Kasus: pencurian

  • Polsek Sukolilo Tangkap Penadah Motor Curian Nmax, Sudah 6 Kali Terima Barang Hasil Kejahatan

    Polsek Sukolilo Tangkap Penadah Motor Curian Nmax, Sudah 6 Kali Terima Barang Hasil Kejahatan

    Surabaya (beritajatim.com) – Setelah melakukan penyelidikan mendalam atas kasus pencurian sepeda motor Yamaha Nmax di kawasan Keputih, Surabaya, pada Juli 2025 lalu, Unit Reskrim Polsek Sukolilo akhirnya menangkap penadah hasil kejahatan berinisial AR (44), warga asal Sampang, Madura, yang kini tinggal di kawasan Sidotopo.

    Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Iptu Adjie Rizki mengatakan penangkapan AR merupakan hasil pengembangan dari kasus sebelumnya, setelah pihaknya berhasil menangkap pelaku utama pencurian berinisial MJR (33) di Jalan Wonosari, Semampir. Berdasarkan keterangan MJR, polisi kemudian melakukan penelusuran hingga akhirnya mengamankan AR di Sidotopo.

    “AR kami amankan setelah kami mendapatkan informasi dari MJR,” ujar Adjie, Senin (20/10/2025).

    Dari hasil pemeriksaan, AR mengakui telah enam kali menerima motor hasil curian dari MJR, termasuk satu unit Yamaha Nmax yang dicuri di Keputih. Motor tersebut dibeli dengan harga Rp 8,5 juta, kemudian dijual kembali dengan harga Rp 8,7 juta ke seseorang di Madura.

    “Oleh AR sepeda motor itu dijual kembali dengan harga Rp 8,7 juta ke seseorang di Madura,” imbuh Adjie.

    Polisi saat ini masih mendalami jaringan penadah lain yang diduga turut menerima barang hasil kejahatan, termasuk barang elektronik yang dicuri oleh MJR. “Kami masih terus dalami kasus ini. Mengingat tersangka MJR sudah melakukan aksi pencurian dan pembobolan hingga 24 kali hanya dalam waktu 4 bulan,” jelas Adjie.

    Sebelumnya, pada Rabu (8/10/2025), anggota Polsek Sukolilo menembak kedua kaki pelaku pencurian berinisial MJR alias Robot karena melawan saat akan diamankan. Pria 39 tahun asal Semampir itu diketahui merupakan residivis yang sudah lima kali keluar masuk penjara akibat kasus serupa.

    Kapolsek Sukolilo AKP Sigit Wahyu menjelaskan, penangkapan MJR bermula dari laporan pencurian sepeda motor Yamaha Nmax dan pembobolan kos di Keputih pada 22 Juli 2025. Setelah serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi, identitas pelaku berhasil dipastikan sebagai MJR.

    “Setelah kami periksa saksi dan CCTV di sekitar lokasi, kami pastikan jika tersangka adalah MJR,” kata Sigit, Sabtu (18/10/2025).

    MJR akhirnya ditangkap di kawasan Wonosari, Surabaya. Namun saat diamankan, pelaku melakukan perlawanan sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan ke bagian kaki. “Terpaksa kami tembak kedua kakinya karena melawan saat akan diamankan. Tentunya tindakan tegas terukur itu sudah sesuai dengan prosedur yang ada,” jelas Sigit.

    Dari catatan kepolisian, MJR baru saja bebas dari masa tahanan pada Mei 2025. Ia mengaku kembali melakukan pencurian karena kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah keluar dari penjara. [ang/beq]

  • China Tuduh AS Bobol Pusat Waktu Nasional, Sistem Keuangan Berpotensi Lumpuh

    China Tuduh AS Bobol Pusat Waktu Nasional, Sistem Keuangan Berpotensi Lumpuh

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China menuding Amerika Serikat (AS) melakukan operasi spionase siber terhadap Pusat Layanan Waktu Nasional (National Time Service Center), lembaga yang bertanggung jawab menjaga dan menyiarkan waktu standar China.

    Mengutip Reuters, Beijing memperingatkan pelanggaran serius ini berpotensi mengganggu jaringan komunikasi, sistem keuangan, pasokan listrik, hingga waktu standar internasional.

    Kementerian Keamanan Negara (Ministry of State Security/MSS) China dalam pernyataannya di akun WeChat, Minggu (19/10), menyebut Badan Keamanan Nasional AS (National Security Agency/NSA) telah melakukan serangan siber jangka panjang terhadap pusat tersebut.

    Investigasi disebugt menemukan bukti pencurian data dan kredensial sejak 2022 yang digunakan untuk memata-matai perangkat seluler serta sistem jaringan milik staf lembaga itu.

    Menurut MSS, NSA memanfaatkan celah keamanan pada layanan pesan instan milik merek ponsel asing untuk menyusup ke perangkat pegawai pada 2022.

    Lembaga itu juga menuduh AS melancarkan serangan terhadap sistem jaringan internal serta berupaya menyerang sistem penentuan waktu presisi tinggi berbasis darat sepanjang 2023 dan 2024.

    Pusat Waktu Nasional sendiri berada di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences) dan berperan vital dalam menjaga sinkronisasi waktu nasional.

    Menanggapi tuduhan tersebut, Kedutaan Besar AS di Beijing tidak memberikan klarifikasi langsung. Namun dalam pernyataannya kepada Reuters, juru bicara kedutaan menyebut pelaku siber asal China telah meretas jaringan sejumlah penyedia telekomunikasi besar di AS dan global untuk melakukan kampanye spionase siber berskala luas.

    “China adalah ancaman siber paling aktif dan persisten terhadap jaringan pemerintah AS, sektor swasta, dan infrastruktur kritikal,” ujar juru bicara AS, dikutip Bisnis.com pada Senin (20/10/2025).

    Tuduhan terbaru ini muncul di tengah memanasnya hubungan dagang kedua negara, termasuk kebijakan China memperketat ekspor mineral tanah jarang serta ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap produk-produk asal China.

     

  • Residivis Asal Klaten Kembali Beraksi, Polres Ngawi Bongkar Jaringan Curanmor Lintas Provinsi

    Residivis Asal Klaten Kembali Beraksi, Polres Ngawi Bongkar Jaringan Curanmor Lintas Provinsi

    Ngawi (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ngawi berhasil mengungkap jaringan pencurian sepeda motor lintas provinsi yang dikendalikan oleh seorang residivis empat kali, S alias Benjo (45), warga Desa Kawarasan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pelaku kembali beraksi setelah berulang kali menjalani hukuman atas kasus serupa.

    Kasus ini bermula dari laporan polisi LP/B/5/X/2025/SPKT/Polsek Karangjati/Polres Ngawi/Polda Jatim pada 17 Oktober 2025. Peristiwa terjadi di sebuah bengkel di Jalan Raya Ngawi–Caruban, Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, Benjo datang dengan alasan memperbaiki dinamo. Namun ketika korban lengah, ia membawa kabur sepeda motor Honda Supra X 125 bernopol AE 4513 FO milik Yen, warga Madiun.

    “Jumat tanggal 17 Oktober 2025, ada laporan dari pemilik bengkel Dinamo. Laporan masuk ke Polres, kemudian kami melakukan penyelidikan. Dari patroli siber, kami menemukan informasi bahwa kendaraan tersebut diposting di salah satu media sosial,” jelas Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Aries Gunadi, Senin (20/10/2025).

    Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan lokasi sepeda motor berada di Kabupaten Nganjuk. Dengan bantuan masyarakat dan tim khusus, petugas berhasil menangkap pelaku utama beserta dua penadah: W (42), warga Kecamatan Krembung, Sidoarjo, dan S alias Jibrut (34), warga Desa Bagorkulon, Kabupaten Nganjuk. Polisi juga menyita tiga sepeda motor lain dari tangan para tersangka.

    AKP Aries menyebut, hasil interogasi mengungkap bahwa Benjo merupakan residivis kasus penipuan dan penggelapan kendaraan bermotor yang sudah empat kali keluar masuk penjara. Ia mengaku telah melakukan serangkaian aksi serupa di sejumlah daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

    “Dari hasil pendalaman, pelaku mengakui bahwa ia sudah berulang kali melakukan penipuan dan penggelapan kendaraan di sejumlah wilayah, termasuk Ngawi, Madiun, Klaten, dan Boyolali,” ungkap AKP Aries.

    Berdasarkan keterangan pelaku, aksi kejahatan dilakukan di 17 lokasi berbeda: Ngawi (1 TKP), Madiun (1 TKP), Tuban (1 TKP), Sragen (1 TKP), Solo (1 TKP), Klaten (7 TKP), Sukoharjo (2 TKP), dan Boyolali (3 TKP). Barang bukti yang diamankan meliputi satu unit BPKB dan sepeda motor Honda Supra X 125 (AE 4513 FO), satu unit Honda Beat W 4436 NH, satu unit Honda Revo tanpa plat, dan satu unit Honda Vario 150 AG 4175 VAH.

    Polisi kini menahan ketiga tersangka di Rutan Polres Ngawi untuk penyidikan lebih lanjut. Mereka dijerat Pasal 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara, serta Pasal 480 ayat (1) KUHP tentang penadahan, dengan ancaman maksimal 4 tahun penjara.

    AKP Aries menegaskan pihaknya akan memperketat pengawasan serta mengembangkan penyelidikan terhadap kemungkinan jaringan curanmor lintas provinsi lainnya yang terhubung dengan pelaku ini.

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan jajaran Polda Jatim dan Polda Jateng untuk memetakan kemungkinan adanya sindikat lain yang masih aktif,” tambahnya.

    Sepanjang tahun 2025, Polda Jawa Timur mencatat peningkatan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) sebesar 12 persen dibanding tahun sebelumnya, terutama di wilayah perbatasan seperti Ngawi, Madiun, dan Bojonegoro. Modus yang paling sering digunakan adalah penggelapan berkedok jual beli kendaraan dan penipuan di bengkel.

    Kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya pemilik bengkel dan pedagang motor bekas, agar lebih waspada terhadap pelaku dengan modus pura-pura memperbaiki kendaraan atau membeli motor tanpa dokumen lengkap. [fiq/beq]

  • Perahu Nelayan di Camplong Sampang Raib Saat Dini Hari, Warga Pesisir Kembali Resah

    Perahu Nelayan di Camplong Sampang Raib Saat Dini Hari, Warga Pesisir Kembali Resah

    Sampang (beritajatim.com) – Aksi pencurian perahu nelayan kembali terjadi di wilayah pesisir Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, dan membuat warga setempat resah. Perahu milik nelayan bernama Zahri, warga Desa Tambaan, dilaporkan hilang pada Jumat (17/10/2025) dini hari.

    Menurut keterangan Zahri, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Ia sempat mendengar suara mesin perahu menyala, namun mengira suara tersebut berasal dari anaknya yang akan berangkat melaut lebih awal.

    “Saya dengar suara mesin, tapi saya pikir anak saya yang bawa. Ternyata pagi harinya saya cek, perahu sudah hilang,” ungkapnya kepada beritajatim.com, Senin (20/10/2025).

    Ia menjelaskan bahwa posisi perahunya berada di bagian paling pinggir dari deretan kapal yang bersandar di pesisir. Kondisi itu diduga dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksinya dengan mudah. “Letak perahu saya di bagian paling pinggir, jadi mudah diambil. Pelaku memanfaatkan situasi,” tuturnya.

    Zahri berharap warga pesisir Camplong yang mungkin melihat perahunya — berwarna putih dengan tulisan “Pawang” di bagian lambung — dapat segera menginformasikan keberadaannya. “Kalau ada yang melihat, tolong bantu sampaikan ke saya,” pintanya.

    Ia menambahkan, kasus pencurian perahu seperti ini bukan kali pertama terjadi di wilayah pesisir Camplong. Para nelayan kini berharap aparat kepolisian dapat meningkatkan patroli malam di kawasan pelabuhan rakyat untuk mencegah kejadian serupa terulang. [sar/beq]

  • Lagi Ramai Gaya Penipuan Baru Sebar SMS, Korbannya Banyak

    Lagi Ramai Gaya Penipuan Baru Sebar SMS, Korbannya Banyak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat tengah dilanda lonjakan besar kasus SMS scam yang kini berkembang menjadi jaringan kejahatan siber bernilai miliaran dolar.

    Penyelidik federal menyebut operasi ini memiliki keterkaitan dengan kelompok kriminal di China dan telah berevolusi dari sekadar gangguan kecil menjadi bisnis kriminal global yang terorganisir.

    Menurut laporan The Wall Street Journal, pesan-pesan palsu yang dikirim pelaku meniru lembaga resmi seperti instansi jalan raya, perusahaan ekspedisi, atau dinas keuangan kota.

    Modusnya, penerima diarahkan ke situs web yang tampak sah untuk membayar tagihan tol atau ongkos kirim paket. Saat korban memasukkan data kartu kredit atau rekening bank, informasi itu dicuri dan dijadikan bahan untuk pencucian uang digital.

    Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) memperkirakan bahwa hanya dari modus penipuan pembayaran tol dan biaya pengiriman, jaringan kriminal ini telah meraup lebih dari US$1 miliar dalam tiga tahun terakhir.

    Penyelidik menemukan bahwa jaringan tersebut menggunakan sistem pengiriman pesan berskala industri yang disebut SIM farm, yaitu instalasi dengan ratusan perangkat dan puluhan kartu SIM di tiap unit. Satu operator dapat mengirim ribuan pesan penipuan dalam waktu singkat.

    “Satu orang di sebuah ruangan dengan SIM farm bisa mengirim jumlah pesan teks setara dengan 1.000 nomor telepon,” ujar Adam Parks, Asisten Agen Khusus di Homeland Security Investigations, dikutip dari Techspot, Senin (20/10/2025).

    Perusahaan keamanan siber Unit 221b mencatat sedikitnya 38 SIM farm beroperasi di kota besar AS seperti Houston, Los Angeles, Phoenix, dan Miami.

    Banyak di antaranya disembunyikan di kantor sewaan, toko kecil, atau bangunan kosong. Para pekerja lepas dibayar untuk mengonfigurasi perangkat berdasarkan instruksi yang dikirim melalui aplikasi pesan asal China, seperti WeChat.

    Sementara itu, data dari perusahaan keamanan Proofpoint menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah pesan scam bertema tol. Pada bulan lalu saja, tercatat 330.000 pesan penipuan terkirim hanya dalam satu hari, meningkat 3,5 kali lipat dibanding awal 2024.

    Pesan-pesan tersebut sering kali mengarahkan korban ke situs phishing yang meniru halaman pembayaran resmi. Situs-situs ini dibuat menggunakan perangkat lunak yang beredar di kanal kriminal Telegram, memungkinkan penipu menyalin tampilan situs perusahaan tanpa keahlian teknis tinggi. Para ahli memperingatkan, situs palsu ini tidak hanya mencuri data kartu tetapi juga kode one-time password atau OTP untuk membobol akun korban.

    Penyelidik juga menemukan pola baru di mana data kartu curian dihubungkan ke dompet digital seperti Google Pay atau Apple Pay di Asia. Pelaku kemudian membagikan aksesnya kepada pekerja di AS untuk digunakan berbelanja seolah-olah mereka pemilik sah kartu tersebut. Dari transaksi ini, para pekerja mendapat bayaran kecil, sekitar 12 sen untuk setiap US$100 yang dibelanjakan.

    Setelah data keuangan berhasil dicuri, jaringan kriminal memanfaatkan pasar gelap di Telegram untuk merekrut warga AS agar membeli barang atau kartu hadiah menggunakan kartu curian. Barang-barang seperti elektronik, kosmetik, hingga iPhone kemudian dikirim ke China, menciptakan aliran dana baru bagi kelompok kejahatan terorganisir di sana.

    Salah satu kasus menonjol terjadi di Kentucky. Seorang warga negara China bernama Heng Yin mengaku bersalah atas penipuan dan pencurian identitas setelah menggunakan 107 nomor kartu kredit curian untuk membeli 70 kartu hadiah senilai hampir US$5.000. Penyelidik menemukan Yin menyembunyikan kartu-kartu itu di bawah belanjaan lain saat bertransaksi di kasir swalayan, memungkinkan dia menguras banyak akun hanya dengan satu ponsel Android.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Geger Perampokan di Museum Louvre, Pelaku Masih Terus Diburu

    Geger Perampokan di Museum Louvre, Pelaku Masih Terus Diburu

    Paris

    Kepolisian Prancis terus memburu komplotan perampok yang menggondol delapan perhiasan kerajaan yang tak ternilai harganya dari Museum Louvre di jantung kota Paris pada siang hari bolong. Puluhan penyelidik sedang melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap tindak perampokan tersebut.

    Para pejabat Prancis, seperti dilansir AFP, Senin (20/10/2025), mengatakan bahwa tim yang terdiri atas 60 penyelidik sedang menyelidiki dugaan bahwa pencurian perhiasan itu direncanakan dan dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir.

    Di Prancis, hal tersebut memicu perdebatan mengenai kurangnya keamanan di museum-museum yang ada di negara tersebut. Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez mengakui kurangnya keamanan sebagai “titik lemah utama”.

    Aksi pencurian menggemparkan publik itu terjadi pada Minggu (19/10), dengan sumber yang mengetahui penyelidikan mengatakan bahwa para pencuri tiba antara pukul 09.30 da 09.40 waktu setempat, tak lama setelah museum dibuka untuk umum pukul 09.00 waktu setempat.

    Para pencuri itu menggunakan kerekan furnitur, alat yang digunakan untuk memindahkan furnitur berukuran besar, untuk mengakses Galeri Apollo, yang menjadi rumah bagi koleksi perhiasan kerajaan, dan memakai peralatan pemotong untuk masuk melalui jendela serta membuka etalase.

    Klip singkat aksi pencurian itu, yang tampaknya terekam melalui ponsel seorang pengunjung museum, ditayangkan oleh salah satu saluran berita Prancis.

    Para pencuri yang memakai penutup wajah itu mencuri sembilan perhiasan dari abad ke-19, namun salah satunya — mahkota Permaisuri Eugenie — terjatuh dan rusak saat mereka melarikan diri.

    Kementerian Kebudayaan Prancis menyebut bahwa delapan perhiasan yang “tak ternilai” telah dicuri. Daftar yang dirilis mencakup kalung zamrud dan berlian pemberian Napoleon kepada istrinya, Permaisuri Marie Louise, kemudian juga diadem milik Permaisuri Eugenie yang bertakhtakan hampir 2.000 berlian.

    Nunez menyebut pencurian itu berlangsung hanya dalam waktu tujuh menit dan diduga dilakukan oleh tim berpengalaman, kemungkinan “orang asing”.

    Penindakan yang dilakukan oleh staf museum memaksa para pencuri kabur dan meninggalkan beberapa peralatan yang digunakan dalam aksi pencurian itu.

    Pencurian ini menjadi yang pertama terjadi di Museum Louvre sejak tahun 1998 silam, ketika lukisan karya Corot dicuri dan tidak pernah ditemukan.

    Presiden Emmanuel Macron, dalam pernyataan via media sosial, mengatakan bahwa “segala upaya sedang dilakukan” untuk menangkap para pelaku dan mendapatkan kembali perhiasan yang dicuri.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Lukisan Mesir Kuno Dicuri dari Makam di Nekropolis Saqqara

    Lukisan Mesir Kuno Dicuri dari Makam di Nekropolis Saqqara

    JAKARTA – Sebuah lukisan batu kapur berusia 4.000 tahun yang tersimpan di sebuah makam di Nekropolis Saqqara, Mesir, telah hilang, menjadikannya artefak Mesir kuno kedua yang dilaporkan dicuri dalam waktu kurang dari sebulan.

    Lukisan tersebut, yang berasal dari Dinasti Keenam Kerajaan Lama, antara 2700 SM dan 2200 SM, tersimpan di makam Khentika, seorang pejabat dari era tersebut yang situs pemakamannya ditemukan pada tahun 1950-an.

    Ini adalah pencurian artefak kuno kedua dalam beberapa minggu terakhir setelah gelang emas berusia 3.000 tahun dari Museum Mesir di Kairo dicuri bulan lalu, dilebur, dan dijual. Pencurian ini telah menimbulkan kekhawatiran atas keamanan harta karun arkeologi Mesir, yang terdiri dari ribuan benda yang berusia ribuan tahun.

    Lukisan yang hilang dari Nekropolis Saqqara, situs Warisan Dunia UNESCO di selatan Kairo, dilaporkan menggambarkan kalender Mesir kuno. Lukisan ini membagi tahun menjadi tiga musim pertanian – banjir (Akhet), tanam (Proyat), dan panen (Shomu) – yang mencerminkan siklus Sungai Nil, yang melambangkan pentingnya jalur air tersebut bagi masyarakat Mesir kuno.

    Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, bagian dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala, Mohamed Ismail mengonfirmasi hilangnya lukisan tersebut, mengatakan jaksa penuntut telah membuka penyelidikan.

    Ismail mengatakan makam tersebut telah ditutup sejak 2019, ketika terakhir kali digunakan untuk menyimpan artefak.

    Sebuah komite yang dipimpin oleh direktur situs Saqqara, Amr Al Tibi, dibentuk untuk mengaudit isi makam dan menentukan penyebab pencurian tersebut, kata Ismail.

    “Setelah menerima laporan komite, masalah tersebut segera dirujuk ke jaksa penuntut umum untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The National 16 Oktober.

    Hilangnya lukisan tersebut pertama kali dilaporkan oleh media Mesir, dengan beberapa media mengatakan misi arkeologi Inggris yang bekerja di situs tersebut menemukan artefak tersebut hilang pada Bulan Mei. Pihak berwenang belum memberikan detail kapan pencurian itu mungkin terjadi atau bagaimana pencurian itu dilakukan.

    Makam Khentika merupakan situs penting di Saqqara dan terkenal dengan prasasti-prasastinya, termasuk kutukan langka pada fasadnya yang memperingatkan siapa pun yang masuk akan hukuman ilahi.

    Saqqara, bagian dari ibu kota kuno Memphis, menyimpan beberapa harta karun arkeologi terpenting Mesir, termasuk Piramida Bertingkat Djoser dan beberapa piramida yang lebih kecil.

    Nekropolis ini telah menjadi pusat perhatian wisatawan dan peneliti, tetapi Kementerian Pariwisata dan Purbakala kini menghadapi pengawasan ketat atas keamanan harta karun di situs tersebut.

    Langkah-langkah baru-baru ini telah diambil oleh otoritas Mesir untuk mencegah penyelundupan. Foto-foto lukisan yang hilang tersebut sedang diedarkan ke semua bandara, pelabuhan laut, dan perlintasan perbatasan darat di negara itu, kata kementerian tersebut.

    Para penyelidik sedang berupaya untuk menentukan apakah pencurian tersebut terkait dengan jaringan perdagangan manusia yang telah terjadi wilayah tersebut.

    Diketahui, Mesir sedang bersiap untuk membuka Museum Agung Mesir yang baru di Giza, tempat banyak artefak paling berharga negara itu akan dipamerkan. Namun, pencurian baru-baru ini menyoroti tantangan dalam melindungi warisan kuno negara tersebut.

    Pencurian gelang bulan lalu menyebabkan penangkapan empat tersangka, termasuk seorang karyawan museum. Namun, gelang yang dihiasi batu permata lapis lazuli dan dikaitkan dengan firaun Mesir kuno Amenemope tersebut dilebur setelah dijual di pasar perhiasan Kairo.

  • Kronologi Perampokan Louvre Paris, Permata Napoleon Hilang 4 Menit?

    Kronologi Perampokan Louvre Paris, Permata Napoleon Hilang 4 Menit?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perampokan terjadi di Museum Louvre Paris di siang bolong Minggu waktu setempat. AFP menyebut, hanya butuh tujuh menit bagi perampok beraksi sementara AP mengatakan hanya dalam empat menit.

    Intinya, perampok mencuri permata mahkota Prancis yang tak ternilai harganya, “Permata Napoleon”. Tetapi para pelaku menjatuhkan sebuah mahkota bertahtakan permata saat mereka melarikan diri.

    Secara rinci laman AFP menyebut, sebenarnya banyak harta karun Prancis yang dicuri. Termasuk kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon kepada istrinya, Permaisuri Marie Louise, dan mahkota abad ke-19 milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunggah postingan di media sosial. Segala upaya sedang dilakukan untuk menangkap para pelaku dan mendapatkan kembali harta karun tersebut.

    “Rasanya seperti film Hollywood,”, ujar seorang turis Amerika, Talia Ocampo, dikutip Senin (20/10/2025).

    “Rasanya gila dan sesuatu yang tak akan kami lupakan, kami tidak bisa pergi ke Louvre karena ada perampokan”, ujarnya.

    Beberapa perampokan memang menargetkan museum Prancis dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu memaksa penutupan Louvre, museum yang paling banyak dikunjungi di dunia dan rumah bagi lukisan Mona Lisa.

    Namun bagaimana kejadian itu terjadi? Seperti apa kronologinya?

    Mengutip Time, yang merujuk surat kabar harian Prancis Le Parisien, para pelaku menggunakan lokasi konstruksi sebagai kedok. Ada total, empat pencuri bertopeng dan penutup kepala-wajah, memasuki Museum melalui fasad yang menghadap Sungai Seine sekitar pukul 09.30 pagi.

    Pekerjaan konstruksi membantu perampokan mereka karena sebuah anjungan kerja cherry picker memungkinkan para pelaku mengakses langsung ruang perhiasan Galeri Apollo di lantai pertama. Ini hanya berjarak kurang dari 300 yard dari lukisan Mona Lisa.

    Menurut Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati rekaman CCTV menunjukkan pelaku masuk “dengan tenang” dan menghancurkan etalase berisi perhiasan. Dati mengatakan “tidak ada kekerasan” selama perampokan, yang ia gambarkan sebagai “sangat profesional”.

    Sebuah tangga di sudut tenggara gedung, yang menghadap ke Sungai Seine, kini jadi fokus penyidik. Tangga tersebut dipasang pada lift mekanis dan menyentuh balkon di lantai atas museum.

    Namun, pihak berwenang belum dapat memastikan apakah tangga tersebut digunakan untuk pekerjaan konstruksi atau ditempatkan oleh para pencuri.

    Hentakan Kaki di Jendela dan Kabur dengan Yamaha

    Mengutip CNN International, seorang pemandu wisata mengatakan kepada laman itu, bahwa ia mendengar suara yang ia gambarkan sebagai “hentakan kaki” di jendela pada pagi hari. Setelahnya, petugas keamanan tiba-tiba memerintahkan untuk mengevakuasi museum.

    “Saya sedang mencoba mencari tahu apa yang terjadi ketika saya melihat staf museum berteriak seperti itu,” ujar Ryan el Mandari.

    “Kemudian mereka berbalik, sangat cepat, dan mulai berlari sambil berteriak ‘keluar, keluar, keluar, keluar, evakuasi!,” tambahnya.

    Setelah perampokan yang cepat, para pencuri dilaporkan melarikan diri dengan skuter Yamaha ‘TMax’, yang bermesin 560cc bertenaga, dan menuju ke jalan raya terdekat. Penyelidik kini sedang mempelajari rute pelarian.

    Kepegawaian yang Menjadi Masalah

    Kepegawaian telah menjadi masalah yang terus-menerus terjadi di Louvre dalam beberapa bulan terakhir. Aksi mogok staf membuat museum ditutup selama berjam-jam pada musim panas, setelah para pekerja menyuarakan kekhawatiran tentang kepadatan pengunjung dan pariwisata massal di museum.

    Pada tahun 2023, museum memutuskan untuk membatasi pengunjung hanya 30.000 orang per hari, sepertiga dari batas sebelumnya. Meskipun tidak jelas apakah masalah kepegawaian berkontribusi pada pencurian tersebut, serikat pekerja menyampaikan pada bulan Juni tahun ini bahwa staf masih berada di bawah tekanan yang sangat besar, dengan terlalu sedikit pengawasan terhadap terlalu banyak pintu masuk, pintu keluar, dan pengunjung.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 15 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Samarinda Kota, Jebol Tembok Lewat Kloset Pakai Pipa dan Paku

    15 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Samarinda Kota, Jebol Tembok Lewat Kloset Pakai Pipa dan Paku

    Liputan6.com, Jakarta- Sebanyak 15 tahanan Polsek Samarinda Kota dilaporkan kabur dari ruang tahanan, Minggu (19/10/2025) siang. Para tahanan melarikan diri dengan cara menjebol bagian kloset di dalam sel hingga tembus ke dinding belakang.

    Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar menjelaskan, peristiwa pelarian itu pertama kali diketahui sekitar pukul 14.00 WITA. Petugas mendapati salah satu sel mengalami kerusakan di bagian kloset dan dinding, dengan lubang berdiameter sekitar 35–40 sentimeter yang menjadi jalur kaburnya para tahanan.

    “Ada 15 orang tahanan yang kabur dengan menjebol dinding di belakang kloset. Dari total 30 tahanan, separuhnya berhasil diamankan, sedangkan 15 orang yang satu sel dengan kloset tersebut melarikan diri,” ujar Hendri Umar.

    Dari 15 tahanan yang kabur, tujuh di antaranya merupakan pelaku pencurian dengan pemberatan (curat), tiga pelaku curanmor, dua pelaku penggelapan, dan tiga lainnya kasus persetubuhan anak di bawah umur.

    Hingga pukul 19.00 WITA, tim gabungan dari unit reskrim Polsek Samarinda Kota, unit jatanras, serta jajaran Polsek se-Kota Samarinda yang dibantu Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Kaltim, berhasil menangkap kembali enam orang tahanan.

    “Dari enam orang yang sudah diamankan, dua merupakan pelaku curat, satu pelaku curanmor, satu kasus persetubuhan anak di bawah umur, dan dua pelaku penggelapan. Salah satunya bahkan menjadi otak dari pelarian ini,” ungkap Kapolresta.

  • China Tuding Amerika Bobol Pusat Waktu Nasional

    China Tuding Amerika Bobol Pusat Waktu Nasional

    Jakarta

    Ketegangan digital antara Amerika Serikat dan China kembali naik level. Pemerintah China menuduh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) melakukan operasi penyusupan siber jangka panjang terhadap National Time Service Center, lembaga yang menjadi penjaga waktu standar nasional Negeri Tirai Bambu.

    Dalam pernyataan resmi di akun WeChat Kementerian Keamanan Negara China, Beijing menyebut ditemukan bukti pencurian data dan kredensial sejak 2022. Informasi itu disebut digunakan untuk memata-matai perangkat seluler dan sistem jaringan internal para staf lembaga tersebut.

    Yang bikin meresahkan, operasi itu disebut tidak hanya berupa pengintaian. China mengklaim serangan juga menyasar sistem komunikasi dan infrastruktur sensitif. Jika berhasil, dampaknya bisa mengganggu jaringan finansial, pasokan listrik, telekomunikasi, hingga sinkronisasi waktu internasional yang dipakai sistem digital global.

    Menariknya, kementerian tidak menyebut merek ponsel yang menjadi celah serangan, hanya mengatakan NSA mengeksploitasi kerentanan dari layanan pesan milik “produsen smartphone asing” untuk masuk ke perangkat karyawan, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (20/10/2025).

    Pusat waktu nasional berada di bawah Chinese Academy of Sciences dan bertugas menjaga, menghasilkan, serta menyiarkan waktu standar resmi China. Menurut penyelidikan internal, percobaan peretasan juga terjadi pada sistem penentuan waktu presisi berbasis darat pada 2023 dan 2024.

    Hingga kini, Kedutaan AS belum memberikan komentar. Namun tudingan ini muncul di tengah suasana yang sudah panas lebih dulu, terutama setelah kedua negara saling menuding sebagai ancaman siber utama dalam beberapa tahun terakhir.

    Situasinya diperkeruh dengan tensi dagang yang kembali naik, mulai dari kebijakan kontrol ekspor mineral langka hingga ancaman kenaikan tarif baru dari Washington terhadap produk China. Persaingan teknologi–dari chip hingga infrastruktur komputasi–kini merembet ke wilayah sensitif keamanan siber.

    (asj/afr)