Kasus: pencurian

  • Bandit Curanmor Surabaya Beraksi saat Hujan, Korban Mahasiswa Magang

    Bandit Curanmor Surabaya Beraksi saat Hujan, Korban Mahasiswa Magang

    Surabaya (beritajatim.com) – Aksi pencurian kembali terjadi di kota Surabaya. Terbaru, bandit pencurian kendaraan bermotor (curanmor) melakukan aksinya di kantor Beritajatim.com Jalan Kutisari IX, Wonocolo, Surabaya, Senin (06/01/2024) sore. Dalam kejadian itu, sepeda motor milik Abigael Natalia hilang.

    Abigael mengatakan ia memarkir sepeda motornya di halaman kantor Beritajatim sekitar pukul 09.15 WIB. Ia lantas beraktifitas di kantor Beritajatim hingga pukul 17.00. Saat akan pulang, ia mengetahui sepeda motornya telah lenyap.

    “Saya sama sekali tidak keluar kantor karena banyak tugas yang harus saya kerjakan. Saya baru tau ketika hendak pulang,” kata Abigail, Selasa (07/01/2024).

    Abigail mengatakan, saat memarkir sepeda motor Honda Beat L 2573 RG miliknya itu, ia sudah melakukan kunci stir dan menutup lubang kunci. Sehingga, ia merasa aman memarkir sepeda motor di tempat parkir kantor.

    “Sudah dikunci stir. Biasanya juga parkir di tempat yang sama,” tutur Abigail.

    Sementara itu, Yasin salah satu karyawan Beritajatim menjelaskan kejadian pencurian itu terjadi antara pukul 15.00 – 17.00 WIB. Sebab sekitar pukul 15.00 WIB, ia berada di halaman kantor dan masih melihat sepeda motor terparkir di lokasi.

    “Kemungkinan pas hujan itu pencurinya mengambil motor. Karena saya sempat di luar untuk beristirahat dan melihat motornya masih ada,” tegas Yasin.

    Pria pendek berpenampilan nyentrik ini juga mengatakan bahwa tidak ada rekaman CCTV yang merekam aksi pencurian itu. Lantaran, CCTV kantor yang berada di halaman parkir sedang dalam perbaikan.

    “Rekaman CCTV ga ada sama sekali. Dari ruko samping juga tidak ada. Sedangkan CCTV kantor sedang pemeliharaan,” sesal Yasin.

    Sementara itu, Kapolsek Wonocolo Kompol Haryoko Widhi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan aksi pencurian itu. Saat ini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas peristiwa ini.

    “Iya sudah kami terima laporannya. Saat ini masih lidik,” tutup Haryoko. (ang/but)

  • Polisi Tangkap Satu dari Tiga Pencuri Sepeda Motor di Cikarang Timur Bekasi – Halaman all

    Polisi Tangkap Satu dari Tiga Pencuri Sepeda Motor di Cikarang Timur Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menangkap SW (29), salah satu dari tiga terduga pelaku pencurian dengan pemberatan sepeda motor yang meresahkan masyarakat di wilayah Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Penangkapan ini dilakukan Unit Reskrim Polsek Cikarang Timur berdasarkan laporan polisi terkait pencurian sepeda motor yang terjadi di Kontrakan Far I, Kampung Rawabanteng, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur, pada 4 November 2024 dan 3 Januari 2025.

    Proses penangkapan berlangsung pada Sabtu (5/1/2025).

    Anggota Reskrim Polsek Cikarang Timur yang dipimpin oleh Kanit Reskrim IPTU Arnandha Hadi Pratama mendapatkan informasi tentang keberadaan pelaku di Dusun Serengseng II, Desa Kartarahayu, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. 

    Ketika petugas tiba di lokasi, SW terlihat sedang bermain ponsel di teras rumahnya. 

    Menyadari kedatangan petugas, pelaku berusaha melarikan diri namun berhasil diamankan oleh tim.

    Bersama pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang terkait dengan aksi pencurian, di antaranya empat buah plat nomor kendaraan sepeda motor hasil pencurian, dua unit sepeda motor Honda Beat, satu buah kunci T dan empat anak mata kunci, satu buah magnet pembuka kunci sepeda motor, satu kemeja kotak-kotak biru hitam dan satu celana jeans hitam yang sesuai dengan rekaman CCTV.

    Kapolsek Cikarang Timur AKP Muhammad Trisno menegaskan bahwa dua pelaku lainnya, yakni US alias KOJUL (32), yang bertindak sebagai joki, dan HE alias EMEN (33), sebagai penadah, saat ini masih dalam pengejaran. 

    Keduanya merupakan warga Dongkal, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, dan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

    “Kami terus berupaya melakukan pengejaran terhadap dua pelaku lainnya yang masih buron. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika mengetahui keberadaan pelaku atau menemukan hal mencurigakan,” ujar AKP Muhammad Trisno

    SW dan barang bukti kini telah diamankan di Polsek Cikarang Timur untuk proses hukum lebih lanjut. 

    Penangkapan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan mengurangi keresahan masyarakat akibat maraknya pencurian sepeda motor di wilayah tersebut.

  • Honda Brio Milik Bos Rental yang Dijual Sindikat ke Oknum TNI AL Semula Cuma Dihargai Rp 23 Juta – Halaman all

    Honda Brio Milik Bos Rental yang Dijual Sindikat ke Oknum TNI AL Semula Cuma Dihargai Rp 23 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mobil Honda Brio warn oranye dengan nomor polisi B 2696 KZO yang disewa tersangka Ajat Sudrajat dari rental mobil Makmur Jaya di Mekarsari, Rajeg, Kabupaten Tangerang, ternyata awalnya hanya dijual dengan harga sangat murah Rp 23 juta.

    Ajat Sudrajat dibantu sindikatnya berinisial IH menyewa Honda Brio tersebut dari rental mobil Makmur Jaya menggunakan KTP, Kartu Keluarga dan ID palsu yang sejak awal sudah disiapkan IH yang kini buron sejak kasus ini terkuak.

    Usai berhasil menyewa untuk 3 hari, Ajat Sudrajat lalu menyerahkan mobil tersebut kepada IH.

    IH lalu menyerahkan mobil kepada seseorang berinisial RH, yang kemudian menjual mobil itu dengan harga Rp 23 juta kepada IS. 

    Dari IS, mobil itu akhirnya berpindah tangan ke Serka AA, seorang oknum TNI Angkatan Laut, yang membeli mobil melalui SY. 

    Dari tangan SY, Serka AA membelinya dengan harga yang lebih tinggi, yakni Rp 40 juta. 

    Ajat Sudrajat, pelaku pencurian mobil Honda Brio yang dia rental dari Ilyas Abdurrahman (48), pengusaha rental mobil Makmur Jaya Rental Motor, di Tangerang, akhirnya berhasil ditangkap polisi, Jumat, 3 Januari 2025. (Instagram)

    “Harganya sudah naik, naiknya menjadi Rp 40 juta,” ungkap Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto saat jumpa pers menjelaskan kronologi penggelapan mobil milik bos rental Makmur Jaya, Ilyas Abdurrahman (48) di Jakarta, Senin, 6 Januari 2024.

    Honda Brio itu lalu berpindah tangan ke prajurit TNI AL tersebut. Serka AA kemudian berinisiatif membawa mobil curian tersebut ke wilayah Sukabumi. 

    Namun, Ilyas Abdurahman sebagai pemilik rental mobil dan anaknya, Agam, mendeteksi bahwa dua dari tiga GPS yang dipasang pada mobil Honda Brio sudah tidak berfungsi. 

    Keduanya kemudian melakukan pelacakan, mereka mengetahui mobil itu berada di wilayah Pandeglang. 

    Ilyas kemudian mengajak komunitas rental mobil, langsung melakukan pengejaran untuk mendapatkan kembali kendaraannya setelah upaya pengejaran yang dia lakukan mandiri bersama sang anak gagal mendapatkan bantuan dari Polsek Cinangka.

    Upayanya meminta pendampingan petugas ditolak polisi. Ilyas lalu mengajak rekan-rekannya di komunitas rental mobil untuk membantunya melakukan pengejaran. 

    Pengejaran yang dilakukan Ilyas berujung tragis. 

    Ketika Ilyas dan anaknya mendekati mobil tersebut di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, mereka terlibat insiden yang mengarah pada penembakan. 

    Konferensi pers penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang, Senin (6/1/2025). Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Penolakan Pendampingan Berujung Bos Rental Ditembak, Kapolda Sebut Kesalahan Anggota Piket Polsek, https://jakarta.tribunnews.com/2025/01/06/penolakan-pendampingan-berujung-bos-rental-ditembak-kapolda-sebut-kesalahan-anggota-piket-polsek. (Tribunjakarta.com/ kompas TV)

    Ilyas tewas akibat luka tembak di dada dan tangan dari peluru yang ditembakkan oleh Serka AA. 

    Sementara itu, Ramli Abu Bakar (59) rekan Ilyas yang turut terlibat dalam pengejaran, mengalami luka tembak serius yang menembus perut. 

    Serka AA Bawa Kabur Brio dan Ancam Akan Tabrak Pemilik Rental Mobil

    Oknum anggota TNI AL saat akan ditangkap untuk diambil paksa mobil Honda Brio yang dia bawa kabur sempat mengancam bos rental, Ilyas Abdurrahman yang akan ditabrak sebelum melakukan penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Rabu (1/1/2025) lalu.

    Hal ini diungkapkan oleh anak Ilyas, Rizky Agam Putra.

    Dia mengatakan, ancaman tersebut diterima Ilyas saat berhasil menemukan mobil rental merek Honda Brio di kawasan Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.

    Agam mengungkapkan, sebelum ditemukan, GPS dari mobil tersebut diketahui telah dicabut.

    Selain diancam akan ditabrak, kata Agam, juga menuduh Ilyas sebagai anggota sindikat mobil curian.

    “Pas kita berhentiin mobil itu, bapak turun, langsung yang mengaku dari TNI AL, ‘saya ini TNI AL, kamu itu sindikat ya atau saya tembak sekarang?’,” kata Agam menirukan perkataan orang yang mengaku TNI AL itu, dikutip dari YouTube iNews pada Selasa (7/1/2025).

    Rizky Agam Putra, putra kedua dari Ilyas Abdurahman korban tewas ditembak oknum prajurit TNI AL. (Tribunnews.com/Rahmat Nugraha)

    Ilyas, cerita Agam, langsung membantah tuduhan dari TNI AL tersebut. Selanjutnya, Ilyas mengaku sebagai pengusaha mobil rental.

    Namun Serka AA disebut oleh Agam tidak menggubris penjelasan dari Ilyas.

    “Ayah saya bilang, bukan (sindikat) saya pemilik mobil. (oknum TNI AL mengatakan) ‘saya tidak mau tahu. Kamu minggir atau saya tabrak,” cerita Agam.

    Lalu di waktu yang sama, Agam mengungkapkan ada mobil Sigra yang tiba-tiba berhenti di lokasi.

    Mulanya, mobil tersebut berhenti dikira ingin mengetahui peristiwa yang terjadi. Ternyata, mobil Sigra itu tiba-tiba menabrak paman Agam.

    “Om saya jatuh, segala macam, saya bantuin om saya. Sigra dan Brio pun kabur, lari,” jelasnya. 

    Meskipun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, hanya Ramli yang berhasil menjalani perawatan intensif setelah dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. 

    Siapa saja yang terlibat dalam penembakan bos rental mobil? 

    Sebanyak lima pelaku terlibat dalam penembakan yang terjadi pada Kamis, 2 Januari 2024, pukul 04.30 WIB. Dari lima pelaku, tiga di antaranya merupakan anggota TNI AL, yakni Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA, sementara dua lainnya adalah sipil yang saling mengenal satu sama lain. 

    Penembakan yang terjadi di rest area ini menyebabkan korban jiwa dan luka-luka serius, dan hingga kini, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengungkap peran seluruh pelaku. 

    Pangkoarmada RI, Laksamana Madya (Laksdya) TNI Denih Hendrata mengungkapkan  dugaan motif dari anggota TNI AL, Serka AA yang melakukan penembakan terhadap Ilyas.

    Dia mengatakan anak buahnya sampai menembak Ilyas karena sebagai upaya membela diri.

    Pasalnya, kata Denih, sempat adanya pengeroyokan terhadap anak buahnya tersebut.

    “Jadi, kita saja kalau misalnya terdesak, dikeroyok kan pasti akan bela diri. Akan mencari suatu benda untuk membela diri, mengamankan. Dan mungkin digunakan ada senjata api dan itu kan senjata api dibawa,” jelasnya dalam konferensi pers di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

    Denih mengatakan, Sertu AA melakukan penembakan karena diduga dalam kondisi terdesak dan tidak berpikir bahwa yang dilakukannya berujung tewasnya seseorang yaitu Ilyas.

    Kendati demikian, Denih berjanji pasca kejadian ini, akan dilakukan evaluasi terkait penggunaan senpi oleh anggota TNI AL.

    “Untuk evaluasi kita akan evaluasi tentang bagaimana penggunaan senjata api itu,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Denih menyampaikan, ada tiga anggota TNI AL yang terlibat dalam penembakan terhadap Ilyas.

    Mereka adalah Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA.

    Denih mengungkapkan dua orang di antaranya merupakan anggota dari Kopaska Armada I dan seorang lagi dari KRI Bontang.

    “Saat ini ketiga anggota tersebut proses penyidikan di Puspomal,” ujar Denih.

    Anggota TNI AL Sempat Tolak Beli Mobil meski Sudah DP Rp40 Juta

    Konferensi pers penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang, Senin (6/1/2025). (Tribunjakarta.com/ kompas TV)

    Denih juga mengatakan anggotanya sempat menolak membeli mobil Honda Brio yang ternyata dicuri dari Ilyas oleh Ajat Supriatna (AS) selaku penyewa.

    Mulanya, Denih membantah bahwa anggota TNI AL yang terlibat adalah penadah mobil curian.

    “Justru saya gelar konferensi pers ini supaya semua tahu bahwa kejadian yang sebenarnya seperti apa. Dan informasi awal yang saya terima itu, pengakuan langsung dari tiga anggota ini, kita melihatnya murni sebagai pembeli,” kata Denih.

    Denih lalu mengungkapkan, menurut pengakuan dari salah satu anggota TNI AL, bahwa mobil milik Ilyas itu dihargai oleh Ajat sebesar Rp135 juta.

    Adapun, sambungnya, mobil itu dijual secara online. Lalu, kata Denih, anggota TNI AL yang ingin membeli tersebut sudah mengirim down payment (DP) sebesar Rp40 juta.

    “Tadi kan disebutkan oleh Bapak Kapolda (Banten) dibeli dengan 40 juta (rupiah). Dan itu kan mobil diambil tanpa surat.”

    “Dan itu ada perjanjian dan akan didalami oleh Danpuspomal. Yang sebetulnya harga itu belum selesai, tadi kan bukti transfer DP Rp40 juta. Dan itu, ada di dalam pembelian itu kan dari online seharga Rp135 juta,” tuturnya.

    Namun, Denih menuturkan anggota TNI AL yang melakukan pembelian tersebut akhirnya sempat menolak untuk membeli mobil tersebut.

    Pasalnya, mobil yang dijual tidak dilengkapi dokumen atau surat kepemilikan. 

    Laporan Reporter: Baharudin Al Farisi/Kompas.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Tribunnews 

  • Kriminal kemarin, pemeriksaan eks Kadisbud DKI lalu bar LGBT Jaksel

    Kriminal kemarin, pemeriksaan eks Kadisbud DKI lalu bar LGBT Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal di kanal Metro ANTARA pada Senin (6/1) antara lain pemeriksaan mantan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry atas kasus korupsi, personel Polres Kepulauan Seribu dipecat hingga fakta baru bar LGBT di Jakarta Selatan.

    Berikut rangkumannya:

    1. Kejati DKI Jakarta periksa Iwan Henry terkait korupsi di Disbud DKI

    Jakarta (ANTARA) – Penyidik dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta memeriksa mantan Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana (IHW) sebagai tersangka korupsi anggaran tahun 2023 di instansi tersebut.

    “Pada Senin, IHW dan MFM memenuhi panggilan penyidik Kejati DKI Jakarta untuk menjalani pemeriksaan,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta Syahroni Hasibuan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Polisi masih kejar lima pelaku pencurian di pintu Tol Plumpang Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara masih mengejar lima pelaku pencuri disertai kekerasan yang menjalankan aksinya di pintu masuk tol Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (3/1) malam.

    “Identitas lima orang tersebut sudah kami dikantongi,” kata Kepala Unit (Kanit) Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKP Fauzan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Uang pemerasan DPW bakal dikembalikan, IPW: Polisi tidak serius

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia Police Watch (IPW) menyebutkan pihak Kepolisian tidak serius menangani kasus pemerasan oleh oknum personelnya yang terjadi di acara Djakarta Warehouse Project (DWP) jika berencana mengembalikan uang korban.

    “Rencana pengembalian uang hasil pemerasan Rp2,5 miliar oleh Polri kepada korban penonton DWP membuktikan bahwa institusi Polri tidak serius menuntaskan kasus yang melibatkan anggotanya ke ranah pidana dan cukup berhenti di Komisi Kode Etik Polri (KKEP),” kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Akibat narkoba-desersi, tujuh personel Polres Kepulauan Seribu dipecat

    Jakarta (ANTARA) – Tujuh personel Kepolisian Resor Kepulauan Seribu dipecat akibat melakukan pelanggaran seperti penyalahgunaan narkoba dan meninggalkan tugas tanpa izin resmi atau desersi.

    Pemberhentian resminya dilakukan melalui Upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) di Mako Perwakilan Polres Kepulauan Seribu, di Marina Ancol, Jakarta Utara, pada Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Bar LGBT di Jakarta Selatan sudah setahun operasi

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyebutkan tempat hiburan (bar), Bunker Bar diduga tempat aktivitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di pusat perbelanjaan (mal) kawasan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sudah setahun beroperasi.

    “Sejauh ini kita menanyakan karyawannya sudah buka satu tahun, dari mulai Januari 2024, kemudian kemarin tutup permanen mulai Rabu (1/1),” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Budhi Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polda Metro Tangkap Sindikat Pencurian Kabel Bawah Tanah

    Polda Metro Tangkap Sindikat Pencurian Kabel Bawah Tanah

    Jakarta

    Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar sindikat pencurian kabel bawah tanah. Total ada 16 tersangka yang ditangkap polisi.

    “Jadi ini kejadian pencurian kabel bawah tanah yang dilakukan oleh satu kelompok. Yang telah kami amankan 16 orang diduga ini sindikat,” kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu dalam keterangaannya kepada wartawan, Senin (6/1/2025).

    Pencurian ini terungkap setelah polisi menerima laporan dari masyarakat. Para pelaku ditangkap saat memotong kabel bawah tanah yang berada di Cipayung, Jakarta Timur dengan menggunakan cangkul hingga linggis.

    Rovan mengungkapkan bahwa para pelaku tersebut sudah membuat tujuh lubang galian. Para pelaku tertangkap saat sedang memotong-motong kabel yang telah dicurinya.

    “Pada saat itu kami mengamankan beberapa orang tersebut, mereka sudah membuat tujuh lubang galian dan pada saat lubang pertama mereka sudah memotong beberapa kabel dan pada saat itu kami amankan 16 orang tersebut,” jelasnya.

    Rovan belum menjelaskan secara mendetail terkait pencurian kabel bawah tanah tersebut. Dia meyakini para pelaku tak hanya melakukan aksinya di Cipayung.

    Perwira lulusan Akpol 2006 ini mengatakan penangkapan para pelaku merupakan komitmen kepolisian dalam menindak pelaku kejahatan.

    “Ini merupakan komitmen kami Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk memberantas setiap kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” tegasnya.

    “Dan kami mengajak sekaligus mengimbau masyarakat apabila menemukan kejadian mencurigakan di jam-jam tidak lazim, seperti kejadian ini jam 02.00 dini hari harap lapor kepada kepolisian terdekat. Dan untuk para pelaku kejahatan akan kami tindak tegas. You can run but you can’t hide,” pungkasnya.

    (mei/jbr)

  • Rekonstruksi Kasus Polisi Bunuh Warga di Palangka Raya, Terungkap Brigadir Anton Tembak Korban dari Jarak Dekat

    Rekonstruksi Kasus Polisi Bunuh Warga di Palangka Raya, Terungkap Brigadir Anton Tembak Korban dari Jarak Dekat

    Palangka Raya, Beritasatu.com – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Tengah menggelar rekonstruksi kasus pencurian dengan kekerasan yang melibatkan oknum polisi, Brigadir Anton Kurniawan, dan seorang sopir taksi online bernama Heriyadi. Kasus ini menewaskan Budiman Arisandi, sopir ekspedisi asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang ditembak di bagian kepala pada akhir November 2024.

    Dalam rekonstruksi yang berlangsung, sebanyak 41 adegan diperagakan oleh para tersangka. Adegan tersebut meliputi pertemuan kedua tersangka, penggunaan narkoba jenis sabu, aksi penembakan oleh Brigadir Anton, pembuangan jenazah korban, hingga upaya menyembunyikan dan menjual mobil milik korban.

    Proses rekonstruksi berjalan cukup lama karena keterangan kedua tersangka kerap berbeda, sehingga penyidik harus meminta mereka memperagakan ulang setiap adegan untuk memastikan kronologi kejadian.

    Dari rekonstruksi terungkap bahwa Brigadir Anton menembak korban di kepala sebanyak dua kali dengan jarak kurang dari 10 cm. Penembakan dilakukan di dalam mobil Suzuki Ertiga B 1360 NZI milik Brigadir Anton, yang dikemudikan oleh Heriyadi. Setelah korban ditembak, kepala korban diikat menggunakan lakban oleh Brigadir Anton untuk menghentikan darah yang mengalir.

    Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol Erlan Munaji, menjelaskan rekonstruksi ini merupakan bagian dari penyidikan yang bertujuan mencocokkan alat bukti dengan fakta di tempat kejadian perkara (TKP).

    “Rekonstruksi ini dilakukan untuk melengkapi berkas perkara dan memastikan kesesuaian alat bukti serta fakta di TKP. Tersangka dan saksi telah diminta memperagakan beberapa adegan agar kejadian tindak pidana ini menjadi jelas,” kata Erlan.

    Ia juga menegaskan penyidikan dilakukan dengan pendekatan scientific crime investigation, sebagai bentuk komitmen Polri untuk bekerja secara profesional, transparan, dan berkeadilan.

    Erlan berharap rekonstruksi ini dapat mempercepat penyelesaian proses penyidikan, sehingga kasus ini dapat segera dibawa ke meja hijau. Rekonstruksi kasus polisi tembak warga di Palangka Raya ini diharapkan menjadi bagian penting untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban.

  • Tendang Korbannya Sampai Jatuh, Jambret Spesialis Perhiasan Ibu-ibu di Tulungagung Tertangkap

    Tendang Korbannya Sampai Jatuh, Jambret Spesialis Perhiasan Ibu-ibu di Tulungagung Tertangkap

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Dua sahabat jambret spesialis perhiasan emas kaum perempuan dibekuk Unit Resmob Macan Agung Satreskrim Polres Tulungagung dan Unit Reskrim Polsek Karangrejo.

    Keduanya adalah DH (37) warga Kecamatan Kauman dan II (16) warga Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

    DH dan II sudah beraksi di 4 lokasi berbeda di wilayah Tulungagung dan 2 kali di wilayah Kabupaten Trenggalek.

    Untuk wilayah Tulungagung, meliputi Desa Tugu Kecamatan Sendang dengan korban ibu-ibu, 2 kali di Desa Bungur Kecamatan Karangrejo dengan korban ibu-ibu dan di Desa Tunggangri Kecamatan Kalidawir dengan korban anak Perempuan di depan musala.

    Sementara untuk wilayah Kabupaten Trenggalek, keduanya beraksi di Desa/Kecamatan Gandusari dan di Desa Kamulan Kecamatan Durenan.

    Menurut Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdiyanto, Dedy dan II terakhir beraksi pada Senin (23/12/2024) sore di Desa Bungur, Kecamatan Karangrejo.

    “Saat itu korbannya seorang perempuan bernama Lilik Sumartini, 54 tahun yang sedang mengendarai sepeda,” jelas Nanang.

    Saat itu korban mengayuh sepeda di jalan desa, tiba-tiba dipepet dua orang yang mengendarai sebuah sepeda motor Yamaha Vixion dari arah belakang.

    Sosok yang dibonceng menendang sepeda Lilik hingga terjatuh.

    Saat Lilik terjatuh, orang yang menendang itu turun dan berusaha merampas kalung emas 5 gram yang dipakai korban.

    “Korban berusaha mempertahankan kalungnya, sementara pelaku menarik paksa. Akhirya kalung itu putus setengah,” sambung Nanang.

    Usai berhasil mengambil setengah bagian kalung korban, pelaku putar balik kemudian kabur.

    Lilik kemudian membuat laporan ke Polsek Karangrejo.

    Polisi kemudian melakukan penyelidikan untuk mengungkap komplotan jambret kalung emas itu.

    Dengan segala petunjuk yang berhasil didapat, tim gabungan Polsek Karangrejo dan Resmob Macan Agung Satreskrim menangkap Dedy pada Kamis (2/1/2025) di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman.

    Dari penjelasan Dedy, polisi kemudian menangkap II di Kecamatan Durenan Trenggalek.

    Dari kedua terduga pelaku ini, polisi menyita potongan kalung emas milik Lilik.

    “Kami juga amankan sepeda motor yang dipakai beraksi, handphone dan helm yang dipakai beraksi,” ungkap Nanang.

    Berdasar catatan kepolisian, Dedy merupakan residivis yang sudah 8 kali masuk penjara.

    Dia juga yang menjadi otak aksi kejahatan ini.

    Sasaran yang dipilih adalah ibu-ibu atau anak-anak dengan pertimbangan secara fisik lebih lemah dan tidak akan melawan.

    “Namun jika korban melawan, mereka tidak segan-segan menggunakan kekerasan,” ungkap Nanang.

    Saat ini Dedy dan II sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polsek Karangrejo.

    Penyidik kepolisian menjerat mereka dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman 9 tahun pidana penjara. 

  • Korban Disekap, 2 Bandit di Gresik Sikat Perhiasan Emas 25 Gram dan Uang

    Korban Disekap, 2 Bandit di Gresik Sikat Perhiasan Emas 25 Gram dan Uang

    Gresik (beritajatim.com)- Kasus pencurian kembali terjadi di wilayah hukum Polres Gresik. Kali ini dialami korban bernama Paulina (69) warga Perum The Nailla Village Blok B/51 Driyorejo Gresik. Akibat kejadian itu, emas seberat 25 gram dan dua ponsel raib serta uang Rp 500 ribu raib dibawa pencuri.

    Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut bermula korban seorang diri. Tiba-tiba didatangi dua orang tak dikenal. Tidak curiga, kedua orang tersebut disilakan masuk ke ruang tamu.

    Sewaktu di ruang tamu, kedua pelaku menanyakan saudara laki-lakinya bernama Viki atau Viktor. Sambil membuatkan minum di dapur. Salah satu pelaku kemudian menarik dan membawa korban ke kamar sambil mengikat dua tangan dan kaki korban.

    Setelah menyekap korban, pelaku dengan leluasa mengacak acak isi lemari korban dan mengambil emas berupa cincin, kalung, gelang sekitar 25 gram. Tidak hanya itu, pelaku juga membawa dua ponsel, dan uang tunai Rp500 ribu.

    Setelah kejadian itu, korban keluar rumah lalu meminta pertolongan ke tetangganya. Korban mengalami kerugian sebesar Rp15 juta.

    Kapolsek Driyorejo Kompol Musihram membenarkan adanya kejadian ini. Korban juga telah membuat laporan. “Anggota kami sudah di TKP melakukan penyelidikan atas kasus pencurian ini,” ujarnya, Senin (6/1/2024).

    Perwira menengah Polri itu menambahkan, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi serta mencari barang bukti yang dicuri. “Kasusnya masih diselidiki, mudah-mudahan pelakunya segara tertangkap,” kata Musihram. [dny/suf]

  • Supervisor Minimarket Bingung Uang Rp40 Juta di Brankas Hilang, Rupanya Ditilap Karyawan untuk Judol

    Supervisor Minimarket Bingung Uang Rp40 Juta di Brankas Hilang, Rupanya Ditilap Karyawan untuk Judol

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang karyawan minimarket tilap uang perusahaan Rp 40 juta lebih.

    Karyawan berinisial AQW (24) pun kini diamankan Polres Bangka Selatan.

    Warga Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu menghabiskan uang itu untuk bermain judol atau judi online.

    Kronologi terungkapnya kasus ini pun dibeberkan polisi.

    Kasat Reskrim Polres Bangka Selatan, AKP Raja Taufik Ikrar Bintani mengungkapkan, pelaku ditahan petugas setelah dilaporkan oleh pihak perusahaan ke polisi pada Sabtu (4/1/2024) kemarin sekitar pukul 03.30 WIB. 

    Sebelumnya, pelaku terlebih dahulu diamankan oleh pihak keamanan perusahaan di kediamannya. 

    Diketahui, pelaku juga menjabat sebagai Kepala Toko Indomaret Cabang Sadai yang berada di Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai.

    “Pelaku penggelapan dalam jabatan sudah kita amankan. Pelaku diamankan setelah dilaporkan pada Sabtu (4/1/2025) kemarin,” kata Raja Taufik, Senin (6/1/2025), melansir dari PosBelitung.

    Ia mengungkapkan, kasus penggelapan itu terendus pada Jumat (3/1/2025) pekan lalu sekitar pukul 20.00 WIB. 

    Pelapor berinisial KW (34) warga Kelurahan Gabek, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang yang memegang jabatan Area Supervisor, mendapatkan kabar dari bawahannya inisial YGS (30) warga Kelurahan Semabung Baru,  Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang.

    Bahwa uang di dalam brankas Indomaret Cabang Sadai diduga telah digelapkan dan tidak disetorkan kepada vendor oleh pelaku. 

    Nilai uang tersebut mencapai Rp40.950.600.

    Mendapatkan informasi itu, pelapor bersama koordinator keamanan Indomaret dari Kota Pangkalpinang langsung menuju ke wilayah Kecamatan Tukak Sadai guna memastikan laporan itu. 

    Sesampainya di sana, pelapor langsung mencari dan menemui pelaku di kediamannya yang beralamat di Desa Terap, Kecamatan Tukak Sadai. 

    Setelah itu, pelapor bersama petugas pengamanan langsung membawa pelaku menuju Indomaret Cabang Sadai. 

    Keesokan harinya pada Sabtu (4/1/2025) sekitar pukul 03.30 WIB setibanya di toko Indomaret Sadai pelapor bersama petugas pengamanan langsung melakukan pengecekan uang tersebut.

    “Hasilnya, memang benar uang di dalam brankas telah berkurang senilai Rp.40.950.600. Sampai kemudian langsung dilaporkan ke Polres Bangka Selatan pada hari yang sama,” jelas Raja Taufik Ikrar Bintani.

    Saat kasus itu dilaporkan, lanjut dia, pelapor dan petugas keamanan turut langsung membawa terduga pelaku ke kantor polisi. Termasuk pula bukti-bukti dan data penggelapan yang dilakukan oleh pelaku. 

    Setelah dilakukan serangkaian proses penyelidikan dan penyidikan oleh anggota Unit Pidana Umum Satreskrim Polres Bangka Selatan, akhirnya pelaku ditetapkan sebagai tersangka.

    Diduga kuat tersangka telah menggelapkan uang hasil pendapatan perusahaan. 

    Modusnya, tersangka tidak menyerahkan uang hasil pendapatan toko kepada pihak vendor. 

    Dalam kasus ini, petugas menyita sejumlah barang bukti lainnya berupa satu unit handphone android merek Realme 5 Pro warna biru dan dokumen transaksi toko Indomaret.

    “Motif pelaku melakukan penggelapan karena faktor ekonomi. Seluruh uang yang tidak disetor itu digunakan tersangka untuk bermain judi online,” ucapnya.

    Tersangka saat ini telah ditahan di rumah tahanan (Rutan) Polres Bangka Selatan sejak akhir pekan kemarin. 

    Akibat perbuatannya, tersangka dipersangkakan melanggar pasal 374 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penggelapan dalam Jabatan, dengan ancaman pidana lima tahun penjara.

    “Dampak dari judi online bisa membuat ekonomi memburuk. Perlu digarisbawahi bahwa tidak ada yang namanya orang main judi online itu menang,” tegasnya. 

    Seorang pemuda bernama Kevin tilap uang perusahaan Rp 210 juta.

    Pria berusia 28 tahun ini beraksi sejak September hingga November 2024.

    Kevin melakukan aksinya secara bertahap.

    Ia diketahui bekerja di PT Eureka Management dan Servis.

    Perusahaan yang berada di Perum Bali Griya Resident Jalan Gunung Athena No. 15, Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, Denpasar, Bali ini awalnya curiga karena setiap audit selalu saja terdapat selisih.

    Pada Senin 18 November 2024, Operasional Manager kantor bersama dengan Tim Admin melakukan audit keuangan setiap bulan sebanyak dua kali audit, setiap melakukan audit pelapor menemukan ada selisih kekurangan uang.

    Kemudian mendapat informasi dari tukang kunci bernama Rian dan Nova memberitahukan bahwa Staf atas nama Kevin sering memanggil tukang kunci tersebut di tengah malam untuk membuka kunci brankas dengan alasan untuk mengambil dokumen. 

    Setelah ada pemberitahuan dari tukang kunci tersebut operasional manajer bersama tim admin kembali melakukan audit keuangan terdapat selisih keuangan selama 3 bulan sebesar Rp 210.000.000.

    “Pelaku mengambil uang tunai yang tersimpan di kotak brankas dengan anak kunci palsu diduplikat,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, pada Rabu 20 November 2024, melansir dari TribunBali.

    Pemuda yang berasal dari Desa Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan tersebut dibekuk polisi di tempat kejadian perkara (TKP) kantor tempatnya bekerja kemudian mengamankan barang bukti. 

    Pelaku mengakui mengambil uang tersebut dengan menggunakan anak kunci palsu tersebut mulai dari bulan September 2024 sampai bulan November 2024.

    “Pelaku mengakui mempergunakan uang tersebut untuk membayar kreditan sepeda motor Honda PCX milik pacarnya sebesar Rp 15.000.000,” jelasnya.

    Uang hasil pencurian tersebut juga dipakai untuk membeli handphone mewah berjenis Iphone 15 Pro Max, serta menyewa mobil selama 3 bulan kurang lebih 20.000.000. 

    Selain itu juga digunakan pelaku untuk membeli beberapa sepatu berbagai merek dan beberapa potong pakaian dan membeli parfum berbagai merk.

    Sebelumnya, MS, seorang relationship manager bank plat merah di Kabupaten Pacitan ditahan penyidik Kejaksaan Negeri Pacitan. 

    Pria berusia 35 tahun menyelewengkan dana perusahaan senilai Rp 1,3 milliar.

    “Kami tetapkan MS sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan Kredit Modal Kerja,” ungkap Kasi Pidsus, Kejaksaan Negeri Pacitan, Ratno Pasaribu, Rabu (12/6/2024).

    Dia menjelaskan MS, melakukan kelonggaran tarik pada nasabah prioritas yang memohon kredit modal kerja. 

    Karena kepercayaan nasabah, dimanfaatkan tersangka MS. Sehingga tersangka MS membuat dokumen palsu untuk mengambil kredit dari plafon nasabah tersebut.

    “Awal dugaan korupsi kredit ini bermula dari laporan nasabah yang kesulitan mencairkan dana pinjaman,” katanya.

    Kemudian, nasabah mengadu pada pihak bank. Pasca mengadu, terbongkar plafon kredit nasabah tersebut sudah digunakan oleh tersangka.

    “Pengaduan dari nasabah kemudian ditindaklanjuti pihak bank dan diketahui ada penyimpangan,” jelas Ratno. 

    Menurutnya, dari pemeriksaan penyidik, uang senilai milliaran rupiah itu digunakan tersangka untuk judi online, game online dan investasi mata uang crypto.

    “Ya pengakuan tersangka bermain judi online itu sudah sejak tahun 2020,” tegasnya. 

    Atas perbuatannya tersangka yang merupakan warga Kabupaten Pacitan dijerat Pasal 2 dan 3 junto Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 junto UU Nomor 30 tahun 2001 tentang Pemberantasan korupsi dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Kisah Politisi Inggris Palsukan Kematian Usai Dituduh Jadi Mata-mata

    Kisah Politisi Inggris Palsukan Kematian Usai Dituduh Jadi Mata-mata

    London

    Saat pakaian John Stonehouse ditemukan di Pantai Miami pada 20 November 1974, banyak orang mengira anggota parlemen Inggris itu mati tenggelam saat berenang. Namun dia ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat di Australia pada malam Natal. Kami mengulas kisah yang lebih aneh dari fiksi tentang seorang pria yang meninggal dua kali.

    Ketika John Stonehouse menyusun rencana untuk menghilang, ia adalah seorang pria diselimuti masalah.

    Karier politiknya terhenti. Bisnisnya di ujung kehancuran finansial. Tak hanya itu, ia dituduh sebagai mata-mata komunis, bahkan berselingkuh dengan sekretarisnya.

    Dalam menjalankan rencana yang terinspirasi dari novel Frederick Forsyth, The Day of the Jackal, Stonehouse mencuri identitas dua orang yang sudah meninggal.

    Ia melakukan perjalanan bisnis ke Miami, AStempat ia menghilang pada November 1974, kemudian naik pesawat ke Australia.

    Tipu daya itu hanya berlangsung sekitar sebulan.

    Bangsawan Inggris Lord Lucan, buronan terkenal lainnya yang menghilang di sekitar waktu yang sama, secara tidak sengaja membuat Stonehouse tertangkap di Australia.

    Anggota Parlemen Inggris itu menegaskan kepada BBC pada Januari 1975 bahwa ia sedang dalam “tur pencarian fakta, tidak hanya dalam hal geografi tetapi juga dalam hal jati diri seorang politikus”.

    Keluarga Stonehouse pada 1969 (Getty Images)

    Bagi masyarakat Inggris pada akhir 1960-an, Stonehouse tampak seperti sosok yang sempurna. Dia memiliki segalanya.

    Dia menjadi kepala Kantor Pos pada usia 43 tahun, dengan istri yang glamor dan tiga orang anak.

    Kala itu, Stonehouse disebut-sebut sebagai calon kuat perdana menteri dari Partai Buruh.

    Di kantor pos, Stonehouse adalah orang yang mengawasi pengenalan perangko kelas satu dan kelas dua, Namun dalam hal karier politik, calon perdana menteri adalah posisi terbaik yang pernah ada.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Akan tetapi, kariernya mulai tergelincir ketika seorang pembelot dari Cekoslowakia komunis mengklaim bahwa negara tersebut telah merekrut anggota parlemen sebagai informan pada 1969.

    Anggota parlemen yang dimaksud adalah Stonehouse, yang dengan serta merta menampik tudingan tersebut.

    Tuduhan semacam itu marak selama Perang Dingin, namun reputasi politik Stonehouse terlanjut rusak.

    Ketika Partai Buruh kalah dalam pemilihan umum pada 1970, tidak ada kursi untuk Stonehouse di sudut oposisi.

    Kecewa, ia akhirnya memutuskan untuk mencurahkan lebih banyak waktu menjalankan bisnisnya di London layanan ekspor yang telah ia kembangkan melalui koneksi internasionalnya.

    Stonehouse dan istrinya Barbara menghadapi pers di Melbourne pada 1975 (Getty Images)

    Pada 1971, upaya Bangladesh untuk mendapatkan kemerdekaan dari Pakistan memicu semangat baru bagi Stonehouse.

    Ia terlibat secara emosional dalam perjuangan warga Bangladesh, bahkan menjadi sosok yang begitu akrab dan simpatik di sana. Ketika perang berakhir, Stonehouse diangkat menjadi warga negara Bangladesh sebagai tanda penghormatan.

    Itu baru permulaan. Ia lalu diminta untuk membantu mendirikan British Bangladesh Trust, sebuah bank yang akan menyediakan layanan bagi orang Bengali di Inggris.

    Namun, cara bank tersebut dioperasikan kemudian menuai kritik dari sebuah surat kabar dan menarik perhatian penyidik dari Fraud Squad dan Departemen Perdagangan dan Industri di London.

    Pemberitaan yang buruk dan penyelidikan resmi ini menyebabkan banyak dukungan bank menjauh, membuat Stonehouse sangat tertekan dan merasa bahwa ia juga kehilangan rasa hormat dari sesama anggota parlemen.

    Baca juga:

    Rangkaian masalah yang dihadapi membuatnya menyusun rencana untuk melarikan diri.

    Pertama, ia memalsukan aplikasi paspor atas nama Joseph Arthur Markham, seorang pekerja pengecoran logam yang baru saja meninggal di daerah pemilihannya di Walsall, West Midlands, Inggris.

    Ia mengubah identitas Markham ini menjadi konsultan ekspor dunia dengan rekening bank di London, Swiss, dan Melbourne.

    Selain itu, dia kemudian membuat identitas lain atas nama Donald Clive Mildoon, yang juga baru saja meninggal di Walsall.

    Untuk membantu mendanai kehidupan barunya ini, Stonehouse mentransfer sejumlah besar uang tunai dari bisnisnya ke serangkaian rekening bank.

    ‘Kepribadian yang terbagi’

    Pada 20 November 1974, Stonehouse menghilang saat, tampaknya, sedang berenang di laut di Miami, Florida.

    Tidak ada jejak pria berusia 49 tahun itu selain tumpukan pakaian yang ditinggalkannya di pantai.

    Apakah ia tersapu oleh lautan? Apakah ia dibunuh dan dimasukkan ke dalam balok beton yang ditemukan di dekat Pantai Miami? Apakah ia diculik? Tidak ada yang mengetahui dengan pasti saat itu.

    Namun, istrinya Barbara meyakini bahwa telah terjadi kecelakaan tragis.

    Ia mengatakan kepada BBC News: “Saya telah mendengar beberapa rumor yang luar biasa dan semuanya sangat tidak sesuai dengan kepribadian suami saya sehingga tidak layak untuk dijawab atau dipikirkan.”

    “Saya yakin dalam benak saya bahwa itu adalah kecelakaan tenggelam. Semua bukti yang kami miliki mengarah pada fakta bahwa ia tenggelam.”

    Stonehouse memeriksa desain perangko baru (Getty Images)

    Di London, polisi punya kecurigaan mereka sendiri.

    Sheila Buckley, sekretaris Stonehouse yang berusia 28 tahun dan pacar rahasianya, terus berkeras kepada teman-temannya bahwa Stonehouse sudah meninggal.

    Tetapi Sheila tahu cerita sebenarnya.

    Beberapa pakaian Sheila ternyata telah dikemas dalam koper dan dikirim ke Australia sebulan sebelumnya. Sheila juga menerima panggilan telepon lintas Atlantik dari Stonehouse.

    Sheila juga telah mengirim Stonehouse surat berkode melalui salah satu dari dua bank Australia miliknya.

    Kedua rekening bank dengan nama yang berbeda, Markham dan Mildoon, yang akhirnya membuat polisi Melbourne melacaknya.

    Baca juga:

    Saat itu, polisi sedang mencari bangsawan terkenal yang hilang, Lord Lucan, yang secara kebetulan menghilang pada 8 November setelah membunuh pengasuh anak-anaknya.

    Awalnya, polisi mengira bahwa pria Inggris yang sopan yang terlihat menandatangani cek palsu itu mungkin adalah Lucan.

    Saat kasus hilangnya Lucan terus membingungkan polisi selama 50 tahun, misteri Stonehouse hanya berlangsung selama lebih dari sebulan.

    Pada Malam Natal, Stonehouse pun mengakui identitas aslinya.

    Di markas besar polisi Melbourne, ia bertanya apakah bisa menelepon istrinya di Inggris.

    Lord Lucan masih ada dalam daftar orang hilang (Getty Images)

    Meskipun ia tidak menyadarinya saat itu, percakapan telepon saat ia membuat pengakuan mengejutkan itu direkam.

    Ia berkata: “Halo sayang, mereka menemukan identitas palsu saya di sini. Kamu akan menyadari dari semua ini bahwa aku telah menipumu. Aku minta maaf tentang itu, tetapi dalam arti tertentu aku senang semuanya berakhir.”

    Selama beberapa hari Stonehouse ditahan di pusat penahanan sebelum bergabung di Australia bersama keluarganya, dan kemudian dengan pacarnya.

    Sebulan setelah kemunculannya kembali, ia duduk untuk diwawancarai oleh koresponden BBC Australia, Bob Friend.

    Ia menyebut tindakannya karena “kepribadian yang terbagi, yaitu kepribadian baru yang memberikan pelepasan bagi kepribadian lama, yang berada di bawah stres dan tekanan sangat besar”.

    Baca juga:

    Ketika ditanya bahwa tindakannya telah membuat istri dan keluarganya mengalami penderitaan, ia berkata: “Saya mencoba dengan menghilang untuk membuat hidup mereka lebih mudah dengan menghilangkan sebagian ketegangan yang saya berikan kepada mereka dari kepribadian lama saya.”

    Stonehouse masih menjadi anggota parlemen. Dia menolak melepaskan gaji parlementernya saat berada 12.000 mil jauhnya dari daerah pemilihannya.

    “Banyak anggota parlemen melakukan kunjungan ke luar negeri dan melakukan tur pencarian fakta.

    “Saya telah melakukan tur pencarian fakta tidak hanya dalam hal geografi, tetapi juga dalam hal jati diri politikus.”

    “Tur itu bisa sangat menarik dan, astaga, saya pikir itu sepenuhnya membenarkan gaji seorang anggota parlemen jika saya bisa menuliskan cerita tentang pengalaman saya.”

    Ia menambahkan: “Saya pikir seorang anggota parlemen, seperti orang lain dalam pekerjaan apa pun, berhak atas sejumlah pertimbangan selama masa ketika ia menderita semacam penyakit.”

    Mati dua kali

    Selama tujuh bulan, Stonehouse mencoba untuk tinggal di Australia, tetapi ia akhirnya dideportasi dan dikawal kembali ke rumahnya di Inggris oleh detektif Scotland Yard.

    Pada Agustus 1976, setelah persidangan maraton selama 68 hari atas tuduhan yang berkaitan dengan bisnisnya yang gagal, ia dipenjara selama tujuh tahun atas tuduhan pencurian dan penipuan.

    Ia meninggalkan penjara tiga tahun kemudian saat memulihkan diri dari operasi jantung, setelah mengalami tiga serangan jantung selama berada dalam penjara.

    Istrinya menceraikannya pada 1978, dan tiga tahun kemudian ia menikahi Buckley, mantan sekretarisnya.

    Ia meninggal untuk kedua kalinya pada 1988 dan kali ini benar-benar meninggal.

    Pria berusia 62 tahun itu pingsan tiga minggu sebelumnya, tepat sebelum ia dijadwalkan tampil di acara televisi tentang orang hilang.

    Setelah diadili selama 68 hari, John Stonehouse dijebloskan ke penjara pada bulan Agustus 1976, dan dibebaskan tiga tahun kemudian (Getty Images)

    Lalu, bagaimana dengan klaim spionase yang sangat merusak karier politiknya?

    Dalam wawancara dengan BBC, Stonehouse menyebut tudingan yang menyebutnya mata-mata untuk Cekoslowakia sebagai “tidak masuk akal”.

    Hingga hari ini, putrinya Julia menolak klaim apa pun bahwa Stonehouse memberikan informasi kepada kekuatan asing, dan pada 2021 ia menulis sebuah buku untuk membelanya.

    Sejarawan dari Universitas Cambridge, Christopher Andrew adalah salah satu dari sedikit orang yang pernah melihat arsip MI5 tentang Stonehouse.

    Dalam sejarah resminya pada 2009 tentang dinas intelijen Inggris, ia menyimpulkan bahwa Stonehouse memang memata-matai untuk Cekoslowakia.

    Berbicara pada 2012, Prof Andrew mengatakan kepada BBC: “Bukti yang benar-benar menentukan muncul pada pertengahan 1990-an ketika dinas intelijen Cekoslowakia, setelah menjadi sekutu, mempublikasikan sebagian arsip Stonehouse.”

    “Mereka cukup kecewa dengan kualitas intelijen yang dilakukan Stonehouse. Jadi dari daftar panjang orang yang ditipu oleh John Stonehouse, mungkin saja kita dapat menambahkan nama intelijen Cekoslowakia.”

    Versi bahasa Inggris dari artikel ini, ‘I have been deceiving you I’m sorry about that’: The British politician who was caught faking his own death, bisa Anda simak di laman BBC Culture.

    (nvc/nvc)