Kasus: pencurian

  • Wajib Waspada, Ini Titik Rawan Begal di Jakarta Utara yang Harus Dihindari Saat Malam Hari

    Wajib Waspada, Ini Titik Rawan Begal di Jakarta Utara yang Harus Dihindari Saat Malam Hari

    PIKIRAN RAKYAT – Permasalahan pembegalan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab memang masih menjadi permasalahan yang cukup besar di Indonesia, salah satunya di Jakarta Utara.

    Pembegalan ini biasanya terjadi pada malam hari, yang bisa menyebabkan korban mengalami luka-luka hingga kehilangan nyawa.

    Demi menghindari tambahan korban di kawasan Jakarta Utara, diketahui saat ini bahwa pihak kepolisian telah memberikan peringatan kepada masyarakat terkait lokasi-lokasi yang kemungkinan menjadi titik tertinggi dalam pembegalan.

    Dilansir dari Antara, hal ini ditujukan di sekitar kawasan Cilincing, yang menjadi salah satu wilayah yang cukup rawan pembegalan.

    Lokasinya berada di sekitar Rotan dan Kalibaru, sehingga diharapkan agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terutama jika ingin bepergian pada malam hari.

    Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady mengungkapkan bahwa dalam dua wilayah tersebut terdapat tujuh titik lokasi yang sangat penting untuk diwaspadai.

    Ke tujuh lokasi tersebut adalah sebagai berikut:

    Jl Akses Marunda – Jembatan STIP Tol Layang Jaya – Tol Layang Kebon Baru karena lokasi yang gelap dan gang yang mempermudah pelaku kabur Tol Layang Kebon Baru – Bebek TNI PT Justus – Kampung Kandang karena lokasi yang gelap Turunan Jembatan Komatsu – PT Justus Depan Pos Polisi Marunda – BKT Rorotan Jembatan STIP – BKT Rorotan

    Itulah tujuh titik lokasi dari kawasan yang rawan pembegalan karena beberapa alasan, baik itu karena lokasinya yang gelap hingga banyaknya gang untuk persembunyian dan pelarian para pelaku begal.

    Biasanya, korban yang akan menjadi sasaran adalah mereka yang menggunakan sepeda motor dan tengah berada di lokasi yang sepi.

    Di sisi lain, dikatakan bahwa pada Senin, 24 Januari 2025 lalu pihak kepolisian telah mengamankan 16 pelaku yang melakukan pencurian hingga pembegalan di sekitar wilayah Jakarta Utara.

    Sehingga dengan adanya peringatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan tidak mengalami kerugian, terutama saat bulan Ramadhan 2025 mendatang.

    “Kami berharap kehadiran pos pantau dapat menekan terjadinya aksi kejahatan selama Ramadhan,” ujarnya.

    Diketahui juga pada Maret 2025 mendatang, umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, dan tidak jarang akan melakukan berbagai aktivitas di malam hari.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 7 Mobil K-Cunk Motor Tulungagung Dicuri, Pelaku Ternyata Anak Teman Baiknya: Sejak Kecil Saya Rawat

    7 Mobil K-Cunk Motor Tulungagung Dicuri, Pelaku Ternyata Anak Teman Baiknya: Sejak Kecil Saya Rawat

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Polres Tulungagung menghadirkan sosok Rindo Novanda Richzidan (25) saat konferensi pers pencurian 7 unit mobil milik K-Cunk Motor Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (27/2/2025).

    Rindo adalah tersangka tunggal yang membawa kabur mobil milik Suryono Hadi Pranoto alias Mas Kacunk.

    Sebelumnya dia berstatus sebagai admin di K-Cunk Motor yang punya akses untuk mengambil BPKB kendaraan.

    Mas Kacunk mengatakan, orang tua Rindo adalah teman baiknya sejak di masa remaja.

    Kedua orang tuanya juga sangat baik saat dirinya masih bekerja di Taiwan.

    “Jadi sejak kecil dia saya momong. Dia dititipkan kedua orang tuanya untuk bekerja pada saya sejak 2 tahun lalu,” ujarnya.

    Selama ini Kacunk mengaku tidak pernah menaruh curiga kepada tersangka karena perilakunya baik.

    Dengan jabatannya sebagai admin penjualan, Rindo bebas keluar masuk kantor dan bisa ambil kunci mobil.

    Saat admin di kantor sedang sibuk, Rindo bisa mengambil BPKB kendaraan.

    “Selain admin dan anak-anak yang dikantor tidak bisa ambil (BPKB). Kalau anak-anak kantor sedang repot, suruh ambil sendiri,” tutur Kacunk.

    Kacunk menegaskan, pihaknya masih punya itikad baik tidak ingin memidanakan Rindo.

    Karena itu pihaknya membuka pintu bagi pihak keluarga jika ingin menyelesaikan masalah ini dengan kekeluargaan.

    Syaratnya, kerugian material yang dialami sebesar Rp 1,5 miliar diganti oleh keluarga tersangka.

    “Kami tidak mau memenjarakan orang. Jika mau ganti rugi tidak akan kami permasalahkan,” ucap Kacunk.

    Sebenarnya ada 8 unit mobil yang dicuri Rindo dari showroom Kacunk Motor Kecamatan Bandung, Tulungagung.

    Pada Agustus 2024 Rindo mencuri 2 unit mobil, September 2024 1 unit mobil, Desember 2024 2 mobil, Januari 2025 1 mobil dan Februari 2025 2 mobil.

    Pada pencurian terakhir, Rindo membawa Mitsubishi Xpander dan berhasil ketahuan.

    Pencurian mobil yang terakhir ini diselesaikan dengan cara kekeluargaan, pihak keluarga membayar nilai jual mobil itu.

    Namun dari proses pemeriksaan internal Kacunk Motor ditemukan 7 unit mobil lain yang juga dicuri.

    “Tiga unit kendaraan berhasil kami amankan, unitnya ada di belakang (halaman Polres),” ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi saat memimpin konferensi pers.

    Unit yang berhasil diamankan adalah Honda Mobilio, Honda BRV dan Mitsubishi Xpander.

    Sementara unit yang belum ditemukan adalah Toyota Innova Reborn, Daihatsu Ayla dan 2 unit Honda BRV.

    Kapolres menambahkan, pihaknya menghormati keinginan Mas Kacunk jika menyelesaikan perkara ini dengan restorative justice (RJ).

    Namun pihaknya akan bekerja secara profesional untuk melengkapi berkas perkara ini.

    “Kami tetap akan melengkapi berkas perkara. Jika di tengah jalan ada RJ, kami akan menghormati proses itu,” ujarnya.

  • 6 Fakta Pemilik Ruko Tewas Dicor Kuli Bangunan, Hilang 10 Hari Rp50 Juta Raib

    6 Fakta Pemilik Ruko Tewas Dicor Kuli Bangunan, Hilang 10 Hari Rp50 Juta Raib

    6 Fakta Pemilik Ruko Tewas Dicor Kuli Bangunan, Hilang 10 Hari Rp50 Juta Raib

    TRIBUNJATENG.COM – JS pria berusia 69 tahun pemilik ruko di Jakarta Timur tewas dicor setelah 10 hari menghilang pada Minggu (16/2/2025).

    Rupanya, pelaku adalah kuli bangunan sekaligus orang kepercayaan JS. 

    Berikut fakta-fakta tewasnya JS dicor kuli bangunannya

    1. Kronologi 
    Pemilik sebuah rumah dan ruko di Pulogadung, Jakarta Timuer berinsial JS (69) ditemukan tewas dalam kondisi dicor di saluran air di belakang ruko miliknya pada Rabu (26/2/2025).

    Dikutip dari Warta Kota, korban sempat dinyatakan hilang sejak Minggu (16/2/2025) atau 10 hari.

    Setelah penemuan itu, polisi pun langsung melakukan pembongkaran untuk mengevakuasi jasad korban.

    Ternyata, pelaku adalah kuli bangunan yang tengah melakukan renovasi terhadap ruko JS berinisial ZA (35).

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilpaly menuturkan peristiwa tragis ini berawal ketika pelaku dan korban sempat ribut pada Minggu (16/2/2025).

    2. Pemicu

    Adapun pemicu keributan tersebut karena ZA melakukan mogok kerja. Hal ini pun membuat korban marah kepada pelaku.

    “Awal ceritanya pada 16 Februari 2025, korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah.”

    “Dan kebetulan, yang terduga pelaku ini berada di TKP. Jadi, dia berada di TKP, dia menjaga TKP ini, proyek yang ada di sini,” ujarnya pada Rabu malam.

    Lalu, JS mengajak ZA ke kepolisian untuk melaporkan dugaan pencurian peralatan proyek oleh para karyawan.

    Namun, Lilipaly menyebut pelaku menolak ajakan korban dan berujung meminta gajinya sebesar Rp900 ribu.

    Hanya saja, permintaan pelaku ditolak hingga membuat korban melakukan penamparan.

    “Jadi terduga pelaku meminta gaji sebesar Rp900 ribu. Namun, karena korban emosi, korban memukul. Awalnya korban menampar terduga pelaku,” ujar Lilipaly.

    Pelaku pun naik pitam dan langsung mendorong korban hingga terjatuh dan memukulnya.

    Bahkan, ZA juga memukul kepala JS dengan batu hingga tewas.

    3. Jasad korban didiamkan 2 hari

    Lilipaly pun menyebut ZA sempat panik atas tewasnya JS sehingga membiarkan jasad korban selama dua hari.

    “Tanggal 18 terduga pelaku memastikan korban meninggal dan terduga pelaku panik,” katanya, dikutip dari Kompas.com.

    Pada saat dicek oleh ZA, kondisi jenazah JS sudah membusuk dan dikerubungi lalat.

    4. Pelaku cor jasad di saluran air

    Kemudian, ZA langsung menyeret jasad korban dan menaruhnya di saluran air di belakang ruko JS, lalu dicor.

    “Selanjutnya terduga pelaku menyeret korban dan ditaruh di saluran air, dan ditutup dengan semen dan batu bata yang ada,” jelasnya.
    Kini pelaku telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur.

    5. Rp50 juta milik korban diambil

    Lilipaly menyebut setelah melakukan pembunuhan, ZA menyempatkan diri untuk menggasak uang milik korban sebesar Rp50 juta yang tersimpan di ATM.

    “Sebagian harta korban, berupa uang sudah diambil oleh terduga pelaku, ditransfer ke rekekeningnya juga,” kata Nicolas Ary Lilipaly, Kamis.

    Menurutnya polisi mengetahui ada transferan sejumlah uang dari rekening korban ke pelaku setelah polisi memeriksa ponsel miliknya.

    Pelaku ZA berhasil membawa uang tunai korban sebesar Rp10 juta, sedangkan Rp 40 juta ditransfer ke rekening pelaku.

    “Dari HP korban yang masih dibawa oleh terduga pelaku, dan juga ada transferan. Jadi ATM-nya diambil dan uangnya diambil dari ATM. Ada transferan uang juga ke rekening terduga pelaku. Itulah awal mulanya pengungkapan kasus ini,” kata Nicolas.

    6. Mengetahui Pin ATM

    Nicolas mengatakan pelaku mengetahui PIN rekening korban karena pelaku merupakan orang kepercayaan korban.

    Sehingga, kata Nicolas pelaku ZA bisa dengan mudah menguras ATM korban.

    “Akhirnya, dia ambil ATM, bawa uang Rp 10 juta dan Rp 40 juta transfer. Pelaku tahu nomor (PIN) ATM korban karena orang kepercayaan korban juga” papar Nicolas.
    (*)

  • Polisi Kembali Larang Keras Sahur On The Road di Jakarta Selama Ramadan, Pengamanan Dipertebal – Halaman all

    Polisi Kembali Larang Keras Sahur On The Road di Jakarta Selama Ramadan, Pengamanan Dipertebal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya kembali menegaskan larangan Sahur On The Road (SOTR) selama bulan Ramadan 2025 Masehi/1446 Hijriah. 

    Hal ini diungkapkan langsung oleh Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, pada Kamis (27/2/2025) di Gedung Promoter, Jakarta Selatan.

    “Seperti tahun lalu, SOTR jelas tidak diperbolehkan,” tegas Latif.

    Meski demikian, Latif tidak merinci apakah akan ada sanksi tegas bagi mereka yang nekat melanggar aturan tersebut.

    Untuk menjaga kelancaran aktivitas selama Ramadan, pihak kepolisian juga akan “mempertebal” pengamanan di jalan. 

    Di antaranya dengan mengerahkan tambahan personel di titik-titik yang berpotensi padat, terutama menjelang buka puasa, dan pada hari pertama Ramadan serta minggu-minggu awal.

    “Apalagi besok pada hari pertama tentunya. Minggu-minggu pertama. Ini perlu apa? Orang ingin segera pulang ke rumah,” imbuhnya.

    Beberapa lokasi yang akan mendapatkan pengawasan ekstra dari polisi antara lain Lebak Bulus, Bendungan Hilir, Bundaran HI, Pancoran, Pasar Minggu, Daan Mogot, Kalideres, hingga Kalimalang. 

    Selain itu, Dirlantas Polda Metro Jaya juga mengantisipasi kepadatan akibat tingginya mobilitas masyarakat yang ingin berbuka puasa di rumah.

    Pengamanan dan penjagaan akan ditingkatkan, terutama di lokasi-lokasi pembagian takjil.

    “Ini kan aktivitas masyarakat yang cukup tinggi di bulan puasa. Begitu juga di daerah Jakarta Utara akan kami amati betul,” pungkasnya.

    Kejahatan Meningkat, Warga Diminta Waspada 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengingatkan warga untuk lebih waspada terhadap potensi tindak kriminalitas yang kerap meningkat selama Ramadan. 

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama dalam menjaga keamanan lingkungan,” ucap kepada wartawan.

    Ade juga memberikan sejumlah tips untuk menjaga keamanan pribadi dan rumah, seperti memastikan pintu dan jendela terkunci dengan baik, menghindari barang berharga yang terlihat jelas, serta menjaga kendaraan dengan kunci ganda untuk menghindari pencurian.

    Polda Metro juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kejahatan jalanan yang dapat terjadi saat perjalanan sahur atau berbuka puasa, serta mengingatkan orang tua untuk melarang anak-anak bermain petasan yang dapat membahayakan.

    Jangan mudah terjebak penipuan, baik yang terjadi langsung maupun daring, termasuk modus penipuan berkedok donasi Ramadan. Pastikan informasi yang diterima sudah diverifikasi dengan baik.

    Dengan pengamanan yang ketat dan kewaspadaan masyarakat yang tinggi, Polda Metro Jaya berharap Ramadan kali ini dapat berjalan dengan aman dan kondusif.

  • Tragedi di Balik Renovasi: Kronologi Penemuan Jenazah Bos Ruko yang Dicor di Pulogadung

    Tragedi di Balik Renovasi: Kronologi Penemuan Jenazah Bos Ruko yang Dicor di Pulogadung

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA — Jakarta Timur digemparkan oleh penemuan jasad seorang pria yang dicor di saluran pembuangan bangunan kawasan Rawamangun, Pulogadung.

    Peristiwa mengerikan ini terungkap pada Rabu, 26 Februari 2025, setelah pihak kepolisian menerima laporan kehilangan dari keluarga korban.

    Kisah tragis ini bermula pada Minggu, 16 Februari 2025. JS (69), pemilik sebuah ruko yang tengah direnovasi, pamit kepada keluarganya untuk mengecek proyek tersebut.

    Namun, setelah kepergiannya, ia tidak pernah kembali.

    Istrinya yang merasa khawatir akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Timur.

    Penyelidikan pun segera dilakukan. Kecurigaan muncul setelah polisi menemukan ketidakwajaran dalam proyek renovasi yang dikerjakan oleh para kuli bangunan.

    Ketegangan di Lokasi Proyek

    Menurut hasil penyelidikan, saat JS tiba di proyek, suasana sedang tegang. Para pekerja tengah mogok kerja karena gaji yang belum dibayarkan.

    satu pekerja, ZA (35), yang bertugas menjaga lokasi, menjadi sosok terakhir yang berinteraksi dengan JS sebelum menghilang.

    Dari keterangan yang dihimpun polisi, JS sempat bersitegang dengan ZA.

    Perselisihan bermula ketika korban mengajak ZA melaporkan dugaan pencurian peralatan proyek ke kepolisian.

    Namun, ZA menolak dan justru meminta pembayaran upahnya sebesar Rp 900 ribu.

     JS yang marah kemudian menampar ZA, yang memicu perlawanan.

    Dalam keadaan emosi, ZA membalas serangan JS dengan pukulan keras hingga korban terjatuh.

    Kejadian yang awalnya hanya pertikaian berubah menjadi tragedi ketika ZA melanjutkan aksinya dengan menghantam kepala JS menggunakan batu, menyebabkan kematian seketika.

    Rencana Penghilangan Jejak

    Menyadari bahwa bos ruko telah tewas, ZA panik. Dalam upayanya menghilangkan jejak, ia menyeret tubuh JS ke saluran air dalam bangunan.

    Pada 18 Februari 2025, untuk memastikan jasad tidak ditemukan, ZA mencor tubuh korban menggunakan semen dan batu bata. Ia berharap, dengan cara ini, keberadaan korban akan tetap tersembunyi.

    Namun, polisi yang terus menyelidiki laporan kehilangan menemukan kejanggalan di area bangunan tersebut.

    Dengan bantuan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Jakarta Timur, proses evakuasi pun dilakukan. Butuh waktu lebih dari tiga jam, mulai pukul 17.25 WIB hingga 20.45 WIB, untuk membongkar coran beton setinggi satu meter yang menutupi jasad JS.

    Kepastian Hukum bagi Pelaku

    Setelah jenazah ditemukan, ZA ditangkap oleh pihak kepolisian. Ia kini menghadapi tuntutan berat atas tindakan kejinya.

    Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Kapolres Metro Jakarta Timur, memastikan bahwa ZA dijerat dengan Pasal 338 dan 351 KUHP tentang pembunuhan dan penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian.

    Saat ini, jasad korban telah berada di RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Sementara itu, keluarga korban masih dalam duka mendalam atas kepergian JS yang begitu tragis.

    Kejadian ini menjadi pengingat betapa konflik yang tidak terselesaikan dengan baik dapat berujung pada tragedi. Keadilan kini dinantikan oleh keluarga korban, sementara ZA harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya.

  • Kronologi Pemilik Diler Kcunk Motor di Tulungagung Kehilangan 7 Unit Mobil, Kerugian Rp1,5 Miliar – Halaman all

    Kronologi Pemilik Diler Kcunk Motor di Tulungagung Kehilangan 7 Unit Mobil, Kerugian Rp1,5 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG – Kasus pencurian 7 unit mobil milik selebgram ternama Tulungagung, Suryono Hadi Pranoto alias Mas Kacunk akhirnya terungkap. 

    Pelakunya adalah Rindo Novanda Richzidan (25), mantan karyawan Kcunk Motor yang ternyata merupakan anak dari teman baik Mas Kacunk sendiri.

    Berikut kronologi lengkap kasus ini yang diungkap dalam konferensi pers di Mapolres Tulungagung, Kamis (27/2/2025).

    Rindo Novanda Richzidan mulai bekerja di Kcunk Motor sekitar dua tahun lalu.

    Dia dititipkan oleh orangtuanya, yang merupakan teman baik Mas Kacunk sejak masa remaja.

    Menurut Mas Kacunk, orangtua Rindo sangat baik dan telah lama menjalin hubungan kekeluargaan dengannya.

    “Sejak kecil, Rindo saya momong. Dia dititipkan orangtuanya untuk bekerja pada saya,” ujar Mas Kacunk.

    Selama bekerja, Rindo dipercaya sebagai admin penjualan.

    Posisi ini memberinya akses penuh ke berbagai dokumen penting, termasuk BPKB kendaraan dan kunci mobil.

    Kasus pencurian ini pertama kali terungkap pada Februari 2025, namun aksi Rindo ternyata sudah berlangsung sejak Agustus 2024. 

    Berikut rincian pencurian yang dilakukan Rindo yakni Agustus 2024 curi 2 unit mobil dicuri, September 2024 satu unit mobil dicuri,  Desember 2024 sebanyak 2 unit.

    Januari 2025 sebanyak 1 unit mobil dicuri, Februari 2025: 2 unit mobil dicuri.

    Total ada 8 unit mobil yang dicuri Rindo, namun 1 unit berhasil diselesaikan secara kekeluargaan.

    Rindo juga diketahui menjual mobil-mobil curian tersebut ke pihak lain. Dari 8 unit mobil yang dicuri, 3 unit berhasil diamankan oleh polisi, yaitu Honda Mobilio, Honda BRV, dan Mitsubishi Xpander.

    Sementara 4 unit lainnya, termasuk Toyota Innova Reborn, Daihatsu Ayla, dan 2 unit Honda BRV, masih dalam pencarian.

    Sebagai admin penjualan, Rindo memiliki akses ke BPKB dan kunci mobil. 

    Ia memanfaatkan kesibukan rekan kerjanya untuk mengambil dokumen dan kendaraan tanpa mencurigakan.

    “Kalau anak-anak kantor sedang repot, suruh ambil sendiri,” kata Mas Kacunk.

    Pada Februari 2025, Rindo melakukan pencurian terakhir dengan membawa kabur Mitsubishi Xpander. 

    Namun, kali ini aksinya ketahuan. Keluarga Rindo akhirnya menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dengan mengganti nilai mobil tersebut.

    Namun, setelah dilakukan pemeriksaan internal oleh Kacunk Motor, terungkap bahwa Rindo telah mencuri 7 unit mobil lainnya.

    Total kerugian material yang ditanggung Mas Kacunk mencapai Rp 1,5 miliar.

    Meski kasus ini telah dilaporkan ke polisi, Mas Kacunk mengaku masih memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. 

    Ia membuka peluang bagi keluarga Rindo untuk mengganti kerugian material yang dialami.

    “Kami tidak mau memenjarakan orang. Jika mau ganti rugi, tidak akan kami permasalahkan,” tegas Mas Kacunk.

    Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi, menyatakan bahwa pihaknya menghormati keinginan Mas Kacunk untuk menyelesaikan kasus ini dengan pendekatan restorative justice (RJ).

    Namun, polisi tetap akan melengkapi berkas perkara secara profesional.

    “Jika di tengah jalan ada RJ, kami akan menghormati proses itu,” ujar Kapolres.

     Saat konferensi pers, Rindo Novanda Richzidan terlihat menutup mukanya dengan kain saat polisi menunjukkan bukti kejahatannya.

    Ia diduga telah merencanakan aksi pencurian ini secara sistematis selama beberapa bulan. (Surya/David Yohanes)

     

  • Motif Pembunuhan Pemilik Ruko di Jakarta Timur: Tega Bunuh dan Cor Korban karena Sakit Hati – Halaman all

    Motif Pembunuhan Pemilik Ruko di Jakarta Timur: Tega Bunuh dan Cor Korban karena Sakit Hati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi akhirnya mengungkap motif mengerikan di balik pembunuhan sadis yang menimpa pemilik ruko berinisial JS di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

    Ternyata, pelaku yang berinisial ZA tega menghabisi nyawa korban dan mencor tubuhnya di saluran pembuangan karena rasa sakit hati yang mendalam.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa tindak kekerasan yang dilakukan ZA dilatarbelakangi oleh kekecewaan pribadi.

    “Motifnya adalah sakit hati,” jelasnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    Peristiwa pembunuhan itu dilakukan pada Minggu (16/2/2025) dan baru terbongkar pada Rabu 26 Februari 2025.

    Nicolas menuturkan kronologi kejadian bermula saat korban datang ke ruko miliknya yang sedang direnovasi oleh pelaku.

    Adapun pelaku dipercaya oleh korban untuk mengawasi proyek renovasi.

    Setibanya di sana, korban meminta penjelasan kepada pelaku soal alasan para kuli memutuskan untuk tak ada di ruko dan adanya beberapa barang yang hilang. 

    Usai beradu argumen, korban mengajak pelaku ke polisi untuk menyelesaikan persoalan.

    “Korban berinisiatif untuk mengajak tersangka ke polisi untuk melapor kejadian pencurian,” ucap Kapolres.

    Namun, ajakan itu ditolak pelaku. 

    Pelaku malah meminta agar upahnya senilai Rp 900 ribu segera dibayar. 

    Hal itu memancing emosi korban hingga menampar pelaku sebanyak dua kali. 

    Satu tamparan mendarat di bagian pipi pelaku, sedangkan satu tamparan lainnya ditangkis hingga membuat korban terjatuh.

    “Korban terpeleset dan terjatuh,” tuturnya.

    Pelaku yang gelap mata mengambil sebuah batu dan menghantam bagian kepala korban berulang-ulang.

    “Mengakibatkan korban tidak bergerak (meninggal dunia)” kata dia.

    Atas perbuatannya pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP.

    Ancaman pidana penjara selama 15 tahun dan terendah 7 tahun.

    Sebelumnya, pemilik rumah toko berinisial JS (69) ditemukan tewas mengenaskan dicor di dalam saluran pembuangan.

    Peristiwa itu terjadi di ruko milik korban kawasan Pulogadung Jakarta Timur.

    Koban terakhir kali pamit ke istrinya untuk mengecek renovasi tokonya pada Minggu (16/2/2025) pagi.

    ILUSTRASI JENAZAH – Pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) ditemukan tewas dicor di saluran pembuangan gedung di kawasan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2025). Korban diketahui awalnya pamit untuk cek ruko miliknya yang direnovasi. (Warta Kota)

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean menuturkan bahwa ruko itu tengah direnovasi.

    Namun, Korban dicor oleh pekerja bangunan yang saat ini sudah ditangkap.

    “Pelaku sudah ditangkap satu orang inisial ZA,” kata Armunanto kepada wartawan, Rabu (26/2/2025).

    Pihak kepolisian dibantu stakeholder sudah membongkar coran tersebut.

    Korban disebutnya sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.

    “Sudah (dievakuasi) dibawa untuk diotopsi,” imbuhnya.

  • Kronologi Pembunuhan Pemilik Ruko di Jaktim yang Jasadnya Dicor – Page 3

    Kronologi Pembunuhan Pemilik Ruko di Jaktim yang Jasadnya Dicor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polres Metro Jakarta Timur (Polres Jaktim) mengungkap kasus penemuan mayat dalam kondisi sudah dicor di dalam ruko di kawasan Pulogadung, Jaktim. Korban atas nama inisial JS (69) sempat dinyatakan hilang sejak 16 Februari 2025.

    “Tanggal 26 Februari 2025 kami dari Polres Metro Jakarta Timur Sat Reskrim telah mengungkap kasus pembunuhan dan atau penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, Kamis (27/2/2025).

    Nicolas pun mengungkapkan kronologi pembunuhan sadis tersebut. Kasus ini bermula pada 16 Februari 2025 ketika korban mendatangi sebuah proyek miliknya. Sesampainya di lokasi, ia mendapati karyawannya yang melakukan mogok kerja, sehingga membuat korban marah.

    Di saat itu pula, terduga pelaku berada di Tempat Kejadian Perkara (TPK) dalam rangka menjaga proyek. “Selanjutnya, korban mengajak terduga pelaku untuk bersama-sama ke polres untuk melapor karena indikasinya ada pencurian peralatan proyek di sini oleh para karyawan,” ujarnya.

    “Selanjutnya, para terduga pelaku menolak untuk pergi melapor di polisi bersama dengan korban, bahkan terduga pelaku meminta gajinya, jadi terduga pelaku meminta gaji sebesar Rp900 ribu,” sambungnya.

    Namun, karena korban emosi kemudian menampar dan memukul terduga pelaku.

    “Akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh dan selanjutnya di situlah terduga pelaku sudah naik pitam terhadap korban dan terjadilah pembunuhan dan atau penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ungkapnya.

    “Korban berinisial JS pemilik proyek ini dan keluarganya berada di luar negeri, dan korban juga sudah menikah di Jakarta dan tinggal bersama istri keduanya yang ada di Jakarta,” tambahnya.

     

  • Detik-Detik Evakuasi Jasad Bos Ruko Dicor Kuli Bangunan di Jaktim, Perlu Waktu 3 Jam – Halaman all

    Detik-Detik Evakuasi Jasad Bos Ruko Dicor Kuli Bangunan di Jaktim, Perlu Waktu 3 Jam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad seorang pria ditemukan dicor di saluran pembuangan bangunan kawasan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2025).

    Jasad tersebut, merupakan pemilik gedung ruko berinisial JS (69). JS menjadi korban penganiayaan berat hingga mengakibatkan kematian. 

    Hal tersebut, diungkap oleh Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Rabu. 

    “Ya, pembunuhan dan atau penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ucapnya. 

    Sementara itu, terduga pelaku telah diamankan pihak kepolisian. Pelaku disangkakan Pasal 338 atau 351 KUHP tentang pembunuhan dan penganiayaan berat.

    “(Pelaku) Sudah (ditangkap), pelaku berinisial ZA umurnya 35 tahun,” terang Nicolas. 

    Terduga pelaku berinisial ZA (35) diduga membunuh korban karena sakit hati. 

    Adapun proses evakuasi terhadap korban dugaan pembunuhan ini, melibatkan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Jakarta Timur.

    Proses Evakuasi Korban

    Korban dugaan pembunuhan di Jaktim ini, ditemukan dalam keadaan terkubur semen atau dicor di area ruko miliknya pada Rabu, sore.

    Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria, menjelaskan saat proses evakuasi jasad JS ditemukan dalam keadaan tertimbun coran setinggi satu meter.

    Awalnya, petugas Damkar awalnya mendapat permintaan bantuan dari pihak kepolisian. 

    “Kita dapat permintaan bantuan dari kepolisian. Meminta bantuan untuk evakuasi jenazah di dalam coran beton. Tinggi coran kurang lebih 1 meter,” kata Muchtar, Rabu, dilansir TribunJakarta.com. 

    Dalam proses evakuasi jasad JS tersebut, jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengarahkan empat unit rescue, 20 personel.

    Lantas, evakuasi dilakukan dengan cara membongkar beton coran menggunakan sejumlah perkakas perlengkapan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

    Menurut Muchtar, pihaknya menghabiskan waktu evakuasi selama 3 jam.

    “Kita mulai evakuasi pukul 17.25 WIB, selesai pukul 20.45 WIB. Setelah dievakuasi jenazah kita serahkan ke pihak kepolisian untuk dibawa ke RS Polri Kramat Jati,” jelasnya. 

    Kini, jenazah korban masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi memastikan penyebab kematian.

    Sementara itu, Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengatakan pihaknya masih melakukan autopsi.

    Ia menyebut, nantinya hasil autopsi akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

    Terkait identitas, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati tidak melakukan proses identifikasi. Sebab, saat dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik jenazah sudah memiliki identitas.

    “Pagi ini kita autopsi. Dalam permintaan autopsi sudah ada identitas,” tutur Hery.

    Sebelumnya, keluarga melaporkan kehilangan orang. Hingga hasil penyelidikan diketahui jasad korban berada di lokasi penemuan. 

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto, menjelaskan laporan kehilangan tersebut, disampaikan istri korban. 

    “(Korban) pemilik bangunan yang sedang direnovasi. Awalnya dilaporkan meninggalkan alamat. Awalnya dilaporkan istrinya meninggalkan alamat,” tuturnya.

    Korban terakhir kali pamit kepada istrinya untuk mengecek renovasi tokonya pada Minggu (16/2/2025) pagi.

    Kronologi Kejadian

    Diketahui, penganiayaan dan pembunuhan terhadap bos ruko bangunan ini, bermula pada Minggu (16/2/2025). Yakni, ketika saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja. 

    Korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja mogok kerja, sehingga korban marah.

    Pihak kepolisian juga menjelaskan, terduga pelaku adalah seorang kuli yang bekerja di proyek renovasi tersebut dan bertugas menjaga lokasi.

    “Kebetulan, terduga pelaku ini berada di TKP (tempat kejadian perkara). Dia menjaga proyek yang ada di sini,” jelas Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly.

    Saat itu, korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan. 

    Namun, terduga pelaku menolak ajakan itu, dan meminta gajinya sebesar Rp 900 ribu. Hal itu memicu amarah korban.

    Lantas, korban yang marah menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya.

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” tuturnya. 

    Akibat insiden tersebut, terduga pelaku membalas perbuatan korban hingga terjadi pembunuhan atau penganiayaan berat.

    Korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya. 

    Nicolas menyebut, terduga pelaku menyeret korban dan menimbunnya di saluran air. 

    “Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan bahwa korban telah meninggal dan panik. Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup semen dan batu bata,” terangnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jenazah Bos Ruko di Pulogadung Dicor Sedalam 1 Meter

    (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti, Reynas Abdila, TribunJakarta.com/Bima Putra, Kompas.com)

  • Sosok Kuli Bangunan Pelaku Pembunuhan Bos Toko di Pulogadung, Cor Jasad dan Kuras Rekening Korban – Halaman all

    Sosok Kuli Bangunan Pelaku Pembunuhan Bos Toko di Pulogadung, Cor Jasad dan Kuras Rekening Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Metro Jakarta Timur menangkap tersangka pembunuhan terhadap bos toko berinisial JS (69) yang jasadnya ditutup cor.

    Tersangka berinisial ZA (35) merupakan kuli bangunan yang bekerja merenovasi toko korban di Pulogadung, Rawamangun, Jakarta Timur.

    ZA ditangkap di rumahnya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Rabu (26/2/2025) sore.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan pembunuhan dilakukan di dalam toko pada Minggu (16/2/2025).

    Jasad korban dibiarkan dua hari di toko dan dicor pada Selasa (18/2/2025).

    Selain melakukan pembunuhan, ZA mengambil kartu ATM korban dan memindahkan uang Rp40 juta ke rekeningnya.

    “Kebetulan HP korban masih dipegang oleh terduga pelaku, di situ terjadilah pengungkapan kasus ini. Dan juga ada transferan, jadi ATM-nya diambil dan ditransfer, diambil uangnya dari ATM,” tukasnya.

    Selama proses renovasi toko, ZA merupakan orang kepercayaan korban sehingga mengetahui pin ATM.

    “Akhirnya, dia ambil barang itu, dia cabut bawa uang Rp 10 juta, Rp 40 juta transfer,” lanjutnya.

    Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pembunuhan terjadi saat korban mendatangi toko untuk mengecek proyek renovasi.

    “Korban datang ke proyek, karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah,” ungkapnya, Rabu.

    Korban kemudian mengajak ZA untuk membuat laporan ke kantor polisi terkait kasus pencurian alat proyek.

    ZA yang bertugas menjaga lokasi proyek menolak ajakan tersebut dan meminta korban membayarkan upahnya sebesar Rp 900 ribu.

    Berdasarkan pengakuan ZA, korban terlebih dahulu memukul sehingga tersangka membalasnya.

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” bebernya.

    ZA melakukan pembunuhan menggunakan batu saat melihat korban terjatuh.

    Sementara itu, Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria, menyatakan jasad korban ditimbun cor setinggi satu meter.

    Ia mendatangi lokasi penemuan jasad untuk membantu proses evakuasi.

    “Kita dapat permintaan bantuan dari kepolisian. Meminta bantuan untuk evakuasi jenazah di dalam coran beton. Tinggi coran kurang lebih satu meter,” tuturnya.

    Sebanyak 20 personel dikerahkan untuk membongkar cor di dalam toko.

    “Kita mulai evakuasi pukul 17.25 WIB, selesai pukul 20.45 WIB. Setelah dievakuasi jenazah kita serahkan ke pihak kepolisian untuk dibawa ke RS Polri Kramat Jati,” sambungnya.

    Sebelumnya, kuasa hukum korban, Enjel, menyatakan keluarga membuat laporan kehilangan pada Minggu (23/2/2025).

    “Ini hilang suaminya dari 16 Februari 2025. Pukul 07.00 WIB pagi dia masuk (toko) terus enggak keluar-keluar lagi berdasarkan CCTV (dari proyek) LRT kan jelas keliatan,” terangnya.

    Keluarga menduga JS dibunuh pekerja proyek renovasi toko.

    “Tujuan ke sini (toko) karena beliau lagi renovasi. Nah, beliau pamit kepada istrinya izin mau ke tempat biasa melihat tukang-tukangnya,” lanjutnya.

    Kasus ini terungkap setelah jasad korban ditemukan dicor dan ditutupi karpet di atasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jenazah Bos Ruko di Pulogadung Dicor Sedalam 1 Meter

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra) (Kompas.com/Febryan)