Kasus: pencurian

  • Tak Terima Motor Digadaikan Tanpa Izin, Anak Polisikan Bapak Kandung di Balikpapan

    Tak Terima Motor Digadaikan Tanpa Izin, Anak Polisikan Bapak Kandung di Balikpapan

    Balikpapan, Beritasatu.com – Akibat tak terima sepeda motor digadaikan, seorang anak di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tega mempolisikan bapak kandungnya sendiri, Senin (4/11/2024) pagi.

    Akibatnya, sang bapak pun kini ditahan dan resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pencurian kendaraan bermotor.

    Pria berinisial FS (42) ini, kini tak bisa berkutik seusai resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pencurian kendaraan bermotor atau curanmor, yang dilaporkan oleh anak kandungnya sendiri.

    Kanitreskrim Polsek Balikpapan Utara Iptu Rudyanto Purba mengatakan, kronologi kasus ini bermula saat tersangka FS yang tinggal seatap dengan korban dan menantunya, mengambil kunci motor milik korban. Saat itu, istri korban dan mertuanya sedang tak berada di rumah lantaran tengah bekerja di luar kota.

    Kemudian, sepeda motor itu ternyata justru malah digadaikan oleh tersangka FS kepada teman wanitanya berinisial S yang kini juga telah ditangkap dan ditahan di rutan wanita Mapolresta Balikpapan.

    “Untuk kronologinya ini, beliau ini meminjam atau mengambil kunci motor dari rumahnya, karena rumahnya adalah rumah menantu dan mertuanya dibawa, kemudian beliau menggadaikan motor ini kepada orang lain,” kata Rudyana kepada Beritasatu.com di Mapolsek Balikpapan Utara, Senin (4/11/2024) pagi.

    Menurutnya, saat itu tersangka FS mengelabuhi korban dengan beralasan meminjam  sepeda motor milik anaknya untuk membeli sembako. Namun, sepeda motor itu justru digadaikan oleh FS kepada tersangka S senilai Rp 2,5 juta.

    “Modusnya dia hanya hubungan antara bapak, anak dan mantu, dia hanya meminjam sepeda motor kepada anaknya, mantu waktu itu berada di Bali, dipinjamkan untuk membeli sembako, dan itu kendaraan itu ternyata sama yang bersangkutan digadaikan, dan beliau mengakui juga,” sambungnya.

    Akibat ulah dari tersangka FS ini, korban pun menderita kerugian hingga belasan juta rupiah, sehingga kemudian kasus ini pun dilaporkan ke polisi. Tersangka FS pun berhasil ditangkap tanpa perlawanan.

    Dari tangan tersangka FS, penyidik menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor matic yang digadaikan kepada tersangka S. Polisi pun menjerat tersangka FS dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

  • Cara Mudah Menyadap WhatsApp Pasangan Tanpa Aplikasi Tambahan

    Cara Mudah Menyadap WhatsApp Pasangan Tanpa Aplikasi Tambahan

    Bisnis.com, JAKARTA – Simak cara mudah menyadap WhatsApp pasangan tanpa aplikasi berikut ini. Dengan menggunakan cara ini, maka Anda bisa mengetahui pesan apa saja di WA pasangan.

    Hingga bulan November 2024 ini, WhatsApp masih menjadi aplikasi perpesanan yang banyak digunakan masyarakat di seluruh dunia.

    Meta sebagai perusahaan induk WhatsApp, Intstagram dan Facebook terus mengupdate fitur di aplikasinya tersebut sehingga makin memudahkan pengguna.

    Hanya saja, Meta tak pernah memberikan tutorial bagaimana cara sadap WhatsApp pasangan.

    Wajar saja, sebab kegiatan sadap menyadap WhatsApp sangat bertentangan dengan hukum dan moral manusia. Selain itu, menyadap WhatsApp juga menjadi hal yang menganggu privasi.

    Namun jika Anda sedang cari cara menyadap HP pasangan tanpa aplikasi, coba tutorial berikut ini.

    Cara sadap WhatsApp pasangan tanpa aplikasi yakni melalui WhatsApp Web

    1. Buka aplikasi browser internet di laptop, komputer, atau ponsel bisa menggunakan Microsoft Edge, Google Chrome, Mozilla Firefox, atau yang lain. 

    2. Buka tab baru, masukan alamat tautan resmi WhatsApp Web: https://web.whatsapp.com

    3. Muncul kode QR untuk melakukan proses login dengan memindai (scan) kode QR tersebut menggunakan aplikasi WhatsApp di ponsel

    4. Siapkan ponsel target yang akan disadap WhatsAppnya, pastikan terhubung internet. Kemudian buka WhatsApp di ponsel > klik titik tiga di pojok kanan >
    perangkat tertaut > tautkan perangkat > arahkan kamera ponsel ke layar perangkat yang ingin ditautkan untuk memindai kode QR

    5. Kemudian tunggu hingga proses pemindaian selesai untuk menghubungkan. Otomatis pesan WhatsApp di ponsel target akan langsung terhubung.

    Itulah cara sadap WhatsApp pasangan tanpa aplikasi yang bisa Anda coba.

    Akan tetapi yang perlu Anda perhatikan, menyadap WhatsApp pasangan atau orang lain merupakan tindakan yang melanggar hukum.

    Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi, pasal 56, menyebutkan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi pelaku penyadapan ilegal.

    Penggunaan aplikasi penyadap juga berpotensi membawa risiko keamanan data pribadi pengguna, karena ada kemungkinan malware atau pencurian data.

    Oleh sebab itu, Bisnis.com tidak merekomendasikan penyadapan WhatsApp dengan cara apapun dan dengan alasan apapun.

  • Ketahuan Curi Motor Milik Perawat, Dua Bandit Surabaya Ditembak

    Ketahuan Curi Motor Milik Perawat, Dua Bandit Surabaya Ditembak

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketahuan mencuri motor milik seorang perawat di RS Onkologi Jalan Arif Rahman Hakim, Sabtu (2/11/2024) pagi, dua bandit curanmor ditembak Polsek Sukolilo. Kedua bandit  itu terpaksa ditembak karena terus melawan ketika akan diamankan.

    Penangkapan itu bermula dari anggota Opsnal Polsek Sukolilo yang melakukan patroli kring serse di wilayahnya. Ketika melewati RS Onkologi Jalan Arif Rahman Hakim, petugas mendapati dua pelaku yang beraksi mencuri Honda Vario milik Dini Kristanti, salah satu perawat di Rumah Sakit itu.

    “Kedua pelaku adalah Rizki Ragil Pamungkas (24)  warga ambengan baru I dan Feri (50) yang tinggal di PDK no 7 Tropodo,” kata Kapolsek Sukolilo, Kompol I Made Patera Negara ketika dihubungi Beritajatim.com, Minggu (3/11/2024).

    Mengetahui aksi pencurian itu, anggota opsnal Polsek Sukolilo langsung melakukan pengejaran. Sadar aksinya ketahuan, dua pelaku curanmor itu memacu sepeda motornya hingga sampai di Jalan Kenjeran. “Kedua pelaku terus melakukan perlawanan sampai kami harus memberikan tindakan tegas terukur,” tutur Made.

    Kedua pelaku kemudian diamankan oleh anggota opsnal Polsek Sukolilo di Jalan Ambengan dekat perlintasan kereta api dengan kondisi kaki sudah tertembak. Timah panas polisi mengenai kaki kiri Feri yang saat itu berperan sebagai joki dan kaki kanan Rizki yang berperan sebagai eksekutor.

    “Kedua pelaku kami amankan di Polsek, untuk proses lebih lanjut, untuk kami mintai keterangan, untuk kami kembangkan. Nanti akan kami informasikan perkembangan lebih lanjut,” pungkas Made. [ang/suf]

  • Modus Penipuan Deepfake Naik 1.550 Persen di Indonesia – Page 3

    Modus Penipuan Deepfake Naik 1.550 Persen di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ternyata juga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi kejahatan siber.

    PT Indonesia Digital Identity (VIDA) mencatat peningkatan yang sangat signifikan, yakni 1.550 persen, pada kasus penipuan menggunakan teknologi deepfake di Indonesia sepanjang 2022 hingga 2023.

    Co-founder dan Presiden VIDA, Sati Rasuanto, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap maraknya penipuan digital yang semakin canggih.

    “Penyalahgunaan AI, khususnya penipuan deepfake, menjadi ancaman serius bagi keamanan transaksi digital kita,” ungkap Sati, dikutip dari Antara, Sabtu (2/11/2024).

    Untuk mengatasi masalah ini, VIDA menghadirkan solusi komprehensif bernama VIDA Identity Stack (VIS).

    VIS diklaim mampu menjamin keamanan transaksi digital hingga 99,9% melalui berbagai fitur unggulan seperti verifikasi identitas, autentikasi pengguna, dan deteksi penipuan yang canggih.

    “VIS dirancang khusus untuk menghadapi empat ancaman utama penipuan berbasis AI, yaitu social engineering, account takeover, pencurian identitas, dan pemalsuan dokumen,” klaim Sati.

     

  • Daftar Pekerjaan Terancam Punah, Siap-siap Ganti Profesi Baru

    Daftar Pekerjaan Terancam Punah, Siap-siap Ganti Profesi Baru

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Demam kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah membagi pendapat publik dengan berbagai pandangan. Satu hal yang masih menjadi diskursus adalah keyakinan bahwa teknologi itu akan menggantikan beberapa pekerjaan manusia.

    McKinsey Global Institute memprediksi ada beberapa profesi yang duluan tergantikan. Menurut laporan itu, puluhan juta orang Amerika Serikat (AS) akan menghadapi apa yang disebut transisi pekerjaan pada 2030 mendatang. Ini terjadi saat pekerjaan berubah secara signifikan atau hilang karena AI.

    Selain itu, otomatisasi diperkirakan bisa menggantikan tugas manusia mencapai 30% dari jam kerja dalam ekonomi AS.

    Wealthup melaporkan proyeksi pekerjaan yang mungkin terganggu dengan AI. Berikut 6 pekerjaan tersebut, dirangkum:

    1. Juru Tulis (Resepsionis, Pengarsipan, Penggajian, Catatan Inventoris Barang, dkk)

    Di masa depan, pekerjaan ini akan mengalami penurunan permintaan. Karena pekerjaan ini dinilai berulang dan bisa digantikan oleh sistem.

    McKinsey menyebutkan penurunannya mencapai 1,6 juta pada 2030 mendatang. Lebih rinci, juru tulis keuangan diperkirakan menurun lebih dari 14%, juru tulis arsip dan penggajian serta pencatatan waktu sebesar 16% dan juru tulis informasi lebih dari 18% tahun 2032.

    2. Penjaga Toko Fisik

    Para pekerja ini ditemui di dalam toko fisik. Biasanya membantu menemukan serta menjelaskan produk dan memproses pembayaran.

    Pekerjaan ini bakal tinggal kenangan di masa depan. McKinsey memperkirakan 830 ribu pekerjaan akan hilang di AS tahun 2030, sementara Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) menyebutkan penurunan 2,2% atau sekitar 80 ribu tahun 2032.

    3. Asisten Administratif

    Asisten Administrasi bekerja untuk menjadwalkan janji temu, menyusun korespondensi, dan membuat lembar kerja. Pekerjaan ini bisa ditemui di berbagai industri.

    Pada 2030, McKinsey melaporkan posisi ini akan berkurang hingga 710 ribu. Sementara BLS memperkirakan enurunan hingga setengah lusin kategori, dengan yang paling banyak di sektor hukum dan perkiraannya mencapai 22% pada 2032.

    4. Kasir

    Kemajuan teknologi diketahui berdampak besar pada pekerjaan kasir. Laporan McKinsey menyebutkan pengurangan 630 ribu pekerjaan tahun 2030, dan BLS memproyeksikan 348.100 tahun 2032.

    Namun tren penurunan mungkin akan berubah. Karena raksasa ritail seperti Walmart dan Dollar General telah menghilangkan mesin kasir mandiri pada toko tertentu karena peningkatan pencurian dan adanya masalah dalam teknologi.

    5. Buruh Pabrik

    Pekerjaan ini terkait tugas manual di jalur perakitan. Biasanya bisa ditemui di fasilitas produksi atau manufaktur.

    Namun pekerjaan ini sangat rentan dengan teknologi AI. McKinsey mengatakan 36% jam kerja bisa dipengaruhi oleh otomatisasi dalam manufaktur.

    BLS memprediksi pula adanya penurunan pekerjaan. Dalam 10 tahun, 2022-2032, penurunannya mencapai 9,3%.

    6. Layanan Makanan

    Industri ini mencakup restoran, katering, kafetaria, hingga perusahaan penjual otomatis. Sayangnya potensi tergantikan otomatisasi juga yang paling tinggi, ucap McKinsey.

    BLS memperkirakan akan ada penurunan pada industri sekitar 4,8% tahun 2032. Penggantian ini karena layanan makan merupakan pekerjaan fisik yang bisa diprediksi.

    (fab/fab)

  • Lansia Jepang Ramai-ramai Jadi Kriminal, Alasannya Tragis

    Lansia Jepang Ramai-ramai Jadi Kriminal, Alasannya Tragis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jepang sering dipandang sebagai negara kaya akan budaya dan memiliki masyarakat yang sejahtera. Namun siapa sanga, kini banyak lansia di Negeri Sakura itu terlibat dalam tindakan kriminal di usia tua mereka.

    Faktanya, kini tidak sedikit lansia di Jepang yang memilih untuk melakukan kejahatan, dan bahkan berusaha untuk masuk penjara secara sukarela untuk menyambung hidupnya.

    Menurut BBC International, para lansia menganggap penjara adalah tempat menyambung hidup terbaik. Di balik jeruji besi, mereka bisa memperoleh tempat tinggal, mendapat layanan kesehatan 24 jam, dan terpenting, kebutuhan hidup dasar dapat terpenuhi.

    Hal ini disebabkan karena kehidupan masa tua di Jepang tidak diiringi dengan kualitas hidup yang membaik. Saat mereka tak lagi produktif, lansia ini dihadapkan pada mahalnya biaya hidup, tingginya biaya pelayanan kesehatan, serta jeratan kesepian akibat ditinggal keluarga.

    Menurut laporan pemerintah pada 2021 yang dikutip The Economist, dikutip Sabtu (2/11/2024) jumlah pelaku kriminal di atas usia 65 tahun telah meningkat lebih dari dua kali lipat selama 20 tahun terakhir. Secara persentase, sebagaimana dilaporkan Reuters, jumlah ini meningkat 7% dari satu dekade sebelumnya.

    Pada 2006 misalnya, The Guardian melaporkan bahwa tahanan berusia 60 tahun ke atas berjumlah 28.892 orang atau 12% dari keseluruhan tahanan berjumlah 80.000. Angka ini meningkat drastis dari tahun 2000 yang hanya 9.478 orang.

    Memang, mereka tidak mendapat kebebasan. Tapi, di penjara, warga dijamin pemerintah. Contoh kasus, seorang kakek berusia 64 tahun bernama Toshio Takata. Ia secara sengaja ingin dipenjara.

    Toshio awalnya seorang pensiunan yang tinggal seorang diri. Namun, uang pensiun yang didapat tak bisa menutupi besarnya biaya hidup.

    Setelah kocar-kacir cari nafkah dan gagal, Toshio putus asa dan punya rencana cerdik. Dia ingin mencuri sepeda, lalu secara sukarela menyerahkan diri kepada polisi. Sekali waktu, dia sungguh melakukan itu dan berhasil.

    “Lihat, saya mengambil sepeda ini,” katanya kepada polisi, saat menceritakan ulang ke BBC International.

    Meski tergolong kecil, polisi sangat serius menindaknya. Hasilnya pun sesuai harapan sang kakek di mana ia dipenjara setahun.

    “Saya bisa makan dan tinggal secara gratis,” kata Toshio tanpa rasa bersalah.

    Setelah setahun dan bebas, Toshio malah ketagihan hidup di penjara. Dia lagi-lagi punya rencana jahat dan berhasil ditindak. Kali ini dia super bahagia karena bisa menghabiskan waktu di penjara lebih lama. Di hukuman kedua, polisi menghukumnya delapan tahun penjara karena melakukan pengancaman dengan senjata.

    “Saya menyukai karena bisa tinggal gratis. Bahkan setelah keluar nanti, saya punya uang banyak karena dana pensiun saya tidak terpakai oleh kebutuhan di rumah,” ujar kakek berusia 64 tahun itu.

    Jika kasus Toshio didasarkan pada masalah finansial, maka kasus yang menjerat para perempuan lansia lain cerita. Perlu diketahui, mayoritas tahanan lansia adalah perempuan.

    Kantor berita NHK menulis mayoritas kasus para nenek 90% adalah pencurian. Mereka secara sukarela masuk penjara karena kesepian, bisa karena ditinggal keluarga atau cerai.

    Ambil contoh cerita Takako Suzuki. Perempuan berusia 76 tahun itu rela masuk penjara karena menganggap hidupnya di sana bisa bahagia.

    Sebelum menjadi terdakwa, Takako punya suami dan dua anak yang sudah bekerja. Kesibukan anaknya dan suami yang sudah tiada membuat dia merasa kesepian, yang membuatnya nekat melakukan aksi pidana dan mencapai yang dia inginkan, yakni masuk penjara.

    Saat ditahan, polisi mendiagnosis dia terkena demensia, sehingga dia dibebaskan setelah enam hari ditahan. Namun, setelahnya dia justru kembali ingin masuk penjara dengan mencuri.

    Kepada NHK, Takako cerita saat di penjara kualitas hidupnya meningkat. Dia tak lagi kesepian, bisa ngobrol bareng tahanan lain, melakukan kegiatan keterampilan, dan mendapat pengobatan fisioterapi secara gratis. “Saya lebih baik dan suka di sini. Sangat senang,” kata Takako.

    Kisah Toshio dan Takako berujung pada lahirnya ‘lingkaran setan’ yang tak berujung. Dalam laporan The Economist lagi, Jepang awalnya cukup keras terhadap narapidana.

    Namun, karena beberapa tahun terakhir mayoritas diisi tahanan lansia, maka pemerintah melunak. Mereka kemudian menjadikan penjara sebagai rehabilitasi. Masalahnya, dengan pola pikir “penjara membawa kesejahteraan”, para lansia malah betah dan menganggap penjara sebagai panti jompo. Akibatnya, kasus ini pun tak akan selesai.

    Peneliti Universitas Kokugakuin, Yasuda Megumi, menyebut langkah pemerintah Jepang merehabilitas tahanan baik, tetapi yang harus diperkuat adalah soal jaring pengaman. Maksudnya, seperti reformasi hukum untuk membatasi penahanan lansia atau menawarkan amnesti.

    Dalam riset When the Elderly Turn to Petty Crime: Increasing Elderly Arrest Rates in an Aging Population, Naomi F. Sugie menjelaskan bahwa persoalan ini membutuhkan integrasi kehidupan sosial yang jelas di antara masyarakat Jepang. Pemerintah, misalnya, bisa melakukan peningkatan potongan gaji bulanan saat usia produktif untuk dana pensiun lebih besar di masa depan.

    Lalu, masyarakat pun harus mulai mengubah pola pikir tentang keluarga. Mulai dari keengganan memiliki anak, memilih hidup sendirian, dan sekalipun punya keluarga, banyak orang ingin hidup mandiri karena tinggal bersama keluarga bisa merepotkan.

    Akibatnya, kesulitan ekonomi yang menjerat dan kuatnya budaya ala Jepang itu membuat pikiran “penjara membawa kebahagiaan” sulit dilepas. Dengan melihat proyeksi penduduk Jepang masa depan yang didominasi lansia, bukan tidak mungkin bahwa akan ada ribuan kisah-kisah Toshio dan Takako lain di masa depan.

    (fab/fab)

  • Polres Tuban Amankan Dua Pelaku Pencurian iPhone di Jalan Panglima Sudirman

    Polres Tuban Amankan Dua Pelaku Pencurian iPhone di Jalan Panglima Sudirman

    Tuban (beritajatim.com) – Dua pelaku pencurian di sebuah toko iPhone di Jalan Panglima Sudirman, Tuban, telah berhasil diamankan oleh Satreskrim Polres Tuban. Insiden pencurian ini sempat viral di media sosial karena terekam kamera CCTV yang menunjukkan aksi para pelaku membobol pintu samping toko dan mengambil tiga unit iPhone.

    Pelaku, yang masih di bawah umur dan berinisial MS (15) dari Perbon serta RA (13) dari Sukolilo, ditangkap oleh pihak kepolisian pada Kamis (31/10/2024). Menurut Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, aksi pencurian tersebut terjadi pada Senin, 28 Oktober 2024 sekitar pukul 03.00 dini hari. Kedua pelaku memanjat pagar samping rumah, membuka boven, lalu masuk ke dalam toko untuk mengambil tiga unit iPhone.

    “Dari keterangan pelaku, ketiga ponsel yang diambil yakni iPhone 11 Pro Max 64 GB warna abu-abu, iPhone 12 64 GB warna biru, dan iPhone 11 Pro 64 GB warna putih, digunakan untuk keperluan pribadi,” ujar Dimas, Jumat (1/11/2024).

    Setelah mendapatkan laporan pencurian, pihak Satreskrim Polres Tuban langsung mengumpulkan bukti rekaman CCTV dan melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap kedua pelaku di kediaman masing-masing. Selain tiga unit iPhone, petugas juga mengamankan dua jaket/hoodie hitam yang dikenakan pelaku saat melakukan pencurian.

    Kerugian yang dialami korban mencapai Rp25 juta. Karena pelaku masih di bawah umur, pihak kepolisian memutuskan untuk menangani kasus ini dengan pendekatan Restorative Justice (RJ) yang lebih mengedepankan pembinaan.

    “Selanjutnya, kami akan menjalankan proses Restorative Justice untuk kedua pelaku,” tambah Dimas. [ayu/beq]

  • Remaja Tuban Nyaris Dihajar Warga Setelah Kepergok Mencuri di Ngawi

    Remaja Tuban Nyaris Dihajar Warga Setelah Kepergok Mencuri di Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang remaja berusia 17 tahun nyaris menjadi korban amukan massa setelah kepergok mencuri di rumah seorang warga di Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi, Kamis pagi (31/10/2024). Beruntung, polisi segera tiba di lokasi untuk mengamankan pelaku dan mencegah aksi main hakim sendiri.

    Pelaku yang berinisial AF asal Kecamatan Rengel, Tuban, tertangkap basah oleh pemilik rumah, Agus Budi Handoyo (37), yang mendapati pintu belakang rumahnya tidak terkunci. Saat dipergoki, pelaku langsung ditangkap oleh Agus dan sempat dihajar warga sekitar yang ikut berkumpul. Dalam rekaman video warga, terlihat pelaku yang hanya bisa pasrah sebelum akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian dan dibawa ke kantor Polsek Ngawi Kota.

    Berdasarkan keterangan, pelaku bersama ibu angkatnya, Erlina Andriani (42), telah menginap di sebuah hotel di Ngawi selama sepekan terakhir. Selain mencuri dari rumah Agus Budi Handoyo, pelaku juga menggasak barang-barang dari rumah tetangga Agus, Firman Azis (30), yang berada tak jauh dari lokasi. Barang bukti yang disita polisi dari tangan pelaku antara lain dua dompet berisi uang pecahan 100 ribu dan 50 ribu rupiah, dua ponsel, arloji, dan sepatu.

    Erlina, ibu angkat pelaku, yang berada di hotel saat kejadian juga dibawa polisi untuk diperiksa lebih lanjut. Kejadian bermula saat Agus terbangun pagi dan melihat pintu belakang rumahnya terbuka. Kecurigaannya membuat ia langsung memeriksa ke dalam rumah dan menemukan pelaku sedang beraksi.

    Salah seorang warga, Yahmi, mengatakan bahwa dia sempat meminta warga lain untuk tidak memukuli pelaku lebih lanjut karena polisi sudah berada di lokasi. “Saya kasihan, pelaku masih remaja,” ujarnya.

    Kapolsek Ngawi Kota, AKP Suyadi, mengonfirmasi bahwa pelaku memang melakukan pencurian di dua rumah berbeda dan sempat berusaha mencuri sepeda motor dari dalam rumah Agus Budi Handoyo. “Kami segera mengamankan pelaku dari amukan warga dan membawanya ke kantor,” jelasnya.

    Saat ini, AF beserta ibu angkatnya masih menjalani pemeriksaan di Polsek Ngawi Kota. Karena pelaku masih di bawah umur, kasus ini rencananya akan dilimpahkan ke Polres Ngawi untuk penanganan lebih lanjut. [fiq/kun]

  • Gaet Komunitas Lokal, Jurus Meutya Hafid Atasi Dampak Buruk Internet

    Gaet Komunitas Lokal, Jurus Meutya Hafid Atasi Dampak Buruk Internet

    Kupang

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan untuk mewujudkan internet ramah semua orang, termasuk anak-anak, tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Untuk itu, pemerintah turut melibatkan komunitas lokal di daerah menjadi agen literasi digital.

    Keberadaan akses internet memberikan dampak besar dalam memudahkan arus informasi terkini, komunikasi, transaksi, pekerjaan, hingga meningkatkan ekonomi. Namun jika tidak dibekali dengan pemahaman yang tepat, internet bisa menumbuhkan hoax, pornografi, pencurian data pribadi, judi online, dan bullying.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan, untuk mengatasi persoalan dampak negatif internet tersebut dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak, termasuk dari komunitas lokal di daerah.

    Meutya menyebutkan berdasarkan data terakhir, Komdigi telah bekerjasama dengan 8.000 partner relawan komunitas untuk membantu Komdigi melakukan literasi digital ke masyarakat..

    “Cuma kita masih banyak PR untuk literasi digital. Jadi, kita berharap lebih banyak lagi teman-teman anak muda, perwakilan tokoh masyarakat, perwakilan tokoh adat, pemuka agama, orang-orang yang memiliki komunitas atau jamaatnya masing-masing gitu. Kita harapkan mau membantu kita untuk melakukan literasi digital,” tutur Meutya di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

    Adapun Nusa Tenggara Timur menjadi kunjungan kerja perdana Meutya sebagai Menkomdigi. Ia mengecek sinyal internet ke pelosok, tepatnya ke Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, yang warganya kesulitan berselancar di dunia maya.

    Selain itu, di hari yang sama mengunjungi fasilitas Stasiun Bumi Satria-1 di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, untuk mengetahui progres satelit pemerintah tersebut. Di lokasi yang sama juga dilakukan dialog dengan pemuka agama di NTT terkait literasi digital.

    “Komdigi PR-nya masih banyak ya, tapi untuk dari sisi infrastruktur kita kan konektivitasnya sekarang sudah cukup baik 97%. Meskipun kita sadari masih banyak yang pelan koneksi internetnya, tapi 97% sudah ter-cover. Nah, tugas kita bagaimana membuat konektivitas ini menjadi meaningful, punya makna, punya empati,” jelasnya.

    Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan internet sebagai ruang bersama. Untuk itu, dalam menjaganya dilakukan secara bersama-sama. Dalam hal ini pemerintah membangun infrastruktur telekomunikasi, begitu pula regulasinya, sedangkan ruang digital itu dilakukan bersama-sama.

    “Caranya adalah literasi digital, makanya banyak sekali anak-anak muda yang kita harapkan bisa membantu mulai dari perang terhadap judi online, internet ramah anak. Kemudian pengawasan-pengawasan lainnya di internet, bullying, apa lagi ya Hal-hal yang buruk lah di internet itu kita harus jaga sama-sama. Jadi, pemerintah juga nggak bisa sendiri, kita perlu libatin masyarakat dan komunitas,” pungkasnya

    (agt/afr)

  • Datangi Warung Tuak, Polisi Tapung Minta Pemilik dan Pengunjung Berpartisipasi Ikut Pilkada

    Datangi Warung Tuak, Polisi Tapung Minta Pemilik dan Pengunjung Berpartisipasi Ikut Pilkada

    Liputan6.com, Pekanbaru – Jajaran Polres Kampar di Polsek Tapung, gelar patroli dialogis ke berbagai tempat hiburan malam atau warung remang-remang. Kepolisian meminta pengelola dan pengunjung mengantisipasi pencurian sepeda motor, pencurian dengan kekerasan dan pencurian dengan pemberatan.

    Patroli dipimpin Kapolsek Tapung Kompol Nur Syafniati dengan membawa 9 anggotanya. Tempat hiburan yang menjadi sasaran ada di Desa Sari Galuh dan Simpang Majapahit.

     

    Nur menghimbau pemilik warung remang-remang yang menjual minuman tradisional jenis tuak, Wanto, tidak menyambi bisnis narkoba di tempat usahanya. Begitu juga menjadi warungnya sebagai tempat prostitusi atau asusila.

    “Imbauan serupa juga disampaikan ke pemilik warung remang-remang, Zega, kalau nantinya kedapatan akan ditindak tegas,” kata Nur, Kamis siang, 31 Oktober 2024.

    Selain itu, Nur juga menyasar tempat bermain biliar. Pemilik bernama Jatra dan pengunjung diminta tidak menjadikan permainan bola sodok itu sebagai ajang perjudian.

    “Patroli juga mengantisipasi terjadinya balap liar oleh remaja serta ke lokasi rawan terjadinya gangguan keamanan di Simpang Majapahit,” jelas mantan Kasi Humas Polresta Pekanbaru itu.

    Polwan yang pernah menjabat Kapolsek Payung Sekaki itu menyatakan, patroli bertujuan memberikan rasa aman dan menjaga ketertiban masyarakat. Apalagi menjelang hari pencoblosan dan masa kampanye Pilkada 2024 mengantisipasi adanya politik uang.

    Nur juga mengajak masyarakat berpartisipasi menyukseskan Pilkada serentak. Masyarakat diminta mendatangi tempat pemungutan suara setelah menerima surat undangan dari panitia penyelenggara nantinya.

    “Sebelum itu pastikan terdaftar atau masuk daftar pemilih, kemudian jangan terprovokasi kabar-kabar yang belum pasti kebenarannya,” kata Nur.

     

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.