Kasus: pembunuhan

  • Menguak Kematian Kepala Cabang Bank BUMN: Diculik, Tewas Dihantam Benda Tumpul 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Agustus 2025

    Menguak Kematian Kepala Cabang Bank BUMN: Diculik, Tewas Dihantam Benda Tumpul Megapolitan 23 Agustus 2025

    Menguak Kematian Kepala Cabang Bank BUMN: Diculik, Tewas Dihantam Benda Tumpul
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank BUMN, MIP (37), menjadi korban penculikan dan pembunuhan.
    Sejauh ini, polisi telah menangkap empat pelaku pada Kamis (21/8/2025). Mereka adalah AT, RS, RAH, dan RW.
    AT, RS, dan RAH ditangkap tim gabungan Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III, Johar Baru, Jakarta Pusat.
    Sedangkan RW diringkus tim gabungan Sat Reskrim Polres Manggarai Barat dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya di Bandara Udara Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Hingga kini, polisi masih memburu pelaku yang diduga sebagai eksekutor pembunuhan.
    “Masih dilakukan pengejaran terkait keterlibatan tersangka lain,” ujar Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, Kamis (21/8/2025).
    Adapun penculikan terjadi pada Rabu (19/8/2025) di parkiran sebuah supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur. Saat itu, korban baru selesai menghadiri rapat dengan rekan kantornya.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima
    Kompas.com
    , korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir. 
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelah korban. 
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    MIP kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    “Korban habis
    meeting
    kantor, sama teman-teman kantornya juga,” ucap Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Charles Bagaisar saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2025).
    Satu hari setelah penculikan atau Kamis sekitar pukul 05.30 WIB, MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    “Kondisi korban saat itu dilakban di bagian matanya dan diikat di kaki dan tangan,” kata Kapolsek Serang Baru AKP Hotma Sitompul.
    Dari temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan polisi setempat.
    Selanjutnya, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
    Belakang diketahui, mayat itu merupakan sosok MIP yang diculik kemudian dibunuh dan jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Usai dilakukan pemeriksaan terhadap jasad MIP, terungkap bahwa korban tewas akibat hantaman benda tumpul.
    Menurut Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Pol Prima Heru, ada luka hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher sehingga korban kekurangan oksigen.
    “Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada (akibat hantaman benda tumpul) yang menyebabkan dia (korban) kesulitan bernafas,” ungkap Prima, Jumat (22/8/2025).
    Prima menyebut luka kekerasan pada tubuh korban bukan dari senjata tajam ataupun sayatan.
    “Luka lukanya bagian dada dan leher, benda tumpul, tidak ada (senjata tajam), hanya benda tumpul saja,” tutur Prima.
    Lebih lanjut, Prima menjelaskan pihaknya juga melakukan pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui kemungkinan ada atau tidak racun dalam tubuh korban.
    “Kita tunggu hasil toksikologi, biasanya satu minggu,” ungkap dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Immanuel Ebenezer Berseragam Oranye, Pelaku Pembunuhan Kepala Cabang Bank Ditangkap di NTT

    Immanuel Ebenezer Berseragam Oranye, Pelaku Pembunuhan Kepala Cabang Bank Ditangkap di NTT

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, atau akrab disapa Noel, terlihat menangis di hadapan awak media di Kantor KPK setelah ditangkap atas dugaan terlibat kasus pemerasan perusahaan pengurusan sertifikasi K3. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut memberikan tanggapannya atas kasus yang menimpa Noel.

    Di sisi lain, suasana duka menyelimuti keluarga korban pembunuhan kepala cabang bank di Jakarta Timur. Polisi berhasil menangkap beberapa pelaku, termasuk satu orang berinisial EW alias Eras, yang diamankan di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, NTT.

    Ringkasan

  • Unggahan Terakhir Kacab Bank BRI Sebelum Diculik dan Dibunuh, Sahabat Sebut Tak Biasa

    Unggahan Terakhir Kacab Bank BRI Sebelum Diculik dan Dibunuh, Sahabat Sebut Tak Biasa

    GELORA.CO – Puspita Aulia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Bagaimana tidak, suami terkasih, Mohamad Ilham Pradipta meninggal secara mengenaskan. Kepala cabang bank BUMN di Jakarta Timur (Jaktim) itu diculik dan dibunuh.

    “Harapan saya kasus ini diusut sampai tuntas dan pelakunya dihukum setimpal, seberat-beratnya,” kata Puspita Aulia, Kamis (21/8/2025) malam.

    Puspita belum mengetahui motif di balik pembunuhan suaminya yang hobi touring sepeda motor ini.

    “Selama ini kami masih bertanya-tanya, kenapa suami saya, yang katanya orang baik, kok bisa diperlakukan tidak baik seperti ini?,” ucap ibu dua anak ini.

    Puspita mengungkapkan Ilham sosok suami yang sangat baik dan perhatian terhadap istri dan kedua anaknya. Ia juga dikenal sangat perhatian dan disukai oleh teman-temannya.

    “Suami saya itu orangnya baik, sangat baik. Itu banyak kesaksiannya dari teman dan sahabat-sahabatnya,” ujarnya.

    Sebelum ditemukan tewas, Mohamad Ilham Pradipta sempat memposting foto di akun media sosialnya.

    Dalam unggahan di Insta Story @hampradipta, Ilham memposting sebuah foto saat dirinya sedang mengendarai sepeda motor. Namun, caption foto yang ditulisnya dinilai para sahabatnya tak biasa.

    “Doa pas lagi berkendara, sebelum gas. Saya selalu meminta izin kepada yang punya motor untuk menundukkannya dengan ucapan”

    “Ya Allah yang telah menundukkan (kendaraan) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Aamiin,” tulisnya.

    Hal ini diungkapkan sahabat Ilham, Toto Sugiarto bahwa almarhum tidak biasanya menulis kata-kata yang menyentuh.

    Bahkan, dalam waktu hampir bersamaan, istrinya pun ikut memposting foto Ilham bersama kedua anaknya dengan caption “Hai Sayang. I Love You. Always”.

    “Istrinya juga sama posting foto Ilham sedang bermain bersama kedua anaknya. Enggak biasa, selama kami kenal, beliau orangnya humble dan suka bercanda,” ucap Toto di rumah duka, Kamis (21/8/2025).

    Jenazah korban telah dimakamkan di TPU Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis malam sekitar pukul 21.24 WIB.

    Kasus ini masih meninggalkan tanda tanya besar. Apa motif di balik pembunuhan korban? Polisi hingga telah mengamankan sejumlah pelaku. Terbaru adalah satu pelaku ditangkap di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia berinisial EW, berprofesi sebagai debt collector.

  • Sosok Mohammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN, Akhir Tragis Sang Bankir yang Juga Bikers

    Sosok Mohammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN, Akhir Tragis Sang Bankir yang Juga Bikers

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepergian bankir yang juga bikers, Mohamad Ilham Pradipta begitu menyakitkan bagi kerabat dan sahabat. Kepala cabang bank BUMN itu ditemukan sudah tak bernyawa di semak-semak tepi jalan wilayah Bekasi, Kamis (21/8/2025). Inilah sosok Mohamad Ilham Pradipta (37), kepala cabang bank BUMN Cempaka Putih, Jakarta.

    Penemuan jenazah Mohamad Ilham Pradipta ramai jadi sorotan publik. Pria berusia 37 tahun itu menjadi korban penculikan dan pembunuhan.

    Jasadnya ditemukan sehari setelah diculik di Jakarta Timur. Kondisinya mengenaskan. Kaki dan matanya dalam keadaan dilakban. Ilham Pradipta tewas akibat hantaman benda tumpul.

    Mohamad Ilham Pradipta dikenal rapi dan selalu menjaga penampilan. Saat jenazahnya ditemukan tergeletak di semak-semak, kondisinya masih dengan pakaian lengkap serta sepatu di kakinya.

    Keterangan Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Charles Bagaisar, kepala cabang pembantu salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia itu diculik setelah melakukan rapat dengan sejumlah rekan kantornya pada Rabu (20/8/2025) lalu.

    “Korban habis meeting kantor, sama teman-teman kantornya juga,” ungkap Charles.

    Penculikan terjadi di area parkir supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, Ilham mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang krem ketika berjalan menuju mobilnya.

    Saat hendak memasuki mobil hitam miliknya, ia disergap oleh dua orang tak dikenal yang keluar dari mobil putih yang parkir tepat di sebelahnya.

    Mendengar kabar meninggalnya Mohamad Ilham Pradipta dengan cara tragis bak tersambar petir di siang bolong oleh para keluarga dan sahabatnya. Betapa tidak, Ilham baru saja bersama-sama koleganya di kantor, sebelum peristiwa penculikan dan pembunuhan itu.

  • RS Polri Periksa Toksikologi Kacab Bank BUMN yang Tewas Dibunuh, Ada Luka Benda Tumpul
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Agustus 2025

    RS Polri Periksa Toksikologi Kacab Bank BUMN yang Tewas Dibunuh, Ada Luka Benda Tumpul Megapolitan 22 Agustus 2025

    RS Polri Periksa Toksikologi Kacab Bank BUMN yang Tewas Dibunuh, Ada Luka Benda Tumpul
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, melakukan pemeriksaan toksikologi terhadap jenazah Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank BUMN, Mohamad ilham Pradipta (37), yang tewas usai diculik dan dibunuh.
    Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru menjelaskan pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan racun dalam tubuh korban.
    “Telah dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA, toksikologi forensik, dan kemudian diserahkan kepada penyidik untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Prima di RS Polri Kramat Jati, Jumat (22/8/2025).
    Menurut Prima, hasil pemeriksaan toksikologi biasanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Selain itu, tim forensik juga menemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian leher dan dada korban.
    “Jenazah menggunakan pakaian batik berwarna cokelat dan celana panjang cokelat muda, ditemukan tanda kekerasan pada bagian luar dan dalam tubuh korban,” jelasnya.
    Ia menambahkan, kematian korban diduga akibat kekurangan oksigen yang dipicu tekanan benda tumpul.
    “Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada (akibat hantaman benda tumpul) yang menyebabkan dia (korban) kesulitan bernafas,” kata Prima.
    Prima menegaskan luka yang ditemukan berasal dari hantaman benda tumpul, bukan senjata tajam.
    “Luka-lukanya bagian dada dan leher, benda tumpul, tidak ada (senjata tajam), hanya benda tumpul saja,” tuturnya.
    Mohamad ilham Pradipta diduga diculik lalu dibunuh sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan di Kabupaten Bekasi pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
    Jenazah pertama kali ditemukan seorang warga yang sedang menggembala sapi. Saat itu, korban terlihat dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban.
    Warga kemudian melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa dan aparat kepolisian. Polisi yang tiba di lokasi menemukan tubuh korban penuh luka lebam.
    Saat ini, tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur telah menangkap empat orang yang diduga menculik korban. Sementara itu, eksekutor  masih buron.
    Polisi belum mengungkap secara detail motif di balik penculikan dan pembunuhan pejabat bank BUMN tersebut.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini harapan KA Unsoed terhadap proses hukum tewasnya kacab bank

    Ini harapan KA Unsoed terhadap proses hukum tewasnya kacab bank

    Jakarta (ANTARA) – Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (KA Unsoed) berharap agar proses hukum para pelaku pembunuhan terhadap kepala cabang (Kacab) sebuah bank di Jakarta, MIP (37) profesional.

    “Kami berharap agar proses hukum terhadap para pelaku dijalankan secara transparan, profesional, akuntabel dan mampu menjamin tegaknya keadilan bagi keluarga korban,” kata Ketua Bidang Advokasi Keluarga Alumni Unsoed, Hermawanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Hermawanto menjelaskan kepergian almarhum yang merupakan Alumni Agribisnis Fakultas Pertanian (Faperta) 2006 Unsoed dengan cara yang tragis, meninggalkan luka yang mendalam, khususnya bagi keluarga, sahabat serta seluruh warga kampus alumni Unsoed.

    Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Polda Metro Jaya yang telah bertindak cepat dan sigap menangkap para terduga penculik dan pembunuh almarhum.

    “Tindakan tegas dan responsif tersebut mencerminkan komitmen aparat kepolisian dalam memberikan rasa aman dan kepastian hukum bagi masyarakat,” kata Hermawanto.

    Hermawanto juga menambahkan kejelasan dan keterbukaan proses hukum sangat penting, bukan hanya untuk memberikan kepastian kepada pihak keluarga, tetapi juga untuk menjaga kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Indonesia.

    “Sebagai bagian dari keluarga besar Unsoed, kami berdiri bersama keluarga almarhum dalam doa dan solidaritas, seraya menyerukan agar tragedi serupa tidak kembali terulang,” ucapnya.

    Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap empat pria terduga penculik seorang kepala cabang (Kacab) bank di Jakarta berinisial MIP.

    “Inisial AT, RS, RAH ditangkap di Jalan Johar Baru III No. 42, Jakarta Pusat, sementara inisial RW ditangkap saat tiba di bandara NTT untuk melarikan diri,” kata Kasubdit Reserse Mobile (Resmob) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/8).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RS Polri lakukan pemeriksaan toksikologi jenazah Kacab bank di Jakarta

    RS Polri lakukan pemeriksaan toksikologi jenazah Kacab bank di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, melakukan pemeriksaan toksikologi terhadap jenazah Kepala Cabang (Kacab) sebuah bank di Jakarta yang jasadnya ditemukan di wilayah Bekasi.

    “Kami telah melakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA, toksikologi forensik terhadap jenazah korban,” kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulih dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

    Pemeriksaan toksikologi merupakan rangkaian tes untuk mendeteksi keberadaan dan jumlah zat berbahaya di dalam tubuh, seperti obat-obatan, alkohol, atau racun. Sampel yang digunakan biasanya berupa darah, urine, air liur, atau rambut.

    Pemeriksaan itu bertujuan melihat adanya keracunan, memantau penggunaan zat tertentu, atau mengetahui penyebab kematian seseorang.

    Terkait kemungkinan adanya racun di dalam tubuh korban, dia menegaskan pemeriksaan toksikologi merupakan standar operasional prosedur (SOP) dalam autopsi. Namun, hasilnya belum bisa dipastikan.

    “Itu SOP kami. Untuk hasilnya kita tunggu, biasanya sekitar satu minggu,” ucap Prima.

    Terkait hasil pemeriksaan sementara, dia memastikan tidak ditemukan luka akibat benda tajam pada tubuh korban, melainkan luka akibat benda tumpul.

    “Tidak ada luka benda tajam, hanya benda tumpul,” ujar Prima.

    Lebih lanjut, dia juga menyebutkan tidak ada indikasi korban melakukan perlawanan sebelum meninggal. Namun, dia tidak bisa memastikan luka benda tumpul tersebut dilakukan oleh satu orang atau lebih.

    “Tidak ada perlawanan, itu (jumlah pelaku) tidak bisa dinilai juga, nanti ditentukan penyidik,” tutur Prima.

    Pihak RS Polri akan menyerahkan hasil pemeriksaan kepada tim penyidik untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Hasil pemeriksaan akan diserahkan kepada penyidik setelah seluruh pemeriksaan penunjang telah selesai,” tegas Prima.

    Seperti diketahui, seorang Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta berinisial MIP diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan di salah satu pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur.

    Jenazah ditemukan di Kampung Karangsambung, RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, sekitar pukul 05.30 WIB.

    Seorang warga di area persawahan mengaku pertama kali menemukan jenazah tersebut dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sedangkan mata terlilit lakban.

    Jenazah langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi sebagai rangkaian dari penyelidikan.

    Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap empat pria terduga penculik korban berinisial MIP itu.

    “Inisial AT, RS, RAH ditangkap di Jalan Johar Baru III No. 42, Jakarta Pusat, sementara inisial RW ditangkap saat tiba di bandara NTT untuk melarikan diri,” terang Kasubdit Reserse Mobile Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/8).

    Dia belum dapat membeberkan kronologis penangkapan dan motif para pelaku, namun dipastikan keempat orang tersebut merupakan pelaku penculikan terhadap korban berinisial MIP.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RS Polri temukan fakta baru penyebab tewasnya Kacab bank di Jakarta

    RS Polri temukan fakta baru penyebab tewasnya Kacab bank di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati mengungkap fakta baru terkait penyebab kematian Kepala Cabang (Kacab) sebuah bank di Jakarta yang jasadnya ditemukan di wilayah Bekasi.

    Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulih mengatakan hasil pemeriksaan tim forensik menemukan adanya dugaan korban meninggal akibat kekurangan oksigen.

    “Betul, Kacab bank di Jakarta meninggal akibat kekurangan oksigen,” kata Prima saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

    Dia menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan atau autopsi jenazah, ditemukan adanya tekanan pada tulang leher dan dada jenazah pria berinisial MIP (37) tersebut.

    “Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan dia kesulitan bernapas,” ujar Prima.

    Namun, terkait penyebab pasti kematian, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan tim forensik.

    “Kami masih mendalami temuan ini. Semua data medis dan forensik akan kami serahkan kepada penyidik untuk kepentingan proses penyelidikan lebih lanjut,” ucap Prima.

    Lebih lanjut, hasil pemeriksaan juga menunjukkan adanya sejumlah luka akibat kekerasan benda tumpul pada jenazah tersebut, baik di bagian luar maupun di dalam tubuh.

    Hingga berita ini diturunkan, belum dapat dipastikan jumlah pembunuh yang terlibat dalam kematian jenazah pria asal Bogor itu.

    RS Polri Kramat Jati menerima jenazah korban dari pihak kepolisian pada Kamis (21/8) sekitar pukul 12.48 WIB, dan autopsi dilakukan mulai pukul 14.30 WIB.

    Pemeriksaan jenazah selesai dilakukan oleh tim forensik RS Polri Kramat Jati pukul 19.00 WIB, kemudian jasad korban diserahkan ke keluarganya pada Kamis (21/8) pukul 19.41 WIB.

    Seperti diketahui, seorang Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta berinisial MIP diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan di salah satu pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur.

    Jenazah ditemukan di Kampung Karangsambung, RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, sekitar pukul 05.30 WIB.

    Seorang warga di area persawahan mengaku pertama kali menemukan jenazah tersebut dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sedangkan mata terlilit lakban.

    Jenazah langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi sebagai rangkaian dari penyelidikan.

    Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap empat pria terduga penculik korban berinisial MIP itu.

    “Inisial AT, RS, RAH ditangkap di Jalan Johar Baru III No. 42, Jakarta Pusat, sementara inisial RW ditangkap saat tiba di bandara NTT untuk melarikan diri,” terang Kasubdit Reserse Mobile Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/8).

    Dia belum dapat membeberkan kronologis penangkapan dan motif para pelaku, namun dipastikan keempat orang tersebut merupakan pelaku penculikan terhadap korban berinisial MIP.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RS Polri temukan fakta baru penyebab tewasnya Kacab bank di Jakarta

    RS Polri ungkap luka benda tumpul di dada dan leher jenazah Kacab bank

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mengungkap adanya sejumlah luka pada jenazah Kepala Cabang (Kacab) sebuah bank di Jakarta yang ditemukan tewas di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

    “Ditemukan tanda kekerasan pada bagian luar dan dalam tubuh korban. Lukanya ada di bagian dada dan leher akibat benda tumpul,” kata Kepala RS Polri Brigjen Pol Prima Heru Yulih di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

    Dia menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap jenazah pria berinisial MIP (37) itu, luka akibat benda tumpul tersebut menjadi salah satu penyebab kematiannya.

    “Betul (akibat benda tumpul). Namun perkiraan waktu meninggal belum bisa ditentukan,” ujar Prima.

    Dia juga belum bisa memastikan jumlah pembunuh yang terlibat dalam kematian jenazah pria asal Bogor tersebut.

    “Secara forensik, belum bisa ditentukan (indikasi pembunuh), hanya ditemukan akibat benda tumpul saja, tidak bisa dipastikan juga apakah benda tumpul ini berasal dari satu orang atau berapa,” ucap Prima.

    Lebih lanjut, dia menyebutkan pihaknya menerima jenazah korban dari pihak kepolisian pada Kamis (21/8) sekitar pukul 12.48 WIB, dan pemeriksaan jenazah atau autopsi dilakukan mulai pukul 14.30 WIB.

    “Jenazah menggunakan kemeja batik cokelat dan celana cokelat muda,” tutur Prima.

    Pemeriksaan jenazah, sambung dia, selesai dilakukan oleh tim forensik RS Polri Kramat Jati pukul 19.00 WIB dan jasad korban diserahkan ke keluarganya pada Kamis (21/8) pukul 19.41 WIB.

    Seperti diketahui, seorang Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta berinisial MIP diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan di salah satu pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur.

    Jenazah ditemukan di Kampung Karangsambung, RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, sekitar pukul 05.30 WIB.

    Seorang warga di area persawahan mengaku pertama kali menemukan jenazah tersebut dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sedangkan mata terlilit lakban.

    Jenazah langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi sebagai rangkaian dari penyelidikan.

    Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap empat pria terduga penculik korban berinisial MIP itu.

    “Inisial AT, RS, RAH ditangkap di Jalan Johar Baru III No. 42, Jakarta Pusat, sementara inisial RW ditangkap saat tiba di bandara NTT untuk melarikan diri,” terang Kasubdit Reserse Mobile Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/8).

    Dia belum dapat membeberkan kronologis penangkapan dan motif para pelaku, namun dipastikan keempat orang tersebut merupakan pelaku penculikan terhadap korban berinisial MIP.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ratusan Warga Palestina di Gaza Unjuk Rasa Minta Israel Hentikan Serangan

    Ratusan Warga Palestina di Gaza Unjuk Rasa Minta Israel Hentikan Serangan

    Warga Palestina di Kota Gaza turun ke jalan menuntut diakhirinya perang Israel di Jalur Gaza, setelah PM Benjamin Netanyahu menyetujui mengambil alih sepenuhnya kota Gaza.

    Dikelilingi gedung-gedung yang hancur, ratusan warga Palestina yang terjebak menuntut diakhirnya perang dan serangan Israel.

    Kota Gaza termasuk wilayah yang tersisa di Jalur Gaza yang tidak berada di bawah kendali Israel.

    Unjuk rasa dilakukan beberapa jam setelah Israel mengumumkan sudah memulai misinya untuk menduduki wilayah tersebut, dalam upayanya merebut apa yang diklaimnya sebagai salah satu benteng terakhir Hamas.

    “Protes ini merupakan ekspresi kemarahan rakyat atas kondisi tragis yang dihadapi di Jalur Gaza,” ujar Abu Al-Waleed Al-Zaq, 70 tahun, kepada ABC.

    “Kami menyerukan agar tragedi ini diakhiri, agar serangan yang dilakukan terhadap rakyat kami dihentikan.

    “Gaza telah hancur total,” tegasnya.

    “Kita semua harus bersatu dan mengatakan hentikan serangan mengerikan ini cukup, cukup, cukup.”

    Militer Israel sudah menguasai lebih dari 75 persen Jalur Gaza, tetapi belum menduduki Kota Gaza.

    Perintah untuk evakuasi diberlakukan di lebih dari 80 persen wilayah Gaza yang diserang Israel.

    Israel sudah memanggil 60.000 tentara cadangan untuk memperkuat barisan sebelum menduduki Kota Gaza, yang akan memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke Selatan Gaza.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan perjalanan ke perbatasan Israel dan Gaza untuk bertemu dengan para pemimpin militer.

    Kabinet keamanan Isrel sudah menyetujui rencana militer di wilayah tersebut, sebagai bentuk formalitas.

    Warga Palestina mendesak negosiator

    Warga Palestina dari berbagai kalangan bergabung dalam protes di Kota Gaza untuk mengungkapkan kemarahan mereka, karena kemungkinan akan diusir lagi.

    “Dunia harus menyadari jika warga Palestina bukan hanya kematian dan kehancuran, mereka mempertahankan hak mereka untuk tetap tinggal dan berjuang melawan perang penggusuran yang sedang berlangsung, dan perang genosida,” ujar aktivis hak asasi manusia dan analis politik Mustafa Ibrahim, 63 tahun, kepada ABC.

    “Penting juga untuk menunjukkan jika persatuan adalah jalan menuju keselamatan, terlepas dari semua kehancuran dan pembunuhan ini,” tambahnya.

    “Ini penting untuk melawan pendudukan dan memberi tahu dunia bahwa kita akan tetap di sini.”

    “Kita masih hidup dalam kelaparan dan perang yang terus berlanjut, ini penting bagi dunia untuk menyadari bahwa Palestina tidak tinggal diam.”

    “Keteguhan dan kesabaran mereka dalam menghadapi semua kejahatan ini menentang kebijakan genosida, penggusuran, dan kelaparan yang direkayasa ini.”

    Para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dan spanduk-spanduk bertuliskan pesan-pesan seperti “hentikan genosida.”

    Beberapa pengunjuk rasa yang berbicara kepada ABC juga mengkritik Hamas, menuntut kelompok militan tersebut mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

    Mereka mendesak Otoritas Palestina di Tepi Barat untuk campur tangan.

    “Kami, di tengah kehancuran dan genosida Gaza, menyerukan kepada para negosiator Palestina untuk segera mengakhiri perang,” kata Mohamed Al-Aswad, 60 tahun.

    “Cukup pertumpahan darah, cukup pertumpahan darah, cukup pertumpahan darah!

    “Rakyat Palestina kami ingin hidup dalam damai dan aman.”

    “Kepada dunia bebas yang berdiri bersama rakyat kami, kepada dunia dan para pemimpin Arab, kepada Presiden Abu Mazen [Mahmoud Abbas], Anda adalah ayah kami dan Gaza adalah bagian dari Anda.”

    Ziad Al-Najjar, 55 tahun, sekretaris Serikat Pengacara, mengatakan Israel sudah bertindak melampaui jauh dari menargetkan Hamas.

    “Proyek Zionis untuk mengusir paksa rakyat Palestina ini harus diakhiri telah menjadi jelas bahwa ini adalah perang sepihak untuk membasmi orang-orang Palestina dan merebut tanah kosong,” katanya.

    “Kependudukan Israel sudah menyebabkan banyak ancaman, dan memasuki seluruh Jalur Gaza, menghancurkan sebagian besarnya, hanya menyisakan manusia yang sudah kehilangan begitu banyak, jadi kami tidak takut dengan ancaman ini, tetapi tetap menyerukan agar invasi ini dihentikan.

    “Hamas harus berupaya untuk mengakhiri perang ini, karena Hamas adalah penyebabnya, dan Hamas harus segera menghentikannya serta mengakhiri kekuasaannya di Jalur Gaza dan memberikan kekuasaan kepada Otoritas Palestina.”

    Meskipun aksi miiter Israel di Kota Gaza masih dalam tahap awal, serangan sudah dimulai di beberapa wilayah pinggiran Kota Gaza, termasuk permukiman Sabra, Zeitoun, dan Tuffah.

    Militer Israel, atau IDF, mengatakan sudah memberi tahu badan-badan kemanusiaan internasional dan otoritas medis lokal yang beroperasi di Gaza utara soal rencananya untuk menduduki wilayah tersebut pada hari Selasa, dan meminta mereka untuk mengevakuasi pasien ke wilayah selatan Jalur Gaza.

    Hal ini memicu respons keras dari otoritas kesehatan Palestina.

    “Kementerian Kesehatan menyatakan penolakannya terhadap langkah apa pun yang akan merusak sistem kesehatan yang tersisa setelah penghancuran sistematis yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan.

    “Langkah ini akan merampas hak lebih dari 1 juta orang untuk mendapatkan perawatan dan membahayakan nyawa penduduk, pasien, dan korban luka.”

    Israel mengatakan tidak akan tinggalkan Gaza

    PM Netanyahu mengatakan ia telah mengarahkan para negosiator Israel untuk terus menuntut pembebasan semua sandera, sebagai bagian dari negosiasi gencatan senjata dengan Hamas.

    Awal pekan ini, Hamas menyetujui proposal yang disusun oleh mediator Mesir dan Qatar untuk gencatan senjata selama 60 hari, dengan separuh dari sandera yang tersisa akan dibebaskan.

    Ada 50 warga Israel yang masih ditawan di Gaza oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ), 20 di antaranya diyakini masih hidup.

    Instruksi kepada para negosiator tersebut pada dasarnya merupakan penolakan terhadap proposal tersebut, sebuah perkembangan yang tidak mengejutkan, mengingat retorika seputar perundingan sejak gencatan senjata terakhir digagalkan pada bulan Maret.

    Sebelumnya, PM Netanyahu mengatakan kepada kantor berita Sky News jika Israel “hampir mengakhiri perang ini.”

    Selama berbulan-bulan, ia bersikeras kemenangan di Gaza sudah di depan mata, atau setidaknya, pertempuran sengit akan segera berakhir. Tapi perang dengan cepat mendekati tahun kedua yang suram tanpa akhir yang jelas.

    Dalam sebuah wawancara panjang, dengan banyak merujuk pada pemimpin Inggris di masa perang, Winston Churchill, Netanyahu juga mengatakan rencana gencatan senjata dan kesepakatan sandera dengan Hamas tidak akan menghalanginya untuk terus menyerang Kota Gaza.

    “Kami akan tetap melakukannya, itu tidak pernah menjadi pertanyaan, bahwa kami tidak akan meninggalkan Hamas di sana,” katanya.

    “Saya pikir Presiden Trump mengatakannya dengan tepat, dia mengatakan Hamas harus menghilang dari Gaza.

    “Ini seperti meninggalkan SS di Jerman. Kita membersihkan sebagian besar Jerman, tetapi ap akita meninggalkan Berlin dengan SS dan korps Nazi di sana? Tentu saja tidak.”

    PM Netanyahu jarang berbicara kepada media, dan ketika berbicara, ia lebih menyukai media berita bersayap konservatif yang secara umum mendukung pemerintah Israel.

    Keluarga sandera Israel menuntut diakhirinya perang

    Ucapan PM Netanyahu yang menolak menghentikan kependudukan di Kota Gaza kemungkinan besar ditujukan kepada anggota kabinet koalisinya sendiri.

    Seperti yang sudah terjadi berulang kali, menteri keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich dilaporkan mengancam akan mengundurkan diri dari pemerintahan jika PM Netanyahu menyetujui kesepakatan gencatan senjata.

    Bezalel telah membuat ancaman serupa di masa lalu tetapi gagal menindaklanjutinya, meskipun Channel 12 Israel melaporkan ia memberi tahu keluarga sandera jika ia mengeluarkan ultimatum kepada perdana menteri secara pribadi.

    Hamas menangkap 251 sandera pada 7 Oktober 2023, dalam serangan yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel, sebagian besar warga sipil.

    Lebih dari 62.000 warga Palestina tewas dalam perang udara dan darat sejak saat itu, menurut pejabat kesehatan Gaza, dengan lebih dari separuhnya adalah perempuan, dan anak-anak.

    Keluarga dan pendukung 50 sandera yang masih berada dalam tahanan Hamas menuntut agar pemerintah Netanyahu menerima kesepakatan untuk mengakhiri perang, serta menuduh perdana menteri yang lebih mengutamakan ambisi politiknya sendiri daripada memastikan kebebasan sandera.

    Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengatakan hampir setengah juta orang turun ke jalan di Tel Aviv akhir pekan lalu untuk menuntut pemerintah mengubah arah, karena khawatir penundaan kesepakatan dengan Hamas dan perluasan serangan ke Kota Gaza akan mengancam nyawa para sandera.

    Lihat Video ‘Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Mencapai 62.192 Jiwa’: