Kasus: pembunuhan

  • Menegangkan! Ditembaki Pria Bersenjata, Capres Peru Balas Tembakan

    Menegangkan! Ditembaki Pria Bersenjata, Capres Peru Balas Tembakan

    Jakarta

    Calon presiden (capres) Peru, Rafael Belaunde selamat dari upaya pembunuhan ketika pria-pria bersenjata menembaki mobilnya di selatan Lima, ibu kota Peru. Pria berumur 50 tahun itu sempat membalas tembakan sebanyak 12 kali ke arah para penyerangnya.

    Kepala polisi Jenderal Oscar Arriola mengatakan bahwa dua pria bersenjata yang mengendarai sebuah sepeda motor melepaskan “delapan atau sembilan” tembakan ke arah SUV yang dikendarai politisi itu. Sang kandidat presiden pun membalas tembakan.

    Tayangan televisi lokal menunjukkan beberapa peluru menghancurkan kaca depan mobil, meninggalkan noda darah di wajah dan baju Belaunde akibat luka-luka yang disebabkan oleh pecahan kaca mobil.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/12/2025), Belaunde mengatakan luka-luka itu adalah “goresan yang didapat setelah insiden tersebut.” Insiden tersebut terjadi pada Selasa (2/12) di kota Cerro Azul, sekitar 130 kilometer (80 mil) selatan Lima.

    Menggunakan senjata apinya sendiri, Belaunde melepaskan “setidaknya 12 tembakan” ke arah para penyerangnya, kata Arriola kepada media berita Peru 21. Tidak ada luka tembak yang dilaporkan dalam insiden itu.

    Belaunde, mantan menteri energi dan cucu dari mantan presiden Fernando Belaunde yang telah menjabat dua periode, mengatakan kepada polisi bahwa ia tidak menerima ancaman apa pun sebelum penyerangan itu.

    Belaunde bersaing dengan setidaknya 12 kandidat presiden menjelang pemilihan umum pada 12 April tahun depan.

    Saat ini, ia berada di peringkat bawah dalam jajak pendapat, yang saat ini mengunggulkan mantan wali kota Lima, Rafael Lopez Aliaga, dan Keiko Fujimori, putri mendiang mantan presiden Alberto Fujimori. Kedua politisi sayap kanan tersebut mengatakan mereka akan bersikap keras terhadap kejahatan terorganisir.

    “Saya mengutuk keras tindakan kriminal ini, sebuah cerminan kekerasan yang menimpa ribuan warga Peru setiap harinya. Kita tidak bisa menganggap remeh tindakan kriminal ini, yang harus diberantas dengan kekuatan hukum penuh,” tulis Keiko Fujimori di media sosial X.

    Dalam beberapa tahun terakhir, gelombang pemerasan telah merenggut puluhan nyawa di Peru, terutama para pengemudi bus — beberapa di antaranya ditembak mati jika perusahaan mereka menolak membayar uang perlindungan.

    Lihat juga Video: Mencekam! Penembakan Massal di Pesta Ulang Tahun di California

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Kebakaran Maut di Apartemen Hong Kong Diusut

    Kebakaran Maut di Apartemen Hong Kong Diusut

    Jakarta

    Pemerintahan Hong Kong membentuk komite independen untuk menyelidiki penyebab kebakaran apartemen yang menewaskan ratusan orang. Masalah pemeliharaan apartemen juga akan diusut.

    Dirangkum detikcom, Rabu (3/12/2025), selain menyelidiki penyebab kebakaran, aparat juga akan menyelidiki kabar mengenai pengawasan renovasi apartemen yang diduga berkontribusi dalam kebakaran mematikan tersebut. Kebakaran apartemen ini diketahui telah menewaskan 151 orang.

    “Demi menghindari tragedi serupa terulang, saya akan membentuk komite independen yang dipimpin oleh seorang hakim untuk menyelidiki alasan di balik penyebab dan penyebaran cepat (kebakaran) serta isu-isu terkait,” ucap Pemimpin eksekutif Hong Kong, John Lee, dalam konferensi pers pada Selasa (2/12) waktu setempat dilansir AFP.

    13 Orang Ditangkap

    Kepolisian Hong Kong saat ini telah menangkap 13 orang atas dugaan pembunuhan dalam penyelidikan kriminal yang diluncurkan sejak pekan lalu. Badan antikorupsi kota itu juga mengamankan 12 orang dalam penyelidikan dugaan korupsi yang diyakini juga berkontribusi dalam kebakaran.

    Otoritas setempat menduga jaring plastik dan busa insulasi yang tidak memenuhi standar, yang digunakan dalam renovasi di kompleks permukiman Wang Fuk Court, sebagai pemicu kebakaran menyebar dengan cepat ke tujuh gedung apartemen yang ada di kompleks tersebut.

    Pencarian Korban Prioritas

    Para penyidik telah menyisir semua kecuali dua dari tujuh gedung yang hangus terbakar, dan menemukan jenazah-jenazah para penghuni apartemen di tangga darurat dan di bagian atap, yang tampaknya terjebak saat mereka mencoba menyelamatkan diri dari kobaran api. Sekitar 30 orang dinyatakan masih hilang.

    Otoritas Hong Kong mengatakan bahwa gedung-gedung yang tersisa sedang diperiksa untuk pencarian korban merupakan gedung yang mengalami kerusakan paling parah. Operasi pencarian ini diperkirakan bisa memakan waktu berminggu-minggu.

    Sementara itu, jauh sebelum kebakaran terjadi, para penghuni kompleks apartemen Wang Fuk Court telah memperingatkan otoritas setempat soal bahaya kebakaran yang dipicu oleh renovasi yang dilakukan.

    Namun menurut Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, tahun lalu, sejumlah warga kompleks Wang Fuk Court diberitahu oleh otoritas terkait bahwa mereka menghadapi “risiko kebakaran yang relatif rendah”.

    Para penghuni apartemen itu menyuarakan kekhawatiran mereka pada September 2024, termasuk tentang potensi mudah terbakarnya jaring yang digunakan kontraktor untuk menutupi perancah yang dipasang di luar gedung.

    Uji coba pada beberapa sampel jaring warna hijau yang dililitkan di sekitar perancah bambu di gedung-gedung tersebut pada saat kebakaran terjadi, sebut pejabat yang mengawasi investigasi dalam konferensi pers pada Senin (1/12), tidak memenuhi standar tahan api.

    Diduga Material Tak Sesuai Standar

    Sekretaris Utama otoritas Hong Kong, Eric Chan, mengungkapkan bahwa kontraktor yang mengerjakan renovasi itu menggunakan material yang tidak sesuai standar pada area-area yang sulit dijangkau, sehingga secara efektif menyembunyikannya dari para petugas inspeksi.

    Busa insulasi yang juga digunakan dalam renovasi itu, menurut para pejabat Hong Kong, juga turut memperparah kebakaran dan alarm kebakaran di kompleks apartemen itu tidak berfungsi dengan baik.

    Korban Tewas Saat Ini

    Saat ini, kepolisian Hong Kong pada Senin (1/12) mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat kebakaran dahsyat tersebut telah bertambah menjadi 151 orang.

    “Hingga pukul 16.00 hari ini, jumlah korban tewas yang terkonfirmasi mencapai 151. Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah,” ujar juru bicara kepolisian Tsang Shuk-yin dalam konferensi pers.

    Hingga saat ini, operasi penyelamatan korban kebakaran terus berlanjut. Sebanyak 159 orang, yang sebelumnya dilaporkan hilang, dipastikan dalam kondisi “selamat”.

    Kebakaran ini tercatat sebagai kebakaran paling mematikan dalam beberapa dekade. Pejabat yang bertanggung jawab atas unit investigasi korban di Kepolisian Hong Kong, Tsang Shuk-yin, mengatakan bahwa sekitar 40 orang masih dilaporkan hilang, dengan otoritas setempat sedang berupaya mencari keberadaan mereka.

    Halaman 2 dari 4

    (zap/ygs)

  • Polres Mimika siagakan personel di titik rawan gangguan kamtibmas

    Polres Mimika siagakan personel di titik rawan gangguan kamtibmas

    Timika (ANTARA) – Kepolisian Resor Mimika, Papua Tengah, hingga kini masih menyiagakan personel pada sejumlah titik rawan di Timika maupun di distrik (kecamatan) di wilayah pegunungan yang dianggap rawan gangguan kamtibmas sejak sebelum 1 Desember 2025.

    Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario, di Timika, Kabupaten Mimika, Selasa, mengatakan, jajarannya didukung aparat TNI dan Satpol PP Pemkab Mimika terus menggelar pengamanan maupun patroli rutin pada sejumlah titik rawan di seluruh wilayah Mimika.

    “Sampai saat ini kita masih berlakukan siaga 1 sampai dengan batas waktu yang kami tentukan,” kata dia.

    Siaga pengamanan semakin intensif ditingkatkan menyusul terjadinya dua kasus pembunuhan oleh orang tak dikenal di Timika pada Selasa pagi dan siang.

    Korban pertama atas nama Bonisius Baitian (46), warga Jalan Poros SP 5 Kampung Limau Asri, Dístrik Iwaka.

    Korban yang mengendarai sepeda motor Honda Vario nomor registrasi PA 2101 MV warna merah hitam dibacok dengan senjata tajam oleh orang tak dikenal saat melintas di Jalan Poros Login SP 9, Dístrik Iwaka Timika pada Selasa siang sekitar pukul 13.58 WIT.

    Kondisi jenazah korban mengenaskan dengan posisi kepala terpisah dari badannya.

    Kasus pembunuhan kedua terjadi di lorong Gereja GBI tembus jalan Kantor Klasis GKI Mimika di dekat Jembatan Waker SP2 Timika.

    Korban yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan tergeletak tak bernyawa di sepeda motornya dengan posisi masih mengenakan helm. Sekujur tubuh korban di bagian wajah dan tangan penuh luka-luka akibat terkena sabetan senjata tajam.

    Pewarta: Evarianus Supar
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hong Kong Bentuk Komite Independen Selidiki Penyebab Kebakaran Apartemen

    Hong Kong Bentuk Komite Independen Selidiki Penyebab Kebakaran Apartemen

    Hong Kong

    Pemimpin eksekutif Hong Kong, John Lee, mengumumkan bahwa komite independen akan dibentuk untuk menyelidiki penyebab kebakaran apartemen yang menewaskan sedikitnya 151 orang. Penyelidikan juga akan fokus pada pengawasan renovasi yang diduga berkontribusi dalam kebakaran mematikan tersebut

    Kepolisian Hong Kong, seperti dilansir AFP, Selasa (2/12/2025), telah menangkap 13 orang atas dugaan pembunuhan dalam penyelidikan kriminal yang diluncurkan sejak pekan lalu. Badan antikorupsi kota itu juga mengamankan 12 orang dalam penyelidikan dugaan korupsi yang diyakini juga berkontribusi dalam kebakaran.

    Otoritas setempat menduga jaring plastik dan busa insulasi yang tidak memenuhi standar, yang digunakan dalam renovasi di kompleks permukiman Wang Fuk Court, sebagai pemicu kebakaran menyebar dengan cepat ke tujuh gedung apartemen yang ada di kompleks tersebut.

    “Demi menghindari tragedi serupa terulang, saya akan membentuk komite independen yang dipimpin oleh seorang hakim untuk menyelidiki alasan di balik penyebab dan penyebaran cepat (kebakaran) serta isu-isu terkait,” ucap Lee dalam konferensi pers pada Selasa (2/12) waktu setempat.

    Para penyidik telah menyisir semua kecuali dua dari tujuh gedung yang hangus terbakar, dan menemukan jenazah-jenazah para penghuni apartemen di tangga darurat dan di bagian atap, yang tampaknya terjebak saat mereka mencoba menyelamatkan diri dari kobaran api. Sekitar 30 orang dinyatakan masih hilang.

    Otoritas Hong Kong mengatakan bahwa gedung-gedung yang tersisa sedang diperiksa untuk pencarian korban merupakan gedung yang mengalami kerusakan paling parah. Operasi pencarian ini diperkirakan bisa memakan waktu berminggu-minggu.

    Sementara itu, jauh sebelum kebakaran terjadi, para penghuni kompleks apartemen Wang Fuk Court telah memperingatkan otoritas setempat soal bahaya kebakaran yang dipicu oleh renovasi yang dilakukan.

    Namun menurut Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, tahun lalu, sejumlah warga kompleks Wang Fuk Court diberitahu oleh otoritas terkait bahwa mereka menghadapi “risiko kebakaran yang relatif rendah”.

    Para penghuni apartemen itu menyuarakan kekhawatiran mereka pada September 2024, termasuk tentang potensi mudah terbakarnya jaring yang digunakan kontraktor untuk menutupi perancah yang dipasang di luar gedung.

    Uji coba pada beberapa sampel jaring warna hijau yang dililitkan di sekitar perancah bambu di gedung-gedung tersebut pada saat kebakaran terjadi, sebut pejabat yang mengawasi investigasi dalam konferensi pers pada Senin (1/12), tidak memenuhi standar tahan api.

    Diungkapkan oleh Sekretaris Utama otoritas Hong Kong, Eric Chan, bahwa kontraktor yang mengerjakan renovasi itu menggunakan material yang tidak sesuai standar pada area-area yang sulit dijangkau, sehingga secara efektif menyembunyikannya dari para petugas inspeksi.

    Busa insulasi yang juga digunakan dalam renovasi itu, menurut para pejabat Hong Kong, juga turut memperparah kebakaran dan alarm kebakaran di kompleks apartemen itu tidak berfungsi dengan baik.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Padeli Peragakan Bunuh Istri Siri, Membakar Jasadnya, dan Mengubur di Kebun Tebu

    Padeli Peragakan Bunuh Istri Siri, Membakar Jasadnya, dan Mengubur di Kebun Tebu

    Malang (beritajatim.com) – Rekonstruksi kasus pembunuhan disertai pembakaran jasad korban dilakukan Satreskrim Polres Malang, Selasa (2/12/2025). Tersangka pembunuhan Padeli Amin (54) dihadirkan. Adapun korban atas nama Ponimah (54), warga Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, di peragakan PHL Polres Malang.

    Dalam reka ulang tersebut, pelaku memperagakan 25 adegan sebelum dan sesudah pembunuhan. Pelaku juga memperagakan ketika dirinya mengubur jasad istri sirinya usai membakarnya untuk menghilangkan jejak.

    Reka ulang kejadian diawali ketika pelaku dan korban berbincang di area dapur rumah keduanya. Pelaku bermaksud mengajak korban untuk berhubungan intim. Namun ditolak oleh korban. Merasa jengkel, pelaku keluar rumah dan mengambil balok kayu. Pelaku kemudian menghantam leher korban dengan keras.

    Kanit II Satreskrim Polres Malang, Ipda Andrioano, saat memimpin jalannya rekontruksi.

    Memastikan korban meninggal dunia, pelaku membawa jasad korban menggunakan truk menuju ladang tebu setelah lebih dulu berhenti untuk membeli bensin eceran.

    Sesampainya di ladang tebu, pelaku menutupi tubuh korban dengan daun tebu yang sudah kering. Pelaku lantas menyiramkan bensin dan membakar jasad korban. Pelaku kemudian menggali lubang tak jauh dari tempat korban terbakar untuk dikubur.

    Kanit II Satreskrim Polres Malang Ipda Andrioano yang memimpin jalannya reka adegan mengatakan, rekontruksi untuk memastikan kesesuaian keterangan dari pelaku saat penyidikan diawali. Dari 25 adegan yang diperagakan tersangka, seluruhnya sudah sesuai dengan berita acara pemeriksaan atau BAP Kepolisian.

    “Kita melaksanakan rekontruksi ini, poin terpentingnya adalah dalam kasus ini apakah unsur perencanaanya, sebagaimana kita lihat tadi disitu ada unsur perencanaanya,” pungkas Andriano. (yog/but)

  • Angka Kematian Akibat Serangkaian Bencana Asia Tembus 1.000 Jiwa

    Angka Kematian Akibat Serangkaian Bencana Asia Tembus 1.000 Jiwa

    Jakarta

    Dunia Hari Ini kembali dengan rangkuman peristiwa yang terjadi selama 24 jam terakhir.

    Edisi Selasa, 2 Desember 2025 kami hadirkan dari perkembangan sejumlah bencana di Asia.

    Korban tewas tembus angka seribu orang

    Presiden Prabowo Subianto menyerukan lebih banyak aksi untuk menghadapi perubahan iklim, saat negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, terdampak bencana alam yang menewaskan lebih dari 1.000 orang.

    Hampir 600 orang tewas di Sumatra setelah banjir bandang dan tanah longsor dahsyat yang disebabkan oleh hujan monsun dan Siklon Senyar.

    Senin kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 593 orang tewas, sementara lebih dari 450 orang masih hilang.

    Sri Lanka juga masih menghadapi dampak Siklon Ditwah, yang menewaskan sedikitnya 390 orang dalam banjir terburuk yang pernah terjadi di negara itu dalam beberapa dekade.

    Setidaknya 176 orang tewas di wilayah selatan Thailand, di mana banjir parah berdampak pada sekitar 4 juta orang dan 1,5 juta rumah tangga.

    Kebocoran karbon monoksida di pabrik Australia

    Tim layanan darurat dipanggil ke fasilitas tersebut sekitar pukul 12.45 siang kemarin.

    “Petugas pemadam kebakaran tiba dan mendapati 60 orang dievakuasi dari pabrik dengan banyak korban menanggung dampak paparan karbon monoksida,” kata juru bicara Fire Rescue Victoria (FRV).

    “Kru FRV membantu dengan memberikan terapi oksigen kepada para pasien hingga Ambulans Victoria tiba di lokasi.”

    Seorang juru bicara ambulans mengatakan 21 pekerja harus dirawat di rumah sakit karena muntah, pusing, sakit kepala, dengan beberapa mengalami gangguan kesadaran.

    Kompleks perumahan Hong Kong tidak memenuhi standar

    Pihak berwenang Hong Kong mengatakan jaring pelindung yang menutupi perancah di sekitar kompleks apartemen yang terbakar tidak memenuhi standar ketahanan api.

    Sekretaris Keamanan Hong Kong, Chris Tang, kemarin mengatakan sampel jaring diambil dari beberapa lokasi di tujuh gedung yang terbakar.

    Tujuh sampel ditemukan tidak memenuhi standar.

    Tes awal menunjukkan jaring tersebut memenuhi standar, tetapi para penyelidik belum dapat memeriksa semuanya karena kobaran api.

    “Karena api telah padam, kami dapat menjangkau tempat-tempat yang sebelumnya tidak mudah diakses sebelum mengambil sampel,” kata Tang kepada para wartawan.

    Bukti terbaru kasus Luigi Mangione

    Polisi berbicara dengan Luigi Mangione di sebuah restoran McDonald’s selama lebih dari 30 menit sebelum menangkapnya dengan dugaan penembakan seorang eksekutif UnitedHealthcare, menurut video yang diputar di pengadilan.

    Rekaman yang tidak menyertakan audio tersebut dapat menjadi bukti kunci.

    Ini karena Hakim Gregory Carro mempertimbangkan klaim pengacara pembela bahwa pernyataan Luigi kepada polisi tidak dapat diterima karena pihaknya gagal memberi tahu tentang hak-hak Luigi untuk tidak memberatkan diri sendiri.

    Luigi, 27 tahun, ditangkap pada Desember 2024 dan didakwa dengan penembakan fatal CEO UnitedHealthcare Brian Thompson di trotoar di Manhattan, New York.

    Pembunuhan tersebut dikecam banyak pihak, namun Luigi dianggap sebagai “pahlawan” bagi sebagian warga Amerika yang mengecam tingginya biaya perawatan kesehatan.

    (ita/ita)

  • Korupsi Proyek Banjir Picu Aksi Protes di Filipina

    Korupsi Proyek Banjir Picu Aksi Protes di Filipina

    Jakarta

    Ribuan warga Filipina turun ke jalan pada Minggu (30/11), menuntut pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap para pejabat yang terlibat dalam skandal infrastruktur bernilai miliaran dolar.

    Salah satu aksi terbesar digelar kelompok sayap kiri di ibu kota Manila, yang mendesak agar semua pejabat pemerintah yang terlibat segera mengundurkan diri dan diproses secara hukum.

    Selama berbulan-bulan, kemarahan publik terus membesar atas dugaan korupsi besar-besaran dalam proyek pengendalian banjir berupa infrastruktur vital di kepulauan Filipina yang sejak lama rentan terhadap banjir mematikan. Presiden Ferdinand Marcos Jr. kini sibuk meredam gelombang ketidakpuasan tersebut.

    Beberapa hari lalu, delapan anggota Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya (Department of Public Works and Highways/DPWH) ditangkap. Pemerintah berjanji akan menindak lebih jauh pihak yang paling bertanggung jawab. Mereka juga menyebut bahwa ‘aktor yang lebih besar’ akan segera ditangkap.

    Gereja Katolik turut memimpin aksi protes

    Gereja Katolik Roma di berbagai wilayah turut memimpin aksi protes antikorupsi pada Minggu (30/11), mengoordinasikan demo di distrik masing-masing. Aksi utama berlangsung sepanjang hari di monumen “people power” yang merupakan simbol pro-demokrasi yang terletak di sepanjang jalan raya EDSA, kawasan Metro Manila.

    Untuk menjaga ketertiban, sekitar 17.000 polisi dikerahkan di Manila. Menurut laporan kepolisian, sekitar 5.000 pengunjuk rasa, yang sebagian besarnya mengenakan pakaian putih, mengikuti aksi tersebut.

    Di Taman Luneta, tidak jauh dari istana kepresidenan, para demonstran membawa poster berbentuk buaya sebagai simbol kecaman terhadap korupsi sistemik.

    Publik tuntut pengembalian dana

    Para pengunjuk rasa menuntut anggota Kongres, pejabat pemerintah, dan pemilik perusahaan konstruksi yang berada di balik ribuan proyek pengendalian banjir bermasalah untuk dipenjara dan diwajibkan mengembalikan dana negara yang mereka korupsi. Seorang demonstran bahkan mengenakan kaus dengan pesan tajam: “No mercy for the greedy.”

    Pendeta Katolik Rev. Flavie Villanueva, yang selama ini mendampingi keluarga korban pembunuhan dalam perang narkoba era Presiden Rodrigo Duterte, mengecam keras para pelaku korupsi.

    “Jika uang dicuri, itu adalah kejahatan. Tetapi jika martabat dan nyawa dirampas, itu adalah dosa terhadap sesama manusia, terhadap negara, dan yang paling penting, terhadap Tuhan,” ujarnya. Ia menyerukan kepada massa, “penjarakan semua koruptor dan penjarakan semua pembunuh!”

    Proses hukum terhadap para tersangka terus berjalan. Pada Jumat (28/11), mantan insinyur pemerintah Henry Alcantara yang telah mengakui keterlibatannya di bawah sumpah dalam sidang penyelidikan Senat, mengembalikan 110 juta peso (sekitar Rp31,1 miliar) dalam bentuk suap yang menurut jaksa dicurinya, dan berjanji untuk mengembalikan lebih banyak dalam beberapa minggu mendatang.

    Presiden Marcos menyampaikan bahwa sekitar 12 miliar peso (sekitar Rp 3,4 triliun) aset tersangka telah dibekukan. Ia juga berjanji bahwa banyak dari setidaknya 37 senator, anggota Kongres, dan eksekutif perusahaan konstruksi yang terlibat akan ditahan sebelum Natal.

    Korupsi dana publik, masalah lama yang berulang

    Skandal penyalahgunaan dana publik bukan hal baru di Filipina. Sejak isu korupsi proyek pengendalian banjir pertama kali diangkat oleh Presiden Marcos pada Juli lalu, setidaknya tujuh pejabat pekerjaan umum telah dijebloskan ke penjara atas tuduhan penyalahgunaan dana publik dan praktik korupsi.

    Namun bagi banyak warga, penindakan ini belum cukup. Meluasnya aksi demonstrasi menunjukkan tuntutan publik yang semakin keras: pertanggungjawaban penuh dari para pejabat yang menikmati dana publik, dan reformasi sistem yang memungkinkan korupsi terus terjadi.

    Artikel ini pertama kali ditulis dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Fika Ramadhani dan Adelia Dinda Sani

    Editor: Yuniman Farid


    (ita/ita)

  • Keluarga Almarhum Brigadir Nurhadi Ajukan Restitusi Senilai Rp 771 Juta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Desember 2025

    Keluarga Almarhum Brigadir Nurhadi Ajukan Restitusi Senilai Rp 771 Juta Regional 1 Desember 2025

    Keluarga Almarhum Brigadir Nurhadi Ajukan Restitusi Senilai Rp 771 Juta
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Pihak keluarga almarhum Brigadir Nurhadi mengajukan restitusi atau ganti rugi sebesar Rp 771 juta.
    Jaksa Penuntut Umum (JPU) Budi Muklish mengatakan, jumlah restitusi tersebut telah dihitung oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
    “Dari keluarga korban juga mengajukan restitusi ganti rugi sudah dihitung sama LPSK didampingi LPSK totalnya ada sekitar Rp 771 juta, itu digunakan untuk biaya pemakaman dan lain-lain,” kata Budi dikonfirmasi usai sidang, Senin (1/12/2025).
    Permohonan restitusi disampaikan LPSK saat sidang yang menghadirkan istri almarhum
    Brigadir Nurhadi
    , Elma Agustina di
    Pengadilan Negeri Mataram
    .
    Sidang dengan agenda pembuktian tersebut menghadirkan 3 saksi yang merupakan keluarga korban Nurhadi.
    Mereka adalah Elma Agustina yang merupakan istri korban, Sukarmidi mertua Nurhadi dan Rafika Dewi kakak kandung Brigadir Nurhadi.
    Dalam sidang ketiga saksi mengaku melihat wajah dan tubuh jenazah Brigadir Nurhadi yang penuh dengan luka dan lebam sebelum jenazah korban dimakamkan.
    Saat itulah keluarga merasa curiga dan tidak percaya bahwa korban Nurhadi mati tenggelam.
    “Setelah kematian tadi dilihat saat pemandian tadi ada luka-luka sempat ditayangkan tadi di layar luka-luka itu sudah sesuai dengan surat dakwaan jaksa, diameternya sama nah itu dibenarkan,” kata Budi.
    Diberitakan sebelumnya, kasus kematian Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan menyedot perhatian publik karena diduga melibatkan kedua atasannya.
    Saat ini kedua atasan korban yaitu Ipda Aris Chandra dan Kompol I Made Yogi Purusa Utama menjadi terdakwa kasus dugaan
    pembunuhan Brigadir Nurhadi
    .
    Sidang memasuki tahap pembuktian dan akan digelar pada Senin (8/12/2025) mendatang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengerikan, Suami Pamer Foto Mayat Istri di Status WhatsApp

    Mengerikan, Suami Pamer Foto Mayat Istri di Status WhatsApp

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 28 tahun tewas dibacok, diduga oleh suaminya sendiri, di sebuah asrama wanita swasta di kota Coimbatore, India. Gilanya, polisi mengatakan pria itu kemudian mengambil selfie bersama jasad istrinya dan upload sebagai status WhatsApp sembari menunggu polisi datang menangkapnya.

    Korban diidentifikasi sebagai B Sripriya. Suaminya yang telah pisah rumah, S Balamurugan, dilaporkan berpose dengan jasad korban dan mengunggah foto tersebut ke status WhatsApp dengan pesan yang mengklaim bahwa sang istri telah mengkhianatinya.

    Para penghuni wanita di asrama tersebut, yang melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka setelah serangan Balamurugan, segera menelepon polisi. Balamurugan sedang menunggu di tempat kejadian perkara saat polisi tiba.

    Menurut kepolisian, akibat perselisihan rumah tangga, tahun lalu Sripriya berpisah dari Balamurugan dan pindah dari Tirunelveli ke rumah ibunya dan membawa serta kedua anak mereka.

    Polisi menyebut setelajh berselisih paham dengan ibunya, Sripriya menitipkan anak-anaknya dalam asuhan sang ibu dan pindah ke asrama wanita swasta di dekat Gandhipuram, ungkap polisi.

    Ia bekerja di sebuah toko di kota tersebut. Polisi mengatakan Balamurugan mengklaim Sripriya menjalin hubungan asmara dengan salah satu kerabatnya dan sempat bertengkar dengannya melalui telepon.

    Ia tiba di Coimbatore dan pergi menemui Sripriya di asramanya dengan membawa sabit, kata polisi. Di ruang tunggu, Balamurugan bertemu istrinya. Ketika pertengkaran terjadi di antara mereka, ia mengeluarkan sabit tersebut dan membacok Sripriya hingga tewas.

    Gilanya seperti dikutip detikINET dari Indian Express, dia malah memamerkan pembunuhan itu di WhatsApp. Kasus ini telah didaftarkan dan penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung.

    (fyk/fyk)

  • Kebakaran Apartemen Hong Kong Renggut 151 Nyawa, 13 Orang Ditangkap

    Kebakaran Apartemen Hong Kong Renggut 151 Nyawa, 13 Orang Ditangkap

    Jakarta

    Kepolisian Hong Kong telah menangkap total 13 orang atas tuduhan pembunuhan dalam kebakaran mematikan yang melanda sebuah kompleks apartemen minggu lalu.

    Chan Tung, direktur kejahatan dan keamanan Kepolisian Hong Kong, mengatakan mereka “telah segera memulai penyelidikan komprehensif terkait pembunuhan yang menghasilkan penangkapan total 13 orang, termasuk 12 pria dan satu wanita.”

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (1/12/2025), Tung mengatakan dalam konferensi pers bahwa mereka yang ditangkap berusia antara 40 dan 77 tahun.

    Kepolisian Hong Kong pada hari Senin (1/12) mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat kebakaran dahsyat tersebut telah bertambah menjadi 151 orang.

    “Hingga pukul 16.00 hari ini, jumlah korban tewas yang terkonfirmasi mencapai 151. Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah,” ujar juru bicara kepolisian Tsang Shuk-yin dalam konferensi pers.

    Para pejabat juga mengumumkan bahwa beberapa jaring eksterior yang digunakan pada perancah di perumahan tersebut tidak memenuhi standar ketahanan api.

    “Sampel yang dikumpulkan dari tujuh lokasi di lantai atas, tengah, dan bawah di empat gedung… tidak memenuhi standar uji ketahanan api,” ujar kepala sekretaris kota Eric Chan kepada para wartawan.

    Operasi penyelamatan korban kebakaran saat ini terus berlanjut dan memasuki hari ke-5 setelah kebakaran terjadi di kompleks dengan lebih dari 1.900 unit apartemen pada Rabu (26/11) lalu. Sebanyak 159 orang, yang sebelumnya dilaporkan hilang, dipastikan dalam kondisi “selamat”.

    Kebakaran ini tercatat sebagai kebakaran paling mematikan dalam beberapa dekade. Pejabat yang bertanggung jawab atas unit investigasi korban di Kepolisian Hong Kong, Tsang Shuk-yin, mengatakan bahwa sekitar 40 orang masih dilaporkan hilang, dengan otoritas setempat sedang berupaya mencari keberadaan mereka.

    Sebelumnya, otoritas Hong Kong, pada Sabtu (29/11), menetapkan masa berkabung tiga hari untuk mengenang para korban kebakaran mematikan tersebut.

    Penyebab kebakaran mematikan itu masih dalam penyelidikan. Api dilaporkan menyebar dengan cepat akibat perancah bambu dan material plastik busa yang menutupi sejumlah jendela apartemen. Kebakaran itu terjadi saat proses renovasi sedang berlangsung pada sejumlah gedung apartemen.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)