Kasus: pencurian

  • Spam SMS dan WhatsApp Marak, Kebocoran Data Provider jadi Penyebab Utama – Page 3

    Spam SMS dan WhatsApp Marak, Kebocoran Data Provider jadi Penyebab Utama – Page 3

    Data pelanggan seperti nomor kartu, paket langganan, hingga riwayat penggunaan bisa dimanfaatkan pelaku untuk mengirim pesan palsu. Tautan atau panggilan yang terlihat resmi sering kali memancing pengguna untuk mengklik atau merespons, membuka peluang hacker mengakses informasi pribadi.

    Dampaknya tidak main-main: mulai dari pembobolan akun e-commerce, mobile banking, hingga pencurian data sensitif lainnya.

    “Kadang pas lagi sibuk dapat pesan scamnya, jadi susah membedakan mana pesan yang asli dan yang palsu. Kalau salah klik, urusannya bisa panjang. Apalagi sekarang kita pakai ponsel untuk segala hal kan, termasuk untuk simpan uang,” ujar salah satu pengguna ponsel di Jakarta.

     

  • Sejarah Baru AI Ditunjuk Jadi Menteri di Negara Ini, Begini Tugasnya

    Sejarah Baru AI Ditunjuk Jadi Menteri di Negara Ini, Begini Tugasnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Albania mencatat sejarah baru dalam pemerintahan dengan langkah yang tak biasa.

    Untuk pertama kalinya, negara di Eropa Tenggara itu menunjuk menteri yang bukan berasal dari kalangan manusia, melainkan robot AI bernama ‘Diella’.

    Diella sendiri memiliki arti ‘Matahari’ dalam bahasa Albania. Diella ditugaskan untuk mengurus program pengadaan publik, sehingga kebal terhadap suap, ancaman, atau upaya untuk menjilat.

    Perdana Menteri Albania, Edi Rama, mengatakan Diella akan mengelola dan memberikan penunjukkan untuk semua tender publik. Sebagai informasi, biasanya pemerintah mengontrak perusahaan swasta untuk berbagai proyek.

    “Diella adalah anggota kabinet pertama yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi diciptakan secara virtual oleh AI,” kata Rama dalam pidato saat mengumumkan kabinet baru, dikutip dari Reuters, Selasa (16/9/2025).

    “Diella akan membuat Albania sebagai negara dengan tender publik yang 100% bebas korupsi,” ia menambahkan.

    Pemberian kontrak pemerintah ke swasta telah lama menjadi sumber skandal korupsi di Albania. Menurut para ahli, negara Balkan tersebut merupakan pusat bagi geng-geng mafia yang berusaha mencuci uang mereka dari perdagangan narkoba dan senjata di seluruh dunia. Korupsi merajalela di Albania.

    Citra tersebut mempersulit upaya Albania untuk bergabung dengan Uni Eropa, yang ingin dicapai Rama pada tahun 2030, tetapi menurut para analis politik terlalu ambisius.

    Pemerintah tidak memberikan perincian tentang pengawasan manusia yang mungkin ada terhadap Diella, atau membahas risiko bahwa seseorang dapat memanipulasi bot AI.

    Diella mulanya dirilis pada awal tahun ini sebagai asisten virtual berbasis AI pada platform e-Albania. Platform tersebut membantu warga dan bisnis untuk mengurus dokumen negara.

    Mengenakan pakaian tradisional Albania, Diella memberikan bantuan melalui perintah suara dan menerbitkan dokumen dengan stempel elektronik, sehingga mengurangi penundaan birokrasi.

    Tidak semua orang yakin. Seorang pengguna Facebook berkata: “Bahkan Diella akan dikorupsi di Albania.”

    Pengguna lain berkata: “Pencurian akan terus berlanjut dan Diella akan disalahkan.”

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Polisi London Bertekad Berantas Pencurian Jam Mewah hingga Penjambretan Ponsel

    Polisi London Bertekad Berantas Pencurian Jam Mewah hingga Penjambretan Ponsel

    JAKARTA – Kepolisian London berencana menggunakan teknologi pengenalan wajah hingga pengerahan lebih banyak personel untuk memerangi masalah perampokan di kota tersebut.

    Kepala satuan tugas baru yang secara khusus berfokus pada kejahatan di West End mengatakan, Kepolisian Metropolitan bertekad untuk menjadikan area tersebut “lingkungan yang paling tidak bersahabat untuk (penjahat) beroperasi di mana pun”.

    Jalan-jalan perbelanjaan di West End, Oxford Street dan Regent Street, serta area di sekitarnya, Mayfair dan Knightsbridge, telah mendapatkan reputasi sebagai tempat pencurian brutal, sehingga memunculkan istilah ‘Rolex Ripper’ karena banyaknya jam tangan mewah yang dicuri.

    Penjambretan ponsel, yang seringkali dilakukan oleh orang-orang yang menggunakan sepeda listrik, juga marak di daerah-daerah rawan, yang menyebabkan beberapa wisatawan internasional enggan untuk kembali.

    Para pelaku akan dikejar sebagai bagian dari kesepakatan antara polisi, Dewan Westminster, kantor wali kota dan para pelaku bisnis untuk mengatasi kejahatan.

    Commander Andy Featherstone mengatakan, pelaku kejahatan yang diketahui akan dikejar menggunakan teknologi dan informasi dari petugas keamanan di toko-toko.

    “Tujuan kami adalah menjadikan West End lingkungan yang paling tidak bersahabat untuk (penjahat) beroperasi di mana pun,” katanya dikutip dari The National 15 September.

    “Kami ingin menjadikannya lingkungan yang paling aman bagi wisatawan, penduduk, dan pekerja. Kami akan melakukannya melalui sejumlah inisiatif,” lanjutnya.

    “Akan ada lebih banyak petugas dan pengawasan yang lebih ketat, penggunaan teknologi pengenalan wajah adalah salah satu alatnya,” tandasnya.

    Lebih jauh ia juga mengatakan, para pelaku kejahatan yang menggunakan kekerasan kemungkinan juga akan melakukan kekerasan di rumah, yang menunjukkan polisi mungkin bisa mendapatkan surat perintah untuk tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.

    Taktik lainnya adalah berfokus pada pelanggaran lalu lintas karena mudah dibuktikan.

    “Kita bisa menangkap pelaku kejahatan yang melakukan kekerasan dengan tuduhan lalu lintas, padahal mereka tidak memiliki kendaraan, yang akan mengganggu dan meresahkan mereka,” katanya.

    “Hukuman bukanlah segalanya, jika kita bisa menghentikan pelaku kejahatan, itu bisa sangat berharga,” tandas Featherstone.

    Pada Bulan Juni, tiga pria dipenjara setelah mengincar korban demi jam tangan mahal mereka dalam gelombang kejahatan Rolex Ripper di London.

    Mereka beraksi di kawasan elite ibu kota Inggris, termasuk satu serangan di luar showroom Rolls-Royce di Stratton Street, Mayfair.

    Data Kepolisian Metropolitan menunjukkan tingkat pembunuhan berada pada titik terendah dalam 10 tahun, insiden kekerasan yang mengakibatkan korban luka-luka turun seperlima, yang secara proporsional lebih rendah daripada kota lain di Inggris, dan jumlah penembakan senjata api kurang dari setengah tingkat tujuh tahun lalu.

    Hal ini berbeda dengan kejahatan dengan pisau, yang hampir dua kali lipat dalam satu dekade.

  • Menghasilkan Uang dari Penjara

    Menghasilkan Uang dari Penjara

    Jakarta

    Kriminalitas mungkin tidak menguntungkan tetapi penjara bisa jadi. Di balik jeruji besi dan tembok serta gerbang yang kokoh, ada kegiatan ekonomi yang berkembang pesat. Siapa yang benar-benar diuntungkan?

    Pemerintah di seluruh dunia menghabiskan triliun rupiah setiap tahunnya untuk menahan lebih dari 11,5 juta orang di penjara — sebagian besarnya adalah pria.

    Kisaran biaya yang dihabiskan tidak dapat dipastikan, tetapi di Amerika Serikat, negara dengan jumlah tahanan terbanyak di dunia, anggaran penjara mencapai $80,7 miliar (Rp 1.324 triliun) per tahun. Jika dibandingkan negara lainnya, Brasil sekitar $4 miliar (Rp 65 triliun) dan India, dengan jumlah tahanan penjara terbesar keempat di dunia, menghabiskan hampir $1 miliar (Rp 16 triliun).

    Perusahaan swasta di banyak negara meraup keuntungan dari penahanan-penahanan tersebut, mulai dari pembangunan sel hingga penjualan panggilan telepon. Di dalam penjara, sindikat kejahatan terorganisir mengendalikan ‘kerajaan’ barang selundupan dan melakukan praktik pemerasan. Sedangkan narapidana, di saat yang sama berjuang bertahan hidup dalam dalam ekonomi bawah tanah saat mie instan jadi mata uang dan upah kerja dihargai beberapa sen per jam.

    Selain tingkat rehabilitasi yang rendah, pemerintah juga gagal mengatasi krisis lainnya yang semakin parah, penjara yang terlalu padat. Penal Reform International melaporkan bahwa 155 negara memiliki penjara yang melebihi kapasitas maksimumnya. 11 negara melebihi batas kapasitasnya hingga lebih dari dua kali lipat. Fasilitas di Kongo, Kamboja, dan Filipina beroperasi dengan tingkat hunian 300% hingga 600%.

    Ambil untung dari mereka yang dihukum

    Sejak 1980-an, sektor swasta mulai mengelola penjara di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Meksiko, dan Brasil. Sebagian besar negara di Eropa, Asia, dan Afrika menolak privatisasi demi menjaga akuntabilitas publik.

    Pemerintah AS menghabiskan lebih dari $3,9 miliar (Rp 63,9 triliun) per tahun untuk penjara yang dikelola swasta. Perusahaan-perusahaan ini meraup lebih banyak untung dari layanan seperti makanan, kesehatan, dan telekomunikasi para tahanan.

    Harga barang kebutuhan di dalam penjara bisa naik hingga 600% dan keluarga tahanan perlu membayar biaya telepon berdurasi 15 menit berkisar $16 (Rp 260 ribu).

    Di India, seluruh penjara dikelola negara. Di Brasil, skema “bayar per tahanan” mendorong operator swasta seperti Umanizzare untuk memperbanyak jumlah napi, bukan merehabilitasi, sehingga menyebabkan penumpukan jumlah tahanan dan kekerasan di penjara.

    Salah satu kasus paling tragis adalah kerusuhan penjara tahun 2017 di Manaus yang menewaskan hampir 60 orang. Biaya per tahanan di penjara tersebut dua kali lipat harga rata-rata tahanan secara nasional.

    Perusahaan swasta juga membangun dan mengelola fasilitas, memasok teknologi pengawasan, mengelola program kerja tahanan, dan memindahkan tahanan dari fasilitas penjara dan pengadilan. Demi menekan biaya, mereka sering mengurangi jumlah staf, sehingga pelayanan tahanan pun kualitasnya menurun.

    Namun ada juga contoh sukses, seperti di penjara yang dikelola pengelola asal Inggris, Serco, di Auckland, Selandia Baru, yang mencatat hanya 13,6% mantan napi mengulangi kejahatan dalam dua tahun. Angka ini lebih rendah dari rata-rata 34% di penjara yang dikelola negara, bahkan lebih baik dari Norwegia (20%), yang dijadikan standar global.

    “Perusahaan swasta cenderung menjalankan penjara lebih efisien dibanding negara,” kata Benjamin Lessing, profesor ilmu politik di University of Chicago. “Tapi mereka bukan obat mujarab dan butuh pengawasan ketat.”

    Tetapi penjara milik negara pun tidak bebas dari masalah. Salah satu hakim di New York bahkan mengancam akan mengurangi hukuman seorang napi kasus penipuan pajak agar tidak perlu dikirim ke penjara federal di Brooklyn yang disebutnya “barbar” karena banyak kasus pembunuhan dan penganiayaan berat.

    Jaringan kejahatan di balik tembok penjara

    Di balik sistem formal, terdapat ekonomi gelap yang dikendalikan oleh kelompok kriminal terorganisir. Mereka mengatur perdagangan narkoba, pemerasan, hingga pembunuhan di dalam penjara.

    Di Brasil, geng PCC (Primeiro Comando da Capital) menjual narkoba dengan harga 10–20 kali lipat dari harga jalanan, dan ponsel seharga $1.500(sekitar Rp 25 juta), menghasilkan hingga jutaan dolar per tahunnya.

    Geng-geng terkadang mengelola penjara lebih baik daripada negara. Lessing mengatakan bahwa ketika pemerintah Brasil mencoba menindak geng, hal itu justru menyebabkan tingkat penahanan yang lebih tinggi dan pembangunan lebih banyak penjara. Ironisnya, penjara-penjara baru tersebut juga berada di bawah kendali geng.

    “Geng tersebut awalnya bukan kartel atau mafia,” kata Lessing. “Mereka muncul karena kondisi brutal di penjara. Mereka berinovasi menciptakan tatanan sosial dasar — melarang pemerkosaan, pencurian, dan pemerasan di penjara sambil merasionalisasi kekerasan.”

    Namun, tak semua geng punya “kode etik”. Di El Salvador, geng MS-13 memeras pedagang dan sopir taksi dari dalam penjara. Di AS, geng Aryan Brotherhood menguasai perdagangan narkoba dan makanan penjara.

    Di India, penjara seperti Tihar (Delhi) dan Sabarmati (Gujarat) menjadi pusat kejahatan terorganisir, mulai dari pembunuhan bayaran hingga penyelundupan narkoba dan pencucian uang.

    Bertahan hidup di penjara: pasar kebutuhan dan sistem pinjam brutal

    Karena kepadatan penjara yang ekstrem, napi membentuk pasar informal didorong oleh kebutuhan. Makanan instan, sabun, dan rokok jadi mata uang. Sistem pinjam brutal berlaku: ambil satu, bayar dua atau tiga. Dikenal sebagai “double bubble”, sistem ini menciptakan lingkaran utang dan kekerasan.

    Napi miskin sering harus berjualan narkoba atau jadi kurir demi bertahan. Keluarga mereka kadang dipaksa menyelundupkan barang lewat tubuh atau melunasi utang utang.

    Di Brasil, napi biasanya adalah laki-laki muda, miskin, tidak berkulit putih dan berasal dari favela (wilayah pinggiran). Ia mungkin tak ingin bergabung dengan geng, tapi tetap mengikuti aturannya. Saat bebas, ia punya koneksi untuk memulai bisnis narkoba. “Inilah cara geng membawa kekuasaan mereka kembali ke jalanan,” jelas Lessing kepada DW.

    Kerja napi digunakan untuk menekan beban operasional. Napi di AS dibayar $1–$4 (Rp 16-65 ribu) per hari untuk bekerja di dapur, membersihkan penjara, dan mencuci baju. Di India $0,10 (Rp 1,6 ribu) per hari sedang di Brasil napi mendapat bayaran 75% dari upah minimum (sekitar Rp 160 ribu) per hari.

    Sementara itu, keluarga napi di AS menghabiskan $2,9 miliar (Rp 47,5 triliun) per tahun hanya untuk makanan, telepon, dan biaya lain selama masa hukuman. Mereka juga sering dibebani biaya sidang, denda, atau ganti rugi.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    Lihat juga Video: Bakal Ada Perumahan di Atas Lahan Penjara, Minat?

    (ita/ita)

  • Kriminalitas di Blitar Meningkat Usai Pembakaran Gedung DPRD, Polisi Siaga Penuh

    Kriminalitas di Blitar Meningkat Usai Pembakaran Gedung DPRD, Polisi Siaga Penuh

    Blitar (beritajatim.com) – Usai kerusuhan dan pembakaran gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) angka kriminalitas di wilayah Kabupaten Blitar meningkat. Sejumlah aksi pencurian pun marak terjadi, utamanya di wilayah Blitar Selatan.

    Jenis kriminalitasnya pun bervariasi, mulai dari pembegalan hingga pencurian kotak amal kuburan. Kejadiannya pun bukan sekali namun terus berulang dengan pelaku yang berbeda

    Seperti kasus pencurian kotak amal kuburan. Dalam kurun waktu 1 pekan terakhir sudah 2 kali terjadi aksi pencurian kotak amal kuburan. Semuanya terjadi di wilayah selatan yakni Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar serta TPU Desa Sumberjo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

    Beruntungnya, pencurian kotak amal kuburan ini bisa digagalkan warga. Ketiga pelaku pun sudah diserahkan ke Polres Blitar untuk diproses lebih lanjut. Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon memastikan bahwa pihaknya tidak pandang bulu terkait kasus kriminalitas.

    Menurut Momon semua tindakan kriminalitas akan ia usut hingga tuntas. Pihaknya pun meminta peran aktif masyarakat dalam upaya pemberantasan aksi kriminalitas yang akhir-akhir ini sering terjadi.

    “Meskipun kotak amal kuburan namun kita akan tindak tegas. Kita akan lakukan pemrosesan secara hukum yang berlaku,” ungkap Momon saat dikonfirmasi pada Selasa (16/9/2025).

    Para pelaku kriminalitas tersebut seakan memanfaatkan kondisi masyarakat yang masih belum kembali normal usai kerusuhan dan pembakaran gedung DPRD. Namun Satreskrim Polres Blitar memastikan bahwa pihaknya tetap siaga penuh untuk menjaga kondusifitas lingkungan masyarakat dari tindak kriminalitas.

    “Kami memberikan apresiasi kepada masyarakat yang sudah ikut menjaga lingkungannya dari tindak kriminalitas, dan kami memberikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam menjaga kendaraan atau barang-barangnya,” tegas Kasatreskrim Polres Blitar.

    Polres Blitar sendiri kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut laporan masyarakat soal kasus pembegalan kendaraan. Penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku pun kini tengah dilakukan. [owi/beq]

  • Curi Motor di Bekasi, Pelaku Tinggalkan Sepeda di Lokasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 September 2025

    Curi Motor di Bekasi, Pelaku Tinggalkan Sepeda di Lokasi Megapolitan 16 September 2025

    Curi Motor di Bekasi, Pelaku Tinggalkan Sepeda di Lokasi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Pencurian sepeda motor matic terjadi di kawasan Villa Indah Permai, Jalan Kyai Slamet 1 Blok C20–C21, RT 03/RW 37, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Minggu (14/9/2025) pagi.
    Korban bernama Umi Syahkir (38) mengatakan, motornya saat itu sedang terparkir di depan rumah. Pelaku datang dengan sepeda, lalu meninggalkan sepedanya di pos depan pagar sebelum masuk untuk mencuri motor milik Umi.
    “Kejadian Minggu jam 06.30 WIB, kan di situ ada pos tuh, sepeda ditaruh situ. Dia jalan ke sini terus masuk curi motornya,” kata Umi saat ditemui di lokasi, Selasa (16/9/2025).
    Namun, kondisi motor tersebut sebenarnya dalam keadaan rusak sehingga tidak bisa dinyalakan. Alhasil, pelaku hanya menuntunnya keluar.
    “Iya betul, kondisi motornya memang rusak, makanya dituntun kan dia dinyalain enggak bisa,” jelasnya.
    Umi mengaku tidak mengenal pelaku dan memilih untuk tidak melaporkan kejadian itu ke polisi.
    “Enggak usah lapor saya,” ujarnya singkat.
    Sementara itu, sepeda yang ditinggalkan pelaku sudah diamankan oleh pengurus lingkungan setempat.
    Sebelumnya, rekaman CCTV yang merekam aksi pencurian tersebut beredar di media sosial. Akun Instagram @infobekasiutara.id mengunggah video pencurian itu lengkap dengan keterangan:
    “Info masuk melaporkan maling motor di Villa Indah Permai jam 06.24 WIB wilayah RT 03/RW 037, Minggu (14/9/2025). Pelaku membawa sepeda, mencuri motor dan kabur, sementara sepeda ditinggalkan di lokasi,” demikian tertulis dalam unggahan.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh Info Bekasi Utara (@infobekasiutara.id)
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 14 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan, Polda Bali: Kami Amankan Pelaku Anarkis, Bukan Pendemo

    14 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan, Polda Bali: Kami Amankan Pelaku Anarkis, Bukan Pendemo

    Di lokasi DPRD Bali, polisi menemukan dua botol bekas berlumur oli, satu galon air mineral berisi pertalite, dan dua buah amunisi gas air mata.

    “Selanjutnya adalah dua buah amunisi, sub-amunisi asap 38mm, tear gas CCS 40C PB warna merah,” kata Daniel.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Kombes Pol. I Gede Adhi Mulyawarman, menjelaskan terdapat empat laporan polisi terkait insiden tersebut.

    “Untuk dasar yang kami lakukan, dari dua lokasi ini terdapat empat buah laporan polisi. Yang pertama, untuk TKP di sekitar Mapolda Bali, itu adalah LPB nomor 613, yaitu tentang dugaan tindak pidana pengerusakan secara bersama-sama terhadap orang dan barang sebagaimana dimaksud pasal 170 KUHP,” ungkapnya.

    Laporan kedua terkait pencurian dengan pemberatan (Pasal 363 KUHP) berupa pengambilan amunisi gas air mata milik Polri di depan DPRD Bali.

    Laporan ketiga berkaitan dengan kekerasan terhadap kendaraan dinas di lokasi yang sama.

    Sedangkan laporan keempat menjerat dua tersangka yang kedapatan membawa bom molotov, dengan pasal UU Darurat No. 12 Tahun 1951 serta Pasal 187 bis KUHP.

     

  • Copet dalam Angkot Ditangkap Usai Gasak HP Milik Guru di Bogor

    Copet dalam Angkot Ditangkap Usai Gasak HP Milik Guru di Bogor

    Bogor

    Pencopet bernama Sodri (43) ditangkap usai beraksi di dalam angkot di Jl Raya Aria Surialaga Bogor Barat, Kota Bogor. Pelaku Sodri ditangkap oleh korbannya sendiri dibantu warga yang ikut mengejar.

    “Telah menerima penyerahan satu orang laki-laki diduga telah melakukan pencurian satu buah handphone milik seorang perempuan yang bernama SR. (Pelaku) Diamankan oleh korban dan warga, selanjutnya diserahkan ke polsek,” kata Kapolsek Bogor Barat Kompol Rochpadmi Ariani melalui Kasi Humas Polresta Bogor Ipda Eko Agus, Selasa (16/9/2025).

    Ariani menyebutkan pencopetan terjadi ketika korban sedang menumpang angkot pada Senin (15/9) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban merupakan seorang guru SD yang sedang dalam perjalanan pulang usai mengajar.

    “Korban naik angkot 21 jurusan BTM-Muara selepas mengajar di SDN 02 Empang. Pada saat naik angkot ada seseorang laki-laki yang tidak dikenal, ikut berbarengan naik angkot dan duduk berdekatan dengan korban,” kata Ariani.

    “Kemudian setelah turun, korban memeriksa tasnya dan mendapati Handphone milik korban tidak ada. Kemudian korban melanjutkan untuk pulang dan mengadukan kejadian tersebut kepada sang suami,” imbuhnya.

    Sang suami kemudian membawa korban untuk ikut mencari pelaku menggunakan aplikasi petunjuk posisi handphone. Hingga akhirnya pelaku ditemukan di pinggir jalan dan diamankan bersama warga.

    “Kemudian di sekitar daerah Pancasan, korban melihat pelaku dan sedang memegang Handphone miliknya di pinggir jalan. Kemudian korban berteriak maling dan terduga pelaku pencurian berhasil diamankan oleh korban dan warga sekitar,” kata Ariani.

    Pelaku kini diperiksa di Polsek Bogor Barat. Adapun barang bukti yang diamankan satu unit handphone milik korban dan satu unit motor milik pelaku.

    (sol/idn)

  • Parkir di Alun-Alun, Motor Pemuda Kota Probolinggo Raib Dicuri

    Parkir di Alun-Alun, Motor Pemuda Kota Probolinggo Raib Dicuri

    Probolinggo (beritajatim.com) – Aksi pencurian sepeda motor kembali terjadi di Kota Probolinggo. Kali ini, sebuah Honda Beat bernopol N 2183 QW milik Samsul Bahri (26), warga Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, raib digondol maling saat diparkir di kawasan Alun-Alun Kota Probolinggo, Senin (15/9/2025) malam.

    Peristiwa itu bermula ketika Samsul bersama kekasihnya keluar rumah untuk membeli jajanan kaki lima dan pakan kucing di sekitar Alun-Alun. Motor tersebut diparkir di depan pintu masuk sisi selatan. Namun, sekitar pukul 20.00 WIB, saat hendak pulang, Samsul terkejut mendapati motornya sudah tidak ada di tempat.

    “Saat itu putra saya katanya keluar sama kekasihnya hendak membeli jajanan dan pakan kucing. Tapi ketika kembali, motornya sudah hilang,” ujar Suhariajik, ayah korban, Selasa (16/9/2025) pagi.

    Korban sempat berusaha mencari di sekitar lokasi, namun tak membuahkan hasil. Akhirnya, Samsul bersama keluarganya melaporkan kejadian itu ke Mapolres Probolinggo Kota.

    “Setelah tidak ketemu, kami langsung melaporkan kehilangan ini ke polisi,” imbuh Suhariajik.

    Atas kejadian ini, korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Beruntung, surat-surat penting tidak disimpan di dalam jok motor. “Yang hilang itu motor, helm, dan pakan kucingnya saja,” ungkapnya.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) tersebut. [ada/aje]

  • Terdesak Kebutuhan, Dua Pria Nekat Gasak AC di Mal Tambora: Korban Rugi Rp14 Juta – Page 3

    Terdesak Kebutuhan, Dua Pria Nekat Gasak AC di Mal Tambora: Korban Rugi Rp14 Juta – Page 3

    Dia menambahkan faktor ekonomi menjadi alasan utama kedua pelaku melakukan tindak kejahatan tersebut.

    “Dari hasil pemeriksaan, sejauh ini keduanya tidak terlilit utang. Mereka hanya terdesak kebutuhan sehari-hari,” ungkap Sudrajat.

    Dia juga memastikan hasil pemeriksaan menunjukkan kedua pelaku itu negatif narkoba.

    “Pemeriksaan urine keduanya negatif narkoba. Jadi, kasus ini murni karena tuntutan ekonomi,” tegas Sudrajat.

    Saat ini kedua pelaku ditahan di Polsek Tambora untuk proses hukum lebih lanjut. Atas perbuatannya itu, mereka disangkakan dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.