Kasus: pencurian

  • Pria Babak Belur Dikeroyok Warga saat Mencuri Kotak Amal Musala Pondok Bambu

    Pria Babak Belur Dikeroyok Warga saat Mencuri Kotak Amal Musala Pondok Bambu

    JAKARTA – Pria paruh baya berkaos warna hitam tak berkutik saat ditangkap massa usai ketahuan mencuri kotak amal di sebuah musala kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu, 8 Januari, sore.

    Warga yang kesal atas ulahnya, akhirnya mengeroyok pelaku hingga babak belur. Peristiwa ini berawal ketika pelaku datang sambil mengamati kotak amal.

    Kemudian pelaku melakukan pencongkelan, namun aksinya berhasil diketahui warga lainnya. Pelaku sempat ditegur warga namun mengelak jika dirinya telah mencuri.

    Namun dalih pelaku justru membuat warga geram. Hingga akhirnya warga mengeroyok pelaku sampai babak belur.

    Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit, AKP Erik membenarkan adanya kejadian pencurian itu di wilayahnya.

    “Pelaku sudah diamankan, sedang dijemput oleh anggota piket,” singkatnya saat dikonfirmasi VOI.

    Sementara kasusnya ditangani Unit Reskrim Polsek Duren Sawit.

  • Cari Makan Malam di Jalan Pondok Cabe, Rivaldo Kena Tusuk Begal

    Cari Makan Malam di Jalan Pondok Cabe, Rivaldo Kena Tusuk Begal

    TANGERANG – Jexsen Rivaldo Finandra (19) menjadi korban pembegalan di Jalan Talas, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu, 8 Januari, dini hari. Akibatnya, Jexsen mengalami sejumlah luka ditubuh.

    “Benar ada telah terjadi tindak pidana pencurian dengan kekarasan (Atau begal) di Jalan Talas, Pamulang,” kata Kapolsek Pamulang Kompol Suhardono saat dikonfirmasi, Rabu, 8 Januari.

    Suhardono menceritakan kejadian itu bermula saat Jexsen keluar rumah ingin mencari makan. Sampai di tempat kejadian perkara (TKP), Jexsen menghentikan laju motornya untuk menyalakan rokok.

    Tiba-tiba Jexsen didatangi kawanan pelaku yang berjumlah tiga orang dari arah berlawanan. Salah satu pelaku langsung menghadang motor Jexsen, dua pelaku lainnya memepetnya dari samping kanan kiri.

    “Salah satu pelaku yang berada disebelah kiri langsung memiting korban dan mengancam menggunakan pisau ke arah leher,” katanya.

    Jexsen melawan. Dia memukul salah satu pelaku. Namun upayanya sia-sia. Jexsen kalah jumlah hingga akhirnya babak belur. Jexsen mengalami luka tusuk di bagian tubuhnya.

    “Korban mengalami luka serta tidak mampu untuk melawan lagi. Korban tidak bisa mempertahankan sepeda motornya, dibawa oleh para pelaku,” ucapnya.

    Warga yang melihat korban tak berdaya, segera menolongnya dan membawa ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Sedangkan keluarga korban melaporkan ke Polsek Pamulang, guna dilakukan tindakan lebih lanjut.

    Saat ini pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut. Sejumlah saksi hingga CCTV telah dilakukan pemeriksan, guna mengungkap indentitas pelaku.

    “Cek CCTV dan periksa sejumlah saksi telah dilakukan. Saat ini masih dalam penyelidikan,” tutupnya.

  • Polisi selidiki pencurian 50 gram emas di mes karyawan di Jakpus

    Polisi selidiki pencurian 50 gram emas di mes karyawan di Jakpus

    Ilustrasi – Petugas menata emas batangan di Setiabudi, Jakarta. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc)

    Polisi selidiki pencurian 50 gram emas di mes karyawan di Jakpus
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 08 Januari 2025 – 12:47 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian menyelidiki pencurian 50 gram emas di sebuah mes karyawan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, saat korban pulang kampung periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).  Kapolsek Cempaka Putih Kompol Sulistiyo Yudo Pangestu menjelaskan, insiden ini terjadi saat korban berinisial A meninggalkan tempat tinggalnya di salah satu mes karyawan di wilayah Cempaka Putih untuk ke kampung halaman pada 25 Desember 2024.

    “Pemiliknya itu pulang kampung dari tanggal 25 Desember 2024. Sementara barang yang kehilangan itu emas, informasinya itu diduga emas,” kata Sulistyo di Jakarta, Rabu.

    Lalu, korban baru kembali ke mes karyawan pada 30 Desember 2024. Keesokannya, korban A baru menyadari emas seberat 50 gram miliknya telah hilang. Hingga kini, polisi telah memeriksa tiga orang saksi untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut. Polisi juga telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mendalami kasus pencurian ini.

    “Kurang lebih itu kejadiannya tanggal 31 Desember. Terus besoknya kita cek TKP, cari saksi-saksi, terus membuat laporan polisi, saat ini sedang dalam penyelidikan. Sudah ada tiga saksi,” katanya.

    Kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mencari petunjuk lainnya.

    Sumber : Antara

  • Melindungi Privasi di Era Digital: Mengatasi Kebocoran Data Rekam Medis Pasien COVID-19

    Melindungi Privasi di Era Digital: Mengatasi Kebocoran Data Rekam Medis Pasien COVID-19

    Oleh : Nayyara Zealeeka Gasha Rieputri, Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Digitalisasi di sektor kesehatan menghadirkan kemajuan yang besar melalui kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    Teknologi ini memungkinkan layanan kesehatan yang lebih efisien, akurat, dan mudah diakses, seperti dalam diagnosis penyakit, pemantauan kondisi pasien secara real-time, dan layanan telemedicine.

    Namun, kemajuan ini juga membawa risiko besar, salah satunya adalah pelanggaran privasi dan kebocoran data medis pasien. 

    Di Indonesia, insiden kebocoran data rekam medis pasien COVID-19 menjadi sorotan serius yang menggugah perlunya perhatian lebih terhadap aspek keamanan dan etika di era kesehatan digital. 

    Pada awal tahun 2022, kasus kebocoran data rekam medis pasien COVID-19 yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan menjadi perhatian nasional.

    Sebanyak 6 juta data pasien, termasuk informasi sensitif seperti nama, hasil tes laboratorium, dan riwayat kesehatan, bocor dan tersebar di dunia maya. Dokumen sebesar 720 GB yang bocor ini mencakup data privasi yang sangat sensitif, seperti foto medis dan data administrasi pasien.

    Data tersebut memiliki nilai tinggi bagi pelaku kejahatan siber, seperti pencurian identitas dan penipuan, yang dapat merugikan korban baik secara psikologis maupun finansial.

    Insiden ini melanggar Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Pasal 297 ayat (1) dan (3) bahwa dokumen rekam medis merupakan milik Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan fasilitas tersebut wajib menjaga keamanan, keutuhan, kerahasiaan, serta ketersediaan data yang terdapat dalam dokumen rekam medis. 

    Kebocoran data ini mencerminkan lemahnya infrastruktur digital yang digunakan dalam sistem kesehatan. Sistem pengamanan yang tidak memadai, minimnya pengawasan, dan kurangnya pelatihan sumber daya manusia dalam mengelola data medis menjadi penyebab utama insiden ini.

    Selain itu, regulasi di Indonesia yang belum spesifik dalam mengatur penerapan teknologi digital di sektor kesehatan memperparah situasi. Penggunaan teknologi tanpa perlindungan yang memadai dapat menimbulkan kerugian besar. Data pasien yang seharusnya dilindungi menjadi rentan terhadap akses tidak sah dan penyalahgunaan. Standar keamanan, seperti enkripsi data dan kontrol akses yang ketat, sering kali diabaikan. Selain itu, kurangnya pengetahuan tenaga medis tentang keamanan data memperburuk situasi. 

    Digitalisasi dalam dunia kesehatan menawarkan berbagai kemudahan, tetapi juga menimbulkan tantangan etika. Di satu sisi, teknologi ini membantu meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil. Namun, di sisi lain, muncul risiko besar terhadap privasi dan keamanan data pasien. Insiden kebocoran data Rekam Medis Elektronik (RME) mencerminkan pelanggaran hak privasi pasien dan melemahkan kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan. 

    Penggunaan teknologi tanpa perlindungan yang memadai dapat menimbulkan kerugian besar. Data pasien yang seharusnya dilindungi menjadi rentan terhadap akses tidak sah dan penyalahgunaan. Standar keamanan, seperti enkripsi data dan kontrol akses yang ketat, sering kali diabaikan. Selain itu, kurangnya pengetahuan tenaga medis tentang keamanan data memperburuk situasi. 

    Dengan adanya permasalahan tersebut, diperlukan adanya langkah-langkah untuk mengatasi kebocoran data yang melibatkan teknologi, regulasi dan edukasi. Solusi yang dapat dilakukan seperti:

    1. Enkripsi Data

    Enkripsi adalah langkah mendasar dalam melindungi data sensitif. Enkripsi data dapat dilakukan dengan mengubah data menjadi kode yang hanya bisa diakses oleh pihak berwenang dengan kode khusus. Dengan enkripsi, data pasien menjadi lebih sulit diakses oleh pihak yang tidak berwenang.

    2. Pelatihan Tenaga Medis 

    Banyak kasus kebocoran data rekam medis yang disebabkan oleh kelalaian manusia, seperti penggunaan kata sandi lemah atau pengelolaan data yang kurang hati-hati. Pelatihan secara berkala bagi tenaga kesehatan dan staf administrasi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan data.

    3. Penguatan Sistem Keamanan

    Memasang firewall, antivirus, dan sistem deteksi ancaman dapat mengurangi risiko serangan siber. Selain itu, memperbarui perangkat lunak secara berkala dapat memastikan sistem terlindungi dari ancaman serangan lunak berbahaya.

    4. Pengawasan dan Regulasi yang Ketat 

    Pemerintah perlu membuati regulasi yang ketat untuk mengatur penggunaan teknologi digital di sektor kesehatan. Protokol akses, pelaporan insiden, dan pengelolaan identitas harus diperketat untuk melindungi data pasien dari penyalahgunaan Rekam Medis Elektronik (RME).

    5. Pemantauan Secara Berkala

    Melakukan pemantauan sistem secara berkala untuk menemukan titik-titik lemah yang dapat menjadi pintu masuk para peretas. Akan lebih baik jika aplikasi dapat menyimpan laporan log agar mampu memberi rincian tentang siapa yang mengakses data pasien, data apa yang mereka akses, dan waktu akses.

    Kebocoran data rekam medis pasien COVID-19 di Indonesia menjadi peringatan serius tentang pentingnya menjaga privasi dan keamanan data di era digital. Meski teknologi digital dan Al menawarkan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi layanan kesehatan, risikonya terhadap privasi pasien tidak dapat diabaikan. Solusi berbasis teknologi, pelatihan
    SDM, dan regulasi yang ketat harus diterapkan secara sinergis untuk mengatasi masalah ini.

    Melindungi privasi pasien bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga kewajiban etis yang harus dipenuhi oleh semua pihak. Dengan upaya kolektif, keamanan data di sektor kesehatan dapat ditingkatkan, kepercayaan masyarakat dapat dikembalikan, dan potensi teknologi digital dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk kebaikan bersama.

    Daftar Pustaka: Rani, T. Penggalih, M. Nurhasmadiar, N. 2019. Tantangan Etika dan Hukum Penggunaan Rekam Medis Elektronik dalam Era Personalized Medicine. Jurnal Kesehatan Vokasional. 4(1). DOI hps://doi.org/10.22146/.41994. Indonesia. (2023). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 133. Jakarta: Sekretariat Negara.

  • Marak Penipuan Online, Polres Pasuruan Imbau Warga Lebih Waspada

    Marak Penipuan Online, Polres Pasuruan Imbau Warga Lebih Waspada

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kasus penipuan online di Kabupaten Pasuruan terus menjadi perhatian serius Polres Pasuruan. Selama tahun 2024, Satreskrim Polres Pasuruan mencatat adanya 150 pengaduan terkait kasus ini.

    “Ini merupakan kasus lama, namun sampai saat ini masih saja banyak dilakukan. Selama tahun 2024 ini kami mendapat pengaduan sebanyak kurang lebih 150 pengaduan,” ungkap Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Achmad Doni Meidianto, pada Rabu (8/1/2025).

    Menurut Doni, modus yang sering digunakan para pelaku penipuan online adalah dengan menawarkan keuntungan besar yang menggiurkan. Namun, sebelum mendapatkan keuntungan tersebut, korban diminta untuk menyetorkan sejumlah uang terlebih dahulu.

    Selain itu, ada modus lain yang melibatkan pencurian data pribadi melalui nomor telepon korban. Pelaku kemudian menggunakan data tersebut untuk mengakses rekening bank korban dan menguras isinya.

    “Penipu biasanya menggunakan modus mengambil data korban melalui nomor teleponnya. Setelah itu penipu menguras isi uang yang berada di ATM dan menguras isi uangnya,” jelas Doni.

    Dalam beberapa kasus, kerugian korban akibat penipuan ini bisa mencapai mulai dari Rp500 ribu hingga jutaan rupiah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan tawaran menguntungkan yang tidak masuk akal.

    Untuk mencegah bertambahnya korban, Doni mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap nomor telepon tidak dikenal dan tidak mudah percaya pada tawaran-tawaran yang mencurigakan.

    “Kami imbau kepada masyarakat agar tidak tergiur dengan iming-iming keuntungan yang lebih besar. Jadi jika ada nomor telepon yang tidak dikenal agar tidak mengangkatnya,” tutup Doni. [ada/beq]

  • Sindikat Curanmor Lintas Daerah Ditangkap, Total Gasak 27 Motor

    Sindikat Curanmor Lintas Daerah Ditangkap, Total Gasak 27 Motor

    TRIBUNJATENG.COM – Tim Resmob Polres Luwu berhasil membongkar kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lintas daerah yang beroperasi di Kabupaten Luwu, Wajo, dan Sidrap. Dalam aksi kejahatannya, pelaku berinisial LP (40), warga Tocamming, Kelurahan Siwa, Kabupaten Wajo, tercatat telah menggasak puluhan sepeda motor.

    Penangkapan LP merupakan hasil serangkaian penyelidikan intensif yang dilakukan oleh tim gabungan Polres Wajo sejak September 2024. Penyidik mengumpulkan berbagai bukti, termasuk laporan masyarakat, keterangan saksi, dan analisis rekaman CCTV di beberapa lokasi pencurian.

    Setelah mengantongi bukti yang cukup, polisi mendatangi rumah LP di Kelurahan Siwa untuk melakukan penangkapan. Saat hendak diamankan, pelaku sempat melawan dan mencoba melarikan diri. Polisi akhirnya mengambil tindakan tegas dan terukur untuk mencegah LP kabur.

    Hasil interogasi mengungkap, LP telah mencuri kendaraan di 12 lokasi berbeda.

    Polisi berhasil mengamankan 27 unit motor dari berbagai merek, di antaranya Yamaha N-Max, Honda Scoopy, dan Honda BeAT.

    “Enam unit motor yang merupakan hasil curian di wilayah hukum Polres Luwu telah dibawa ke Polres Luwu untuk proses lebih lanjut,” jelas Kanit I Pidum Polres Luwu, Ipda Muhammad Hasrum saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).

    Hasrum merinci, kendaraan tersebut terdiri dari tiga unit Honda Scoopy, dua unit Yamaha M3, dan satu unit Honda Genio.

    Saat ini, LP masih menjalani pemeriksaan di Polres Wajo untuk kasus curanmor yang ia lakukan.

    Setelah selesai, tersangka akan diserahkan ke Polres Luwu untuk diperiksa kembali penyidik.

    Hasrum menyebut, kerja sama lintas Polres menjadi kunci keberhasilan pengungkapan kasus ini.

    “Barang bukti enam unit motor telah kami amankan di Polres Luwu. Sebelumnya, motor-motor tersebut berada di Polres Wajo untuk proses penyelidikan,” ujarnya, Rabu (8/1/2025).

    Kata Hasrum, pihaknya berkomitmen untuk meminimalisir aksi serupa terjadi kembali.

    “Kami akan meningkatkan kerja sama dan pencegahan agar kasus curanmor bisa diminimalkan. Keberhasilan ini juga diharapkan memberi efek jera bagi pelaku kejahatan,” tegasnya.

     

  • Petualangan Manusia Silver Surabaya: Pelaku Curanmor Sukses Mengelabui Petugas

    Petualangan Manusia Silver Surabaya: Pelaku Curanmor Sukses Mengelabui Petugas

    Surabaya (beritajatim.com) – Siapa sangka, Suprambodo bin Riyadi, seorang pelaku pencurian sepeda motor yang menjadi buronan, berhasil mengelabui polisi dengan cara yang unik. Selama berbulan-bulan, Suprambodo menyamar sebagai manusia silver di Sidoarjo, hingga akhirnya tertangkap setelah penyelidikan intensif dari kepolisian.

    Pencurian yang Terjadi di Joyoboyo

    Kasus ini bermula pada Selasa, 17 Januari 2023. Korban, Nur Badriah, kehilangan sepeda motor milik anaknya, Mohammad Arif Rahman Hakim, yang diparkir di depan rumah di Jalan Joyoboyo Belakang RT 08/RW 06, Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Dalam persidangan, Nur Badriah mengungkapkan kerugiannya yang mencapai Rp10 juta.

    “Sepeda motor milik anak saya hilang meski sudah dikunci setir. Saya tahu motor itu dicuri setelah melihat rekaman CCTV kampung,” kata Nur Badriah dalam persidangan.

    Strategi Pelaku: Menyamar sebagai Manusia Silver

    Setelah aksinya terungkap, Suprambodo menjadi buronan. Febrian, salah satu anggota kepolisian yang menangani kasus ini, menceritakan bagaimana Suprambodo berhasil lolos dari empat kali upaya penangkapan.

    “Kami sempat kesulitan karena dia menyamar sebagai manusia silver di perempatan jalan di Sidoarjo. Akhirnya, melalui pelacakan sinyal ponselnya, kami menemukan keberadaannya di sebuah kos-kosan di Sidoarjo,” jelas Febrian.

    Pengakuan Terdakwa di Persidangan

    Dalam persidangan, Suprambodo mengakui semua perbuatannya. Melalui sambungan video call, ia menjelaskan modus operandi yang dilakukan saat mencuri sepeda motor Honda Beat berwarna biru putih dengan nomor polisi L-5142-GA.

    “Benar, Yang Mulia. Saya menggunakan obeng untuk merusak kunci kontak motor itu. Setelah berhasil, motor tersebut saya jual seharga Rp1,5 juta,” ungkap Suprambodo.

    Rencana Aksi yang Terencana

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fathol Rasyid dari Kejari Surabaya menjelaskan bahwa Suprambodo telah merencanakan aksinya. Pada hari kejadian, ia membawa obeng sebagai alat untuk mempermudah pencurian. Saat situasi sepi, ia mendekati motor yang terparkir, merusak kunci kontak, dan langsung membawa kabur motor tersebut.

    Akibat perbuatannya, korban mengalami kerugian hingga Rp10 juta. Saat ini, sidang kasus ini masih berlangsung dan akan dilanjutkan pada Senin, 13 Januari 2025, dengan agenda pembacaan tuntutan oleh JPU.

    Aksi Nekat yang Berujung di Meja Hijau

    Kisah Suprambodo sebagai manusia silver sekaligus buronan ini menjadi bukti bahwa tindak kejahatan sering kali diiringi oleh upaya penyamaran yang kreatif. Namun, keuletan aparat kepolisian berhasil mengungkap penyamaran tersebut dan membawa pelaku ke meja hijau.

    Dengan jeratan pasal 363 ayat (1) ke-5 KUHP, Suprambodo kini menghadapi hukuman yang akan ditentukan di pengadilan. Kasus ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap kejahatan di lingkungan sekitar. (ted)

  • Kronologi ASN Wanita Dirampok di Ogan Ilir Sumsel, Korban Ditodong Pisau, Mobil Honda Jazz Raib – Halaman all

    Kronologi ASN Wanita Dirampok di Ogan Ilir Sumsel, Korban Ditodong Pisau, Mobil Honda Jazz Raib – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Ogan Ilir– Kasus perampokan yang menimpa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan berinisial WA, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

    Mobil Honda Jazz milik korban raib setelah ditodong pisau oleh pelaku di wilayah Desa Kedukan Bujang, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir.

    Kejadian ini berlangsung pada hari Senin (6/1/2025), sekitar pukul 17.00 WIB.

    Korban awalnya mengendarai mobil dari arah Plaju menuju Jakabaring.

    Saat melintas di bawah Fly Over Simpang Jakabaring, WA berhenti di sebuah toko untuk membeli sesuatu.

    Setelah selesai berbelanja, saat kembali ke mobil, salah satu pelaku dengan cepat masuk ke dalam mobil dan menodongkan pisau ke arah WA.

    Pelaku kemudian menyuruh korban untuk membawa mereka menjemput dua orang pelaku lainnya.

    Setelah itu, korban diturunkan di wilayah Pemulutan, sementara mobil Honda Jazz warna silver dengan pelat nomor B 1735 NMV dibawa kabur oleh pelaku.

    Penanganan Kasus

    Polisi dari Satreskrim Polres Ogan Ilir bersama Polsek Pemulutan saat ini masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku.

    “Kami masih melakukan penyelidikan kejadian pencurian dengan kekerasan tersebut,” ungkap Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham.

    Sementara itu, Kepala Dinkes Provinsi Sumatera Selatan, dr. Trisnawarman, membenarkan bahwa WA adalah ASN di organisasi perangkat daerah yang dipimpinnya.

    “Iya benar,” kata Trisnawarman melalui pesan WhatsApp.

    (TribunSumsel.com/Agung Dwipayana)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Airsoft Gun Jadi Target Utama Razia di Kabupaten Bogor

    Airsoft Gun Jadi Target Utama Razia di Kabupaten Bogor

    JABAR EKSPRES – Polres Bogor akan melakukan razia kepemilikan senjata api (Senpi) Airsoft Gun di wilayah Kabupaten Bogor.

    Razia tersebut dilakukan untuk meminimalisir aksi kejahatan dan penembakan pasca pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah Desa Kalongsawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Minggu (29/12) lalu.

    Kapolres Bogor, AKPB Rio Wahyu Anggoro, mengatakan pihaknya telah meminta agar jajaran Reserse Kriminal (Reskrim) untuk melakukan razia kepemilikan senpi.

    “Saya telah mengarahkan Kasat Reskrim untuk melakukan operasi senjata api karena airsoft gun itu dilarang, aturannya juga dilarang,” katanya, Selasa (7/1).

    BACA JUGA: Polres Bogor Catat Penurunan Kasus Kriminal 11,12 Persen di Tahun 2024

    Rio menjelaskan, Airsoft Gun merupakan salah satu golongan senpi, karena memiliki mekanisme mesin yang sama pada umumnya.

    “Itu (airsoft gun) merupakan salah satu senjata walaupun itu menggunakan peluru gotri, namun mekanisme mesinnya ada jadi dikategorikan senjata,” tambahnya.

    Kendati begitu, ia meminta kepada masyarakat bagi yang memiliki senpi Airsoft Gun untuk segera menyerahkan senpi kepada pihak kepolisian.

    “Kalo masyarakat ada yang memiliki airsoft gun segera diserahkan, daripada nanti akan terkena operasi yang akan dilakukan oleh petugas kami,” pungkasnya.

    BACA JUGA: Cek Senjata Api, Polres Bogor Amankan 2 Senpi 

    Sementara itu, Kasatreskirm Polres Bogor, AKP Teguh Kumara menyampaikan, razia Airsoft Gun itu akan diadakan saat kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD).

    “Iyah nanti pelaksananya di KRYD,” kata dia.

  • Putra Bos Rental Korban Penembakan: Bayangkan Anak Lihat Kematian Orang Tua saat Sakaratul Maut – Halaman all

    Putra Bos Rental Korban Penembakan: Bayangkan Anak Lihat Kematian Orang Tua saat Sakaratul Maut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anak bos rental Ilyas Abdurahman (49), Rizky Agam Saputra menangis mengingat detik-detik ayahnya tewas ditembak oknum TNI AL di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang, Kamis (2/1/2025).

    Saat ayahnya tertembak, Rizky langsung membuka baju yang dikenakannya untuk menutupi tubuh sang ayah.

    Saat itu, Ilyas dalam kondisi sudah tersungkur dan mengeluarkan darah.

    “Saya buka baju untuk menutupi darah ayah saya,” katanya di Mako Koarmada RI, Senin (6/1/2025).

    Air matanya pun tak terbendung saat mengingat detik-detik ayahnya meninggal dunia.

    “Bayangkan ya anak melihat kematian orang tua pada saat sakaratul maut. Itu sangat sulit dibayangkan,” ucapnya sambil menangis tersedu-sedu.

    Sebelum tewas ditembak, Ilyas ternyata sempat mengajak oknum TNI AL untuk bicara baik-baik.

    Kakak Rizky, Agam Muhammad Nasrudin (26) mengatakan, setelah GPS di mobil yang disewakannya terdeteksi dicopot, ia dan rombongan keluarga langsung berangkat mengejar mobil yang hendak digelapkan tersebut.

    Peristiwa itu terjadi sekira satu jam sebelum Ilyas tewas ditembak oleh oknum TNI AL.

    Setelah melakukan pengejaran, rombongan akhirnya menemukan mobil tersebut di daerah Saketi, Pandeglang, Banten. Namun, saat itu, mereka justru ditodong pistol oleh oknum anggota TNI AL.

    Ilyas sempat meminta agar oknum TNI tersebut tenang dan membicarakan persoalan mobil tersebut secara baik-baik.

    Namun, ajakan itu tak diindahkan oleh oknum TNI tersebut.

    “Jadi setelah kita berhentikan, itu, ini mobil rental, Mas. ‘Minggir kamu, saya tembak kamu. Kamu saya tabrak’.”

    “Langsung kita ditodong kan, bapak saya langsung, ‘tenang Pak, tenang, ini ada warung kopi, kita ngobrol baik-baik,” papar Agam.

    Kronologi Penembakan Bos Rental

    Peristiwa penembakan bos rental itu terjadi sekira pukul 04.30 WIB.

    Kejadian bermula ketika mobil Honda Brio yang disewakan korban diduga hendak dibawa kabur komplotan pelaku penggelapan mobil.

    Dugaan pencurian muncul setelah perangkat GPS yang terpasang di mobil rental itu berhasil dilacak.

    Agam turut dalam upaya pengejaran terhadap pelaku.

    Setelah mengetahui posisi mobil yang dipakai pelaku, rombongan korban berupaya menghentikan mobil Honda Brio tersebut.

    Ketika situasi semakin tak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

    Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.

    Saat itu tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberang itu yang pakai Sigra dan senpi juga,” ujar Agam.

    Situasi pun makin mencekam saat suara tembakan mulai terdengar.

    “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” bebernya.

    Dalam insiden itu, Ilyas dan seorang anggota tim rental bernama Ramli terkena tembakan.

    Nyawa Ilyas tak tertolong setelah mengalami luka di dada dan tangannya.

    Sementara Ramli selamat, tetapi terluka di tangan hingga tembus ke perut.

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Gita Irawan)