Kasus: pencurian

  • Ditreskrimum Polda Metro Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Condet

    Ditreskrimum Polda Metro Salurkan Bantuan ke Korban Banjir di Condet

    Jakarta

    Ditreskrimum Polda Metro Jaya (PMJ) turut serta dalam upaya pemulihan usai bencana banjir Jakarta. Jajaran Ditreskrimum PMJ menyalurkan berbagai bantuan kepada warga di posko banjir Masjid Al Hawi, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Jelang Operasi Pekat Jaya 2025 dengan sasaran pemberantasan kejahatan jalanan, Ditreskrimum Polda Metro Jaya terus bergerak memastikan kondisi keamanan para korban yang mengungsi, sekaligus mencegah adanya aksi kriminalitas di sekitar lokasi bencana,” kata Dirreskrimum PMJ Kombes Wira Satya Triputra dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).

    Ditreskrimum Polda Metro Jaya salurkan bantuan ke warga korban banjir di posko banjir Masjid Al Hawi, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto: dok. istimewa

    Dipimpin oleh Kabagbinopsnal AKBP Putranto, para personel Ditreskrimum PMJ meninjau dan memantau situasi di sekitar lokasi bencana banjir Condet. AKBP Putranto menyebut kondisi banjir mulai berangsur surut dan masyarakat mulai membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

    “Sembari memantau situasi keamanan di lokasi terdampak (banjir), kami juga turut menyerahkan bantuan peralatan kebersihan, semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ucap AKBP Putranto.

    Ditreskrimum Polda Metro Jaya salurkan bantuan ke warga korban banjir di posko banjir Masjid Al Hawi, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto: dok. istimewa

    Selain peralatan kebersihan, jajaran Ditreskrimum OMJ turut menyalurkan bantuan air minum, makanan anak, dan telur bagi para korban.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Semoga kehadiran kami bisa semakin menjamin keamanan serta memberi semangat bagi warga terdampak bencana,” ujarnya.

    Untuk diketahui, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Pekat Jaya 2025 mulai 7 Maret sampai 21 Maret 2025. Operasi ini bertujuan untuk memberantas kejahatan jalanan sekaligus menjamin keamanan masyarakat selama menjalankan ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah.

    “Operasi ini bertujuan menekan kriminalitas jalanan termasuk kejahatan yang berpotensi terjadi selama bulan suci Ramadan hingga jelang Idul Fitri. Target kami adalah para pelaku pencurian, premanisme, pemerasan, minuman keras, dan penyakit masyarakat lainnya” imbuh Kombes Wira Satya.

  • Pembunuh Pengemudi Ojol di Bekasi Ternyata Teman SD Korban, Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti – Halaman all

    Pembunuh Pengemudi Ojol di Bekasi Ternyata Teman SD Korban, Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pelaku pembunuhan terhadap seorang pria berinisial MAW (39) yang ditemukan tewas di dalam rumahnya di Jalan Nusa Penida 3, RT 005 RW 010, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, ditangkap polisi.

    Sehari-hari korban bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol).

    Pembunuh pengemudi ojol itu adalah pria berinisial HJ (43) yang merupakan teman SD korban.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan beberapa barang bukti disita, yakni balok atau sebatang kayu, motor dan pakaian milik korban, hingga tikar.

    Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya kini masih melakukan pendalaman setelah pelaku ditangkap, terutama motif pembunuhan.

    “Ada beberapa barang bukti yang pertama tadi balok ya balok sudah, kemudian ini motor milik korban yang diambil oleh pelaku, kemudian ada tikar dan pakaian milik korban,” ujar Ade Ary, Kamis (6/3/2025), dilansir Wartakotalive.com.

    “Jadi saat ditemukan itu korban berada dalam tumpukan tikar dan kasur, ini berawal dari penemuan jenazah beberapa hari lalu, kemudian dikembangkan di dalamnya akhirnya berhasil diungkap.”

    “Kemudian ada juga barang bukti hasil visum dan autopsi sementara yang sudah diamankan oleh penyidik,” papar Ade Ary.

    Pelaku Berusaha Hilangkan Barang Bukti

    Sebelum ditangkap, ternyata pelaku sempat berusaha menghilangkan barang bukti.

    Ade Ary menjelaskan, pelaku membuang ponsel dan tas MAW ke sungai di wilayah Aren Jaya setelah menghabisi nyawa korban.

    “Dalam perjalanan pulang, handphone dan tas milik korban dibuang ke sungai di daerah Kelurahan Aren Jaya untuk menghilangkan barang bukti,” ungkap Ade Ary, Kamis, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Setelah itu, pelaku melanjutkan perjalanan pulang dengan mengendarai sepeda motor milik korban.

    “Motor korban digunakan untuk pelaku, untuk aktivitas kerja sehari-hari sebagai sekuriti di sebuah mal,” lanjut Ade Ary.

    Kronologi Pembunuhan

    Awalnya pelaku yang merupakan teman SD korban meminta izin untuk menginap di rumah MAW selama beberapa hari sejak 17 Februari 2025.

    “Karena lokasi tempat kerja pelaku sebagai sekuriti di sebuah mall itu dekat dengan rumah korban,” kata Ade Ary.

    Niat jahat pelaku muncul ketika melihat korban tertidur beralaskan tikar di ruang tamu pada Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

    Pelaku pun berencana untuk mengambil motor, ponsel, dan uang milik korban.

    Pada saat yang bersamaan, pelaku melihat balok kayu yang terletak di dekat dapur.

    Pelaku pun langsung mengambilnya untuk menganiaya korban hingga tewas.

    “Pelaku menggunakan sebatang kayu tersebut memukul kepala korban bagian kanan bertubi-tubi sebanyak enam kali hingga mengeluarkan darah.”

    “Selanjutnya pelaku memukul satu kali pada bagian kanan perut korban,” tutur Ade Ary.

    Setelah memastikan MAW meninggal dunia, pelaku memindahkan korban yang sudah dibungkus tikar dan kasur ke bagian belakang rumah.

    “Jadi waktu penangkapannya kurang dari 24 jam.”

    “Penyidik gabungan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya berhasil mengamankan pelaku inisial HJ, lahir tahun 1982, tinggal di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi,” jelas Ade Ary.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan atau Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ternyata, Pengemudi Ojol Tewas di Rumahnya di Bekasi Dibunuh Oleh Teman SD dan TribunJakarta.com dengan judul Hilangkan Bukti, Pembunuh Driver Ojol Terbungkus Tikar di Bekasi Buang Tas dan HP Korban ke Sungai

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Berita lain terkait pembunuhan

  • Ini Mobil yang Jadi Incaran Maling di Jepang

    Ini Mobil yang Jadi Incaran Maling di Jepang

    Jakarta

    Selain menyandang gelar sebagai raja mobil dengan penjualan nomor satu, Toyota masuk dalam daftar kendaraan yang paling banyak dicuri di Jepang.

    Dikutip dari Carscoops, Asosiasi Asuransi Umum Jepang telah mengumpulkan data tentang pencurian mobil setiap tahun sejak tahun 2000. Toyota dan Lexus mengunci 10 tempat pertama dalam studi 2024.

    Land Cruiser dan Prado menjadi model paling banyak diincar para maling kendaraan bermotor di Jepang. Model tersebut masuk dalam puncak tangga mobil paling sering dicuri.

    Land Cruiser menyumbang 14,7 dari setiap 100 kendaraan curian di tabel 2023, angkanya melonjak menjadi 27,5 pada tahun 2024. Itu berarti lebih dari satu dari setiap empat mobil yang dicuri adalah Land Cruiser.

    Faktanya SUV off road itu berada di puncak daftar selama empat tahun berturut-turut.

    Setelah Land Cruiser muncul minivan Alphard, kemudian sedan Prius dan SUV Lexus LX.

    Model Lexus lainnya, RX, menempati posisi kelima, diikuti oleh Toyota Crown, minivan HiAce dan Velfire, sedan Lexus LS dan minivan Toyota Voxy.

    Sebanyak 2.499 unit pencurian mobil terjadi sepanjang 2024 di Jepang. Pencuri mobil di Jepang nampaknya lebih senang dengan model mobil yang gagah, lebih ke arah SUV.

    Berikut ini daftar mobil yang paling banyak dicuri di Jepang pada 2024:

    1. Toyota Land Cruiser: 688 unit
    2. Toyota Alphard: 289 unit
    3. Toyota Prius: 235 unit
    4. Lexus LX: 109 unit
    5. Lexus RX: 89 unit
    6. Toyota Crown: 62 unit
    7. Toyota HiAce: 43 unit
    8. Toyota Vellfire: 38 unit
    9. Lexus LX: 34 unit
    10. Toyota Voxy: 21 unit

    (riar/dry)

  • Detik-detik Driver Ojol di Bekasi Dibunuh Teman SD, Jasad Ditemukan Terbungkus Kasur di Rumah – Halaman all

    Detik-detik Driver Ojol di Bekasi Dibunuh Teman SD, Jasad Ditemukan Terbungkus Kasur di Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pengemudi ojek online (ojol) berinisial MAW (39) ditemukan tewas di rumahnya di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Senin (3/3/2025).

    Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap pelaku pembunuhan merupakan teman SD korban berinisial HJ (43).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan proses penangkapan pelaku dilakukan oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    “Pelaku sudah berhasil diamankan. Inisialnya HJ. Pelaku merupakan teman SD korban,” ungkapnya, Kamis (6/3/2025), dikutip dari WartaKotalive.com.

    Sejumlah barang bukti diamankan mulai balok, sepeda motor, baju korban hingga tikar.

    “Ada beberapa barang bukti yang pertama tadi balok ya balok sudah. Kemudian ini motor milik korban yang diambil oleh pelaku. Kemudian ada tikar dan pakaian milik korban,” terangnya.

    Hasil autopsi jenazah telah dikantongi dan akan dikembangkan.

    “Ini berawal dari penemuan jenazah ya beberapa hari lalu. Kemudian dikembangkan di dalamnya, akhirnya berhasil diungkap,” lanjutnya

    Akibat perbuatannya, HJ dapat dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan atau Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.

    Sebelumnya, Kombes Ade Ary menjelaskan jasad korban pertama kali ditemukan dua warga berinisial AGP dan HM.

    “Pihak kepolisian telah melakukan cek TKP dan olah TKP orang meninggal dunia diduga pembunuhan,” ujarnya.

    Ia menambahkan AGP curiga lantaran korban tidak ada kabar selama beberapa hari sehingga mendatangi rumahnya.

    “Kemudian saksi 1 bersama dengan saksi 2 inisiatif untuk mengecek ke rumah korban,” tukasnya.

    AGP dan HM sempat mengetok pintu rumah korban, tapi tak ada respon sehingga masuk melalui jendela.

    “Tetapi jendela tidak terkunci, lalu saksi 1 membuka kunci tambahan melalui jendela yang tidak terkunci,” tuturnya.

    Keduanya kaget ketika menemukan jasad korban terbungkus kasur.

    “Dan menemukan korban di ruang belakang dalam keadaan tidak bernyawa dan mengeluarkan bau tak sedap,” bebernya.

    Penemuan jasad kemudian dilaporkan ke kepolisian.

    “Kasat Reskrim Kompol Binsar Hatorangan Sianturi beserta Kanit Reskrim Polsek Rawalumbu AKP Ompi Indovina mendatangi TKP dan olah TKP,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ternyata, Pengemudi Ojol Tewas di Rumahnya di Bekasi Dibunuh Oleh Teman SD

    (Tribunnews.com/Mohay) (WartaKotalive.com/Ramadhan LQ)

  • Detik-detik Driver Ojol di Bekasi Dibunuh Teman SD, Jasad Ditemukan Terbungkus Kasur di Rumah – Halaman all

    Pembunuh Pengemudi Ojol di Bekasi Ternyata Teman SD, Polisi Sita Balok Kayu dan Tikar – Halaman all

    Laporan Wartawan Wartakotalive.com,  Ramadhan L Q

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menangkap pelaku pembunuhan terhadap seorang pria berinisial MAW (39) yang ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Nusa Penida 3, RT 005 RW 010, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Diketahui korban pembunuhan sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol).

    Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, pembunuh pengemudi ojol itu berinisial HJ (43).

    Penangkapan pelaku pembunuhan dilakukan oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    “Pelaku pembunuhan sudah berhasil diamankan, inisialnya HJ. Pelaku merupakan teman SD korban,” ujar Ade Ary, kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).

    Dari penangkapan pelaku pembunuhan, beberapa barang bukti disita yakni balok atau sebatang kayu, motor dan pakaian milik korban hingga tikar.

    “Ada beberapa barang bukti yang pertama tadi balok ya balok sudah, kemudian ini motor milik korban yang diambil oleh pelaku ya, kemudian ada tikar dan pakaian milik korban,” katanya.

    “Jadi saat ditemukan itu korban berada dalam tumpukan tikar dan kasur, ini berawal dari penemuan jenazah ya beberapa hari lalu kemudian dikembangkan di dalamnya akhirnya berhasil diungkap, kemudian ada juga barang bukti hasil visum dan otopsi sementara yang sudah di amankan oleh penyidik,” sambung dia.

    Kini, penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melalukan pendalaman usai pelaku ditangkap.

    Atas perbuatannya, HJ dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan atau Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.

     

  • Tampang Pria Pelaku Perampasan Kamera Milik Bule Prancis di Muara Baru Jakut – Halaman all

    Tampang Pria Pelaku Perampasan Kamera Milik Bule Prancis di Muara Baru Jakut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok berhasil menangkap tiga pria pelaku penodongan terhadap seorang wanita warga negara asing (WNA) asal Prancis di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. 

    Para pelaku diringkus kurang dari 12 jam setelah kejadian berlangsung.

    Korban, Marion Parent (41), menjadi sasaran aksi kejahatan saat sedang memotret suasana di sekitar tanggul Muara Baru bersama anak perempuannya yang masih balita.

    Peristiwa ini terjadi ketika Marion tengah fokus mengambil gambar, hingga tanpa disadari, tiga orang pria mendekatinya dengan modus menawarkan bantuan untuk mendapatkan sudut pemotretan yang lebih baik.

    Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana, ketiga pelaku memiliki peran berbeda dalam melancarkan aksinya.

    Awalnya, para pelaku mengamati korban yang tengah berada di tanggul bersama anaknya.

    Salah satu pelaku kemudian mendekati korban dan berpura-pura menawarkan bantuan untuk membantunya naik ke atas tanggul guna mendapatkan spot foto yang lebih baik.

    Tanpa curiga, Marion memperhatikan tawaran tersebut.

    Namun, saat korban hendak naik, salah satu pelaku tiba-tiba menodongkan pisau ke arahnya sambil mengatakan, “You have money’.

    Korban yang terkejut spontan menjawab bahwa ia tidak membawa uang.

    Situasi semakin menegangkan ketika para pelaku menyadari bahwa korban membawa kamera profesional.

    Dengan paksa, mereka merampas kamera tersebut dari tubuh korban dan segera melarikan diri dari lokasi.

    Marion kehilangan kamera Nikon Z7-II miliknya yang ditaksir bernilai sekitar Rp 30 juta.

    Beruntung, korban dan anaknya tidak mengalami luka fisik dalam insiden ini, tetapi mereka sempat mengalami trauma akibat ancaman kekerasan yang dilakukan pelaku.

    Penangkapan Pelaku dalam Waktu Singkat

    Setelah menerima laporan dari korban, tim Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok bergerak cepat melakukan penyelidikan.

    Dengan mengumpulkan bukti-bukti serta keterangan dari saksi di lokasi kejadian, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap ketiga pelaku dalam waktu kurang dari 12 jam.

    “Tiga orang pelaku berhasil kami tangkap dalam kurun waktu kurang dari 12 jam setelah kejadian. Ketiganya ditangkap di lokasi berbeda di sekitar permukiman padat penduduk Muara Baru,” ungkap AKP Ngurah pada Kamis (6/3/2025).

    Adapun ketiga tersangka yang berhasil diamankan adalah AP, UTA, dan TM. Polisi juga menyita barang bukti berupa pisau yang digunakan untuk mengancam korban.

    Ketiga pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok. Mereka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, yang ancaman hukumannya bisa mencapai 9 tahun penjara.

    “Para pelaku kami proses sesuai hukum yang berlaku, dan saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” tambah AKP Ngurah. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

     

  • Tembak Sopir Ekspedisi Sambil “Nyabu”, Brigadir Anton Tampil Agamis di Sidang Perdana 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Maret 2025

    Tembak Sopir Ekspedisi Sambil “Nyabu”, Brigadir Anton Tampil Agamis di Sidang Perdana Regional 6 Maret 2025

    Tembak Sopir Ekspedisi Sambil “Nyabu”, Brigadir Anton Tampil Agamis di Sidang Perdana
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com

    Sidang perdana
    dengan agenda pembacaan dakwaan terkait kasus polisi tembak warga di Kalimantan Tengah (Kalteng) digelar di
    Pengadilan Negeri Palangka Raya
    , Kamis (6/3/2025).
    Sidang pembacaan dakwaan untuk dua orang tersangka itu dilakukan secara bersamaan.
    Kedua tersangka, yakni
    Brigadir Anton Kurniawan
    Stiyanto (AKS) dan Muhammad Haryono (MH), hadir terpisah.
    Saat dihadirkan dalam
    sidang perdana
    itu, Brigadir Anton tampil agamis dengan mengenakan kopiah hitam dan baju tahanan kejaksaan.
    Menurut pengacaranya, Suriansyah Halim, sejak kasus ini terkuak ke publik hingga menjadi terdakwa, tidak mengubah kebiasaan Anton yang rajin beribadah seperti shalat dan puasa.
    “Kalau dari dakwaan di sidang perdana, tidak mengubah kebiasaan AK yang rajin shalat. Seperti di tahun sebelumnya, dia juga menjalankan puasa dan lain-lainnya,” ungkap Halim saat diwawancarai Kompas.com sebelum berjalannya sidang.
    Menurut Halim, tidak ada perubahan dari kebiasaan beribadah Anton.
    Namun, kliennya itu mengaku menyesal melakukan perbuatan kejinya yang menembak mati warga sembari menggunakan narkotika jenis sabu.
    “Kalau soal penyesalan, dia sangat menyesal. Terlihat sewaktu disanksi etik oleh kepolisian, dia tidak mengajukan upaya perlawanan seperti banding. Dia menerima karena menyadari kesalahannya, dia menyesal atas dirinya sendiri,” tutur Halim.
    Pada dasarnya, lanjut Halim, tersangka Anton sudah mengakui tentang pembunuhan itu.
    Kata Halim, tidak ada sanggahan dari Anton terkait dirinya yang memang membunuh warga, dalam hal ini sopir ekspedisi asal Banjarmasin bernama Budiman Arisandi, dengan menembak kepala korban.
    “Seperti pada pemberitaan sebelumnya, terdakwa AK sudah mengakui tentang pembunuhan itu. Tidak ada sanggahan dari Anton terkait masalah pembunuhan dan penembakan,” pungkasnya.
    Kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang diduga dilakukan oleh Brigadir Anton, oknum polisi dari Polresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), berawal dari niat tersangka untuk memalak sopir-sopir yang mengendarai mobil tanpa surat-menyurat alias mobil bodong.
    Anton dan Haryanto, tersangka lainnya, berkeliling di dalam kota, lalu melanjutkan perjalanan ke arah Banjarmasin. Saat sampai di daerah Jalan Trans Kalimantan, tepatnya di jalan layang Tumbang Nusa, kata Halim, Haryanto menawarkan Anton untuk nyabu di pinggir jalan.
    “Mereka nyabu di situ, sambil jalan, sambil tetap mencari mobil-mobil yang mencurigakan. Di sepanjang jalan itu, mobil yang mencurigakan dicek pelat, dan lain-lain, sampai Anton ketiduran. Tahu-tahu bangun kurang lebih jam 6 pagi di daerah Pulang Pisau,” ujar dia.
    Setelah itu, keduanya sampai di Palangka Raya pada siang hari. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke Kasongan. Sambil berjalan, mereka mengecek mobil-mobil yang mencurigakan.
     
    “Sampai di Km 38, Pos Lantas, lewat Km 39, mereka menemukan mobil pikap yang parkir di pinggir jalan. Mereka cek lagi mobil pikap itu, menurut aplikasi ada ketidakcocokan warna antara mobil yang di aplikasi dan yang ada berbeda,” ujar dia.
    Mereka kemudian menghampiri pengendara mobil tersebut untuk menanyakannya. Saat itu, Anton menggunakan pakaian bebas, tidak menggunakan pakaian dinas. Anton kemudian menemui sopir pikap tersebut.
    “Dia ketok pintu kaca, dibuka oleh sopir setengah. Si sopir itu, karena bangun tidur atau seperti apa, jawabannya agak keras,” ujar dia.
    Anton kemudian menanyakan sopir pikap, yang belakangan merupakan Budiman Arisandi itu, untuk mengecek surat-menyurat kendaraan. Emosi dengan korban Namun, sopir itu tidak percaya bahwa Anton adalah orang kepolisian. Akhirnya, Anton kembali ke mobilnya, namun diikuti oleh Budiman Arisandi.
    “Mereka berdebat lagi. Anton kan awalnya duduk di samping driver. Heri memindahkan senjata api (senpi) dari depan ke belakang, lalu dia bilang masuk saja (ke mobil), jangan ribut di pinggir jalan. Akhirnya mereka masuk, Anton masuk ke tengah, si korban masuk ke depan,” ujar dia.
    Namun, baru saja pintu mobil ditutup, lanjut Halim, Haryanto langsung menjalankan mobilnya. Anton kemudian mempertanyakan kenapa mobil langsung dijalankan. Ketiganya kemudian berdebat selama di dalam mobil.
    “Mereka tetap berdebat, akhirnya keluarlah kalimat bahwa kedua tersangka menyatakan mereka dari Polda Kalteng. Itu dikatakan Anton maupun Heri. Ujung-ujungnya, sopir bertanya, mana surat perintah. Saat dia tanya surat perintah, tapi tidak ada, lalu ada perdebatan. Karena Anton emosi, melihat di samping ada senpi, itu yang diambil Anton,” ujar dia.
    Kemudian, kata Halim, Anton menembakkan senpi itu ke kepala Budiman Arisandi dua kali. Posisi tembakan di bagian atas dan belakang kepala korban.
    “Jadi posisinya dia emosi, dalam pengaruh sabu-sabu, lalu makin emosi karena terpancing lagi debat, akhirnya ketembaklah dua kali,” ucapnya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sulitnya ‘Tendang’ Elon Musk dari Organisasi Ilmuwan Elit

    Sulitnya ‘Tendang’ Elon Musk dari Organisasi Ilmuwan Elit

    Jakarta

    Tak sedikit anggota dari Royal Society, perkumpulan ilmuwan legendaris, yang menyuarakan untuk mengeluarkan Elon Musk dari akademi ilmiah tersebut. Tapi nampaknya sulit untuk mewujudkannya.

    Dikutip dari BBC, mulai dari sembilan bulan lalu, para ilmuwan mengkhawatirkan kelakuan kontroversial Bos SpaceX tersebut. Bahkan, mereka menyebut Musk sebagai ‘ancaman untuk ilmu sains’.

    Pada Senin silam, diadakan pertemuan para member Royal Society. Akan tetapi, tidak ada keputusan untuk mengusir Musk dari akademi tersebut. Mereka pun terbagi dalam keputusan politik yang berbeda, ada yang setuju dan ternyata banyak juga yang tidak.

    Upaya untuk mencabut keanggotaan Elon Musk berpusat pada saran dari sejumlah besar anggota. Mereka menganggap tindakan miliarder itu ‘tidak sesuai’ dengan kode etik perkumpulan itu sendiri.

    Elon Musk diketahui melakukan pemotongan dana yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk penelitian ilmiah di AS, dalam perannya menjadi pemimpin Department of Government Efficiency (DOGE). Ayah dari 14 orang anak itu juga dituduh menyebarkan informasi yang menyesatkan di platform media sosial miliknya, X.

    Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan tersebut, Royal Society membahas masalah tersebut, dengan mengatakan bahwa anggota yang hadir sangat prihatin tentang nasib para ilmuwan di AS ‘di tengah ancaman pemotongan dana penelitian yang radikal’.

    “(Royal Society setuju — red) meninjau tindakan lebih lanjut yang potensial (untuk) melawan informasi yang salah dan serangan bermotif ideologis terhadap sains dan ilmuwan,” kata Royal Society.

    Sebelumnya ada anggota Royal Society yang dipecat. Dia adalah ilmuwan dan penulis Jerman Rudolf Erich Raspe dengan tuduhan melakukan pencurian dan penipuan. Namun, ini terjadi 250 tahun yang lalu.

    Lebih dari 3.300 ilmuwan telah mencantumkan nama mereka pada sebuah surat, yang ditulis oleh Prof Stephen Curry, profesor emeritus biologi struktural di Imperial College London. Meski bukan seorang anggota, dia menyatakan kekhawatiran mendalam tentang miliarder itu dan diam serta ketidakpedulian masyarakat sehubungan dengan kontroversi tersebut.

    Ada lebih dari 1.700 anggota Royal Society dan lebih dari 60 di antaranya telah menandatangani surat Prof Curry. Banyak lagi yang menyatakan kekhawatiran mereka tentang perilaku Elon Musk, jadi bukan tidak mungkin angka ini akan bertambah.

    Elon Musk belum menanggapi permintaan komentar yang dikirim BBC News melalui perusahaannya, Tesla dan Space X.

    (ask/ask)

  • Komplotan Pemerasan Bermodus Aplikasi Kencan Online di Jakarta Utara Dibekuk – Page 3

    Komplotan Pemerasan Bermodus Aplikasi Kencan Online di Jakarta Utara Dibekuk – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Subdit Resmob Polda Metro Jaya meringkus empat orang komplotan pemerasan bermodus kencan online di Jakarta Utara. Keempat pelaku kini telah ditetapkan menjadi tersangka, termasuk perempuan yang diajak kencan.

    “Statusnya sudah tersangka, sudah dilakukan penahanan,” ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy saat dikonfirmasi, Rabu (5/6/2025).

    Dalam perannya, pelaku Firli Dewi Pangesti alias Fitri bertugas untuk mencari korban lewat aplikasi kencan online ‘OMI’. Lalu pelaku Sudarna selaku eksekutor bersama-sama dengan Aly Akbar dan Dedeh Supriyatna yang memeras korban disertai dengan pengancaman.

    Ressa menyebut korban RPS kenalan dengan Fitri melalui aplikasi kencan OMI dan mengajak bermain di kosnya pada Minggu, 2 Maret 2025. Di lokasi, korban hanya berbincang satu sama lain hingga akhirnya tiga pelaku lainnya masuk ke kamar indekos RPS.

    “Salah satu pelaku mengaku sebagai suami Fitri dengan marah mengatakan kepada korban bahwa telah merebut istrinya (Fitri) dengan tuduhan selingkuh, sehingga pelaku mengeluarkan pisau yang diarahkan kepada korban,” ucap Ressa.

    Pelaku bahkan sempat mengancam korban bakal ditelanjangi karena dituduh selingkuh dengan istrinya.

    “Pelaku mengatakan, ‘enaknya lu pulang pakai celana dalam atau telanjang saja ya’,” ujar Ressa.

    Ketiga pelaku lantas meminta akses pin M-Banking milik korban dan mengorek isi rekeningnnya sehingga korban mengalami kerugian Rp6,5 juta.

    Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 365 KUHP dan atau Pasal 368 KUHP dalam perkara tindak pidana pencurian dengan kekerasan dan atau pemerasan.

     

    Reporter: Rahmat Baihaqi

    Sumber: Merdeka.com

    Aplikasi kencan online jadi platform populer untuk mencari jodoh. Sayangnya ada ancaman membayangi aplikasi ini.

  • Pura-pura Bantu, Dua Pria di Penjaringan Jakut Todong Fotografer Asal Prancis, Pelaku Gunakan Pisau – Halaman all

    Pura-pura Bantu, Dua Pria di Penjaringan Jakut Todong Fotografer Asal Prancis, Pelaku Gunakan Pisau – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Marion Parent (40), seorang fotografer warga negara asing (WNA) asal Prancis menjadi korban kejahatan di tanggul kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I Gusti Ngurah Putu Khrisna Narayana mengungkapkan, anggotanya sudah dikerahkan ke lokasi melakukan olah TKP awal serta pra rekonstruksi.

    Polisi juga telah memeriksa saksi-saksi di sekitar tanggul mengungkap siapa saja pelaku penodongan tersebut.

    Dari hasil penyelidikan, polisi telah mengantongi nama-nama pelaku yang terlibat dalam aksi pencurian dengan kekerasan itu.

    “Kita sudah mengantongi dari saksi-saksi di sekitar TKP yang kebetulan sempat melihat kejadian tersebut. Saat ini kita sudah mengantongi para calon-calon pelakunya, masih memerlukan penyelidikan secara lebih komprehensif,” ucap Ngurah, Rabu (5/3/2025).

    Diberitakan sebelumnya, Marion ditodong ketika sedang memotret suasana di sekitar tanggul Muara Baru bersama anak perempuannya yang masih balita.

    Tak cuma menodong korban, pelaku yang diduga lebih dari dua orang juga merampas kamera milik Marion yang harganya mencapai puluhan juta rupiah.

    Kronologis

    Kejadian bermula ketika korban sedang fokus melakukan pemotretan. Saat itu, Marion tiba-tiba dihampiri para pelaku.

    Mereka kemudian menawarkan membantu Marion naik ke atas tanggul supaya bisa mendapatkan area pengambilan gambar yang lebih baik.

    Salah satu pelaku tiba-tiba meminta uang kepada korban, sementara pelaku lainnya langsung menodongkan pisau ke arah Marion dan anaknya.

    Belum sampai di situ, pelaku juga langsung merampas kamera profesional yang masih disangkutkan korban di tubuhnya.

    “Korban menerangkan dalam kesaksiannya itu dilakukan pengancaman dengan pisau kemudian secara paksa, kamera ditarik oleh pelakunya,” jelas Ngurah.

    Atas kejadian ini, korban kehilangan kamera Nikon Z7-II miliknya yang harganya mencapai sekitar Rp 30 juta.

    Marion pun segera melaporkan pencurian dengan kekerasan ini ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Menurut Ngurah, polisi sudah menerima laporan korban dan melakukan olah TKP terkait penodongan ini.

    “Untuk pelakunya kita lakukan pengejaran,” pungkasnya.

    Penulis: Gerald Leonardo Agustino