Kasus: pencurian

  • Yoga Kurir Kehilangan 138 Paket Rugi Rp6 Juta, Pasrah Dipecat Imbas Motor Dicuri: Tak Bisa Kerja

    Yoga Kurir Kehilangan 138 Paket Rugi Rp6 Juta, Pasrah Dipecat Imbas Motor Dicuri: Tak Bisa Kerja

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib Yoga, kurir kehilangan 138 paket beserta motornya saat mengantarkan barang.

    Ia pasrah dipecat dari pekerjaannya imbas tak ada motor yang bisa digunakan.

    Motornya hilang dicuri.

    Yoga merupakan kurir paket asal Palembang.

    Insiden pencurian tersebut terjadi di Jalan Sirna Raga, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur Palembang Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang pada Kamis (13/3/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.

    Dalam video yang viral di media sosial, tampak seorang kurir paket Ekspedisi Shopee tersebut sedang mengantar barang di TKP (tempat kejadian perkara) yakni di Simpang 4 Setunggal Pipareja.

    Saat itu, motor miliknya ditinggalkan di pinggir jalan.

    Tidak lama berselang datang 4 pelaku yang mengunakan dua sepeda motor ke TKP.  

    Dua pelaku yang mengenakan baju biru dan hitam langsung mendekati motor korban, sedangkan dua pelaku lainnya berada di belakang mengintai situasi di TKP. 

    Dengan hitungan menit motor korban bertipe Honda Beat berwarna biru bernopol BG 3510 ADO dan paket Shopee yang hendak diantar korban dicuri oleh komplotan ini.

    Saat dijumpai di lokasi kejadian, Yoga mengatakan saat itu ia berjalan dari arah Simpang Abiassan.

    Saat itu ia turun dari motor dan mengunci stang sepeda motor namun kunci masih terpasang di kontaknya.

    “Saya turun mau kasih paket. Motor posisi stang terkunci tapi kunci masih dipasang di sana,” ujar Yoga, Jumat (14/3/2025), dikutip dari Tribun Sumsel.

     

    Tidak sampai satu menit, ada dua motor yang mendekat masing-masing berboncengan sepeda motor.

    Kemudian pelaku langsung membawa kabur motor bersama paketnya.

    Pelaku berjumlah empat orang dan berboncengan dua sepeda motor Honda Beat Street dan Scoopy.

    Dua dari empat pelaku menunjukkan diduga senjata api yang diselipkan ke pinggang.

    “Ada ibu-ibu yang meneriaki maling. Saya mau dekat tapi dua pelaku ada yang menunjukkan senjata di pinggangnya. Kemudian saya ikut motor ibu-ibu itu untuk mengejar para pelaku, namun tidak bisa dikejar lagi ,” katanya.

    Akibat peristiwa tersebut ia harus kehilangan sepeda motor beserta 138 paket yang belum sempat diantarnya, kalau dirupiahkan jumlah paket tersebut berkisar lebih dari Rp 6 juta.

    “Baru tiga paket kak yang diantar di hari itu. Kebanyakan paket yang hilang itu adalah pakaian,” ujarnya tampak lesu.

    Yoga mengaku, para konsumennya tidak marah atas kejadian tersebut, namun mereka meminta ganti rugi.

    Ada 138 paket yang hilang atau jika dirupiahkan sekitar Rp 6 juta.

    Bahkan tak cukup sampai disitu.

    Setelah kejadian ini, iapun lantas tak bisa bekerja.

    Bahkan, jika seminggu ini tak bekerja, ia berpotensi dipecat oleh perusahaannya.

    Yoga telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Ilir Timur II dan berharap pihak kepolisian bisa segera menangkap para pelaku.

    “Tidak ada motor, tidak bisa bekerja. Kalau seminggu tidak kerja, saya bisa dipecat, sekarang saya pasrah,” kata pria yang baru 3 bulan bekerja ini.

    Sementara, Kanit Ranmor Sat Reskrim Polrestabes Palembang Iptu Jhoni Palapa, saat di konfirmasi Sripoku.com mengaku sudah mengetahui video viral tersebut.

    “Ya kita unit Ranmor sudah mengetahu video viral tersebut,” ungkapnya. 

    Meski begitu, hingga kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan anggota opsnal Unit ranmor Polrestabes Palembang.

    “Masih kita lakukan penyelidikan, dan mengambil keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, guna menangkap pelaku,” tegasnya. 

    DAPAT BANTUAN – Yoga, kurir di Palembang yang viral usai kehilangan 138 paket beserta motornya karena dicuri mendapat bantuan dari Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, Minggu (16/3/2025). (KOLASE Tangkapan layar Instagram/@palembang.terciduk_id dan Tribun Sumsel/ Rachmad Kurniawan)

    Setelah kejadian tersebut, Wali Kota Palembang, Ratu Dewa bergerak cepat mendatangi kediaman Yoga.

    Momen tersebut diunggah salah satu Instagram @palembang.terciduk_id, Minggu (16/3/2025).

    Kedatangan Wali Kota Palembang ini untuk memberikan bantuan kepada Yoga.

    “Hari ini, saya mengunjungi Yoga yang kena musibah kemarin, saya ada bantuan sebagai tanda peduli sesama,” ujar Ratu Dewa, dikutip dari Tribun Sumsel.

    Ratu Dewa mengatakan kondisi Yoga yang kini masih syok atas musibah yang dialaminya.

    Kendati begitu, ia akan membantu mencarikan pekerjaan lagi untuk kurir tersebut.

    “Karena saya tahu, kondisinya lagi syok kan kejadian kemarin. Insha Allah, beliau berharap ke depannya mendapatkan pekerjaan lagi, ya kalau nanti ada bisa jadi saya kabari atau dia sudah dapat nanti. Ya Insha Allah kita bantu,” tambahnya.

    Sementara, Yoga berharap bisa mendapatkan pekerjaan lagi.

    “Harapan Yoga untuk sekarang, ya pasti ke depannya Yoga bisa bergabung lagi Pak, mohon bantuannya Pak,” ungkap Yoga.

    Tak lupa pula Yoga mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan oleh Wali Kota Palembang, yang bahkan menyempatkan waktu berkunjung ke rumahnya meski di tengah kesibukannya.

    “Makasih Bapak Ratu Dewa sudah berkunjung ke rumah Yoga, di sela-sela kesibukan Bapak.” tandasnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Kronologi Rampok Berkapak Rudapaksa dan Ancam Bunuh Wanita Penguni Rumah yang Sedang Tidur di Depok – Halaman all

    Kronologi Rampok Berkapak Rudapaksa dan Ancam Bunuh Wanita Penguni Rumah yang Sedang Tidur di Depok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kronologi seorang wanita berinisial Y (36) menjadi korban pemerkosaan oleh maling yang di rumahnya, Sabtu (15/3/2025) dini hari.

    Tak hanya pemerkosaan, ia bahkan menjadi korban percobaan pembunuhan di kediamannya sendiri.

    Peristiwa itu terjadi sekira pukul 01.28 WIB di Kampung Pulo, RT 01 RW 09, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.

    “Pencurian dengan kekerasan dan atau pemerkosaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365 dan atau 285 KUHP,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (18/3/2025).

    Sementara itu, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy mengungkapkan awal mula peristiwanya.

    Korban pada saat itu terbangun dari tidurnya, lalu terkejut mendapati pelaku sudah ada di dalam kamarnya.

    “Korban kaget setelah mengetahui dan melihat pelaku yang sudah berada di dalam kamar, menarik selimut yang digunakan korban,” ucap Ressa.

    “Dan pelaku saat itu membawa kapak, lalu mengancam korban menggunakan kapak agar membuka celana dan bajunya,” sambungnya.

    Dengan menggunakan kapak itu, pelaku juga mengancam korban untuk membunuhnya apabila korban teriak.

    “Setelah korban menuruti perintah pelaku, kemudian pelaku melakukan pemerkosaan terhadap korban,” tutur dia.

    Pelaku pun sempat mengambil handphone (HP) korban yang berada di kasur.

    Usai selesai melakukan aksinya, pelaku menyuruh korban untuk masuk ke kamar mandi.

    “Sementara pelaku kabur keluar. Setelah korban keluar kamar mandi, pelaku sudah tidak ada,” kata Ressa.

    “Namun, pintu dapur samping sudah terbuka serta jendela sebelah kiri rumah terbuka, yang diduga pelaku awalnya masuk ke dalam rumah melalui jendela tersebut,” lanjut dia.

    Setelah peristiwa itu, korban langsung membuat laporan polisi (LP) ke Polres Metro Depok.

    Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya kini sedang mengejar pelaku. (*)

  • Motor Pelajar SMK di Surabaya Dicuri, Aksi Pelaku Terekam CCTV, Kunci T Masih Menancap di Motor Lain

    Motor Pelajar SMK di Surabaya Dicuri, Aksi Pelaku Terekam CCTV, Kunci T Masih Menancap di Motor Lain

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Dua maling terekam kamera CCTV menyatroni permukiman di Jalan Balongsari Praja 2, Tandes, Surabaya, pada Minggu (2/3/2025) dini hari. 

    Sebuah motor Honda Beat bernopol L-6437-OH milik pelajar SMK putri berinisial FA (18), warga setempat, raib digondol maling. 

    Ceritanya, korban FA baru menyadari motornya hilang setelah diberi tahu oleh ibunya yang mendapati sejumlah keanehan kondisi teras rumah.

    Selain kondisi pintu teralis pagar teras terbuka, salah satu motor milik keluarganya juga sudah berpindah lokasi parkir di area lain. 

    Dan yang membuat kaget, ada motor yang seharusnya berada di parkiran tersebut, namun tidak ada, yakni motornya. 

    Ternyata motor FA hilang.

    FA pun memeriksa rekaman CCTV. Tampak motornya dicuri oleh dua orang sekitar pukul 05.35 WIB. 

    “Kayaknya ambilnya di jam 05.30 WIB-05.35 WIB membobol dua motor tapi motor satu gak bisa, kunci T pelaku nyantol gak bisa keluar, akhirnya dia bawa motor satunya,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Selasa (18/3/2025). 

    Akibat pencurian tersebut, FA mengalami kerugian hingga kisaran belasan juta rupiah.

    Apalagi motor tersebut sudah dibeli secara mengangsur hingga lunas sejak dua tahun lalu. 

    Namun, ia sudah melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat.

    Ia berharap para pelaku dapat segera ditangkap, juga motornya yang sudah terlanjur dicuri, bisa dikembalikan. 

    “Sudah lapor ke Polsek Tandes. Motor saya sudah lunas 2 tahun lalu. Kondisi motor parkir di teras, dan sudah dikunci setir,” katanya. 

    Dia mengatakan, kejadian pencurian motor di permukimannya bukan kasus pertama kali.

    Beberapa kasus pencurian motor sudah pernah terjadi menimpa tetangganya, beberapa waktu lalu. 

    “Di daerah saya ada 5 gang, dan sudah kena curi semua, terakhir bulan 1 kemarin di gang 3 rumah saya di gang 2,” pungkasnya. 

  • Duh, 3 Pelajar SD Asal Gresik Jadi Pelaku Curanmor di 4 TKP

    Duh, 3 Pelajar SD Asal Gresik Jadi Pelaku Curanmor di 4 TKP

    Gresik (beritajatim.com) – Kasus pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Kabupaten Gresik kembali terjadi. Mirisnya pelaku kali ini adalah tiga orang yang masih berstatus pelajar sekolah dasar (SD).

    Mereka adalah F (12), HR (9), dan NA (10). Yang membuat geleng-geleng kepala aksinya dilakukan di 4 tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda sebelum disergap petugas dari Polsekta Gresik saat menjalankan aksinya.

    Terungkapnya kasus curanmor ini bermula saat tiga pelaku tersebut tetangkap basah saat mendorong motor hasil curian di salah satu warung di Jalan Harun Thohir Gresik, Selasa (18/3) dini hari.

    Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu melalui Kapolsekta Gresik Iptu Suharto mengatakan, tiga pelajar tersebut sudah merencanakan menjalankan pencurian. Mereka berkumpul di rumah F untuk menyusun rencana sebelum menjalankan aksinya.

    “Sebelum membawa kabur motor curian, ketiga bocah itu melakukan survei di sekitar Jalan Harun Thohir Gresik untuk mencari target kendaraan yang tidak dikunci ganda. Setelah memastikan situasi aman, mereka kembali ke lokasi. Kemudian membawa kabur motor Yamaha Mio berwarna biru putih yang terparkir tanpa pengaman,” katanya.

    Sewaktu hendak membawa kabur motor curian. Mereka kepergok seorang warga bernama Muhammad Samlan Miladi (55), yang merasa curiga melihat mereka mendorong motor tersebut. Tanpa berpikir panjang, saksi melaporkan kasus ini ke Polsekta Gresik.

    “Ada laporan curanmor, tak butuh waktu lama, petugas dari Reskrim Polsekta Gresik langsung bergerak dan mengamankan ketiga bocah tersebut beserta barang bukti motor curian,” urai Iptu Suharto.

    Dalam pemeriksaannya, ketiga pelaku ini mengaku telah melakukan pencurian sepeda motor di empat lokasi berbeda. Diantaranya, Perum Pondok Permata Suci (PPS) mencuri satu unit motor Yamaha Mio. Selanjutnya di TKP Alun-Alun Kota juga menggasak motor Yamaha Mio hitam putih. Kemudian di Jalan Harun Thohir membawa kabur motor Honda Beat. Terakhir di parkiran pangkas rambut Jalan Harun Thohir Gresik, dimana satu unit motor Yamaha Mio biru putih juga turut dicuri.

    Salah satu korban, Ade Fajar Muslimin (35) mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 6 juta akibat aksi ketiga bocah ini. Polisi juga menyita barang bukti berupa satu unit Yamaha Mio W 6784 MR dan 18 kunci kontak yang diduga digunakan dalam aksi pencurian.

    “Karena para pelaku masih di bawah umur, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gresik untuk menentukan langkah hukum selanjutnya,” tutur Suharto.

    Modus baru pelaku curanmor yang melibatkan anak-anak terus didalami oleh polisi. Apakah ada pihak lain yang memanfaatkan mereka dalam aksi ini. [dny/kun]

  • Polres Ponorogo Amankan Pelaku Pencurian 14 HP, Ini Modusnya

    Polres Ponorogo Amankan Pelaku Pencurian 14 HP, Ini Modusnya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Ponorogo mengamankan pelaku pencurian handphone yang terjadi di sebuah konter di Kecamatan Balong. Tak tanggung-tanghung, pelaku bernama Suyanto (36),yang merupakan warga Kecamatan Ngebel itu mengembat 14 unit handphone. Akibat aksinya tersebut, korban atau pemilik konter mengalami kerugian sekitar Rp20 juta.

    “Kami tangkap pelaku pencurian HP saat berada di rumah orangtuanya di Kecamatan Ngrayun,” kata Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, Selasa (18/3/2025).

    Selain mengambil 14 unit handphone, pelaku juga mengambil uang sebesar Rp500 ribu yang disimpan di laci dalam konter. Usai mengambil belasan handphone tersebut, pelaku akhirnya menjual 10 unit handphone curiannya di wilayah Solo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

    “Sisanya masih 4 unit handphone masih dikuasai pelaku,” kata mantan Kasar Reskrim Polres Magetan tersebut.

    Rudi menjelaskan ke awak media bahwa pelaku berhasil masuk ke konter handphone tersebut dengan merusak gembok menggunakan linggis yang sudan dibawanya sebelumnya. Usai berhasil merusak gembok, pelaku masuk mengambil handphone yang di simpan di etalase.

    “Pelaku sudah mengamati sebelumnya, baru malamnya dieksekusi. Pelaku sudah membawa linggis untuk mencongkel gembok dan pintu konter,” katanya.

    Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, yakni sepeda motor sebagai sarana pelaku untuk beraksi. Selain itu, juga ada handphone, dan gembok yang ada di lokasi kejadian. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman penjara 7 tahun.

    “Pasal yang diterapkan oleh penyidik yakni pasal 363 KUHP, dengan ancaman hukuman 7 tahun,” pungkasnya. [end/beq]

  • Polsek Kayangan Diserang Massa, Polisi Bantah Dipicu Uang Damai

    Polsek Kayangan Diserang Massa, Polisi Bantah Dipicu Uang Damai

    Lombok Utara, Beritasatu.com – Polsek Kayangan di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) diserang massa pada Senin (17/3/2025) malam. Aksi tersebut terjadi karena warga marah ada seorang pemuda bunuh diri setelah dilaporkan ke polisi atas tuduhan mencuri hand phone.

    Sempat juga beredar informasi pihak Polsek Kayangan meminta uang untuk mendamaikan kasus dugaan pencurian tersebut sehingga memicu amarah massa. Namun, Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta membantahnya.

    “Untuk isu permintaan uang damai hal itu tidak ada, namun tetap kita melakukan penyelidikan termasuk motif dari penyerangan sampai saat ini kita masih dalam penyelidikan,” katanya, Selasa (18/3/2025).

    Agus Purwanta mengatakan penyerangan Polsek Kayangan oleh warga dari Desa Sesait diduga dipicu oleh kesalahpahaman informasi terkait penanganan kasus pencurian HP.

    “Adanya kesalahpahaman informasi yang beredar di masyarakat hingga terkait dengan perkara yang ditangani oleh Polsek Kayangan,” ujarnya.

    Menurut dia kasus itu bermula dari laporan terkait pencurian yang ditangani oleh Polsek Kayangan. Terlapor atau orang yang dituduh mencuri tidak ditahan.

    “Kesalahpahaman ini terlapor pencurian yang ditangani oleh Polsek Kayangan, namun tidak dilakukan penahanan,” ujar Agus.

    Diduga depresi dituduh mencuri, pemuda tersebut akhirnya gantung diri di rumahnya. Mengetahui korban meninggal setelah dilapor ke polisi, warga kemudian marah lalu menyerang Polsek Kayangan.

    “Terlapor tersebut gantung diri di rumahnya, mungkin karena adanya kesalahan informasi yang beredar di masyarakat sehingga terjadi aksi spontanitas masyarakat melakukan aksi ke Polsek Kayangan,” tutur Agus Purwanta.

    Akibat penyerangan tersebut, sejumlah fasilitas di Polsek Kayangan rusak. “Di antaranya dua unit sepeda motor dinas, satu unit komputer, laptop, pagar polsek, dan beberapa bagian kacanya pecah,” ungkap kapolres.

    Polisi melakukan pendekatan ke tokoh-tokoh masyarakat agar tidak ada serangan lanjutan.

    Polres Lombok Utara masih terus menyelidiki kasus penyerangan Polsek Kayangan oleh warga. “Jika ada hal-hal penyimpangan lain nanti kita sampaikan,” kata Agus Purwanta.

  • Polda Metro Jaya imbau masyarakat waspadai kejahatan di rumah kosong

    Polda Metro Jaya imbau masyarakat waspadai kejahatan di rumah kosong

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyebutkan masyarakat harus mewaspadai tindak kejahatan di rumah-rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya saat mudik lebaran ke kampung halamannya.

    “Rumah kosong yang ditinggalkan pemudik itu juga menjadi atensi. Mohon menginformasikan kepada Bapak RT, RW setempat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Ade Ary menyebutkan Polda Metro terus bekerja sama dengan semua pihak mulai dari tingkat RT, RW hingga tokoh pemuda untuk membangun sistem keamanan.

    Dia juga menyebutkan ada satu modus yang digunakan para spesialis pencuri atau sindikat curat di rumah kosong.

    “Mereka dengan mudah membaca, karena proses pencurian atau sindikat ini pasti diawali dengan perencanaan yang matang. Mereka kadang keliling. Salah satu indikatornya yang paling gampang kalau rumah ini kosong, lampunya menyala,” kata Ade Ary.

    Ketika meninggalkan rumah dengan keadaan kosong dan menyalakan lampu, dia meminta agar para pemudik untuk menitipkan rumahnya ke lingkungan sekitar seperti Ketua RT atau RW.

    “Jika lampunya siang-siang menyala, sudah pasti orangnya enggak ada. Ini harus diwaspadai karena sindikat pencuri rumah kosong ini dia mobile dan merencanakan. Mereka merencanakan dengan baik ya,” ujarnya.

    Selain itu, masyarakat juga bisa melaporkan dengan menghubungi hotline 110 bila ada gangguan keamanan dan ketertiban.

    “Jadi silahkan menghubungi 110. Nanti akan kami lakukan patroli, kami mohon kerjasama dari semua pihak untuk pendataan sehingga dilakukan patroli secara intensif,” ucap Ade Ary.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pernah Bikin Warga Surabaya Meninggal, Residivis Jambret Kembali Dibui

    Pernah Bikin Warga Surabaya Meninggal, Residivis Jambret Kembali Dibui

    Surabaya (beritajatim.com) Agus Harianto, jambret yang pernah membuat korbannya, seorang warga Surabaya meninggal dunia kembali dibui oleh polisi. Ia ditangkap lantaran kembali melakukan aksi jambret di Jalan Banyu Urip, Jumat (14/3/2025) kemarin.

    Kapolsek Sawahan AKP Kiki Tyas Titisari mengatakan, saat beraksi pada Jumat kemarin, Agus Harianto bersama rekannya gagal menjambret korbannya. Agus ditangkap warga dan dihakimi massa namun rekannya berhasil kabur.

    “Tersangka AH beraksi bersama dengan rekannya berinisial R yang berhasil kabur dari kejaran warga di Banyu Urip kemarin. Saat ini, kami masih melakukan pengejaran kepada R,” kata Kiki, Selasa (18/03/2025).

    Kejadian penjambretan itu bermula ketika korban yang saat itu mengendarai sepeda motor tiba-tiba dipepet oleh kedua pelaku yang mengendarai Yamaha Vixion S 4362 JAK sekitar pukul 01.00 WIB. Tersangka Agus saat itu berperan sebagai eksekutor dan berhasil mengambil tas korban.

    Namun, aksinya diketahui oleh sejumlah pengemudi motor yang langsung melakukan pengejaran. Akhirnya Agus diamankan dan ditinggal oleh rekannya.

    “Korban yang kaget lalu jatuh dari sepeda motornya. Korban mendapatkan luka di pipi kanan dan patah gigi atas. Juga tangan kanannya sampai saat ini masih sakit,” imbuh Kiki.

    Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti sebuah tas selempang milik korban yang berisi dompet berisi uang tunai Rp25 ribu, tempat bekal nasi dan 1 botol minuman ringan.

    Atas perbuatannya, tersangka dijerat menggunakan Pasal 365 KUHP terkait pencurian dengan kekerasan, dan terancam menjalani hukuman diatas 5 tahun penjara. [ang/beq]

  • Sosok ASN Diduga Depresi Akhiri Hidup Dituduh Curi HP hingga Warga Bakar Mapolsek Kayangan – Halaman all

    Sosok ASN Diduga Depresi Akhiri Hidup Dituduh Curi HP hingga Warga Bakar Mapolsek Kayangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Kasubsi Humas Polres Lombok Utara Ipda Made Wiryawan membenarkan adanya peristiwa kericuhan di Polsek Kayangan, namun belum mengetahui penyebab kejadian tersebut.  

    Made Wiryawan belum memberi penjelasan terkait pemicu kemarahan warga sampai merusak kantor Polsek Kayangan pada Senin (17/3/2025).

    “Iya benar ada kejadian itu (kericuhan), soal penyebabnya kami belum tahu, informasinya masih simpang siur,” kata Wiryawan via WhatsApp, Selasa (18/3/2025).

    Sementara itu, dari informasi yang dihimpun Tribun Lombok, insiden ini diduga dipicu kemarahan warga karena ada satu warga mengalami depresi hingga akhiri hidup setelah diperiksa polisi.

    Sore hari sebelumnya, warga atas nama Rizkil Watoni, seorang ASN, staf Bidang Tata Ruang DPUPP-PKP dikabarkan akhiri hidup. 

    Diduga dia menghabisi nyawa sendiri karena depresi dituduh mencuri handphone di salah satu toko modern.

    Terduga pelaku diduga stres setelah keluar dari tahanan sementara. 
    Usai menjalani pemeriksaan di Polsek Kayangan, terduga pelaku pulang dan semakin tertekan sampai nekat menghabisi nyawa sendiri.  

    Sebelum akhiri hidup dia sempat bercerita kepada keluarga bahwa dia tidak mencuri, tapi salah ambil barang saat belanja. 

    Mendengar cerita ini, warga yang mengenal korban sebagai anak yang baik kemudian melampiaskan kemarahan dengan menyerbu kantor polisi.

    Warga menyerang kantor Polsek Kayangan Lombok Utara. Warga juga membakar kendaraan yang ada di markas polisi tersebut. 

    Hingga saat ini belum ada keterangan dari pihak kepolisian terkait insiden tersebut. 

    Tribun Lombok masih berusaha mendapatkan keterangan terkait hal ini. 

     

    Sosok ASN Rizkil Watoni

    Sang ayah Nasruddin menceritakan, Rizkil Watoni adalah sosok pemuda baik yang menjadi tulang punggung keluarga. 

    Dia merupakan pemuda yang gigih dan berprestasi.

    Setelah lulus SMA ia merantau menjadi Pekerja Migran untuk mencari biaya kuliah. 

    Akhirnya dia mendapatkan beasiswa di salah satu kampus di Malang, Jawa Timur. 

    Pada 2023, ia lulus menjadi ASN PPPK, menjadi staf teknis di Dinas PUPR Kabupaten Lombok Utara.  

    Meski sudah menjadi ASN, untuk menopang beban hidup keluarga Rizkil Watoni juga berjualan es keliling setelah pulang dari kantornya. 

    Di kampung, ia dikenal sebagai pemuda yang taat ibadah. 

    Dengan kejadian ini, pihak keluarga merasa begitu terpukul.

    WARGA BAKAR POLSEK – Nasruddin, ayah Rizkil Watoni menunjukkan surat perjanjian damai dalam kasus dugaan pencurian HP usai mediasi di Polsek Kayangan, Senin (18/3/2025). Tapi sang anak memilih mengakhiri hidup karena diduga mendapat tekanan dari oknum kepolisian.

    Kini, Nasruddin dan pihak keluarga berharap agar oknum polisi yang diduga menekan mental anaknya diberhentikan dari instansi kepolisian.

    Begitu juga dengan pelaku yang memviralkan video isi CCTV di toko modern tersebut agar dapat ditindak. 

    “Harapan kami, kami bisa mendapatkan keadilan, oknum aparat yang kami duga menekan anak kami hingga depresi diberhentikan dari kepolisian, lalu yang viralin video itu ditangkap,” tegas Nasruddin.

     

    Penjelasan Polisi

    Sementara itu saat dikonfirmasi terkait dugaan oknum polisi yang menekan korban sampai depresi, Kasubsi Humas Polres Lombok Utara Ipda Made Wiryawan belum memberikan jawaban.  

    Terpisah, Kapolda NTB Irjen Hadi Gunawan, pada malam kejadian penyerangan markas, turun ke lokasi untuk mengecek kondisi. 

    Saat ini Polda NTB tengah menyelidiki pemicu penyerangan tersebut.

    MAPOLSEK KAYANGAN DIBAKAR – Tangkapan layar video yang diterima Tribunnews memperlihatkan Mapolsek Kayangan di Nusa Tenggara Barat dirusak dan dibakar oleh sejumlah warga pada Senin, (17/3/2025), pukul 18.30 Wita. (Dok. Polda NTB)

    Untuk diketahui, Mapolsek Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dirusak dan dibakar oleh sejumlah orang, Senin, (17/3/2025), pukul 18.30 Wita.

    Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews dari Siaga Ops II Polda NTB, perusakan itu diduga dilakukan oleh warga Dusun Lokok Are, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan.

    Perusakan itu disebut dikoordinir oleh seorang warga yang bernama Hamdan.

    Menurut video yang didapatkan Tribunnews, terlihat ada sejumlah orang yang membawa benda panjang yang terlihat seperti tongkat.

    Benda itu tampak dihantamkan ke jendela untuk memecahkan kaca.

    Kemudian, terlihat ada api besar yang berkobar di dekat pagar. 

     

     
     

     
     
       

  • Eks Karyawan Bobol Toko di Pandeglang karena Kesal Dipecat Bos

    Eks Karyawan Bobol Toko di Pandeglang karena Kesal Dipecat Bos

    Jakarta

    Polsek Cikedal mengamankan dua orang pelaku yang membobol toko di Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, Banten. Satu pelaku diketahui merupakan mantan karyawan toko.

    “Iya (pelaku) mantan karyawan,” kata Kanit Reskrim Polsek Cikedal Bripka M Ridwan saat dikonfirmasi, Senin (17/3/2025).

    Ridwan mengatakan kedua pelaku inisial RD, mantan karyawan dan G. Menurutnya, peristiwa itu terungkap saat pemilik toko curiga melihat RD berada di sekitar toko. Kemudian pemilik melakukan interogasi dan pelaku mengaku telah melakukan pencurian dengan merusak kunci gembok.

    “Yang diamankan pertama RD dengan merusak kunci gembok pakai obeng,” ucap Ridwan.

    Dalam menjalankan aksinya, RD dibantu oleh pelaku G yang ditangkap polisi setelah petugas kepolisian Cikedal memancing pelaku dengan menggunakan handphone RD.

    “Akhirnya anggota memancing pelaku G yang bawa barang, dari handphone pelaku RD dengan alasan bensin habis, kemudian pelaku G puter balik lagi,” ucapnya.

    “Minyak goreng 50 dus, sama susu kaleng 10 dus. Kerugian ditaksir Rp 15 juta,” ujarnya.

    Ridwan masih mendalami modus pelaku melakukan pencurian. Ridwan menduga aksi itu dilakukan karena pelaku sakit hati karena dipecat sebagai karyawan.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu