Kasus: pembunuhan

  • 9
                    
                        Penampakan Rumah 2 Lantai Tempat Penemuan Mayat Satu Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu
                        Bandung

    9 Penampakan Rumah 2 Lantai Tempat Penemuan Mayat Satu Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu Bandung

    Penampakan Rumah 2 Lantai Tempat Penemuan Mayat Satu Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Suami istri, ayah mertua, serta kedua anak mereka tewas dan ditemukan terkubur di bagian belakang rumah mereka di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (1/9/2025).
    Mereka adalah H Sahroni (75), Budi (45), Euis (40), R (6), dan B (3).
    Pantauan Kompas.com, Selasa (2/9/2025), rumah itu kini diberi garis polisi.
    Kondisi rumah dua lantai tersebut juga tampak tidak terawat dan berdebu.
    Lantai satu rumah itu memiliki warna cat pink, sedangkan lantai duanya bercat cream.
    Di depan rumah tersebut juga dipenuhi semak belukar yang tidak beraturan hingga membuat rumah nomor 52 itu terlihat seperti rumah kosong.
    Di samping rumah juga terdapat bangunan yang diduga gudang dengan plester semen.
    Di lokasi itu diduga menjadi saksi bisu tempat penguburan kelima jenazah.
    Lima jenazah ini dikubur dalam lubang yang sama hingga membentuk gundukan tanah.
    Sejak Senin (1/9/2025) malam hingga Selasa (2/9/2025), lokasi rumah korban ini tampak terus didatangi oleh warga yang penasaran.
    “Soalnya viral beritanya, pengen tahu saja di mana lokasinya, penasaran,” ujar Tardiarto (25), warga Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu.
    Salah seorang tetangga, Sukarta (50), menuturkan bahwa di rumah itu kelima korban tinggal selama ini.
    Terdiri dari H Sahroni, Budi yang merupakan anak Sahroni, kemudian istrinya Euis, serta kedua anak mereka, R dan B.
    Adapun istri Sahroni sudah lama meninggal dunia.
    Selain Budi, Sahroni juga punya anak lain, tetapi juga sudah meninggal dunia karena kecelakaan tertabrak motor di depan rumah tersebut.
    Disampaikan Sukarta, korban merupakan warga asli Kelurahan Paoman.
    Meski demikian, keluarga ini memang jarang bergaul dengan warga setempat.
    Sukarta, yang membuka lapak persis di depan rumah korban, juga sudah lama tidak bertemu dengan anggota keluarga tersebut.
    Padahal, biasanya H Sahroni selalu menyapa dirinya setiap kali ia hendak pergi ke masjid.
    “Kalau zuhur atau ashar kan saya masih di bengkel, Pak Haji-nya itu sering ketemu, suka nyapa. Anak mantunya juga sudah lama tidak terlihat,” ujarnya.
    Sukarta mengaku mulai curiga saat mencium adanya bau busuk pada Minggu (31/8/2025).
    Namun, kala itu, ia berusaha berpikir positif bahwa bau itu merupakan bangkai tikus.
    Namun, pada Senin (1/9/2025), bau busuk tersebut makin menyengat dan tercium sampai ke lapak bengkel motor miliknya yang ada di seberang rumah korban.
    Tetangga lainnya, Okta (38), menambahkan bahwa masih di hari Senin sore, juga terlihat ada sejumlah orang yang datang ke rumah tersebut.
    Rupanya mereka adalah keluarga dari korban.
    Dari keterangan keluarga, mereka khawatir karena tidak ada satu pun dari keluarga tersebut yang bisa dihubungi.
    Tanpa ada kabar, keluarga ini diketahui sudah tidak terlihat sejak Kamis (28/8/2025) lalu.
    Bahkan, anak korban sejak hari itu juga dilaporkan tidak lagi masuk sekolah.
    “Makanya pas hari Senin (1/9/2025) kemarin, keluarganya datang, tetapi kondisi rumah saat itu sepi juga terkunci,” ujar dia.
    Bau menyengat dari dalam rumah menambah kekhawatiran keluarga. Mereka pun memutuskan untuk mendobrak pintu rumah.
    Okta sendiri tidak melihat langsung ke dalam rumah, tetapi dari informasi yang ia terima, di dalam rumah tidak ada siapa pun.
    Kondisi dalam rumah juga berantakan dan terdapat bercak darah. Keluarga yang makin khawatir kemudian mengecek bagian belakang rumah dan menemukan gundukan tanah.
    Saat diperiksa, di dalam gundukan tanah itu ada kaki manusia. Saat digali lagi, ditemukan ada jenazah H Sahroni.
    “Awalnya bapaknya saja (Sahroni), warga curiga pelakunya itu anak mantunya karena hilang tidak ada di rumah,” ujarnya.
    Hanya saja, kata Okta, setelah gundukan itu digali lagi, ditemukan jenazah lain. Totalnya ada lima orang.
    “Kemungkinan pembunuhan, kalau motifnya apa, tidak tahu,” ujarnya.
    Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, menuturkan bahwa pihak kepolisian masih mendalami soal penemuan lima mayat yang masih merupakan satu keluarga tersebut.
    Polisi menyebut telah memeriksa lima orang saksi terkait temuan tersebut, meski belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
    Lima saksi ini terdiri dari tetangga di sekitar lokasi kejadian dan perwakilan pihak keluarga.
    “Kelima jenazah ini juga sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan otopsi,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Pelajar Bunuh Waria di Salon Pesawaran Lampung

    2 Pelajar Bunuh Waria di Salon Pesawaran Lampung

    Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Resor (Polres) Pesawaran menangkap dua remaja yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan seorang waria bernama Dainuro (41). Korban ditemukan tewas bersimbah darah di dalam salon miliknya di Kabupaten Pesawaran, Lampung.

    Kedua pelaku berinisial DA (15) dan RO (14), masih tercatat sebagai pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah setempat.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pesawaran, Iptu Pande Putu Yoga Mahendra, mengatakan penangkapan dilakukan pada Minggu, (31/08/2025).

    “Tim Tekab 308 bersama Polsek Kedondong berhasil mengamankan dua pelajar yang diduga sebagai pelaku pembunuhan D. Korban ditemukan meninggal di dalam salon,” ujar Pande di Pesawaran, Selasa (2/9/2025).

    Dia menjelaskan, RO lebih dulu ditangkap di rumah orang tuanya, sebelum polisi kemudian meringkus DA di kediaman neneknya. Keduanya kini ditahan di Mapolres Pesawaran untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    “Penyidik masih terus menggali keterangan dari kedua pelaku. Karena mereka masih di bawah umur, proses hukum juga melibatkan Balai Pemasyarakatan,” jelas Pande.

  • Menlu Sugiono Berduka atas Tewasnya Diplomat RI di Peru

    Menlu Sugiono Berduka atas Tewasnya Diplomat RI di Peru

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Sugiono angkat bicara terkait peristiwa penembakan seorang diplomat RI di Peru.

    Dalam video yang diunggah pada akun media sosial Instagram @menluri, Selasa (2/9/2025), Sugiono mengonfirmasi diplomat RI bernama Zetro Leonardo Purba meninggal dunia di Lima, Peru karena ditembak oleh orang yang tidak dikenal.

    “Saya selaku pimpinan kementerian luar negeri merasakan duka yang mendalam. Kami sudah menyampaikan kepada pihak Kementerian Luar Negeri Peru dan kepolisian di sana untuk bisa menyelidiki kasus ini hingga tuntas,” katanya.

    Sugiono menuturkan Zetro meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Dia juga mengatakan telah melakukan pembicaraan lewat telepon kepada, istri almarhum, Ibu Priscillia dan juga kepada Duta Besar Indonesia untuk Peru, Ricky Suhendar di Lima. 

    Sugiono menambahkan dirinya telah memerintahkan Kedubes RI di Lima untuk mengawal proses penyelidikan kematian Zetro. Selain itu, proses pemulangan jenazah Zetro juga sedang diupayakan.

    Dia juga menyampaikan kepada seluruh jajaran di Kementerian Luar Negeri untuk tetap sabar, tabah, dan tegar, dan tetap menjadikan faktor keselamatan sebagai sesuatu yang utama di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepada bangsa dan negara.

    “Kami sangat berduka kehilangan. Saudara Zetro Purba adalah seorang penata kanselerai di Kedutaan RI di Lima, seorang pegawai yang penuh dedikasi, dan saya harap yang terbaik bisa kita berikan dalam rangka mengusut kasus ini hingga tuntas,” katanya.

    Sebelumnya, dilansir dari situs berita Infobae pada Selasa (2/9/2025), Korban bernama Zetro Leonardo Purba (40), ditembak hingga tiga kali oleh dua pelaku yang mengendarai sepeda motor. Dia sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka parah.

    Kepolisian Nasional Peru (PNP) juga tengah melakukan penyelidikan di lokasi. “Ini adalah kasus pertama pembunuhan dengan modus pembunuhan berbayar di Distrik Lince tahun ini. Motif penembakan masih belum diketahui,” ujar Komisaris PNP Guívar kepada TV Perú Noticias.

    Dia juga tidak menutup kemungkinan bahwa kasus ini terkait aksi balas dendam. “Kami masih mengidentifikasi pelaku. Berdasarkan rekaman kamera keamanan, diduga pelaku adalah warga asing,” tambahnya.

  • Serap Aspirasi, Gubernur Sherly Temui Massa Aksi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 September 2025

    Serap Aspirasi, Gubernur Sherly Temui Massa Aksi Regional 1 September 2025

    Serap Aspirasi, Gubernur Sherly Temui Massa Aksi
    Tim Redaksi
    TERNATE, KOMPAS.com
    – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, secara langsung menemui pengunjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Ternate pada Senin (1/9/2025).
    Dalam kesempatan tersebut, Sherly didampingi Wakil Gubernur Sarbin Sehe, Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara Ikbal Ruray, Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman, serta sejumlah unsur Forkopimda.
    Perwakilan massa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ternate membacakan 17 tuntutan di hadapan gubernur dan rombongan.
    Tuntutan tersebut meliputi desakan untuk melakukan reformasi agraria, evaluasi izin usaha pertambangan (IUP), pengesahan UU perampasan aset, serta penurunan tarif pajak.
    Selain itu, mereka juga mendesak agar Perda adat di Maluku Utara segera disahkan, memberikan status tanah di Tabona, serta membebaskan 11 warga adat Maba Sangaji yang saat ini terjerat hukum.
    Massa aksi juga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan almarhum Affan, seorang ojek online.
    Dalam menanggapi tuntutan tersebut, Sherly mengapresiasi keberanian mahasiswa menyampaikan aspirasi secara tertib.
    Ia juga memberikan penghargaan kepada TNI dan Polri yang mengawal jalannya aksi sehingga berlangsung kondusif.
    “Saya mendengar dengan saksama 17 tuntutan. Sebagian besar itu ada di kewenangan pusat. Tugas saya mendengarkan dan akan dipastikan didengar langsung oleh Pak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Sherly.
    Ia mengakui bahwa kewenangannya terbatas dalam lingkup Maluku Utara.
    Sherly menegaskan bahwa masalah tanah di Tabona akan segera ditindaklanjuti, sementara izin IUP merupakan kewenangan Kementerian ESDM.
    “Akan kami sampaikan,” katanya.
    Terkait tuntutan pembebasan 11 warga adat Maba Sangaji, Sherly menyatakan bahwa proses hukum mereka sedang berjalan.
    Ia juga membuka ruang komunikasi dengan Kejaksaan untuk mempertimbangkan keringanan hukum, serta akan mencari solusi untuk kebutuhan ekonomi keluarga mereka.
    “Saya kawal langsung dan memastikan bahwa proses hukumnya berjalan secara adil dan transparan bagi 11 warga Maba Sangaji,” cetusnya.
    Mengenai Perda adat, Sherly menjelaskan bahwa telah dilakukan pembahasan bersama 10 kepala daerah saat kunjungan Menteri ATR.
    Pihak Kesultanan juga akan dilibatkan dalam inventarisasi tanah adat.
    “Langkah-langkah yang akan kita ambil bersama dengan kejaksaan, kementerian ATR, pihak Kesultanan dan kepala daerah harus duduk bersama untuk membuat Perda terkait dengan tanah adat,” terangnya.
    Ia berjanji mengawal proses Perda adat ini, meskipun tidak bisa dilakukan secara instan.
    “Akan saya update, dan publikasikan setiap bulan progres yang masuk dalam kontrol saya. Mudah-mudahan ada jawaban dari pemerintah pusat,” tambahnya.
    Sherly juga mengekspresikan rasa duka cita atas kejadian yang menimpa Affan.
    “Kami sangat menyayangkan apa yang terjadi kepada adik Affan, tidak ada yang menginginkan itu terjadi. Tapi yang sudah terjadi tidak bisa kita ulangi kembali,” ujarnya.
    Aksi yang berlangsung hingga sore hari itu sempat meningkat tensinya, namun dapat diredam dan situasi tetap terkendali.
    Kehadiran Sherly mampu meredakan ketegangan, dan setelah mendapatkan jawaban dari gubernur, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Periksa Kejiwaan Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 September 2025

    Polisi Periksa Kejiwaan Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Megapolitan 1 September 2025

    Polisi Periksa Kejiwaan Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi memeriksa kondisi kejiwaan SB, pelaku pembunuhan bocah RAS (11) di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 
    “Kami akan cek psikologisnya pelaku, kami bawa ke psikiater,” kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicholas Ary Lilipaly di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin (1/9/2025).
    Pelaku R saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena mengalami luka di lehernya.
    Polisi menduga, pelaku yang merupakan sopir keluarga korban sengaja melukai dirinya sendiri setelah membunuh RAS.
    “Iya dia melukai dirinya sendiri. Jadi kami masih mendalami motifnya membunuh dan melukai dirinya sendiri, nanti ke psikiater,” ujar Nicholas.
    Sementara itu, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Harnas Prihandito mengatakan penyidik memanggil sejumlah saksi untuk mendalami kasus ini, termasuk mencari tahu motif pelaku. 
    “Kami baru bisa memulai pemanggilan kepada beberapa saksi, tentunya motif masih kami dalami terus-menerus, termasuk beberapa orang yang ada di lokasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera kita ungkap motifnya apa,” jelas Harnas kepada wartawan, Senin.
    Sebelumnya diberitakan, seorang anak 11 tahun meninggal karena dibunuh di rumah di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/8/2025). 
    “Ditemukan adanya anak usia 11 tahun yang meninggal dunia,” ujar Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Harnas Prihandito kepada wartawan, Sabtu.
    Saat ditemukan, terduga pelaku berada di gudang lantai dua rumah tersebut, tepat di samping jasad korban.
    Polisi langsung menangkap pelaku untuk kepentingan penyelidikan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 September 2025

    Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya Megapolitan 1 September 2025

    Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap pembunuh bocah berinisial RAS (11), yang tewas di rumahnya di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
    Ternyata, pembunuh bocah itu adalah sopir keluarganya sendiri.
    “Sementara yang informasi kami dapat bahwa terduga pelaku adalah sopir dari keluarga tersebut,” kata Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Harnas Prihandito kepada wartawan, Senin (1/9/2025).
    Pembunuhan itu dilakukan sopir terhadap bocah itu dilakukan di sebuah ruangan yang difungsikan sebagai gudang rumah majikannya.
    Setelah membunuh RAS, pelaku juga berusaha melukai dirinya sendiri.
    “Saat di TKP, pelaku juga ada luka di leher. Dugaan sementara pelaku melukai diri sendiri menggunakan golok,” ujar Harnas.
    Saat ini polisi akan memeriksa beberapa saksi untuk mendalami motif pembunuhan ini. Saat ini pelaku belum bisa diperiksa karena masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
    “Untuk motif ini karena kami baru bisa memulai pemanggilan kepada beberapa saksi, tentunya motif masih kami dalami terus-menerus,” ucap Harnas.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicholas Ary Lilipaly mengatakan, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.
    Untuk memastikannya, polisi akan membawa pelaku ke psikolog.
    “Jadi masih dalam tahap penyidikan, kami akan cek psikologisnya dia, kami bawa ke psikiater untuk mengecek keadaan psikologis pelaku,” kata Nicholas.
    Sebelumnya diberitakan, seorang anak 11 tahun dikabarkan meninggal karena dibunuh di rumah di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/8/2025).
    Kabar ini disebarkan akun instagram @infopondokpinang dengan narasi pembunuhan dilakukan pelaku di hadapan orangtuanya.
    “Kami menerima laporan dari masyarakat dan tentunya, kami personel langsung menuju ke TKP dan memeriksa. Dan ditemukan adanya anak usia 11 tahun yang meninggal dunia,” ujar Harnas kepada wartawan, Sabtu.
    Saat ditemukan, terduga pelaku berada di gudang lantai dua rumah tersebut, tepat di samping jasad korban.
    Polisi langsung menangkap pelaku dan menyita senjata tajam jenis golok yang ditemukan di TKP untuk kepentingan penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi bawa sopir pelaku pembunuhan anak di Pondok Pinang ke psikiater

    Polisi bawa sopir pelaku pembunuhan anak di Pondok Pinang ke psikiater

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian membawa sopir yang melakukan pembunuhan terhadap anak majikan berinisial RAS (11) di Jalan Haji Muhi VIII, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ke psikiater.

    “Kita akan mengecek juga psikologisnya dia, kita bawa ke psikiatri untuk mengecek keadaan psikologis pelaku pembunuh itu,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Senin.

    Menurut dia, sopir dan anak tersebut merupakan orang dekat yang saling kenal.

    Dia mengatakan pelaku sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, namun kini sudah ditahan di Polsek Kebayoran Lama.

    “Sudah ditahan di Polsek. Kan dalam berproses,” ucap Nicolas.

    Hingga berita ini diturunkan, polisi masih mendalami motif pelaku mengingat dia juga melukai dirinya sendiri saat peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (30/8).

    Sebelumnya, viral sebuah video pada akun media sosial Instagram @infopondokpinang yang memperlihatkan sejumlah warga mengerumuni sebuah rumah.

    Tak lama kemudian, sejumlah personel kepolisian terlihat memasukkan kantong berisikan jenazah ke dalam mobil untuk diperiksa.

    Berdasarkan keterangan pada unggahan tersebut, seorang anak diketahui dibunuh oleh pelaku yang diduga sopir korban selama tiga tahun. Pembunuhan itu dilakukan di depan orang tua korban.

    Saat ini, pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian untuk diperiksa dan dimintai keterangan lebih lanjut.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Trump Makin Gila! Usai Ibu Kota, Tentara Sipil Serbu Chicago-Baltimore

    Trump Makin Gila! Usai Ibu Kota, Tentara Sipil Serbu Chicago-Baltimore

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menggepung kota baru dengan tentara cadangan negeri itu, Garda Nasional. Setelah ibu kota Washington, kini beberapa kota dan negara bagian mendapat peringatan dari sang presiden.

    Trump sebelumnya mengklaim langkah itu untuk menurunkan tingkat kejahatan di sejumlah kota. Setelah ibu kota Washington. D.C, kebijakan Trump itu kini menghantui kota Chicago, negara bagian Illinois dan kota Baltimore, negara bagian Maryland.

    Perlu diketahui Garda Nasional adalah kekuatan cadangan utama militer pemerintah federal dan negara bagian AS. Garda nasional biasa disebut tentara sipil dengan jumlah sekitar 419.000 di 2023.

    “Tujuan utama Presiden AS Donald Trump dalam mengirimkan pasukan ke kota-kota Amerika adalah untuk menguasai pemilu pada tahun 2026,” kata Gubernur Illinois JB Pritzker pada hari Minggu, dikutip AFP, Senin (1/9/2025).

    Menurutnya “tidak ada upaya dari pemerintahan Trump untuk mengoordinasikan rencana tersebut dengan para pejabat setempat”. Kota-kota lain yang diancam akan dikirimi pasukan oleh pemerintahan Partai Republik Trump juga “dikuasai oleh rival-rival politiknya”.

    “Dia ingin menghentikan pemilu pada tahun 2026 atau, sejujurnya, mengambil alih kendali pemilu tersebut,” kata Pritzker kepada acara CBS Sunday “Face the Nation”.

    “Dia hanya akan mengklaim bahwa ada masalah dengan pemilu, lalu dia menempatkan pasukan di lapangan yang dapat mengambil alih kendali,” jelasnya.

    Gubernur tersebut mengatakan bahwa setiap pengerahan pasukan yang bertentangan dengan keinginan pemerintah negara bagiannya akan menjadi “invasi oleh pasukan AS jika mereka benar-benar melakukannya”.

    Sementara itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem sebelumnya mengatakan bahwa dia akan menambah sumber daya untuk operasi Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) di Illinois. Ttetapi keputusan apa pun untuk mengirim pasukan cadangan Garda Nasional atau pasukan lainnya sepenuhnya berada di tangan Trump.

    “Jika pasukan dikirim bersama ICE, mereka akan segera diadili, karena itu ilegal,” kata Pritzker lagi.

    Trump sendiri langsung mengkritik Pritzker. Hal ini diutarakannya di laman media sosialnya, Truth Social.

    “Enam orang tewas, dan 24 orang tertembak, di Chicago akhir pekan lalu, dan JB Pritzker, Gubernur Illinois yang lemah dan menyedihkan, baru saja mengatakan bahwa dia tidak membutuhkan bantuan dalam mencegah KEJAHATAN,” tulis Trump di platform Truth Social.

    “Dia GILA!!! Sebaiknya dia membereskannya, CEPAT, atau kita akan datang!” tegasnya.

    Merujuk Washington D.C, CBS mengutip penurunan tajam dalam kejahatan selama pengerahan pasukan yang sedang berlangsung. Saat ini kebijakan memasuki minggu ketiga.

    Angka pembunuhan turun 41%. Sementara angka perampokan 69%, dan pembajakan mobil 83%.

    Di sisi lain, seorang warga Chicago berusia 35 tahun yang bekerja di toko rokok, CJ Jackson, mengatakan pengerahan Garda Nasional akan menjadi “ide yang bagus”.

    “Kita membuat beberapa remaja lepas kendali di sini… Mereka menembak anak-anak setiap hari,” katanya menyebut kasus penembakan massal di AS.

    Namun, Greta, 24 tahun, seorang pekerja toko yang tidak mau menyebutkan nama belakangnya, mengatakan ia “sedikit gugup” tentang potensi pasukan militer di jalan.

    “Ada sisi buruk di setiap kota… Saya pikir itu lebih menakutkan daripada membuat orang merasa aman,” tambahnya.

    Dalam data AFP, meski Trump menyebutkan kota-kota yang dipimpin Partai Demokrat memiliki kriminalitas tinggi, angka menunjukkan, kejahatan kekerasan yang tinggi tersebar di sejumlah kota, termasuk di Missouri, Texas, dan Tennessee yang dikuasai Partai Republik.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pembunuh Bocah di Kebayoran Lama Ditangkap, Ternyata Sopirnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 September 2025

    Bocah 11 Tahun Tewas di Kebayoran Lama, Diduga Korban Pembunuhan Megapolitan 30 Agustus 2025

    Bocah 11 Tahun Tewas di Kebayoran Lama, Diduga Korban Pembunuhan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang anak berusia 11 tahun ditemukan tewas di sebuah rumah kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8/2025) dini hari.
    Informasi mengenai peristiwa itu pertama kali beredar di media sosial melalui akun Instagram @infopondokpinang.
    Dalam video yang diunggah, terlihat kerumunan warga berkumpul di dekat mobil ambulans.
    Bagian belakang ambulans terbuka dan sebuah kantong jenazah berwarna oranye tampak dievakuasi dari rumah bercat putih berpagar hitam.
    Dalam narasi yang beredar, disebutkan korban tewas akibat luka di leher yang diduga dilakukan dengan senjata tajam di hadapan orangtuanya.
    Kapolsek Kebayoran Lama Komisaris Harnas Prihandito membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengatakan, peristiwa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.
    “Kami menerima laporan dari masyarakat dan tentunya, kami personel langsung menuju ke TKP dan memeriksa. Dan ditemukan adanya anak usia 11 tahun yang meninggal dunia,” ujar Harnas kepada wartawan, Sabtu.
    Saat ditemukan, terduga pelaku berada di gudang lantai dua rumah tersebut, tepat di samping jasad korban. Polisi langsung menangkap pelaku untuk kepentingan penyelidikan.
    “Terduga pelaku sudah kami amankan. Dan kita bawa ke RS Kramat Jati karena terduga pelaku terluka juga,” ungkap Harnas.
    Polisi juga menyita barang bukti berupa sebilah golok. Luka pada leher korban diduga akibat senjata tersebut.
    “Pemicu (tindak pidana) masih diselidik,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Iran Akui Tak Ingin Perang, Tapi Siap Melawan Jika Diserang

    Presiden Iran Akui Tak Ingin Perang, Tapi Siap Melawan Jika Diserang

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya tidak takut dengan perang, namun tidak menginginkan adanya perang. Namun jika Israel dan Amerika Serikat (AS) menyerang, Pezeshkian menegaskan Iran akan melawan “dengan kekuatan penuh”.

    Pezeshkian, seperti dilansir Reuters dan Jerusalem Post, Sabtu (30/8/2025), menuduh Tel Aviv dan Washington berusaha untuk “memecah belah dan menghancurkan” Teheran.

    “Amerika dan Israel berusaha memecah belah dan menghancurkan Iran, tetapi tidak ada warga Iran yang menginginkan Iran terpecah belah,” kata Pezeshkian dalam sebuah wawancara televisi yang direkam sebelumnya dan disiarkan pada Jumat (29/8).

    “Sejak hari-hari pertama revolusi, musuh-musuh berupaya melakukan pembunuhan, kudeta, dan memecah belah negara,” sebutnya, sembari mengatakan bahwa Iran “berdiri teguh” melawan pihak-pihak yang dianggap sebagai musuh.

    “Kami tidak ingin berperang, tetapi kami juga tidak takut perang,” tegas Pezeshkian dalam wawancara tersebut.

    Pernyataan terbaru Pezeshkian ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan regional, dengan Iran dan Israel saling memperingatkan soal konfrontasi baru setelah perang selama 12 hari yang berlangsung antara kedua negara pada pertengahan Juni lalu.

    Rentetan pengeboman oleh Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer, serta kawasan permukiman, di berbagai wilayah Iran pada saat itu menewaskan lebih dari 1.000 orang. Para komandan senior dan ilmuwan nuklir Iran termasuk di antara korban tewas.

    Teheran membalas dengan melancarkan rentetan serangan rudal dan drone, yang menewaskan puluhan orang di wilayah Israel.

    AS, sekutu Israel yang sempat bergabung dalam perang dengan turut mengebom situs-situs nuklir Iran, melakukan melakukan mediasi dan mengumumkan penghentian pertempuran pada 24 Juni lalu. Meskipun pertempuran telah berakhir, tidak ada kesepakatan yang meresmikan gencatan senjata antara Iran dan Israel.

    Para pejabat Iran sejak saat itu telah memperingatkan bahwa pertempuran baru dapat kembali terjadi kapan saja. Mereka juga menekankan bahwa Teheran tidak menginginkan perang, tetapi tetap siap menghadapi konfrontasi apa pun.

    Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Reza Aref mengatakan, pekan lalu, bahwa Teheran harus “siap setiap saat untuk konfrontasi”.

    “Kita bahkan tidak berada dalam gencatan senjata; kita berada dalam penghentian permusuhan,” katanya pada saat itu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)