Kasus: pembunuhan

  • Kasus Penculikan Kacab BRI, Polisi Ungkap Sosok Tim Pengintai

    Kasus Penculikan Kacab BRI, Polisi Ungkap Sosok Tim Pengintai

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya mengungkap salah satu tersangka yang berperan sebagai tim pengintaian di kasus penculikan dan pembunuhan Kepala KCP Bank BRI di Jakarta, MIP (35).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan tim pengintai itu berinisial RS. Inisial itu mengacu pada nama Rohmat Sukur.

    “Saudara RS ini berperan menyediakan tim pantau yang mengikuti kegiatan korban dan juga menyediakan tim IT,” ujar Ade di Polda Metro Jaya, Rabu (27/8/2025).

    Dia menjelaskan, terhadap RS mulanya dilakukan penggeledahan di kediamannya Candisari, Semarang. Namun, RS diduga melarikan diri sebelum tim tiba di lokasi.

    Kemudian, tim penyidik mendapatkan informasi bahwa RS berada di tempat persembunyiannya di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. 

    “Dan akhirnya pada hari Minggu tanggal 24 Agustus 2025 Sekitar pukul 2.15 dini hari Tim berhasil menangkap Saudara RS Kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

    Secara total, kepolisian telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini termasuk, Dwi Hartono. Belasan orang itu dikelompokkan berdasarkan perannya.

    Misalnya, ada kelompok aktor intelektual. Kemudian, tiga lainnya adalah klaster pembuntutan, penculikan, dan eksekusi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. 

    Adapun, penculikan Kepala KCP Bank BUMN ini terjadi di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur pada (20/8/2025).

    Keesokan harinya, mayat MIP ditemukan di Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis (22/8/2025) sekitar 05.30 WIB. Jenazah itu ditemukan dalam kaki dan tangan terikat, serta mata dilakban. 

  • Penyedia tim pengintai kasus penculikan-pembunuhan kacab bank dibekuk

    Penyedia tim pengintai kasus penculikan-pembunuhan kacab bank dibekuk

    Jakarta (ANTARA) – Polisi meringkus tersangka penyedia tim pengintai, pria berinisial RS dalam kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang pembantu (KCP) salah satu bank di Jakarta Pusat bernama Mohamad Ilham Pradipta (37).

    “RS sempat melarikan diri dari rumahnya di daerah Candisari, Semarang sebelum petugas tiba di lokasi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Rabu.

    Namun, lanjutnya, kemudian dilakukan pengejaran dan tim berhasil tangkap RS di tempat persembunyiannya di Jalan Handayani, Sendangrejo, Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (24/8) pukul 02.15 WIB.

    Ia mengatakan, dalam kasus penculikan dan pembunuhan korban, RS berperan menyediakan tim pengintai dan tim IT (teknologi informasi).

    “Berdasarkan hasil pendalaman yang dilakukan oleh tim, RS ini berperan menyediakan tim pantau yang mengikuti kegiatan korban dan juga menyediakan tim IT,” katanya.

    RS pun masuk dalam total 15 tersangka yang telah diamankan oleh kepolisian. Dengan diungkapnya peran RS, maka sudah ada sembilan tersangka yang diketahui perannya dalam aksi kriminal tersebut.

    Tersangka C, DH, YJ dan AA berperan sebagai aktor intelektual atau otak aksi kriminal. Sementara tersangka berinisial AT, RS, RAH dan RW berperan sebagai penculik.

    Hingga kini, enam tersangka lain belum diungkap perannya oleh polisi.

    Sebelumnya, Polda Metro Jaya membeberkan bahwa 15 pelaku penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank di Jakarta Pusat bernama Mohamad Ilham Pradipta (37) terbagi ke dalam beberapa klaster.

    “Klaster pertama aktor intelektual, kedua klaster yang membuntuti, klaster ketiga yang menculik dan klaster keempat yang melakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang korban,” kata Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Kasubdit Jatantas) Polda Metro Jaya AKBP Abdul Jakbar.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kasus Kacab Bank BUMN, Kompolnas: Harus Jelas Aktor Intelektual, Bukan Sekadar Perencana

    Kasus Kacab Bank BUMN, Kompolnas: Harus Jelas Aktor Intelektual, Bukan Sekadar Perencana

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, angkat bicara terkait kasus pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) salah satu bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, yang menyita perhatian publik.

    Dikatakan Anam, ada sejumlah hal penting yang harus diperhatikan dalam pengungkapan kasus ini.

    “Kita mengapresiasi Polda yang sudah menangkap 15 orang sampai saat ini. Dengan membagi beberapa klaster bahkan, ada intelektual, penculikan, penganiayaan, pembunuhan, sampai meninggalnya orang maksudnya,” kata Anam kepada awak media, Rabu (27/8/2025).

    Anam menegaskan, istilah aktor intelektual dalam perkara ini harus diperjelas. “Namun demikian harus dijelaskan aktor intelektual itu apa maksudnya. Misalnya, apakah cukup dia merencanakan saja ataukah dia orang yang dianggap didefinisikan memiliki keahlian tertentu,” sebutnya.

    Ia menyebut keahlian tersebut bisa mencakup pemahaman tentang IT, sistem perbankan, hingga mekanisme transfer dana.

    “Kalau ada orang yang memiliki kemampuan IT, terus itu masuk kategori aktor intelektual, terus habis itu dia memahami rekening, transfering, dan sebagainya, bisa jadi memang bagroundnya tidak soal kredit misalnya seperti yang muncul di publik,” jelasnya.

    Lebih lanjut Anam menuturkan bahwa hal ini penting untuk mengurai motif sebenarnya di balik kasus tersebut.

    Anam juga menyoroti munculnya angka Rp13 miliar dalam perkara ini. “Sehingga kok muncul angka Rp13 M, kan nda mungkin itu kalau transaksinya di bawah Rp5 M, nggak mungkin disasar,” tegasnya.

    Ia mendesak Polda Metro Jaya mendalami apakah pelaku intelektual memiliki akses dan kemampuan khusus terkait sistem perbankan serta data transaksi.

  • Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Sering Bagi-bagi Makanan Jumat Berkah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Agustus 2025

    Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Sering Bagi-bagi Makanan Jumat Berkah Megapolitan 27 Agustus 2025

    Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Sering Bagi-bagi Makanan Jumat Berkah
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Dwi Hartono, otak penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, disebut sering membagi-bagikan makanan di rumahnya.
    Biasanya, Dwi Hartono, sering membagikan nasi kotak di rumahnya dalam kegiatan Jumat Berkah.
    Rudi (35), tetangga Dwi Hartono, mengaku pembagian nasi kotak biasanya dilakukan dari rumah bernomor Q-8 yang terhubung dengan kediaman pelaku di Q-9.
     
    Kedua rumah tersebut diketahui bertuliskan “Klan Hartono” pada plakat nomor rumahnya.
    “Yang sebelahnya ini, yang (Q8) ini suka bagi-bagi Jumat berkah. Nasi kotak gitu, tapi enggak pernah keliatan orangnya (Dwi Hartono) selama saya disini,” ucap Rudi saat ditemui, Rabu (27/8/2025).
    Selama hampir setahun menetap di kawasan itu, Rudi menyebut dirinya tak pernah sekalipun melihat sosok Dwi.
    Menurut dia, yang kerap muncul justru para asisten rumah tangga yang membagikan nasi kotak.
    “Enggak tau, enggak pernah keluar, kita disini sudah hampir satu tahun belom pernah lihat orangnya, baru tau pas ada kasus-kasus itu, ternyata rumahnya disitu Q9 ya,” kata Rudi.
    Ia menambahkan, pembagian nasi kotak biasanya dilakukan oleh dua hingga tiga orang pembantu yang datang sekitar pukul 11.00 hingga 11.30 WIB.
    “Pembantunya, ya mbak-mbaknya itu jam 11.00 WIB atau 11.30 WIB lah ada dua sampai tiga orang suka disitu,” ujar dia.
    Menurut Rudi, rumah tersebut hingga kini masih ditempati oleh para pembantu.
    Namun, kegiatan Jumat berkah berhenti pada pekan lalu, setelah kasus penculikan dan pembunuhan kacab bank BUMN ramai diberitakan.
    “Minggu kemarin kayanya enggak tuh, karena minggu kemaren kita yg bagi-bagi. Jumat yang kemarinnya lagi (masih) bagi-bagi deh tapi ya mbaknya yang bagi-bagi semua cewek yang bagi-bagi,” kata dia.
    Sejauh ini polisi telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus pembunuhan dan penculikan kepala cabang bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.
    Mereka terbagi dalam empat kluster, yakni kluster aktor intelektual, pengintai, penculik dan eksekutor serta pembuang jasad korban.
    Dwi Hartono termasuk klaster aktor intelektual bersama C alias Ken, YJ dan AA.
    Sementara kluster penculik yang sudah ditangkap adalah Eras, RS, AT dan RAH.
    Adapun delapan lainnya identitasnya belum diungkap polisi. Termasuk peran-peran mereka.
    Polisi juga sejauh ini belum menjelaskan motif penculikan dan pembunuhan kacab bank BUMN ini.
    Mohamad Ilham Pradipta diculik saat berada di area parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025.
    Keesokan harinya, jasad kacab bank BUMN itu ditemukan di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi: Otak Pembuhunan Kacab BRI Pernah Terjerat Kasus Pemalsuan Ijazah

    Polisi: Otak Pembuhunan Kacab BRI Pernah Terjerat Kasus Pemalsuan Ijazah

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi mengungkap salah satu tersangka kasus dugaan penculikan dan pembunuhan Kepala KCP Bank BRI di Jakarta Pusat, MIP (35) sempat terlibat kasus pemalsuan ijazah.

    Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma mengatakan salah satu tersangka itu adalah Dwi Hartono (DH). Kasus ijazah palsu ini teregister dalam catatan Polrestabes Semarang pada 2012.

    “lya benar di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA,” ujar Andika kepada wartawan, Rabu (27/8/2025).

    Dia menambahkan Dwi Hartono telah divonis sekitar dua tahun penjara atas kasus pemalsuan dokumen tersebut.

    “Informasinya sudah divonis kurang lebih 2 tahun penjara,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, DH merupakan satu dari empat aktor intelektual dalam kasus dugaan penculikan dan pembunuhan Kacab BRI MIP. DH ditangkap di Solo pada Sabtu (23/8/2025).

    Secara total, kepolisian telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini termasuk, DH. Belasan orang itu dikelompokkan berdasarkan perannya.

    Misalnya, ada kelompok aktor intelektual. Kemudian, tiga lainnya adalah klaster pembuntutan, penculikan, dan eksekusi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. 

    “Aktor intelektual, klaster membuntuti, klaster yang menculik, klaster penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang korban,” ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim kepada wartawan, Rabu (27/8/2025).

  • Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank Sedang Tempuh Pendidikan S2, UGM Tegas Nonaktifkan

    Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank Sedang Tempuh Pendidikan S2, UGM Tegas Nonaktifkan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN menyita perhatian publik.

    Polisi mengungkap bahwa otak pelaku pembunuhan tersebut ternyata seorang motivator bernama Dwi Hartono. Pria ini ternyata sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Juru Bicara UGM, Dr I Made Andi Arsana, mengonfirmasi status Dwi Hartono sebagai mahasiswa pascasarjana di kampusnya.

    Pihak universitas telah berkoordinasi secara intensif dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM terkait kasus yang menjerat mahasiswa baru tersebut.

    “UGM mengonfirmasi bahwa DH adalah mahasiswa baru Semester 1 Program Studi Magister Manajemen (Kampus Jakarta), FEB UGM,” ujar Andi Arsana melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, Rabu (27/8/2025).

    Penetapan nonaktif terhadap Dwi Hartono diputuskan secara resmi melalui surat dari Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Ak., CA.

    Hal ini dilakukan sebagai wujud dukungan UGM terhadap proses hukum yang sedang berjalan, sembari tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.

    Arsana menegaskan bahwa kebijakan ini berlaku untuk semester berjalan.

    “Yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari seluruh kegiatan akademik pada Semester Gasal 2025/2026 sebagai bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum dan penyelidikan yang tengah berlangsung,” urainya.

    UGM juga menyatakan berkomitmen penuh untuk menjaga integritas institusi dan mendukung para pemangku kepentingan agar kasus ini dapat segera terungkap secara transparan.

  • Jejak Dwi Hartono di Tebo Jambi, Sosok Dermawan, Pernah Pulang Kampung Naik Helikopter

    Jejak Dwi Hartono di Tebo Jambi, Sosok Dermawan, Pernah Pulang Kampung Naik Helikopter

    Liputan6.com, Jambi – Nama Dwi Hartono (DH) memang kerap menjadi bahan perbincangan hangat di masyarakat. Di kampung halamannya, Dwi Hartono dikenal sebagai seorang pengusaha kaya raya asal Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi.

    Dia makin dikenal setelah ditangkap polisi bersama beberapa orang lainya. Dwi Hartono bahkan menjadi otak di balik aksi penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta (MIP).

    Dwi Hartono ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/8/25) sekitar pukul 20.15 Wib. Adapun peran Dwi Hartono dalam kasus ini adalah aktor penculikan MIP. Dia diculik di parkiran sebuah supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

    “Salah satu aktor penculikan ya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.

    Dwi Hartono punya latar belakang bisnis yang mentereng. Dia mengaku sebagai pengusaha properti, fesyen, skin care, hingga bimbingan belajar Hartono Foundation. Selain punya latar belakang sebagai bos, Dwi Hartono ternyata dikenal sebagai seorang motivator.

    Tapi siapa nyana, Dwi Hartono merupakan seorang yang berasal dari kampung halaman di Rimbo Bujang yang berjarak 250 kilometer dari Kota Jambi. Di kampung halamannya Rimbo Bujang yang merupakan Kawasan eks transmigrasi itu, Hartono menghabiskan masa kecilnya.

    Dia pernah tinggal bersama orang tuanya di Jalan Sapat, RT 22, Dusun Jati Makmur, Desa Mekar Kencana (Unit VI), Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi.

    Rumahnya itu dua lantai dan bercat putih. Perbagar kelir biru. Dalam beberapa hari terakhir rumah tersebut kosong. Pagarnya terkunci.

    “Informasinya (rumah) kosong, belum tahu orang tuanya kemana. Mungkin nyusul ke Jakarta,” kata Nanang, warga Tebo saat dihubungi tim Liputan6.com dari Jambi, Rabu (27/8/2025).

    Dwi Hartono pernah menamatkan sekolah di SD Negeri 177/VIII Jalan Meranti Desa Tirta Kencana, dan SMP Negeri 13 Jalan Kolim, Desa Tirta Kencan. Setelah tamat SMP, dia melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA sampai Perguruan Tinggi di Jawa.

     

     

  • Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Ternyata Mahasiswa S2, UGM Buka Suara – Page 3

    Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Ternyata Mahasiswa S2, UGM Buka Suara – Page 3

    Polda Metro Jaya membenarkan bahwa Dwi Hartono (DH), motivator sekaligus pengusaha bimbingan belajar daring, merupakan salah satu aktor intelektual atau otak penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37).

    DH ditangkap tim gabungan Polda Metro Jaya bersama dua tersangka lain di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8) malam.

    Sehari kemudian, polisi kembali membekuk seorang pelaku lain di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Hingga kini, total 15 orang telah diamankan terkait kasus ini, terdiri atas para eksekutor maupun aktor intelektual.

     

  • Peran 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI: Pengintai hingga Eksekutor

    Peran 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI: Pengintai hingga Eksekutor

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya mengungkap peran 15 pelaku dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala KCP Bank BRI di Jakarta Pusat berinisial MIP (35).

    Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim mengatakan ke-15 pelaku ini memiliki empat peran yang berbeda dalam kasus ini. Misalnya, ada kelompok aktor intelektual.

    Kemudian, tiga lainnya adalah klaster pembuntutan, penculikan, dan eksekusi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. 

    “Aktor intelektual, klaster membuntuti, klaster yang menculik, klaster penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang korban,” ujar Abdul kepada wartawan, Rabu (27/8/2025).

    Hanya saja, Abdul tidak merinci sosok-sosok yang berada di empat kelompok ini. Namun demikian, dia menyatakan bahwa 15 orang pelaku ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Yang sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka sudah 15 orang,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, peristiwa penculikan Kepala KCP Bank BUMN ini terjadi di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur pada (20/8/2025).

    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Bisnis, tampak MIP tengah berdiri di TKP dan hendak masuk ke mobilnya berkelir hitam, namun MIP tiba-tiba disergap oleh sejumlah orang.

    Meskipun sempat melawan, MIP terlihat tak bisa lepas dari penyergapan itu. MIP kemudian diseret ke mobil berwarna putih milik komplotan tersebut dan bergegas meninggalkan lokasi.

    Keesokan harinya, mayat MIP ditemukan di Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis (22/8/2025) sekitar 05.30 WIB. Jenazah itu ditemukan dalam kaki dan tangan terikat, serta mata dilakban. 

  • 1
                    
                        Sosok Dwi Hartono, Motivator dan Pengusaha yang Diduga Jadi Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
                        Megapolitan

    1 Sosok Dwi Hartono, Motivator dan Pengusaha yang Diduga Jadi Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Megapolitan

    Sosok Dwi Hartono, Motivator dan Pengusaha yang Diduga Jadi Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual dalam penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37).
    Salah satu pelaku yang kini menjadi sorotan publik, Dwi Hartono, memiliki latar belakang sebagai pengusaha, motivator, dan pemilik yayasan amal.
    Dwi Hartono adalah salah satu dari tiga pelaku yang ditangkap di Solo, Jawa Tengah. Dwi ditangkap bersama YJ dan AA pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 20.15 WIB.
    Sehari setelahnya, Minggu (24/8/2025), polisi membekuk pelaku lainnya berinisial C di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengonfirmasi bahwa pelaku berinisial DH adalah Dwi Hartono.
    “Benar,” ujar Ade Ary saat dihubungi, Selasa (27/8/2025).
    Berdasarkan hasil pemeriksaan, Dwi Hartono diketahui sebagai pemilik salah satu bimbingan belajar (bimbel) berbasis daring atau
    online
    .
    “Saudara DH adalah seorang pengusaha, salah satu bidang usahanya adalah bimbel online,” jelas Ade Ary.
     Ade Ary mengonfirmasi soal akun Instagram Dwi Hartono adalah @klanhartono. Akun Instagram itu memiliki setidaknya 37.000 pengikut.
    Selain itu, Dwi juga dikenal sebagai motivator bisnis. Dwi Hartono diketahui juga memiliki akun Youtube bernama Klan Hartono dan telah memiliki total 169.000 pengikut.
    Di akun Youtube tersebut, Dwi diketahui sering membagikan video tentang motivasi bisnis di usia muda.
    Penelusuran
    Kompas.com
    menemukan bahwa Dwi Hartono diduga memiliki sebuah yayasan amal, @hartono_foundation, yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
    Yayasan ini pertama kali mengunggah konten pada 1 Februari 2019, dengan fokus pemberian beasiswa pendidikan, terutama untuk mahasiswa perguruan tinggi.
    Selain itu, yayasan juga mencatat aktivitas di bidang kesehatan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Unggahan terakhir tercatat pada 21 Juli 2024.
    Sosok Dwi Hartono dikenal luas di Jambi sebagai pengusaha sukses dan dermawan. Ia sempat berniat maju sebagai calon Bupati Tebo, namun batal karena diminta menjadi calon wakil bupati.
    “Ya, dulu dia mau maju Bupati, tapi dia diminta jadi nomor dua (wakil bupati). Jadi batal karena dari awal dia mau nomor satu (bupati),” kata Jay Saragih, warga Tebo, saat dikonfirmasi, Selasa (26/8/2025).
    Menurut Jay, Dwi dikenal kerap membantu warga, mendatangkan penyanyi dangdut dari Jakarta, dan menyediakan fasilitas desa, termasuk satu unit mobil ambulans.
    “Warga sebenarnya berharap dia maju jadi Bupati, bukan wakil, karena dia dikenal sebagai dermawan di sini. Jadi dia mundur,” tambah Jay.
    Dwi Hartono merupakan pengusaha besar di Desa Tirta Kencana Unit 6, Kecamatan Rimbo Bujang.
    Keluarga besarnya telah lama berkecimpung di dunia usaha, termasuk memiliki salah satu grosir terbesar di Pasar Rimbo Bujang.
    Ia juga kerap menjadi penyokong dana dalam berbagai acara, termasuk reuni alumni SMA, hingga mendatangkan artis dangdut nasional.
    (Penulis: Baharudin Al-Farisi, Aryo Tondang, Irfan Maullana)

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.