Kasus: pencurian

  • Sindikat Pembobol Rumah Kosong di Jakarta dan Bekasi Ditangkap, Sudah Beraksi 20 Kali – Page 3

    Sindikat Pembobol Rumah Kosong di Jakarta dan Bekasi Ditangkap, Sudah Beraksi 20 Kali – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap empat orang inisial R, JAS, SB, dan TWD. Mereka merupakan komplotan sindikat pencurian barang berharga rumah kosong.

    “Ini empat tersangka sudah berhasil diamankan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam di Polda Metro Jaya, Rabu 22 Januari 2025.

    Dalam aksinya, keempat pelaku memilik peran masing-masing. Pelaku R adalah eksekutor yang juga pelaku utama dengan bekerja sama beberapa temannya yang saat ini masih diburu.

    Pelaku R dan rekanan lainnya membobol bagian pagar dan pintu rumah lalu menggasak barang berharga milik korban. Sementara itu, JAS, SB, dan TWD merupakan penadah barang hasil curian.

    “Ada beberapa pelaku lainnya yang masih dikembangkan, masih dikejar, sudah teridentifikasi, namun masih dikejar,” jelas Ade.

    Kepada penyidik, R beserta komplotannya sudah beraksi lebih dari 20 kali rumah kosong yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Kota Bekasi. Hanya saja mereka menargetkan secara acak pada saat beraksi.

    “Mereka menargetkan rumah kosong ini secara acak,” beber mantan Kapolres Jakarta Selatan itu.

    Ade mengatakan, pelaku juga pernah beraksi di wilayah Ciganjur, Jagakarsa, dan menggasak barang-barang seperti mobil, perhiasan, hingga barang elektronik.

    Akibat perbuatannya, R disangkakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman penjara di atas 5 tahun. Sedangkan JAS, SB, dan TWD disangkakan Pasal 480 KUHP dan diancam dengan pidana penjara maksimal 4 tahun.

     

  • Polisi Ringkus Pelaku Curanmor Gunakan Gerobak Barang Bekas di Depok – Page 3

    Polisi Ringkus Pelaku Curanmor Gunakan Gerobak Barang Bekas di Depok – Page 3

    Liputan6.com, Depok – Polres Metro Depok berhasil mengungkap pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang menggunakan gerobak barang bekas. Selain itu, polisi turut berhasil menangkap curanmor di tempat ibadah.

    Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Dermawan Kristianus Zendrato mengatakan, penangkapan ketiga tersangka pencurian bermotor merupakan hasil pengungkapan Satreskrim Polres Metro Depok. Ketiga tersangka terbukti melakukan pencurian kendaraan bermotor di wilayah Tapos, pada Desember 2024.

    “Jadi mereka pada malam hari pura-pura sebagai pemulung, kemudian mengangkut motor curian ke atas gerobak,” ujar pria yang kerap disapa Zen, kepada Liputan6.com, Rabu (22/1/2025)

    Ketiga tersangka memiliki peran berbeda saat beroperasi mencuri kendaraan motor milik korban. Adapun tersangka inisial SA dan SB bertugas sebagai eksekutor mencuri motor korban dengan menaikan ke gerobak, tersangka WK menjadi penadah motor curian.

    “Terdapat satu tersangka lainnya masih dalam pengejaran kami atau DPO,” jelas Zen.

    Para tersangka saat beroperasi berpura-pura menjadi pemulung dan mencari lokasi yang dinilai minim pengawasan untuk membawa motor korban. Setelah mendapatkan target motor yang dicuri, tersangka akan membawa motor dengan menaikkan ke gerobak yang dibawa tersangka.

    “Jadi tersangka ini membawa motornya satu-satu dengan dinaiki ke atas gerobak,” terang Zen.

    Para tersangka berhasil mencuri sebanyak tiga motor di wilayah Tapos. Motor yang berhasil dicuri, dibawa ke lokasi persembunyian untuk dijual kepada penadah.

    “Gerobak yang digunakan untuk mencuri kami jadikan barang bukti,” ucap Zen.

    Zen mengungkapkan, selain mengamankan barang bukti gerobak terdapat barang bukti lainnya seperti kunci letter T, handphone, dan pakaian yang digunakan tersangka. Selain itu, dari tiga motor korban, dua unit dikembalikan.

    “Satu unit motor kita cantumkan untuk pemberkasan perkara kita dan dua motor kita kembalikan kepada korban,” ungkap Zen.

     

  • Residivis pencuri tabung gas di Grogol Petamburan ternyata positif pakai narkoba

    Residivis pencuri tabung gas di Grogol Petamburan ternyata positif pakai narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Seorang mantan narapidana (redivis) berinisial M (38) yang mencuri tiga tabung gas di Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat ternyata positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

    “Indikasi positif narkoba dan juga yang bersangkutan ini sempat juga ya selain tadi kasus pencurian (tabung gas) juga ada kasus penganiayaan,” ucap Kanit Reskrim Polsek Gropet, AKP Aprino Tamara kepada wartawan di Jakarta pada Rabu.

    Dalam rekaman CCTV, pelaku melancarkan askinya pada Kamis (9/1) malam saat hujan lebat mengguyur Jakarta.

    Pelaku mengenakan payung sambil mengintai salah satu rumah warga. Pelaku kemudian masuk ke dalam rumah warga dan mengambil tiga tabung gas yang kemudian dijual ke lapak barang bekas.

    Aprino menegaskan, pihaknya mudah menangkap pelaku pasca kejadian karena banyak yang mengenal dan tinggal di lingkungan tersebut.

    “Dalam rekaman itu, jelas bahwa orang semua orang (warga setempat) mengenali karena kebetulan yang bersangkutan itu tinggal di sana,” ucap Aprino.

    Polisi pun berhasil menangkap pelaku dalam waktu kurang dari 1×24 di rumahnya.

    Lebih lanjut, Aprino menyebut bahwa pelaku M merupakan warga Tanjung Duren Selatan yang sudah empat kali keluar masuk penjara.

    “Yang bersangkutan kebetulan sudah empat kali bolak-balik masuk ke penjara atau menjalani hukuman, semuanya kami yang menindaklanjuti,” kata Aprino.

    Atas perbuatannya, pelaku disangkakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

    “Ancaman 5 tahun pidana penjara,” pungkas Aprino.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Beraksi Saat Salat Jumat, Pelaku Curanmor di Depok Ditangkap karena Rekaman CCTV

    Beraksi Saat Salat Jumat, Pelaku Curanmor di Depok Ditangkap karena Rekaman CCTV

    Depok, Beritasatu.com – Satreskrim Polres Metro Depok berhasil mengungkap belasan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di berbagai wilayah di Kota Depok. Pengungkapan ini karena penelusuran barang bukti berupa rekaman CCTV yang ditemukan di lokasi kejadian.

    Dalam tiga bulan terakhir, polisi berhasil mengungkap sebelas laporan polisi, mengamankan 10 orang pelaku, sembilan sepeda motor hasil curian, serta surat-surat kendaraan dan berbagai jenis kunci letter T.

    Salah satu kasus yang berhasil diungkap adalah pencurian sepeda motor di sebuah masjid di Pondok Cina, Beji, Kota Depok. Dalam rekaman CCTV terlihat empat orang pelaku yang menggunakan dua sepeda motor beraksi saat korban tengah menunaikan ibadah salat Jumat.

    Kasatreskrim Polrestro Depok AKBP DK Zendrato menjelaskan, komplotan curanmor tersebut telah melakukan aksinya di tujuh lokasi berbeda. Dari pengungkapan tersebut, polisi menyita satu motor hasil curian, sementara motor lainnya telah dijual oleh para pelaku.

    “Mereka melakukan pencurian dengan berpura-pura pergi ke masjid, tempat ibadah. Ketika suasana sepi dan masyarakat tengah melakukan ibadah, mereka melakukan pencurian dengan menggunakan kunci letter T,” ujar Zendrato dalam konferensi pers di Mapolrestro Depok, Rabu (22/1/2025).

    Dari sembilan motor yang disita, dua di antaranya dikembalikan kepada pemiliknya, Dewi, yang merasa sangat bahagia. Dewi mengungkapkan, dua motor miliknya, Yamaha Jupiter MX dan Honda Vario 160, yang dicuri secara bersamaan akhirnya dapat kembali berkat upaya keras polisi.

    “Saya melapor sesuai prosedur, dan alhamdulillah, laporan saya ditanggapi dengan baik. Pelayanan polisi juga sangat memuaskan. Terima kasih banyak, motor saya bisa kembali dua-duanya,” ujar Dewi.

    Saat ini, polisi masih mengejar sejumlah pelaku lainnya, termasuk yang berperan sebagai penadah. Kesepuluh pelaku yang telah berhasil ditangkap dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

  • Gagal Curi Motor, 2 ABG Bersajam Rampas HP Pedagang di Jakbar

    Gagal Curi Motor, 2 ABG Bersajam Rampas HP Pedagang di Jakbar

    Jakarta

    Dua remaja berinisial RAP (14) dan JP (17) mencuri handphone (HP) pedagang di Jakarta Barat. Keduanya dibekuk jajaran Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Polres Metro Jakarta Barat.

    Kejadian pencurian tersebut terjadi di sebuah rumah toko (ruko) kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (17/1) subuh.

    Kedua pelaku awalnya hendak mencuri sepeda motor yang ada di lokasi tersebut. Namun, karena kesulitan saat beraksi, pelaku RAP akhirnya beralih ke ruko yang tampak terbuka dengan membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit. Sementara rekannya, JP, tengah menunggu di luar.

    “Jadi ruko itu awalnya tempat jual nasi goreng, sate gitu. Kebetulan masih terbuka, dia melihat ada HP di situ. Lalu dia ngambil, kebetulan yang bersangkutan (korban) ada di situ juga,” kata Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang, Rabu (22/1/2025).

    Saat pelaku RAP beraksi, korban lalu terbangun. Sadar aksinya diketahui, pelaku lantas mengancam akan membunuh korban dengan celurit.

    “(Pelaku) Mengancam si korban ‘jangan bergerak atau saya bunuh kamu’. Lalu selanjutnya dia kabur dan itu terekam di CCTV,” ujarnya.

    “Jadi estafet pertama ditangkap dulu yang eksekutor, selanjutnya ditangkap yang temannya,” jelas Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino.

    Kepada polisi, pelaku mengaku baru sekali mencuri. Pelaku beralasan mencuri karena kesulitan ekonomi.

    Kedua pelaku telah ditahan dan masih diperiksa lebih lanjut di Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan.

    (jbr/mei)

  • Kronologi Perampokan 5 Kg Perhiasan di Rumah Lansia Surabaya, 4 Pelaku Mengaku Petugas PDAM

    Kronologi Perampokan 5 Kg Perhiasan di Rumah Lansia Surabaya, 4 Pelaku Mengaku Petugas PDAM

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Terungkap kronologi rumah SNI (75) dan HH (77), pasutri lansia di Peneleh, Genteng, Surabaya, disatroni komplotan perampok berkedok sebagai petugas PDAM pemeriksa meteran pipa air, pada Rabu (22/1/2025) pagi. 

    Cucu pemilik rumah, Marsa Tsabitdhia menceritakan, semula seorang pelaku datang bertamu dan berlagak sebagai petugas PDAM, sekitar pukul 09.00 WIB. 

    Kedatangan si pelaku disambut oleh neneknya, karena sang kakek sedang tidur di area tengah rumah utama. 

    Neneknya sempat menanyai si pelaku yang wajahnya tak sama seperti petugas PDAM sungguhan yang biasanya memeriksa meteran pipa air di rumah selama ini. 

    Si pelaku berdalih, mereka merupakan petinggi dari petugas teknis lapangan yang biasa melakukan penanganan pemeriksaan meteran pipa air di rumah warga. 

    Jawaban tersebut tak jua melegakan rasa ragu neneknya.

    Apalagi, si pelaku masih bertanya-tanya keberadaan meteran pipa air yang lokasinya di samping rumah. 

    “Iya berlagak sebagai petugas PDAM. Menurut cerita mbah, dia datang sebagai petugas PDAM. Karena setiap bulan datang petugas. Dia masuk, tapi dia tanya posisi meteran. Lalu mbah saya tanya di mana petugas PDAM biasanya. ‘Saya bosnya,’ katanya gitu,” ujarnya saat ditemui di depan rumah, pada Rabu (22/1/2025). 

    Marsa menerangkan, rumah kakek dan neneknya itu terbagi menjadi tiga ruangan. 

    Pertama, ruangan utama rumah tempat aktivitas berkumpul keluarga dan kamar tidur. 

    Kedua, ruangan garasi yang tertutup rolling door. 

    Ketiga, ruangan terluar yang difungsikan sebagai tempat gudang dan menjemur pakaian. 

    Lanjut Marsa, para pelaku diajak oleh neneknya memasuki rumah melalui pintu rolling door garasi. 

    Kemudian, mereka diajak menuju ke ruangan ketiga sebagai tempat keberadaan meteran pipa air. 

    Setelah para pelaku menjalankan akal-akalan atau alibinya sebagai petugas PDAM yang urusannya berkutat soal meteran pipa air, mulailah mereka melancarkan niat jahatnya. 

    Si pelaku pertama berupaya menyibukkan neneknya dengan perkara kondisi meteran pipa air di samping rumah. 

    Lalu, ada pelaku kedua yang bertugas menahan engsel pintu penghubung ruangan garasi dengan ruangan tempat keberadaan. 

    Kemudian, ada seorang pelaku ketiga yang tugasnya paling krusial. 

    Ia bertugas mencuri benda berharga di dalam kamar. 

    Tapi, gerak-geriknya saat memasuki rumah tidak sempat dilihat oleh neneknya. 

    Kemudian, seorang pelaku keempat berjaga di luar rumah seraya menunggu motor sarana aksi yang mereka gunakan. 

    “Saat angkat telepon. Mbah saya dihalangi. Jadi ada pelaku yang menahan pintu. Saat pelaku sudah membolehkan mbah saya masuk. Mbah saya lihat kok ada 1 pelaku jalan keluar. Totalnya, 1 nahan pintu, 1 ajak omong, 1 masuk ke dalam, dan 1 orang jaga di sini (luar rumah),” jelasnya. 

    Marsa mengungkapkan, neneknya baru menyadari ada pelaku lain yang baru saja memasuki kamar pribadi tanpa izin, setelah sempat mengangkat telepon di ruang tengah rumah utama. 

    Neneknya itu, melihat ada seorang pria yang juga berdalih sebagai petugas PDAM abal-abal berjalan keluar perlahan seperti sedang menahan pegangan benda di dalam jaket yang sedang dikenakannya.

    Namun, neneknya tidak menyadari jika pria tersebut sedang membawa kotak perhiasan dari dalam lemari. 

    Tatkala, para pelaku sudah pergi, neneknya memeriksa kondisi lemari dalam kamar. 

    Bak ‘disambar petir di siang bolong’, ternyata kondisi lemari dalam keadaan terbuka dan kotak berisi perhiasan emas, emas batangan, dan berlian, raib. 

    “Perhiasan ada di dalam lemari kamar nenek. Bahan kayu. Perhiasan emas, berlian, ada emas batangan; emas murni. Nilai kerugian sekitar Rp 5 miliar. Total sekitar 5 kg. Pelaku menyembunyikan kotak dari dalam jaketnya. Jalannya agak kelihatan sulit gitu. Pelaku mencongkel lemari nenek,” pungkasnya. 

    Di lain sisi, menurut saksi warga sekitar, ZY, para pelaku berjumlah empat orang mengendarai dua motor. 

    Mereka sempat menunggu di depan gerbang gang atau seberang rumah korban. 

    Semula satu orang pelaku masuk seorang diri di dalam rumah. 

    Sedangkan, tiga pelaku lainnya menunggu di luar, seraya menjaga dua kendaraan motor sarana aksi mereka. 

    Lalu, pelaku pertama memanggil pelaku kedua untuk turut memasuki rumah guna menguras barang berharga.

    Setelah itu, mereka kabur meninggalkan lokasi. 

    Saksi ZY yang sedang berjualan rujak di depan rumah korban baru menyadari kalau para orang tak dikenal tersebut merupakan pelaku kejahatan, setelah korban HH keluar rumah dan melapor ke rumah Ketua RT 08.

    “4 orang. Yang 1 berhenti di sini, yang 2 di sana (depan gang), dan 1 masuk. Awalnya 1 orang masuk. Habis itu, 1 lagi masuk lagi. Iya emas 1 kotak. Ya sembarang (bentuk emasnya). Iya semuanya,” ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi. 

    Sementara itu, Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya, Kompol Grandika Indra Waspada membenarkan, adanya laporan kejadian pencurian emas dengan modus pelaku mengaku sebagai petugas PDAM di kawasan jalan tersebut.

    Namun, ia belum dapat berkomentar banyak.

    Karena, penyelidikan bersama Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk memburu para pelaku masih terus bergulir. 

    “Masih proses penyelidikan,” ujar mantan Kasat Lantas Polres Bangkalan itu, saat dihubungi TribunJatim.com.

  • Update Perampokan 5 Kg Perhiasan Senilai Rp 5 M di Rumah Lansia Surabaya, Cucu Korban Merasa Janggal

    Update Perampokan 5 Kg Perhiasan Senilai Rp 5 M di Rumah Lansia Surabaya, Cucu Korban Merasa Janggal

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Komplotan perampok berkedok sebagai petugas PDAM pemeriksa meteran pipa air di rumah pasutri lansia, di Peneleh, Genteng, Surabaya, diduga hafal tempat penyimpanan barang berharga korban, Rabu (22/1/2025).

    Pasalnya, seorang pelaku eksekutor perampokan satu kotak berisi lima kilogram perhiasan senilai Rp 5 miliar itu, mengetahui lokasi tempat benda tersebut disimpan, dalam waktu singkat.

    Benda kotak tersebut berada di dalam lemari kayu yang terkunci.

    Lokasinya, di dalam kamar tidur pasutri lansia berinisial SNI (75) dan HH (77).

    Namun, si pelaku eksekutor membukanya dengan cara dicongkel menggunakan alat sejenis pengungkit yang dibawa pelaku. 

    Informasi tersebut disampaikan oleh Marsa Tsabitdhia setelah mendengar cerita dari neneknya, HH yang menjadi korban, karena berhadapan langsung dengan para pelaku yang berjumlah empat orang. 

    “Pelaku mencongkel lemari nenek. Nah, anehnya kayak gitu. Kamar ada banyak. Tapi kok dia tahu tempat berharga, kok bisa tahu,” ujarnya saat ditemui di depan rumah, Rabu (22/1/2025). 

    Rumah tersebut dihuni oleh 10 orang. Terdiri dari keponakan, anak dan cucu dari pasutri lansia tersebut. 

    Biasanya, pada pagi hari, kakek dan neneknya itu, ditemani oleh dua orang asisten rumah tangga (ART). 

    Sedangkan, para kerabatnya yang lain, pergi bekerja sejak pagi dan baru pulang pada sore atau malam hari. 

    Namun, selama sepekan terakhir, kedua pasutri lansia itu, tidak ada yang menemani.

    Karena, kedua asisten rumah tangga sedang cuti untuk menunaikan ibadah umrah. 

    “Ada 10 orang yang tinggal di rumah ini. Ada pembantu 2 orang. Mereka lagi umrah. Sudah 1 mingguan umrah mereka,” katanya. 

    Saat disinggung mengenai adanya keterlibatan orang dalam, Marsa menampiknya, karena tidak ada yang tahu jika kakek dan neneknya menyimpan benda berharga itu di dalam rumah.

    Bahkan, kerabatnya. 

    “Enggak kayaknya (bukan orang dalam). Saya sendiri aja, orang dalam rumah, gak tahu kalau kotak ada di dalam lemari itu,” pungkasnya. 

    Di lain sisi, Ketua RT 08, Fathur Rahman mengaku sempat memperoleh kesaksian orang lain yang berada di dekat rumah korban. 

    Kesaksian tersebut berasal dari pedagang warung rujak yang membuka lapak di seberang rumah korban. 

    Salah satu pegawai warung rujak itu sudah mencurigai gelagat beberapa orang pria tak dikenal yang berboncengan dua motor di depan rumah korban. 

    Pria tak dikenal yang belakangan diketahui sebagai komplotan pelaku perampokan tersebut, berpenampilan layaknya preman. 

    Lalu, lanjut Fathur, mereka berjalan keluar masuk ke dalam rumah yang dihuni oleh dua orang lansia tersebut. 

    “Kalau kata rewangnya (pekerja) Bu ZY, sempat curiga dengan sosok para orang tersebut. Dia cerita ke Bu ZY, ‘buk kok mereka badannya kayak preman gitu.’ Nah, yang Bu ZY sibuk main ponsel. Lalu 3 orang sliwar-sliwer (mondar-mandir). Masuk 1 orang, lalu 2 orang,” terangnya. 

    Saking mudahnya para pelaku memasuki rumah korban, Fathur sempat mengira para pelaku juga melakukan modus gendam terhadap korban. 

    Pasalnya, si pelaku eksekutor perampokan begitu mudahnya memasuki kamar korban yang di dalamnya terdapat lemari berisi kotak perhiasan. 

    Namun, ia tak ingin berspekulasi macam-macam selama penyelidikan kepolisian masih berlangsung untuk memburu para pelaku yang jumlahnya diperkirakan lebih dari dua orang. 

    “Gak ada teriakan. Iya baru sadar saat pelaku pergi. Ya setengah digendam begitu,” pungkasnya. 

    Sementara itu, Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya, Kompol Grandika Indra Waspada membenarkan, adanya laporan kejadian pencurian emas dengan modus pelaku mengaku sebagai petugas PDAM di kawasan jalan tersebut.

    Namun, ia belum dapat berkomentar banyak.

    Karena, penyelidikan bersama Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk memburu para pelaku masih terus bergulir. 

    “Masih proses penyelidikan,” ujar mantan Kasat Lantas Polres Bangkalan itu, saat dihubungi TribunJatim.com.

  • Sindikat Spesialis Pencurian Rumah Kosong Ditangkap, Sudah Beraksi 20 Kali
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Sindikat Spesialis Pencurian Rumah Kosong Ditangkap, Sudah Beraksi 20 Kali Megapolitan 22 Januari 2025

    Sindikat Spesialis Pencurian Rumah Kosong Ditangkap, Sudah Beraksi 20 Kali
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi menangkap R, tersangka utama dari sindikat spesialis pencurian rumah kosong di Ciganjur, Jagakarsa.
    Aksi pelaku terekam kamera di sebuah rumah di Jalan Sarpa, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 13.39 WIB.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, R diduga sudah beraksi sebanyak 20 kali.
    “Tersangka R ini pelaku utama, itu sudah lebih dari 20 kali dia melakukan (pencurian),” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Rabu (22/1/2025).
    R ditangkap bersama ketiga temannya, yaknk JAS, SB, dan TWS. Namun, keempatnya diringkus di lokasi yang berbeda-beda.
    “Keempat tersangka ditangkap berdasarkan tujuh laporan polisi. Jadi, ini merupakan sindikat spesialis pencurian rumah kosong,” kata Ade Ary.
    Berdasarkan laporan polisi (LP), mereka melancarkan aksinya di Jatinegara, Tebet, Makasar, Pondok Gede, Cakung, hingga Jagakarsa.
    “(Lokasi penangkapan) ada yang di Yogyakarta, Jakarta Timur, dan di Pandeglang. Ini empat orang tersangka berhasil kami amankan,” ucap Ade Ary.
    Sebelum beraksi, mereka membidik rumah-rumah secara acak. Sebab, para pelaku memang sudah mengetahui ciri-ciri rumah kosong.
    Adapun sebuah video yang menampilkan detik-detik pencurian yang dilakukan dua orang pria di siang hari beredar luas di media sosial.
    Pencurian itu dilakukan dua orang pria yang mengenakan kemeja merah dan jaket biru. Mulanya, keduanya mendatangi lokasi dengan menumpangi sepeda motor.
    Setibanya di lokasi, pelaku yang mengenakan kemeja merah terlihat turun dari sepeda motornya. Dia sempat mengamati kondisi di dalam rumah dan sekitar lokasi sebelum memasukinya.
    Saat di dalam area pekarangan rumah korban, kedua pelaku yang masih mengenakan helm langsung berupaya menjebol pintu dengan menggunakan sebuah alat.
    Hanya butuh hitungan menit, kedua pelaku membobol pintu rumah korbannya.
    Selanjutnya, di video yang berbeda, kedua pelaku keluar dan membawa dua buah tas dari dalam rumah. Tas itu kemudian diletakan di dekat mobil Honda Jazz berwarna merah.
    Tak lama berselang, salah satu pelaku yang mengenakan jaket biru membuka gerbang dari dalam rumah. Sementara satu pelaku lainnya masuk ke dalam mobil yang terparkir di garasi dan membawanya kabur.
    “Mereka keluar rumah dengan membawa dua tas dan mobil pada pukul 13.57 WIB dan menuju ke daerah Jalan Kahfi 1,” tulis keterangan video itu, dikutip Rabu (15/1/2025).
    Dalam keterangan video yang beredar di media sosial disebutkan para maling itu membawa perhiasan, laptop dan mobil Honda Jazz berwarna merah dengan pelat nomor H 1887 DM
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10 Kelompok Hacker Ransomware Paling Bahaya di Dunia

    10 Kelompok Hacker Ransomware Paling Bahaya di Dunia

    Jakarta

    Ransomware adalah bentuk ancaman siber kelompok hacker yang terus berkembang dan semakin canggih dalam melancarkan serangan.

    Bahkan, beberapa kelompok telah dikenal karena kejahatannya yang luar biasa. Tidak hanya meretas sistem besar, mereka juga bisa mengancam privasi dan keamanan data pribadi.

    Kelompok Hacker Ransomware Terbesar di Dunia

    Para hacker kini bekerja semakin canggih, karena memanfaatkan platform Ransomware-as-a-Service (RaaS) untuk memungkinkan serangan yang lebih luas.

    Dilansir situs ExpressVPN dan Heimdal Security, berikut adalah daftar kelompok hacker ransomware terbesar di dunia saat ini:

    1. Lockbit 3

    Didirikan pada tahun 2019, LockBit telah dengan cepat menjadi kelompok ransomware terkenal di dunia. Terutama saat mereka telah menerima pembayaran tebusan lebih dari $120 juta atau 1,9 triliun (kurs Rp 16.340).

    LockBit beroperasi dengan model RaaS, yang memasok malware canggih lalu mengeksekusi serangan dan membagi keuntungan.

    2. BlackBasta

    BlackBasta hadir dalam dunia ransomware pada awal tahun 2022. Mereka diyakini berasal dari Conti dan telah menyerang banyak nama besar. Nama mereka populer tengah serangannya terhadap pemerintah Kosta Rika.

    3. BlackCat (ALPHV)

    BlackCat, alias ALPHV atau Noberus mulai muncul November 2021. Konon, kelompok ini dibentuk oleh mantan anggota Darkside (yang sekarang sudah tidak ada lagi).

    Menurut The Federal Bureau of Investigation (FBI), sudah ada lebih dari 1.000 korban di yang telah diserang oleh BlackCat di seluruh dunia.
    Mereka terkenal ketika menyerang Colonial Pipeline. Malware kelompok tersebut menargetkan sistem Windows dan Linux.

    Strategi pemerasan rangkap tiga menjadi ciri khas mereka, meliputi menuntut tebusan untuk mendekripsi file, berjanji tidak akan membocorkan data yang dicuri, serta mencegah serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS).

    4. Clop Ransomware

    Clop atau Cl0p merupakan kelompok ransomware yang terkenal dengan skema pemerasannya yang canggih dan berlapis-lapis. Kelompok ini terkenal karena menyebarkan serangan ransomware dengan mengenkripsi data korban (seringnya menambahkan ekstensi “.clop” ke file yang dienkripsi.

    Lembaga keuangan, penyedia infrastruktur penting, organisasi perawatan kesehatan, perusahaan besar, serta lembaga pendidikan merupakan cakupan sasaran mereka.

    5. REvil

    REvil dikenal juga kelompok ransomware Sodinokibi. Mereka beroperasi dengan model RaaS, dengan melibatkan pembuatan serta penyewaan perangkat lunak berbahaya yang mengenkripsi berkas korban.

    REvil terkenal karena menargetkan korban-korban besar yang terkenal seperti Apple. Tidak hanya itu, REvil juga mengelola pasar web gelap, Happy Blog, tempat ia mengancam akan menerbitkan data curian kecuali tebusan dibayarkan.

    6. Conti

    Kelompok ransomware ini terkenal sejak 2018. Mereka menggunakan metode pemerasan ganda dengan mengunci data , lalu mengancam untuk membocorkan informasi pribadi jika tebusan tidak dibayar.

    Berbeda dari kelompok lain, Conti tidak punya batasan etika. Mereka bisa menyerang sektor kesehatan dan pendidikan, dan menuntut tebusan hingga jutaan dolar.

    7. DarkSide

    Kelompok program ransomware ini berfungsi sebagai grup ransomware-as-a-service (RaaS). Mereka mulai menyerang berbagai organisasi di seluruh dunia pada bulan Agustus 2020.

    Tidak hanya mengenkripsi data korban, DarkSide juga mengekstraknya dari server yang terdampak. Hanya dalam 9 beroperasi, kelompok ini bisa memperoleh sedikitnya $90 juta atau Rp 1,47 triliun dalam bentuk pembayaran tebusan Bitcoin dari 47 dompet berbeda.

    8. Labirin

    Untuk serangannya, kelompok ransomware ini menggunakan pendekatan multi-aspek dengan berbagai vektor infeksi. Mulai dari phishing email sampai mengeksploitasi kerentanan software.

    9. Ryuk

    Ryuk merupakan kelompok ransomware aktif dengan pendekatannya yang sangat tertarget. Fokusnya berfokus pada serangan spear-phishing yang ditujukan pada organisasi tertentu, utamanya dalam bidang perawatan kesehatan.

    Mereka menuntut tebusan yang sangat tinggi. Serangan mereka telah menciptakan gangguan besar di berbagai sektor. Hal ini menempatkan mereka pada urutan teratas dalam daftar entitas ransomware berbahaya.

    10. DoppelPaymer

    Kelompok hacker ini menggunakan taktik serupa seperti phishing tertarget. Mereka juga mengeksploitasi kerentanan perangkat lunak.

    Pemerintah daerah dan perusahaan besar merupakan korban mereka DoppelPaymer juga terlibat dalam pencurian data untuk menuntut tebusan yang tinggi. Mereka tak segan untuk mengancam akan merilis data yang dicuri jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

    (khq/fds)

  • Maling yang Curi Mobil dan Perhiasan di Rumah Jagakarsa Ditangkap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Maling yang Curi Mobil dan Perhiasan di Rumah Jagakarsa Ditangkap Megapolitan 22 Januari 2025

    Maling yang Curi Mobil dan Perhiasan di Rumah Jagakarsa Ditangkap
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap empat pria berinisial R, JAS, SB, dan TWS, terkait kasus pencurian rumah di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, keempat pelaku tersebut ternyata sindikat spesialis pencurian rumah kosong.
    “Keempat tersangka ditangkap berdasarkan tujuh laporan polisi. Jadi, ini merupakan sindikat spesialis pencurian rumah kosong,” kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Rabu (22/1/2025).
    Berdasarkan laporan polisi (LP) tersebut, mereka melancarkan aksinya di Jatinegara, Tebet, Makasar, Pondok Gede, Cakung, hingga Jagakarsa.
    “(Lokasi penangkapan) ada yang di Yogyakarta, Jakarta Timur, dan di Pandeglang. Ini empat orang tersangka berhasil kami amankan,” ucap Ade Ary.
    Sebelum beraksi, mereka membidik rumah-rumah secara acak. Sebab, para pelaku memang sudah mengetahui ciri-ciri rumah kosong.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan, R merupakan tersangka utama dari sindikat spesialis pencurian ini.
    “Tersangka R ini pelaku utama, itu sudah lebih dari 20 kali dia melakukan (pencurian),” ungkap eks Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.
    Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan aksi pencurian yang dilakukan dua orang pria di siang hari beredar luas di media sosial.
    Dalam video yang beredar disebutkan aksi pencurian itu terjadi di sebuah rumah di Jalan Sarpa, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 13.39 WIB.
    Aksi pencurian itu dilakukan dua orang pria yang mengenakan kemeja merah dan jaket biru. Mulanya, keduanya mendatangi lokasi dengan menumpangi sepeda motor.
    Setibanya di lokasi, pelaku yang mengenakan kemeja merah terlihat turun dari sepeda motornya. Dia sempat mengamati kondisi di dalam rumah dan sekitar lokasi sebelum memasukinya.
    Saat di dalam area pekarangan rumah korban, kedua pelaku yang terlihat masih mengenakan helm langsung berupaya menjebol pintu dengan menggunakan sebuah alat.
    Hanya butuh hitungan menit, kedua pelaku membobol pintu rumah korbannya.
    Selanjutnya, di video yang berbeda menampilkan kedua pelaku keluar dan membawa dua buah tas dari dalam rumah. Tas itu kemudian diletakan di dekat mobil Honda Jazz berwarna merah.
    Tak lama berselang, salah satu pelaku yang mengenakan jaket biru membuka gerbang dari dalam rumah. Sementara satu pelaku lainnya masuk ke dalam mobil yang terparkir di garasi dan membawanya kabur.
    “Mereka keluar rumah dengan membawa dua tas dan mobil pada pukul 13.57 WIB dan menuju ke daerah Jalan Kahfi 1,” tulis keterangan video itu, dikutip Rabu (15/1/2025).
    Dalam keterangan video yang beredar di media sosial disebutkan para maling itu membawa perhiasan, laptop dan mobil Honda Jazz berwarna merah dengan pelat nomor H 1887 DM.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.