Kasus: pencurian

  • Gay Pencurian di Sukolilo Incar Celana Dalam Bekas Pakai untuk Berfantasi

    Gay Pencurian di Sukolilo Incar Celana Dalam Bekas Pakai untuk Berfantasi

    Surabaya (beritajatim.com)-  Gay berinisial MR (30) warga Sawahan nekat melakukan pencurian celana dalam bekas pakai di Sebuah kos Sukolilo karena terobsesi dengan pemiliknya. Ia mengaku berfantasi seksual dengan menciumi celana dalam yang belum dicuci milik korbannya DC (20).

    Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudho mengatakan, pelaku pencurian MR sudah menyimpan perasaan nyaman dan cinta kepada korbannya sejak lama. Namun, MR tidak berani mengungkapkan rasa sayangnya sehingga ia memilih nekat mencuri celana dalam bekas pakai milik korban.

    “Dulu pelaku dan korban sempat 1 kos. Karena korban ini perantau dia cari teman lah. Pelaku MR salah menangkap bentuk perhatiannya. Sehingga dia mencintai korban DC,” kata Aan saat ditemui Beritajatim.com, Minggu (30/06/2024).

    Pelaku MR lantas pindah kos di Banyuurip. Ia mengaku telah mencuri 15 celana dalam milik korban. Pelaku terekam CCTV kos telah melakukan aksinya sebanyak 5 kali. Celana dalam hasil curiannya pun disimpan untuk dijadikan pemuas hasratnya.

    “Jadi motif pencuriannya karena pelaku itu suka dengan korban tapi ga berani bilang. Sehingga untuk memuaskan nafsunya dia mencuri celana dalam bekas pakai untuk diciumi,” imbuh Aan.

    Saat ini petugas kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif kepada pelaku. Polisi juga masih mendalami apakah pelaku MR pernah melakukan aksinya kepada korban lain.

    Diketahui sebelumnya, seorang pria asal Sawahan berinisial MR (30) nekat mencuri celana dalam seorang pria berinisial DC (20) di kamar kos Jalan Nginden, Sukolilo, Minggu (30/06/2024) dini hari.

    Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudho mengatakan pelaku MR (30) awalnya berangkat bersama temannya dan minta untuk diturunkan di SPBU Jalan Nginden. Setelah turun, ia langsung jalan ke kos-kosan korban di Jalan Nginden. Pelaku lantas berjalan kaki ke kos korban dan nekat melakukan pencurian celana dalam bekas pakai korban. Aksinya ketahuan penghuni kos dan langsung diteriaki. Pelaku yang kabur pun lantas dikejar warga dan sempat mendapatkan pukulan. [ang/aje]

  • Pria Berseragam Minimarket Gagal Curi Motor di Bangkalan

    Pria Berseragam Minimarket Gagal Curi Motor di Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang pria berseragam khas minimarket berwarna biru, kuning, merah tertangkap CCTV saat hendak mencuri motor di sebuah warung kopi di Jalan Trunojoyo, Kabupaten Bangkalan, Madura.

    Dalam rekaman terlihat semula terdapat dua orang berboncengan dan berhenti di depan warkop. Satu pria terlihat memantau situasi sekitar sedangkan pria berseragam minimarket turun dari motor dan memasuki area warkop.

    Saat memasuki area parkir warkop pria berseragam minimarket tersebut mengeluarkan kunci T dan berusaha membobol lubang kunci motor. Meski sempat membobol kunci, namun pelaku tak berhasil menghidupkan motor hasil curiannya.

    Setelah dicoba beberapa kali tak berhasil, pelaku kembali keluar dengan tangan kosong lalu keduanya kabur meninggalkan tempat.

    Pemilik warung, Rahmat mengaku baru mengetahui kejadian saat kakaknya hendak membuang sampah ke luar pagar. Mereka bingung sebab pintu pagar dalam kondisi terbuka.

    “Lalu kami coba lihat CCTV ternyata ada kejadian tersebut. Saya juga cek motor ternyata benar lubang kuncinya sudah dirusak,” terangnya, Sabtu (29/6/2024).

    Ia mengaku, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB pagi saat kondisi masih gelap. Diduga, pelaku juga kaget dengan suara ibu Rahmat yang sedang memasak di dapur sehingga pelaku kabur.

    “Jam segitu ibu saya masak. Mungkin pelaku dengar ada orang bangun makanya pelaku pencurian itu kabur,” tandasnya. [sar/ian]

  • Mengapa Gerombolan Bersenjata Tebang Pohon Bodhichitta di Pedesaan Nepal?

    Mengapa Gerombolan Bersenjata Tebang Pohon Bodhichitta di Pedesaan Nepal?

    Jakarta

    Kerusakan sebuah pohon bernilai jutaan rupee telah menyakitkan dan membuat khawatir masyarakat di wilayah pedesaan Nepal.

    Bagi banyak orang di daerah itu, penghasilan yang mereka dapat dari pohon bodhichitta (bodhi) begitu bernilai dan telah menyelamatkan mereka dari pekerjaan kasar yang melelahkan.

    Bodhichitta, pohon yang tumbuh di Distrik Kavrepalanchok, Nepal, memiliki makna simbolis yang sangat penting dalam agama Buddha dan bernilai melebihi emas.

    Jadi ketika sebuah pohon bodhichitta dicuri dari kawasan pedesaan Roshi dua bulan lalu, warga setempat takut mereka akan kehilangan segalanya.

    Pohon-pohon yang serupa tambang emas

    “Mereka seharusnya berurusan dengan saya kalau punya masalah! Kenapa mereka harus menebang pohon itu?”

    Tangis Dil Bahadur Tamang pecah ketika mengingat pohon bodhichitta yang tumbuh besar bersamanya.

    Laki-laki berusia 42 tahun itu lahir di daerah bernama Nagbeli di Roshi. Dia telah melalui beragam rintangan dalam hidupnya.

    Sher Bahadur TamangPohon bodhichitta yang ditanam di depan rumah Dil Bahadur Tamang ditebang oleh gerombolan bersenjata pada 11 April 2024

    Nasib Dil Bahadur berubah ketika pohon bodhichitta menjadi sangat bernilai sejak 15 tahun lalu.

    Biji dari pohon-pohon bodhichitta dimanfaatkan untuk membuat tasbih bagi umat Buddha.

    Pohon dari kawasan pedesaan ini juga dianggap memiliki kualitas terbaik. Padahal pohon-pohon ini dulunya tidak begitu bernilai dan jarang dijual.

    Menurut para ahli, meningkatnya minat dari para pedagang China menyebabkan nilai benih bodhichitta melonjak.

    Para petani lokal bercerita bahwa para pedagang dari China datang ke desa mereka selama beberapa tahun terakhir untuk menawar biji pohon itu.

    Pohon ini juga membuat Dil Bahadur bisa menghasilkan jutaan rupee tanpa latar belakang pendidikan yang mumpuni.

    Dia juga dibantu oleh adik laki-lakinya, Sher Bahadur Tamang, serta keluarganya yang lain.

    Sher Bahadur Tamang mengatakan bahwa selama lima tahun terakhir, mereka telah menghasilkan sembilan juta rupee (Rp1,7 miliar) per tahun dari penjualan benih pohon bodhicitta.

    Samip TripathyTasbih umat Buddha yang terbuat dari benih bodhichitta

    “Ada 20 sampai 22 orang di keluarga kami,” kata Sher Bahadur Tamang.

    “Penghasilan dari pohon itu menghidupi seluruh anggota keluarga kami. Kalau tidak ditebang, pohon itu akan terus menghasilkan jutaan rupee untuk kami selama bertahun-tahun,” tuturnya.

    Seorang pengusaha bernama Samip Tripathi mengaku telah sepakat untuk membeli biji dari pohon tersebut selama lima sampai tujuh tahun ke depan. Nilainya berkisar sembilan juta rupee (Rp 1,7 miliar) per tahun.

    Setelah itu, benih tersebut akan diproses dan dijual ke pedagang China senilai 30 juta rupee (Rp 5,89 miliar).

    Menurutnya, pohon milik keluarga Tamang ini “mungkin merupakan salah satu yang paling bernilai” di Distrik Kavre.

    Tetapi peristiwa yang terjadi pada tanggal 11 April 2024 menghancurkan harapan keluarga Tamang.

    Baca juga:

    Pada malam itu, sekitar 10 sampai 15 laki-laki bersenjata menyerang, menembaki, dan melemparkan bom ke rumah mereka.

    Mereka sadar betul bahwa pohon bodhichitta memang diincar. Itulah mengapa keluarga Tamang sebelumnya sudah memasang CCTV serta membangun pagar besi berlapis kawat berduri di sekeliling pohon itu sehingga hanya bisa diakses melalui pintu besi yang terkunci.

    Dalam rekaman CCTV yang diberikan Sher Bahadur kepada h, orang-orang itu terlihat memegang senjata.

    Dil Bahadur mengatakan keluarganya berlindung di dalam rumah untuk menghindari tembakan. Saat itulah gerombolan bersenjata tersebut merusak kunci pagar besi dan melakukan tindakan yang mengejutkan.

    “Setelah lebih dari satu jam, mereka merusak gembok dan menggergaji pohon utama,” katanya.

    “Kami masih tidak tahu mengapa mereka melakukan itu.”

    Baca juga:

    Dilihat dari cara gerombolan tersebut mengambil pohon, mereka tidak akan bisa menanamnya kembali. Meski begitu, keluarga Tamang juga tidak bisa lagi menghasilkan uang dari pohon itu.

    Beberapa penduduk desa yang diwawancarai BBC berspekulasi bahwa motif pencurian itu mungkin terkait persaingan bisnis. Sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa gerombolan tersebut mungkin ingin membeli bibit dari pohon itu, namun ditolak.

    Polisi masih menyelidiki insiden itu.

    Kasus-kasus terkait pohon bodhichitta

    Selain menjadi sumber rezeki, pohon-pohon bodhichitta di wilayah Temal dan Roshi juga menjadi pemicu perselisihan terkait penjualannya.

    “Sepertiga dari kasus yang ditangani komite yudisial di sini berkaitan dengan bodhicitta,” kata wakil bupati Mim Bahadur Waiba.

    Insiden yang terjadi pada keluarga Tamang telah memicu kepanikan di desa-desa sekitarnya.

    Tetangga mereka, keluarga Narayan Humagai, turut terguncang oleh pencurian itu.

    “Dil Bahadur Tamang-lah yang menanam pohon ini di rumah saya,” katanya.

    “Kami sangat takut dengan kejadian itu.”

    Setelah kejadian tersebut, Narayan memasang delapan kamera CCTV di sekitar rumahnya untuk melindungi pohonnya. Dia juga membangun pagar besi.

    “Setelah melihat pohon-pohon ditebang di lingkungan sekitar, kami takut hal yang sama akan terjadi pada kami,” kata Narayan.

    “Orang-orang menjadi cemburu.”

    Wakil Bupati Temal, Dalman Thokar mengatakan peristiwa ini membuat polisi berpatroli dalam dua sampai tiga hari dalam sepekan di wilayah tersebut.

    Selain itu, warga mengatakan bahwa para pedagang sampai membawa helikopter untuk mengangkut benih-benih tersebut dengan aman.

    Juru bicara kepolisian Distrik kavre, Deputi Inspektur Polisi Rajkumar Shrestha mengatakan bahwa polisi akan dikerahkan selama musim panen.

    Namun para petani tetap khawatir cara itu tidak akan berhasil menghentikan gerombolan yang merampok membawa senjata.

    (Reportase tambahan oleh Shreejana Shrestha)

    (haf/haf)

  • Terungkap 10 Kasus selama Operasi Sikat Semeru 2024 Kediri, Ini Rinciannya

    Terungkap 10 Kasus selama Operasi Sikat Semeru 2024 Kediri, Ini Rinciannya

    Kediri (beritajatim.com) – Polres Kediri Kota berhasil mengungkap sebanyak 10 kasus pidana. Kesemuanya merupakan hasil Operasi Sikat Semeru yang dilakukan sejak 3 -14 Juni 2024.

    Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, dalam kurun waktu 12 hari itu, jajarannya berhasil mengungkap 10 kasus pencurian dengan menangkap 10 orang sebagai tersangka. Antara lain 1 kasus Pencurian dengan Kekerasan (Curas), 3 kasus Pencurian dengan Pemberatan (Curat), 3 kasus Pencurian Kendaraan bermotor (Curanmor) serta 3 kasus Pencurian.

    “Kita telah berhasil mengungkap 10 kasus, dengan rincian 5 kasus sesuai dengan target operasi (TO), dan sebanyak 5 kasus non TO. Yang dimaksud TO adalah kejadian yang telah ada sebelum operasi (sikat Semeru) sehingga dilakukan pengungkapan dalam masa operasi,” terang Kapolres.

    Dari 10 pelaku yang diamankan, Kata Kapolres, terdiri dari 9 Laki-laki dan 1 perempuan. Saat ini yang berada di sel tahanan Polres Kediri Kota sebanyak 6 pelaku, sedangkan yang 4 sudah berada di Lapas.

    Selain mengamankan 10 pelaku, Polres Kediri Kota juga berhasil mengamankan sebanyak 37 barang bukti. Diantaranya, 8 Handphone, 5 obeng, 7 Gembok, 5 BPKB , 3 STNK , Sepeda motor 1 unit, 3 Rekening koran, 3 Komputer, 4 Pisau dan perangkat Komputer lainnya.

    Pelaku perempuan berinisial WAM (23) mengaku melakukan pencurian untuk membayar hutang dan keperluan keluarganya. Ibu dua anak ini melakukan pemindahan saldo rekening korbannya yang baru ia kenal dengan jumlah mencapai 105 juta rupiah.

    Pengakuan WAM, Awalnya ia bertemu dengan korban dan ngobrol berdua. Kemudian Ia meminta tolong kepada korbannya untuk transfer melalui M-Banking. Setelah pelaku mengetahui berapa PIN M-banking korban, pelaku meminjam HP korban dengan alasan untuk menghubungi saudaranya, setelah koban meminjamkan HP nya ternyata pelaku melakukan transfer uang yang besar dari rekening korban ke pelaku melalui M-Banking.

    “Pada saat itu, namanya Saya butuh ya, tidak ada jalan lain waktu itu, dan pada saat itu saya menemui si korban dengan adanya nominal sebesar itu siapa sih yang nggak mau. Saya geser ke rekening saya kemudian saya gunakan uangnya untuk bayar hutang dan kebutuhan anak saya” ucap WAM sambil menangis.

    Tujuan operasi ini, kata Kapolres, untuk memberikan rasa aman, cipta kondisi Harkamtibmas terhadap aktivitas masyarakat dari gangguan ataupun ancaman terjadinya kejahatan jalanan (street crime) dalam bentuk atau jenis berupa curat, Curas, curanmor serta penyalahgunaan senjata api, senjata tajam maupun bahan peledak. [nm/aje]

  • Keponakan Bawa Kabur Sepeda Motor dari Sumenep, Tertangkap di Situbondo

    Keponakan Bawa Kabur Sepeda Motor dari Sumenep, Tertangkap di Situbondo

    Sumenep (beritajatim.com) – Air susu dibalas air tuba. Mungkin pepatah itu cocok disematkan pada SW, warga Desa Langsar, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep. Pemuda ini tega membawa kabur sepeda motor milik pamannya setelah beberapa kali dipinjami.

    “Tersangka SW ini keponakan pemilik sepeda motor. Jadi sebelum melakukan aksinya, tersangka ini dipinjami sepeda motor milik korban. Ternyata dia mengamati, di mana tempat kunci kontak sepeda motor disimpan,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, Selasa (25/06/2024).

    Tersangka melihat bahwa kontak sepeda motor milik korban sering kali diletakkan di dashboard depan. Karena itu, saat korban memarkir sepeda motornya di halaman rumahnya dengan posisi kontak ada di dashboa1rd sepeda motor, tersangka SW pun melakukan aksinya mencuri sepeda motor.

    “Sepeda motor yang dibawa kabur pelaku itu kemudian digadaikan kepada seseorang yang berinisial IR. IR ini sudah di proses pada tahun 2023. Sampai saat ini masih menjalani vonis,” terang Henri.

    Usai menjalankan aksi pencurian, tersangka SW menghilang dan berpindah-pindah tempat. Tersangka akhirnya ditangkap di Situbondo.

    Saat ini tersangka SW ditahan di Polres Sumenep. Tersangka dijerat Pasal 362 KUH Pidana. “Ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara. (tem/ian)

  • Kawanan Maling Satroni Puskesmas Mojoagung Jombang, 2 Motor Amblas

    Kawanan Maling Satroni Puskesmas Mojoagung Jombang, 2 Motor Amblas

    Jombang (beritajatim.com) – Kawanan maling menyatroni Puskesmas Mojoagung Jombang, Selasa (25/6/2024). Pencuri yang berjumlah empat orang tersebut berhasil membawa kabur dua sepeda motor di Puskesmas yang berada di Jl Raya Veteran Mojoagung tersebut.

    Pencurian yang dilakukan sekitar pukul tiga dini hari itu terekam kamera CCTV (Close Circuit Television). Selanjutnya, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mojoagung. Korps berseragam coklat langsung melakukan penyelidikan.

    Salah satu karyawan Puskesmas Mojoagung mengatakan, pencurian diketahui ketika penjaga mendengar suara sepeda motor berbunyi. Motor tersebut berada di parkiran karyawan. Penjaga tersebut pun curiga. Dia lalu mengintip lewat jendela.

    Nah, dari situ diketahui pintu parkir karyawan sudah terbuka. Sedangkan sepeda motor yang ada di parkiran tersebut tinggal dua unit. Padahal sebelumnya ada tiga motor. “Jadi ada motor Vario milik karyawan yang hilang,” kata pegawai Puskesmas Mojoagung yang enggan disebut nama ini.

    Yakin ada pencurian, karyawan melaporkan kasus tersebut ke polisi. Tak lama berselang, petugas dari Polsek Mojoagung datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Selanjutnya, petugas dari puskesmas membuka rekaman CCTV.

    Dari rekaman tersebut diketahui ada satu lagi motor yang hilang. Sepeda motor Honda Beat tersebut milik keluarga pasien asal Desa Karangwinogan Kecamatan Mojoagung. “Kawanan pencuri masuk ke puskemas dengan cara merusak gembok pintu parkiran. Gembok tersebut dibuang ke selokan oleh pelaku,” katanya.

    Dalam rekaman CCTV tersebut juga diketahui bahwa pelaku berjumlah empat orang. Mereka datang membawa dua sepeda motor. Sebelum beraksi, kawanan pencuri melakukan pemantauan di seberang jalan selama 10 menit.

    Dua pelaku masuk puskemas dengan mengendarai motor, sedangkan satu orang menunggu di jalan raya sembari memantau situasi. Satu orang lagi ikut masuk jalan kaki. “Pelaku menggunakan helm rapat dan memakai masker. Kami sudah lapor ke polisi,” tegasnya.

    Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya juga sudah menerima laporan dari korban. Selanjutnya, sejumlah personel dari Polsek Mojoagung melakukan oleh TKP pada dini hari itu juga.

    “Kami menyelidiki kasus pencurian dua motor tersebut. Kami juga sudah menyita CCTV guna melakukan pendalaman. Dalam CCTV diketahui pelaku berjumlah empat orang. Sekali lagi, kita masih lakukan penyelidikan,” kata Yogas. [suf]

  • Operasi Sikat Semeru 2024, Polisi Tangkap 243 Penjahat Jalanan di Surabaya

    Operasi Sikat Semeru 2024, Polisi Tangkap 243 Penjahat Jalanan di Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Operasi Sikat Semeru 2024 berlangsung selama 12 hari sejak tanggal 3 sampai 14 Juni 2024. Dalam waktu 12 hari itu, Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Polsek Jajaran memburu para penjahat jalanan hingga terkumpul 243 pelaku.

    Wakapolrestabes Surabaya AKBP Wimboko mengatakan bahwa kejahatan yang menjadi fokus perhatian anggotanya adalah kejahatan Curanmor, Curat, Curas, kepemilikan sajam dan gangster. Dari 24 Polsek Jajaran, Polsek Sukolilo menjadi yang terdepan dalam peringkat Operasi Sikat Semeru 2024 dengan total 38 tangkapan.

    “Dari jajaran Satreskrim Polrestabes Surabaya dan 24 Polsek jajaran telah mengamankan 243 tersangka dari 405 kasus. Kesemuanya terdiri dari pelaku Curanmor, Curat, Curas, Sajam dan gangster,” kata Wimboko.

    Dari 405 kasus yang tertangani, kejahatan curanmor mendominasi dengan total 298 kasus. Dari 298 kasus, polisi mengamankan 141 tersangka. Sementara pencurian dengan pemberatan (Curat) terdapat 65 kasus mengamankan 65 tersangka.

    Lalu, pencurian dengan kekerasan (Curas) 27 kasus dengan 21 tersangka, kepemilikan senjata tajam (Sajam) 11 kasus dengan tersangka 11 orang, dan gangster 4 kasus dengan 5 tersangka.

    Sementara barang bukti yang berhasil diamankan polisi ialah 81 unit motor, 2 unit mobil, 57 unit handphone, 4 pisau, 3 celurit, dan 2 pedang.

    Dari ungkap kasus di Operasi Sikat Semeru 2024, Wimboko menegaskan bahwa pihak kepolisian selalu berupaya untuk menekan angka kejahatan jalanan Surabaya. Ia pun menghimbau agar masyarakat juga turut waspada agar tidak menjadi korban kejahatan jalanan.

    “Kami akan terus berusaha memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Kota Surabaya,” pungkas Wimboko. [ang/suf]

  • Polsek Sukolilo Ungkap Kasus Terbanyak di Operasi Sikat Semeru 2024

    Polsek Sukolilo Ungkap Kasus Terbanyak di Operasi Sikat Semeru 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Polsek Sukolilo mendapatkan prestasi memimpin klasemen ungkap kasus di Operasi Sikat Semeru 2024 yang berlangsung sejak 3 Juni – 14 Juni kemarin. Polsek Sukolilo berhasil mengungkap 38 kasus kejahatan jalanan.

    Dari data yang dikeluarkan Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, Polsek Sukolilo dibuntuti oleh Polsek Simokerto yang mengungkap 30 kasus lalu di peringkat ketiga ada Polsek Wonocolo dengan 28 kasus.

    “Untuk jajaran Polsek Se Polrestabes Surabaya, Polsek Sukolilo melakukan 38 tangkapan dan hasil tangkapan  terbanyak dibanding Polsek lainya,” ujar Wakapolrestabes Surabaya AKBP Wimboko, Senin (24/06/2024).

    38 kasus yang diungkap oleh Polsek Sukolilo itu terbanyak dari kasus curanmor dengan 24 laporan. Lalu kasus pencurian dengan pemberatan (curat) 9 laporan, disusul dengan pencurian dengan kekerasan 3 laporan, serta kasus kepemilikan sajam dan gangster masing-masing 1 kasus.

    Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sukolilo mengucapkan terimakasih kepada anggotanya yang tidak pernah lelah bekerja untuk masyarakat. Atas prestasi ini, Aan juga bersyukur atas bimbingan dan dukungan Kapolrestabes Surabaya dan Kapolsek Sukolilo.

    “Terima kasih, capaian ini tentunya tak luput dari bimbingan, arahan dan petunjuk Bapak Kapolsek, serta komandan selama ini. Prestasi ini tentunya menambah semangat bagi kami,” kata Aan.

    Aan memastikan, dengan prestasi yang sudah diraih, anggota Polsek Sukolilo tidak akan kendor dalam membasmi kejahatan yang meresahkan warga Surabaya. “Tentunya prestasi ini akan menambah semangat kami untuk terus melayani masyarakat,” pungkasnya.

    Dari hasil Operasi Sikat Semeru 2024 selama 12 hari, Polsek Dukuh Pakis, Polsek Pakal dan Polsek Gunung Anyar hanya mengungkap 3 kasus. Membuat ketiga Polsek di Surabaya ini menjadi peringkat terbawah. (ang/ian)

  • Ngaku Manajer Area, Penipu Surabaya Ditangkap di Bulak Cumpat

    Ngaku Manajer Area, Penipu Surabaya Ditangkap di Bulak Cumpat

    Surabaya (beritajatim.com) – Ngaku sebagai Manajer Area Alfamart, Seorang pria berinisial ZAS (32) warga Sidotopo Sekolahan ditangkap Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Ia berhasil menipu sejumlah karyawan Alfamart di Jalan Pacar Kembang dan menggondol uang hasil penjualan.

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan ZAS dalam melakukan aksinya terlebih dahulu berputar mencari swalayan yang sepi. Ia pun menjatuhkan pilihan ke Alfamart Jalan Pacar Keling. Ketika sampai, ia tanpa ragu masuk dan mengenalkan diri sebagai manajer area yang bertanggung jawab atas sejumlah unit Alfamart. “Tersangka melihat sebagian pelayan minimarket seakan mudah untuk dikelabui dan berpura-pura mengaku sebagai Area Manager,” katanya, Senin (24/06/2024).

    Berbekal gertakan dan jabatan mentereng, ZAS berhasil mengelabui para karyawan Alfamart Jalan Pacar Keling. Ia pun memerintahkan agar para karyawan memeriksa stok dan membersihkan store. Ketika para karyawan lengah, ZAS langsung mengambil uang yang berada di kasir. “Tersangka sempat memerintahkan agar uang kasir shift pertama tidak dilaporkan terlebih dahulu dengan alasan akan diperiksa manual,” imbuh Hendro.

    Aksi ZAS terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV) di dalam swalayan. Ia kabur ketika para karyawan sibuk. Sejumlah karyawan yang telah menyelesaikan tugasnya lantas mendapati ZAS sudah kabur. Merasa ada yang aneh, para karyawan langsung memeriksa uang kasir.

    “Para karyawan baru sadar ketika sudah menyelesaikan tugas tersangka. Mereka mendapati uang kasir hilang dan langsung melihat ke CCTV. Dari situ para karyawan menyadari kalau menjadi korban kejahatan,” tutur Hendro.

    Para karyawan yang menjadi korban lantas melapor ke Polsek Wonokromo. Setelah melakukan penyelidikan, polisi melakukan penggerebekan di Jalan Bulak Cumpat Barat I. ZAS pun pasrah ketika digelandang ke Polrestabes Surabaya pada 20 Juni 2024. “Kami menyita barang bukti berupa set pakaian yang digunakan saat beraksi dan sebuah helm,” pungkas Hendro.

    Atas perbuatannya, ZAS dijerat menggunakan Pasal 363 KUHP terkait pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 7 tahun kurungan penjara. (ang/kun)

  • Motor Santri Darul Hikmah Bangkalan Dicuri Maling

    Motor Santri Darul Hikmah Bangkalan Dicuri Maling

    Bangkalan (beritajatim.com) – Aksi pencurian terjadi di depan toko Pondok Pesantren Darul Hikmah, Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan. Pelaku mencuri motor milik salah satu santri di pondok pesantren tersebut.

    Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikmah, Langkap, KH.Bustomi Djauhari membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku aksi pelaku terekam CCTV toko di pondoknya.

    “Pelakunya dua orang mengendarai motor berboncengan,” terangnya, Minggu (23/6/2024).

    Ia mengatakan, pelaku semula berboncengan dengan satu motor. Lalu mereka berhenti di depan toko. Melihat kondisinya sepi, satu pelaku turun dan membobol motor matik lalu membawa kabur.

    “Korbannya yakni santri kami yang sedang melakukan bimbingan skripsi,” imbuhnya.

    Ia menyayangkan adanya aksi pencurian di lingkungan pondoknya. Sebab menurutnya para santri berniat sekolah dengan susah payah. Namun kondisi semakin dipersulit dengan kejadian tersebut.

    “Santri ini niatnya belajar dan untuk sekolah saja sudah susah payah kok malah motornya dicuri,” imbuhnya.

    Ia berharap pihak kepolisian dan perangkat desa setempat bekerjasama untuk meningkatkan keamanan. Sehingga para santri bisa belajar dengan tenang tanpa harus waspada adanya pencuri kendaraan. [sar/but]