Kasus: pembunuhan

  • Wapres Sudan Selatan Didakwa atas Pembunuhan dan Kejahatan Kemanusiaan

    Wapres Sudan Selatan Didakwa atas Pembunuhan dan Kejahatan Kemanusiaan

    Juba

    Wakil Presiden Sudan Selatan, Riek Machar, didakwa atas kasus pembunuhan, pengkhianatan, dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas serangan terhadap pangkalan militer. Serangan ini menewaskan lebih dari 250 tentara.

    Dilansir AFP, Jumat (12/9/2025), perjanjian pembagian kekuasaan yang rapuh antara Presiden Salva Kiir dan wakil presiden Machar, terjadi selama berbulan-bulan di negara termuda di dunia ini.

    Pada awal Maret, sebuah milisi dari komunitas etnis Nuer Machar yang dikenal sebagai Tentara Putih menyerang sebuah pangkalan militer di Kabupaten Nasir, Negara Bagian Upper Nile di timur laut negara itu.

    Pemerintah menyatakan Machar bertanggung jawab. Hakim mendakwa Machar beserta 20 orang lainnya atas pembunuhan, konspirasi, terorisme, pengkhianatan, perusakan properti publik, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    “Kejahatan-kejahatan ini ditandai dengan pelanggaran berat Konvensi Jenewa dan hukum humaniter internasional, termasuk penodaan mayat, penganiayaan terhadap warga sipil, dan serangan terhadap pekerja kemanusiaan,” ujar Menteri Kehakiman Joseph Geng Akech, menurut pernyataan tertulis yang disampaikan kepada wartawan di Juba.

    Pangkalan militer di Nasir dikuasai oleh Tentara Putih antara tanggal 3 dan 7 Maret.

    Beberapa perwira senior, termasuk seorang jenderal, tewas. Sebuah helikopter Perserikatan Bangsa-Bangsa juga ditembaki saat berupaya menyelamatkan tentara di pangkalan tersebut, yang mengakibatkan tewasnya seorang pilot.

    “Kasus ini mengirimkan pesan yang jelas: mereka yang melakukan kekejaman terhadap rakyat Sudan Selatan, terhadap angkatan bersenjata kami, dan terhadap personel kemanusiaan akan dimintai pertanggungjawaban, terlepas dari jabatan atau pengaruh politik mereka,” ujar Menteri Akech dalam pernyataan tersebut.

    PBB, yang menjalankan misi pembangunan perdamaian utama di Sudan Selatan, mengatakan pada saat itu bahwa Sudan Selatan “mengalami kemunduran yang mengkhawatirkan yang dapat menghapus kemajuan yang telah dicapai dengan susah payah selama bertahun-tahun”.

    Presiden Kiir telah bergerak selama berbulan-bulan untuk mengonsolidasikan kekuasaan dan menyingkirkan Machar, yang ditempatkan dalam tahanan rumah beberapa minggu setelah serangan itu, sementara banyak sekutunya juga telah ditahan.

    Sudan Selatan memperoleh kemerdekaan dari Sudan pada tahun 2011 tetapi dengan cepat terjerumus ke dalam perang saudara yang menghancurkan selama lima tahun antara Kiir dan Machar yang menewaskan sekitar 400.000 orang.

    Perang berakhir dengan perjanjian pembagian kekuasaan pada tahun 2018 tetapi upaya komunitas internasional untuk memastikan transisi demokrasi telah gagal.

    Pemilu yang seharusnya berlangsung pada bulan Desember 2024 sekali lagi ditunda selama dua tahun.

    (lir/lir)

  • Secuil Plot Serangan Gagal Israel, Petinggi Hamas Selamat karena Tinggalkan Ruang Rapat untuk Shalat

    Secuil Plot Serangan Gagal Israel, Petinggi Hamas Selamat karena Tinggalkan Ruang Rapat untuk Shalat

    GELORA.CO – Hingga Rabu (10/9/2025) malam, para pejabat Israel tak memberikan informasi jelas atas hasil serangan udara mereka ke Doha, Qatar sehari sebelumnya yang menargetkan pimpinan Hamas. Pada jam-jam pertama setelah serangan dilancarkan, media-media Israel memberitakan dengan nada optimistis bahwa serangan berujung sukses dengan terbunuhnya para petinggi Hamas.

    Namun, pada Rabu dini hari pukul 1:00 waktu setempat, pesimisme di kalangan Israel mulai menyeruak tatkala media-media Arab khususnya Al Jazeera berani mengonfirmasi, para petinggi Hamas berhasil selamat dari upaya pembunuhan. Mereka yang terbunuh dan mengalami luka-luka berasal dari kalangan pengawal pribadi dan staf Hamas.

    Pada Rabu malam, beberapa media Arab yang kemudian dilansir Jerusalem Post mengungkap cerita, bahwa para pemimpin Hamas selamat karena mereka secara bersama-sama meninggalkan telepon seluler di dalam suatu ruangan untuk melaksanakan ibadah shalat. Jika merujuk pada waktu serangan yakni pukul 15:46 waktu Doha, para petinggi Hamas itu menunaikan ibadah shalat Ashar.

    Media-media Israel memunculkan spekulasi bahwa, serangan udara di Doha pada Selasa menggunakan munisi spesifik ketimbang bom yang lebih besar sehingga, para petinggi Hamas berhasil selamat. Penggunaan rudal-rudal dengan eksplosivitas lebih kecil digunakan dengan tujuan untuk menghindari korban jatuh dari kalangan masyarakat sipil Qatar.

    Pada Rabu, bocor informasi di kalangan media Israel, bahwa Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir menentang operasi serangan udara ke Qatar, namun akhirnya memerintahkan anak buahnya untuk tetap menjalankan operasi setelah keputusan diambil oleh kabinet. Berbeda dengan Zamir, Pelaksana tugas Badan Keamanan Israel, Shin Bet berinisial S setuju dengan keputusan kabinet Netanyahu.

    Direktur Mossad David Barnea juga dilaporkan sebagai pihak yang menentang operasi serangan udara ke Doha. Barnea dilaporkan, secara konsisten lebih menginginkan jalur negosiasi untuk membebaskan sandera tersisa Israel ketimbang melancarkan operasi pembunuhan terhadap negosiator Hamas.

    Apalagi, menurut Barnea, Mossad memandang Qatar sejauh ini sebagai pihak yang memiliki dampak positif terhadap proses negosiasi antara Israel dan Hamas. Pandangan itu berdasarkan dua kali fase pembebasan sandera hasil dari proses negosiasi: pertama pada November 2023 dan kedua pada Januari 2025.

    Bantuan Turki dan Qatar

    Berhasil selamatnya petinggi Hamas dari serangan udara Israel disebut-sebut juga atas andil bantuan informasi intelijen dari Turki dan Mesir seperti laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa (8/9/2025). Dua negara itu sudah memberikan peringatan kepada pimpinan Hamas agar memperketat pengamanan pertemuan mereka di Doha menimbang pergerakan militer Israel beberapa waktu terakhir.

    Menurut laporan WSJ, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan otorisasi serangan setelah menerima laporan dari pemimpin militer bahwa mereka memiliki kesempatan menarget pejabat senior Hamas. Sedikitnya 10 pesawat jet melepaskan munisi jarak jauh dari luar ruang udara Qatar, lalu menghantam gedung tempat di mana para pemimpin Hamas menggelar rapat.

    Mengutip beberapa pejabat Israel dan Arab, pertemuan itu digelar guna membahas proposal gencatan senjata Gaza yang disodorkan oleh Amerika Serikat (AS) lewat utusan, Steve Witkoff. Pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya dan Zaher Jabarin di antara yang hadir, dan selamat dari upaya pembunuhan.

    Menurut WSJ, Gedung Putih diinformasikan oleh Israel terkait rencana serangan hanya beberapa menit setelah jet-jet tempur dikirim menuju ke Doha, namun tidak diberi tahu titik targetnya. Gedung Putih pun, menurut laporan WSJ, baru diberi tahu setelah rudal-rudal ditembakkan, dan Presiden Donald Trump kemudian mengekspresikan “ketidaksenangannya” atas serangan dan lokasi serangan.

    Trump frustrasi

    Donald Trump dilaporkan WSJ, mengadakan panggilan telepon yang emosional dengan Benjamin Netanyahu pada Selasa (9/9/2025), menyampaikan rasa frustrasi dan terkejut atas serangan Israel terhadap pimpinan Hamas di Qatar. Pejabat senior AS mengungkapkan, Trump menilai, keputusan Netanyahu untuk menyerang para pemimpin politik kelompok perjuangan Palestina itu adalah tidak bijaksana.

    Trump dilaporkan, “sangat marah bahwa seolah-olah serangan dilancarkan dari pangkalan militer AS, bukan dari Israel, dan rudal tersebut menyerang wilayah sekutu AS lainnya yang sedang memediasi negosiasi untuk mengakhiri perang Gaza.”

    Netanyahu menanggapi dengan mengatakan bahwa ia memiliki waktu singkat untuk melancarkan serangan dan memanfaatkan kesempatan itu. Namun pada panggilan telepon kedua yang berlangsung hangat, kata para pejabat, Trump bertanya kepada Netanyahu apakah serangan itu berhasil, yang tidak dapat dijawab Netanyahu dengan pasti.

    Meskipun Trump dikenal sebagai pendukung setia Israel, ia semakin frustrasi dengan Netanyahu, yang terus-menerus membatasinya dengan langkah-langkah agresif yang diambil tanpa masukan AS yang bertentangan dengan tujuan Timur Tengah Trump sendiri, menurut WSJ.

    Qatar dilaporkan tengah mengevaluasi kemitraan keamanan mereka dengan AS usai serangan Israel ke Doha yang menargetkan pimpinan Hamas pada Selasa (9/9/2025). Hal itu berdasarkan laporan Axios, Kamis (11/9/2025), yang menyebut bahwa Perdana Menteri Qatar Mohammad bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani menginformasikan kepada Washington bahwa serangan Israel sebagai “aksi pengkhianatan” oleh Washington.

    Lebih jauh, Al-Thani dilaporkan berkara kepada Utusan Spesial AS, Steve Witkoff bahwa, Qatar akan menggelar “sebuah evaluasi mendalam atas kemitraan keamanan mereka” dengan AS, “dan mungkin akan mencari mitra-mitra lain,” menurut laporan Axios dilansir Jerusalem Post.

    Al-Thani, pada Rabu, mengatakan bahwa respon regional kolektif sedang dipersiapkan untuk melawan serangan Israel di Doha. Ia menekankan bahwa konsultasi sedang berlangsung dengan mitra Arab dan Islam.

    “Akan ada respon dari kawasan ini. Respon ini saat ini sedang dikonsultasikan dan didiskusikan dengan mitra lain di kawasan ini,” ujar Al Thani kepada CNN dilansir Anadolu.

    Dia mengonfirmasi bahwa Doha akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak Arab-Islam dalam beberapa hari mendatang untuk memutuskan langkah-langkah terhadap serangan Israel tersebut.

    Perdana Menteri menyuarakan kemarahannya atas serangan tersebut, dengan menyatakan: “Saya tidak dapat mengungkapkan betapa marahnya kami atas tindakan seperti itu, ini adalah teror negara,” katanya. “Kami dikhianati.”

    Dia juga menuduh pemimpin Israel Benjamin Netanyahu menghancurkan harapan bagi para sandera di Jalur Gaza yang ditahan oleh Hamas, dan menghalangi upaya gencatan senjata.

    Netanyahu “telah menghancurkan harapan bagi para sandera itu … Dia harus diadili … Dia melanggar setiap hukum – dia melanggar setiap hukum internasional,” ujarnya.

  • Update Penembakan Aktivis Charlie Kirk, Trump Murka-Perburuan Pelaku

    Update Penembakan Aktivis Charlie Kirk, Trump Murka-Perburuan Pelaku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aparat negara bagian dan federal Amerika Serikat (AS) menggelar perburuan intensif terhadap pelaku penembakan aktivis konservatif, Charlie Kirk (31). Dia tewas ditembak sniper saat berbicara di depan ribuan mahasiswa di Utah Valley University, Rabu (10/9/2025) waktu setempat.

    Kirk, yang dikenal sebagai komentator radio-podcast sekaligus sekutu dekat Presiden Donald Trump, terkena tembakan di leher ketika tengah menjawab pertanyaan mengenai isu kekerasan bersenjata.

    Rekaman video acara memperlihatkan darah mengucur deras dari lehernya sesaat setelah suara tembakan terdengar, disusul kepanikan ribuan hadirin. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit setempat, namun dinyatakan meninggal beberapa jam kemudian.

    Kirk dikenal luas sebagai penggiat politik konservatif yang vokal, sering memicu perdebatan di kampus-kampus melalui retorikanya tentang ras, gender, imigrasi, hingga hak kepemilikan senjata.

    Gubernur Utah Spencer Cox menyebut insiden tersebut sebagai bentuk “pembunuhan politik” yang mengancam fondasi demokrasi Amerika.

    “Ketika seseorang menghilangkan nyawa orang lain karena ide dan keyakinannya, maka fondasi konstitusi kita berada dalam ancaman,” ujar Cox, dilansir Reuters.

    Kirk merupakan salah satu tokoh konservatif muda paling berpengaruh di AS. Sebagai pendiri dan presiden organisasi mahasiswa konservatif Turning Point USA, ia berperan besar dalam menggalang dukungan kaum muda untuk Partai Republik, terutama dalam kemenangan politik Trump.

    Kirk juga baru kembali dari tur internasional di Korea Selatan dan Jepang sebelum memulai rangkaian tur domestik bertajuk American Comeback Tour di 15 kampus, dengan penampilan di Utah sebagai yang pertama.

    Pelaku Masih Misterius

    Komisaris Departemen Keamanan Publik Utah, Beau Mason, mengatakan tembakan diduga dilepaskan dari atap gedung kampus oleh seorang pelaku berpakaian serba hitam.

    “Pelaku masih buron,” kata Mason dalam konferensi pers. Hingga delapan jam setelah kejadian, aparat mengaku belum memiliki tersangka dalam tahanan.

    Dua orang sempat ditahan untuk dimintai keterangan, salah satunya bahkan sempat disebut sebagai person of interest oleh gubernur. Namun polisi kemudian menegaskan keduanya tidak terkait dengan kasus tersebut.

    Salah satu dari mereka malah hanya dijerat dakwaan menghalangi penyelidikan oleh polisi universitas.

    Polisi juga menyebut sedang menyisir “beberapa lokasi yang aktif sebagai tempat kejadian perkara,” berdasarkan jejak perjalanan Kirk maupun kemungkinan jalur pelaku.

    Trump Murka

    Trump langsung menanggapi keras. Dalam pesan video dari Oval Office yang diunggah ke platform Truth Social, ia bersumpah pemerintahannya akan mengejar pelaku hingga tertangkap.

    “Selama bertahun-tahun, kelompok kiri radikal membandingkan orang-orang Amerika luar biasa seperti Charlie dengan Nazi dan para pembunuh massal terburuk di dunia,” kata Trump.

    “Retorika semacam ini secara langsung bertanggung jawab atas terorisme yang kita lihat di negara ini saat ini, dan harus segera dihentikan.”

    Trump, yang juga pernah dua kali menjadi target upaya pembunuhan dalam setahun terakhir, menegaskan pembunuhan Kirk adalah “momen kelam bagi Amerika.”

    Mengutip catatan Reuters, penembakan Kirk menambah daftar panjang kekerasan bermotif politik di AS, yang disebut paling serius sejak dekade 1970-an. Sejak serangan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol, lebih dari 300 insiden kekerasan politik tercatat di berbagai spektrum ideologi.

    Kematian Kirk juga menambah sorotan terhadap meningkatnya ancaman terhadap tokoh politik. Hanya 3 bulan sebelumnya, seorang anggota legislatif Demokrat dan suaminya ditembak mati di rumah mereka di Minnesota.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perintah Bendera Setengah Tiang di AS Buntut Influencer Pro-Trump Tewas

    Perintah Bendera Setengah Tiang di AS Buntut Influencer Pro-Trump Tewas

    Jakarta

    Influencer Amerika Serikat (AS), Charlie Kirk, tewas ditembak saat menjadi pembicara di Universitas Utah Valley. Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih untuk mengenang influencer yang pro kepada dirinya tersebut.

    Dirangkum detikcom, Kamis (11/9/2025), Kirk memiliki lebih dari 5 juta pengikut di media sosial X, 7,5 juta pengikut di Instagram, dan telah berjasa dalam menggalang dukungan untuk Trump di kalangan anak muda Amerika.

    Insiden penembakan terhadap Kirk terjadi pada Rabu (10/9) siang waktu setempat. Dari video yang beredar, Kirk tampak sedang berada di suatu acara di bawah tenda besar.

    Kemudian tiba-tiba terdengar suara tembakan dan Kirk tampak tersungkur. Orang-orang berteriak dan berlarian menyaksikan insiden tersebut. Rekaman video menunjukkan Kirk terkena setidaknya satu peluru saat berpidato. Ia dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Pihak Universitas Valley membenarkan ada penembakan di kampusnya sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

    “Sebuah tembakan dilepaskan dari gedung terdekat dan kami telah menahan seorang tersangka,” kata seorang juru bicara universitas kepada Reuters sebelum kemudian mengatakan bahwa penyerang tersebut masih buron. Namun, Direktur FBI Kash Patel mengatakan pada Rabu malam waktu setempat bahwa tersangka “sekarang ditahan.”

    Perintah Trump Kibarkan Bendera Setengah Tiang

    Trump mengenang Kirk, yang ditembak mati saat sedang menjadi pembicara di Universitas Utah Valley. Trump memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih untuk mengenang Kirk.

    “Charlie Kirk yang Hebat, bahkan legendaris, telah wafat. Tak seorang pun yang memahami atau memiliki hati pemuda di Amerika Serikat lebih baik daripada Charlie,” kata Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya.

    “Beliau dicintai dan dikagumi oleh SEMUA ORANG, terutama saya, dan kini, beliau telah tiada,” tambah presiden AS tersebut, dilansir Al Arabiya, Kamis (11/9). “Saya dan Melania turut berduka cita untuk istrinya yang cantik, Erika, dan keluarganya. Charlie, kami mencintaimu!” imbuhnya.

    Gedung Putih menyampaikan pengumuman dari Trump yang memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang hingga matahari terbenam pada hari Minggu mendatang untuk mengenang Kirk. Bendera juga akan diturunkan setengah tiang di gedung-gedung publik, pos militer, kedutaan besar, kantor konsulat, dan fasilitas-fasilitas lain di luar negeri, sesuai dengan pengumuman Trump tersebut.

    Polisi AS Buru Penembak Charlie Kirk

    Polisi dan agen-agen federal AS melancarkan perburuan intensif untuk menangkap penembak jitu (sniper) yang menewaskan influencer populer AS, Charlie Kirk. Saat ia menjawab pertanyaan tentang kekerasan senjata dalam sebuah acara di universitas.

    Dilansir Reuters dan AFP, Kamis (11/9), pembunuhan tersebut terjadi dalam sebuah acara siang hari yang dihadiri oleh sekitar 3.000 orang di Utah Valley University di Orem, Utah, sekitar 65 km di selatan Salt Lake City.

    Dari video yang beredar, Kirk tampak sedang berada di suatu acara di bawah tenda besar. Pihak Universitas Valley membenarkan ada penembakan di kampusnya sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

    Penyelidik mengatakan mereka yakin peluru tunggal itu berasal dari atap kampus, ditembakkan oleh seseorang berpakaian hitam, dalam apa yang tampaknya merupakan pembunuhan yang disengaja.

    Dalam satu rekaman video yang banyak beredar di media sosial, darah terlihat mengucur dari leher Kirk segera setelah sebuah tembakan terdengar.

    Halaman 2 dari 3

    (fas/lir)

  • Litao, anggota DPRD tersangka pembunuhan, dipanggil lagi oleh polisi

    Litao, anggota DPRD tersangka pembunuhan, dipanggil lagi oleh polisi

    ANTARA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wakatobi Litao alias La Lita dari Partai Hanura ternyata berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan 11 tahun lalu. Ditreskrimum Polda Sulawesi Tenggara sudah melayangkan surat panggilan kepada Litao untuk  pemeriksaan lebih lanjut. (Saharudin/Andi Bagasela/Nanien Yuniar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mantan Napiter Pengancam Polisi Pacitan Divonis 2 Tahun 6 Bulan

    Mantan Napiter Pengancam Polisi Pacitan Divonis 2 Tahun 6 Bulan

    Pacitan (beritajatim.com) – Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Pacitan menjatuhkan vonis penjara kepada dua terdakwa kasus pengancaman bom terhadap anggota polisi. Dalam sidang yang digelar Kamis (11/9/2025), hakim ketua Benedictus Rinanta memutuskan hukuman 2 tahun penjara untuk Ahmad Junedi, dan 2 tahun 6 bulan penjara bagi Adi Sahputra.

    Vonis ini lebih tinggi dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang sebelumnya menjerat keduanya dengan ancaman 1 tahun 6 bulan penjara. Hakim menilai perbuatan terdakwa terbukti membawa senjata tajam dan senjata rakitan berupa airsoft gun, serta mengganggu stabilitas keamanan.

    “Tindakan para terdakwa menentang hukum dan aparat, menghambat penegakan hukum, serta menimbulkan keresahan dan teror di masyarakat,” tegas Benedictus saat membacakan putusan.

    Meski begitu, majelis hakim juga mempertimbangkan sikap kooperatif kedua terdakwa yang mengakui serta menyesali perbuatannya. Faktor tersebut menjadi alasan keringanan hukuman.

    Sementara itu, kuasa hukum terdakwa, Imam Bajuri, menyebut putusan hakim terlalu berat. “Kami menghormati putusan majelis, tetapi menurut kami hukuman ini cukup memberatkan. Klien kami sudah menyesali perbuatannya dan bersikap kooperatif. Untuk langkah hukum selanjutnya, kami masih pikir-pikir,” ujarnya.

    Kasus ini bermula ketika Ahmad Junedi dan Adi Sahputra mendatangi Polres Pacitan, saat aparat Gakkum Satlantas tengah memediasi kasus kecelakaan kendaraan bermuatan BBM ilegal milik rekan mereka. Dalam proses itu, terdakwa memaksa penyelesaian cepat hingga mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap aparat. [tri/suf]

  • Polisi AS Buru Sniper Pembunuh Influencer Charlie Kirk

    Polisi AS Buru Sniper Pembunuh Influencer Charlie Kirk

    Jakarta

    Polisi dan agen-agen federal Amerika Serikat melancarkan perburuan intensif untuk menangkap penembak jitu (sniper) yang diyakini telah melepaskan satu tembakan, yang menewaskan influencer populer Charlie Kirk. saat ia menjawab pertanyaan tentang kekerasan senjata dalam sebuah acara di universitas.

    Kirk (31), aktivis konservatif dan loyalis Presiden AS Donald Trump, dianggap berjasa membangun basis pendukung presiden dari Partai Republik tersebut di kalangan pemilih muda. Ia ditembak mati pada hari Rabu (10/9) siang waktu setempat, dalam apa yang disebut Gubernur Utah, Spencer Cox sebagai pembunuhan politik.

    Dilansir kantor berita Reuters dan AFP, Kamis (11/9/2025), pembunuhan tersebut terjadi dalam sebuah acara siang hari yang dihadiri oleh sekitar 3.000 orang di Utah Valley University di Orem, Utah, sekitar 65 km di selatan Salt Lake City.

    Dari video yang beredar, Charlie Kirk tampak sedang berada di suatu acara di bawah tenda besar. Lalu tiba-tiba terdengar suara tembakan dan Kirk tampak tersungkur. Orang-orang berteriak dan berlarian menyaksikan insiden tersebut. Rekaman video menunjukkan Kirk terkena setidaknya satu peluru saat berpidato. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Pihak Universitas Valley membenarkan ada penembakan di kampusnya sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

    Penyelidik mengatakan mereka yakin peluru tunggal itu berasal dari atap kampus, ditembakkan oleh seseorang berpakaian hitam, dalam apa yang tampaknya merupakan pembunuhan yang disengaja.

    Dalam satu rekaman video yang banyak beredar di media sosial, darah terlihat mengucur dari leher Kirk segera setelah sebuah tembakan terdengar.

    Dalam pesan video yang direkam di Ruang Oval dan diunggah ke platform Truth Social miliknya, Trump berjanji bahwa pemerintahannya akan melacak mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Kirk. Trump pun menyalahkan “kaum radikal kiri”, menyebut retorikanya berkontribusi pada kematian aktivis konservatif itu.

    “Selama bertahun-tahun, kaum radikal kiri telah membandingkan orang Amerika yang luar biasa seperti Charlie dengan Nazi dan pembunuh massal serta penjahat terburuk di dunia,” kata Trump dalam rekaman video itu. “Retorika semacam ini secara langsung bertanggung jawab atas terorisme yang kita saksikan di negara kita saat ini, dan harus dihentikan sekarang juga,” katanya, dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/9/2025).

    Lihat juga Video: Influencer Pendukung Donald Trump Charlie Kirk Tewas Ditembak!

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Trump Salahkan ‘Radikal Kiri’ Atas Kematian Influencer Charlie Kirk

    Trump Salahkan ‘Radikal Kiri’ Atas Kematian Influencer Charlie Kirk

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji influencer pendukungnya, Charlie Kirk yang tewas ditembak, sebagai “martir kebenaran”. Trump pun menyalahkan “kaum radikal kiri”, menyebut retorikanya berkontribusi pada kematian aktivis konservatif itu.

    “Selama bertahun-tahun, kaum radikal kiri telah membandingkan orang Amerika yang luar biasa seperti Charlie dengan Nazi dan pembunuh massal serta penjahat terburuk di dunia,” kata Trump dalam sebuah video yang diunggah di platform Truth Social miliknya.

    “Retorika semacam ini secara langsung bertanggung jawab atas terorisme yang kita saksikan di negara kita saat ini, dan harus dihentikan sekarang juga,” katanya, dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/9/2025).

    Presiden AS itu kemudian berjanji untuk menindak tegas mereka yang bertanggung jawab.

    “Ini adalah momen kelam bagi Amerika,” kata Trump.

    “Pemerintahan saya akan menemukan setiap orang yang berkontribusi pada kekejaman ini, dan kekerasan politik lainnya, termasuk organisasi yang mendanai dan mendukungnya,” imbuhnya.

    Kirk ditembak mati pada hari Rabu (10/9) saat berpidato di sebuah acara di Universitas Utah Valley. Pembunuhnya masih buron.

    Dari video yang beredar, Charlie Kirk tampak sedang berada di suatu acara di bawah tenda besar. Lalu tiba-tiba terdengar suara tembakan dan Kirk tampak tersungkur. Orang-orang berteriak dan berlarian menyaksikan insiden tersebut. Rekaman video menunjukkan Kirk terkena setidaknya satu peluru saat berpidato. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Pihak Universitas Valley membenarkan ada penembakan di kampusnya sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

    Penyelidik mengatakan mereka yakin peluru tunggal itu berasal dari atap kampus, ditembakkan oleh seseorang berpakaian hitam, dalam apa yang tampaknya merupakan pembunuhan yang disengaja.

    Kirk memiliki lebih dari 5 juta pengikut di media sosial X, 7,5 juta pengikut di Instagram, dan telah berjasa dalam menggalang dukungan untuk Trump di kalangan anak muda Amerika.

    Tonton juga video “AS Kibarkan Bendera Setengah Tiang Usai Charlie Kirk Tewas Ditembak” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Peru Perketat Pengamanan KBRI Lima Pasca-insiden Penembakan Zetro Purba
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        11 September 2025

    Peru Perketat Pengamanan KBRI Lima Pasca-insiden Penembakan Zetro Purba Nasional 11 September 2025

    Peru Perketat Pengamanan KBRI Lima Pasca-insiden Penembakan Zetro Purba
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Peru memperketat pengamanan untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima pasca peristiwa penembakan Staf KBRI Zetro Leonardo Purba yang terjadi pada Senin (1/9/2025).
    Hal ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama, saat menghadiri penghormatan terakhir Zetro di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).
    “Pengaturan tambahan telah diberlakukan untuk menguatkan pengamanan di Kedutaan Besar Indonesia di Lima dan para staf,” kata Tsuboyama.
    Untuk menegaskan komitmen Peru, Tsuboyama menyebut negaranya akan mengusut tuntas kasus kematian Zetro.
    Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, bahkan disebut turun tangan agar kasus ini segera diungkap.
    “Termasuk Presiden telah memerintahkan kepada otoritas Peru yang terkait untuk melakukan penyelidikan dengan prioritas paling tinggi, transparan, dan ketekunan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan membawa yang bertanggung jawab ke pengadilan,” ucap Tsuboyama.
    Terakhir, dia berharap persahabatan Indonesia dan Peru tetap teguh dalam menghadapi insiden tersebut.
    “Kami percaya bahwa persahabatan yang erat dan kerja sama antara Peru dan Indonesia akan membantu kita untuk menghadapi keadaan yang malang ini,” tuturnya.
    Zetro diketahui merupakan Staf KBRI di Lima, Peru, yang meninggal dunia akibat ditembak oleh orang tak dikenal pada Senin (1/9/2025) di dekat rumahnya di Kota Lima.
    Zetro sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan, namun nyawanya tidak tertolong.
    Kepolisian Peru hingga saat ini masih mengusut kasus pembunuhan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pomdam Jaya Gelar Pemeriksaan Oknum TNI pada Kasus Kacab BRI Hari Ini

    Pomdam Jaya Gelar Pemeriksaan Oknum TNI pada Kasus Kacab BRI Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya) masih melanjutkan pemeriksaan terkait oknum anggota TNI yang diduga terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala KCP Bank BRI di Jakarta, MIP (35).

    Kapuspen Mabes TNI, Brigjen Freddy Ardianzah menyatakan bahwa pemeriksaan ini dilakukan untuk menjelaskan keterlibatan dari oknum prajurit tersebut.

    “Sehingga jelas keterlibatan yang bersangkutan,” ujar Freddy saat dikonfirmasi, Kamis (11/9/2025).

    Hanya saja, Freddy tidak menjelaskan secara detail terkait dengan jumlah anggota yang diduga terlibat dalam perkara terkait Kacab BRI itu. 

    Dihubungi terpisah, Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap prajurit ini masih berlanjut hingga saat ini.

    “Pemeriksaan masih terus berlangsung,” tutur Donny.

    Sekadar informasi, kepolisian telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini termasuk, Dwi Hartono. Belasan orang itu dikelompokkan berdasarkan perannya.

    Misalnya, ada kelompok aktor intelektual. Kemudian, tiga lainnya adalah klaster pembuntutan, penculikan, dan eksekusi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

    Adapun, penculikan Kepala KCP Bank BUMN ini terjadi di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur pada (20/8/2025).

    Keesokan harinya, mayat MIP ditemukan di Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis (22/8/2025) sekitar 05.30 WIB. Jenazah itu ditemukan dalam kaki dan tangan terikat, serta mata dilakban.