Kasus: pembunuhan

  • Tolak Lucuti Senjata, Hizbullah Ancam ‘Tak Ada Kehidupan’ di Lebanon

    Tolak Lucuti Senjata, Hizbullah Ancam ‘Tak Ada Kehidupan’ di Lebanon

    Beirut

    Pemimpin kelompok Hizbullah, Naim Qassem, memperingatkan pemerintah Lebanon untuk tidak memicu konfrontasi dengan kelompoknya terkait keputusan pemerintah Beirut melucuti persenjataan Hizbullah. Qassem bahkan mengancam “tidak akan ada kehidupan” di Lebanon jika konfrontasi semacam itu terjadi.

    Qassem, seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (15/8/2025), mengatakan bahwa Hizbullah dan sekutunya, gerakan Amal, memutuskan untuk menunda aksi protes jalanan terhadap rencana perlucutan senjata yang didukung Amerika Serikat (AS), karena pihaknya masih melihat ruang untuk dialog dengan pemerintah Lebanon.

    Qassem mengingatkan bahwa melucuti senjata Hizbullah akan merusak keamanan nasional Lebanon. Dia juga memperingatkan jika senjata Hizbullah disingkirkan, maka pemerintah Lebanon akan bertanggung jawab atas kerusuhan internal atau pertempuran yang mungkin terjadi akibat keputusan itu.

    “Pemerintah sedang melaksanakan perintah Amerika-Israel untuk mengakhiri perlawanan, bahkan jika itu mengarah pada perang sipil dan pertikaian internal,” kata Qassem dalam pidatonya yang disiarkan televisi terkait Hizbullah.

    “Perlawanan tidak akan menyerahkan senjatanya selama agresi berlanjut, selama pendudukan berlanjut, dan kami akan melancarkan pertempuran ala Karbala jika diperlukan, dan kami meyakini bahwa kami akan menang,” tegasnya, merujuk pada agresi dan pendudukan Israel.

    Qassem juga memperingatkan bahwa aksi protes apa pun yang mungkin terjadi di masa mendatang dapat mencapai gedung Kedutaan Besar AS di Beirut.

    Lebih lanjut, Qassem melontarkan ancaman jika pemerintah Lebanon berusaha melucuti persenjataan Hizbullah secara paksa. “Tidak akan kehidupan di Lebanon,” tegasnya.

    Dalam pidatonya, Qassem menuduh pemerintah Lebanon “menyerahkan” negaranya kepada Israel dengan mendorong perlucutan senjata Hizbullah. Dia memperingatkan bahwa Hizbullah akan berjuang untuk mempertahankan persenjataannya.

    “Tugas pemerintah adalah membangun negara, bukan menyerahkannya kepada musuh Israel dan Amerika. Bagaimana Anda, dalam pemerintahan Lebanon, menerima untuk memfasilitasi pembunuhan mitra Anda di tanah air ini?” ucapnya.

    Dia mendesak pemerintah Beirut untuk “tidak menyerahkan negara ini kepada agresor Israel yang tidak pernah puas atau tiran Amerika dengan keserakahan yang tidak terbatas”.

    Pernyataan dan ancaman Qassem itu disampaikan setelah pertemuan dengan kepala keamanan tertinggi Iran, Ali Larijani, yang negaranya telah sejak lama mendukung kelompok Hizbullah.

    Hizbullah muncul dalam kondisi sangat lemah akibat perang tahun lalu dengan Israel, dan di bawah tekanan AS, pemerintah Lebanon telah memerintahkan militer negara itu untuk menyusun rencana perlucutan senjata Hizbullah pada akhir tahun.

    Pada Selasa (12/8) waktu setempat, Presiden Lebanon Joseph Aoun menegaskan kepada seorang pejabat senior Iran bahwa tidak ada kelompok di Lebanon yang diizinkan memiliki senjata atau bergantung pada dukungan asing.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 10
                    
                        MA Tolak PK Kedua Jessica Wongso pada Kasus Kopi Sianida
                        Nasional

    10 MA Tolak PK Kedua Jessica Wongso pada Kasus Kopi Sianida Nasional

    MA Tolak PK Kedua Jessica Wongso pada Kasus Kopi Sianida
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Mahkamah Agung menolak peninjauan kembali (PK) Jessica Kumala Wongso, yang merupakan terpidana kasus pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin.
    “Amar putusan, tolak,” demikian terlihat dari situs Mahkamah Agung, Jumat (15/8/2025).
    Perkara PK yang terdaftar dengan nomor 78/PK/PID/2025 ini diketahui telah diputus oleh majelis hakim yang mengadili pada Kamis (14/8/2025).
    Majelis hakim yang mengadili perkara ini antara lain Dwiarso Budi Santiarto sebagai hakim ketua, serta Yanto dan Achmad Setyo Pudjoharsoyo sebagai hakim anggota.
    Jessica telah bebas bersyarat sejak 18 Agustus 2024 lalu.
    Meski sudah menghirup udara bebas, kubu Jessica kembali mengajukan PK.
    Persidangan pemeriksaan novum pun dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mulai Oktober hingga Desember 2024.
    Delapan bulan berselang, MA pun menyampaikan putusannya terhadap kasus yang pernah menggegerkan Indonesia pada 2016 lalu.
    Kasus yang melibatkan Jessica terjadi pada 2016. Pada delapan tahun lalu, kejadian pembunuhan ini menjadi kasus paling kontroversial.
    Perjalanan kasus ini dimulai ketika empat orang yang berteman sejak kuliah di Billy Blue College, Australia, memiliki rencana untuk bertemu di Indonesia. Mereka adalah Mirna, Jessica, Hani Boon Juwita, dan Vera.
    Pertemuan Jessica dan Mirna dan satu orang temannya berlangsung di Kafe Olivier, Grand Indonesia (GI), Tanah Abang, Jakarta Pusat pada 6 Januari 2016.
    Namun, Vera tidak ikut dalam pertemuan itu, tetapi tak dijelaskan alasannya. Dengan demikian, namanya tak banyak disebut dalam kasus ini.
    Pada pertemuan itu, Jessica datang ke Oliver lebih awal. Ia tiba pukul 16.00 WIB dengan alasan untuk menghindari aturan 3 in 1 di Jakarta. Jessica kemudian berinisiatif memesan es kopi vietnam dan dua cocktail.
    Es kopi vietnam itu sengaja dipesan untuk Mirna. Jessica kemudian menunggu kedua temannya, Mirna dan Hani di meja 54 dengan pesanan minuman yang sudah dihidangkan.
     
    Sementara Mirna tiba bersama Hani. Tak lama setelah bertegur sapa, Mirna langsung meminum es kopi vietnam dan kejang-kejang.
    Mirna kemudian meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Abdi Waluyo. Polisi yang menyelidiki kasus ini, menemukan kandungan zat sianida di dalam tubuh Mirna.
    Hasil penyelidikan itu diumumkan polisi pada 16 Januari 20216.
    Mirna disebut diduga meninggal karena keracunan. Oleh karena itu, polisi meningkatkan penyelidikannya menjadi penyidikan.
    Peningkatan status tersebut lantaran diduga ada tindak pidana dalam kematian Mirna. Namun, polisi ketika itu belum menetapkan tersangka.
    Setelah melakukan proses penyidikan yang panjang, pada 29 Januari 2016, polisi akhirnya menetapkan tersangka. Sosok Jessica ditetapkan sebagai tersangka terkait kematian Mirna.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Top 3 News: Modus Licik Kakek di Tambora, Raup Uang Tanpa Keringat Setetes Pun! – Page 3

    Top 3 News: Modus Licik Kakek di Tambora, Raup Uang Tanpa Keringat Setetes Pun! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Siang itu terik matahari menyinari kawasan Jembatan 2, Tambora. Di pinggir jalan, seorang kakek mondar-mandir, matanya menatap ke arah mobil yang lalu-lalang. Itulah top 3 news hari ini.

    Bukan untuk meminta tumpangan, melainkan mencari pengemudi yang akan menjadi targetnya. Kakek itu berinisial A (65). Aksinya berakhir di tangan polisi yang sudah mengintai gerak-geriknya saat hendak beraksi.

    Menurut Kanit Reskrim Polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudrajat Djumantara, modusnya terbilang licik. A sengaja menabrakkan diri ke mobil yang sedang lewat. Begitu pengemudi panik, ia pura-pura kesakitan lalu meminta sejumlah uang dengan dalih uang pengobatan.

    Sementara itu, polisi memeriksa istri pelaku pembunuhan pegawai BPS berinisial AFM di Halmahera Timur, Maluku Utara. Terduga pelaku diketahui atas nama inisial AH (27). Pemeriksaan itu dilakukan pada Selasa 12 Agustus 2025.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, AFM mengaku tidak pernah mengetahui dengan rencana pembunuhan yang telah dilakukan oleh terduga pelaku.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian langsung mengajak seluruh kepala daerah, mulai dari bupati, wali kota, hingga gubernur untuk melakukan rapat virtual usai terjadinya unjuk rasa terhadap Bupati Pati Sudewo.

    Salah satu poin yang akan ditekankan adalah pentingnya kepala daerah memperhatikan kemaslahatan rakyat sebelum mengeluarkan kebijakan. Sementara urusan pajak dan retribusi daerah mesti melalui sosialisasi yang tidak sebentar.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis 14 Agustus 2025:

    Sebuah video yang menampilkan tentara Ukraina sedang menyiapkan cara licik untuk menghadapi tentara Chechnya viral di media sosial. Dalam video yang tersebar, terlihat tentara Ukraina menyiapkan peluru yang sudah diolesi oleh minyak babi.

  • Pilu! Bocah 4 Tahun di Bangkalan Dibanting dan Dibacok Paman hingga Tewas

    Pilu! Bocah 4 Tahun di Bangkalan Dibanting dan Dibacok Paman hingga Tewas

    Bangkalan

    Nasib tragis dialami bocah berusia empat tahun di Bangkalan, Jawa Timur. Balita itu merenggang nyawa usai dibanting hingga dibacok oleh pamannya sendiri inisial H (35).

    “Karena istrinya kabur, pelaku meluapkan amarahnya kepada korban yang ada di rumah itu. Korban dibanting dan dibacok oleh pelaku hingga meninggal dunia,” kata Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Hafid Dian Maulidi, dilansir detikJatim, Jumat (15/8/2025).

    Dari hasil autopsi, korban mengalami luka di sekujur tubuhnya yang menyebabkan meninggal dunia. Korban juga mengalami luka cukup parah akibat sabetan senjata tajam di bagian leher hingga nyaris putus.

    “Ibu korban juga mengalami luka terkena parang pada saat ingin menyelamatkan anaknya,” bebernya.

    Polisi masih mendalami motif peristiwa tersebut. Belum diketahui pasti pemicu kemarahan tersangka hingga nekat melakukan pembunuhan.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/ygs)

  • Pembunuh Lansia yang Ditemukan Penuh Luka Bacok di Mesuji Lampung Ditangkap, Motif Masih Diselidiki

    Pembunuh Lansia yang Ditemukan Penuh Luka Bacok di Mesuji Lampung Ditangkap, Motif Masih Diselidiki

    Sebelumnya diberitakan, warga Desa Talang Batu, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung, digemparkan dengan penemuan jasad seorang pria lanjut usia di dalam rumahnya, Rabu sore (13/8/2025).

    Korban diketahui berinisial SM (87), ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan tubuh penuh luka bacok.

    Dari sejumlah foto yang beredar, luka sabetan senjata tajam tampak di bagian wajah, tubuh bagian belakang, dan lengan korban. Bahkan lengan kanannya nyaris putus.

    Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi Yuni Iswandari Yuyun, mengonfirmasi peristiwa tersebut.

    “Benar, ada seorang warga di Kabupaten Mesuji ditemukan meninggal dunia di rumahnya. Dari kondisi lukanya, korban diduga kuat merupakan korban pembunuhan,” ujar Yuni, Rabu malam (13/8/2025).

  • KKB Pimpinan Aibon Kogoya Diduga Dalangi Pembunuhan 2 Anggota Brimob di Nabire
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Agustus 2025

    KKB Pimpinan Aibon Kogoya Diduga Dalangi Pembunuhan 2 Anggota Brimob di Nabire Regional 14 Agustus 2025

    KKB Pimpinan Aibon Kogoya Diduga Dalangi Pembunuhan 2 Anggota Brimob di Nabire
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Brigadir Polisi (Brigpol) Muhammad Arif Maulana (34) dan Brigadir Polisi Dua (Bripda) Nelson Runaki (26) dinyatakan gugur diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), saat melaksanakan tugas di Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, Rabu (13/8/2025).
    Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mengungkap siapa dalang di balik penyerangan brutal yang mengakibatkan dua orang personel Polri itu gugur. 
    Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigadir Jenderal Polisi Brigjen (Pol) Faizal Ramadhani menegaskan bahwa KKB pimpinan Aibon Kogoya diduga dalang di balik penyerangan dua personel anggota Brimob di Distrik Siriwo.
    “Kami telah melakukan olah TKP dan diduga penyerangan terhadap dua anggota Brimob yang gugur ini dilakukan oleh KKB pimpinan Aibon Kogoya,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Kamis (14/8/2025).
    Menurut Faizal, Satgas Damai Cartenz bersama personel gabungan saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap KKB pimpinan Aibon Kogoya yang diduga melakukan penembakan hingga mengakibatkan gugurnya Brigpol Maulana dan Bripda Nelson.
    “Langkah tegas dan terukur akan dilakukan untuk mengejar pelaku, khususnya kelompok KKB pimpinan Aibon Kogoya dan memastikan keamanan di wilayah tersebut,” kata Faizal yang juga Wakapolda Papua ini.
    Diberitakan sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz membenarkan bahwa dua personel Polri yang bertugas di Satuan Brimob Yonif C Nabire, Papua Tengah gugur usai diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
    KKB diduga melakukan penyerangan terhadap dua anggota Polri ini, saat sedang melaksanakan tugas di Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, Rabu (13/8/2025) sekitar pukul 10.50 WIT.
    “Peristiwa penyerangan brutal yang dilakukan oleh KKB ini terjadi, saat kedua anggota Brimob Yonif C Nabire ini sedang melaksanakan tugas di Distrik Siwiro, Nabire,” kata Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol), Faizal Ramadhani dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (14/8/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jenazah Mrs X di Hutan Gua Lowo Ponorogo Ternyata Dibunuh Suaminya karena Sakit Hati
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 Agustus 2025

    Jenazah Mrs X di Hutan Gua Lowo Ponorogo Ternyata Dibunuh Suaminya karena Sakit Hati Surabaya 14 Agustus 2025

    Jenazah Mrs X di Hutan Gua Lowo Ponorogo Ternyata Dibunuh Suaminya karena Sakit Hati
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor Ponorogo, Jawa Timur, akhirnya mengungkap motif pembunuhan Mrs X, jenazah perempuan tanpa busana dan tanpa identitas yang kemudian teridentifikasi sebagai Alip Rahayu Arianti (30), asal Dukuh Panjing, Desa Banda, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan.
    Ia ditemukan warga tergeletak di Hutan Goa Lowo, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo pada Selasa (12/8/2025).
    Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, mengatakan, pelaku adalah HM (34), suami dari korban, yang mengaku sakit hati terhadap perkataan korban kepada orangtuanya.
    “Motifnya sakit hati, korban dan pelaku ini kan suami istri. Jadi pelaku sakit hati karena ucapan korban menghina orang tua pelaku,” ujarnya saat konferensi pers di Polres Ponorogo, Kamis siang (14/8/2025).
    Andin Wisnu Sudibyo menyampaikan, kejadian bermula ketika korban minta dijemput di dekat perempatan lampu merah Somoroto, Kecamatan Kauman, Ponorogo, pada Selasa malam pukul 02.00 WIB.
    Dalam perjalanan, terjadi pertengkaran di antara mereka hingga korban mengeluarkan kata-kata hinaan kepada orangtua pelaku.
    Pelaku yang emosi kemudian membelokkan sepeda motor ke arah hutan Goa Lowo.
    Di sebuah gubuk, keduanya sempat bertengkar sebelum pelaku menghabisi korban.
    “Karena emosi, pelaku menganiaya korban dan menjerat leher korban dengan kawat yang ditemukan di gubuk. Kepala korban juga dibenturkan di pohon,” kata dia. 
    Pada Selasa pagi, warga Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, menemukan jenazah perempuan ARA yang hanya mengenakan bra dan celana pendek di hutan Goa Lowo.
    Jenazah perempuan dengan ciri rambut sebahu tersebut ditemukan dengan luka lebam di kepala dan terdapat jerat pada leher korban.
    Kurang dari 8 jam sejak menerima laporan, polisi menangkap pelaku di rumahnya.
    Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa kabel warna hitam yang digunakan untuk menjerat leher korban, celana dalam warna ungu, celana pendek warna krem, dan KTP milik korban.
    “Pelaku kita amankan di rumahnya. Pelaku ini suami korban yang menikahi korban 4 bulan lalu,” kata Andin Wisnu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bunuh Keponakannya yang Berumur 3 Tahun, Pelaku Mengaku Dapat Bisikan Gaib
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 Agustus 2025

    Bunuh Keponakannya yang Berumur 3 Tahun, Pelaku Mengaku Dapat Bisikan Gaib Surabaya 14 Agustus 2025

    Bunuh Keponakannya yang Berumur 3 Tahun, Pelaku Mengaku Dapat Bisikan Gaib
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Pembunuhan sadis dilakukan oleh Cholil (35), warga Desa Geger, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terhadap keponakannya sendiri.
    Di hadapan polisi, pelaku mengaku aksi kejinya itu berlangsung begitu cepat.
    Bahkan, ia mengaku mendapatkan bisikan untuk membunuh keponakannya tersebut.
    “Saya enggak niat bunuh, tiba-tiba ada bisikan dan terjadi seperti itu,” ucap Cholil saat di Mapolres Bangkalan, Kamis (14/8/2025).
    Pelaku mengaku menyesal membunuh keponakannya secara membabi buta.
    Bahkan, ia ingin meminta maaf pada keluarga korban.
    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengaku belum mengetahui kondisi kejiwaan pelaku.
    Pihaknya akan melibatkan dokter spesialis jiwa untuk memastikan kondisi pelaku.
    “Untuk mengetahui kondisi kejiwaannya, perlu adanya pemeriksaan dari dokter,” katanya. 
    Sebelumnya, pelaku mendadak marah tanpa sebab dan datang ke rumah korban untuk mencari istrinya.
    Pelaku lalu mendobrak dan memecahkan kaca rumah korban untuk masuk ke dalam.
    Di dalam rumah itu, terdapat lima orang, yakni Putri (istri pelaku), Sarifah, Sumarti, Gideh, dan MKY (3).
    Saat pelaku datang, empat orang dewasa itu lari keluar rumah, sehingga tersisa MKY yang menjadi sasaran amukan pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mandek, Rencana Sanksi Uni Eropa terhadap Israel di Tengah Krisis Gaza

    Mandek, Rencana Sanksi Uni Eropa terhadap Israel di Tengah Krisis Gaza

    Jakarta

    Usulan Komisi Eropa memberlakukan sanksi terhadap Israel untuk yang pertama kalinya, masih terhenti hingga dua minggu pasca usulan tersebut dilayangkan, akibat ketidaksepakatan di antara negara-negara anggota blok tersebut.

    “Jerman adalah satu di antara negara-negara yang menunda dan meminta waktu lebih lama untuk meninjau,” kata sejumlah diplomat Uni Eropa (UE) kepada DW. Tanpa dukungan pemerintah di Berlin, rencana tersebut kemungkinan besar tidak akan maju.

    “Penderitaan kemanusiaan di Gaza telah mencapai tingkat yang tak terbayangkan, dengan kelaparan yang terjadi di depan mata kita,” eksekutif UE memberi peringatan pada Sabtu, (12/7/2025).

    Dalam upaya menekan Israel untuk mengubah kebijakan, UE mengusulkan untuk melarang startup Israel mengakses sebagian dana penelitian UE yang dikenal sebagai “Horizon Europe” pada akhir Juli.

    Usulan itu menandai pergeseran dalam pendekatan Uni Eropa , di mana untuk kali pertama blok tersebut mengambil tindakan konkret setelah setahun setengah melontarkan kritik tajam.

    Uni Eropa: Israel melanggar hak asasi manusia

    “Dengan intervensinya di Jalur Gaza dan bencana kemanusiaan yang terjadi, termasuk ribuan kematian warga sipil dan peningkatan drastis angka malnutrisi ekstrem, terutama pada anak-anak, Israel melanggar hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan, sehingga melanggar prinsip dasar kerja sama UE-Israel,” tulis Komisi Eropa dalam proposalnya pada Senin (28/7/2025).

    Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prevot mengusulkan tanggal 13 Agustus sebagai tanggal kemungkinan untuk pengesahan jika konsensus tercapai. Namun, sumber-sumber UE mengatakan kepada DW, hingga saat ini tidak ada pergeseran posisi yang signifikan dalam pertemuan virtual menteri-menteri UE pada Senin (11/8). Artinya, untuk saat ini, tidak ada lampu hijau.

    Kementerian Luar Negeri Israel menyesalkan proposal Brussels untuk membatasi dana tersebut, dan mengklaim bahwa langkah-langkah hukuman semacam itu hanya akan memperkuat Hamas, hal yang dibantah oleh Uni Eropa.

    ‘Langkah terkecil’ terbukti menjadi masalah

    Penundaan tindakan UE telah memicu kemarahan dari aktivis dan organisasi pemantau hak asasi manusia, yang telah lama menuduh blok tersebut gagal memanfaatkan potensi pengaruhnya.

    “Fakta bahwa UE bahkan tidak bisa sepakat pada langkah terkecil, adalah sebuah aib. Batasannya sudah sangat rendah, namun UE dan beberapa negara anggotanya masih saja tersandung di sana,” kata Bushra Khalidi dari Oxfam kepada DW.

    Perbedaan internal yang menghambat tindakan bukanlah hal baru.Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, blok tersebut bersatu untuk mengecam kelompok militan Hamas yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh UE dan menyerukan pembebasan sandera Israel. Namun, setiap pernyataan tentang hubungan Eropa dengan Israel menjadi perdebatan sengit pasca kecaman tersebut.

    Tidak ada kesepakatan

    Perpecahan di antara negara-negara anggota UE kini berpusat pada apakah dan bagaimana menanggapi tinjauan UE yang menemukan bahwa tindakan Israel di Gaza, mulai dari pembatasan masuknya bantuan hingga menargetkan jurnalis, kemungkinan melanggar kesepakatan yang mengatur perdagangan dan hubungan UE-Israel.

    Dalam surat yang bocor yang dilihat oleh DW, Israel mengecam penyelidikan UE sebagai kegagalan moral dan metodologis berdasarkan bukti yang bias, tetapi blok UE tetap bersikukuh pada temuan mereka.

    Kini, Spanyol, yang sering dianggap sebagai kritikus keras pemerintah Israel, menyerukan agar perjanjian UE-Israel secara keseluruhan ditangguhkan.

    Negara anggota UE lainnya, termasuk Belanda dan Swedia, yang secara tradisional dianggap kurang kritis terhadap Israel, ingin membekukan aspek perdagangan perjanjian tersebut. Langkah ini akan membuat ekspor perusahaan Israel ke UE, mitra dagang utama Israel, menjadi lebih sulit dan mahal.

    Jerman, di sisi lain, melihat dirinya memiliki tanggung jawab historis terhadap keamanan Israel, karena masa lalunya sebagai Nazi dan pembunuhan sistematis enam juta orang Yahudi selama Holocaust.

    Meskipun Berlin menahan diri dari langkah-langkah UE tingkat pertama, Kanselir Merz mengumumkan pekan lalu bahwa Jerman akan menghentikan sebagian ekspor senjata yang dapat digunakan di Jalur Gaza oleh pasukan Israel. Pernyataan Merz ini menandakan perubahan nada Jerman atas Israel.

    Perjanjian bantuan tidak memuaskan

    Uni Eropa menyatakan prioritasnya adalah memastikan bantuan mengalir ke di tengah krisis kemanusiaan yang semakin parah. Setelah mengancam dengan sanksi, blok tersebut mengumumkan apa yang tampaknya menjadi terobosan pada bulan lalu.

    “Langkah-langkah signifikan telah disepakati oleh Israel untuk meningkatkan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza,” kata diplomat terkemuka UE Kaja Kallas dalam pernyataan “kesepakatan bersama” pada Kamis (10/07), yang juga dibantu difasilitasi oleh Jerman.

    Namun, beberapa minggu kemudian, banyak negara anggota Uni Eropa mengatakan hal ini jauh dari memadai. Dengan proposal untuk aksi nyata mandeg dalam kebuntuan institusional, pejabat UE terus mengeluarkan pernyataan kecaman.

    Pada Minggu (3/8), Manajer Krisis Uni Eropa, Hadja Lahbib, menyampaikan “Saya mendesak Hamas dan Jihad Islam untuk segera membebaskan semua sandera Israel.” Ia juga mendesak “Israel untuk menghentikan blokade bantuan pangan di Gaza dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan secara efektif dan besar-besaran.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    diadaptasi oleh Algadri Muhammad

    Editor: Rahka Susanto dan Agus Setiawan

    Tonton juga video “RI-Uni Eropa Akhirnya Sepakati Perjanjian Dagang IEU-CEPA” di sini:

    (ita/ita)

  • Pegawai Salon Tewas Mengenaskan di Hutan Jati Ponorogo, Hasil Autopsi Keluar

    Pegawai Salon Tewas Mengenaskan di Hutan Jati Ponorogo, Hasil Autopsi Keluar

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pegawai salon berinisial ARA (30), ditemukan tewas mengenaskan di pinggir hutan jati, Dukuh Boworejo, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Selasa (12/8). Hasil autopsi tim forensik RS Bhayangkara Kediri menemukan luka akibat benda tumpul di kepala serta bekas jeratan tali di leher korban.

    “Ada pelukaan benda tumpul di kepala dan bekas jeratan tali pada bagian leher korban,” kata dokter bedah forensik Polda Jawa Timur, Tutik Purwanti di Ponorogo, Rabu (13/8). Dikutip dari Antara.

    Korban tercatat sebagai warga Desa Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan. Polisi menyatakan bahwa ARA merupakan korban pembunuhan.

    Menurutnya, kematian korban diperkirakan terjadi lebih dari delapan jam sebelum ditemukan warga pada Selasa (12/8) pagi.

    Korban juga mengalami pendarahan di kepala dan sudah menunjukkan tanda-tanda pembusukan saat proses autopsi.

    Identitas korban terkonfirmasi melalui KTP yang ditemukan di lokasi kejadian dan hasil pencocokan sidik jari.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo AKP Imam Mujali mengatakan pihaknya telah memeriksa empat orang saksi, termasuk keluarga korban, untuk mengungkap pelaku.

    “Identitas pelaku masih kami kembangkan,” ujarnya.