Kasus: pencurian

  • Polisi Tangkap Maling Penipu, Sita Mainan Lego Seharga Rp 100 Juta

    Polisi Tangkap Maling Penipu, Sita Mainan Lego Seharga Rp 100 Juta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pencurian besar-besaran Lego terjadi beberapa kali di Amerika Serikat (AS). Bulan lalu, polisi di California menangkap Robert Lopez dan menyita Lego curian senilai lebih dari US$6.000 atau sekitar Rp 100 juta.

    Lopez tergabung dalam sindikat pencuri Lego. Ia membeli Lego dari pencuri langsung dengan harga murah, kemudian menaikkan harga jualnya berkali-kali lipat. 

    “Lopez mengarahkan orang lain mencuri set Lego mahal untuk dijual kembali dengan harga yang meningkat,” kata polisi dikutio dari New York Times, Senin (20/10/2025).

    Belum jelas siapa pembeli Lego itu. Penyelidikan juga masih dilakukan untuk mengidentifikasi pihak yang terlibat dan menemukan tempat pengecer Lego yang dicuri.

    Lopez sendiri didakwa atas pencuri ritel terorganisasi dan konspirasi melakukan kejahatan. Mereka yang bersalah, berdasarkan hukum California, akan menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun.

    Pihak kepolisian menemukan 100 figur mini yang dirakit di garasi tersangka. Selain itu juga ada set Lego yang belum dibuka dan sejumlah kemasan rusak.

    Pencurian patung koleksi Lego memang tengah jadi perhatian. Misalnya pencurian perlengkapan dan aksesori Lego terjadi di pengecer, Bricks & Minifigs senolai US$100 ribu (Rp 1,6 miliar) pada tahun lalu.

    Pencurian Lego tak mengejutkan. Sebab bisa memberikan banyak keuntungan bagi pencurinya.

    Polisi di Santa Rosa mengatakan alasannya karena nilai jual kembali yang tinggi, popularitas kolektor dan mudah disembunyikan.

    “Barang-barang ini sering jadi incaran karena ukurannya yang kecil, sulit dilacak, dan permintaan tinggi, ideal untuk dijual lagi dengan cepat lewat marketplace atau jalur informal,” kata pihak kepolisian.

    Kepala operasi brickLAB, Will Jensen juga mengatakan harga Lego bisa meningkat berkali-kali lipat. Bahkan beberapa produknya bisa melonjak hingga 10% dalam setahun.

    “Ini tidak mengejutkan. Lego adalah barang koleksi seperti kartu bisbol, Pokemon atau karya seni,” kata dia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Motor Barang Bukti Tilang Dicuri dari Pos Polisi di Pacitan

    Motor Barang Bukti Tilang Dicuri dari Pos Polisi di Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Pencurian Sepeda Motor kembali terjadi di wilayah hukum Pacitan. Pelaku terekam CCTV kabur membawa motor curiannya beberapa waktu lalu. Ironisnya motor itu dicuri dari Pos Polisi Perempatan penceng. Dan motor merupakan barang bukti hasil tindak tilang.

    Motor yang dicuri adalah Yamaha MX berwarna hitam milik warga Kecamatan Tulakan. Kendaraan tersebut sebelumnya ditilang petugas pada Jumat, 11 Oktober 2025, di Jalur Lintas Selatan (JLS), dan sejak itu diamankan di pos polisi Penceng. Baru pada Senin (20/10), saat pemilik motor datang untuk menebus dan menyelesaikan denda tilang, petugas dibuat terkejut karena motor tersebut sudah tidak ada di tempat penyimpanan.

    Hasil pengecekan CCTV menunjukkan seorang pemuda berjaket hitam dan bercelana pendek mendorong motor keluar ke arah utara.

    Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, pihaknya telah bergerak cepat mengamankan barang bukti.

    “Motor sudah berhasil kami amankan beserta penadahnya. Namun pelaku utama masih dalam pengejaran. Kondisi motor saat ditemukan sudah dipreteli,” ungkapnya ditulis Selasa (21/10/2025)

    Kendaraan yang seharusnya aman dalam pengawasan penegak hukum justru menjadi korban pencurian. Polisi memastikan tengah melakukan evaluasi internal dan berkomitmen mengungkap pelaku secepat mungkin.[tri/aje]

  • Museum Louvre Bantah Libatkan Intelijen Israel Usut Pencurian Mahkota Berlian

    Museum Louvre Bantah Libatkan Intelijen Israel Usut Pencurian Mahkota Berlian

    Jakarta

    Kasus perampokan berlian dan perhiasan mewah lainnya di Museum Louvre, Paris, Prancis, saat ini masih diusut. Kini, tersiar kabar pengusutan kasus itu melibatkan kantor intelijen Israel.

    Hal itu disampaikan oleh CGI Group, firma intelijen yang berbasis di Tel Aviv. Mereka mengatakan telah diminta oleh pihak Museum Louvre untuk menyelidiki pencurian di museum kenamaan tersebut.

    “Louvre secara khusus meminta kami untuk mengungkap identitas orang-orang yang terlibat dalam pencurian tersebut dan untuk mengambil kembali artefak yang dicuri,” kata CEO CGI Group, Zvika Naveh, dilansir AFP, Selasa (21/10/2025).

    Naveh mengatakan permintaan bantuan itu datang melalui perantara yang bertindak atas nama Museum Louvre dan entitas lain, termasuk perusahaan asuransi. Namun, pihak Museum Louvre membantah keras telah menghubungi intelijen Israel dalam mengusut pencurian di museumnya.

    “Manajemen Louvre membantahnya,” bunyi keterangan pihak museum.

    Permintaan bantuan kepada CGI Group ini disebut merujuk pada kerja mereka yang berhasil mengungkap kasus pencurian di Museum Green Vault Dresden, Jerman, pada tahun 2019. Museum itu dibobol maling dan perhiasan abad ke-18 senilai USD 132 juta raib. Perhiasan curian tersebut, yang diasuransikan senilai lebih dari 113 juta euro, sebagian dikembalikan oleh lima penjahat yang dihukum karena pencurian tersebut.

    Sama seperti Museum Louvre, Koleksi Seni Negara Dresden juga membantah sempat menjalin kerja sama dengan intelijen Israel dalam menyelidiki pencurian tahun 2019 silam.

    Meski begitu, Zvika Naveh tetap bersikeras bahwa firma intelijen yang dinaunginya telah diminta bantuan untuk mengusut pencurian di Museum Louvre. Dia mengatakan permintaan tersebut bisa saja diajukan oleh perusahaan asuransi, pengacara perusahaan asuransi, entitas apa pun yang terkait dengan museum atau ahkan bisa jadi kementerian.”

    “Masing-masing pihak memiliki kepentingan yang berbeda. Kepentingan museum tidak sama dengan kepentingan perusahaan asuransi… atau perusahaan keamanan, yang telah melakukan kesalahan,” tambahnya.

    “Beberapa orang berkepentingan untuk mengungkap cerita ini, dan yang lainnya berkepentingan untuk menyangkalnya… tentu saja, kepolisian Prancis tidak menyukai kenyataan bahwa kami, sebagai firma swasta Israel, ditugaskan untuk melakukan investigasi,” ujarnya.

    Kepolisian Prancis saat ini sedang memburu empat pencuri yang mencuri sembilan perhiasan tak ternilai harganya setelah membobol Museum Louvre pada hari Minggu (19/10). Salah satu perhiasan-sebuah mahkota yang dilapisi lebih dari 1.000 berlian-dijatuhkan saat mereka melarikan diri.

    Lihat juga Video: Detik-detik Pria Bersajam Rampok Pemilik Konter di Jambi

    (ygs/yld)

  • 4 Fakta Rampok Satset Gondol Mahkota 1.300 Berlian di Museum Louvre

    4 Fakta Rampok Satset Gondol Mahkota 1.300 Berlian di Museum Louvre

    Jakarta

    Museum seni terbesar dan paling banyak dikunjungi di Paris, Museum Louvre, dibobol maling. Dalam hitungan menit, para perampok berhasil membawa kabur mahkota era Napoleon.

    Dirangkum detikcom, Senin (20/10/2025), aksi pencurian ini terjadi pada Minggu kemarin. Pelaku pencurian tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 dan pukul 09.40 waktu setempat.

    Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati melaporkan adanya pembobolan di Louvre di Paris. Ia menyebut tidak ada korban dalam insiden tersebut.

    “Perampokan terjadi pagi ini saat pembukaan Museum Louvre,” tulis Dati di X, seperti dilansir AFP.

    Berikut fakta-fakta pencurian di Museum Louvre:

    1. Perampokan Terjadi dalam Waktu 4 Menit

    Pelaku melakukan aksi pencurian secara satset. Pencurian ternyata terjadi dalam waktu empat menit saja.

    “Kami datang segera, beberapa menit setelah menerima informasi perampokan ini. Sejujurnya, operasi ini berlangsung hampir empat menit–sangat cepat. Harus kami akui bahwa mereka professional,” kata Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, dilansir Al Jazeera, Senin (20/10).

    Komplotan pencuri berjumlah empat orang ini sukses mencuri delapan barang antik yang bernilai sejarah tinggi.

    Para ahli forensik tiba di lokasi untuk mengumpulkan bukti. Sementara pihak berwenang mengatakan mereka juga berencana untuk meninjau rekaman CCTV di area tersebut.

    2. Daftar 8 Barang Antik yang Raib

    Total delapan perhiasan mewah hilang dalam perampokan empat menit di Museum Louvre. Apa saja barang-barang antik di museum kenamaan itu yang berhasil digondol pencuri?

    Komplotan pencuri berhasil menyusup memasuki Galeri Apollo melalui jendela tidak lama setelah museum dibuka. Pelaku menggunakan lift yang dipakai untuk mengangkat furnitur ke dalam gedung.

    Hanya dalam waktu empat menit, pelaku berhasil mengambil sembilan barang antik peninggalan era Napoleon yang disimpan di Galeri Apollo Museum Louvre Paris.

    Barang-barang tersebut termasuk barang-barang milik Permaisuri Marie-Louise, istri Kaisar Prancis Napoleon I, dan barang-barang lainnya milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III.

    Berikut adalah barang-barang yang dicuri:

    1. Tiara dari set perhiasan Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense
    2. Kalung dari set perhiasan safir milik Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense
    3. Satu anting dari set perhiasan safir
    Kalung zamrud dari set Marie-Louise
    4. Sepasang anting zamrud dari set Marie-Louise
    5. Bros yang dikenal sebagai bros “relikui”
    6. Tiara Permaisuri Eugenie
    7. Bros besar lainnya milik Permaisuri Eugenie
    8. Mahkota Permaisure Eugenie, istri Napoleon III

    Namun barang kesembilan, Mahkota Permaisure Eugenie, istri Napoleon III, ditemukan di luar dinding museum. Barang itu terjatuh saat pencuri melarikan diri. Mahkota tersebut berisi 1.354 berlian dan 56 zamrud.

    “Galeri Apollo juga menyimpan berbagai permata tak ternilai lainnya, termasuk tiga berlian bersejarah – Regent, Sancy, dan Hortensia – dan “koleksi bejana batu keras yang megah milik raja-raja Prancis,” menurut situs web museum.

    3. 60 Penyidik Tangani Kasus

    Empat terduga pelaku saat ini tengah diburu otoritas Prancis. Sebanyak 60 penyidik diturunkan untuk menangani kasus.

    “Pihak berwenang Prancis sedang memburu empat pencuri untuk perampokan berani di Museum Louvre pada hari Minggu, di mana mereka menyita delapan perhiasan tak ternilai dan bersejarah, kata Jaksa Agung Paris, Laure Beccau, dilansir AFP.

    Beccau mengatakan pelaku menggunakan topeng saat melakukan aksinya. Mereka lalu kabur menggunakan skuter usai berhasil mencuri delapan perhiasan berharga di Museum Louvre.

    Para pencuri mengancam penjaga museum dengan gerinda sudut yang mereka gunakan untuk memotong bilik pajangan kaca berisi permata yang mereka incar.

    “Komplotan itu mengendarai truk sambil menarik tangga elektrik yang dapat diperpanjang, yang biasa digunakan untuk mengangkat furnitur ke dalam gedung, ke sisi Museum Louvre untuk mendapatkan akses melalui jendela yang mereka pecahkan,” kata Beccuau.

    Alarm Museum Louvre berbunyi saat perampokan terjadi, namun pihak berwenang masih menyelidiki apakah para penjaga mendengar alarm tersebut. Jaksa menduga tim perampok bekerja atas perintah sebuah organisasi kriminal.

    “Geng kriminal terorganisasi dapat memiliki dua tujuan: memenuhi perintah yang diberikan kepada mereka, atau mendapatkan permata untuk tujuan pencucian uang,” ujarnya.

    Beccuau mengatakan sekitar 60 penyidik sedang menangani kasus yang sangat terkenal ini. Dia menyebut rompi kuning yang digunakan oleh salah satu pelaku telah ditemukan.

    “Saya yakin (museum) akan dapat menemukan kembali barang-barang curian dalam beberapa hari mendatang,” ujarnya.

    4. Menteri Prancis Akui Kegagalan Keamanan

    Menteri Kehakiman Prancis Gerald Darmanin mengakui adanya kelemahan keamanan dalam melindungi Museum Louvre, yang membuat para pencuri berhasil menggondol sejumlah perhiasan pada siang hari bolong di jantung Paris.

    “Yang pasti, kita telah gagal, karena orang-orang dapat memarkir alat pengangkut furnitur di tengah kota Paris, lalu mengangkat beberapa orang dalam beberapa menit untuk mengambil perhiasan tak ternilai harganya dan memberikan citra buruk bagi Prancis,” kata Darmanin kepada Radio Fance Inter, seperti dilansir AFP, Senin (20/10).

    Klip singkat aksi pencurian itu, yang tampaknya terekam melalui ponsel seorang pengunjung museum, ditayangkan oleh salah satu saluran berita Prancis. Para pencuri yang memakai penutup wajah itu mencuri sembilan perhiasan dari abad ke-19, namun salah satunya — mahkota Permaisuri Eugenie — terjatuh dan rusak saat mereka melarikan diri.

    Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez menyebut pencurian itu berlangsung singkat diduga dilakukan oleh tim berpengalaman, kemungkinan “orang asing”.

    Penindakan yang dilakukan oleh staf museum memaksa para pencuri kabur dan meninggalkan beberapa peralatan yang digunakan dalam aksi pencurian itu.

    Imbas pencurian itu, pihak manajemen mengumumkan bahwa Museum Louvre masih akan ditutup untuk umum pada Senin (20/10). “Museum tidak buka hari ini,” kata seorang pejabat museum tersebut, yang tidak disebut namanya, kepada AFP.

    Papan pemberitahuan di Museum Louvre memberitahu para pengunjung bahwa museum tetap tutup karena “situasi luar biasa” dan mengatakan bahwa semua pengunjung yang telah membeli tiket untuk hari itu akan mendapatkan refund.

    Lihat juga Video: Manajer Bulutangkis RI di Olimpiade Paris Kena Rampok, Rp 1 M Hilang

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)

  • Gadis Aceh Tertipu Pacar Asal Tangerang yang Dikenal via Game, Motor dan Emas Raib
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Oktober 2025

    Gadis Aceh Tertipu Pacar Asal Tangerang yang Dikenal via Game, Motor dan Emas Raib Regional 20 Oktober 2025

    Gadis Aceh Tertipu Pacar Asal Tangerang yang Dikenal via Game, Motor dan Emas Raib
    Tim Redaksi
    PIDIE, KOMPAS.com
    – Seorang perempuan asal Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, menjadi korban penipuan oleh pacarnya sendiri berinisial JF (26), pria asal Ciledug, Kota Tangerang, yang ia kenal lewat
    game
    Mobile Legends (ML).
    Pelaku mengambil emas seberat enam mayam (19,98 gram) dan membawa kabur satu unit sepeda motor.
    Aksi ini dilakukan JF saat ia berkunjung ke rumah korban pada 10 Oktober 2025.
    Pasangan ini berkenalan lewat
    game
    ML sejak Februari 2025 dan hubungan keduanya pun berlanjut serius hingga JF memutuskan untuk bersilaturahmi dengan keluarga korban di Kota Sigli, Kabupaten Pidie.
    Pada 6 Oktober 2025, JF tiba di Terminal Sigli dan dijemput oleh korban.
    Keduanya lalu mencari rumah kos di kawasan Pante Tengah Sigli.
    Setelah beberapa hari berada di Sigli, pada 10 Oktober 2025, pelaku berkunjung ke rumah korban di Kecamatan Delima.
    Namun, setiba di sana, ia malah melakukan tindak pidana pencurian dan penggelapan.
    Kasat Reskrim Polres Pidie, AKP Dedy Miswar, mengatakan, aksi penipuan ini terjadi pada Jumat, 17 Oktober 2025.
    Saat JF berada di rumah korban, ia meminta izin untuk melaksanakan shalat maghrib.
    “Ketika itu, korban mempersilakan pelaku untuk shalat di dalam kamar. Saat itulah dia melihat laci yang tidak terkunci, lalu mengambil emas seberat enam mayam milik korban,” kata Dedy saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/10/2025).
    Tidak lama setelah itu, sebut Dedy, pelaku kemudian meminjam motor korban untuk pulang ke kos dan berjanji akan mengembalikannya keesokan hari.
    Namun, pelaku tak kunjung kembali dan membawa kabur sepeda motor tersebut.
    Tim Unit Opsnal Satreskrim Polres Pidie bekerja sama dengan Unit Opsnal Satreskrim Polres Aceh Utara kini telah mengamankan pelaku.
    JF ditangkap di Jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di Gampong (Desa) Meunasah Alue Drien, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (19/10/2025).
    “Hasil interogasi petugas, JF mengakui telah mencuri emas sebanyak enam mayam dan menggelapkan sepeda motor korban. Adapun emas yang ia ambil telah dijual di toko emas kawasan Pasar Beureumun, Pidie,” ujarnya.
    Dari tangan pelaku, kata Dedy, petugas turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor dan satu unit handphone yang di dalamnya terdapat saldo judi
    online
    senilai Rp 4 juta serta uang tunai sebesar Rp 1.400.000.
    Saat ini, pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Pidie untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.
    JF dikenakan Pasal 363 Jo 362 KUHPidana tentang tindak pidana pencurian dan penggelapan.
    “Kasus ini masih terus kami dalami untuk memastikan keterlibatan pelaku dalam tindak pidana lain. Kami mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati dalam menjalin hubungan pertemanan melalui media sosial maupun game
    online
    ,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polsek Gurah Tangkap Pencuri HP di Eks Lokalisasi Kediri

    Polsek Gurah Tangkap Pencuri HP di Eks Lokalisasi Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Unit Reskrim Polsek Gurah bersama Tim Resmob Satreskrim Polres Kediri berhasil mengungkap kasus pencurian handphone yang terjadi di kawasan eks lokalisasi Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Pelaku berinisial W alias AWI (49), warga Desa Doko, Kecamatan Ngasem, ditangkap di rumahnya beserta barang bukti hasil kejahatan.

    Kapolsek Gurah, Iptu Ardian Wahyudi, menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, pelaku datang ke kawasan eks lokalisasi dan berinteraksi dengan seorang pemandu lagu berinisial FK (35), warga Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, di salah satu ruang karaoke. Ketika korban keluar ruangan menuju kamar mandi, ia menitipkan ponsel Oppo Reno 6 warna hitam berbintang di rak lemari plastik ruang operator.

    “Korban menaruh ponselnya di ruang operator karaoke. Saat itulah pelaku memanfaatkan kelengahan korban dan langsung mengambil HP tersebut,” jelas Ardian, Senin (20/10/2025).

    Usai melakukan pencurian, pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor Yamaha Mio J warna merah-putih ke arah barat kawasan eks lokalisasi. Korban yang kembali ke ruang operator mendapati ponselnya telah raib dan sempat berusaha mencari pelaku bersama warga sekitar, namun hasilnya nihil. Ia kemudian melapor ke Polsek Gurah atas kejadian tersebut.

    “Korban mengalami kerugian sekitar Rp4,5 juta. Kami langsung menindaklanjuti laporan dengan melakukan penyelidikan intensif,” lanjut Ardian.

    Berkat kerja sama cepat antara Unit Reskrim Polsek Gurah dan Tim Resmob Satreskrim Polres Kediri, pelaku akhirnya berhasil dilacak dan diamankan di kediamannya di Desa Doko. “Saat diamankan, pelaku tidak melakukan perlawanan dan mengakui semua perbuatannya,” ujarnya.

    Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa ponsel milik korban dan sepeda motor yang digunakan pelaku untuk melarikan diri. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku merupakan kenalan korban dan pernah bertemu sebelumnya di tempat karaoke yang sama.

    “Pelaku dan barang bukti sudah kami limpahkan ke Satreskrim Polres Kediri untuk proses hukum lebih lanjut,” kata Ardian.

    Kapolsek Gurah juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menyimpan barang berharga, terutama saat berada di tempat umum atau hiburan malam. Ia menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen meningkatkan patroli di wilayah rawan guna mencegah tindak kejahatan serupa.

    “Segera laporkan ke pihak berwajib jika melihat hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitar,” tutup Ardian. [nm/aje]

     

  • Malware Bisa Ngumpet di Blockchain: Sudah Dipakai Hacker Korut

    Malware Bisa Ngumpet di Blockchain: Sudah Dipakai Hacker Korut

    Jakarta

    Teknologi blockchain selama ini dikenal tahan retas karena sifatnya yang terdesentralisasi dan sulit dimodifikasi. Namun kini, fitur yang sama justru dimanfaatkan untuk menyembunyikan dan mendistribusikan malware secara permanen–tanpa bisa diblokir oleh otoritas mana pun.

    Laporan terbaru Google Threat Intelligence Group mengungkap kelompok peretas yang berafiliasi dengan Korea Utara mulai menggunakan teknik baru bernama EtherHiding. Cara ini memungkinkan kode berbahaya disimpan langsung di dalam smart contract pada blockchain publik seperti Ethereum dan BNB Smart Chain.

    Karena smart contract bersifat immutable dan tidak berada di bawah satu server atau yurisdiksi, malware yang tertanam di dalamnya praktis menjadi bentuk hosting “kebal sentuh” atau next-gen bulletproof hosting, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (20/10/2025).

    Google menjelaskan pola serangannya tidak dimulai dari blockchain, tapi dari rekayasa sosial:

    Peretas berpura-pura menjadi perekrut dan menarget pengembang software.Korban diminta mengerjakan “tes teknis” yang ternyata sudah disusupi malware.Malware tahap awal ini kemudian mengambil kode lanjutan yang tersembunyi di smart contract blockchain.

    Tahapan berikutnya makin sulit dideteksi karena payload tidak diunduh dari server konvensional, melainkan dari blockchain, tanpa jejak transaksi yang terlihat.

    Murah, anonim, dan sulit diputus

    Biaya untuk membuat atau memperbarui smart contract hanya sekitar USD 2 per transaksi, jauh lebih murah dibanding layanan hosting bawah tanah. Identitas penyerang juga terlindungi berkat anonimitas blockchain, sementara tidak ada satu pun otoritas yang bisa menghapus atau memblokir data yang sudah tertulis di rantai blok.

    Google menyebut dua kelompok sudah aktif memakai teknik ini:

    UNC5342 dikaitkan dengan operasi siber negara Korea Utara, menggunakan toolkit JadeSnow.UNC5142 kemungkinan bermotif finansial, dengan pola serangan serupa.

    Dalam beberapa kasus, hacker berpindah dari Ethereum ke BNB Smart Chain demi menekan biaya transaksi sekaligus mempersulit pelacakan.

    Ancaman yang makin serius

    Pemanfaatan blockchain sebagai kanal distribusi malware membuat tim keamanan siber kehilangan “titik serang” untuk memutus penyebaran. Tidak ada server pusat yang bisa diblokir, tidak ada domain yang bisa diturunkan, dan kode berbahaya dapat diperbarui kapan saja dari dalam smart contract.

    Analis menilai teknik ini bisa menjadi tren baru seiring meningkatnya serangan siber dari aktor negara. Firma riset Elliptic sebelumnya mencatat kelompok terkait Korea Utara telah mencuri aset kripto lebih dari USD 2 miliar sejak awal 2025.

    Dengan EtherHiding, ancaman tersebut kini bukan hanya soal pencurian digital, tetapi juga distribusi malware tingkat lanjut yang hampir mustahil dimatikan dengan pendekatan tradisional.

    (asj/rns)

  • Pencuri motor di Kalideres Jakbar babak belur diamuk massa

    Pencuri motor di Kalideres Jakbar babak belur diamuk massa

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pencuri motor di wilayah RT/RW 05/03 Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, babak belur diamuk massa usai tertangkap saat melancarkan aksinya pada Senin.

    Kapolsek Kalideres, Kompol Arnold Julius Simanjuntak menyebutkan pelaku yang belum dibeberkan identitasnya itu sudah diamankan ke Polsek Kalideres untuk diperiksa lebih lanjut.

    “Sudah diamankan oleh Tim Opsnal Polsek Kalideres,” kata Arnold di Jakarta, Senin.

    Hingga kini, pihak Kepolisian masih mendalami motif tindakan pelaku serta kronologi aksi pencurian yang dilakukannya. “Masih kita dalami,” kata Arnold.

    Dalam video viral yang beredar di media sosial, warga nampak mengeroyok pelaku yang hendak dimasukkan ke dalam mobil polisi.

    Petugas yang berada di lokasi pun berusaha melerai dan melindungi pelaku, namun emosi serta agresi warga tidak terbendung.

    Setelah berhasil dipisah dari keroyokan warga, pelaku pun berhasil diamankan ke Mapolsek Kalideres.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Museum Louvre Dibobol, Menteri Prancis Akui Kegagalan Keamanan

    Museum Louvre Dibobol, Menteri Prancis Akui Kegagalan Keamanan

    Paris

    Menteri Kehakiman Prancis Gerald Darmanin mengakui adanya kelemahan keamanan dalam melindungi Museum Louvre, yang membuat para pencuri berhasil menggondol sejumlah perhiasan pada siang hari bolong di jantung Paris, ibu kota Prancis.

    “Yang pasti, kita telah gagal, karena orang-orang dapat memarkir alat pengangkut furnitur di tengah kota Paris, lalu mengangkat beberapa orang dalam beberapa menit untuk mengambil perhiasan tak ternilai harganya dan memberikan citra buruk bagi Prancis,” kata Darmanin kepada Radio Fance Inter, seperti dilansir AFP, Senin (20/10/2025).

    Kepolisian Prancis terus memburu komplotan pencuri yang berhasil membawa kabur perhiasan-perhiasan era kerajaan yang disimpan di Museum Louvre. Para pejabat Prancis menyebut tim 60 penyelidik sedang menyelidiki dugaan bahwa pencurian itu direncanakan dan dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir.

    Aksi pencurian menggemparkan publik itu terjadi pada Minggu (19/10) waktu setempat, dengan sumber yang mengetahui penyelidikan mengatakan bahwa para pencuri tiba antara pukul 09.30 dan pukul 09.40 waktu setempat, tak lama setelah museum dibuka untuk umum pukul 09.00 waktu setempat.

    Para pencuri itu menggunakan kerekan furnitur, alat yang digunakan untuk memindahkan furnitur berukuran besar, untuk mengakses Galeri Apollo, yang menjadi rumah bagi koleksi perhiasan kerajaan, dan memakai peralatan pemotong untuk masuk melalui jendela serta membuka etalase kaca.

    Klip singkat aksi pencurian itu, yang tampaknya terekam melalui ponsel seorang pengunjung museum, ditayangkan oleh salah satu saluran berita Prancis. Para pencuri yang memakai penutup wajah itu mencuri sembilan perhiasan dari abad ke-19, namun salah satunya — mahkota Permaisuri Eugenie — terjatuh dan rusak saat mereka melarikan diri.

    Kementerian Kebudayaan Prancis menyebut bahwa delapan perhiasan yang “tak ternilai harganya” telah dicuri. Daftar yang dirilis mencakup kalung zamrud dan berlian pemberian Napoleon kepada istrinya, Permaisuri Marie Louise, kemudian juga diadem milik Permaisuri Eugenie yang bertakhtakan hampir 2.000 berlian.

    Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez menyebut pencurian itu berlangsung hanya dalam waktu tujuh menit dan diduga dilakukan oleh tim berpengalaman, kemungkinan “orang asing”.

    Penindakan yang dilakukan oleh staf museum memaksa para pencuri kabur dan meninggalkan beberapa peralatan yang digunakan dalam aksi pencurian itu.

    Imbas pencurian itu, pihak manajemen mengumumkan bahwa Museum Louvre masih akan ditutup untuk umum pada Senin (20/10). “Museum tidak buka hari ini,” kata seorang pejabat museum tersebut, yang tidak disebut namanya, kepada AFP.

    Papan pemberitahuan di Museum Louvre memberitahu para pengunjung bahwa museum tetap tutup karena “situasi luar biasa” dan mengatakan bahwa semua pengunjung yang telah membeli tiket untuk hari itu akan mendapatkan refund.

    Lihat Video ‘Macron Murka! Bersumpah Tangkap Pencuri Permata Museum Louvre’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Museum Louvre Dibobol, Pencuri Gasak Mahkota dalam 4 Menit

    Museum Louvre Dibobol, Pencuri Gasak Mahkota dalam 4 Menit

    Jakarta

    Dalam aksi yang hanya berlangsung beberapa menit pada Minggu (19/10) pagi di museum paling ramai di dunia, Louvre, sekelompok pencuri menggunakan basket lift untuk naik ke dinding luar. Mereka membongkar jendela, menghancurkan kotak kaca pajangan, lalu kabur membawa perhiasan tak ternilai dari era Napoleon, menurut keterangan pejabat setempat.

    Perampokan ini terjadi sekitar 30 menit setelah museum dibuka, saat pengunjung sudah mulai masuk. Aksi ini menjadi salah satu pencurian museum paling mencolok dalam ingatan publik, dan terjadi di tengah keluhan staf tentang kepadatan pengunjung dan kurangnya petugas keamanan.

    Lokasi pencurian hanya berjarak 250 meter dari lukisan Mona Lisa. Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati menyebut aksi ini sebagai “operasi profesional selama empat menit.”

    Salah satu benda yang dicuri, mahkota kekaisaran milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III, yang dihiasi lebih dari 1.300 berlian, ditemukan rusak di luar museum.

    Foto-foto dari lokasi menunjukkan turis kebingungan diarahkan keluar dari piramida kaca dan halaman museum, sementara polisi menutup jalan-jalan di sekitar Sungai Seine.

    Lift yang digunakan pencuri, dibawa sendiri dan kemudian disingkirkan, menjadi titik masuk mereka. Pengamat menyebut ini sebagai celah keamanan yang mencolok: bagaimana alat berat bisa dibawa ke museum tanpa terdeteksi.

    Museum yang sudah kewalahan

    Sekitar pukul 09.30 pagi, beberapa pelaku membobol jendela dengan alat pemotong kaca dan langsung menuju kotak pajangan. Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez mengatakan mereka masuk dari sisi sungai menggunakan lift keranjang untuk mencapai galeri tempat koleksi kerajaan dipajang.

    Para pencuri menghancurkan dua kotak pajangan dan kabur menggunakan sepeda motor. Tidak ada korban luka. Alarm berbunyi membuat petugas Louvre segera datang ke lokasi, memaksa pelaku melarikan diri, tetapi barang-barang berharga sudah raib.

    Menurut pejabat, delapan benda berhasil dicuri: mahkota safir, kalung, dan satu anting dari set milik ratu abad ke-19 Marie-Amelie dan Hortense; kalung serta anting zamrud milik Permaisuri Marie-Louise, istri kedua Napoleon Bonaparte; bros berbentuk wadah relikwi; mahkota Permaisuri Eugenie; dan bros besar berbentuk pita miliknya, bagian dari satu set perhiasan kekaisaran abad ke-19 yang sangat berharga.

    “Itu perampokan besar,” kata Nunez. Ia menambahkan bahwa sistem keamanan Louvre sebenarnya sudah diperkuat dalam beberapa tahun terakhir dan akan ditingkatkan lagi melalui rencana renovasi besar-besaran. Peningkatan itu mencakup pemasangan kamera generasi baru, sistem deteksi perimeter, dan ruang kontrol keamanan yang lebih modern. Namun, para pengamat menilai semua itu datang terlambat.

    Louvre ditutup sepanjang hari Minggu (19/10) untuk penyelidikan forensik. Polisi menutup gerbang, mengosongkan halaman, dan menutup jalan-jalan di sekitar Sungai Seine.

    Pencurian di siang hari saat museum beroperasi sangat jarang. Melakukan hal semacam itu di Louvre ketika pengunjung sedang berada di dalam menjadikannya salah satu perampokan paling beranidi Eropa dalam beberapa dekade terakhir, setidaknya sejak kasus pencurian di museum Green Vault Dresden pada 2019.

    Kasus ini juga menyoroti masalah lama yang belum terselesaikan di Louvre, yaitu lonjakan jumlah pengunjung dan kekurangan staf. Pada Juni lalu, museum sempat menunda pembukaan karena aksi mogok staf yang menuntut penanganan serius terhadap kepadatan pengunjung dan minimnya tenaga kerja. Serikat pekerja menilai pariwisata massal membuat pengawasan lemah karena terlalu sedikit petugas untuk mengawasi banyak ruangan, apalagi di area pertemuan antara zona renovasi, jalur logistik, dan arus wisatawan.

    Keamanan di sekitar karya-karya terkenal tetap sangat ketat. Mona Lisa disimpan di balik kaca antipeluru dalam kotak berpendingin udara. Namun, pencurian kali ini memperlihatkan bahwa perlindungan tidak merata di seluruh museum yang memiliki lebih dari 33.000 koleksi.

    Kasus ini menjadi pukulan baru bagi Louvre

    “Bagaimana bisa mereka naik lift ke jendela dan mencuri perhiasan di siang hari?” ujar Magali Cunel, seorang guru dari Lyon. “Sulit dipercaya museum sebesar ini punya celah keamanan seperti itu.”

    Louvre memang punya sejarah panjang pencurian dan upaya perampokan. Yang paling terkenal terjadi pada 1911 ketika Mona Lisa dicuri oleh Vincenzo Peruggia dan baru ditemukan dua tahun kemudian di Florence. Pada 1956, seorang pengunjung melempar batu ke arah lukisan itu dan merusak cat di dekat siku kirinya, membuat museum kemudian menempatkannya di balik kaca pelindung.

    Kini bekas istana kerajaan itu menjadi rumah bagi sejumlah mahakarya peradaban dunia: Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, patung Venus de Milo, Winged Victory of Samothrace di tangga Daru, ukiran hukum Code of Hammurabi, Liberty Leading the People karya Delacroix, dan The Raft of the Medusa karya Gericault. Koleksi dari Mesopotamia, Mesir, dunia klasik, hingga para maestro Eropa ini menarik hingga 30.000 pengunjung setiap hari. Saat ini penyidik menyisir koridor berlapis emas itu mencari petunjuk.

    Pemeriksaan oleh tim forensik

    Tim forensik kini memeriksa lokasi pencurian dan akses-akses di sekitarnya sambil melakukan pendataan penuh terhadap koleksi, kata pihak berwenang. Barang yang dicuri disebut memiliki nilai sejarah yang tidak bisa dihitung dengan uang.

    Kemungkinan barang-barang itu sulit ditemukan kembali. “Kecil sekali kemungkinan perhiasan ini akan terlihat lagi,” kata Tobias Kormind, Direktur Pelaksana 77 Diamonds. “Kelompok profesional biasanya akan membongkar dan memotong ulang batu-batu besar yang mudah dikenali agar tidak terlacak sehingga asal-usulnya benar-benar hilang.”

    Beberapa hal masih belum terjawab, termasuk berapa banyak orang yang terlibat dan apakah mereka mendapat bantuan dari dalam. Menurut laporan media Prancis, pelaku berjumlah empat orang: dua berpakaian seperti pekerja konstruksi dengan rompi kuning di atas lift, dan dua lainnya menunggu di skuter. Pihak berwenang belum memberi komentar resmi.

    Penyidik kini memeriksa rekaman CCTV dari sayap Denon dan sisi tepi sungai, meneliti basket lift yang digunakan untuk mencapai galeri, dan mewawancarai staf yang sedang bertugas ketika museum dibuka.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara

    Editor: Hani Anggraini

    Simak juga Video ‘Kesaksian Pemandu Tur soal Situasi Usai Pencuri Bobol Museum Louvre’:

    (ita/ita)