Kasus: pencurian

  • Bermitra dengan Telkomsel, Igloo Integrasikan Paket Asuransi di Aplikasi MyTelkomsel

    Bermitra dengan Telkomsel, Igloo Integrasikan Paket Asuransi di Aplikasi MyTelkomsel

    JAKARTA – Igloo, perusahaan insurtech regional, bekerja sama dengan Telkomsel, penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, untuk menghadirkan rangkaian layanan asuransi inovatif.

    Kemitraan ini menghadirkan berbagai produk asuransi inovatif bagi lebih dari 150 juta pelanggan Telkomsel, termasuk asuransi perlindungan siber, asuransi gadget, asuransi perjalanan, dan asuransi pelindung layar ponsel. 

    “Integrasi proteksi asuransi di aplikasi MyTelkomsel bersama Igloo mencerminkan komitmen kami untuk meningkatkan gaya hidup digital masyarakat Indonesia dengan menghadirkan solusi perlindungan yang dapat memberikan rasa aman,” ujar VP Data Solutions & Digital Financial Services Telkomsel, Alfian Manullang. 

    Pada fase pertama kolaborasi ini, beberapa produk asuransi sudah resmi diluncurkan bagi pelanggan prabayar Telkomsel, dan akan disusul dengan produk lainnya dalam waktu dekat. 

    Asuransi Perlindungan Siber: mulai dari Rp500, memberikan perlindungan untuk pencurian identitas hingga Rp1.000.000 dan penipuan transfer dana elektronik hingga Rp1.000.000.Asuransi Gadget: mulai dari Rp1.000, memberikan perlindungan terhadap pencurian dan perlindungan perangkat hingga Rp500.000.Asuransi Pelindung Layar Ponsel: mulai dari Rp200, memberikan perlindungan untuk kerusakan layar ponsel hingga Rp200.000.Asuransi Perjalanan: mulai dari Rp500 per hari untuk pembelian paket roaming, memberikan perlindungan untuk biaya medis, kecelakaan diri, dan ketidaknyamanan penerbangan.

    Pelanggan yang membeli produk asuransi dapat menikmati proses pengajuan dan pengelolaan klaim yang mudah melalui fitur Insurance Hub di aplikasi MyTelkomsel.

    “Kesempatan untuk menghadirkan solusi ini bagi lebih dari 150 juta pelanggan Telkomsel merupakan bukti nyata atas keahlian dan komitmen kami di bidang ini,” pungkas Raunak Mehta, CEO dan Co-founder Igloo.

  • Motor Dicuri Berhasil Ditemukan Tanpa Bantuan Polisi, Begini Trik Driver Ojol Kejar Pelaku Curanmor

    Motor Dicuri Berhasil Ditemukan Tanpa Bantuan Polisi, Begini Trik Driver Ojol Kejar Pelaku Curanmor

    GELORA.CO  – Insiden pencurian motor yang dialami Ahmad Robiansyah (26), tak membuatnya lantas melapor polisi untuk mengejar N-Max miliknya saat dibawa kabur maling, di Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

    Ahmad memilih untuk memanggil temannya dan melacak keberadaan pelaku lewat GPS yang dipasangnya di sepeda motor sebagai proteksi keamanannya.

    “GPS itu aplikasi kayak buat matiin mesin gitu, pelacak gitu. Jadi GPS itu ada yang buat matiin mesin, ada yang buat pelacak doang. Kalau saya yang beli yang bisa matiin mesinnya juga,” kata Ahmad saat ditemui di Mapolsek Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (23/9/2025).

    “Jadi kalau misalkan saya di luar apa gimana motor saya diambil, motornya saya matiin mesinnya. Mau dikontak, mau disela, mau diapain pun eggak bisa,” imbuhnya.

    Hal itu juga lah yang membuat korban bisa memergoki pelaku tengah mendorong motor curiannya di wilayah Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.

    Ahmad bahkan meringkus pelaku, membawanya ke Ketua RT setempat, sebelum polisi datang mengamankannya.

    Kepada wartawan, Ahmad menuturkan jika GPS untuk motor bisa dipasang di motor manapun. Pemasangan GPS tersebut bisa dilakukan lewat bengkel-bengkel kendaraan.

    Untuk membeli GPS tersebut pun tidak lah sulit apalagi mahal, Ahmad hanya merogoh kocek Rp 300.000 untuk 1 buah GPS yang dibeli lewat marketplace online.

    “Dari jarak jauh bisa, enggak ada jarak tempuhnya, sih soalnya di GPS-nya juga pakai jaringan ya. Pakai paketan juga juga,” ujar dia.

    Ahmad menyebut, cara ini cukup efektif. Sebab sudah 2 kali dirinya menggagalkan aksi pencurian dengan cara mematikan mesin motor menggunakan GPS

  • Penasihat Hukum Sebut Dakwaan terhadap Empat Remaja Kasus Kerusuhan Kediri Tidak Tepat

    Penasihat Hukum Sebut Dakwaan terhadap Empat Remaja Kasus Kerusuhan Kediri Tidak Tepat

    Kediri (beritajatim.com) – Penasihat hukum empat remaja berinisial DA, CF, DR, dan FP yang terseret kasus kerusuhan pada 30 Agustus lalu menilai dakwaan jaksa tidak tepat. Menurut Mohamad Rofian, kliennya tidak melakukan pencurian maupun perusakan sebagaimana didakwakan.

    Pernyataan itu ia sampaikan usai mendampingi para terdakwa dalam sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sidang digelar secara tertutup lantaran para terdakwa masih berusia di bawah umur.

    “Pasal yang ditetapkan oleh mereka tidaklah tepat, karena para remaja tersebut sejatinya tidaklah mencuri dan juga tidak membuat kerusuhan,” ujar Rofian.

    Rofian menjelaskan, keempat remaja itu tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa. Mereka awalnya hanya nongkrong sambil ngopi, lalu karena penasaran setelah melihat informasi kerusuhan di media sosial, menuju ke depan kantor Pemkab Kediri.

    Di lokasi, salah seorang remaja melihat pelat bertuliskan “Aset Milik Negara” tercecer dan membawanya pulang. “Sebenarnya klien kami, empat-empatnya ini dia tidak melakukan aksi unjuk rasa dan dia juga tidak merusak,” jelasnya.

    Tak lama kemudian, patroli gabungan aparat mengamankan dua remaja di kawasan Wates. Dari keterangan keduanya, polisi menetapkan empat remaja sebagai tersangka. “Terus yang dua orang ini kemudian dimintai keterangan, dari situ keterangannya mengarah ke empat pelaku, empat terdakwa, empat tersangka,” tambah Rofian.

    Menurut Rofian, perbuatan kliennya tidak bisa dikategorikan pencurian karena tidak ada unsur perusakan maupun penggunaan alat khusus. Nilai barang yang diambil pun hanya berkisar Rp1 juta hingga di bawah Rp2,5 juta, yang menurutnya masuk kategori tindak pidana ringan.

    “Karena dia hanya mengambil plat. Jadi sebenarnya bukan mencuri, karena dia tidak ada apa nyongkel. Tidak ada. Tidak ada alat-alat lah, tidak dipersiapkan sebelumnya,” tegasnya.

    Ia berharap aparat penegak hukum lebih cermat dalam memilah peran individu yang terlibat dalam kerusuhan. “Harapan kami sebagai penasihat hukum, aparat lebih bisa memilah, mana yang hanya ikut-ikutan saja dan mana yang memang benar-benar ikut melakukan kerusuhan maupun aktor intelektualnya. Dan anak-anak ini enggak ikut kerusuhan,” pungkasnya.

    Sidang lanjutan dijadwalkan pada Kamis (25/9/2025) dengan agenda mendengarkan saksi meringankan dari pihak terdakwa. [nm/beq]

  • Maling Rampok Harta Karun Emas Rp 11 Miliar, Modusnya Tak Terduga

    Maling Rampok Harta Karun Emas Rp 11 Miliar, Modusnya Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di era teknologi canggih, maling bisa dengan mudah membobol sistem pengamanan ketat di tempat penyimpanan ‘harta karun’ berharga di museum.

    Pada Agustus 2024, puluhan museum di Prancis dilaporkan telah menjadi korban penyerangan ransomware yang membuat sistem mereka kacau balau.

    Baru-baru ini, Museum Nasional Sejarah Alam Prancis juga terkena serangan siber pada Juli 2025. Penyerangan tersebut berhasil merusak sistem museum yang berdampak pada pembatalan sebuah pameran.

    Setelah sistem rusak, maling mencuri bongkahan emas senilai US$705.000 atau setara Rp11,7 miliar, dikutip dari The Register, Senin (22/9/2025).

    Emas itu ditampilkan dalam etalase museum. Pihak museum mengatakan maling menggunakan alat penggiling sudut untuk memotong pintu pengaman. Kemudian maling menggunakan obor las untuk membuka kotak yang berisi spesimen emas.

    Menurut sumber kepolisian, para pencuri kemungkinan tahu bahwa serangan siber sebelumnya telah menonaktifkan sistem pengawasan dan alarm di museum.

    Wakil Direktur Jenderal Museum Nasional Sejarah Alam Prancis, Emmanuel Skoulios, mengatakan bongkahan emas yang dicuri secara total memiliki berat 6 kilogram. Ia mengatakan emas tersebut kemungkinan besar telah dilebur, sehingga barang-barang tersebut mustahil ditemukan kembali.

    Pencurian barang berharga sudah beberapa kali terjadi di Prancis. Pekan lalu, Kering yang merupakan pemilik merek-merek mahal seperti Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen, melaporkan pembobolan sistem oleh pihak ketiga.

    Oknum penyerang berhasil memperoleh akses sementara ke data pelanggan terbatas dari beberapa outlet di bawah Kering. Maling tersebut dikatakan mencuri rekam jejak outlet, tetapi informasi keuangan perusahaan aman.

    Toko perhiasan Tiffany juga mengakui ada pembobolan yang berdampak pada lebih dari 2.500 konsumen. Penyerangan ke salah satu anak usaha konglomerasi LVMH tersebut dilaporkan dilakukan oleh kelompok penjahat siber ‘Scattered Spider’.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Di Balik Rentetan Pencurian Buku Langka Miliaran Rupiah di Eropa

    Di Balik Rentetan Pencurian Buku Langka Miliaran Rupiah di Eropa

    Jakarta

    Sejumlah perpustakaan di Eropa menjadi sasaran pencurian bernilai miliaran rupiah. Buku-buku langka dan berusia tua karya seniman dan sastrawan Rusia, seperti Alexander Pushkin dan Nikolai Gogol, raib.

    Selama 18 bulan, sejumlah edisi karya klasik Rusia dan publikasi antik lainnya dalam bahasa Rusia dicuri dari belasan perpustakaan Eropa, dari Baltik dan Finlandia hingga Swiss dan Prancis.

    Di beberapa tempat, modusnya mengganti buku-buku asli dengan salinannya. Di tempat lain, buku-buku itu diambil begitu saja dari perpustakaan, lalu tak pernah dikembalikan.

    “Pencurian terbesar sejak Perang Dunia Kedua,” kata Prof Hieronim Grala dari Universitas Warsawa kepada BBC menggambarkan skala kejahatan tersebut kepada media.

    Sebagai tanggapan, Europol – Badan Kerjasama Penegakan Hukum Uni Eropa membuka investigasi bernama Operasi Pushkin.

    Operasi ini melibatkan lebih dari 100 petugas polisi yang menggeledah sejumlah properti di beberapa negara.

    Sejauh ini sembilan tersangka telah dilacak dan ditangkap. Semuanya adalah warga negara Georgia.

    ‘Serasa menjadi penyihir’

    Terpidana pencuri buku Beka Tsirekidze terlihat di sebelah kanan dengan kolase foto Nikolai Gogol, mengatakan kepada BBC bahwa ia merasa seperti ‘penyihir’ dengan buku-buku. (BBC)

    Orang pertama yang ditangkap adalah Beqa Tsirekidze, 48 tahun. Ia diadili dan dihukum atas tiga kejahatan di dua negara yaitu Latvia dan Estonia. Kejahatan yang dilakukannya termasuk pencurian dari perpustakaan Tartu dan Tallinn.

    Saat ini, Tsirekidze sedang menjalani hukuman tiga tahun tiga bulan di Estonia. Meski begitu, narapidana di sana diizinkan berbicara dengan jurnalis, termasuk Tsirekidze.

    Atas dasar ini, BBC bisa berjumpa dengan Tsirekidze. Dalam pertemuan itu, ia menjelaskan keputusannya untuk terlibat dalam bisnis buku-buku antik untuk menghidupi keluarganya. Pekerjaan yang dijalaninya sejak 2008 adalah membeli, merestorasi, dan menjualnya kembali.

    Ketika ditanya mengenai pendidikan formalnya terkait restorasi buku, ia mengatakan mempelajari semuanya melalui latihan.

    “Saya seperti seorang penyihir dengan buku. Saya bisa memegang sebuah buku di tangan saya dan langsung tahu berapa nilainya dan berapa harga yang akan mereka bayar saat lelang,” katanya.

    Sekitar delapan tahun berjibaku tanpa tertangkap basah, Tsirekidze berurusan dengan hukum untuk pertama kalinya pada tahun 2016.

    Ia dihukum di Georgia karena mencuri buku-buku antik dari Museum Sejarah Tbilisi. Dia mengakui kesalahannya dan dia menerima hukuman percobaan.

    BBCBuku-buku tua dan berharga cenderung hilang dari perpustakaan universitas karena pencuri menganggap buku-buku tersebut tidak akan terpantau selama berbulan-bulan

    Enam tahun berselang, pada April 2022, terjadi lagi. Dua orang memasuki perpustakaan Universitas Tartu di Estonia, dan meminta untuk melihat delapan buku karya dua seniman dan satrawan Rusia abad ke-19 yaitu Alexander Pushkin dan Nikolai Gogol.

    Baca juga:

    Dengan bicara berbahasa Rusia, mereka menjelaskan kepada petugas perpustakaan bahwa mereka membutuhkan buku tersebut untuk adik laki-laki mereka yang sedang melakukan penelitian untuk studi lanjut di Amerika Serikat.

    Tiga bulan kemudian, staf perpustakaan baru menyadari bahwa dua buku telah diganti dengan yang palsu. Catatan perpustakaan menunjukkan bahwa buku-buku tersebut terakhir kali diambil oleh dua orang yang datang pada April itu.

    Para pustakawan kemudian bergegas memeriksa enam edisi buku klasik Rusia yang tersisa.

    Setelah diperiksa dengan teliti, enam buku itu telah ditukar dengan salinan yang dibuat secara terampil dan terlihat asli karena memiliki stempel perpustakaan dan nomor inventaris.

    Modus tiruan

    Kejadian terjadi lagi pada Oktober 2023. Sepasang anak muda duduk di ruang baca Perpustakaan Universitas Warsawa. Mereka adalah pria bertopi bisbol hitam dan perempuan berambut merah.

    Mereka sibuk membuka buku-buku tua, lalu pria muda itu mencium pipi pasangannya. Semua ini terpantau dari rekaman kamera pengawas di perpustakaan.

    Rupanya, pria muda itu adalah putra Tsirekidze, Mate, dan wanita itu adalah istri Mate, Ana Gogoladze. Mereka berdua kemudian ditangkap dengan tuduhan mencuri buku-buku senilai hampir US$100.000 (sekitar Rp1,7 miliar) dari perpustakaan. Mereka pun dihukum.

    Baca juga:

    Universitas Warsawa menjadi sasaran karena memiliki koleksi banyak buku sebelum dan sesudah era Soviet. Koleksi buku-buku itu merupakan benda-benda yang secara ajaib selamat dari Pemberontakan Warsawa pada 1944, ketika gedung tempat disimpannya buku-buku ini dibakar.

    “Kami adalah generasi yang paham betul bahwa seseorang pernah menyelamatkan buku-buku ini untuk kami,” kata Prof Hieronim Grala dari Universitas Warsawa kepada BBC.

    Secara keseluruhan, dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, 73 eksemplar buku langka senilai hampir US$600.000 (sekitar Rp10 miliar) dicuri dari perpustakaan. Beberapa pelaku pencurian hingga kini belum tertangkap.

    “Ini seperti memecahkan permata dari sebuah mahkota,” kata Prof Grala.

    BBCMate Tsirekidze dan Ana Gogoladze menargetkan Perpustakaan Universitas Warsawa

    Kenapa modus ini sulit terendus?

    Pelonggaran aturan yang memungkinkan penggunaan buku-buku langka dan buku-buku tua dari reformasi perpustakaan baru-baru ini diduga berperan meningkatkan jumlah pencurian, kata Prof Grala.

    Meski memberi akses lebih besar pada para pembaca, tapi ternyata ini menjadi ujian bagi para pegawai perpustakaan.

    Mereka tidak segera menyadari pergantian tersebut. “Ada kodenya, ada buku dengan ukuran yang sama, tidak ada celah di rak,” kata Prof Grala.

    “Tidak diragukan lagi bahwa kelompok pencuri yang datang sejak awal [mengincar buku-buku tertentu] telah mempersiapkan dengan baik. Tampaknya, mereka telah membuat tiruan berkualitas tinggi,” ujar Prof Grala.

    ‘Stempel kecil sebagai penanda’

    Umumnya, semua perpustakaan di seluruh dunia menandai buku dengan perangko atau stempel kecil sebagai penanda. Sebagai contoh, Rusia memiliki ciri khas “stempel yang kuat”, kata pakar dan kolektor buku langka, Pyotr Druzhnin.

    Secara teori, penanda ini dapat memudahkan identifikasi pada buku yang dicuri, kata para ahli. Akan tetapi, ini tidak selalu dapat dijadikan pegangan mengingat perpustakaan kadang menjual buku-buku sebagai duplikat, seperti yang terjadi pada zaman Soviet, karena kurangnya ruang.

    Selain itu, tutup atau bubarnya perpustakaan seperti yang terjadi pada banyak perpustakaan selama periode Perestroika juga mengakibatkan buku berstempel tersebar.

    Baca juga:

    Menurut Druzhinin, sulit untuk menentukan asal-usul buku-buku yang memiliki perangko dari abad ke-19 dan sebelumnya. “Jika perangko itu berasal dari abad ke-18 atau ke-19, kami tak tahu apa yang terjadi pada buku itu. Bagaimana ia tak lagi berada di perpustakaan, tak ada yang tahu.”

    Walakin, stempel juga bisa dihilangkan secara kimiawi. Halaman lama dalam sebuah buku juga bisa diganti dengan yang baru, tapi menggunakan kertas lama. Jejak manipulasi ini sering kali hanya diketahui oleh para kolektor atau ahli.

    Apa alasan pencurian buku langka terjadi?

    BBCKadang-kadang, pencuri mengambil buku-buku dari perpustakaan dan tidak mengembalikannya

    Maraknya pencurian buku klasik nan langka yang tersebar di sejumlah perpustakaan ini didorong harga yang tinggi dan akses mudah untuk memperolehnya.

    “Bayangkan, setengah kilo emas senilai US$60.000 (sekitar Rp1 miliar) dijaga oleh 22 orang bersenjata. Dua buku senilai US$60.000 tergeletak di suatu tempat di sebuah perpustakaan di Eropa, dan dijaga oleh seorang perempuan tua. Bahkan sering kali tidak ada pengawasan video,” kata Tsirekidze kepada BBC dari penjara Estonia.

    Pakar dan kolektor buku langka, Pyotr Druzhnin kemudian mencontohkan, warga negara Georgia, Mikhail Zamtaradze, yang juga dihukum setelah mencuri dan menjual buku-buku berharga dari Perpustakaan Universitas Vilnius di Lithuana pada Juni.

    Zamtaradze mendaftar di perpustakaan dengan menggunakan dokumen palsu dan memesan 17 edisi langka yang sebagian besar di antaranya memiliki stempel kecil. Dia kemudian mengganti 12 buku dengan salinannya dan mengambil lima buku dari perpustakaan yang tidak dikembalikannya.

    Nilai total buku-buku yang dicuri diperkirakan mencapai hampir US$700.000 (sekitar Rp11,7 miliar)

    Baca juga:

    Zamtaradze menyatakan di pengadilan bahwa ia telah mencuri buku-buku tersebut atas pesanan dari Moskow dan ia mengemas serta mengirimkannya dengan bus ke Belarusia. Untuk itu, ia menerima US$30.000 (sekitar Rp500 juta) dalam bentuk mata uang kripto.

    Ia mengklaim salinan dan dokumen palsu juga dikirim kepadanya dari Moskow. Pelanggannya, kata Zamtaradze, adalah petinggi rumah lelang di Moskow.

    Druzhinin menjelaskan, pembelian buku dari peminat buku mahal yang lingkupnya sempit ini bisa jadi sebagai tindakan patriotik. “Ini adalah momen bersejarah kembalinya buku-buku penting ke tanah air mereka,” katanya.

    Namun, para ahli seharusnya tahu bahwa “ini bukan koleksi pribadi yang dijual,” katanya.

    Ia pun memberi gambaran lonjakan buku-buku langka Rusia di pasaran pada periode 2022 dan 2024 yang bertepatan dengan memuncaknya gelombang kejahatan pencurian buku di Eropa.

    Bagaimana peran rumah lelang?

    BBCHanya karena sebuah buku memiliki stempel lama, bukan berarti buku itu telah dicuri dari perpustakaan, kata para ahli

    Pernyataan Zamtaradze mengenai rumah lelang ini mengangkat lagi seberapa jauh peran tempat lelang dengan buku-buku langka ini.

    Prof Grala menemukan empat publikasi terpisah dari Perpustakaan Universitas Warsawa yang dijual di rumah lelang LitFund di Moskow pada akhir 2022 dan 2023.

    BBC kemudian mendapatkan tangkapan layar dari Prof Grala tentang situs lelang yang menampilkan buku-buku yang dimaksud. Kemungkinan buku-buku itu berasal dari koleksi perpustakaan.

    Salah satu buku yang dilelang adalah The Tales of Ivan Belkin karya Pushkin, dengan stempel abad ke-19 yang terlihat jelas di foto-foto edisi tersebut.

    Lot lain di lelang yang sama memiliki empat volume kumpulan Puisi Pushkin. Pada gambar pada laman rumah lelang, yang sekarang telah dihapus, cap universitas Warsawa juga dapat dilihat.

    Direktur LitFund, Sergei Burmistrov, mengatakan lelang ini beroperasi sesuai undang-undang Federasi Rusia dan tidak menerima penjualan buku-buku yang memiliki stempel perpustakaan negara yang masih aktif.

    Burmistrov menambahkan bahwa pemilik buku menandatangani kontrak dengan rumah lelang untuk mengonfirmasi asal-usul hukum buku yang diterima untuk dilelang.

    Setiap buku kemudian diperiksa dengan cermat oleh ahli dari rumah lelang untuk memastikan tidak ada stempel atau tanda lain dari perpustakaan yang masih aktif.

    Stempel lama tidak selalu menimbulkan kecurigaan. “Pada tahun-tahun pasca-revolusi, sejumlah besar buku dari perpustakaan kekaisaran Rusia didistribusikan ke seluruh dunia dan berakhir di banyak koleksi negara dan pribadi, sehingga buku-buku yang berakhir di koleksi pribadi beredar bebas di pasar dunia,” kata Burmistrov kepada BBC.

    Prof Grala mengatakan kepada BBC bahwa masalah perangko lama memang rumit.

    “Jika ada stempel bersejarah dari Perpustakaan Universitas Warsawa dan kode historisnya dipertahankan, ini dianggap sebagai artefak tersendiri. Karena tidak ada yang akan membubuhkan stempel baru atau kode baru. Stempel ini bertahan selama 200 tahun, mereka tidak akan dicap ulang,” katanya kepada BBC.

    Sementara itu, Operasi Pushkin masih jauh dari selesai. Setidaknya satu tersangka sedang menunggu persidangan di Prancis karena mencuri buku-buku dari perpustakaan di sana.

    Pihak berwenang meyakini bahwa masih banyak penjahat yang masih berkeliaran. Begitu pula dengan beberapa buku paling berharga di Eropa.

    (ita/ita)

  • Menjawab Tantangan Transformasi Digital demi Inklusi Keuangan Aman

    Menjawab Tantangan Transformasi Digital demi Inklusi Keuangan Aman

    Jakarta, CNBC Indonesia – Percepatan transformasi digital di Indonesia masih dihadapkan berbagai tantangan mulai dari aksesibilitas, literasi, hingga keamanan siber. Padahal Indonesia kini menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai US$ 90 miliar yang diperkirakan akan tumbuh menjadi US$ 360 miliar pada 2030.

    Pemerintah pun gencar membangun jaringan telekomunikasi hingga ke pelosok negeri, sehingga masyarakat bisa mengakses internet. Hingga kini kurangnya infrastruktur pendukung merupakan tantangan terbesar dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

    Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet pada 2024 baru mencapai 79,5%, dengan tingkat keterampilan penggunaan yang secara rata-rata masih rendah. Artinya selain aksesibilitas, literasi juga menjadi pekerjaan rumah dalam transformasi digital di tanah air.

    Perkembangan teknologi yang begitu cepat, juga menyimpan risiko adanya kejahatan siber, mulai dari penipuan, pencurian data, hingga serangan-serangan yang bisa merugikan masyarakat. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pun secara aktif melakukan literasi dan perlindungan digital.

    Pengawasan digital juga dilakukan, bersamaan dengan menyeimbangkan perlindungan data pribadi dan cepatnya inovasi digital. Meski demikian, pemerintah tidak bisa sendiri, dibutuhkan kolaborasi dari sisi industri dalam inovasi dan pengamanan ruang digital.

    Dengan begitu bisa tercipta kedaulatan digital dan inklusi yang aman pun bisa tercapai. Sebagai salah satu pemeran penting dalam perkembangan digital tanah air, GoPay menyiapkan sejumlah upaya dan inovasi untuk menjawab berbagai tantangan perkembangan digital tanah air. Salah satunya dengan menyediakan layanan teknologi keuangan yang inklusif dan aman dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, serta mengaplikasikan teknologi AI

    Untuk mengupas tuntas tantangan digitalisasi, mulai dari infrastruktur yang belum merata, maraknya kejahatan siber, hingga literasi keuangan yang masih rendah, CNBC Indonesia dalam Merdeka Digital akan menggelar diskusi dengan tema “Menilik Masa Depan Dompet Digital, dari Inovasi Teknologi hingga Inklusi Keuangan yang Aman”. Acara ini akan berlangsung pada Rabu, 24 September 2025, pukul 10:15 WIB.

    Merdeka Digital ini akan menghadirkan Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Alexander Sabar dan Direktur/President GoTo Financial Sudhanshu Raheja.

    Keduanya akan membahas strategi dalam menghadapi tantangan transformasi digital di Indonesia dan peran teknologi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga kesiapan infrastruktur digital Indonesia, termasuk konektivitas (tower, jaringan), cloud, dan pusat data lokal. Tak ketinggalan soal kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.

    Merdeka Digital didukung oleh GoPay. Pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Polres Blitar Persempit Ruang Gerak Kriminalitas, Warga Diimbau Aktifkan Siskamling

    Polres Blitar Persempit Ruang Gerak Kriminalitas, Warga Diimbau Aktifkan Siskamling

    Blitar (beritajatim.com) – Polres Blitar kembali memperkuat komitmennya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) dengan menggelar patroli dan razia skala besar secara serentak di berbagai wilayah rawan kejahatan. Kegiatan yang dilakukan ini bertujuan untuk menekan angka kriminalitas, khususnya pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

    Menurut Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman patroli ini difokuskan pada titik-titik yang sering menjadi sasaran pelaku kejahatan. Ini merupakan upaya dari Polres Blitar untuk mempersempit ruang gerak kriminalitas.

    “Kami ingin memastikan bahwa Blitar tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya. Patroli ini adalah langkah preventif kami untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kriminal,” ujar Arif, Minggu (21/09/2025).

    Selain mengandalkan kekuatan kepolisian, Polres Blitar juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan. Pihak kepolisian mendorong warga untuk kembali mengaktifkan sistem keamanan swakarsa, seperti siskamling atau pos ronda, yang terbukti efektif dalam mencegah tindak kejahatan di tingkat lokal.

    “Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk lebih proaktif. Dengan siskamling, kita bisa membangun solidaritas dan mencegah kriminalitas secara bersama-sama,” tambahnya.

    Kegiatan patroli dan razia ini diharapkan dapat memberikan rasa aman yang lebih besar bagi warga, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan harmonis. Polres Blitar menegaskan akan terus melakukan langkah-langkah preventif serupa demi memastikan harkamtibmas yang kondusif di seluruh wilayah hukum Blitar. (owi/but)

  • Demo Menggila di Tetangga RI, Ribuan Warga Tuntut Pejabat Dipenjara

    Demo Menggila di Tetangga RI, Ribuan Warga Tuntut Pejabat Dipenjara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Skandal proyek pengendalian banjir palsu membuat warga Filipina murka. Demonstrasi kembali terjadi pada hari ini, Minggu (21/9/2025).

    Ribuan warga berkumpul di Manila untuk meluapkan kemarahan terkait proyek pengendalian banjir yang diyakini telah merugikan pembayar pajak hingga miliaran dolar AS.

    Kemarahan atas proyek tersebut telah meningkat di Filipina sejak Presiden Ferdinand Marcos menjadikannya sorotan utama dalam pidato kenegaraan pada Juli 2025, menyusul banjir mematikan yang telah berlangsung selama berminggu-minggu, dikutip dari Channel News Asia, Minggu (21/9/2025).

    Pada awal pekan ini, Marcos mengatakan ia tidak menyalahkan orang-orang karena melakukan protes, sambil menyerukan agar demonstrasi tetap damai. Tentara telah ditempatkan dalam status ‘siaga merah’ sebagai tindakan pencegahan.

    “Ada kalanya saya harus mengarungi banjir,” kata Aly Villahermosa, seorang mahasiswa keperawatan berusia 23 tahun dari Metro Manila, kepada AFP, ketika sekitar 13.000 orang berkumpul pada Minggu pagi di Taman Luneta di ibu kota.

    “Jika ada anggaran untuk proyek-proyek hantu, mengapa tidak ada anggaran untuk sektor kesehatan?” katanya, menyebut pencurian dana publik sebagai sesuatu yang memalukan.

    Teddy Casino, 56, ketua aliansi sayap kiri Bagong Alyansang Makabayan, mengatakan kelompoknya tidak hanya menuntut pengembalian dana yang dicuri tetapi juga hukuman penjara bagi mereka yang terlibat.

    “Korupsi mengharuskan orang turun ke jalan dan mengekspresikan kemarahan mereka dengan harapan dapat menekan pemerintah agar benar-benar menjalankan tugasnya,” ujarnya.

    Kerumunan yang lebih besar diperkirakan akan berkumpul di kemudian hari untuk berbaris di jalan raya yang dikenal sebagai EDSA, lokasi protes Gerakan Kekuatan Rakyat yang membantu menggulingkan ayah diktator Marcos dari kekuasaan pada tahun 1986.

    Skandal pengendalian banjir telah memicu perubahan kepemimpinan di kedua majelis Kongres, dengan Ketua DPR Martin Romualdez, sepupu Marcos, mengajukan pengunduran dirinya awal pekan ini ketika penyelidikan sedang berlangsung.

    Awal bulan ini, para pemilik perusahaan konstruksi menuduh hampir 30 anggota DPR dan pejabat Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya (DPWH) menerima pembayaran tunai.

    Departemen Keuangan memperkirakan bahwa ekonomi Filipina merugi hingga 118,5 miliar peso (US$2 miliar/Rp33 triliun) dari 2023 hingga 2025 akibat korupsi dalam proyek-proyek pengendalian banjir. Greenpeace memperkirakan angka tersebut sebenarnya mendekati US$18 miliar (Rp299 triliun).

    Filipina memiliki sejarah panjang skandal yang melibatkan dana publik, di mana politisi tingkat tinggi yang terbukti bersalah melakukan korupsi biasanya lolos dari hukuman penjara yang berat.

    Dalam kunjungan baru-baru ini ke Bulacan, provinsi yang dilanda banjir di utara Manila, tempat beberapa proyek palsu teridentifikasi, wartawan AFP melihat penduduk berjalan tertatih-tatih di air keruh dengan sepatu bot karet.

    Elizabeth Abanilla, seorang pensiunan berusia 81 tahun, mengatakan politisi dan kontraktor sama-sama bersalah.

    “Mereka seharusnya tidak menyerahkan (uang) sebelum pekerjaan selesai,” katanya. “Keduanya bersalah,” ia menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bawa Kabur Motor dan Uang Ringgit Tetangga, Warga Pasongsongan Ditangkap Polisi

    Bawa Kabur Motor dan Uang Ringgit Tetangga, Warga Pasongsongan Ditangkap Polisi

    Sumenep (beritajatim.com) – DD (31), warga Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, ditangkap aparat Polsek Pasongsongan setelah terbukti membawa kabur sepeda motor dan uang ringgit milik tetangganya. Korban berinisial S (44), seorang ibu rumah tangga asal Dusun Morasen, Desa Pasongsongan.

    Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengatakan penangkapan dilakukan setelah Unit Reskrim Polsek Pasongsongan menerima laporan dari korban. “Saat ditangkap, tersangka DD mengakui perbuatannya dan menyerahkan sejumlah barang bukti yang dia curi dari rumah korban,” ujarnya, Sabtu (20/9/2025).

    Peristiwa pencurian ini terjadi pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Korban melaporkan kehilangan sepeda motor dan sejumlah barang lain dari rumahnya. Setelah laporan diterima, polisi segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan pelaku di wilayah setempat.

    Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Vario warna hitam, satu unit handphone merek Vivo Y30, serta empat lembar uang ringgit Malaysia.

    “Tersangka ditahan di Polsek Pasongsongan untuk proses penyidikan lebih lanjut. Tersangka dijerat pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara,” jelas Widiarti. [tem/beq]

  • 2 Maling Laptop dan HP di Bendungan Hilir Ditangkap Berkat Pelacakan Digital
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 September 2025

    2 Maling Laptop dan HP di Bendungan Hilir Ditangkap Berkat Pelacakan Digital Megapolitan 20 September 2025

    2 Maling Laptop dan HP di Bendungan Hilir Ditangkap Berkat Pelacakan Digital
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pria berinisial YG (26) menjadi korban pencurian oleh dua maling, yakni W (45) dan R (31), di indekos wilayah Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo mengatakan, tindak pidana ini dilaporkan korban melalui layanan call center 110.
    Unit Reskrim Polsek Tanah Abang menangkap pelaku W dan R hasil pelacakan jejak digital pada barang hasil curian. 
    “Korban mendapati kamar kosnya dalam keadaan tidak terkunci dan sejumlah barang berharga hilang berupa laptop, tablet, handphone, dan tas,” ucap Susatyo dalam keterangannya, Sabtu (20/9/2025).
    Dari peristiwa ini, korban mengalami kerugian senilai Rp 20,2 juta.
    Namun, pelarian dua maling itu sia-sia karena ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Tanah Abang.
    “Dua tersangka berinisial W dan R berhasil diamankan beserta barang bukti di lokasi yang berbeda,” ujar Susatyo.
    Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Haris Akhmad Basuki menjelaskan bahwa pencurian terjadi ketika YG pulang kerja dan mendapati kamar kosnya dalam keadaan tidak terkunci serta gemboknya hilang.
    “Dari penyelidikan, barang-barang milik pelapor ditemukan di wilayah Cipondoh, Tangerang. Kami pun langsung melakukan penangkapan terhadap dua pelaku yang diduga kuat melakukan pencurian,” jelas Haris.
    Polisi mengamankan barang bukti laptop merek MSI, tablet Infinix, ponsel Vivo, tas Steady Gods, serta uang tunai hasil penjualan salah satu barang curian.
    Kedua tersangka telah ditahan dan dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan. Pelaku terancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun.
    “Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan melapor segera jika menemukan kejadian serupa,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.