Kasus: pencurian

  • Polisi siapkan sejumlah mitigasi saat mudik dan Lebaran 2025

    Polisi siapkan sejumlah mitigasi saat mudik dan Lebaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyiapkan sejumlah mitigasi menjelang mudik dan perayaan Lebaran atau Idul Fitri 2025 di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    “Kita sudah melakukan upaya-upaya persiapan, yang pertama, bagi warga masyarakat yang akan meninggalkan kota Jakarta, kami mengimbau keamanan dan keselamatan propertinya, salah satunya kebakaran,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto saat memimpin Apel Gelar Pasukan persiapan Operasi Ketupat Jaya 2025 di Monas, Jumat.

    Kemudian Karyoto juga menyebutkan selain kebakaran, jangan sampai properti yang ditinggalkan menjadi potensi untuk dilakukan pencurian.

    “Disini saya mengimbau kepada yang mau mudik, alangkah baiknya menitipkan rumahnya kepada tetangganya atau kalau memang di situ ada sekuriti, ya kepada sekuriti sehingga tempat-tempat yang ditinggalkan akan dipantau oleh sekuriti maupun warga masyarakat,” katanya.

    Kemudian Karyoto juga telah berkoordinasi dengan Polres, Polsek dan Kodam telah siap dijadikan tempat penitipan properti.

    “Kami juga kemarin sudah mengingatkan kepada staf-staf kami, para Kapolres administrasikan yang baik. Jangan sampai nanti menitipkan tapi setelah mengambil ada kekecewaan. Artinya, kondisinya bagaimana, jangan sampai misalnya tiba-tiba lupa menutup kaca jendela mobil, lupa mengunci, ada barang hilang saling menuduh,” katanya.

    Kemudian, Kapolda juga sudah menyiapkan pos-pos secara terpadu di sejumlah jalur mudik yang jumlahnya ada ratusan.

    “Mudah-mudahan dimana ada polisi, di situ ada TNI, di situ ada Satpol PP. Kalau ada kebutuhan masyarakat yang mendadak, masalah kesehatan, di situ ada Dinas Kesehatan,” kata Karyoto.

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho optimistis Operasi Ketupat 2025 berjalan lancar karena berbagai strategi telah dipersiapkan dengan baik bersama kementerian/lembaga, baik dari sisi administrasi, teknis, hingga taktis.

    Agus menjelaskan persiapan yang dilakukan berdasarkan evaluasi dan catatan dari pelaksanaan Operasi Ketupat tahun-tahun sebelumnya mulai dari survei hingga mitigasi lapangan secara berkala.

    “Korlantas Polri bersama ‘stakeholder’ sudah melakukan survei, mitigasi, dan bahkan evaluasi, membandingkan, me-review (meninjau) kembali Operasi Ketupat tahun lalu dari 2023–2024 dan saat ini semua sudah punya rumusan dan sebenarnya untuk melakukan kegiatan yang akan dilakukan,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ayah dan Anak Curi 760 Kg Gabah, Satu Pelaku Ditangkap dan Satu DPO

    Ayah dan Anak Curi 760 Kg Gabah, Satu Pelaku Ditangkap dan Satu DPO

    JABAR EKSPRES – Polres Ciamis berhasil mengungkap kasus pencurian gabah sebanyak 760 kg di penggilingan padi milik H. Ucu Suherman di Dusun Tamansari, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.

    Kejadian yang terjadi Senin (17/3/2025) sekitar pukul 04.30 WIB itu melibatkan dua pelaku, dengan satu tersangka berhasil diamankan dan satu lainnya masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

    Kapolres Ciamis AKBP Akmal, didampingi Kasat Reskrim AKP Carsono, menjelaskan pelaku masuk ke lokasi dengan memanjat genting dan merusak pintu penggilingan padi.

    “Mereka mengangkut gabah menggunakan dua mobil Toyota Avanza hitam bernomor polisi D-1751-LU dan B-1190-FMB. Saat warga mencurigai aktivitas tersebut, pelaku kabur dengan melompat ke Sungai Ciseel,” papar Akmal, Jumat (21/3/2025).

    BACA JUGA: Tirta Galuh Ciamis Gratiskan Tagihan Air 370 Masjid dan Musola Selama Ramadan

    Setelah olah TKP, petugas menemukan 19 karung gabah (760 kg) dan 30 kg beras senilai Rp8 juta. Pengejaran pun dilakukan ke wilayah sekitar sungai.

    “Pada pukul 07.00 WIB, kami mendapat laporan warga tentang seorang pria yang meminta pakaian dan arah ke Ciamis. Dari situ, tersangka DD (23) asal Kecamatan Cikatomas, Tasikmalaya, berhasil diamankan,” jelas Akmal.

    Sementara itu, rekannya, RP (64) yang merupakan ayah kandung DD, masih buron dan masuk DPO. Keduanya diduga terlibat dalam sejumlah pencurian serupa di wilayah Ciamis dan Tasikmalaya.

    “Kami menjerat tersangka dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan yang ancamannya maksimal 7 tahun penjara. Pengembangan kasus masih terus dilakukan,” tegas Kapolres.

    BACA JUGA: Pemkab Ciamis Gelontorkan Rp140 Miliar untuk Program Ramadan 2025

    Barang bukti yang disita meliputi dua mobil Avanza, gabah, dan beras curian. AKBP Akmal juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan.

    “Pelaku yang masih buron diperkirakan bersembunyi di sekitar lokasi. Kami berkoordinasi dengan warga untuk mempercepat penangkapan,” tambahnya.

    Hingga berita ini diturunkan, penyidik masih mendalami jaringan dan lokasi lain yang menjadi target pelaku. (CEP)

  • Kim Jong Un Rekrut 90 Ahli AI, Bantu Hacker Korea Curi Data dan Kripto

    Kim Jong Un Rekrut 90 Ahli AI, Bantu Hacker Korea Curi Data dan Kripto

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kim Jong Un memerintahkan pendirian unit khusus untuk riset dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk aktivitas hacking, termasuk pencurian data.

    Daily NK melaporkan unit yang berada di bawah Biro Mata-Mata tentara Korea Utara (RGB) tersebut diberi nama “Research Center 227” (pusat riset 227).

    “Pada akhir Februari, Komandan Tertinggi mengeluarkan perintah untuk RGB untuk di bawah Departemen Staf Jenderal untuk meningkatkan kapabilitas perang informasi di luar negeri. Perintah ini termasuk instruksi untuk mendirikan Research Center 227 untuk riset teknologi peretasan,” kata narasumber Daily NK..”

    Narasumber yang sama menyatakan pusat ini akan lebih fokus dalam mengembangkan teknologi dan software hacker dibanding dalam penggalangan informasi militer. Langkah ini dinilai merupakan bagian dari strategi Korut untuk menembus sistem keamanan siber negara-negara barat sambil meningkatkan kemampuan hacker untuk mencuri informasi dan aset serta mengganggu jaringan komputer.

    Salah satu misi utama unit Research Center 227 adalah mengembangkan teknologi pencurian informasi berbasis AI. Selain itu, unit tersebut memiliki misi untuk meneliti cara membobol jaringan keamanan serta meretas aset finansial. 

    RGB berencana merekrut 90 ahli komputer untuk ditugaskan di unit Research Center 227. Mereka sedang menyeleksi lulusan terbaik dari universitas terbaik, termasuk dari program doktoral.

    “Personel yang terpilih adalah talenta yang mengambil jurusan pengembangan software, sistem otomatisasi, serta keamanan informasi,” kata narasumber yang tinggal di Korut.

    Tugas mereka bukan sebagai pelaku peretasan, yang saat ini dilakukan oleh hacker di berbagai lokasi di Korut. Research Center 227 fokus untuk mengembangkan software yang bisa digunakan oleh hacker pada masa depan.

    (dem/dem)

  • Perusahaan Teknologi AS Mau Investasi di RI, Bikin Alat Penangkal Deepfake

    Perusahaan Teknologi AS Mau Investasi di RI, Bikin Alat Penangkal Deepfake

    Jakarta

    Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM bersama Tools for Humanity Corporation (TFH) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki peluang investasi di sektor digital Indonesia. Kerja sama ini berfokus pada fasilitasi investasi TFH dalam pengembangan dan produksi Orb.

    Alat tersebut merupakan perangkat kamera khusus yang digunakan dalam sistem identitas digital berbasis kecerdasan buatan, World ID. TFH adalah perusahaan teknologi global berbasis di Amerika Serikat yang mengembangkan World ID, sebuah sistem verifikasi digital yang memastikan identitas seseorang.

    World ID memungkinkan pembuktian identitas di website, aplikasi, dan dunia online, tanpa perlu membagikan data pribadi. Kehadiran teknologi ini dipercaya dapat memperkuat keamanan digital dan verifikasi anti-bot, seiring dengan meningkatnya ancaman seperti deepfakes, pencurian identitas, dan serangan siber berbasis AI.

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, menegaskan investasi di sektor digital sejalan dengan Visi Digital 2045 yang bertujuan menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan kolaboratif. Menurutnya, pemerintah terus berkomitmen untuk mempercepat agenda ini.

    “Indonesia telah menetapkan Visi Digital 2045 yang berfokus pada inovasi sebagai penggerak utama ekosistem digital. Dalam Rencana Pembangunan Nasional 2025-2029 dan Asta Cita Presiden Prabowo, transformasi digital menjadi pilar utama dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing global Indonesia,” jelas Todotua dalam keterangan tertulis, Jumat (21/3/2025).

    Todotua memaparkan potensi besar dalam ekonomi digital yang mencapai US$ 130 miliar pada tahun ini. Pertumbuhan ini akan didorong oleh investasi infrastruktur, peningkatan akses internet, inovasi di berbagai sektor seperti fintech, healthtech, dan edtech, serta populasi muda yang melek teknologi.

    “Proyeksi pasar digital kita yang mencapai US$ 130 miliar pada 2025 dan potensi tumbuh hingga US$ 360 miliar pada 2030 menunjukkan betapa pentingnya investasi di sektor ini, termasuk di bidang kecerdasan buatan yang akan menyumbang signifikan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional,” ujar Todotua.

    Sementara itu, Damien Kieran, Chief Legal and Privacy Officer TFH, menyoroti potensi besar Indonesia dalam ekosistem digital global dan komitmen TFH dalam mendukung pertumbuhan industri teknologi nasional.

    “Indonesia berada di garis depan transformasi digital Asia, dan di bawah visi Presiden Prabowo serta kepemimpinan Menteri Rosan dan Wakil Menteri Todotua, negara ini berada dalam posisi yang tepat untuk semakin mempercepat perannya sebagai pusat teknologi regional dan global,” ungkap Kieran.

    Kieran juga mengakui percepatan ekonomi digital membawa tantangan seperti peningkatan risiko penipuan berbasis AI, deepfake, dan pencurian identitas. Teknologi World ID yang didukung oleh perangkat Orb, menawarkan solusi verifikasi identitas berbasis privasi melalui pemindaian iris unik, tanpa menyimpan data pribadi.

    “Dengan dukungan dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, kami berkomitmen untuk mengeksplorasi peluang perakitan Orb di Indonesia, tidak hanya untuk pasar domestik tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara,” jelas Damien.

    TFH telah memulai kehadirannya di Indonesia sejak Februari lalu melalui peluncuran Orb di Jakarta. Melalui MoU ini, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM akan memberikan dukungan dalam hal fasilitasi proses perizinan investasi, serta membantu TFH mengidentifikasi insentif yang tersedia sesuai dengan regulasi yang berlaku.

    Di sisi lain, TFH akan mengidentifikasi mitra industri lokal yang berpotensi mendukung produksi Orb, melakukan investasi dalam pengembangan fasilitas produksi, serta memberikan dukungan teknis dan pelatihan bagi mitra lokal.

    (ily/fdl)

  • 5 Populer Regional: Viral Ormas Minta THR di Pabrik Bekasi – 3 Bocah SD di Gresik Curi Motor – Halaman all

    5 Populer Regional: Viral Ormas Minta THR di Pabrik Bekasi – 3 Bocah SD di Gresik Curi Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita populer regional dimulai dari viralnya organisasi masyarakat (ormas) yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) ke pabrik di Bekasi, Jawa Barat.

    Insiden tersebut terjadi pada sebuah pabrik plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, pada Senin (17/3/2025) sekira pukul 11.00 WIB.

    Polisi dari jajaran Polsek Bantargebang masih mendalami kasus ini.

    Kemudian ada kasus 3 bocah Sekolah Dasar (SD) nekat curi motor di Gresik, Jawa Timur.

    Ketiga pelaku adalah F (12), HR (9), dan HR (10) yang sudah beraksi sebanyak 4 kali di lokasi berbeda.

    Motifnya, ketiga bocah SD itu butuh uang karena ingin main di Timezone.

    Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

    Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria memaksa meminta tunjangan hari raya (THR) ke sebuah pabrik di Cikiwul, Bekasi, Jawa Barat menjadi viral di media sosial.

    Tampak pria itu berdebat dengan seorang satpam yang bekerja di pabrik tersebut.

    Dalam keterangan yang beredar, satpam itu berinisiatif memberikan uang ke pria itu.

    Namun, karena jumlahnya tak seberapa, pria itu langsung menolak mentah-mentah pemberian satpam itu.

    Pria itu bersikeras ingin bertemu dengan pimpinan perusahaan pabrik tersebut untuk meminta jatah THR.

    Dia juga menunjukkan surat proposal permintaan THR kepada satpam itu untuk diteruskan ke pimpinan perusahaan.

    Tampak satpam tersebut meladeni pria itu dengan tenang meskipun mendapatkan intimidasi.

    Baca selengkapnya.

    TEMPAT SABUNG AYAM – Lokasi judi sabung ayam yang menyebabkan 3 anggota Polsek Negara Batin, Way Kanan, Lampung, tewas diduga ditembak oknum anggota TNI, Senin (17/3/2025) sore. (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)

    Kasus tewasnya tiga polisi saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, terus bergulir.

    Pihak TNI, dalam hal ini Kodam II/Sriwijaya berharap investigasi tidak hanya menyasar dua anggota TNI yang diduga menjadi penembak, tetapi juga kepada semua terduga pelaku, termasuk dari kepolisian.

    TNI menduga, aparat kepolisian mengetahui dan terlibat dalam judi sabung ayam yang menyebabkan seorang Kapolsek dan dua anggotanya meninggal dunia saat melakukan penggerebekan.

    Di waktu yang berdekatan dengan keterangan Kodam II/Sriwijaya, beredar video Tiktok dari akun satr1a6_ yang diunggah pada Rabu (19/3/2025).

    Dalam video yang juga beredar di X (Twitter) menyebutkan, insiden tiga polisi tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Senin (17/3/2025) petang, dipicu oleh masalah setoran.

    Baca selengkapnya.

    WARGA BAKAR POLSEK – Nasruddin, ayah Rizkil Watoni menunjukkan surat perjanjian damai dalam kasus dugaan pencurian HP usai mediasi di Polsek Kayangan, Senin (18/3/2025). Tapi sang anak memilih mengakhiri hidup karena diduga mendapat tekanan dari oknum kepolisian. (ist)

    Pemuda asal Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama Rizkil Watoni (27), memilih mengakhiri hidupnya pada Senin (17/3/2025), diduga karena depresi.

    Diduga, pemuda yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ini depresi terkait tuduhan pencurian karena dirinya salah mengambil HP milik orang lain.

    Kasus pencurian yang sebenarnya sudah berakhir damai, ternyata masih diproses oleh oknum Polsek Kayangan.

    Sebelum mengakhiri hidup, Rizkil Watoni sempat curhat kepada Meta AI tentang masalahnya.

    Dalam percakapan dengan Meta AI, Rizkil Watoni menyebut anggota Polsek Kayangan tidak menerima alasannya terkait tuduhan pencurian.

    Kepada polisi, Rizkil Watoni mengaku memang salah mengambil ponsel milik orang lain, seperti yang terekam pada CCTV.

    Tetapi, menurutnya, polisi tidak menerima alasan yang ia sampaikan.

    Baca selengkapnya.

    LADANG GANJA DI BROMO – Pihak kepolisian melakukan pencabutan tanaman ganja di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (20/9/2024). (TribunJatimTimur.com/Erwin Wicaksono)

    Empat petani ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yaitu Ngatoyo, Bambang, Tomo, dan Tono menjadi terdakwa.

    Saat sidang pemeriksaan di Pengadilan Negeri (PN) Lumajang, Jawa Timur, mereka mengaku tak pernah bertemu polisi hutan saat berladang.

    Hakim ketua yang memimpin persidangan, Redite Ika Septiana mulanya menanyakan, apakah para terdakwa pernah bertemu polisi hutan saat menanam ganja.

    Pertanyaan tersebut berdasarkan aktivitas penanaman yang sudah cukup lama.

    Seorang terdakwa, Bambang mengaku tak pernah bertemu polisi hutan sama sekali saat melakukan aktivitas penanaman ganja.

    Ia juga menuturkan, tak ada pintu masuk dari pemukiman warga menuju hutan konservasi.

    Baca selengkapnya.

    BOCAH MENCURI MOTOR – Ketiga anak di bawah umur (KIRI) berinisial H (9 tahun), HR (10 tahun), dan F (12 tahun) mencuri motor di Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik pada Selasa (18/3/2025). Yamaha Mio putih (KANAN)bernomor polisi W 6784 MR milik Ade Fajar Muslimin, kendaraan yang digondol ketiga anak tersebut kini jadi barang bukti. (Polsek Gresik Kota/SuryaMalang.com)

    Tiga bocah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang nekat melakukan aksi pencurian sepeda motor sudah diamankan pihak kepolisian.

    Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz mengatakan, uang hasil curian itu rencananya akan digunakan untuk bermain di permainan arkade, Timezone.

    “Tidak ada, itu dari mereka sendiri niat mau mengambil motor untuk dijual buat main ke Timezone (permainan arkade) sama jalan ke Surabaya,” ujar Abid Uais Al-Qarni Aziz, dilansir Surya Malang, Rabu (19/3/2025).

    Adapun aksi pencurian ini berhasil terungkap di Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, pada Selasa (18/3/2025) dini hari.

    Ketiga pelaku adalah F (12), HR (9), dan HR (10), warga Kecamatan Gresik.

    Baca selengkapnya.

    (Tribunnews.com)

  • Nasib 3 Bocah SD yang Curi Motor lalu Dijual Demi Main Timezone, Kini Diamankan di Bapas – Halaman all

    Nasib 3 Bocah SD yang Curi Motor lalu Dijual Demi Main Timezone, Kini Diamankan di Bapas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiga bocah cilik (bocil) yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), nekat mencuri sepeda motor.

    Ketiga bocah SD pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) asal Kecamatan Gresik itu adalah FN (12), HR (9), dan HR (10).

    Kini mereka dibawa ke Balai Pemasyarakatan (Bapas), lembaga yang bertugas membimbing Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

    “Saat ini proses penyidikan, dan berkoordinasi dengan Bapas, Dinsos, terkait untuk penitipan. Karena anak di bawah umur,” kata Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz di Mapolres Gresik, dilansir SuryaMalang.com.

    Modus bocil pelaku curanmor itu yakni mencari sepeda motor lalu mendorongnya kemudian ada yang dijual.

    Hanya satu sepeda motor saja yang berhasil dijual oleh para pelaku. Bocah SD itu menjual sepeda motor dengan harga Rp 150 ribu saja.

    “Dijual Rp 150 ribu ke orang tidak dikenal ketemu di jalan,” sebut Abid.

    “Uang buat main Timezone, jalan-jalan ke Surabaya,” sambungnya.

    Abid mengatakan bahwa para pelaku sudah beraksi di 4 tempat kejadian perkara (TKP).

    Pertama, di Alun-alun, sudah diamankan, sepeda motor sudah dititipkan di parkiran Maulana Malik Ibrahim, dan motornya hilang.

    Kedua, di jalan Harun Tohir, dijual di sekitar Ramayana, ketemu dengan orang tidak dikenal, dijual Rp 150 ribu.

    Ketiga, di Perum PPS Manyar, saat ketahuan mencuri sepeda motor, pihak korban memilih berdamai, tidak mau memproses secara hukum.

    “Ke empat berada di Jalan Harun Tohir Pulopancikan, berhasil diamankan,” papar Abid.

    Aksi pencurian bocil ini berhasil terungkap di Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik, Selasa (18/3/2025) dini hari.

    Ketiga bocah itu tertangkap tangan oleh warga setempat saat menuntun sepeda motor curian sekitar pukul 04.30 WIB.

    Diketahui, mereka sempat menjual sepeda curian kepada orang tidak dikenal yang ditemui saat menuntun sepeda motor curian.

    “Menjual secara random, ketemu orang ditawarkan,” ungkap Abid.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, para bocil itu nekat mencuri atas inisiatif sendiri, tidak ada orang yang menyuruh.

    “Memastikan tidak ada keterlibatan orang tua maupun orang lain. Karena niat dan kemauan ketiga ABH,” ujar Abid.

    “Tidak ada, itu dari mereka sendiri niat mau mengambil motor untuk dijual buat main ke Timezone sama jalan ke Surabaya,” imbuhnya.

    Selain menangkap pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 unit sepeda motor Mio J dari TKP Jalan Harun Tohir.

    Dari 18 kunci yang dibawa ketiga pelaku, diketahui bahwa itu diambil dari beberapa tempat. Belasan kunci dikoleksi oleh pelaku.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, hal yang membuat ketiga bocah SD nekat melakukan aksi kriminal itu karena faktor ekonomi keluarga yang kurang mampu hingga pola asuh. Ada yang berasal dari keluarga broken home. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Pengakuan Mencengangkan 3 Bocah Curi Motor di Gresik, Uangnya Buat Main di Timezone

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (SuryaMalang.com/Willy Abraham)

  • Tragis! ASN di Lombok Utara Bunuh Diri Diduga Tak Kuat Diperas Oknum Polisi

    Tragis! ASN di Lombok Utara Bunuh Diri Diduga Tak Kuat Diperas Oknum Polisi

    Disclaimer: Bijaksanalah dalam membaca konten ini! Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi sehingga ada dorongan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Anda dapat menghubungi layanan konseling terdekat di Kota/Kabupaten Anda.

    PIKIRAN RAKYAT – Kematian tragis seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lombok Utara, Rizkil Watoni, memicu gelombang kemarahan warga. Rizkil, pemuda yang dikenal pekerja keras dan berdedikasi, ditemukan tewas gantung diri di kamar rumahnya pada Senin 17 Maret 2025.

    Diduga kuat, tekanan mental akibat pemerasan oleh oknum polisi menjadi pemicu utama keputusannya mengakhiri hidup.

    Kronologi Kejadian

    Peristiwa bermula dari dugaan pencurian ponsel di sebuah gerai minimarket di Kayangan. Dalam rekaman CCTV yang beredar di media sosial, Rizkil Watoni terlihat tanpa sengaja membawa ponsel yang tertinggal di kasir.

    Menyadari kesalahan tersebut, dia segera mengembalikan ponsel itu dan membayar denda sebesar Rp2 juta melalui mediasi damai. Namun, masalah tak berhenti di situ.

    Rizkil Watoni tetap didatangi oknum polisi dan dibawa ke Polsek Kayangan. Menurut ayahnya, Nasrudin, Rizkil Watoni sempat ditahan semalam dalam kondisi tangan terborgol.

    “Anak saya diborgol, padahal masalah sudah selesai. Setelah itu, dia mulai menerima telepon-telepon yang isinya menekan dan meminta uang sampai Rp15 juta. Karena tidak bisa membayar, permintaan itu naik hingga Rp90 juta dalam tiga hari. Anak saya depresi,” kata Nasrudin.

    Puncaknya, Senin sore, Nasrudin mendapati anak semata wayangnya tergantung di kamar.

    “Saya panggil-panggil nggak ada jawaban. Pintu saya dobrak, ternyata anak saya sudah pergi,” ucap Nasrudin dengan suara bergetar.

    Massa Mengamuk dan Serbu Polsek

    Kabar kematian Rizkil menyulut emosi warga Desa Sesait. Ratusan massa bergerak ke Kantor Polsek Kayangan pada Senin 17 Maret 2025 malam. Mereka melempari kaca, merusak kusen jendela, hingga membakar sejumlah kendaraan petugas. Tiga unit motor hangus terbakar, sementara kantor polisi mengalami kerusakan parah.

    Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta menyatakan bahwa perusakan itu dipicu kesalahpahaman.

    “Kami paham ini murni karena emosi warga. Situasi kini sudah kondusif, kami akan tindak lanjuti kasus ini dengan transparan,” ujarnya.

    Bantahan dari Kepolisian

    Meski tuduhan pemerasan terus bergulir, pihak kepolisian membantah adanya intimidasi atau tekanan terhadap Rizkil Watoni.

    “Tidak ada penahanan resmi. Rizkil tidak pernah ditahan di Polsek Kayangan,” ujar Agus Purwanta.

    Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan kesaksian Nasrudin dan warga. Mereka menegaskan bahwa Rizkil sempat ditahan semalam dengan tangan terborgol.

    Komisi III DPR Desak Investigasi Tuntas

    Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Sari Yuliati, mendesak Polda NTB mengusut tuntas kasus ini secara transparan.

    “Saya meminta Polda NTB untuk melakukan investigasi serius. Jika terbukti ada oknum yang menekan atau melanggar prosedur, harus ditindak tegas,” ujarnya.

    Sari Yuliati juga menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

    “Kepercayaan publik adalah kunci. Kasus seperti ini tidak boleh terulang. Harus ada langkah konkret untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang oleh aparat,” tuturnya.

    Komisi III DPR RI berjanji akan terus mengawal kasus ini agar proses hukum berjalan adil dan transparan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Polisi Panggil Orang Tua Tiga Bocah Pelaku Curanmor di Gresik

    Polisi Panggil Orang Tua Tiga Bocah Pelaku Curanmor di Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Polres Gresik memanggil orang tua tiga anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang terlibat dalam kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Gresik. Ketiga bocah yang masih duduk di bangku SD itu berinisial F (12), HR (9), dan NA (10).

    Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al Qarni, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, aksi pencurian yang dilakukan ketiga bocah tersebut murni atas inisiatif sendiri.

    “Murni tidak ada paksaan atau perintah dari orang lain,” ujar AKP Abid, Kamis (20/3/2025).

    Dari hasil pemeriksaan, salah satu motor hasil curian telah dijual kepada orang tak dikenal seharga Rp150 ribu. Sementara itu, kendaraan lain yang mereka curi belum sempat dijual.

     

    “Modus mereka adalah mendorong motor yang menjadi target, kemudian menjualnya dengan harga murah. Ada empat TKP yang sudah mereka datangi. Uang hasil pencurian digunakan untuk bermain di time zone serta jalan-jalan ke Surabaya,” ungkapnya.

    Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan penyidikan lebih lanjut serta berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Anak dan Dinas Sosial, mengingat para pelaku masih di bawah umur.

    AKP Abid memastikan tidak ada keterlibatan orang tua maupun pihak lain dalam kasus ini. Bahkan, pihak kepolisian menemukan 18 kunci kendaraan yang disimpan oleh ketiga bocah tersebut, yang diambil dari berbagai lokasi berbeda.

    Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik, Ipda Hendri Hadiwoso, menambahkan bahwa ketiga bocah tersebut memiliki latar belakang keluarga yang serupa, yakni berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Orang tua mereka telah berpisah, sehingga masing-masing tinggal bersama kakek, nenek, atau paman.

    “Kurangnya pendidikan dan pola asuh menyebabkan mereka sering beraktivitas tanpa pengawasan yang memadai,” tandas Ipda Hendri. [dny/beq]

  • Nasib 3 Bocah SD yang Curi Motor lalu Dijual Demi Main Timezone, Kini Diamankan di Bapas – Halaman all

    3 Bocah SD di Gresik yang Curi Motor Ingin Gunakan Uang Hasil Curian untuk Bermain Arkade – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiga bocah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang nekat melakukan aksi pencurian sepeda motor sudah diamankan pihak kepolisian.

    Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz mengatakan, uang hasil curian itu rencananya akan digunakan untuk bermain di permainan arkade, Timezone.

    “Tidak ada, itu dari mereka sendiri niat mau mengambil motor untuk dijual buat main ke Timezone (permainan arkade) sama jalan ke Surabaya,” ujar Abid Uais Al-Qarni Aziz, dilansir Surya Malang, Rabu (19/3/2025).

    Adapun aksi pencurian ini berhasil terungkap di Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, pada Selasa (18/3/2025) dini hari.

    Ketiga pelaku adalah F (12), HR (9), dan HR (10), warga Kecamatan Gresik.

    Mereka pun mengaku sudah melakukan pencurian sepeda motor di empat lokasi berbeda, yaitu:

    Di Perumahan PPS mereka mencuri Yamaha Mio.
    Di Alun-Alun Gresik mencuri Yamaha Mio hitam putih.
    Di gang Jalan Harun Thohir mencuri Honda Beat.
    Di parkiran pangkas rambut Jalan Harun Thohir mencuri Yamaha Mio biru putih. 

    Namun, di Jalan Harun Tohir mereka gagal membawa kabur motor karena berhasil dipergoki warga.

    Ketiganya tertangkap tangan oleh warga setempat ketika menuntun sepeda motor curian sekitar pukul 04.30 WIB.

    Para pelaku sempat menjual sepeda motor curian kepada orang lain yang tak dikenal yang mereka temui saat menuntun kendaraan tersebut.

    “Dijual Rp150 ribu ke orang tidak dikenal ketemu di jalan,” imbuh Abid Uais.

    Tindakan Para Pelaku

    Kapolsek Gresik, Iptu Suharto mengungkapkan, F bersama dua temannya telah merencanakan pencurian sepeda motor sejak Senin (17/3/2025) siang.

    Sebelum menjalankan aksinya, ketiga bocah itu sudah lebih dulu mengecek beberapa lokasi, termasuk Alun-alun Gresik dan Jalan Harun Thohir.

    “Peristiwa bermula ketika tiga terduga pelaku berkumpul pada siang hari, merencanakan untuk mencuri sepeda motor.” 

    “Mereka kemudian mengecek beberapa lokasi, termasuk di sekitar kawasan Jalan Harun Thohir dan Alun-alun Gresik untuk mencuri sepeda motor,” jelas Suharto, Selasa (18/3/2025) siang.

    Kemudian pada Selasa sekitar pukul 01.00 WIB, ketiga pelaku memantau lokasi kejadian di Jalan Harun Thohir.

    Sekitar tiga jam setelah memantau situasi, ketiga bocah tadi mengambil motor Yamaha Mio putih dalam kondisi tidak terkunci setang.

    F yang mengambil, dibantu dua rekannya mendorong motor tersebut.

    Namun aksi mereka tertangkap basah oleh seorang saksi, yakni Muhammad Samlan Miladi.

    Muhammad Samlan lantas menghubungi polisi dan ketiga bocah tersebut berhasil ditangkap.

    Tidak lama setelah itu, ketiga anak tersebut bersama barang bukti langsung diamankan oleh aparat kepolisian.

    “Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain sepeda motor Yamaha Mio warna biru putih dengan nomor polisi W 6784 MR, serta 18 kunci kontak yang diduga digunakan dalam aksi pencurian lainnya,” ucap Iptu Suharto.

    Saat ini ketiga bocah tersebut telah diamankan di Mapolsek Gresik.

    Mengingat pelaku masih di bawah umur, kata Suharto, pihaknya akan berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gresik.

    Meski begitu, Suharto memastikan pihaknya bakal mendalami dan menyelidiki kasus pencurian sepeda motor oleh F dan dua rekannya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Pengakuan Mencengangkan 3 Bocah Curi Motor di Gresik, Uangnya Buat Main di Timezone.

    (Tribunnews.com/Deni)(SuryaMalang.com/Willy Abraham)

  • Rizkil Watoni Curhat ke Meta AI sebelum Akhiri Hidup: Polisi Tak Terima Alasan Saya Salah Ambil HP – Halaman all

    Rizkil Watoni Curhat ke Meta AI sebelum Akhiri Hidup: Polisi Tak Terima Alasan Saya Salah Ambil HP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Pemuda asal Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama Rizkil Watoni (27), memilih mengakhiri hidupnya pada Senin (17/3/2025), diduga karena depresi.

    Diduga, pemuda yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ini depresi terkait tuduhan pencurian karena dirinya salah mengambil HP milik orang lain.

    Kasus pencurian yang sebenarnya sudah berakhir damai, ternyata masih diproses oleh oknum Polsek Kayangan.

    Sebelum mengakhiri hidup, Rizkil Watoni sempat curhat kepada Meta AI tentang masalahnya.

    Dalam percakapan dengan Meta AI, Rizkil Watoni menyebut anggota Polsek Kayangan tidak menerima alasannya terkait tuduhan pencurian.

    Kepada polisi, Rizkil Watoni mengaku memang salah mengambil ponsel milik orang lain, seperti yang terekam pada CCTV.

    Tetapi, menurutnya, polisi tidak menerima alasan yang ia sampaikan.

    “Saya hanya mengakui bahwa berdasarkan CCTV, memang saya yang mengambil secara tidak sadar. Namun, polisi tidak menerima alasan itu,” tulis Rizkil Watoni dalam pesan kepada Meta AI, yang ditemukan di ponselnya, dilansir Kompas.com.

    Sementara itu, ayah Rizkil Watoni, Nasruddin, menyebut kematian sang anak bukan karena mengakhiri hidup, melainkan karena tekanan dari oknum Polsek Kayangan.

    “Anak kami tidak bunuh diri, tapi dibunuh mentalnya oleh oknum aparat itu,” ujar dia, Senin malam, dikutip dari TribunLombok.com.

    Nasruddin menjelaskan, Rizkil Watoni sudah sepakat berdamai dengan pemilik HP dan memberikan uang senilai Rp2 juta.

    Tetapi, ada oknum Polsek Kayangan yang disebut terus menekan Rizkil Watoni agar membayar “uang pelicin”.

    Sebab, kisah Nasruddin, oknum itu berkata pada Rizkil Watoni, kasus dugaan pencurian HP telah berlanjut hingga ke Kejaksaan.

    Atas hal itu, Rizkil Watoni diminta membayar sebanyak Rp15 juta, yang kemudian bertambah menjadi Rp90 juta, agar tak dipenjara.

    Nasruddin pun menduga kuat sang anak depresi karena hal tersebut, hingga memutuskan mengakhiri hidup.

    “Kami telah menyelesaikan persoalan dugaan pencurian itu. Kami sudah sepakat damai dengan pemilik HP.”

    “Bahkan, kami memberikan uang sejumlah Rp2 juta untuk perdamaian itu,” urai Nasruddin.

    “Saya pikir ini (tekanan oknum polisi) yang mengakibatkan anak saya bunuh diri, karena depresi dengan tekanan oleh oknum aparat ini. Almarhum sering dihubungi lewat telepon,” jelasnya.

    Kronologi Kejadian

    Kasus dugaan yang menimpa Rizkil Watoni bermula saat ia menumpang mengisi daya ulang ponselnya di Alfamart, Jumat (7/3/2025).

    Ketika selesai, ia salah mengambil ponsel yang ternyata milik karyawan. Setelah menyadari salah ambil ponsel, Rizkil Watoni pun mengembalikannya kepada sang pemilik.

    Sayang, ia ditangkap polisi di Alfamart atas tuduhan pencurian.

    “Dia dituduh mencuri karena videonya viral. Rizkil Watoni tidak bisa melawan dan pasrah, saat itu juga ditahan di Mapolsek Kayangan,” jelas Kepala Dusun Tenggorong, Putradi, Rabu (19/3/2025).

    Di hari yang sama, para kepala dusun di Desa Sesait pun berkumpul untuk membuat surat perdamaian antara Rizkil Watoni dan karyawan Alfamart.

    Tetapi, meski karyawan Alfamart telah mencabut laporannya terhadap Rizkil Watoni pada Sabtu (8/3/2025), pemuda berusia 27 tahun itu masih diproses hukum.

    “Warga merasa heran, mengapa masih harus diproses hukum padahal masalahnya sudah selesai,” kata Putradi.

    Buntut hal itu, Rizkil Watoni memilih mengakhiri hidupnya, Senin petang, karena diduga kuat depresi.

    Terpisah, Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, membantah kabar yang mengatakan ada oknum Polsek Kayangan menekan Rizkil Watoni.

    “Tidak ada, itu hanya isu. Tidak ada polisi minta uang,” bantah Agus, Selasa (18/3/2025).

    Sebagai informasi, kasus Rizkil Watoni ini memicu kemarahan massa hingga merusak Mapolsek Kayangan, Senin malam.

    Massa diketahui sempat akan mendatangi Alfamart tempat video Rizkil Watoni viral, tapi berhasil dicegah.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Pengakuan Ayah Korban Usai Penyerbuan Mapolsek Kayangan, Sebut Anaknya Ditekan Oknum Polisi

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Idham Khalid/Ahmad Wawan, Kompas.com/Fitri Rachmawati)