Kasus: pembunuhan

  • Beredar Akun IG Wanita Diduga Otak Pelaku Penculikan Kacab BRI Cempaka Putih, Benarkah Bekas Bawahan?

    Beredar Akun IG Wanita Diduga Otak Pelaku Penculikan Kacab BRI Cempaka Putih, Benarkah Bekas Bawahan?

    GELORA.CO – Nama wanita diduga otak pelaku penculikan pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih Mohamad Ilham Pradipta, beredar di Instagram dan Tiktok.

    Beberapa akun di Instagram (IG) dan Tiktok menuliskan nama wanita tersebut secara nyata Da*******.

    Namun sebagian netizen memberikan inisial D untuk nama diduga otak pelaku penculikan Kacab BRI Cempaka Putih itu.

    Belum jelas kebenaran informasi ini, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya sendiri baru menangkap empat pelaku yang berperan sebagai penculik yaitu EW alias Eras, AT, RS dan RAH.

    “Oh ini katanya yang kabur ke LN sekarang ini,” kata akun @mshlb**** mengomentari sebuah foto dan unggahan tulisan pernikahan diduga wanita inisial D tersebut, Minggu (24/8).

    “Eh ini yang rame dibahas,” kata akun @yulia_la******.

    “Ninggalin jejak,” kata akun @igre***.

    Beberapa netizen lain juga mengomentari foto pernikahan wanita inisial D ini.

    Selain di Instagram, nama wanita ini juga muncul di Tiktok.

    Salah satu akun di Tiktok menuliskan nama wanita ini secara lengkap dan menyebutkan nama Instagram wanita tersebut.

    “pelakunya beneran inisial D bukan si,”kata akun Tiktok @azizah fa*****.

    “Nama IG nya De****da***** itu,” kata akun khu** di postingan Alifsho***.

    Rumor yang beredar di media sosial menyebutkan dalang penculikan ini adalah wanita eks bawahan Ilham. Ia diduga menyewa preman bayaran karena takut kasus kredit fiktif yang melibatkan dirinya terbongkar. Desas-desus lain menyebutkan wanita tersebut sudah ditangkap, namun polisi belum memberikan konfirmasi resmi.

    Direktur Utama Bank BRI, Hery Gunardi, menyampaikan keprihatinan mendalam. Dalam rapat bersama Komisi VI DPR, ia mengaku telah melihat rekaman CCTV penculikan. “Apakah itu berkaitan dengan penagihan atau bagaimana, kami belum dapat. Polisi sedang melakukan pendalaman untuk itu,” kata Hery.

    Ilham dikenal sebagai sosok baik dan ramah. Sebelum berkarier di BRI, ia sempat menjadi penyiar radio Metro FM dengan nama udara Dipta. Almarhum merupakan alumni Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Ia meninggalkan seorang istri, Puspita Aulia, serta dua anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

    Dalam duka mendalam, Puspita meminta aparat segera mengungkap dalang kejahatan ini. “Kenapa suami saya yang katanya baik justru diperlakukan tidak baik?” ucapnya usai pemakaman di TPU Situgede, Kota Bogor.

  • Polisi Tangkap 4 Aktor Utama Penculik dan Pembunuh Kacab Bank BUMN
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Agustus 2025

    Polisi Tangkap 4 Aktor Utama Penculik dan Pembunuh Kacab Bank BUMN Megapolitan 24 Agustus 2025

    Polisi Tangkap 4 Aktor Utama Penculik dan Pembunuh Kacab Bank BUMN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap empat pelaku utama penculikan dan pembunuhan kepala cabang (kacab) bank BUMN di Jakarta berinisial MIP (37) yang jasadnya ditemukan di Bekasi, Jawa Barat.
    Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim mengatakan, keempat pelaku ditangkap di beberapa lokasi berbeda.
    “Benar (mereka auktor intelektual),” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim saat dikonfirmasi, Minggu (24/8/2025).
    Keempat pelaku itu berinisial C, DH, YJ dan AA.
    Pelaku berinisial DH, YJ dan AA ditangkap pada Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB di Solo, Jawa Tengah.
    Sementara pelaku berinisial C ditangkap di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025) pukul 15.30 WIB.
    “Saat ini, para tersangka sedang dilakukan pendalaman secara intensif,” ujar Abdul.
    Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap empat pria terduga penculik MIP.
    Mereka adalah AT, RS, dan RAH yang ditangkap di Jalan Johar Baru III No. 42, Jakarta Pusat. Selain itu, pelaku RW ditangkap saat tiba di bandara NTT untuk melarikan diri.
    “(Pelaku yang ditangkap sekarang) beda dengan empat orang yang diamankan kemarin,” kata Abdul.
    Dengan penangkapan ini, maka tersangka yang diringkus polisi dalam kasus pembunuhan MIP ada delapan orang.
    Diketahui, MIP (37), Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank BUMN ditemukan tewas dibunuh setelah diculik di parkiran sebuah supermarket di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (21/8/2025).
    Jasadnya ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta mata terlilit lakban di sebuah area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
    Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Pol Prima Heru menyebut MIP tewas akibat hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher sehingga kekurangan oksigen.
    “Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada (akibat hantaman benda tumpul) yang menyebabkan dia (korban) kesulitan bernafas,” ujar Prima, Jumat (22/8/2025).
    Pihak kepolisian juga tengah dalam proses pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui kemungkinan adanya racun dalam tubuh MIP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Detik-detik Penangkapan 3 Aktor Intelektual Pembunuh Kacab Bank di Solo

    Detik-detik Penangkapan 3 Aktor Intelektual Pembunuh Kacab Bank di Solo

    Jakarta

    Tim gabungan Jatanras Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang, dan Polres Demak menangkap 3 orang aktor intelektual kasus pembunuhan kepala cabang (kacab) salah satu bank, Ilham Pradipta. Ketiganya ditangkap saat tengah menggunakan mobil di salah satu jalanan Solo, Jawa Tengah.

    Dalam kasus pembunuhan Ilham terdapat empat aktor intelektual yang ditangkap, yakni berinisial C, DH, YJ, dan AA. Penangkapan DH, YJ dan AA dilakukan di Solo, Jawa Tengah pada Sabtu (23/8) malam, sedangkan C ditangkap pada Minggu (24/8) sore, di kawasan PIK, Jakarta Utara.

    Berdasarkan video yang diterima detikcom pada Minggu (24/8/2025), tim gabungan Jatanras Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang, dan Polres Demak membuntuti mobil yang membawa 3 pelaku di salah satu jalanan Solo.

    Ketika mobil polisi sudah dekat dengan mobil ketiga pelaku, polisi kemudian memepet mobil pelaku. Polisi menghalau mobil pelaku, membuka pintu mobil, lalu menangkap ketiganya di tengah jalan.

    “Tangan di belakang. Turun semua. Tiarap,” ujar polisi yang menangkap.

    Ketiga pelaku tampak tiarap, lalu tangannya diborgol menggunakan kabel ties. Polisi kemudian membawanya ke dalam mobil untuk diinterogasi lebih lanjut.

    Informasi mengenai penangkapan keempat aktor intelektual ini dibenarkan oleh Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim. “Benar,” kata AKBP Abdul Rahim saat ditanya soal penangkapan aktor intelektual kasus penculikan kacab bank.

    Ilham Pradipta ditemukan tewas di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) pagi. Ilham tewas setelah diculik para pelaku setelah selesai melaksanakan meeting bersama rekan kerjanya di supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8).

    Momen Ilham diculik terekam CCTV. Dari rekaman itu terlihat, Ilham berjalan menuju parkiran lalu membuka mobilnya yang berkelir hitam.

    Tanpa dia sadari, para pelaku rupanya sudah ada di lokasi dan memarkirkan mobil putih tepat di samping mobil Ilham. Saat membuka pintu mobil, Ilham disergap para pelaku dan dimasukkan ke dalam mobil putih.

    Setelah itu, tidak ada kabar dari Ilham hingga kasus penculikan dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur pada Kamis dini hari. Kamis (21/8) pagi, Ilham ditemukan tewas dengan kondisi mata, tangan, dan kaki terikat di semak-semak di Serang Baru, Bekasi.

    Polisi kemudian menangkap empat pelaku yang menculik korban. Keempat pelaku penculikan itu ditangkap di Jakarta Pusat dan Bandara Labuan Bajo, NTT.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/lir)

  • Keluarga Arya Daru Terima Amplop Misterius Berisi 3 Simbol Aneh: Pesan Apa?

    Keluarga Arya Daru Terima Amplop Misterius Berisi 3 Simbol Aneh: Pesan Apa?

    GELORA.CO –  Pihak keluarga diplomat muda Kemlu  RI, almarhum Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) kembali menyinggung soal amplop cokelat yang misterius.

    Pasalnya belakangan ini, isu amplop misterius diterima keluarga Arya Daru Pangayunan di Yogyakarta menggemparkan publik.

    Keluarga Arya Daru Pangayunan mengungkapkan amplop cokelat yang misterius tersebut berisi tiga simbol aneh.

    Sontak, misteri amplop tersebut kembali menjadi pembahasan keluarga Arya Daru dalam konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025).

    Nicholay Aprilindo, kuasa hukum keluarga Arya Daru menjelaskan, ada sosok misterius memberikan amplop cokelat kepada keluarga almarhum.

    “Amplop ini diberikan oleh seorang misterius pada H+1 (setelah pemakaman), tepatnya pada saat pengajian,” kata Nicho di Yogyakarta dikutip, Minggu (24/8/2025).

    Praktisi Hukum dan HAM itu membeberkan, dari pihak keluarga yang pertama kali menerima amplop tersebut adalah pembantu rumah tangga.

    Hal ini selaras dengan penjelasan dari Meta Ayu Thereskova, kakak kandung Pita sekaligus kakak ipar Arya Daru Pangayunan.

    Meta menjelaskan, tiga simbol pada gabus diterima keluarga, yakni berbentuk love, bintang, dan bunga.

    Nicholay mendukung pernyataan Meta terkait pihak keluarga menerima tiga gabus berbentuk tiga simbol yang dikirim oleh orang misterius.

    “Setelah dibuka ternyata isinya berupa gabus putih bentuknya bintang, gambar hati, serta bunga kamboja. Amplop cokelat itu juga dalam kondisi dilem dengan dua stiker putih,” jelas dia.

    Ia menyampaikan, keluarga besar istri almarhum telah memberikan amplop misterius hingga gabus berbentuk tiga simbol itu kepada polisi.

    Pihak keluarga hingga kini belum mampu menafsirkan apa makna yang tersirat ditunjukkan tiga simbol aneh tersebut.

    “Nah ini jadi tanda tanya besar bagi keluarga, pesan apa yang diberikan orang misterius tersebut,” papar kuasa hukum keluarga Arya Daru itu.

    Nicholay mengharapkan proses penyelidikan terkait amplop dan tiga simbol itu dilanjutkan tim penyelidik.

    Amplop dan gabus putih tersebut dapat mengungkap fakta terbaru untuk mengetahui motif kematian Arya.

    Meta Ayu Thereskova sebelumnya mengatakan, sidik jari di amplop cokelat tersebut guna membantu proses penyelidikan.

    Pihak keluarga tidak dapat keterangan akibat polisi tak menindaklanjuti penyelidikan sidik jari di amplop cokelat tersebut.

    “Kami hanya meminta bukti-bukti itu diperdalam lagi agar semakin transparan. Kami minta diperdalam apa makna simbol-simbol itu, pesan apa juga yang terkandung di dalamnya,” pesan Nicholay.

    Isu amplop cokelat tersebut mencuat setelah dibahas oleh mantan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto.

    Bambang Widjojanto mendapat kabar isu amplop misterius ini dari hasil penelusuran di media sosial.

    tvonenews

    Menariknya, kata BW sapaan akrabnya, dugaan amplop itu dari Komnas HAM yang sempat berkunjung ke kediaman keluarga almarhum.

    “Yang menarik adalah katanya ini perlu diklarifikasi dan konfirmasi lagi, keluarganya mendapatkan surat katanya seolah-olah itu dari Komnas HAM tapi isinya kosong,” kata BW dikutip dari podcast YouTube Bambang Widjojanto, Minggu.

    Melalui amplop ini, menurut BW, Arya Daru diduga terindikasi menjadi korban pembunuhan atau tindak pidana.

    “Saya kaitkan dengan tesis mengenai adanya pembunuh yang sangat profesional, itu menjadi menarik,” imbuhnya.

    Sementara, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam keterangan konferensi pers mengatakan, indikasi Arya korban pembunuhan tidak kuat.

    Namun, polisi masih membuka peluang melanjutkan proses penyelidikan Arya Daru, apabila ada informasi diplomat muda itu tewas akibat perbuatan pidana.

  • Bocah 13 Tahun Dibunuh, lalu Dibuat Skenario Kecelakaan, Keluarga: Hukum Mati, Mereka Kejam
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        24 Agustus 2025

    Bocah 13 Tahun Dibunuh, lalu Dibuat Skenario Kecelakaan, Keluarga: Hukum Mati, Mereka Kejam Medan 24 Agustus 2025

    Bocah 13 Tahun Dibunuh, lalu Dibuat Skenario Kecelakaan, Keluarga: Hukum Mati, Mereka Kejam
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Muhammad Ilham, bocah 13 tahun di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, tewas dibunuh diduga karena persoalan saling ejek antarteman pada Minggu (13/4/2025).
    Parahnya lagi, usai menghabisi nyawa korban, lima pelakunya membuat skenario seolah-olah Ilham tewas karena kecelakaan lalu lintas.
    Kini polisi telah menangkap empat pelaku, inisial DB (15), AS (18), DRH (15), dan MH (20).
    Satu pelaku lainnya, A, masih buron.
    Kakak korban, Dicky, berharap para pelaku dihukum mati.
    Tindakan pelaku dinilainya sangat keji.
    “Kami berharap dihukum mati sesuai dengan yang mereka lakukan, menghilangkan nyawa orang, kejam itu, mereka menyiksa korban,” ujar Dicky saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (24/8/2025).
    Dicky juga tidak habis pikir dengan pelaku yang begitu tega menghabisi nyawa adiknya.
    Menurutnya, selama ini sang adik dikenal sebagai pribadi yang baik.
    “Di rumah (korban) anaknya bagus,” ujarnya.
    Sebelumnya, Dicky juga mengatakan adiknya ditemukan tewas di parit di Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Deli Serdang, Minggu (13/4/2025).
    Lokasi itu berjarak 700 meter dari rumahnya.
    Sesaat sebelum tewas, pada Sabtu (12/4/2025) sekitar pukul 18.00, Ilham meminjam sepeda motor Honda Supra X miliknya untuk membeli nasi.
    “Setelah itu (Ilham) tidak pulang-pulang, kami cari sampai jam 20.00. Mamak saya nyarinya naik becak keliling, saya juga keliling kota sampai Minggu (13/4/2025) pukul 02.00,” ujar Dicky saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (22/8/2025).
    Keesokan harinya, keluarga kembali mencarinya.
    Pada pukul 06.00, ayah Ilham melihat banyak warga mengerumuni lokasi kejadian karena ada penemuan mayat.
    Ternyata saat dicek, tubuh Ilham tergeletak tewas dengan posisi motor di atas punggungnya, ketimpa mesin.
    Selanjutnya, jenazah Ilham dibawa ke rumah, lalu saat dimandikan, pihak keluarga melihat banyak kejanggalan pada tubuh Ilham, yakni berupa sayatan benda tajam.
    Namun kala itu, keluarga tetap memercayai Ilham tewas karena kecelakaan.
    Lebih lanjut, kata Dicky, di hari kedua setelah kematian korban, tiba-tiba pelaku DRH, teman sekaligus tetangga korban, datang dan menyebut kalau Ilham menjadi korban tawuran geng motor.
    DRH bilang sebelum Ilham tewas, dia sempat mendapat telepon dari temannya, bahwa korban sempat disekap oleh kawanan geng motor.
    Saat itu, pihak keluarga langsung melapor ke Polresta Deli Serdang.
    Awalnya, penyidikan dilakukan pihak Satlantas. Dalam prosesnya, dilakukan ekshumasi ke jasad Ilham, Rabu (23/7/2025).
    Hasilnya, Ilham dinyatakan tewas karena dibunuh. Kemudian penyidikan diambil alih oleh Satreskrim Polresta Deli Serdang.
    Polisi lalu menangkap empat pelaku di rumahnya masing-masing, di Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Deli Serdang, Minggu (10/8/2025).
    “Si DRH ini rumahnya di belakang rumah, terus DB dan AS ini juga masih satu kampung kami, tapi agak jauh, kurang lebih lokasinya 500 meter dari rumah kami. Kami juga tidak nyangka si DRH ini terlibat. Dia yang kasih tahu informasi, dia pula yang ikut melakukan pembunuhan,” ungkap Dicky.
    Dalam kasus ini, motif pelaku menghabisi nyawa korban karena persoalan saling ejek nama orang tua.
    Namun, kata Dicky, pihaknya tidak serta merta memercayainya.
    “Kalau menurut kami, ini masalah perempuan. Ini masih kami selidiki, kami pihak keluarga cari sendiri informasi soal perempuan ini benar atau tidak,” tambahnya.
    Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar, mengatakan pemicu pembunuhan diawali dari rasa sakit hati DB, teman sekolah korban.
    “DB sakit hati terhadap korban, di mana korban sering mengejek orangtuanya,” ujar Risqi dalam keterangan persnya, Rabu (22/8/2025).
    Risqi belum merinci bentuk ejekan yang dimaksud, tetapi untuk melancarkan siasatnya, DB mengajak empat pelaku lainnya untuk membunuh korban.
    Lalu, berdasarkan pengamatan, mereka mendapat informasi bahwa korban akan melintasi Jalan Kebun Sayur, Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, pada Sabtu (12/4/2025).
    Kemudian, sekitar pukul 23.00, korban melintasi lokasi kejadian dengan berboncengan tiga dengan dua temannya.
    Saat korban melintas, motornya langsung dihentikan oleh MH.
    “Tersangka MH langsung memukul wajah dan dada korban dengan sekuat tenaga sehingga korban terjatuh,” ungkap Risqi, Rabu (20/8/2025).
    Setelah terjatuh, pelaku DRH langsung menutup mulut korban, sedangkan dua teman korban melarikan diri.
    Setelah korban lemas, MH, DRH, AS, dan DB lalu membawa korban ke arah semak-semak.
    Kemudian, tersangka A menyembunyikan sepeda motor Ilham agar tidak dilihat oleh warga yang melintas.
    Lalu, setelah berada di semak-semak, tubuh korban dilempar ke tanah.
    “Tersangka MH kemudian memerintahkan tersangka DRH untuk mengecek korban, dan tersangka DRH mengecek nadi leher dan menampar pipi korban sambil berkata, ‘masih gerak’,” ujar Risqi.
    Setelah mendengar hal itu, MH lalu mengambil samurai yang sudah disiapkannya. Kemudian, para pelaku menganiaya korban hingga tewas.
    “Setelah itu, tersangka MH, AS, DB, dan A membawa korban ke arah sumur dan memandikan korban, sedangkan tersangka DRH membersihkan TKP,” ungkap Risqi.
    Setelah korban dimandikan, MH merancang skenario agar kematian korban seolah-olah seperti kecelakaan lalu lintas.
    Mulanya, korban dimasukkan ke parit.
    “Setelah itu, tersangka MH membawa sepeda motor korban dengan kecepatan tinggi mengarah parit, lalu melompat dan membiarkan motor jatuh ke parit,” ujar Risqi.
    Kini para pelaku ditahan di Polresta Deli Serdang untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.
    Mereka disangkakan Pasal 340 KUHPidana Subs 80 ayat (3) UU 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
    Ancaman hukumannya mati, seumur hidup, atau paling lama penjara 20 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi tangkap empat aktor utama penculikan dan pembunuhan kacab bank

    Polisi tangkap empat aktor utama penculikan dan pembunuhan kacab bank

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap empat aktor utama penculikan dan pembunuhan kepala cabang (kacab) sebuah bank di Jakarta berinisial MIP (37) yang jasadnya ditemukan di Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (21/8).

    “Subdit Jatanras Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat orang aktor intelektual pelaku penculikan dan atau pembunuhan kacab,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim dalam keterangannya, Minggu.

    Dia menjelaskan keempat pelaku tersebut berinisial C, DH, YJ dan AA yang ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda-beda.

    “Pelaku berinisial DH, YJ dan AA ditangkap Sabtu, tanggal 23 Agustus 2025, pukul 20.15 WIB, di daerah Solo, Jawa Tengah,” papar Abdul.

    Sementara pelaku berinisial C, sambung dia, ditangkap di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pukul 15.30 WIB pada Minggu (24/8).

    “Saat ini, para tersangka sedang dilakukan pendalaman secara intensif,” ujar Abdul.

    Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap empat pria terduga penculik kepala cabang berinisial MIP tersebut.

    “Inisial AT, RS, RAH ditangkap di Jalan Johar Baru III No. 42, Jakarta Pusat, sementara inisial RW ditangkap saat tiba di bandara NTT untuk melarikan diri,” kata Kasubdit Reserse Mobile Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/8).

    Seperti diketahui, seorang Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta berinisial MIP diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan di salah satu pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur.

    Jenazahnya ditemukan di Kampung Karangsambung, RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, sekitar pukul 05.30 WIB.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Subdit Jatanras PMJ Tangkap 4 Aktor Intelektual Pembunuhan Kacab Bank

    Subdit Jatanras PMJ Tangkap 4 Aktor Intelektual Pembunuhan Kacab Bank

    Jakarta

    Subdit Jatanras Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat aktor intelektual di balik penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) bank bernama Ilham Pradipta (37). Keempat pelaku ditangkap di daerah yang berbeda.

    Keempat aktor intelektual itu berinisial C, DH, YJ, dan AA. Penangkapan DH, YJ dan AA dilakukan di Solo, Jawa Tengah pada 23 Agustus pukul 20.15 WIB. Sedangkan C ditangkap pada 24 Agustus sore ini di kawasan PIK, Jakarta Utara.

    Saat ini keempat pelaku sedang diperiksa intensif oleh penyidik. Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap lebih terang kasus penculikan Ilham ini.

    Informasi mengenai penangkapan ini dibenarkan oleh Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim.

    “Benar,” kata AKBP Abdul Rahim saat ditanya soal penangkapan aktor intelektual kasus penculikan Kacab bank, Minggu (24/8/2025).

    Momen Ilham diculik terekam CCTV. Dari rekaman itu terlihat, Ilham berjalan menuju parkiran lalu membuka mobilnya yang berkelir hitam.

    Tanpa dia sadari, para pelaku rupanya sudah ada di lokasi dan memarkirkan mobil putih tepat di samping mobil Ilham. Saat membuka pintu mobil, Ilham disergap para pelaku dan dimasukkan ke dalam mobil putih.

    Polisi kemudian menangkap empat pelaku yang menculik korban. Keempat pelaku penculikan itu ditangkap di Jakarta Pusat dan Bandara Labuan Bajo, NTT.

    (knv/fjp)

  • Kesaksian Warga soal Penyamaran AMS, Oknum Polisi yang Bunuh dan Bakar Pacar di Indramayu

    Kesaksian Warga soal Penyamaran AMS, Oknum Polisi yang Bunuh dan Bakar Pacar di Indramayu

    Diketahui, pelarian oknum polisi terduga pelaku pembunuhan terhadap kekasihnya di Indramayu, Jawa Barat, berakhir di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

    Setelah dua pekan buron, terduga pelaku pembunuhan berinisial AMS (23) diringkus tim gabungan Polres Dompu dan Polres Indramayu, pada Sabtu (23/08/2025) di Kecamatan Hu’u.

    Kapolres Dompu, AKBP Sodikin Fahrojin Nur mengungkapkan, AMS adalah terduga pelaku pembunuhan mahasiswi di Kabupaten Indramayu, yang lagi viral. Korban merupakan pacar dari terduga.

    Dijelaskan, AMS diciduk saat duduk di sebuah gubuk di pinggir jalan. Setelah berhasil ditangkap, tersuga langsung dibawa ke Indramayu.

    Sebelum ditangkap, sambung dia, pihaknya melakukan penyelidikan dan pengintaian berhari-hari. Dan tadi malam dilakukan pencarian di wilayah Kecamatan Hu’u.

    Dalam hal ini, Sodikin mengatakan bahwa Polres Dompu hanya membackup tim Polres Indramayu untuk menangkap AMS, karena lokasi kejadian di wilayah hukum Indramayu.

     

  • Motif Cemburu di Balik Pacar Bunuh dan Cor Jasad Nurminah

    Motif Cemburu di Balik Pacar Bunuh dan Cor Jasad Nurminah

    Jakarta

    Polisi telah memeriksa IH, pelaku yang membunuh dan mengecor jasad pacarnya, Nurminah, dalam septic tank di Perumahan Perembun Asri, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Motif IH membunuh Nurminah diduga lantaran terbakar api cemburu.

    “Motif awalnya ini karena asmara. Dia (IH) mengaku cemburu,” ungkap Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Lombok Barat AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata seperti dikutip dari detikBali, Minggu (24/8/2025).

    IH saat ini masih diperiksa secara intensif oleh penyidik. Hal itu dilakukan untuk mengungkap motif lain pembunuhan sadis tersebut.

    “Kami masih dalami terus. Akan muncul-muncul lagi motif lainnya, kami belum tahu juga di balik (cemburu) itu ada apa lagi,” imbuh Eka.

    Jenazah Nurminah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Menurut Eka, jasad perempuan berusia 27 tahun itu rencananya diautopsi besok Senin (25/8/2025).

    “Dijadwalkan besok sesuai info dari RS Bhayangkara,” pungkasnya.

    Korban Dicor Tanpa Busana

    Sebelumnya, Nurminah dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 12 Agustus lalu. Setelah sepekan berlalu, Nurminah ditemukan tewas mengenaskan. Nurminah ternyata dibunuh oleh kekasihnya berinisial IH.

    Kepala Desa Perampuan, Zubaidi, mengungkapkan mayat Nurminah dicor dalam septic tank sedalam 3 meter di rumah IH. Menurutnya, jasad Nurminah ditemukan tanpa busana dan posisi kepala menghadap bawah.

    “(Mayat ditemukan) tanpa busana, sehingga kami dari tim evakuasi memberikan semacam kain untuk menutup jenazahnya,” ujar Zubaidi.

    Halaman 2 dari 2

    (knv/knv)

  • Motif Cemburu di Balik Pacar Bunuh dan Cor Jasad Nurminah

    Geger Nurminah Dibunuh Pacar di Lombok, Mayatnya Dicor di Septic Tank

    Jakarta

    Kasus pembunuhan perempuan berusia 27 tahun, Nurminah, bikin geger di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia ternyata dibunuh oleh kekasihnya berinisial IH hingga mayatnya dicor di dalam septic tank.

    Seperti diberitakan detikBali, Minggu (24/8/2025), mayat Nurminah ditemukan di Perumahan Perembun Asri, Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Proses evakuasi jasad perempuan yang dicor itu memakan waktu hingga enam jam.

    “Kami sempat kesulitan (mengevakuasi) karena kondisinya setiap satu meter itu dicor oleh yang bersangkutan (IH),” ungkap Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, seusai proses evakuasi jenazah Nurminah di perumahan tersebut pada Sabtu 23 Agustus 2025.

    Pantauan detikBali di lokasi, proses evakuasi dimulai sekitar pukul 09.00 Wita hingga 15.00 Wita. Proses evakuasi yang dibantu warga berlangsung lama karena jenazah Nurminah sudah tertimbun semen dan buis beton dengan kedalaman 3 meter.

    Setelah evakuasi berhasil, jenazah Nurminah kemudian diserahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Mataram. Jasad perempuan itu selanjutnya akan diautopsi.

    “Nanti di Rumah Sakit Bhayangkara akan dilakukan autopsi. Nanti juga kami akan panggil keluarga,” imbuh Yasmara.

    Yasmara menegaskan polisi masih mendalami kasus pembunuhan tersebut. Polres Lombok Barat juga berupaya mengungkap motif pelaku melakukan tindakan keji tersebut. Sementara itu, IH sudah ditahan berdasarkan beberapa alat bukti termasuk pengakuannya kepada penyidik.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, mengungkap kronologi pembunuhan Nurminah oleh IH tersebut. Menurutnya, Nurminah ditemukan tewas di rumah kekasihnya setelah hampir dua pekan dilaporkan hilang.

    Eka menerangkan kasus ini bermula dari laporan orang hilang yang dibuat oleh kakak korban di Kepolisian Sektor (Polsek) Gerung pada 12 Agustus lalu. Dalam laporan itu, kakak korban menyebut Nurminah meninggalkan rumah sekitar pukul 08.00 Wita pada 10 Agustus.

    Setelah menerima laporan tersebut, Polres Lombok Barat kemudian melakukan serangkaian penyelidikan. Polisi akhirnya menemukan petunjuk bahwa korban memiliki hubungan asmara dengan IH. Petugas pun mendatangi rumah IH.

    Menurut Eka, IH ditangkap di rumah orang tuanya di Gebang Baru, Kota Mataram, pada Sabtu (23/8/2025). Saat diinterogasi polisi, IH mengaku telah menganiaya Nurminah hingga nyawanya melayang.

    “(IH) telah memukul korban hingga tidak sadarkan diri, kemudian menyeretnya ke dalam sumur yang ada di dalam rumah di BTN tersebut,” imbuh Eka.

    (knv/gbr)