Kasus: pencurian

  • Pemkot Surabaya Minta RT/RW Bentuk PJ Masa Mudik Lebaran

    Pemkot Surabaya Minta RT/RW Bentuk PJ Masa Mudik Lebaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meminta seluruh pengurus RT/RW membentuk Penanggung Jawab (PJ) untuk masa mudik Lebaran 2024. PJ ini bertugas mengamankan lingkungan dengan mengantisipasi kejadian kebakaran dan pencurian selama mudik. 

    “Jadi ada laporan kepada penanggung jawab yang di setiap RW,” ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Senin (1/4/2024).

    Eri menjelaskan, laporan kepada pihak penanggung jawab akan ditindaklanjuti dengan melaksanakan pengawasan. Kegiatan tersebut melibatkan warga setempat yang tidak melaksanakan mudik.

    Apabila warga menemukan adanya gerak-gerik mencurigakan dari orang tak dikenal, maka diminta segera melaporkan ke penanggung jawab yang sudah ditunjuk.

    “Warga yang tidak mudik kemudian menemukan orang mencurigakan segera laporkan ke keamanan,” tegas dia.

    Eri menyatakan, detail teknis pelaksanaan pengawasan lingkungan permukiman penduduk saat masa libur Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah nantinya dituangkan di dalam Surat Edaran Wali Kota Surabaya.

    “Kami sudah meminta kalau ada portal semuanya ditutup, hanya ada satu jalur keluar dan masuk untuk mempermudah pengawasan keamanan,” kata dia.

    Eri juga mengimbau seluruh warga yang hendak berangkat mudik agar terlebih dahulu mengecek kondisi kelistrikan rumah. Juga mencabut selang regulator elpiji untuk mencegah potensi kebakaran.

    “Rumah kalau kosong itu berbahaya, makanya harus benar-benar dipastikan dulu kondisinya supaya aman,” kata dia.

    Sementara, Eri juga mengimbau pada masyarakat Kota Pahlawan yang akan mudik dengan menggunakan transportasi umum untuk memperhatikan keamanan barang bawaan masing-masing.

    “Karena kondisinya nanti saat mudik itu pasti ramai jadi harus berhati-hati, salah satunya terhadap copet,” ucapnya.

    Sedangkan untuk pengguna kendaraan pribadi, diharapkan masyarakat bisa memilih waktu yang tepat, sehingga tidak terburu-buru ketika menempuh perjalanan mudik maupun saat arus balik.

    “Jangan saat mepet dengan arus mudik maupun balik baru berangkat, saat ini masa liburnya itu panjang, mulai tanggal 6 April sampai 15 April 2024,” pungkas Eri. [asg/beq]

  • Jelang Lebaran, 24 Motor Warga Surabaya Dilaporkan Hilang

    Jelang Lebaran, 24 Motor Warga Surabaya Dilaporkan Hilang

    Surabaya (beritajatim.com) – Jelang lebaran tampaknya marak pencurian motor atau curanmor. Bahkan, dalam dua pekan ini saja ada 24 motor warga yang dilaporkan hilang di Surabaya dan sekitarnya.

    Menurut informasi dari sebuah Radio di Surabaya, hilangnya motor tersebut terjadi di lokasi yang berbeda-beda, seperti daerah Joyoboyo, Sambikerep, Banyu Urip, Embong Malang, hingga Driyorejo.

    Adapun berikut ini informasi mengenai motor hilang yang dilaporkan oleh para pendengar radio tersebut, sejak Minggu (17/3/2024) – Minggu (31/3/2024).

    Laporan kehilangan motor pada Minggu, 17 Maret 2024

    1. Beat, 2022, warna hitam, N 2254 TEK. Hilang di daerah Manukan Bakti sekitar pukul 18.30 WIB.

    2. Vario 125, 2016, warna merah, L 2024 TQ. Hilang di depan showroom jual beli mobil di daerah Jarak, Surabaya sekitar pukul 06.00 WIB.

    Laporan kehilangan motor pada Kamis, 21 Maret 2024

    1. Beat, 2019, warna hitam, L 2011 AAH. Hilang di rumah daerah Dukuh Kupang sekitar pukul 13.00 WIB.

    2. Scoopy, 2023, warna abu-abu, L 2241 ABQ. Hilang di daerah Pucang Anom Timur sekitar pukul 14.00 WIB.

    3. Beat, 2023, warna hitam, L 2922 BAG. Hilang di daerah Jalan Kemiri, Sidoarjo sekitar pukul 18.00 WIB. Sudah lapor ke Polres Sidoarjo.

    4. Beat, 2022, warna biru, W 3385 NDS. Hilang di parkiran cafe sekitar ByPass Juanda, Sidoarjo sekitar pukul 18.30 WIB.

    Laporan kehilangan motor pada Sabtu, 23 Maret 2024

    1. Scoopy, 2018, warna merah, nopol S 2449 ON. Hilang di daerah Rungkut Asri Timur sekitar pukul 20.00 WIB.

    Laporan kehilangan motor pada Senin, 25 Maret 2024

    1. Vario 160, 2023, warna hitam doff, L 2603 BAD. Hilang di warung daerah Tambaksari Minggu (24/3) sekitar pukul 22.30 WIB.

    2. Beat 2014, warna biru putih, L 4710 KD dan Beat, 2016 warna merah putih, W 6594 NBO. Keduanya hilang di rumah daerah Bungurasih, Sidoarjo, baru diketahui sekitar pukul 02.30 WIB.

    3. Scoopy, 2021, warna biru, L 6691 SO. Hilang di minimarket daerah Jalan Ploso. Sudah lapor ke Polsek Tambaksari.

    4. Beat, 2016, warna hitam, W 5416 NDD. Hilang di parkira cafe daerah Sidokare, Sidoarjo Minggu, (24/3) sekitar pukul 20.00 WIB.

    5. Scoopy, 2023, L 2241 ABQ. Hilang di rumah daerah Jalan Pucang. Sudah lapor ke Polsek Gubeng.

    6. Scoopy, warna hitam merah, W 2708 ZO. Hilang di depan minimarket daerah Gayungsari, Minggu (24/3) sekitar pukul 20.00 WIB.

    7. Vario 125, 2017, warna hitam striping hijau, L 4580 BAA. Hilang di parkiran masjid daerah Kendangsari. Sudah lapor ke Polsek Tenggilis.

    Laporan kehilangan motor pada Selasa, 26 Maret 2024

    1. Motor Vario warna putih tahun 2021 nopol S 2694 OBR. Hilang di daerah Tebel Timur Sidoarjo sekitar pukul 20.00 WIB

    2. Motor Beat tahun 2021 nopol L 4648 AAN. Hilang di daerah Gedangan Sidoarjo pada Senin (25/3/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Laporan kehilangan motor pada Jumat, 28 Maret 2024

    1. Scoopy, 2018, warna coklat hitam, W 5434 NFK. Hilang saat di parkir di depan rumah daerah Wage, Sidoarjo.Laporan kehilangan motor pada Sabtu, 29 Maret 2024

    1. PCX, 2022, warna merah doff, W 4241 EP. Hilang di daerah Karanglo, Driyorejo.

    2. Beat, 2022, warna hitam, L 2985 AAS. Hilang di depan rumah daerah Surabayan pukul 06.30 WIB.

    3. Beat, 2012, warna putih, AE 2523 LJ. Hilang di depan kos daerah Darmawangsa sekitar pukul 12.00 WIB.

    Laporan kehilangan motor pada Minggu. 30 Maret 2024

    1. Supra, 2006, warna merah, L 3348 OZ. Hilang di daerah Banyuurip Wetan Tengah. Kabar kehilangan ini sendiri sudah dilaporkan ke Polsek Sawahan.

    2. Scoopy, 2018, warna coklat, W 5190 UT. Hilang di depan toko daerah Embong Malang sekitar pukul 13.30 WIB.

    3. Vario 150, warna hitam, M 3692 NO. Hilang di sebelah warung daerah Sambikerep sekitar pukul 13.30 WIB.

    4. Scoopy, 2018, warna hitam abu-abu, L 4935 MQ. Hilang saat pemilik diberhentikan orang di taman daerah Joyoboyo.

    Jumlah motor yang hilang di Surabaya dan sekitarnya ini bisa saja lebih dari banyak dari data yang masuk di Radio Suara Surabaya. Terlepas dari itu, masyarakat dihimbau untuk tetap hati-hati menjaga kendaraanya. [fyi/aje]

  • Pencurian Sapi Marak Terjadi di Blitar Jelang Idulfitri

    Pencurian Sapi Marak Terjadi di Blitar Jelang Idulfitri

    Blitar (beritajatim.com) – Pencurian sapi mulai marak terjadi di wilayah Kabupaten Blitar menjelang Hari Raya Idulfitri. Terakhir seekor sapi betina milik Dayu Krisnanto (35), warga Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar hilang dicuri komplotan maling.

    Aksi pencurian sapi tersebut terjadi pada Selasa (26/3/2024) dini hari. Sapi betina tersebut diduga diangkut oleh para pelaku dengan menggunakan mobil Daihatsu Gran Max.

    “Kami sudah menerima laporan pencurian sapi. Anggota Polsek juga sudah olah TKP di lokasi,” kata Kapolsek Talun Polres Blitar, Iptu Indrayana Pribadi.

    Pencurian dilakukan oleh komplotan maling sekitar pukul 01.00 WIB sampai 02.00 WIB. Saat sang pemilik sedang beristirahat.

    Sebenarnya, tetangga korban, Gesang sempat melihat ada mobil berhenti di depan rumahnya. Lalu, saksi melihat ada dua orang pria berjalan keluar dari halaman rumah korban.

    Dua orang pria itu langsung menuju ke mobil yang parkir di depan rumah saksi. Saksi hanya mengintip dari dalam rumah.

    “Saksi tidak begitu melihat kejadian itu secara jelas. Karena, saksi hanya mengintip dari dalam rumah. Setelah mobil pergi, saksi baru memberitahu korban,” ujarnya.

    Usai itu, saksi bersama korban langsung memeriksa kandang sapi milik korban. Ternyata sapi betina usia 7 bulan milik korban sudah hilang dari kandangnya.

    Diduga, sapi milik korban dicuri oleh orang yang membawa mobil tersebut. Diduga sapi betina itu dimasukkan ke dalam mobil Gran Max yang dibawa oleh para pelaku.

    “Kami sudah mengantongi ciri-ciri pelaku. Pelaku menggunakan grand max, tiga orang, satu orang driver dan dua orang eksekutor. Sapi yang hilang masih usia 7 bulan. Sapi dibawa hidup-hidup menggunakan mobil, tidak disembelih di lokasi,” pungkasnya.

    Diduga komplotan maling sapi ini berjumlah 3 orang. Mereka nampaknya sengaja memanfaatkan momen hari raya idul fitri ini untuk beraksi. [owi/beq]

  • 11 Kotak Amal Dibuang di Kota Blitar Diduga Hasil Pencurian

    11 Kotak Amal Dibuang di Kota Blitar Diduga Hasil Pencurian

    Blitar (beritajatim.com) – 11 kotak amal yang ditemukan di tepi sungai RT 02 RW 01 Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar diduga hasil pencurian. Para pelaku diduga sengaja membuang kotak amal tersebut untuk menghilangkan jejak.

    “Kita masih selidiki kasus tersebut untuk mengungkapkan siapa pelaku pencurian kotak amal yang dibuang tersebut,” kata Iptu Samsul Anwar, Kasi Humas Polres Blitar Kota, Senin (25/3/2024).

    Polisi menduga 11 kotak amal yang ditemukan di tepi sungai tersebut memang sengaja dibuang oleh para pencuri. Diduga kotak amal tersebut diambil dari sejumlah masjid di beberapa wilayah baik Blitar maupun Malang.

    “Ada sebelas yang dibuang di sana, itu berasal dari Blitar ada pula dari Malang,” imbuhnya.

    Saat ditemukan, semua uang dari kotak amal tersebut sudah tidak ada alias kosong. Diduga uang kotak amal tersebut sudah diambil terlebih dahulu oleh para pencuri.

    Seluruh kunci kotak amal juga sudah hilang. Sebagian kotak amal juga dalam kondisi rusak.

    “Sudah tidak ada uangnya, kondisinya ada yang rusak,” tegasnya.

    Saat ini Polres Blitar Kota masih menyelidiki kasus penemuan belasan kotak amal tersebut. Pemeriksaan sejumlah saksi juga telah dilakukan untuk mengungkap siapa pelaku yang membuang kotak amal tersebut.

    “Kami mengimbau kepada takmir masjid agar lebih berhati-hati di momen Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri ini,” tutupnya. [owi/beq]

  • Misterius, 11 Kotak Amal Dibuang di Tepi Sungai Kota Blitar

    Misterius, 11 Kotak Amal Dibuang di Tepi Sungai Kota Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Sebanyak 11 kotak amal ditemukan di tepi sungai RT 2 RW 1 Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Diduga belasan kotak amal tersebut sengaja dibuang.

    Saat ditemukan, seluruh kotak amal sudah kosong. Uang yang ada di dalam kotak amal diduga sudah diambil oleh para pelaku.

    “Warga tahunya hari Jumat pagi, kemudian dilaporkan ke Pak RT saat dilihat di situ ada banyak kotak amal,” kata Badrul Anam, warga sekitar lokasi, Senin (25/3/2024).

    Di setiap kotak amal tersebut terdapat tulisan nama-nama masjid di sejumlah daerah di Blitar Raya. Nama-nama masjidnya pun juga berbeda-beda.

    Sebanyak 10 kotak amal yang diduga dibuang itu memiliki ukuran sama yakni kecil. Sementara satu kotak amal lainnya berukuran cukup besar.

    “Nama-nama masjidnya juga berbeda-beda,” tegasnya.

    Saat ditemukan belasan kotak amal tersebut dalam keadaan baik. Namun, gembok kotak amal sudah tidak ada yang menempel.

    “Tidak ada yang pecah tapi kuncinya semua tidak ada,” terangnya.

    Belum diketahui pasti apakah belasan kotak amal yang dibuang tersebut hasil pencurian atau tindak kejahatan lain. Saat ini belasan kotak amal tersebut sudah diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Sananwetan.

    “Sudah dibawa kemarin sama anggota Polsek Sananwetan,” pungkasnya. [owi/beq]

  • iPhone 14 Pro Max Milik Keluarga Pesian RS Nindhita Sampang Digondol Maling

    iPhone 14 Pro Max Milik Keluarga Pesian RS Nindhita Sampang Digondol Maling

    Sampang (beritajatim.com) – Rumah Sakit (RS) Nindhita yang berada di jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang dinilai tidak aman bagi keluarga pasien. Pasalnya, salah satu warga  mengaku kehilangan handphone saat berada di rumah sakit swasta tersebut.

    Korban pencurian bernama Siti Romlah warga Desa Taddan, Kecamatan Camplong, kehilangan hp iPhone 14 Pro Max. “Ia benar, hp saya hilang di rumah sakit itu,” ujar Romlah yang ditemui di rumahnya, Minggu (24/3/2024).

    Romlah menceritakan, kejadian pencurian berlangsug hari Kamis 21 Maret 2024 sekitar pukul 03.40 WIB, saat itu ia berada di ruang Nanas lantai dua menjaga suaminya yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut.

    Ia menduga maling masuk ke dalam ruangan karena saat itu situasi sepi ditambah Romlah dan suaminya sedang tidur pulas.

    Lanjut Romlah, sebelumnya ada seorang perawat laki-laki masuk ke kamar untuk melakukan pemeriksaan tensi darah. Setelah selesai diperiksa ia dan suaminya tidur.

    “Saat saya bangun, kaget karena melihat pintu kamar sudah terbuka dan hp saya juga hilang,” kata Romlah.

    Pasca kejadian itu, pihaknya sudah melaporankan kepada Satpam rumah sakit dan mengecek rekaman CCTV. Namun, sampai sekarang belum ada informasi dari pihak rumah sakit Nindhita.

    Sementara itu, Humas RS Nindhita Sampang, Zaini belum bisa dikonfirmasi terkait dengan kejadian tersebut. Bahkan, saat didatangi ke rumah sakit yang bersangkutan tidak masuk karena sakit.

    “Pak Zaini sakit dan dirawat di Surabaya,” singkat salah satu pegawai RS Nindhita.[sar/aje] 

  • Komplotan Maling Bobol Rumah Ditinggal Tarawih di Blitar

    Komplotan Maling Bobol Rumah Ditinggal Tarawih di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Komplotan maling membobol rumah milik Choirul Anam, warga Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar dan menggasak uang Rp34 juta. Saat kejadian, rumah sedang ditinggal oleh pemilik dan istrinya melaksanakan sholat tarawih berjemaah di masjid.

    Komplotan maling itu sengaja memanfaatkan kondisi rumah yang kosong, saat ditinggal Choirul dan istri sholat tarawih. Sejumlah perhiasan, emas serta uang tunai Rp34 juta yang disimpan Choirul di dalam lemari raib.

    “Jadi sekitar jam 7 malam (19.00 WIB) itu korban shalat tarawih di masjid dan semua pintu serta jendela sudah dikunci rapat, namun saat pulang rumah sudah berantakan,” kata Kapolsek Gandusari, AKP Heru Susanto, Sabtu (23/3/2024).

    Sebelum berangkat shalat Tarawih, korban sebetulnya telah mengunci semua pintu dan jendela rumah. Kunci rumah pun juga dibawa korban masjid.

    Namun, ketika korban pulang ke rumah usai shalat tarawih kamar korban sudah dalam kondisi berantakan. Semua pakaian yang ada di dalam lemari berserakan di lantai.

    Ketika diperiksa uang senilai Rp34 juta dan sejumlah perhiasan emas yang disimpan di dalam lemari ternyata juga hilang dibawa kabur komplotan maling tersebut.

    “Setelah diperiksa uang senilai Rp34 juta serta sejumlah perhiasan emas raib dibawa maling,” tegasnya.

    Korban pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Gandusari Kabupaten Blitar. Saat ini kasus pencurian tersebut masih diselidiki oleh Unit Reskrim Polsek Gandusari Kabupaten Blitar.

    Pengumpulan bukti-bukti kini tengah dilakukan untuk mengungkap pelaku pembobolan rumah tersebut. Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan oleh aparat kepolisian. [owi/beq]

  • Komplotan Maling Blitar Bingung Mau Jual Alat Musik Gereja Curiannya

    Komplotan Maling Blitar Bingung Mau Jual Alat Musik Gereja Curiannya

    Blitar (beritajatim.com) – Komplotan maling di Kota Blitar kebingungan saat mau menjual sejumlah alat musik gereja hasil curiannya. Ketiga maling tersebut adalah MR (52), DK(43) serta AS.

    Usai membobol gereja di jalan Simpang Sumatra, Kota Blitar, ketiga pelaku mengaku bingung untuk menjual gitar, piano, mixer audio serta simbal drumband yang telah mereka curi. Ketiganya kemudian berinisiatif untuk menjual alat musik gereja itu melalui media sosial.

    Namun nahas, yang datang membeli justru anggota Polres Blitar Kota. Sontak para pelaku pun bingung, dan akhirnya mereka mengakui bahwa alat-alat musik yang dijual murah itu hasil curian dari sebuah gereja.

    “Saya telepon satu orang yang katanya mau membeli, eh tidak datang-datang kemudian saya telepon lagi ternyata yang datang justru polisi, bingung saya,” kata MR (52), pelaku pencurian gereja di Kota Blitar, Jumat (15/03/24).

    Terungkap, ketiganya melakukan pencurian di gereja jalan Simpang Sumatra Kota Blitar pada 25 Februari 2024 lalu. Modus komplotan maling ini adalah menjebol atap asbes gereja.

    Sebelum beraksi para pelaku juga sudah mengintai kondisi dan situasi gereja selama 3 kali. Salah satu dari para pelaku menyamar sebagai tukang barang bekas (rosok) demi bisa mengawasi kondisi gereja sasarannya.

    Saat dirasa kondisi sudah aman ketiganya langsung melancarkan aksinya. Secara estafet ketiga pelaku menjebol atap gereja dan mengeluarkan satu persatu peralatan musik yang ada di dalam.

    “Jadi untuk mengeluarkan barang-barang yang jumlahnya banyak ini pelaku secara estafet mengeluarkan alat-alat musik ini, ada yang diluar juga,” kata Waka Polres Blitar Kota, I Gede Suartika.

    Usai berhasil mengeluarkan seluruh alat musik yang ada di gereja, kedua pelaku lantas membawa barang curiannya tersebut menyusuri sungai. Hingga tembus rumah sakit Aminah Kota Blitar.

    Ternyata disana satu pelaku lainnya telah menunggu kedua rekannya yang membawa barang curian. Seluruh alat musik gereja tersebut kemudian oleh pelaku dibawa kabur dengan gerobak yang diseret dengan sepeda motor.

    “Kedua pelaku ini membawa barang curiannya dengan karung kemudian mereka ini menyusuri sungai hingga tembus rumah sakit aminah disana ternyata satu pelaku lainnya yang DPO sudah menunggu,” imbuhnya.

    Barang-barang hasil curian para pelaku ini, belum sempat dijual lantaran kedua pelaku kebingungan untuk memasarkan alat musik gereja ini. Hingga akhirnya polisi yang mendapatkan laporan, menjebak komplotan maling tersebut.

    “Masih ada satu DPO yang masih kami lakukan pengejaran,” tegasnya.

    Seluruh alat musik gereja yang dicuri oleh para pelaku pun kemudian dikembalikan. Polres Blitar mempersilahkan pihak gereja untuk mengambil kembali alat musik tersebut. (Owi)

  • Kawanan Belandong Kepergok Curi Kayu di Magetan, Tinggalkan Motor dan Kayu Jati

    Kawanan Belandong Kepergok Curi Kayu di Magetan, Tinggalkan Motor dan Kayu Jati

    Magetan (beritajatim.com) – Kawanan belandong, atau pelaku ilegal logging, kedapatan hendak melangsir kayu jati di Petak 82 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sampung KPH Madiun, wilayah hutan itu masuk kawasan Desa Nglopang Kecamatan Parang Kabupaten Magetan. Keempatnya kabur saat petugas menuju ke lokasi pada Jumat (8/3/2024) pagi.

    Namun, para belandong itu justru meninggalkan empat unit kendaraan mereka di lokasi kejadian. Berikut, dengan 15 batang kayu jati yang sudah dipotong dan sudah diangkut ke dekat kawasan permukiman warga di desa setempat.

    Komandan Regu Polhut Mobil KPH Madiun Tito Murbo Santoso, mengaku mendapatkan informasi tersebut Jumat (8/3/2024) sekira pukul 03.15 WIB, dari Asper BKPH Sampung.

    “Ada kendaraan muat kayu jati di TKP tersebut. Setelah itu, kami segera merapat dan bersiaga di lokasi untuk melakukan penyergapan. Setelah ditunggu hingga 3 jam, tepatnya pada pukul 06.00 WIB, tidak ada tanda tanda truk, masuk ke lokasi yang dilaporkan. kemudian, kami melihat ada 4 orang mengendarai sepeda motor, berniat melangsir kayu jati tanpa izin,” terang Tito.

    Spontan saja, lanjut Tito, tim gabungan Asper Sampung langsung berusaha melakukan penyergapan. Serta menghubungi petugas lainnya untuk segera merapat di TKP.“Namun, pelaku berhasil melarikan diri, meninggalkan barang bukti motor dan belasan batang pohon di TKP,” kata Tito.

    Sementara itu, Kapolsek Parang, AKP Joko Hari Prayitno, membenarkan adanya dugaan illegal logging di wilayah hukum Polsek Parang. “Kami awalnya mendapat laporan dari petugas Perhutani bahwa telah terjadi pencurian dari bekas pohon ditebang di dalam hutan,” kata AKP Joko.

    Polisi pun menindaklanjuti laporan tersebut dan menemukan 15 batang kayu jati yang telah dipotong-potong yang telah diangkut dekat dengan pemukiman warga di Desa Ngelopang, Kecamatan Parang. Selain itu, ada pula empat kendaraan yang sudah tidak ada plat nomor dan perotolan.

    Tersangka belum diamankan, namun identitasnya telah diketahui. “Proses lidik masih berlangsung ya,” terang Joko seraya menyebut seluruh barang bukti berupa 15 batang kayu jadi dan empat motor telah diamankan di Mapolsek Parang untuk keperluan penyelidikan. [fiq/ian]

  • Danrem 081 Madiun: Gus Sulthon Kyai Agamis dan Nasionalis

    Danrem 081 Madiun: Gus Sulthon Kyai Agamis dan Nasionalis

    Madiun (beritajatim.com) – Komandan Korem (Danrem) 081/DSJ Kolonel Inf Sugiyono hadir dalam tasyakuran yang digelar KH Mas Sulthon, Kyai asal Desa/Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Sugiyono hadir dalam pagelaran wayang kulit yang digelar di Punden Panggung Desa Dagangan, Jumat (8/3/2024) malam.

    “Gus Sulthon sosok Kyai yang Agamis dan Nasionalis yang mana selalu menjalankan Agama sebaik mungkin dengan  tetap menjaga budaya bangsa budaya Nusantara. Salah satu buktinya khataman Alquran, Sholawat Nabi, Yasin Tahlil Istighosah serta pertunjukan Wayang Kulit yang dalam sehari pertunjukan 3 kali,” kata Sugiyono.

    Pagelaran wayang tersebut mengangkat lakon 3 kali juga dengan 3 dalang yang sangat unik, di samping itu Gus sulthon juga menghadirkan sinden yang asal nya dari luar negeri, yaitu Agnes Serfozo yang berasal dari Hungaria di dampingi sinden lokal Sulis dari Blitar, Yossi dari Solo.

    Tak hanya pagelaran seni budaya, ratusan anak yatim di Kecamatan Dagangan Madiun mendapatkan santunan dari KH Mas Sulthon, Jumat (8/3/2024). Santunan tersebut dalam rangka tasyakuran keluarga besar KH Mas Sulthon untuk menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan sekaligus Ruwat Bumi Nusantara.

    Tasyakuran tersebut merupakan kegiatan keluarga besar KH Mas Sulthon di Madiun. Rangkaian acara diawali dengan menyembelih sapi, Kamis (7/3/2024). Kemudian Jumat (8/3/2024) pagi digelar khataman Al Quran bil ghoib 30 juz, setelah Jumatan dilanjut dengan pagelaran wayang kulit ruwat bumi Nusantara. Kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dan santunan anak yatim sampai jam 17.00 WIB.

    Dalam sambutannya, KH Mas Sulthon mengatakan, santunan kepada ratusan anak yatim sebagai wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sekaligus dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan. Sebab barangsiapa yang senang anak yatim maka kelak akan disenangi oleh Nabi Muhammad.

    “Sopo wonge seneng ing anak yatim, bakal disenengi kanjeng nabi (barangsiapa yang senang dengan anak yatim maka akan disenangi oleh Nabi Muhammad ),” ujar Gus Sulthon, sapaan akrabnya.

    Gus Sulthon juga mengajak kepada warga untuk ikut senang dengan datangnya Bulan Suci Ramadhan. Sebab dengan bersikap senang, maka akan mendapatkan banyak keutamaan, salah satunya dikabulkan segala yang menjadi hajatnya.

    “Sopo wong sing seneng (barang siapa yang senang) dengan datangnya bulan Ramadhan bakal dijauhkan dari api neraka, sopo wonge sing seneng dengan datangnya bulan Ramadhan akan dikabulkan hajatnya” terangnya.

    Pada kesempatan itu pula Gus Thon juga meminta doa dari para warga agar dirinya diberikan kesehatan, kelancaran dalam segala hal sehingga dapat menggelar lagi kegiatan yang sama tahun depan.

    “Satu lagi doa dari semuanya, semoga saya masih diberikan sehat wal afiat, lancar gangsar rejeki dan sebagainya, bisa mengadakan acara lagi untuk kita semua di tahun yang akan datang,” pungkasnya.

    Dalam kegiatan tasyakuran itu, Gus Sulthon juga menyediakan puluhan door prize menarik bagi warga. Diantaranya 2 unit kulkas dua pintu, TV, sepeda gunung, kompor gas, kipas angin, oven, magic com, setrika dan barang elektronik lainnya yang mana door prize tersebut disupport dari Bank Jatim Cabang Madiun, Bank Bri KCPDolopo, Perumda Bank Madiun. Doorprize itu akan diumumkan di tengah pertunjukan pagelaran wayang kulit malam hari jam 13:00 WIB.

    Sementara itu Kapolsek Dagangan AKP Jumarni mengapresiasi tasyakuran keluarga Gus Sulton dengan menggelar santunan anak yatim. Dirinya juga berterimakasih kepada Gus Sulton yang telah memberikan bantuan CCTV di lingkungan Dusun Panggung dan juga di lingkungan kantor Polsek Dagangan. Berkat CCTV itu pula kemudian Polsek Dagangan dapat mengungkap kasus pencurian sepeda motor di wilayahnya.

    Pada kesempatan itu AKP Jumarni juga mengapresiasi pagelaran wayang kulit sebagai pelestarian budaya Indonesia. Menurutnya dengan media wayang kulit itu agama islam dapat berkembang pesat di awal masa Para Wali Songo.

    “Dulu juga Sunan Kalijaga mengembangkan Islam dengan cara budaya wayang seperti ini, ini sebagai perantara sehingga islam berkembang pesat sampai sekarang,” pungkasnya.

    Diketahui,  Gus Sulthon sejak berpuluh tahun lalu dikenal rutin mengadakan tasyakuran keluarga besar yang manfaatnya dirasakan oleh warga. Dan selalu di setiap daerah mengadakan Santunan untuk ribuan anak yatim.

    Tutup tahun 2023, tepatnya 31 desember Gus Sulthon juga mengadakan Santunan Anak Yatim di Punden Panggung Dagangan Madiun yang dikemas dengan Acara Yasin, Tahlil, Istighosah serta menggelar Reog Ponorogo.

    Mengawali Tahun Baru 2024 Masehi, 14 Januari 2024, bertempat di Trawas Mojokerto Gus sulthon juga mengadakan Acara Santunan Anak Yatim di kemas dengan Yasin, Tahlil, Istighosah dengan penampilan hiburan Pencak silat bantengan yang juga dihadiri ratusan warga. [fiq/beq]