, sebanyak 315 orang yang terlibat sempat diamankan oleh pihak kepolisian. Namun, setelah serangkaian penyelidikan dilakukan, hanya 33 orang yang dijadikan tersangka.

    Sementara 186 orang lainnya dipulangkan karena tidak terbukti terlibat dalam tindak pidana. Kasus ini mencuat karena aksi kekerasan dan perusakan yang melibatkan massa, yang kini tengah diproses secara hukum.

    Menurut Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Jules Abraham, 33 orang yang dijadikan tersangka terdiri dari 6 anak-anak dan 27 orang dewasa. Mereka diduga terlibat dalam sejumlah tindak pidana seperti pengeroyokan, pencurian, hingga pengrusakan fasilitas umum. Semua tersangka tersebut dijerat dengan berbagai pasal yang dapat mengancam hukuman penjara lebih dari 5 tahun.

    “Sebanyak 33 yang dilakukan proses hukum ini 9 ditangkap Polda Jatim. Lalu, 24 sisanya diproses di Polrestabes Surabaya. Ada 6 anak-anak yang nantinya akan dititipkan di Bapas,” jelas Jules pada Jumat (5/9/2025).

    Sebanyak 9 orang tersangka yang diproses oleh Polda Jawa Timur terdiri dari 8 anak-anak dan 1 orang dewasa. Dari 9 orang ini, 5 di antaranya terlibat dalam aksi pembakaran Gedung Negara Grahadi menggunakan bom molotov yang telah disiapkan sebelumnya.

    Sementara itu, 4 lainnya ditangkap karena terlibat dalam aksi penjarahan barang-barang yang berada di sekitar gedung tersebut.

    “Sebanyak 1 tersangka dewasa berinisial AE. Dia berperan menyiapkan molotov. Sementara 4 lainnya sebagai eksekutor yang melemparkan. Lalu 4 pelaku lainnya melakukan pelemparan baru penjarahan. Sebagai barang bukti, kami amankan 5 bom molotov yang belum sempat digunakan,” ungkap Jules.

    Sementara itu, 24 tersangka yang diamankan oleh Polrestabes Surabaya terlibat dalam berbagai tindak kejahatan, mulai dari pencurian motor, pengeroyokan, hingga menabrakkan sepeda motor ke anggota kepolisian yang bertugas.

    Dalam kejadian tersebut, 8 anggota kepolisian mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit. Meskipun demikian, semua anggota yang terluka telah menjalani rawat jalan dan kini tengah dalam proses pemulihan. “Sudah menjalani rawat jalan. Masih pemulihan,” kata Jules.

    Dari hasil penyelidikan, Jules menegaskan bahwa sebagian besar oknum massa aksi tersebut tidak berniat untuk mengemukakan pendapat secara damai, melainkan telah merencanakan tindakan anarkis seperti pembakaran, perusakan, dan pencurian.

    Menurutnya, tindakan mereka lebih bersifat untuk menciptakan kekacauan dan mengganggu stabilitas keamanan di Surabaya. “Jadi massa aksi ini ada yang memang bertujuan untuk mengungkapkan pendapat, juga ada maksud untuk menimbulkan kekacauan. Mengganggu situasi kamtibmas di Surabaya,” pungkasnya. [ang/suf]

  • Pencurian Motor Relawan PMI di Bangkalan Terungkap, Pelaku Resedivis

    Pencurian Motor Relawan PMI di Bangkalan Terungkap, Pelaku Resedivis

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kasus pencurian motor yang dialami oleh seorang relawan Palang Merah Indonesia (PMI) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, akhirnya terungkap. Polisi berhasil menangkap pelaku berinisial AWM (28) yang merupakan warga Kecamatan Tragah, Bangkalan.

    Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, menjelaskan bahwa pelaku melakukan aksinya seorang diri, dengan memanfaatkan kunci T untuk merusak sistem penguncian motor yang diparkir di halaman kantor.

    Saat penangkapan yang berlangsung pada Jumat, 5 September 2025, polisi berhasil menyita barang bukti berupa kunci T yang digunakan pelaku. “Pelaku kami amankan di rumahnya. Barang bukti kunci T juga berhasil kami sita,” ungkap Hafid, Jumat (5/9/2025).

    Dari hasil penyidikan lebih lanjut, diketahui bahwa AWM bukanlah orang baru dalam dunia kejahatan. Ia merupakan seorang residivis yang pada tahun 2020 divonis 2,5 tahun penjara dalam kasus pencurian motor serupa. AWM baru bebas pada tahun 2023 dan diketahui juga pernah beraksi di wilayah Surabaya.

    Kepada polisi, AWM mengaku bahwa tindakannya mencuri motor tersebut dilatarbelakangi oleh desakan kebutuhan hidup. Ia mengungkapkan bahwa uang hasil penjualan motor curian tersebut rencananya akan digunakan untuk biaya pengobatan anaknya yang tengah menderita infeksi usus, serta untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang sedang terpuruk.

    “Pelaku ini sehari-hari bekerja sebagai tukang cukur. Karena usahanya sedang sepi, dia memilih jalan pintas dengan mencuri motor,” jelas Hafid.

    Hingga saat ini, polisi masih memburu seorang penadah berinisial AR yang diduga membeli motor hasil curian tersebut. Ironisnya, motor milik relawan PMI itu masih belum ditemukan.

    Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap tindak kriminal di lingkungan sekitar, sekaligus mencerminkan betapa desakan ekonomi dapat mempengaruhi pilihan seseorang dalam mengambil tindakan yang salah. [sar/suf]

  • Polisi selidiki pencurian warung kelontong di Cilincing

    Polisi selidiki pencurian warung kelontong di Cilincing

    Jakarta (ANTARA) –

    Polsek Cilincing Polres Metro Jakarta Utara mulai menyelidiki kasus pencurian warung kelontong di Jalan Kebantenan III, RT 06/05, Kelurahan Semper Timur, Jumat (5/9) saat pemiliknya tengah tertidur.

    “Saat ini, kasusnya masih dalam proses penyelidikan Unit Reskrim Polsek Cilincing,” kata Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subasri di Jakarta, Jumat.

    Berdasarkan keterangan korban berinisial AS, kata dia, kejadian itu terjadi saat dirinya tengah tertidur saat sedang menjaga warung di Toko Azka.

    “Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian uang Rp1 juta, uang yang berada di dalam kardus raib dicuri pelaku,” kata dia.

    Kejadian pencurian itu baru diketahui setelah ada pembeli lainnya yang datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 03.25 WIB.

    “Ada orang ingin belanja datang ke warung, dia melihat toples dan serokan sampah berada tidak pada tempatnya. Kemudian dilaporkan ke penjaga toko,” katanya.

    Selanjutnya, korban penjaga toko itu langsung melihat rekaman CCTV dan melihat ternyata kardus yang berisi uang sudah tidak ada atau hilang dicuri orang.

    “Kami sudah membuat laporan dan meminta keterangan korban berikut saksi. Kami mengimbau kepada warga jika melihat kejadian pencurian segera melapor kepada pihak Kepolisian,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral! Pria di Pagaralam Jagal Ratusan Kucing, Daging Dijual Rp100.000 per Kilogram

    Viral! Pria di Pagaralam Jagal Ratusan Kucing, Daging Dijual Rp100.000 per Kilogram

    GELORA.CO  – Warga Pagaralam, Sumatera Selatan digemparkan oleh aksi seorang pria bernama Sujady (55) yang nekat menyembelih lebih dari 100 kucing. Daging kucing tersebut  dijual ke masyarakat. 

    Kasi Humas Polres Pagaralam, Iptu Mansyur ketika dikonfirmasi membenarkan aksi yang dilakukan oleh Sujady. Motif pelaku, kata dia murni karena alasan ekonomi.

    “Pelaku mengaku menjual daging kucing dengan harga Rp100 per kilo. Motifnya karena kebutuhan ekonomi,” kata Iptu Mansyur, Jumat (5/9/2025).

    Kasus ini mencuat setelah video Sujady menangkap kucing beredar luas di media sosial dan menimbulkan keresahan warga. 

    Menindaklanjuti laporan masyarakat, Satreskrim Polres Pagaralam langsung bergerak dan menangkap Sujady di losmen di pusat kota pada Rabu (3/9/2025) pukul 16.35 WIB.

    Kasatreskrim Polres Pagaralam, Iptu Irawan Adi Candra, menjelaskan bahwa pelaku telah menjalankan aksinya selama empat bulan. Selama itu, kata dia pelaku diduga mencuri atau menangkap kucing liar dari permukiman warga untuk dijagal.

    “Daging kucing itu sempat dijual ke masyarakat. Awalnya warga tidak mengetahui asal-usul daging tersebut, namun setelah terbongkar barulah kasus ini viral,” katanya.

    Dalam penangkapan, polisi juga mengamankan barang bukti berupa seekor kucing anggora berwarna oranye, dua bilah senjata tajam dan kartu identitas pelaku.

    Atas perbuatannya, Sujady dijerat dengan beberapa pasal sekaligus: UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam (ancaman 10 tahun penjara), Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (ancaman 7 tahun penjara), serta Pasal 302 KUHP ayat 2 tentang kekerasan terhadap hewan.

    “Kami mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan kucing peliharaan agar segera melapor ke Polres Pagaralam untuk diproses lebih lanjut,” katanya

  • Cari Kerja Makin Susah, Waspada Modus Penipuan Loker Kuras Rekening

    Cari Kerja Makin Susah, Waspada Modus Penipuan Loker Kuras Rekening

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penipuan lowongan pekerjaan tengah marak di level global, setelah para peretas dari Korea Utara membuat lowongan kerja palsu yang menargetkan industri kripto untuk menggesek uang korbannya.

    Berdasarkan laporan Reuters, peretas yang berpura-pura sebagai perekrut akan menghubungi targetnya melalui LinkedIn atau Telegram dengan penawaran lowongan kerja terkait blockchain.

    “Saat ini kami sedang memperluas tim kami,” demikian bunyi pesan LinkedIn tertanggal 20 Januari yang dikirimkan dari seorang perekrut yang mengaku mewakili Bitwise Asset Management kepada targetnya, Victoria Perepel, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (5/9/2025).

    “Kami secara khusus mencari individu yang memiliki minat yang besar terhadap pasar mata uang kripto,” tulis pesan tersebut.

    Setelah berbasa-basi singkat tentang pekerjaan dan kompensasi yang ditawarkan, perekrut akan mendorong calon pelamar untuk mengunjungi situs web yang kurang dikenal untuk mengikuti tes keterampilan dan merekam video. Pada titik ini, beberapa target mulai curiga.

    “Mengapa tidak melakukan wawancara langsung saja melalui platform video yang lebih dikenal, seperti Google Meet atau Zoom?” Kata Olof Haglund pada 21 Januari ketika ia dihubungi oleh Wieslaw Slizewski, yang mengaku sebagai perekrut teknis dari platform perdagangan daring Robinhood.

    Slizewski menolak untuk mengalah dan bersikeras agar Haglund mengunduh kode untuk merekam video. “Kami mengikuti proses perekrutan yang terstruktur, dan penilaian video merupakan bagian penting dari evaluasi kami untuk memastikan konsistensi dan keadilan bagi semua kandidat,” ujar Slizewski dalam pesan LinkedIn.

    Haglund akhirnya mengakhiri wawancara, tetapi yang lain tidak. Seorang manajer produk untuk sebuah perusahaan mata uang kripto AS, yang berbicara dengan syarat anonim karena tidak ingin dikenal sebagai pencari kerja, mengatakan ia merekam video tersebut dan mengirimkannya kepada seseorang yang mengaku sedang merekrut untuk perusahaan mata uang kripto Ripple Labs.

    Malam itu, ketika ia menyadari bahwa ether dan Solana senilai US$ 1.000 hilang dari dompet digital yang ia simpan di komputernya, ia baru menyadari bahwa ia telah ditipu. Ketika ia mencari profil LinkedIn perekrut Ripple tersebut, profil tersebut sudah hilang.

    Dalam kasus lain, konsultan Ben Humbert sedang berbicara melalui LinkedIn dengan Mirela Tafili, seorang perekrut yang mengaku bertindak atas nama bursa mata uang kripto Kraken, mengenai peluang baru untuknya sebagai manajemen proyek.

    Tafili meminta Humbert untuk menyelesaikan “wawancara virtual singkat” dan memberikan tautan yang menurut Tafili akan membantu mereka “mempercepat proses” dan membawanya ke tahap berikutnya. Humbert mengatakan ia merasa curiga dan mengakhiri percakapan tersebut.

    Ripple dan Bitwise tidak membalas pesan Reuters yang meminta komentar terkait masalah itu. Dalam sebuah pernyataan, Robinhood mengatakan bahwa mereka “mengetahui adanya kampanye loker itu awal tahun ini yang mencoba menyamar sebagai beberapa perusahaan kripto, termasuk Robinhood”.

    Robinhood mengklaim telah mengambil tindakan untuk menonaktifkan domain web yang terkait dengan penipuan tersebut.

    Sementara itu, LinkedIn mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa akun-akun perekrut palsu yang diidentifikasi oleh Reuters “telah ditindaklanjuti sebelumnya.” Sefangkan Telegram mengatakan penipuan telah diberantas di mana pun saat ditemukan. Upaya Reuters untuk menghubungi para peretas tidak berhasil.

    SentinelOne dan Validin mengaitkan pencurian tersebut dengan operasi Korea Utara yang sebelumnya dijuluki “Contagious Interview”, membuka tab baruoleh perusahaan keamanan siber Palo Alto Networks.

    Para peneliti yang melacak kampanye penipuan tersebut menyimpulkan bahwa Korea Utara berada di baliknya berdasarkan beberapa faktor, termasuk penggunaan alamat protokol internet dan email yang terkait dengan aktivitas peretasan Korea Utara sebelumnya.

    Sebagai bagian dari penyelidikan mereka, para peneliti mengungkap berkas log yang secara tidak sengaja terekspos oleh para peretas yang menampilkan email dan alamat IP lebih dari 230 orang – pembuat kode, pemberi pengaruh atau influencer, akuntan, konsultan, eksekutif, pemasar, dan banyak lagi – yang menjadi sasaran antara bulan Januari dan Maret.

    Reuters menghubungi semua target untuk memberi tahu mereka tentang aktivitas berbahaya tersebut. Kesembilan belas orang yang berbicara kepada kantor berita Reuters semuanya mengonfirmasi bahwa mereka menjadi target sekitar waktu tersebut.

    Salah satu perusahaan yang disamarkan oleh para peretas mengatakan bahwa hal ini merupakan hal yang umum terjadi di dunia kripto. “Setiap hari ada sesuatu yang terjadi,” kata Nick Percoco, kepala keamanan Kraken.

    Misi Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak membalas pesan yang meminta komentar atas temuan Reuters. Pyongyang secara rutin membantah melakukan pencurian mata uang kripto.

    Target yang diidentifikasi oleh Reuters hanyalah “sebagian kecil” dari calon korban Contagious Interview, yang pada gilirannya mewakili sebagian kecil dari keseluruhan upaya pencurian mata uang kripto oleh Korea Utara, kata Aleksandar Milenkoski, peneliti senior di SentinelOne yang merupakan salah satu penulis pendamping laporan tersebut.

    “Mereka seperti kelompok penipu pada umumnya,” katanya. “Mereka mengincar jangkauan yang luas.”

    Percoco, eksekutif Kraken, mengatakan perusahaan mulai melihat penipuan rekrutmen akhir tahun lalu, dengan laporan yang terus berlanjut hingga Maret, April, dan Mei. Perusahaan menggunakan alat untuk mencari akun palsu yang mengaku sebagai perekrut, tetapi juga menerima laporan dari pihak luar yang akan menghubungi dan mengatakan, “Hei, saya sedang wawancara kerja dengan kalian, lalu ternyata penipuan sungguhan,” kata Percoco.

    Ia mengatakan sulit bagi perusahaan untuk mengawasi peniruan tersebut. “Siapa pun di luar sana dapat mengatakan bahwa mereka adalah perekrut,” katanya.

    Tuduhan bahwa Pyongyang menargetkan dunia blockchain dengan penipuan canggih bukanlah hal baru. Akhir tahun lalu, Biro Investigasi Federal AS atau FBI mengeluarkan peringatan publik bahwa Korea Utara “secara agresif” menargetkan industri mata uang kripto dengan skema rekayasa sosial yang “kompleks dan rumit”.

    Namun, laporan Reuters, yang diperkuat oleh tujuh target dengan tangkapan layar percakapan mereka dengan para peretas, memberikan detail yang sebelumnya tidak dilaporkan tentang bagaimana mereka mengelabui target, beserta rincian taktik mereka.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pencuri di Bali Gigit Pensiunan Polisi Australia, Kuras Kartu Kredit Rp125 Juta

    Pencuri di Bali Gigit Pensiunan Polisi Australia, Kuras Kartu Kredit Rp125 Juta

    Liputan6.com, Jakarta BTC (57), pensiunan polisi Perth, Australia menjadi korban pencurian di Legian, Kuta, Bali. Kartu kredit digasak pria asal Sulawesi Selatan berinisial IS (29). Pelaku bahkan menggigit tangan korban hingga robek.

    Kartu tersebut juga sempat dipakai pelaku untuk bertransaksi hingga korban merugi sekira Rp125 juta.

    “Pelaku menggigit lengan kiri korban hingga mengalami luka robek,” kata Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu Matheus Diaz Prakoso, Kamis (04/09/2025).

    Polisi mengamankan pelaku di sebuah apartemen kawasan Kuta Utara. Polisi langsung mengamankan IS beserta barang bukti.

    “Pelaku sudah kami amankan dan mengakui perbuatannya. Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik,” ujar IPTU Diaz.

    IS dijerat Pasal 362 KUHP tentang Pencurian dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman maksimal lima tahun penjara.

    Kapolsek Kuta Kompol Agus Riwayanto Diputra, menegaskan pihaknya tidak akan memberi ruang bagi kriminalitas yang merugikan wisatawan.

    “Kami akan menindak tegas setiap pelaku kriminalitas yang meresahkan, apalagi menyasar wisatawan asing yang bisa berdampak pada citra pariwisata Bali,” tegasnya.

  • Marak Hoaks Pakai Deepfake, Masyarakat Diminta Waspada dan Tidak Terprovokasi

    Marak Hoaks Pakai Deepfake, Masyarakat Diminta Waspada dan Tidak Terprovokasi

    Jakarta: Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, mengatakan hoaks yang diproduksi dengan teknologi canggih seperti deepfake semakin berbahaya. Untuk itu, masyarakat diminta selalu waspada dan berhati-hati.

    “Akibatnya, muncul ketidakpastian, kemarahan, hasutan kebencian, dan aksi kekerasan,” ujar Septiaji dalam siaran pers, dikutip Jumat, 5 September 2025.

    Ia menambahkan bahwa Mafindo mendukung aksi demonstrasi sebagai bagian dari kebebasan berpendapat. Namun, ia menolak segala bentuk kekerasan yang justru merugikan banyak pihak. 

    “Menjarah adalah tindakan yang harus dijauhi karena tergolong tindak pidana pencurian,” tegas Septiaji.

    Ia juga mengingatkan publik untuk waspada terhadap banjir informasi yang beredar di ruang digital. Menurutnya, masyarakat tidak boleh lengah dalam memilah kabar, terlebih ketika suasana sosial politik tengah memanas. 

    “Masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh konten tidak jelas, hoaks, maupun hasutan kebencian,” ujae Septiaji.

    Di kesempatan berbeda, Pakar Kajian Budaya dan Media Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Dr Radius Setiyawan, juga menyoroti derasnya arus informasi pascaaksi ricuh di sejumlah daerah. Menurutnya, publik harus meningkatkan kewaspadaan. 

    “Ruang publik digital kini dibanjiri beragam informasi. Dalam kondisi riuh seperti ini masyarakat perlu berhati-hati dan tidak terburu-buru mempercayai setiap kabar,” kata Radius. 

    Menurutnya potensi hoaks dan disinformasi sangat besar dan dapat memperkeruh keadaan jika tidak disikapi dengan bijak. Radius menilai pemerintah memiliki peran strategis dalam menjaga transparansi informasi. 

    Kecepatan merespons situasi penting, tetapi kehati-hatian tetap harus dikedepankan agar kebijakan yang diambil tidak menambah keresahan publik.

    Lebih jauh, Radius menilai publik kini semakin kritis dalam menelaah kabar di dunia maya. Netizen, kata dia, mampu membedakan demonstrasi damai dengan kerusuhan yang berujung penjarahan melalui data dan analisis. 

    “Misalnya, banyak netizen dapat dengan cepat membedakan peristiwa demonstrasi damai dengan kerusuhan yang berujung penjarahan,” jelas Radius.

    Ia juga mengingatkan, kerusuhan tidak selalu lahir secara spontan. Menurut sejumlah kajian, ada aktor tertentu yang sengaja mengarahkan massa ke tindakan destruktif. 

    “Mereka memahami bagaimana memicu emosi kerumunan hingga berubah menjadi aksi pembakaran dan penjarahan,”  katanya.

    Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi maraknya berita hoaks di media sosial yang dapat menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. 
     
    “Marak pesan berantai di WhatsApp dan sejumlah platform media sosial yang berisikan berita hoaks, dengan melakukan memprovokasi, oleh sebab itu masyarakat harus waspada terhadap hal tersebut, ujar Wisnu.

    Ia juga mengimbau agar masyarakat dapat menyikapi berita yang beredar dengan bijaksana dan jernih.

    “Saya mengimbau masyarakat agar menyikapi setiap informasi dengan jernih. Saluran utama yang bisa dijadikan rujukan adalah media massa, wartawan, dan jurnalis yang menyampaikan informasi secara faktual,” tuturnya.
     

    Jakarta: Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, mengatakan hoaks yang diproduksi dengan teknologi canggih seperti deepfake semakin berbahaya. Untuk itu, masyarakat diminta selalu waspada dan berhati-hati.
     
    “Akibatnya, muncul ketidakpastian, kemarahan, hasutan kebencian, dan aksi kekerasan,” ujar Septiaji dalam siaran pers, dikutip Jumat, 5 September 2025.
     
    Ia menambahkan bahwa Mafindo mendukung aksi demonstrasi sebagai bagian dari kebebasan berpendapat. Namun, ia menolak segala bentuk kekerasan yang justru merugikan banyak pihak. 

    “Menjarah adalah tindakan yang harus dijauhi karena tergolong tindak pidana pencurian,” tegas Septiaji.
     
    Ia juga mengingatkan publik untuk waspada terhadap banjir informasi yang beredar di ruang digital. Menurutnya, masyarakat tidak boleh lengah dalam memilah kabar, terlebih ketika suasana sosial politik tengah memanas. 
     
    “Masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh konten tidak jelas, hoaks, maupun hasutan kebencian,” ujae Septiaji.
     
    Di kesempatan berbeda, Pakar Kajian Budaya dan Media Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Dr Radius Setiyawan, juga menyoroti derasnya arus informasi pascaaksi ricuh di sejumlah daerah. Menurutnya, publik harus meningkatkan kewaspadaan. 
     
    “Ruang publik digital kini dibanjiri beragam informasi. Dalam kondisi riuh seperti ini masyarakat perlu berhati-hati dan tidak terburu-buru mempercayai setiap kabar,” kata Radius. 
     
    Menurutnya potensi hoaks dan disinformasi sangat besar dan dapat memperkeruh keadaan jika tidak disikapi dengan bijak. Radius menilai pemerintah memiliki peran strategis dalam menjaga transparansi informasi. 
     
    Kecepatan merespons situasi penting, tetapi kehati-hatian tetap harus dikedepankan agar kebijakan yang diambil tidak menambah keresahan publik.
     
    Lebih jauh, Radius menilai publik kini semakin kritis dalam menelaah kabar di dunia maya. Netizen, kata dia, mampu membedakan demonstrasi damai dengan kerusuhan yang berujung penjarahan melalui data dan analisis. 
     
    “Misalnya, banyak netizen dapat dengan cepat membedakan peristiwa demonstrasi damai dengan kerusuhan yang berujung penjarahan,” jelas Radius.
     
    Ia juga mengingatkan, kerusuhan tidak selalu lahir secara spontan. Menurut sejumlah kajian, ada aktor tertentu yang sengaja mengarahkan massa ke tindakan destruktif. 
     
    “Mereka memahami bagaimana memicu emosi kerumunan hingga berubah menjadi aksi pembakaran dan penjarahan,”  katanya.
     
    Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi maraknya berita hoaks di media sosial yang dapat menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. 
     
    “Marak pesan berantai di WhatsApp dan sejumlah platform media sosial yang berisikan berita hoaks, dengan melakukan memprovokasi, oleh sebab itu masyarakat harus waspada terhadap hal tersebut, ujar Wisnu.
     
    Ia juga mengimbau agar masyarakat dapat menyikapi berita yang beredar dengan bijaksana dan jernih.
     
    “Saya mengimbau masyarakat agar menyikapi setiap informasi dengan jernih. Saluran utama yang bisa dijadikan rujukan adalah media massa, wartawan, dan jurnalis yang menyampaikan informasi secara faktual,” tuturnya.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (CEU)