Kasus: pencurian

  • Usai babak belur dihajar warga, dua maling di Tamansari kini diperiksa polisi

    Usai babak belur dihajar warga, dua maling di Tamansari kini diperiksa polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian memeriksa dua orang pencuri sepeda motor yang babak belur dihajar massa di wilayah Tamansari, Jakarta Barat, saat beraksi pada Minggu (9/11).

    “Pelakunya benar dua orang, RK dan DS. Selarang sudah ditahan dan diproses,” kata Kanit Reskrim Polsek Tamansari AKP Egy Irwansyah saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Egy menjelaskan bahwa aksi pencurian terjadi pada pukul 19.30 WIB, di mana sepeda motor yang ditarget kedua pelaku berada dalam keadaan terkunci.

    “Motor korban dalam kondisi dikunci stang, lalu dipatahkan dan dibawa mundur oleh pelaku,” kata Egy.

    Aksi kedua pelaku pun dipergoki oleh korban yang lantas berkonfrontasi dengan kedua pelaku.

    “Karena korban melihat langsung dan seketika bertindak mengamankan, tidak berapa lama, warga datang ikut mengamankan,” ujar Egy.

    Kedua pelaku sempat kabur ke arah yang berbeda, namun warga akhirnya berhasil mengamankan keduanya.

    Dari tangan pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, mulai dari kunci berbentuk huruf T dan magnet pembuka tutup kunci.

    “Serta pistol petasan mainan anak-anak,” ujar Egy.

    Adapun pelaku RK adalah seorang DPO serta residivis kasus yang sama, yakni pencurian sepeda motor.

    “Keduanya sudah kita tahan dan masih diproses,” pungkas Egy.

    Dalam video viral, kedua pelaku hanpir ditelanjangi total oleh warga. Keduanya diamuk segera setelah berhasil ditangkap.

    Imbas amukan itu, salah satu pelaku hampir kehilangan garis wajahnya. Sementara pelaku lain masih kelihatan bentuk wajahnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        10 November 2025

    Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya Yogyakarta 10 November 2025

    Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota idol grup Minerva Land, Vanesa Adenanda Rinjani, melakukan aksi heroik dengan menangkap seorang pria yang diduga pencuri di indekosnya di Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Sabtu (8/11/2025).
    Peristiwa tersebut terjadi pada siang hari saat Vanesa, yang berusia 26 tahun, sedang berada di dalam kamar indekosnya.
    “Itu posisinya kosan sepi ya. Enggak banyak orang di area sekitar kosan juga nggak banyak yang lalu-lalang gitu,” ujar Vanesa saat ditemui di salah satu kedai di
    Kapanewon Depok
    , Senin (10/11/2025).
    Ketika kejadian, Vanesa sedang rebahan di dalam kamar dengan pintu terbuka.
    Saat beranjak menuju toilet, ia melihat seorang pria berdiri di depan pagar indekos. Awalnya, Vanesa mengira pria tersebut adalah ojek online.
    Namun, saat berada di toilet, ia mendengar suara teriakan minta tolong.
    “Nah waktu di toilet, aku dengar ada suara tolong-tolong, habis itu bingung kan aku, kenapa ada apa? Aku pikir ada ular masuk. Aku lari keluar,” ucapnya.
    Setibanya di luar kamar, Vanesa melihat teman kostnya, Ninda, terjatuh, sementara pria yang diduga pelaku berusaha melarikan diri ke arah motor yang diparkir di depan pagar.
    Vanesa segera mengejar dan menahan pria tersebut dengan cara memegang krah kaosnya.
    “Dia posisinya udah naik ke motor, udah mau nyalain motor. Syukurnya terkejar, dan aku tahan kaosnya. Terus aku tanya, ‘Woy, ngapain?’” ungkapnya.
    Ninda menjelaskan kepada Vanesa bahwa pria tersebut telah memitingnya dan menarik ponsel miliknya.
    “Aku tahan dong ya, jelas maling. Terus aku teriak-teriak juga tolong dong ada maling. Ada sekitar 2 menit sampai 3 menit, terus akhirnya datang satu bapak-bapak terus bantu nahan,” urainya.
    Vanesa menambahkan bahwa pria tersebut awalnya berpura-pura meminta air, tetapi tindakannya mencurigakan.
    “Cuman kan ini ya, itu kan kosan cewek terus dia cowok. Berdiri depan pintu udah kayak mau masuk gitu lho,” jelasnya.
    Warga yang datang kemudian membantu menahan terduga pelaku dan mengikatnya di tiang menggunakan lakban.
    “Pas sama aku (pelaku) nglagapan gitu, nggak kok mba, nggak. Cuman begitu sudah ditahan warga, ditanya (jawabnya) itu teman. Padahal bukan, nggak kenal,” ungkap Vanesa.
    Meskipun Vanesa tidak memiliki latar belakang bela diri, ia mengaku bertindak spontan karena marah melihat temannya menjadi korban.
    “Nggak ada (basic bela diri), bener-bener pure cuman tau koreo berantem,” katanya.

    Vanesa menyadari risiko yang ada, namun saat menahan pelaku, ia tidak mendapatkan perlawanan.
    Setelah pelaku ditahan, warga menghubungi pihak kepolisian yang segera datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku.
    “Polisinya dateng. Petugasnya dateng. Untuk ngamanin jadi diborgol terus dibawa,” ucapnya.
    Vanesa, yang berasal dari Malang, Jawa Timur, saat ini aktif sebagai member idol grup
    Minerva Land
    di Yogyakarta.
    Setelah kejadian, ia menghubungi keluarganya dan mengetahui bahwa aksinya telah viral di media sosial.
    “Eggak tahu itu tiba-tiba ramai juga. Jadi kan pada ramai di sosmed kayak ‘Idol nangkep maling’. Teman-teman khawatir. Nanyain keadaan ku. Tapi untungnya nggak papa,” ungkapnya.
    Akun Instagram Polsek Depok Barat juga mengunggah informasi mengenai penangkapan tersebut, menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat terkait penangkapan pelaku pencurian di kost putri di daerah Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Wanita Surabaya Divonis 1 Tahun Penjara, Curi Pakaian Dalam di Matahari Departemen Store

    Dua Wanita Surabaya Divonis 1 Tahun Penjara, Curi Pakaian Dalam di Matahari Departemen Store

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua wanita di Surabaya, Mindi Verawati dan Jihan Choirunnisa, dijatuhi hukuman pidana penjara selama satu tahun oleh Pengadilan Negeri Surabaya. Keduanya terbukti melakukan pencurian dengan pemberatan di Matahari Departemen Store, Mall Royal Plaza Surabaya, pada 11 Juli 2025. Total barang yang dicuri dari toko tersebut senilai Rp5,9 juta.

    Hakim Muhammad Zulqarnain, dalam putusannya, menyatakan bahwa Mindi Verawati dan Jihan Choirunnisa terbukti bersalah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan.

    “Menyatakan Terdakwa Mindi Verawati bersama dengan Terdakwa Jihan Choirunnisa, terbukti bersalah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Dakwaan tunggal melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP,” ujar hakim Muhammad Zulqarnain dalam persidangan, Senin (10/11/2025).

    Lebih lanjut, hakim menjatuhkan hukuman penjara selama satu tahun untuk kedua terdakwa. “Menjatuhkan pidana terhadap para terdakwa dengan pidana penjara masing-masing selama 1 tahun,” lanjut hakim Zulqarnain.

    Putusan ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Duta Mellia, yang semula menuntut kedua terdakwa dengan pidana penjara 1 tahun 3 bulan.

    Peristiwa pencurian terjadi pada Jumat, 11 Juli 2025, sekitar pukul 18.15 WIB. Kedua terdakwa, Mindi dan Jihan, diketahui memasuki Matahari Departemen Store di Mall Royal Plaza, yang terletak di Jalan Ahmad Yani 16-18 Surabaya.

    Mereka menuju rak pakaian wanita bermerek Dust, kemudian mengambil sejumlah barang yang digantung di hanger dan memasukkannya ke dalam tas belanja dari Hypermart yang sebelumnya mereka beli.

    Setelah itu, kedua terdakwa masuk ke ruang fitting room dan melepas label dari pakaian yang mereka ambil. Namun, aksi mereka tidak luput dari pengamatan petugas toko. Dinda Putri Titachi, seorang staf toko, segera melaporkan kejadian tersebut kepada Elfrita Ari Prasetya, seorang petugas keamanan Matahari Departemen Store.

    Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan barang-barang yang mereka bawa, dan kedua terdakwa langsung diamankan beserta barang bukti. Berdasarkan pengakuan mereka, tujuan dari pencurian tersebut adalah untuk menjual pakaian yang mereka curi melalui platform jual beli online, dengan harapan bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Akibat perbuatan kedua terdakwa, Matahari Departemen Store di Mall Royal Plaza Surabaya mengalami kerugian sebesar Rp5.913.500. [uci/suf]

  • Dua pelaku penembakan Hansip di Cakung adalah residivis

    Dua pelaku penembakan Hansip di Cakung adalah residivis

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebutkan dua terduga pelaku penembakan terhadap seorang anggota pertahanan sipil (Hansip) berinisial AS (42) di Cakung, Jakarta Timur adalah residivis.

    “Pelaku RS alias R (29), seorang residivis, pernah ditahan lima kali, baru bebas Juli 2024, sedangkan PS alias P (23) pernah ditahan dua kali kasus pencurian sepeda motor (ranmor), baru keluar Agustus 2025,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iman Imanuddin katanya saat ditemui di Jakarta, Senin.

    Iman menjelaskan mereka menembak korban karena pada saat itu para tersangka hendak mencuri sepeda motor pada Sabtu (8/11) sekira pukul 03.30 WIB.

    “Namun, pada saat ingin merusak kunci motor tiba-tiba alarmnya berbunyi dan dipergoki oleh korban dan temannya, karena merasa terdesak tersangka R mengeluarkan senjata api rakitan jenis revolver dan menembakkan ke arah korban supaya tersangka bisa melarikan diri,” katanya.

    Iman menambahkan untuk kronologi penangkapan kedua pelaku ditangkap di dua tempat berbeda.

    “Setelah melakukan pemeriksaan TKP dan analisa rekaman CCTV, tim berhasil mengidentifikasi keberadaan pelaku, pada Sabtu (8/11) sekitar pukul 16.00 WIB tim menangkap para pelaku yang bernama RS alias R di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung,” katanya.

    Berikutnya tim mencari keberadaan pelaku lainnya dan didapat pelaku PS alias P pada Minggu (9/11) sekitar pukul 06.00 WIB di Jalan SMA 64 No.15 RT. 01/03 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

    Selanjutnya para tersangka dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 365 ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun.

    Seorang petugas Hansip di Cakung Barat, Jakarta Timur, terkena tembakan saat berusaha menggagalkan aksi pencurian sepeda motor pada Sabtu (8/11) pagi.

    “Sekitar pukul 04.30 WIB petugas piket kami mendapat informasi dari warga bahwa ada korban luka tembak di Kelurahan Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur,” kata Kapolsek Cakung Kompol Widodo Saputro saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (8/11).

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 03.30 WIB di Kampung Baru, Jalan Pelajar RT 07/RW 09, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

    Korban berinisial AS (42) merupakan warga Kampung Sukapura, Kecamatan Cilincing, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas sekaligus membantu kegiatan keamanan lingkungan sebagai Hansip di RW 09.

    Saat kejadian, korban sedang berjaga malam bersama dua rekannya, T (48) dan R (58).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Modus Penipuan WhatsApp Terbaru Makan Banyak Korban, Rekening Ludes!

    Modus Penipuan WhatsApp Terbaru Makan Banyak Korban, Rekening Ludes!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada banyak modus penipuan yang dilancarkan penjahat siber melalui platform pesan singkat populer, WhatsApp. Selain metode phishing dengan link palsu, ada juga modus penipuan yang dilakukan dengan memanfaatkan fitur pembagian layar (screen-sharing).

    Modus penipuan melalui fitur screen-sharing kian meningkat dan menjerat banyak korban. Penipu mengelabui korban untuk mengakses data pribadi mereka, sehingga bisa menyebabkan kerugian berupa pencurian identitas hingga uang.

    Biasanya, penipu menyamar sebagai perwakilan customer service. Mereka lalu meyakinkan korban untuk membagikan layar HP sebagai langkah menyelesaikan masalah tertentu.

    Saat korban patuh, penipu bisa dengan mudah mencuri detail login, OTP, dan informasi perbankan yang tampak di layar, dikutip dari Mashable India, Senin (10/11/2025).

    Menanggapi fenomena penipuan baru ini, Meta memperkuat pertahanan WhatsApp dengan tool keamanan baru berbasis kecerdasan buatan (AI). Tool ini difokuskan untuk mencegah penipuan screen-sharing yang kian populer.

    Bentuknya berupa sistem peringatan real-time yang akan mewanti-wanti pengguna sebelum membagikan layar ketika sedang melakukan panggilan video (video call) dengan kontak tak dikenal.

    Dengan begitu, pengguna bisa lebih berhati-hati sebelum menyetujui screen-sharing dengan kontak asing, misalnya dari customer service atau layanan serupa.

    Perlu diketahui, penipuan online biasanya sukses karena memanipulasi kepercayaan, urgensi, dan kontrol ke korban. Banyak korban ditekan dan dibuat percaya bahwa mereka harus melakukan sesuatu agar selamat dari ‘petaka’. Saat korban panik, di situlah penipu bisa memanipulasi mereka.

    Pakar memperingatkan agar pengguna WhatsApp tak pernah membagikan layar ke kontak asing. Diingatkan pula bahwa kode verifikasi dan password merupakan data pribadi yang tak boleh diserahkan ke siapa pun, meski kesannya bisa dipercaya.

    Belakangan ini Meta kian memperketat sistem keamanan pada platformnya. Perusahaan sudah meruntuhkan 8 juta akun terafiliasi penipuan dan menghapus lebih dari 21.000 pages palsu yang menyamar sebagai perwakilan customer service di beberapa negara, termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Uni Emirat Arab, dan Filipina.

    Bagi 2 miliar pengguna WhatsApp, sistem peringatan terbaru WhatsApp mungkin terdengar sederhana. Namun, ini merupakan upaya yang diharapkan efektif untuk membasmi penipuan di platform pesan singkat tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kantor Kelurahan di Kota Probolinggo Dibobol Maling, CCTV Dirusak, Laptop Raib

    Kantor Kelurahan di Kota Probolinggo Dibobol Maling, CCTV Dirusak, Laptop Raib

    Probolinggo (beritajatim.com) – Aksi pencurian kembali menyasar lingkungan perkantoran pemerintah di Kota Probolinggo. Kali ini, Kantor Kelurahan Curahgrinting di Jalan Citarum, Kecamatan Kanigaran, menjadi target pelaku pada Minggu (9/11/2025) dini hari sekitar pukul 01.35 WIB. Dalam kejadian tersebut, satu unit laptop inventaris kantor yang sudah dalam kondisi rusak dilaporkan hilang dibawa kabur oleh pelaku.

    Lurah Curahgrinting, Rois Siswanto, menjelaskan bahwa aksi pencurian itu pertama kali diketahui setelah dirinya menerima notifikasi dari aplikasi kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di ruang pelayanan. Notifikasi tersebut muncul karena adanya pergerakan di dalam ruangan pada waktu kejadian. Namun, saat ia mencoba mengakses rekaman CCTV melalui ponselnya, sistem tersebut tidak dapat dibuka.

    “Saya mendapat pemberitahuan dari aplikasi kamera CCTV karena ada gerakan yang terekam. Tapi saat saya coba buka, ternyata tidak bisa diakses,” ujarnya ketika ditemui di kantor kelurahan, Senin (10/11/2025) siang.

    Karena curiga terjadi sesuatu, Rois segera menghubungi petugas Polsubsektor Kanigaran untuk melakukan pengecekan langsung ke lokasi. Sekitar 15 menit setelah notifikasi diterima, ia bersama anggota kepolisian tiba di kantor kelurahan dan menemukan sejumlah kejanggalan di area pelayanan.

    “Benar saja, setelah dicek, kondisi dua kamera CCTV yang terpasang di ruang resepsionis dan ruang staf sudah dilepas dari dudukannya, lalu diletakkan begitu saja di lantai,” terangnya.

    Dari hasil pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), diketahui pelaku masuk melalui jendela depan ruang pelayanan dengan cara mencongkel teralis besi. Pihak kelurahan bersama kepolisian kemudian melakukan pendataan terhadap seluruh inventaris kantor untuk memastikan barang-barang yang hilang.

    “Ternyata dari laporan teman-teman staf, hanya satu unit laptop yang layarnya memang sudah pecah itu saja yang hilang. Kami sudah melapor ke Polsubsektor Kanigaran, dan rencananya laporan resmi ke Polres Probolinggo Kota akan kami buat hari ini. Namun kegiatan di kelurahan masih cukup padat,” tambahnya.

    Hingga kini, pihak kepolisian telah mengamankan rekaman CCTV yang sempat merekam aksi pelaku sebelum kedua kamera dilepas. Rekaman tersebut akan menjadi bukti pendukung dalam proses penyelidikan untuk mengungkap identitas dan keberadaan pelaku pencurian.

    Peristiwa ini menambah daftar kasus pencurian yang menyasar fasilitas pemerintahan di wilayah Kota Probolinggo. Kepolisian pun mengimbau seluruh kantor pemerintahan agar meningkatkan sistem keamanan, terutama di area yang rawan dan minim pengawasan langsung. [ada/kun]

  • Modus Mata Elang Buntuti Kendaraan dari Rumah Pemiliknya

    Modus Mata Elang Buntuti Kendaraan dari Rumah Pemiliknya

    Jakarta

    Pemilik kendaraan harus hati-hati dengan kejahatan bermodus debt collector alias mata elang. Perampasan kendaraan yang tidak sesuai prosedur termasuk perilaku kejahatan.

    Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi, modus yang dilakukan mata elang palsu menaklukkan korbannya dengan mencatut unit atau perusahaan penagihan resmi.

    “Di jalan misalnya, ternyata banyak kejadian mata elang. Yang disebut mata elang tadi sebenarnya adalah pelaku kejahatan yang mengatasamakan misalnya perusahaan tertentu gitu ya, padahal sebenarnya bukan. Kalau ini pada umumnya APH (aparat penegak hukum) sudah akan masuk ya, karena ini adalah kejahatan umum,” ujar perempuan yang akrab disapa Kiki, seperti dikutip detikFinance.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung, mengatakan para penagih utang atau debt collector di Jakarta Barat sering kali bermodus ilegal. Mereka menguntit kendaraan target sejak dari rumah pemiliknya.

    “Mereka sudah mengikuti kendaraan target sejak dari rumah pemilik. Mungkin dari rumah, di jalan, tiba-tiba nyetop (pengendara) langsung di jalan,” kata Arfan dikutip Antara.

    Menurutnya, cara itu termasuk pelanggaran dan dapat dipidana. Bahkan bisa dikategorikan sebagai pencurian dengan kekerasan dan perampasan.

    “Itu tidak benar. Jadi, bisa dibilang pencurian dengan kekerasan, perampasan. Itu meresahkan masyarakat,” ujar Arfan.

    Apalagi, jika mata elang tidak dilengkapi dengan instrumen kelengkapan beroperasi, seperti kartu identitas, surat tugas resmi, sertifikat profesi penagihan lalu salinan surat kuasa. Selain itu, kata Arfan, dibutuhkan bukti dokumen debitur yang wanprestasi serta salinan sertifikat fidusia.

    “Jadi, ada beberapa kali, pada saat operasi premanisme, memang kita tangkap sesuai dengan ada LP (laporan polisi) masyarakat, kita tindak lanjuti,” kata Arfan.

    Ia mengimbau para penagih utang untuk beroperasi sesuai aturan yang berlaku. “Tidak melakukan kegiatan di lapangan yang meresahkan masyarakat dan melanggar aturan,” katanya.

    Aturan Debt Collector

    Menurut Kiki, sebenarnya penggunaan debt collector atau dikenal dengan istilah mata elang dalam menagih utang diizinkan oleh OJK. Namun, penggunaan jasa debt collector dilandasi dengan pengaturan yang ketat.

    Hal tersebut antara lain mulai dari kualifikasi perusahaan penagihan, sertifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang melakukan penagihan, waktu penagihan, pihak yang ditagih, hingga pengaturan etika penagihan.

    Aturan penggunaan debt collector tertuang dalam Peraturan OJK (POJK) No. 22 tahun 2023 tentang perlindungan konsumen dan masyarakat di sekitar keuangan. Dalam aturan tersebut, dijabarkan secara riinci ketentuan untuk para PUJK yang mau menggunakan debt collector.

    “Ketentuan itu misalnya tidak boleh menggunakan ancaman, kekerasan, atau tindakan yang bersifat mempermalukan, tidak menggunakan tekanan secara fisik, tidak boleh menagih kepada pihak selain konsumen. Misalnya yang berutang suaminya, nggak boleh menagih ke istri, ke anak, apalagi ke temannya, kolega, dan lain-lain itu nggak boleh,” jelas Kiki.

    (rgr/din)

  • Hansip di Cakung Ditembak Komplotan Pelaku Curanmor hingga Tewas saat Berusaha Gagalkan Pencurian Motor

    Hansip di Cakung Ditembak Komplotan Pelaku Curanmor hingga Tewas saat Berusaha Gagalkan Pencurian Motor

    Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap pelaku pencurian sepeda bermotor lainnya berinisial R saat akan kabur ke Lampung. Pelaku ditangkap saat menyeberang di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan.

    Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.30 WIB di Kampung Baru, Jalan Pelajar RT 07/RW 09, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur (Jaktim).

    Korban, yakni AS (42) merupakan warga Kampung Sukapura, Kecamatan Cilincing, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas sekaligus membantu kegiatan keamanan lingkungan sebagai Hansip di RW 09.

    AS tewas dengan luka tembak di perut sebelah kiri saat berusaha menggagalkan aksi pencurian sepeda motor tersebut.

  • Sosok Hansip Heroik yang Tewas Ditembak Saat Gagalkan Maling

    Sosok Hansip Heroik yang Tewas Ditembak Saat Gagalkan Maling

    Jakarta

    Seorang penjaga keamanan lingkungan atau hansip tewas setelah ditembak saat mencoba menggagalkan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Keluarga mengungkap sosok korban yang penuh tanggung jawab terhadap adik-adiknya.

    Peristiwa terjadi pada Sabtu (8/11), sekitar pukul 03.30 WIB, di Kampung Baru, Jalan Pelajar RT 07 RW 09, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung. Saat kejadian, korban sedang berjaga malam bersama dua rekannya, T (48) dan R (58).

    Kapolsek Cakung Kompol Widodo Saputro menyebutkan peristiwa bermula ketika korban yang sedang memantau CCTV melihat dua orang mencurigakan di sekitar permukiman. Keduanya diduga hendak mencuri sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan.

    “Korban sedang melaksanakan jaga atau ronda malam sebagai Hansip RW 09. Korban pada saat itu sedang memonitor kamera pengawas (CCTV), melihat ada dua orang dicurigai sedang mencongkel motor,” kata Widodo di Jakarta, Sabtu (8/11).

    Korban bersama dua rekannya bergerak menuju lokasi menggunakan sepeda motor. Sesampai di lokasi, korban langsung menabrakkan motornya ke arah kendaraan pelaku untuk mencegah keduanya kabur hingga sempat terjadi perkelahian antara korban dan pelaku.

    Lalu, terdengar suara tembakan sebanyak dua kali yang membuat korban terjatuh. Kedua saksi langsung meminta pertolongan warga.

    Keluarga pun menceritakan sosok korban yang bertanggung jawab. Begini kesaksiannya:

    Korban Sosok Pekerja Keras

    Adik korban, Siti Sarah, mengatakan sang kakak merupakan seseorang pekerja keras dan mengutamakan kepentingan keluarga. Siti Sarah mengatakan korban belum menikah dan memilih untuk membahagiakan adik-adiknya.

    “Belum nikah kakak saya. Baru saya (adik-adiknya) yang nikah. Dia bela-belain hidup buat adik-adiknya. Dia membahagiakan adik-adiknya,” ujar adik korban, Siti Sarah, kepada wartawan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/11).

    Siti mengatakan korban merupakan pekerja keras dan tidak pilih-pilih pekerjaan. Korban rela bekerja keras untuk membantu kehidupan keluarga.

    “(Pekerjaan korban) Hansip. Kadang disuruh nyupir pribadi mau. Serabutan. Serabutan, apa aja. Dia besi, motongin besi, mau di belakang. Pinggir kali tuh. Di pinggir kali, Madura-Madura. (Dia) diperintah apa aja mau. Pokoknya serabutan aja dia mau, gitu. Untuk adik-adiknya,” ucapnya.

    “Kadang kalau abis gajian, ‘Nih, punya duit nggak?’ gitu, ‘Punya beras nggak?’. Nggak tahu dia punya duit apa nggak, pasti saya pada dikasih. Biar pun saya udah rumah tangga, saya dikirimin, kirimin duit,” tambahnya.

    Keluarga Kaget Korban Tewas Ditembak

    Adik korban lainnya, Siti Komariah, mengaku kaget saat mendapat kabar korban tergeletak setelah ditembak. Saat tempat kejadian perkara (TKP) didatangi, korban sudah meninggal dunia.

    Adik korban saat ditemui di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/11/2025). (Devi Puspitasari/detikcom)

    “Ya sedih lah, kaget kan. Pas dilihat kaget katanya. Aku diketok-ketokin pintu, emang Bapak lagi ngejagain, lagi ngurusin orang sakit kan, di gang itu, terus Bapak ke sini ngetok-ngetok pintu. Aku nggak tahu kejadiannya kayak gimana,” ucapnya.

    “Cuman pas nyampe sono, kakak udah ngegeletak, udah nggak bernyawa, nggak ada lah gitu, udah dingin, ya. Udah aku sebisa mungkin, maksudnya ngecek nadinya udah nggak ada,” tuturnya.

    Teriakan Terakhir Korban

    Salah satu rekan korban, Ruin mengatakan korban sempat teriak minta tolong usai tertembak. Teriakan itu menjadi teriakan terakhir korban.

    “Dia (korban) juga sempat minta tolong, ya saya tolong. Cuman dia bicara ‘Bapak tolong saya, Bapak tolong saya’ tiga kali seperti itu. Ya udah, seterusnya dia cuman minta tolong ‘Tolong, tolong, tolong’,” ujar ujar Ruin kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Ruin mengatakan awalnya memantau CCTV ada pelaku yang mencurigakan. Singkatnya, pelaku itu pun dikejar oleh ketiganya.

    “Sampai terjadilah, sampai bentrok lah akhirnya itu. Nih, adik saya (Bima) ini yang sempat duel lah, ini sama almarhum. Sampai akhirnya ada orang itu menggunakan senjata api,” jelasnya.

    Dia mendengar suara letusan tembakan sebanyak dua kali. Ruin menemukan korban dalam kondisi tergeletak dan korban juga sempat meminta tolong hingga akhirnya meregang nyawa.

    “Ada suara letusan dua kali. Sampai di situ saya lihat korban ini masih ada, bisa bicara sama saya. Sempat saya angkat, saya dudukin, nggak taunya ini darah keluar, saya rebahkan lagi. Setelah itu saya sempat mencari dia. Setelah dia ada, baru saya cari bantuan sama warga-warga setempat. Akhirnya almarhum udah nggak ketolong lagi,” jelasnya.

    Mensos Sebut Korban Pahlawan Masa Kini

    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melayat ke rumah penjaga keamanan lingkungan atau hansip yang tewas ditembak saat mencoba menggagalkan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Gus Ipul menyebutkan korban merupakan salah satu contoh pahlawan.

    “Saya datang ke sini terus terang aja ingin berbelasungkawa dan sekaligus ingin berdoa bersama keluarga. Semoga mudah-mudahan almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” kata Gus Ipul kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Gus Ipul mengatakan korban meninggal dalam keadaan tengah menjalankan tugas yang penting bagi warga sekitar. Korban menjalankan tugas dengan baik hingga meninggal dunia.

    “Besok tanggal 10 November dalam suasana peringatan Hari Pahlawan. Saya ingin menyampaikan bahwa almarhum ini salah satu contoh pahlawan hari ini yang melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain,” tuturnya.

    Halaman 2 dari 5

    (dwr/rfs)

  • Polisi kembali tangkap pelaku penembakan hansip di Cakung

    Polisi kembali tangkap pelaku penembakan hansip di Cakung

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya kembali menangkap satu pelaku pencurian sepeda bermotor berinisial PS yang menembak seorang petugas Pertahanan Sipil (Hansip) hingga tewas di Cakung Barat, Jakarta Timur.

    “Dalam kurun waktu 24 jam dua orang pelaku penembakan di Cakung dibekuk,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

    Budi menjelaskan pelaku berinisial PS diamankan di Jalan SMA 64 No. 15 RT 01/ RW 03, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur oleh Subdit Resmob dan Polres Metro Jaktim.

    “Diamankan senjata api (senpi) , kunci T, sepeda motor dan pakaian yang digunakan saat kejadian,” katanya.

    Budi menambahkan saat ini kedua pelaku R dan PS tengah menjalani pemeriksaan intensif dari penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap pelaku pencurian sepeda bermotor lainnya berinisial R saat akan kabur ke Lampung. Pelaku ditangkap saat menyeberang di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan.

    Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.30 WIB di Kampung Baru, Jalan Pelajar RT 07/RW 09, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur (Jaktim).

    Korban, yakni AS (42) merupakan warga Kampung Sukapura, Kecamatan Cilincing, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas sekaligus membantu kegiatan keamanan lingkungan sebagai Hansip di RW 09.

    AS tewas dengan luka tembak di perut sebelah kiri saat berusaha menggagalkan aksi pencurian sepeda motor tersebut.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.