Kasus: pembunuhan

  • Pertengkaran yang memuncak jadi penyebab suami bunuh istri di Jakbar

    Pertengkaran yang memuncak jadi penyebab suami bunuh istri di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengungkapkan seorang pria berinisial W (55) membunuh istrinya S (49) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (23/9), akibat pertengkaran rumah tangga yang memuncak.

    Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto menyebutkan pelaku dan korban itu telah menikah selama 29 tahun, namun diketahui hubungan keduanya kurang harmonis belakangan ini.

    “Korban meninggalkan pelaku dengan alasan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi oleh sang suami,” kata Aqsha saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Pertengkaran keduanya pun memuncak saat korban hendak pergi ke Kendal, Jawa Tengah.

    Keinginan korban itu membuat pelaku merasa takut kehilangan istrinya, hingga pelaku menceritakan kegelisahannya kepada tetangga.

    “Dalam kondisi emosi, pelaku menjerat leher korban dengan tali tas hingga tak bernyawa,” ujar Aqsha.

    Setelah kejadian itu, pelaku mengunci rumah dan mendatangi Polsek Kembangan untuk menyerahkan diri. Namun karena pembunuhan terjadi di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    Tak lama setelah pelaku menyerahkan diri, polisi langsung menuju lokasi kejadian dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di ruang tamu.

    “Sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan tali tas yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban, telah diamankan,” imbuh Aqsha.

    Sebelumnya, seorang wanita berinisial S (49) tewas akibat dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (23/9).

    Peristiwa itu pun memunculkan kesaksian sejumlah tetangga.

    Salah satunya Sumarni, tetangga korban. Ia menyebutkan Wisman sempat beberapa kali menyampaikan kegelisahannya lantaran merasa istrinya berubah.

    “Wisman pernah bilang ke saya, ‘Kok sekarang saya sering mikirin dia (istri)’. Dari situ saya sudah merasa dia kayaknya cemburu,” ujar Sumarni kepada wartawan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Menurut kesaksian Sumarni, korban sering keluar rumah dan berkumpul bersama teman-temannya, salah satunya ke tempat karaoke.

    Perilaku itu yang diduga Sumarmi menjadi pemicu kecemburuan Wisman.

    Kendati demikian, kata dia, tidak ada tanda-tanda pertengkaran yang mencolok selama mereka tinggal di lingkungan tersebut selama lebih dari satu tahun.

    “Saya enggak pernah dengar mereka ribut. Tapi kalau Wisman, emang dari dulu kasar orangnya,” kata Sumarni.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mengerikan! Guru Prancis Ditikam Siswa di Kelas

    Mengerikan! Guru Prancis Ditikam Siswa di Kelas

    Jakarta

    Mengerikan! Seorang guru musik ditikam di wajahnya oleh seorang siswa saat pelajaran berlangsung di sebuah sekolah menengah di timur laut Prancis. Kepolisian telah menangkap tersangka, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun atas aksi penikaman itu.

    Media-media lokal melaporkan bahwa guru tersebut dibawa ke rumah sakit. Tidak disebutkan lebih lanjut mengenai kondisinya.

    Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Rabu (24/9/2025), tersangka ditangkap segera setelah serangan, setelah awalnya melarikan diri dari tempat kejadian, lapor outlet berita lokal Dernieres Nouvelles d’Alsace. Tersangka menikam dirinya sendiri saat penangkapan dan juga telah dibawa ke rumah sakit daerah, lapor media Prancis lainnya, BFM.

    Keamanan di sekolah-sekolah Prancis telah menjadi subjek perdebatan sengit dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Juni lalu, Perdana Menteri Prancis saat itu, Francois Bayrou, mengatakan pemerintah akan menguji penambahan gerbang keamanan di sekolah-sekolah setelah seorang asisten sekolah ditikam saat penggeledahan tas.

    Sebelumnya pada tahun 2020, pembunuhan guru Samuel Paty setelah ia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas tentang kebebasan berbicara, telah memicu kegemparan politik.

    Elisabeth Borne, Menteri Pendidikan Prancis, menuliskan dalam sebuah unggahan di media sosial X pada hari Rabu (24/9), bahwa unit tanggap darurat telah diaktifkan untuk membantu para siswa dan staf. Dia mengatakan bahwa dirinya akan segera mengunjungi lokasi kejadian.

    Jacky Wolforth, Wali Kota Benfeld, tempat serangan itu terjadi, mengatakan bahwa seluruh siswa dan guru sekolah tersebut telah dievakuasi.

    Lihat juga Video: Pengungsi Ukraina Tewas Ditikam di Kereta AS

    (ita/ita)

  • TNI Ungkap Kondisi Terkini 2 Prajurit Kopassus Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BUMN
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 September 2025

    TNI Ungkap Kondisi Terkini 2 Prajurit Kopassus Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BUMN Nasional 24 September 2025

    TNI Ungkap Kondisi Terkini 2 Prajurit Kopassus Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BUMN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menyampaikan kondisi terkini dua prajurit TNI, yakni Serka N dan Kopda FH, yang merupakan tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37).
    Freddy memastikan, keduanya dalam keadaan sehat, baik secara fisik maupun psikologis.
    Saat ini, kedua tersangka tengah ditahan di Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya).
    “Kondisi kesehatan maupun psikologis keduanya dalam keadaan baik, karena seluruh proses penyidikan dilakukan sesuai dengan prosedur hukum serta aturan yang berlaku di lingkungan TNI,” kata Freddy, kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).
    Ia mengatakan, proses penyidikan masih berjalan.
    Adapun pasal-pasal yang rencananya disangkakan terhadap kedua prajurit itu, yakni Pasal 328 juncto Pasal 333 ayat (3) juncto Pasal 351 ayat (1) dan (3) juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
    Lebih lanjut, Freddy menegaskan bahwa Pomdam Jaya akan menangani perkara ini secara profesional, transparan, dan akuntabel.
    “Pomdam Jaya memastikan penanganan perkara berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku secara profesional, transparan, dan akuntabel,” ungkap Freddy.
    Diberitakan sebelumnya, TNI Angkatan Darat (AD) memastikan proses hukum terhadap dua anggota Kopassus yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37) akan digelar secara terbuka di pengadilan militer.
    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, saat ini kedua prajurit tersebut, yakni Serka N dan Kopda FH, berstatus sebagai tersangka dan tengah menjalani pemeriksaan lanjutan oleh penyidik Polisi Militer Kodam Jaya.
    “Pengadilan dilaksanakan secara terbuka. Jadi sekarang tahapannya masih proses pemeriksaan sebagai tersangka. Untuk melengkapi berkas sebelum dilimpahkan ke oditur,” kata Wahyu, saat ditemui di Monas, Jakarta, Sabtu (20/9/2025).
    Wahyu menjelaskan, setelah tahap pemeriksaan tersangka selesai, berkas akan dilimpahkan ke oditur militer.
    Oditur memiliki waktu dua minggu untuk meneliti kelengkapan berkas.
    Jika ada kekurangan, berkas akan dikembalikan untuk disempurnakan.
    Jika lengkap, oditur akan melimpahkan kasus ke pengadilan militer.
    “Apabila ada yang kurang, sempurnakan dikembalikan lagi. Kalau sudah lengkap, oditur melimpahkan kepada pengadilan militer,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita di Jakbar Diduga Dibunuh Suami, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi

    Wanita di Jakbar Diduga Dibunuh Suami, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi

    Jakarta

    Seorang wanita berinisial S (49) diduga tewas dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di rumahnya di Jalan Pandan II RT 011 RW 005 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Korban ditemukan dengan luka jeratan tali pada lehernya.

    “Kita cek itu, kita ke TKP ditemukan tali, tali tas itu. Kita coba cek dengan dokter nanti hasil pemeriksaan dokter,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda dilansir Antara, Rabu (24/9/2025).

    Korban pertama kali ditemukan oleh anak laki-lakinya yang pulang bekerja lantaran ibunya tak bisa dihubungi. Adapun saat anak korban berangkat kerja pada pagi harinya, kedua orang tuanya itu masih tertidur.

    “(Ditemukan) sama anaknya. Anaknya siang dia pulang kerja, pas dia buka pintu. Kita lagi mengarah ke jalan ke rumah kontrakan bersama pelaku. Pas kita sampai ada anaknya juga belum lama sampai,” jelasnya.

    Usai melancarkan aksinya, terduga pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Namun, karena lokasi pembunuhan berada di Kebon Jeruk, makan pelaku pu diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    Saat ini jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti terkait kematiannya.
    Sementara itu, terkait motif pembunuhan diduga pelaku sakit hati karena menuding istrinya berselingkuh.

    “Sementara karena diduga korban ada perselingkuhan tapi kami masih dalami lagi benar ga informasi itu. Kita cross check informasi yang ada dengan data penyelidikan kita,” imbuhnya.

    (wnv/wnv)

  • Prancis Geger, Teror Kepala Babi Serang 9 Masjid di Paris

    Prancis Geger, Teror Kepala Babi Serang 9 Masjid di Paris

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komunitas Muslim di Prancis dilanda kekhawatiran setelah sembilan kepala babi ditemukan di depan sejumlah masjid di Paris dan sekitarnya. Aparat menduga aksi provokatif ini terkait campur tangan asing untuk memicu keresahan sosial.

    Pada 9 September pagi waktu setempat, jamaah Masjid Javel di jantung Paris dikejutkan dengan penemuan kepala babi berlumuran darah di depan pintu masuk. Di atasnya tertulis nama “Macron” dengan tinta biru.

    “Ini pertama kalinya hal seperti ini terjadi pada kami. Jamaah sangat terkejut,” ujar Najat Benali, rektor Masjid Javel, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (23/9/2025).

    Tak hanya Masjid Javel, polisi memastikan total sembilan masjid di kawasan Paris menjadi sasaran aksi serupa. Aparat tengah menyelidiki kasus ini sebagai bagian dari dugaan intervensi asing.

    “Kita tidak bisa tidak melihat adanya kesamaan dengan tindakan-tindakan sebelumnya yang telah terbukti sebagai tindakan campur tangan asing,” kata Kapolres Paris Laurent Nunez dalam konferensi pers.

    Kejaksaan Paris mengungkap, dua orang berpelat Serbia membeli sekitar 10 kepala babi dari seorang petani di Normandia sehari sebelum kejadian. Rekaman CCTV menunjukkan keduanya menaruh kepala babi di depan sembilan masjid, lalu meninggalkan Prancis ke Belgia pada Selasa pagi.

    “Kepala babi ditinggalkan oleh warga negara asing yang segera meninggalkan Prancis, dengan niat jelas menimbulkan keresahan di dalam negeri,” tulis Kejaksaan Umum Paris dalam pernyataan resmi.

    “Tujuannya adalah menimbulkan keresahan warga, mempertanyakan keselamatan mereka, dan menciptakan perpecahan antar komunitas,” tambah Jaksa Paris Laure Beccuau.

    Di Masjid Islah, pinggiran timur Paris, rekaman CCTV bahkan menunjukkan seorang pria meletakkan kepala babi lalu memotretnya.

    “Awalnya kami sangat khawatir. Lingkungan kami tenang, rukun dengan tetangga. Mengetahui banyak masjid lain juga jadi korban, setidaknya kami tahu ini bukan balas dendam pribadi,” kata Haider Rassool, salah satu pengurus masjid.

    Sementara itu, pakar hukum Universitas Toulouse Capitole, Rim-Sarah Alouane, menilai aktor asing hanya memanfaatkan keretakan sosial yang sudah ada.

    “Mereka bahkan tidak perlu menciptakan perpecahan, cukup memanfaatkannya. Kejahatan kebencian dijadikan senjata geopolitik,” ujarnya.

    Insiden ini muncul di tengah tren peningkatan Islamofobia di Prancis. Dalam lima bulan pertama 2025, tercatat 145 tindakan Islamofobia, naik 75% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Termasuk di antaranya upaya pembakaran, pengancaman, hingga pembunuhan.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Terungkap, Rp70 Miliar Isi Rekening Dormant jadi Buruan Pelaku Pembunuhan Kacab BRI

    Terungkap, Rp70 Miliar Isi Rekening Dormant jadi Buruan Pelaku Pembunuhan Kacab BRI

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya membeberkan jumlah uang yang ada di rekening dormant yang menjadi incaran para pelaku, yang kemudian membunuh Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Mohamad Ilham Pradipta (37).

    Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengemukakan bahwa uang yang ada di rekening dormant tersebut mencapai Rp60 miliar—70 miliar sehingga diincar para pelaku.

    Dia menjelaskan angka tersebut diketahui setelah tim penyidik Polda Metro Jaya melakukan identifikasi dan pendalaman ke rekening dormant yang diincar para pelaku

    “Pastinya kita belum tahu, tapi dari yang sudah teridentifikasi cukup tinggi, ada Rp60 miliar atau Rp70 miliar,” tuturnya di Polda Metro Jaya, Selasa (23/9/2025).

    Dia mengatakan bahwa para pelaku tidak hanya membidik rekening dormant BRI saja tetapi juga rekening bank lainnya yang telah ditarget oleh pelaku.

    “Jadi ada beberapa bank lain juga yang sedang diincar oleh pelaku,” katanya.

    Sementara itu, penasihat hukum keluarga korban, Boyamin Saiman mendesak Polda Metro Jaya untuk segera memeriksa ponsel korban untuk membongkar tabir kasus itu.

    Pasalnya, kata Boyamin, ponsel milik Ilham sudah berhasil ditemukan penyidik Polda Metro Jaya di wilayah Bekasi Jawa Barat.

    “HP milik korban sangat penting ditemukan guna melacak komunikasi dengan siapapun termasuk diduga komunikasi dengan pihak komplotan penculik dan pembunuh,” ujarnya.

    Kuasa hukum korban lainnya, Tati Suryati meyakini penculikan dan pembunuhan itu telah direncanakan dengan matang oleh para pelaku.

    Dia berharap penyidik Polda Metro Jaya bisa menambahkan jeratan pasal kepada para tersangka yang sudah diamankan.

    “Kami tetap menuntut untuk diterapkan pasal 340 KUHP. Dengan ditemukan HP itu kan seharusnya lebih mudah menyusun fakta hukum bahwa telah terjadi peristiwa pembunuhan berencana,” tutur Tati.

  • Wanita tewas dibunuh suami di Jakbar, ini kesaksian warga

    Wanita tewas dibunuh suami di Jakbar, ini kesaksian warga

    Jakarta (ANTARA) – Tewasnya seorang wanita berinisial S (49) akibat dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, memunculkan kesaksian sejumlah tetangga.

    Salah satunya Sumarni, tetangga korban. Ia menyebutkan Wisman sempat beberapa kali menyampaikan kegelisahannya lantaran merasa istrinya berubah.

    “Wisman pernah bilang ke saya, ‘Kok sekarang saya sering mikirin dia (istri)’. Dari situ saya sudah merasa dia kayaknya cemburu,” ujar Sumarni kepada wartawan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Menurut kesaksian Sumarni, korban sering keluar rumah dan berkumpul bersama teman-temannya, salah satunya ke tempat karaoke.

    Perilaku itu yang diduga Sumarmi menjadi pemicu kecemburuan Wisman.

    Kendati demikian, kata dia, tidak ada tanda-tanda pertengkaran yang mencolok selama mereka tinggal di lingkungan tersebut selama lebih dari satu tahun.

    “Saya enggak pernah dengar mereka ribut. Tapi kalau Wisman, emang dari dulu kasar orangnya,” kata Sumarni.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda mengatakan korban memiliki luka jeratan tali pada lehernya saat ditemukan.

    “Kita cek itu, kita ke TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan tali, tali tas itu. Kita coba cek dengan dokter nanti hasil pemeriksaan dokter,” kata Ganda saat dihubungi di Jakarta, Selasa malam.

    Korban pertama kali ditemukan oleh anak laki-lakinya sepulang kerja lantaran dihubungi oleh teman ibunya yang mengatakan sang ibu tidak dapat dihubungi.

    Saat anak korban berangkat kerja pada pagi harinya, kedua orang tuanya itu diketahui masih tertidur.

    “(Ditemukan) sama anaknya. Anaknya siang dia pulang kerja, pas dia buka pintu. Kita lagi mengarah ke jalan, ke rumah kontrakan bersama pelaku. Pas kita sampai ada anaknya juga belum lama sampai,” ungkap Ganda.

    Setelah melancarkan aksinya, terduga pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Namun karena lokasi pembunuhan berada di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    “Pelaku itu menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Baru kita jemput, karena itu kan perbatasan,” tutur Ganda.

    Saat ini, sambung dia, jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.

    Terkait motif pembunuhan, diduga pelaku sakit hati karena menuding istrinya berselingkuh.

    “Sementara karena diduga korban ada perselingkuhan, tapi kami masih dalami lagi, benar gak informasi itu. Kita kroscek informasi yang ada dengan data penyelidikan kita,” imbuh Ganda.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Kerahkan K-9 Polda Jatim, Pelaku Pembunuhan di Pacitan Diduga Keluar Desa Temon

    Polisi Kerahkan K-9 Polda Jatim, Pelaku Pembunuhan di Pacitan Diduga Keluar Desa Temon

    Pacitan (beritajatim.com) – Upaya pencarian terhadap AS alias Wawan, pelaku pembunuhan mantan ibu mertuanya di Dusun Drono, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, terus dilakukan. Hingga Selasa (23/9/2025) pagi, kepolisian bahkan mengerahkan K-9 Squad dari Polda Jawa Timur untuk melacak jejak buronan tersebut.

    Dengan menggunakan barang milik pelaku berupa helm dan kaus kaki, anjing pelacak diturunkan di lokasi kejadian. Hewan itu sempat mengitari rumah korban, kemudian bergerak ke arah belakang hingga tiba di tepi sungai.

    Di lokasi tersebut, tim menemukan sisa-sisa jejak yang diduga kuat milik pelaku. Namun, pelacakan sempat terhenti karena di seberang sungai terdapat beberapa jalur tembus menuju desa lain.

    “Dari hasil pelacakan, ada kemungkinan pelaku sudah keluar dari Desa Temon. Beberapa akses tembus mengarah ke Desa Jetis Kidul maupun Kedungbendo,” jelas Kasatreskrim Polres Pacitan, AKP Choirul Maskanan, Selasa (23/9/2025).

    Ia menegaskan, saat ini polisi memperluas penyisiran hingga ke wilayah hutan dan desa-desa sekitar. “Kami pastikan pencarian tidak akan berhenti. Seluruh personel akan dimaksimalkan agar pelaku segera tertangkap, mengingat warga sudah sangat resah,” tegasnya.

    Seperti diberitakan, AS diduga menghabisi nyawa mantan ibu mertuanya secara brutal pada Sabtu (20/9/2025) malam. Hingga kini, keberadaannya masih misterius dan menjadi target utama operasi kepolisian. [tri/suf]

  • Seorang wanita tewas dibunuh suami di Kebon Jeruk Jakbar

    Seorang wanita tewas dibunuh suami di Kebon Jeruk Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita berinisial S (49) diduga tewas dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di rumahnya di Jalan Pandan II RT 011 RW 005 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda menyebutkan bahwa korban memiliki luka jeratan tali pada lehernya.

    “Kita cek itu, kita ke TKP ditemukan tali, tali tas itu. Kita coba cek dengan dokter nanti hasil pemeriksaan dokter,” kata Ganda saat dihubungi di Jakarta, Selasa petang.

    Korban pertama kali ditemukan oleh anak laki-lakinya yang pulang bekerja lantaran dihubungi oleh teman ibunya bahwa ibunya tak bisa dihubungi.

    Adapun saat anak korban berangkat kerja pada pagi harinya, kedua orang tuanya itu masih tertidur.

    “(Ditemukan) sama anaknya. Anaknya siang dia pulang kerja, pas dia buka pintu. Kita lagi mengarah ke jalan ke rumah kontrakan bersama pelaku. Pas kita sampai ada anaknya juga belum lama sampai,” kata Ganda.

    Usai melancarkan aksinya, terduga pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Namun, karena lokasi pembunuhan berada di Kebon Jeruk, makan pelaku pun diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    “Pelaku itu menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Baru kita jemput, karena itu kan perbatasan,” tutur Ganda.

    Saat ini jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti terkait kematiannya.

    Sementara itu, terkait motif pembunuhan diduga pelaku sakit hati karena menuding istrinya berselingkuh.

    “Sementara karena diduga korban ada perselingkuhan tapi kami masih dalami lagi benar ga informasi itu. Kita kroscek informasi yang ada dengan data penyelidikan kita,” imbuhnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rusia Lakukan Penyiksaan Warga Sipil Ukraina

    Rusia Lakukan Penyiksaan Warga Sipil Ukraina

    Jenewa

    Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Rusia telah melakukan penyiksaan, termasuk penyiksaan seksual, terhadap tahanan sipil di wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki pasukannya. PBB menyebut praktik penyiksaan oleh Moskow itu terjadi dalam “cara yang meluas dan sistematis”.

    Laporan yang dirilis kantor hak asasi manusia (HAM) PBB itu, seperti dilansir AFP, Selasa (23/9/2025), menyimpulkan bahwa Rusia, sejak melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, “telah menjadikan tahanan sipil Ukraina sebagai subjek pelanggaran serius dengan pola konsisten” terhadap hukum internasional.

    Laporan terbaru yang dirilis pada Selasa (23/9) itu menyebutkan bahwa para penyelidik PBB telah mewawancarai sebanyak 216 warga sipil yang telah dibebaskan dari penahanan di wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia sejak Juni 2023.

    Sebanyak 92 persen dari mereka, menurut laporan kantor HAM PBB itu, telah “memberikan laporan yang konsisten dan detail tentang pengalaman mereka menjadi korban penyiksaan atau penganiayaan selama penahanan mereka”.

    “Pemukulan parah dengan berbagai instrumen, seperti pentungan atau tongkat kayu, sengatan listrik ke berbagai bagian tubuh, dan eksekusi tiruan termasuk di antara metode yang disebutkan,” sebut laporan kantor HAM PBB tersebut.

    Banyak juga yang mengakui mereka telah mendapatkan ancaman pembunuhan dan kekerasan terhadap diri mereka sendiri atau orang tercinta mereka, berbagai bentuk penghinaan, dan “berbagai posisi yang membuat stres”.

    “Banyak orang yang diwawancarai menjadi korban berbagai bentuk penyiksaan atau penganiayaan selama penahanan,” demikian laporan kantor HAM PBB.

    Pada Mei 2025, menurut kantor HAM PBB, otoritas Ukraina melaporkan bahwa sekitar 1.800 warga sipilnya ditahan oleh Rusia. Namun jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.

    Laporan kantor HAM PBB itu memperingatkan bahwa Rusia sering mengabaikan perlindungan hukum, ditambah dengan kurangnya akuntabilitas yang parah, telah “menempatkan banyak warga sipil Ukraina di luar perlindungan hukum yang efektif selama penahanan mereka”.

    Kepala HAM PBB Volker Turk menekankan bahwa “orang-orang telah ditangkap secara sewenang-wenang dari jalanan di wilayah pendudukan, didakwa dengan dasar hukum yang berubah-ubah, dan ditahan selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bahkan bertahun-tahun”.

    “Sangat penting agar hak asasi manusia para tahanan sipil, yang sangat terdampak oleh konflik mengerikan ini, diprioritaskan dalam setiap perundingan damai,” cetusnya.

    Laporan terbaru itu juga mendokumentasikan “kasus-kasus penyiksaan dan perlakuan buruk” terhadap warga sipil yang ditahan oleh otoritas Ukraina. Disebutkan bahwa di wilayah-wilayah yang dikuasai, Ukraina menahan banyak warganya sendiri atas tuduhan terkait keamanan nasional, termasuk pengkhianatan dan spionase.

    Warga-warga Ukraina lainnya, menurut laporan itu, menghadapi tuduhan kolaborasi terkait interaksi mereka dengan otoritas pendudukan Rusia.

    Lihat juga Video: Warga Sipil Ukraina Tewas Ribuan Lebih Banyak daripada Laporan PBB

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)