Kasus: pencurian

  • Apes, Pencuri Pikap di Pasuruan Gagal Kabur karena Mobil Mogok

    Apes, Pencuri Pikap di Pasuruan Gagal Kabur karena Mobil Mogok

    Pasuruan (beritajatim.com) – Aksi pencurian mobil pikap yang dilakukan oleh PR (25), warga Kabupaten Bungo, Jambi, berakhir sia-sia. Pelaku yang berdomisili di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, itu gagal kabur lantaran mobil curiannya mogok di tengah jalan sehingga dia ditangkap polisi, Minggu (23/2/2025)

    Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi, menjelaskan bahwa pencurian terjadi di Dusun Ngopak, Desa Arjosari, Kecamatan Rejoso. Pelaku mencuri mobil Suzuki Carry berwarna hitam yang terparkir di samping toko bangunan milik Bambang Sugiarto alias Liem.

    Seorang karyawan toko, Andik (30), menyadari hilangnya mobil angkutan toko dan menemukan sepeda motor yang diduga milik pelaku tertinggal di seberang jalan. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Rejoso.

    Mendapat laporan, Kapolsek Rejoso beserta anggota langsung melakukan pengejaran. Mobil curian ditemukan di pinggir Jalan Raya Sedarum, Kecamatan Nguling, dalam keadaan ditinggalkan.

    Tak jauh dari lokasi, polisi mendapati PR berjalan sendirian. Saat digeledah, ditemukan kunci sepeda motor yang identik dengan kendaraan yang tertinggal di TKP.

    “Setelah diinterogasi, pelaku mengakui telah mencuri mobil tersebut, tetapi gagal membawanya kabur karena mesin tiba-tiba mogok,” ujar Junaidi, Senin (24/2/2025).

    Saat ini, PR bersama barang bukti telah diamankan di Polsek Rejoso untuk penyidikan lebih lanjut. Polisi juga masih menunggu laporan resmi dari pemilik kendaraan. [ada/beq]

  • Video: Marak Pencurian Data, Begini Solusi Keamanan Super Canggih AMD

    Video: Marak Pencurian Data, Begini Solusi Keamanan Super Canggih AMD

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi kecerdasan buatan atau AI membawa banyak peluang di masa depan, tetapi juga ada risiko yang perlu diwaspadai. Salah satu dampak negatif yang dikhawatirkan adalah menjamurnya pembobolan data dengan berbagai metode canggih.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Senin, 24/02/2025) berikut ini.

  • Saya akan Lawan Korupsi Sekeras-kerasnya Tanpa Pandang Bulu!

    Saya akan Lawan Korupsi Sekeras-kerasnya Tanpa Pandang Bulu!

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Prabowo Subianto bersumpah akan memberantas pencurian uang rakyat sekeras mungkin. Dia juga menyatakan, pemberantasan tikus-tikus berdasi itu akan dilakukan tanpa pandang bulu.

    Hal itu disampaikan Kepala Negara kedelapan tersebut ketika berpidato dalam acara peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara Jakarta, Senin 24 Februari 2025.

    “Saya bersama pemerintah yang saya pimpin, didukung oleh koalisi yang solid, bertekad keras untuk membangun suatu pemerintahan yang bersih, yang bebas dari korupsi. Saya akan melawan korupsi dengan sekeras-kerasnya dan segala tenaga dan upaya yang bisa saya gerakkan tanpa pandang bulu!” kata Prabowo Subianto dengan suara lantang.

    Prinsip yang sama itu pun diklaim akan menjadi pondasi dalam pengelolaan Danantara ke depannya.

    Menurut Prabowo Subianto, mengatasi berbagai tantangan saat ini memerlukan respons yang berani dan strategis. Oleh karena itu, Danantara diluncurkan pada Senin 24 Februari 2025.

    “Peluncuran Danantara hari ini memiliki arti yang sangat penting. Karena Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia,” tuturnya.

    Danantara, Bukan Cuma Investasi

    Prabowo Subianto pun menegaskan bahwa Danantara yang diluncurkan hari ini bukan sekadar sebuah dana investasi. Melainkan, komponen pembangunan nasional yang harus bisa mengubah nasib bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

    “Kita telah membuktikan komitmen dalam mengelola kekayaan negara, dengan disiplin keuangan yang ketat dan tata kelola yang bertanggung jawab,” ucapnya.

    Prabowo Subianto juga ‘memamerkan’ pencapaian pemerintahannya yang dalam 100 hari pertama sudah berhasil mengumpulkan Rp300 triliun dalam bentuk tabungan negara.

    “Dana yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang kurang tepat sasaran, dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara Indonesia,” katanya.

    “Diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional sebagai bagian dari industrialisasi kita dan realisasi kita yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan untuk bangsa, menciptakan manfaat nyata, lapangan kerja yang bermutu, dan kemakmuran yang berjangka panjang bagi masyarakat Indonesia,” tutur Prabowo Subianto menambahkan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mobil Tanpa Kunci Fisik Gampang Dicuri, Ahli Teriak Bahaya ‘Keyless’

    Mobil Tanpa Kunci Fisik Gampang Dicuri, Ahli Teriak Bahaya ‘Keyless’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi tanpa kunci atau keyless menawarkan kemudahan sehingga mulai menggantikan kunci konvensional pada kendaraan bermotor. Namun ternyata teknologi keyless lebih rentan dicuri tanpa ketahuan.

    Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Observer, industri mobil dilaporkan telah mengabaikan peringatan keamanan yang sudah dibunyikan sejak satu dekade lalu.

    Peneliti hukum dan komputer mengklaim kendaraan keyless dan perangkat lunak kendaraan modern dapa mudah “ditumbangkan” karena keamanan yang tidak memadai.

    Sebuah laporan yang dibuat oleh para peneliti pada tahun 2011 oleh para peneliti di Universitas California dan Universitas Washington memperingatkan bahwa ada kemungkinan untuk menerapkan serangan terhadap perangkat lunak mobil modern.

    “[Mengarahkan] unit telematika mobil yang telah disusupi untuk membuka kunci pintu [dan] menyalakan mesin,” demikian laporan tersebut, seperti dikutip The Guardian pada Senin (24/2/2025).

    Sebuah artikel yang ditulis oleh Stephen Mason, seorang pengacara yang berspesialisasi dalam bukti elektronik dan intersepsi komunikasi, dalam Computer Law and Security Review pada April 2012, memperingatkan bahwa sistem keyless dapat dirusak. Kecuali produsen memperbaiki desainnya, mobil akan dicuri tanpa masuk secara paksa.

    “Ada ketidakpedulian dan ketidaktahuan di kalangan industri otomotif, yang tidak mau membayar harga untuk keamanan yang tepat. Kami sekarang memiliki mobil modern dengan teknologi terkini dan pemiliknya harus memasang kunci kemudi model lama untuk melindunginya dari pencurian,” katanya.

    The Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) menyangkal bahwa industri tersebut telah gagal dalam hal keamanan, tetapi mereka mengatakan industri kendaraan keyless sedang dalam “adu canggih senjata” dengan para penjahat.

    “Pembuat mobil terus memperkenalkan teknologi baru agar selangkah lebih maju dari para penjahat. Investasi ini telah membantu mengurangi pencurian kendaraan secara dramatis selama 30 tahun terakhir,” kata Mike Hawes, Chief Executive SMMT.

    “Sementara produsen terus meningkatkan sistem keamanan, inovasi teknologi saja tidak dapat mencegah semua pencurian. Itu sebabnya sektor ini bekerja sama dengan kepolisian, industri asuransi, dan pemangku kepentingan keamanan lainnya.”

    Dijual online

    Meningkatnya kejahatan kendaraan dengan akses tanpa kunci telah berkontribusi pada rekor harga asuransi mobil, terutama di Inggris.

    Beberapa pengemudi kini menghadapi tawaran lebih dari 2.000 pounds (Rp39,5 juta) per tahun atau lebih untuk mengasuransikan mobil mereka. Pencurian mobil di Inggris dan Wales pada tahun hingga Maret 2023 berada pada level tertinggi selama lebih dari satu dekade.

    Pengamat juga telah menemukan bahwa sebuah perangkat yang menyamar sebagai konsol permainan – dikenal sebagai “emulator” – dieksploitasi oleh pencuri untuk mencuri kendaraan dalam waktu 20 detik dengan meniru kunci elektronik. Ini ditargetkan pada model Hyundai dan Kia.

    Peralatan “pintar” dijual secara online dengan harga hingga 5.000 pounds (Rp98,8 juta), memungkinkan pencuri meretas sistem komputer kendaraan dan memprogram kunci baru.

    Sementara polisi yang menghadapi serentetan pencurian mobil tanpa kunci di banyak lingkungan kini menutup beberapa kasus dalam waktu kurang dari 24 jam, bahkan ketika tersedia rekaman CCTV.

    “Industri otomotif telah lalai karena mereka telah diperingatkan ketika teknologi baru ini mulai muncul. Ini adalah situasi bencana dimana orang tidak dapat mengasuransikan mobil mereka atau menghadapi premi yang sangat tinggi,” kata pengacara otomotif Nick Freeman.

    Jaguar Land Rover mengumumkan investasi 10 juta pounds (Rp197,7 miliar) pada November lalu untuk meningkatkan keamanan model yang sering dicuri untuk mobil yang dibuat antara tahun 2018 dan 2022.

    Investigasi Observer mengungkapkan kendaraan lain dengan celah keamanan serupa, dengan Hyundai mengonfirmasi akhir pekan ini bahwa pihaknya bekerja “sebagai prioritas” untuk mencegah serangan terhadap mobilnya oleh penjahat “menggunakan perangkat untuk secara ilegal mengesampingkan sistem penguncian kunci pintar”.

    (dem/dem)

  • 2 Remaja Mendekam di Tahanan Polres Malah Dirudapaksa Oknum Polisi, Kasus Ditangani

    2 Remaja Mendekam di Tahanan Polres Malah Dirudapaksa Oknum Polisi, Kasus Ditangani

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib 2 remaja perempuan dirudapaksa oleh oknum polisi berinisial MEP.

    Kasus itu lalu dilaporkan ke Polres Kaimana, Papua Barat.

    Korban rudapaksa merupakan remaja perempuan berusia 13 dan 14 tahun.

    Mereka dirudapaksa di tahanan.

    Dugaan rudapaksa yang diduga terjadi di Markas Polres Kaimana ini menimbulkan kemarahan keluarga korban dan masyarakat setempat, serta menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial.

    Saat ini, proses hukum masih dalam tahap penyelidikan.

    Laporan yang diterima kepolisian, kasus ini terungkap setelah kedua korban mengaku mengalami kekerasan dan pelecehan saat ditahan di Polres Kaimana.

    Mereka ditahan terkait dugaan tindak pidana pencurian.

    Kedua remaja tersebut sempat menghilang dari rumah sejak 17 Februari 2025, sebelum akhirnya ditemukan dan mengungkap kejadian tersebut kepada keluarga pada 20 Februari 2025.

    Salah satu orang tua korban menyatakan bahwa sebelum kejadian rudapaksa, kedua remaja itu juga mengalami penganiayaan oleh terduga pelaku.

    Korban mengalami luka memar di bagian kepala belakang, yang kemudian diperiksa melalui visum et repertum di RSUD Kabupaten Kaimana sebagai bagian dari proses hukum. 

     “Mereka mengaku ada kejadian itu saat ditahan dan kami langsung buat laporan,” ujar salah satu orang tua korban yang enggan disebutkan namanya.

    Penyelidikan Polisi

    Kasat Reskrim Polres Kaimana, AKP Boby Rahman, memastikan bahwa kasus ini akan ditangani dengan serius dan tegas sesuai prosedur hukum yang berlaku.

    Kepolisian telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengumpulkan alat bukti yang cukup sebelum melakukan gelar perkara dan penetapan tersangka.

    “Pasti kami ambil tindakan tegas jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa terduga pelaku terbukti bersalah,” tegas AKP Boby Rahman.

    Namun, penyelidikan masih terkendala karena oknum polisi berinisial MEP belum diperiksa.

    Pelaku dilaporkan telah mengajukan izin keluar daerah sebelum laporan dari pihak korban diterima oleh kepolisian.

    Meski demikian, pihak kepolisian telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap terduga pelaku dan berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini sesuai hukum yang berlaku.

    “Terduga pelaku sekarang masih berada di luar Kaimana, tapi kami sudah jadwalkan pemeriksaannya,” lanjut AKP Boby Rahman.

    Sorotan Publik

    Kasus ini telah memicu keprihatinan di tengah masyarakat, terutama karena melibatkan aparat kepolisian.

    Publik menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus ini untuk memastikan tidak ada upaya perlindungan terhadap pelaku yang berasal dari institusi penegak hukum. 

    Selain itu, kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dan perempuan dalam sistem peradilan, khususnya bagi mereka yang berada dalam tahanan.

    Organisasi perlindungan anak dan masyarakat sipil diharapkan turut mengawal jalannya proses hukum agar hak-hak korban mendapatkan keadilan.

    Harapan Keluarga Korban dan Masyarakat

    Keluarga korban berharap agar kasus ini diusut secara adil dan transparan, serta pelaku mendapatkan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.

    Mereka juga menekankan pentingnya pendampingan psikologis bagi korban agar dapat pulih dari trauma yang dialami. (Kompas.com/Tribun Papua/Paul Manahara Tambunan)

  • Oknum Polisi Rudapaksa 2 Remaja Putri di Ruang Tahanan Mapolres Kaimana Papua Barat Hebohkan Medsos – Halaman all

    Oknum Polisi Rudapaksa 2 Remaja Putri di Ruang Tahanan Mapolres Kaimana Papua Barat Hebohkan Medsos – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KAIMANA – Seorang oknum polisi berinisial MEP dilaporkan ke Polres Kaimana, Papua Barat atas dugaan kasus rudapaksa terhadap 2 remaja perempuan berusia 13 dan 14 tahun. 

    Dugaan rudapaksa yang diduga terjadi di Markas Polres Kaimana ini menimbulkan kemarahan keluarga korban dan masyarakat setempat, serta menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial.

    Saat ini, proses hukum masih dalam tahap penyelidikan.

    Laporan yang diterima kepolisian, kasus ini terungkap setelah kedua korban mengaku mengalami kekerasan dan pelecehan saat ditahan di Polres Kaimana.

    Mereka ditahan terkait dugaan tindak pidana pencurian.

    Kedua remaja tersebut sempat menghilang dari rumah sejak 17 Februari 2025, sebelum akhirnya ditemukan dan mengungkap kejadian tersebut kepada keluarga pada 20 Februari 2025.

    Salah satu orang tua korban menyatakan bahwa sebelum kejadian rudapaksa, kedua remaja itu juga mengalami penganiayaan oleh terduga pelaku.

    Korban mengalami luka memar di bagian kepala belakang, yang kemudian diperiksa melalui visum et repertum di RSUD Kabupaten Kaimana sebagai bagian dari proses hukum. 

    “Mereka mengaku ada kejadian itu saat ditahan dan kami langsung buat laporan,” ujar salah satu orang tua korban yang enggan disebutkan namanya.

    Penyelidikan Polisi

    Kasat Reskrim Polres Kaimana, AKP Boby Rahman, memastikan bahwa kasus ini akan ditangani dengan serius dan tegas sesuai prosedur hukum yang berlaku.

    Kepolisian telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengumpulkan alat bukti yang cukup sebelum melakukan gelar perkara dan penetapan tersangka.

    “Pasti kami ambil tindakan tegas jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa terduga pelaku terbukti bersalah,” tegas AKP Boby Rahman.

    Namun, penyelidikan masih terkendala karena oknum polisi berinisial MEP belum diperiksa.

    Pelaku dilaporkan telah mengajukan izin keluar daerah sebelum laporan dari pihak korban diterima oleh kepolisian.

    Meski demikian, pihak kepolisian telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap terduga pelaku dan berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini sesuai hukum yang berlaku.

    “Terduga pelaku sekarang masih berada di luar Kaimana, tapi kami sudah jadwalkan pemeriksaannya,” lanjut AKP Boby Rahman.

    Sorotan Publik

    Kasus ini telah memicu keprihatinan di tengah masyarakat, terutama karena melibatkan aparat kepolisian.

    Publik menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus ini untuk memastikan tidak ada upaya perlindungan terhadap pelaku yang berasal dari institusi penegak hukum. 

    Selain itu, kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dan perempuan dalam sistem peradilan, khususnya bagi mereka yang berada dalam tahanan.

    Organisasi perlindungan anak dan masyarakat sipil diharapkan turut mengawal jalannya proses hukum agar hak-hak korban mendapatkan keadilan.

    Harapan Keluarga Korban dan Masyarakat

    Keluarga korban berharap agar kasus ini diusut secara adil dan transparan, serta pelaku mendapatkan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.

    Mereka juga menekankan pentingnya pendampingan psikologis bagi korban agar dapat pulih dari trauma yang dialami. (Kompas.com/Tribun Papua/Paul Manahara Tambunan)

  • Harta Kekayaan AKP Mujahid, Sosok Kapolsek Tlogowungu Angkat Remaja Curi Pisang Jadi Anak Asuh

    Harta Kekayaan AKP Mujahid, Sosok Kapolsek Tlogowungu Angkat Remaja Curi Pisang Jadi Anak Asuh

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah sosok AKP Mujahid yang angkat remaja curi pisang sebagai anak asuh. 

    Kisah remaja berusia 17 tahun di Pati, Jawa Tengah, mencuri pisang, belakangan viral di media sosial. 

    Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tlogowungu, Senin (17/2/2025). 

    Remaja tersebut diketahui berinisial AAP. 

    Ia mengaku mencuri pisang di kebun warga untuk uang jajannya dan sang adik. 

    Pasalnya, AAP ternyata sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya. 

    Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid iba melihat nasib AAP yang kepergok mencuri pisang hingga diarak ke kantor desa. 

    AKP Mujahid kemudian mendatangi rumah AAP dan sang adik pada Jumat (21/2/2025).

    Menurut AKP Mujahid, peristiwa itu mendapat perhatian dari Kapolresta Pati.

    “Kami ingin memastikan kondisi AAP dan adiknya dalam keadaan baik, sehingga kami datang berkunjung sekaligus memberikan sedikit bantuan,” kata Mujahid dilansir dari Kompas.com, Sabtu.

    Tak hanya itu, AKP Mujahid juga menganggap AAP dan adiknya sebagai anak asuh Polsek Tlogowungu.

    Ia juga akan membantu biaya pendidikan AAP agar terus sekolah.

    Bahkan AAP juga bisa mendapat menghasilan dengan membersihkan Polsek Tlogowungu.

    “Kami ingin membantu mereka keluar dari kesulitan. Atas petunjuk dari Pak Kapolresta Pati, adik AAP kami jadikan anak asuh dan kami bantu sekolahnya, sementara APP kami beri kesempatan untuk membantu di Polsek agar mendapatkan penghasilan,” ujarnya.

    KASUS PENCURIAN PISANG – Tangkapan layar Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid yang angkat anak remaja diarak warga gara-gara curi pisang Senin (17/2/2025). AKP Mujahid Kapolsek Tlogowungu yang angkat remaja pencuri pisang jadi anak asuh, hartanya berkurang usai 11 tahun kerja. (Instagram polsektlogowungupati)

    Sosok AKP Mujahid

    AKP Mujahid pernah menjabat sebagai Kapolsek dan jabatan lainnya di beberapa wilayah sejak tahun 2014.

    Ia pernah jadi Kapolsek Bumijawa, Polres Tegal, hingga Kapolsek Tlogowungu.

    Harta AKP Mujahid turun setelah 11 tahun.

    Pada tahun 2014, ia memiliki harta Rp 363.000.000 saat menjabat Kapolsek Bumijawa.

    Kini di tahun 2025, ia melaporkan harta kekayaannya di tahun 2024 jadi Rp 352.000.000.

    Harta yang dimiliki AKP Mujahid itu berupa satu rumah, satu buah mobil, dan dua motor.

    Kronologi kasus remaja curi pisang

    REMAJA CURI PISANG – AAP (17), warga Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati dimintai keterangan di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati seusai kedapatan mencuri empat tundun pisang dari kebun warga, Senin (17/2/2025). Dari identitasnya, pelaku berstatus sebagai pelajar SMA. Ia mencuri demi menghidupi adiknya. AAP juga harus putus sekolah karena keterbatasan biaya. (Polresta Pati)

    Diwartakan sebelumnya, remaja berinisial AAP (17) itu viral di media sosial karena diarak warga dengan bertelanjang dada.

    AAP diarak berkeliling kampung karena mencuri pisang untuk menghidupi adiknya.

    Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tlogowungu, Senin (17/2/2025).

    Rupanya AAP terpaksa mencuri pisang karena ia dan adiknya ditinggal oleh ibu dan ayahnya.

    AAP merupakan warga Kecamatan Trangkil, dan tertangkap mencuri pisang di kebun milik Kamari (50).

    Remaja yang berstatus pelajar itu pun tertangkap basah saat melakukan pencurian.

    AAP kepergok sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak empat tandan dengan dipikul menggunakan satu batang tongkat kayu.

    Warga kemudian mengarak AAP ke kantor desa dengan bertelanjang dada.

    Akhirnya pihak kepolisian dan pemerintah desa melakukan mediasi.

    Akhirnya terjadi perdamaian antara pemilik kebun dengan kakek AAP yang datang ke kantor desa.

    AAP ternyata selama ini tinggal bersama adik dan kakeknya.

    Ibu kandungnya meninggal dunia pada tahun 2019 lalu.

    Sementara ayah AAP menikah lagi dan hidup dengan keluarga barunya.

    Sang ayah pergi meninggalkan anak-anaknya dan tidak memberi nafkah.

    Kakek AAP bekerja sebagai buru serabutan dan mencari rumput untuk pakan ternak.

    AAP juga tak masuk sekolah karena kekurangan biaya.

    Mengetahui hal itu, AKP Mujahid pun tergerak untuk memberikan perhatian pada AAP dan adiknya.

    Berita Viral lainnya

  • Aksi Nekat Tiga Pemuda Kompak Curi 500 Butir Telur di Malang Dini Hari, Modus Terekam CCTV

    Aksi Nekat Tiga Pemuda Kompak Curi 500 Butir Telur di Malang Dini Hari, Modus Terekam CCTV

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Aksi tiga pemuda kompak mencuri ratusan telur ayam di Jalan Kebalen Wetan Gang 3B Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

    Diketahui, pencurian itu terekam kamera CCTV yang terpasang di setiap sudut komplek gang.

    Korban pencurian telur ayam, Pipit (68) mengatakan kejadian yang dialaminya itu terjadi pada Jumat (21/2/2025) sekitar pukul 02.50 WIB dinihari.

    Saat itu, korban dan penghuni rumah yang lain sedang tertidur lelap. Lalu, kondisi lingkungan gang juga sepi.

    “Jadi, telurnya itu berjumlah 500 butir dan dikirim oleh supplier dari Blitar. Rencananya, telur itu akan saya jual kembali di wilayah Kota Malang,” ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Minggu (23/2/2025).

    Dirinya menjelaskan, bahwa paket kiriman telur itu biasanya diletakkan di pojokan teras rumah. Sehingga, tidak sampai terlihat oleh orang di luar.

    Sebagai informasi, rumah korban ini merupakan bangunan lawas dan tidak memiliki pagar. Sehingga, pintu depan rumahnya langsung ke bagian teras dan jalan gang.

    “Biasanya sama orang ekspedisinya, paket kiriman telur diletakkan di pojokan teras. Namun kemungkinan orang ekspedisinya ini masih baru, dan paket kiriman telur itu langsung ditaruh persis di depan pintu rumah,” jelasnya.

    Dirinya menerangkan, bahwa aksi pencurian ratusan telur itu baru diketahui pada pagi harinya. Kemudian, informasi tentang pencurian itu tersebar luas ke warga sekitar.

    “Yang tahu pertama kali istri saya, kalau paket kiriman telurnya hilang dicuri. Warga sekitar juga sudah banyak yang tahu, dan kejadian ini sudah saya laporkan ke perangkat RT maupun RW setempat,” terangnya.

    Berdasarkan rekaman kamera CCTV, Pipit mengungkapkan pelaku yang mencuri ratusan telur itu berjumlah tiga orang berboncengan naik satu motor matik.

    Mereka datang dari arah selatan lalu berhenti sebentar di pojokan gang. Setelah itu, kedua pelaku yaitu yang mengenakan jaket hoodie warna hitam dan yang mengenakan baju warna putih turun dari motor untuk memastikan kondisi aman.

    Setelah dirasa aman, pelaku berbaju putih menghampiri pelaku yang menunggu diatas motor dan berbalik arah menunggu di jalan gang. Lalu, pelaku berjaket hoodie memasuki teras rumah korban dan langsung menggasak ratusan telur yang terbungkus di dalam dua kresek besar tersebut.

    Selanjutnya, pelaku berjaket hoodie naik di atas motor dan mereka pun langsung tancap gas meninggalkan lokasi.

    “Dari rekaman CCTV, terlihat pelakunya tiga orang pemuda. Dan kalau dilihat dari wajah serta perawakannya, sepertinya masih remaja kisaran usia 18 hingga 20 tahunan,” ungkapnya.

    Sementara itu, salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menturkan, bahwa para pelaku sepertinya adalah orang luar dan bukan berasal dari gang itu sendiri.

    “Kalau dari rekaman CCTV, pelakunya bukan anak sini. Sepertinya, pelaku ini  berasal dari luar dan sengaja masuk ke sejumlah gang untuk beraksi mencuri,” tandasnya.

  • Dedi Mulyadi Beri Kambing Jutaan ke Siswa Pencuri Pisang Demi Adik, Salut karena Jujur: Penderitaan

    Dedi Mulyadi Beri Kambing Jutaan ke Siswa Pencuri Pisang Demi Adik, Salut karena Jujur: Penderitaan

    TRIBUNJATIM.COM – Peristiwa siswa SMA pencuri pisang demi adik diarak keliling kampung ikut disorot Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Remaja asal Pati Jawa Tengah berinisial AAP (17) itu pun mendapat hadiah dari Kang Dedi.

    Kang Dedi rupanya salut dengan kejujuran AAP.

    AAP pun sumringah menerima hadiah yang didapatkannya.

    Lewat sambungan telepon, Dedi Mulyadi menghubungi untuk menanyainya terkait insiden pencurian tersebut.

    Dedi Mulyadi rupanya penasaran dengan alasan remaja yang masih duduk di bangku SMA itu nekat mencuri pisang milik warga.

    Sebelumnya viral di media sosial AAP diarak keliling kampung oleh warga Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah lantaran mencuri beberapa tandan pisang.

    Gara-gara kejadian tersebut, khalayak di media sosial terenyuh dengan sosok pelaku.

    Pasalnya AAP mengaku nekat mencuri pisang karena butuh uang untuk jajan sang adik.

    “Saat itu ngambil pisang untuk apa?” tanya Dedi Mulyadi dalam postingan di akun TikTok-nya, dilansir dari TribunnewsBogor pada Minggu (23/2/2025).

    “Untuk jajan bersama adek,” akui AAP.

    Kepada Kang Demul, AAP menceritakan nasib pilunya yang ditinggal mati ibu sejak enam tahun lalu.

    AAP dan adiknya juga ditinggal menikah lagi oleh sang ayah.

    Terkait dengan rinciannya mencuri pisang, AAP jujur.

    Bahwa saat itu ia terpaksa mengambil pisang orang lain karena perutnya lapar.

    Sementara jarak tempatnya mencari rumput dari rumahnya saat itu sangat jauh yakni 1 jam jalan kaki.

    “Karena enggak punya uang pengin punya uang,” akui AAP.

    “Bukan buat makan?” tanya Dedi Mulyadi.

    “Ya buat makan, karena pengin beli jajan, perut lapar,” ujar AAP.

    Penasaran, Dedi Mulyadi pun bertanya ke AAP soal makanan di rumahnya.

    Tinggal bersama nenek dan kakek, AAP bercerita bahwa sebenarnya di rumahnya ada nasi dan lauk.

    Mendengar hal itu, Kang Dedi pun sedikit menegur AAP.

    “Emang di rumah enggak ada nasi?” tanya Dedi Mulyadi.

    “Ya ada, tapi posisi saya di luar, mau pulang jauh, orang saya niatnya ngarit mencari rumput untuk makan kambing,” ujar AAP.

    “Lauk ada?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Ada tahu tempe,” pungkas AAP.

    “Artinya makan masih cukup. Lah kenapa nyuri?” tanya Kang Dedi.

    “Karena enggak punya uang, pengin punya uang untuk jajan ke luar,” jawab AAP.

    “Oalah ya enggak usah jajan segala kalau di rumah masih ada nasi, jangan maksain jajan, sampai ngambil punya orang,” timpal Kang Dedi.

    “Iya siap,” ujar AAP mengakui kesalahan.

    Terkait dengan profesinya selain sekolah, AAP jujur.

    Bahwa selama ini dia bekerja mengurus kambing milik desa.

    Karenanya saat ditanyai soal mengurus kambing, AAP bersemangat.

    “Punya kambingnya berapa sekarang?” tanya Kang Dedi.

    “23 kecil-kecil. Itu sering dijual,” ujar AAP.

    “Buat biaya sekolah?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Iya,” jawab AAP.

    “Bagus, anak hebat itu lahir dari penderitaan,” imbuh Kang Dedi.

    Jujur mengakui kesalahannya, AAP membuat Kang Dedi terkejut lantaran jawabannya saat ditanya masa depan.

    Kepada Kang Dedi, AAP mengaku cita-citanya ingin jadi presiden.

    “Nanti sudah besar pengin apa? ke mana arahnya?” tanya Dedi Mulyadi.

    “Jadi presiden,” jawab AAP tegas.

    “Waduh kalau jadi presiden nanti enggak boleh ambil pisang orang lagi,” pungkas Kang Dedi.

    Bak terketuk hatinya usai mengetahui kisah AAP yang nekat mencuri pisang karena butuh uang, Kang Dedi pun memberikan bantuan.

    Bukan uang atau beasiswa, Kang Dedi memilih untuk memberikan kambing etawa agar AAP bisa mengurusnya.

    Mengetahui hadiah dari Kang Dedi, AAP pun semringah.

    “Sudah merasa bersalah, sudah (minta maaf),” akui AAP.

    “Kamu semangat enggak punya kambing?” tanya Kang Dedi.

    “Semangat,” jawab AAP.

    “Kambing yang bagus apa di Pati?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Kambing etawa,” jawab AAP.

    “Nanti saya beliin kambing etawa tiga ekor, jantannya satu. Jadi semua empat ekor. Empat kali tiga, Rp12 juta, mungkin datangnya Rp2 juta. Nanti dititipin di situ uang Rp16 juta,” ungkap Kang Dedi.

    “Alhamdulillah. Makasih pak, sehat selalu,” jawab AAP dengan nada ceria.

    Kronologi Kejadian

    Kejadian itu terjadi tepatnya pada Senin, (17/2/2025) di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah.

    AAP ditangkap setelah ketahuan mencuri pisang oleh pemiliknya sendiri, Kamari (50).

    Bocah laki-laki itu kemudian diarak keliling kampung dengan bertelanjang dada, sebelum pada akhirnya dibawa ke kantor desa.

    Kasus ini kemudian ditangani Polsek Tlogowungu dan berkahir dengan perjanjian damaia secara kekeluargaan.

    Tidak sampau di situ, kasus AAP pun mendapat perhatian dari pihak kepolisian.

    Bahkan, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, mengarahkan Kapolsek Tlogowungu untuk memberikan bantuan kepada AAP dan keluarganya.

    Pada Jumat, (21/2/2025), Kapolsek Tlogowungu Mujahid mengunjungi AAP di rumahnya di Desa Rejoagung, Kecamatan Trangkil, Pati, Jawa Tengah.

    Kedatangannya untuk melihat kondisi pelaku dan keluarganya.

    Ternyata benar, AAP hidup bersama nenek dan adiknya.

    Sang ibu telah wafat, sedangkan ayahnya tak tahu di mana.

    Melihat kondisi itu, kepolisian Polsek Tlogowungu berempati dan berencana memberikan kesempatan untuk AAP berubah menjadi lebih baik.

    “Kami ingin membantu mereka keluar dari kesulitan. Adik AAP kami jadikan anak asuh dan kami bantu sekolahnya, sementara AAP kami beri kesempatan untuk membantu di Polsek agar mendapatkan penghasilan,” kata Kapolsek Mujahid.

    Kapolsek Mujahid berharap dengan bantuan yang diberikan, AAP dan adiknya dapat melanjutkan pendidikan dan tidak putus sekolah.

    Ia juga menekankan pentingnya memberikan bimbingan agar AAP memiliki masa depan yang lebih baik.

    Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek juga memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan harian AAP.

    Dengan langkah ini, Polsek Tlogowungu berkomitmen untuk mendukung remaja yang terlibat dalam tindakan kriminal agar dapat kembali ke jalur yang benar dan mendapatkan pendidikan yang layak.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Februari 2025

    Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah Regional 23 Februari 2025

    Asyik Mengobrol, Pemuda Rugi Jutaan Rupiah
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com –
    Aksi
    pencurian tas
    terjadi di serambi
    Masjid Jami Fathurrohman
    , Jalan Jenderal Ahmad Yani Utara, Blimbing,
    Kota Malang
    , Jawa Timur, pada Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
    Korban kehilangan barang-barang berharga dan mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah.
    Eko, penjaga parkir masjid, menjelaskan kronologi kejadian.
    Korban bersama tiga temannya datang ke masjid untuk melaksanakan shalat Ashar.
    Mereka meletakkan tas di dekat pilar serambi masjid.
    Setelah berwudhu, korban dan satu temannya masuk ke masjid untuk shalat, sementara dua temannya yang lain menjaga tas di luar sambil mengobrol.
    “Posisinya, dua temannya ini mengobrol, tidak fokus menjaga tas,” kata Eko.
    Tanpa disadari, di dekat kedua teman korban terdapat seorang pria yang mengamati situasi sekitar.
    Pelaku mengenakan jaket
    hoodie
    hitam panjang, tas kecil selempang, dan celana jeans biru panjang.
    Saat kedua teman korban lengah, pelaku dengan cepat mengambil salah satu tas secara acak yang merupakan milik korban.
    “Saya ini posisinya fokus menjaga kendaraan, sedangkan dua temannya ini dilihat dari rekaman CCTV lengah. Enggak lama kemudian, tas korban diambil pelaku, saya kira pelaku ini memang mau shalat,” tambah Eko.
    Setelah mengambil tas, pelaku menuju ke kamar mandi dan keluar dari sana sebelum meninggalkan masjid.
    Aksinya berlangsung kurang dari lima menit.
    “Di rekaman CCTV, pelaku ini pas jalan keluar dari masjid tidak menampakkan tas milik korban, mungkin dimasukkan ke tasnya dia sendiri atau ke dalam pakaiannya saat di kamar mandi itu,” jelas Eko.
    Setelah selesai shalat Ashar, korban mencari tasnya yang hilang dan teman-temannya pun kebingungan.
    Mereka kemudian melapor ke takmir masjid dan mengecek rekaman CCTV di lokasi kejadian.
    “Korbannya sudah melapor ke Polsek Blimbing. Polisi juga sudah kesini. Menurut korban, di dalam tas terdapat uang Rp 700 ribu dan satu HP yang jika dirupiahkan totalnya sekitar Rp 4,5 juta,” ungkap Eko.
    Keempat pemuda tersebut merupakan warga asal Pasuruan dan Sidoarjo.
    “Korban sama tiga temannya ini cowok semua, masih muda-muda sepertinya mau rekreasi ke Malang. Saya enggak tanya namanya. Kalau pelaku sepertinya enggak asing, memang masjid ini dekat jalan raya. Pernah terjadi kehilangan sebelumnya, tapi pelakunya kembali lagi dan ketangkap,” tambah Eko.
    Ipda Yudi Risdiyanto, Kasih Humas Polresta Malang Kota, menyatakan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan Polsek Blimbing.
    “Saya hubungi pihak Polsek Blimbing dahulu. Namun, apabila benar korban sudah melapor, maka pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.