Kasus: pembunuhan

  • Pengamat Hukum Ubaya: Ronald Tannur Harusnya Dikenakan Pasal Pembunuhan

    Pengamat Hukum Ubaya: Ronald Tannur Harusnya Dikenakan Pasal Pembunuhan

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus penganiayaan terhadap perempuan 28 tahun yang dilakukan kekasihnya Gregorius Ronald Tanur, polisi menjerat tersangka dengan pasal 351 ayat 3 dan atau 359 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan seseorang meninggal.

    Beberapa pihak menilai seharusnya Ronald Tanur dijerat dengan pasal pembunuhan.

    Pengamat Hukum Pidana Universitas Surabaya, Dr. Elfina Lebrine Sahetapy menyebut kasus penganiayaan bisa mengarah ke dalam pembunuhan.

    Hal ini disebabkan saat tersangka yang melindas korban bisa jadi itu merupakan sebuah kesengajaan untuk menghilangkan nyawa seseorang.

    Dalam kasus ini pihak kepolisian harus melaksanakan tugasnya dengan benar agar masyarakat percaya bahwa proses rekontruksi yang dilakukan bisa dipercaya.

    “Seperti proses rekontruksi nantinya pokisi harus melakukan itu sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan tidak boleh mengarang cerita atau mengarahkan pelaku. Sehingga proses rekontruksi itu berjalan sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dan bisa dipercaya oleh masyarakat,” kata Dr. Elfina Lebrine Sahetapy, Senin (9/10/2023).

    Lebih lanjut Dr Elfina Lebrine Sahetapy menyebut Pasal 351 ayat 3 KUHP mengatur tentang penganiayaan berat hingga mengakibatkan kematian bagi korban.

    Menurutnya, seharusnya Ronald juga dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. Pembunuhan dengan penganiayaan yang berakibat pada kematian ini memiliki perspektif berbeda.

    Untuk itu, perlu dilihat tujuan dari perbuatan pelaku. Doktor Elfina mengatakan kalau ini pembunuhan ya harus dilihat lagi pembunuhan biasa atau pembunuhan biasa kalau menurut saya sih dengan kronologi korban dilindas seperti itu hanya pembunuhan biasa, jadi on the spot di lokasi lagi jengkel gitu langsung melakukan hal itu.

    Lebih lanjut Dr. Elfina Lebrine Sahetapy mengatakan minuman keras tidak bisa menghapuskan perilaku seseorang dari jeratan hukum, karena dalam pemahamannya seseorang yang mabuk itu tidur, jika seorang mabuk bisa melakukan kegiatan bisa dikatakan seseorang itu dalam kondisi sadar.

    Jadi orang dikatakan terpengaruh minuman beralkohol tidak bisa menghapuskan pidana ataupun mengurangi pidananya. (ted)

    [berita-terkait number=”3″ tag=”blackhole-ktv”]

  • Bagaimana Bisa Serangan Hamas Tak Terendus Intelijen Israel?

    Bagaimana Bisa Serangan Hamas Tak Terendus Intelijen Israel?

    Dia menolak menjelaskan soal kegagalan yang dimaksudnya, dan mengatakan bahwa pelajaran harus diambil ketika konflik sudah mereda.

    Kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengakui bahwa militer berutang penjelasan kepada publik. Namun menurutnya, saat ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan. “Pertama, kita bertempur, lalu kita menyelidiki,” cetusnya.

    Beberapa pihak lainnya mengatakan terlalu dini untuk menyalahkan intelijen semata atas serangan Hamas yang terjadi, dengan sejumlah faktor dinilai turut berkontribusi. Mulai dari pengalihan sumber daya militer Israel dari Gaza ke Tepi Barat karena adanya gelombang kekerasan hingga kekacauan politik akibat langkah pemerintah Netanyahu merombak sistem peradilan disebut berkontribusi dalam mengikis kohesi kekuatan militer Israel.

    Namun demikian, kurangnya pengetahuan secara dini soal rencana serangan Hamas kemungkinan besar akan tetap dianggap sebagai penyebab utama dari serangkaian peristiwa yang memicu serangan paling mematikan terhadap Israel dalam beberapa dekade terakhir.

    Bagaimana Bisa Serangan Hamas Tak Terdeteksi Intelijen Israel?

    Selama ini, Israel mengklaim mengetahui secara pasti lokasi pemimpin Hamas dan tampaknya membuktikannya melalui pembunuhan beberapa pemimpin militan radikal itu dalam sejumlah serangan, terkadang saat mereka sedang tidur di kamar mereka. Israel juga mengetahui di mana tepatnya harus menyerang terowongan bawah tanah yang digunakan Hamas untuk memindahkan para petempur dan persenjataan mereka.

    Tapi kali ini, serangan ganas yang kemungkinan membutuhkan perencanaan selama berbulan-bulan dan pelatihan yang cermat, serta melibatkan koordinasi di antara berbagai kelompok militan, tampaknya tidak terdeteksi oleh radar intelijen Israel.

    “Pihak lain belajar menghadapi dominasi teknologi kita dan mereka berhenti menggunakan teknologi yang bisa mengungkapkannya. Mereka kembali ke Zaman Batu,” sebut Avivi yang sebelumnya bertugas menyalurkan materi intelijen di bawah mantan kepala staf militer Israel.

    Avivi mengatakan bahwa kegagalan itu lebih dari sekadar pengumpulan intelijen dan badan keamanan Israel gagal memberikan gambaran akurat dari informasi intelijen yang mereka terima, berdasarkan apa yang menurutnya merupakan kesalahpahaman seputar rencana Hamas.

    Pemerintah Israel Dinilai Remehkan Ancaman dari Gaza

    Negara-negara sekutu yang berbagi informasi intelijen dengan Israel menyebut badan-badan keamanan Tel Aviv telah salah membaca realitas. Seorang pejabat intelijen Mesir mengungkapkan bahwa Kairo, yang sering menjadi mediator antara Israel dan Hamas, berulang kali berbicara dengan Tel Aviv soal ‘sesuatu yang besar’, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Pejabat intelijen Mesir, yang enggan disebut namanya ini, menyebut bahwa para pejabat Israel lebih fokus pada Tepi Barat dan meremehkan ancaman dari Gaza.

    Pemerintah Netanyahu yang terdiri atas pendukung permukiman Yahudi di Tepi Barat diketahui menuntut tindakan keamanan yang keras terhadap gelombang kekerasan yang meningkat selama 18 bulan terakhir.

    “Kami telah memperingatkan mereka bahwa ledakan situasi akan terjadi, dan akan segera terjadi, dan itu akan menjadi besar. Tapi mereka meremehkan peringatan tersebut,” ungkap pejabat intelijen Mesir itu.

    (nvc/ita)

  • Misteri Abadi yang Masih Menyelimuti Pembunuhan JFK

    Misteri Abadi yang Masih Menyelimuti Pembunuhan JFK

    Jakarta

    Seiring terungkapnya informasi baru yang membuat teori “penembak tunggal dalam pembunuhan Presiden AS John F Kennedy, menjadi dipertanyakan, Clare Thorp mengeksplorasi bagaimana peristiwa itu diperbincangkan dalam budaya populer.

    November 2023 akan menjadi peringatan 60 tahun sejak Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy, dibunuh. Peringatan tahunan yang signifikan seperti ini, biasanya memberi ruang untuk mengingat dan merenungkan kembali peristiwa masa lampau. Namun dalam kasus kematian JFK, minat terhadap hal ini tidak pernah surut.

    Spekulasi terkait kematian Kennedy langsung muncul sesaat setelah suara tembakan terdengar pada suatu hari di musim gugur yang cerah di Dallas. Sejak saat itu, spekulasi terkait dalang di balik peristiwa itu tak pernah reda.

    Ribuan buku, dokumenter, siniar, acara televisi, dan film Hollywood telah didedikasikan untuk peristiwa pada 22 November 1963 itu.

    Namun, semakin banyak informasi yang muncul, semakin besar pula keraguan mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

    Tidak ada peristiwa lain yang melahirkan teori konspirasi sebanyak kasus kematian JFK, mulai dari teori arus utama soal keterlibatan CIA atau Kuba, hingga teori aneh seperti menutup-nutupi UFO.

    Kini, ada kejutan baru terkait kisah tersebut. Pekan lalu, setelah enam dekade bungkam, seorang saksi kunci mengungkap informasi baru yang menambah kecurigaan terhadap laporan “resmi pembunuhan JFK.

    Ini adalah detail kecil yang berbeda dari versi resmi peristiwa tersebut, di mana peluru ditemukan di tandu Gubernur John B Conally Jr yang tertembak saat mengendarai mobil presiden. Ini memperkuat teori bahwa penembak, Lee Harvey Oswald tidak bertindak sendiri.

    Ketertarikan terhadap kematian JFK dipicu oleh beragam faktor.

    “Ketika Anda memikirkan Kennedy, kebanyakan orang merasa dia adalah presiden yang ikonik, kata Kepala Emeritus Studi Amerika di Nottingham University sekaligus penulis biografi JFK, Peter Ling.

    “Dia adalah presiden televisi pertama, dan sosok laki-laki muda dengan istri yang menarik dan anak-anak yang baik.”

    Baca juga:

    Dalam proyeknya yang akan datang, Ling telah membaca sebagian kecil dari hampir dua juta surat yang dikirimkan kepada Jackie Kennedy setelah kematian suaminya.

    Korespondensi yang disimpan di Perpustakaan John F Kennedy di Boston itu berasal dari seluruh dunia, dan menunjukkan dampak luar biasa yang ditimbulkan oleh kematiannya pada saat itu.

    Kematian JFK memicu kesedihan di Amerika Serikat dan seluruh dunia (Getty Images)

    Peristiwa mengenaskan ini juga terekam dalam rekaman film bisu 8mm berdurasi 26 detik. Video itu direkam menggunakan kamera film amatir oleh seorang penjahit asal Dallas, Abraham Zapruder. Saat itu, Zapruder berdiri di balkon beton untuk menyaksikan kedatangan Presiden Kennedy.

    Di samping JFK, nampak Jackie Kennedy mengenakan setelan berwarna pink. Sesaat setelah Kennedy ditembak, Jackie terlihat merangkak di bagian belakang mobil.

    Zapruder disebut sebagai jurnalis warga pertama. Rekamannya juga dianggap telah menembus batas-batas sinematik oleh beberapa pihak.

    Misteri abadi

    Ketertarikan orang-orang terhadap pembunuhan JFK mungkin disebabkan oleh misteri abadi yang menyelimutinya.

    Setahun setelah kematian JFK, Komisi Warren, yang diinstruksikan untuk menginvestigasi kasus ini oleh Presiden Lyndon B Johnson, mengumumkan temuannya.

    Komisi Warren menyimpulkan bahwa Oswald bertindak sendiri untuk membunuh Kennedy. Dia menembakkan tiga peluru dari jendela lantai enam Texas School Book Depositary.

    Peluru kedua dan ketiga mengenai Kennedy, dan peluru ketigalah yang membunuhnya.

    Baca juga:

    Laporan tersebut menepis anggapan bahwa apa yang terjadi adalah bagian dari “konspirasi apa pun, baik di dalam maupun luar negeri, untuk membunuh Presiden Kennedy

    Laporan investigasi ini juga menyimpulkan bahwa tindakan Jack Ruby, yang menembak Oswald dua hari pasca-kejadian, sebagai tindakan patriotisme.

    Pembunuhan tersebut terekam dalam kamera dan rekaman video amatir gambar ini diambil beberapa saat sebelum kejadian (Getty Images)

    Tak lama kemudian, muncul keraguan dan beragam pertanyaan mengenai hasil investigasi tersebut yang terus berkembang selama bertahun-tahun.

    “Salah satu masalah dalam pengungkapan pembunuhan Kennedy adalah kita tidak pernah benar-benar mendengar cerita dari sisi Oswald, kata Ling.

    “Ada seseorang yang sepertinya menjadi pelakunya, meskipun dia membantah dan menyatakan tidak bersalah, tapi dia tidak pernah diadili.

    Baca juga:

    Di tengah opini masyarakat yang terpecah belah, sebagian besar orang Amerika sepakat pada satu hal: ada banyak hal terkait pembunuhan JFK yang tidak mereka ketahui.

    Sebuah survei tahun 2017 menunjukkan bahwa 61% orang Amerika percaya ada orang lain yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.

    Misteri ini, ditambah minat masyarakat yang terus berlanjut untuk mengetahui lebih banyak hal, terbukti bermanfaat bagi para penulis, sutradara, dan seniman.

    Diperkirakan sebanyak 40.000 buku telah diterbitkan mengenai Kennedy. Di antaranya termasuk sejumlah buku non-fiksi yang mengangkat berbagai teori alternatif seperti keterlibatan Rusia, Castro, orang-orang buangan di Kuba, CIA, FBI, dan kejahatan terorganisir.

    Dalam buku berjudul Oswald Tale yang diterbitkan pada 1995, Norman Mailer mendalami kehidupan si penembak.

    Para penulis fiksi turut mendapat inspirasi dari peristiwa ini. Novel karya Stephen King berjudul 22/11/63 menceritakan kisah seorang penjelajah waktu yang mencoba mencegah pembunuhan JFK.

    American Tabloid karya James Ellroy mengangkat kisah fiksi tentang kematian JFK dari sudut pandang tiga penegak hukum yang nakal.

    Novel Libra karya Don DeLillo yang diterbitkan pada 1988 menempatkan Oswald di pusat konspirasi CIA. DeLillo menghabiskan waktu tiga tahun untuk riset.

    “Saya tidak tahu apa-apa selain apa yang terjadi di Dealey Plaza hari itu. Saya sengaja memilih kemungkinan yang paling jelas, bahwa pembunuhan tersebut direkayasa oleh anti-Castro, sebagai cara paling sederhana untuk setia ada apa yang kita ketahui dari sejarahnya. Akankah kita mengetahui kebenarannya? Saya tidak tahu. Tapi jika suatu hari nanti bukti adanya konspirasi itu benar-benar muncul, saya kira itu akan jauh lebih menarik dan fantastis dibandingkan novelnya, kata DeLillo kepada The New York Times.

    Di layar lebar, pembunuhan JFK diceritakan dalam berbagai bentuk, mulai dari disinggung secara singkat di Full Metal Jacket karya Stanley Kubrick, sampai yang menginspirasi seluruh alur ceritanya.

    Pada In the Line of Fire yang dirilis pada 1993, Clint Eastwood berperan sebagai agen Dinas Rahasia fiksi Frank Horrigan, yang menjaga Kennedy di Dallas pada hari kejadian.

    Diliputi rasa bersalah atas kegagalan menyelamatkan Kennedy, Horrigan terobsesi untuk mencegah terjadinya pembunuhan baru.

    Dalam film Jackie yang dirilis pada 2016, Natalie Portman berperan sebagai ibu negara dalam hari-hari setelah kematian suaminya.

    Namun sejauh ini, film paling penting terkait pembunuhan tersebut adalah JFK karya Oliver Stone yang kontroversial.

    Film drama yang dirilis pada 1991 ini mendapat delapan nominasi Oscar, di antaranya dalam kategori film terbaik. Namun beberapa kritikus menyebut film itu “berbahaya karena mencampurkan cuplikan documenter dengan drama fiksi.

    Dalam narasi di film karya Stone, CIA menginginkan Kennedy mati karena dia berencana meredakan konflik di Vietnam.

    Teori itu dibicarakan selama bertahun-tahun, dan tidak mereda akibat keengganan CIA dan FBI untuk angkat bicara.

    “Ada semacam dinamika psikologis di mana kita cenderung mengubah ingatan kita demi memahami apa yang terjadi, kata Ling.

    “Jadi pembunuhan Kennedy menjadi dilihat sebagai momen ketika harapan era 60an mulai goyah. Ketika karya Oliver Stone dirilis dan mengatakan [Kennedy] dibunuh oleh CIA agar eksperimen di Vietnam dapat dilanjutkan, itulah yang ingin dipercaya oleh banyak orang Amerika, bahwa semuanya direnggut dari mereka oleh kekuatan jahat.

    Pada 1992, Kongres AS mengesahkan Undang-Undang Pengumpulan Catatan Pembunuhan John F Kennedy, salah satunya karena film Stone. UU itu menyebabkan jutaan dokumen raasia mengenai pembunuhan tersebut dirilis.

    Sejumlah informasi tersebut dirilis secara bertahap, dan Presiden Joe Biden telah mengizinkan peluncuran tahap terakhirnya pada tahun ini. Setiap informasi baru kian menambah hiruk pikuknya.

    Kesaksian baru yang mengejutkan dari Paul Landis, yang dimuat di dalam bukunya, The Final Witness, yang akan dirilis pada 10 Oktober, pasti akan mengguncang semuanya lebih jauh lagi.

    “Ini sangat penting untuk meruntuhkan temuan yang ada, kata Ling.

    Karena peluru ditemukan di tandu Connally, Komisi Warren awalnya menyimpulkan bahwa satu peluru menembus Kennedy dan mengenai Connally, sehingga menyebabkan dia terluka. Peluru ini kemudian dikenal dengan sebutan “peluru ajaib, meski banyak yang meragukan bahwa satu peluru bisa berdampak seperti itu.

    “Kalau yang terjadi tidak seperti itu, ada pertanyaan yang belum terjawab soal di mana peluru yang mengenai Connally, kata Ling.

    “Kalau kita menemukan lebih banyak peluru daripada yang bisa kita cocokkan dengan kecepatan tembakan yang bisa dilakukan oleh Lee Harvey Oswald, maka berarti ada orang lain yang menembak.

    Namun Ling meragukan kredibilitas informasi baru ini. Timbul pertanyaan mengapa Landis menunggu begitu lama untuk mengungkapnya. Dia beralasan bahwa dia menghindari apa pun terkait pembunuhan itu selama bertahun-tahun, dan ini tentu saja membuat bukunya sangat dinantikan.

    Dalam artikelnya di Vanity Fair, sejarawan James Robenalt mengatakan bahwa dia percaya pada Landis.

    Dia menyebut temuan itu sebagai “informasi paling signifikan soal pembunuhan tersebut sejak tahun 1963.

    Masih terlalu dini untuk menyimpulkan ke mana arah informasi baru ini, tetapi satu hal yang pasti: informasi ini tidak akan menghentikan orang untuk terus berteori tentang apa yang terjadi pada hari itu.

    “Ini adalah sebuah cerita detektif yang diketahui semua orang, kata Ling.

    “Tapi tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana akhirnya.

    Artikel versi Bahasa Inggris berjudul The assassination of JFK: One of the US’s biggest mysteries dapat Anda baca di BBC Culture.

    (ita/ita)

  • Nenek 75 Tahun Diperkosa-Dibunuh, Laos Gempar!

    Nenek 75 Tahun Diperkosa-Dibunuh, Laos Gempar!

    Jakarta

    Laos digemparkan oleh peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan. Masyarakat terkejut ketika polisi mengkonfirmasi bahwa seorang pria berusia 44 tahun telah secara brutal memperkosa seorang nenek berusia 75 tahun sebelum membunuhnya di distrik Viengxay, Provinsi Houaphanh.

    Serangan itu terjadi sekitar pukul 9 malam pada tanggal 29 September ketika pelaku, Bangphone, secara paksa memasuki rumah Somchay yang berusia 75 tahun. Tak satu pun dari mereka memiliki nama belakang, menurut seorang petugas Keamanan Publik Houaphanh. Nama belakang tidak umum di daerah pedesaan, jelas petugas itu.

    Dilansir The Star, Sabtu (7/10/2023), media Laos, Laotian Times melaporkan bahwa ketika korban menunjukkan penolakan terhadap upaya pelaku untuk melakukan hubungan seksual dengannya, Bangphone menggunakan pendekatan yang lebih kejam. Dia menyerang nenek tersebut dengan pisau parang dan menyebabkan luka fatal di kaki, wajah, dan lehernya, yang akhirnya merenggut nyawanya.

    Para petugas Keamanan Umum Houaphanh kemudian menemukan pelaku tergeletak dalam genangan darah di rumah korban, di samping jasadnya. Pria itu pun langsung ditangkap.

    Selama interogasi di kantor polisi Houaphanh, pelaku mengakui kejahatannya. Dia kemudian menceritakan kepada polisi tentang hubungan di luar nikahnya dengan Somchay, menurut pengakuannya.

    Di malam kejadian, pria itu sedang keluar minum-minum bersama teman-temannya sebelum memendam niat untuk tidur dengan korban, ungkap laporan interogasi.

    Pihak berwenang kini sedang mengumpulkan informasi dan bukti-bukti untuk membawa kasus pidana terhadap Bangphone ke pengadilan.

    (ita/ita)

  • Blackhole KTV Bisa Dipidanakan Karena Gagal Lindungi Tamunya

    Blackhole KTV Bisa Dipidanakan Karena Gagal Lindungi Tamunya

    Surabaya (beritajatim.com) – Blackhole KTV bisa dipidanakan karena gagal melindungi keamanan konsumen. Hal itu lantaran penganiayaan kepada konsumennya bernama Dini Sera (29) hingga menyebabkan kematian diduga dilakukan di dalam room karaoke Blackhole KTV. Perlu diketahui, pria berinisial RT yang diduga anak anggota DPR-RI itu dilaporkan karena melakukan penganiayaan berat hingga pacarnya Dini Sera (29) tewas.

    Dari keterangan pengacara korban yang dihimpun dari sejumlah saksi, penganiayaan kepada Dini Sera sudah dilakukan sejak RT party dengan Dini bersama dengan teman-temannya di room karaoke. Dini mengalami sejumlah tendangan dan pukulan di dalam room sebelum akhirnya mereka berdua memutuskan untuk keluar dan pulang. Menurut Dimas kuasa hukum korban, selama di lobby sepasang kekasih ini terus cekcok hingga ke parkiran.

    Saat diparkiran Dini diduga mendapatkan penganiayaan yang lebih berat. Ia sempat terkapar lemas. Entah sudah meninggal atau belum. Tapi, dari keterangan Dimas, security Blackhole KTV sengaja membiarkan Dini tergeletak di tanah dan tidak melapor ke pihak berwajib ketika mengetahui Dini penuh luka lebam.

    Baca Juga: Kapten Madura United Kembali Dipanggil Timnas Indonesia

    “Sangat menyayangkan dari pihak Blackhole KTV apabila mungkin responsif mungkin Dini bisa diselamatkan,” kata Dimas.

    Menanggapi hal ini, Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim, Said Sutomo mengatakan bahwa dalam UU no 8 Tahun 1999 atau Undang Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) pasal 4 dijelaskan hak-hak konsumen. Salah satunya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan.

    Penganiayaan Dini Sera yang disebut telah dilakukan sejak di dalam room karaoke menunjukan adanya kelalaian dari pihak Blackhole KTV sehingga bisa disebut gagal membuat konsumennya nyaman. Menurut Said, polisi bisa langsung memberikan penindakan kepada Blackhole KTV.

    Baca Juga: Tersangka Kasus Pembunuhan Mahasiswi Ubaya Diserahkan ke Jaksa

    “Ya melanggar (UUPK) karena tidak menjamin keamanan konsumen jasa hiburan, aparat wajib menutup penyelenggara hiburan yang tidak aman dan tidak ramah dengan pengunjung hiburan yang datang sebagai konsumennya,” ujar Said Sutomo saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Kamis (05/10/2023).

    Dalam UUPK pasal 8 beberapa larangan bagi pelaku usaha yang wajib ditaati. Salah satunya tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, Pelaku usaha dilarang menjual jasa yang tidak sesuai dengan keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut. Selain itu ju diatur juga dalam pasal 19 Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.

    “Pengurus tempat usaha atau pemilik yang ikut mengurus tempat hiburan itu bisa dipidana. Sanksi pidananya penjara paling lama lima (5) tahun dan/denda paling banyak Rp2 Miliar,” tutup Said Utomo.

    Senada dengan Said Utomo, Founder Ghufron Law Office, Ghufron,S.H.,M.H., C.C.D. menegaskan bahwa Blackhole KTV bisa dipidanakan karena melanggar UU Konsumen. Menurutnya tempat hiburan sekelas Blackhole KTV pasti mempunyai tenaga keamanan yang mumpuni untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan konsumennya.

    Baca Juga: Lereng Argopuro Terbakar, Kebun Gunung Pasang PDP Kahyangan Waspada

    “Otomatis ada pihak keamanan yang mengetahui. Sehingga kalau misal tidak dilakukan itu (pengamanan demi kenyamanan, kenyamanan dan keselamatan) sebagaimana diatur dalam pasal 4 Ayat (1) dan Pasal 7a dan 7d UU Konsumen. Bisa disebut tidak melayani secara benar,” tegas Ghufron.

    Selain itu Pihak Blackhole KTV juga patut diduga melanggar Pasal 531 KUHP karena melakukan pembiaran terhadap orang yang dalam keadaan bahaya membutuhkan pertolongan dipidana selama 3 bulan. Mengingat penganiayaan itu diduga terjadi sejak di Blackhole KTV sampai dengan parkiran basement, sehingga diduga kuat adanya pembiaran dari pihak pegawai dan keamanan Blackhole KTV.

    “Jadi polisi perlu jeli dalam menelaah kasus ini. Saya kira kita bisa menunggu hasil kerja dari Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya beberapa waktu kedepan,” tutup Ghufron. (ang/ian)

  • Tersangka Kasus Pembunuhan Mahasiswi Ubaya Diserahkan ke Jaksa

    Tersangka Kasus Pembunuhan Mahasiswi Ubaya Diserahkan ke Jaksa

    Surabaya (beritajatim.com) – Tersangka kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Rochmad Bagus Apriyatna diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya oleh penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya, Kamis (5/10/2023).

    Penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap dua) ini dilakukan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa peneliti Suparlan Hadiyanto.

    “Benar hari ini kami telah menerima pelimpahan tahap dua atas nama tersangka Rochmad Bagus Apriyatna dari penyidik Polrestabes Surabaya,” ujar Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan Hadiyanto, Kamis (5/10/2023).

    Baca Juga: Keluarga Korban Penganiayaan di Blackhole KTV akan Laporkan Polsek Lakarsantri ke Propam

    Selain penyerahan tersangka, pada pelimpahan tahap dua ini penyidik juga menyerahkan barang bukti. “Pelimpahan tahap dua yakni penyerahan tersangka dan barang bukti,” terangnya.

    Suparlan menjelaskan, pelimpahan tahap dua dilakukan usai jaksa peneliti menyatakan berkas perkara kasus tersebut telah lengkap atau P21. “Berkas perkaranya sudah P21,” katanya.

    Usai menerima pelimpahan tahap dua, pihaknya akan melimpahkan berkas perkara ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. “Kami akan menyusun surat dakwaan dan melimpahkan berkas perkara ke PN Surabaya, agar secepatnya bisa segera dilakukan sidang,” jelas Suparlan.

    Baca Juga: Selain Materi, Polres Malang Bantu Renovasi Rumah Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

    Seperti diberitakan sebelumnya, mayat mahasiswi Fakultas Hukum Ubaya bernama Angeline Nathania (22) ditemukan di dalam koper pada Juni lalu. Petugas kemudian mengevakuasi koper tersebut dari sebuah jurang kawasan Gajah Mungkur, Jalur Cangar-Pacet, Kabupaten Mojokerto.

    Dari hasil penyelidikan, mahasiswi semester 6 yang telah dilaporkan hilang selama sebulan itu ternyata dibunuh oleh guru les musiknya sendiri. Polisi akhirnya menetapkan Rochmad Bagus Apriyatna sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Atas perbuatannya, Rochmad Bagus Apriyatna dijerat pasal 338 KUHP dan 340 KUHP tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana. [uci/ian]

  • Ratusan Penerbangan di Sydney Dibatalkan karena Angin Kencang

    Ratusan Penerbangan di Sydney Dibatalkan karena Angin Kencang

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, edisi Kamis 5 Oktober 2023.

    Kami sudah merangkum berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir dari berbagai penjuru dunia.

    Kita awali dengan berita dari Australia.

    Ratusan penerbangan di Sydney dibatalkan

    Angin kencang menyebabkan hampir 100 penerbangan terganggu di bandara domestik di Sydney.

    Situs bandara mencatat lebih dari 50 penerbangan yang masuk dan lebih dari 40 penerbangan keluar yang dibatalkan hari ini.

    Biro Meteorologi di Australia memperkirakan kecepatan angin mencapai 90 kilometer per jam mulai Kamis pagi tadi.

    Juru bicara Bandara Sydney mengatakan pihak berwenang sudah memberi tahu soal cuaca berangin sejak semalam sebelumnya, sehingga hanya bisa satu landasan pacu yang beroperasi.

    Inggris akan larang penjualan rokok ke anak muda

    Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengusulkan pelarangan menjual rokok kepada anak-anak muda, yang lahir setelah 1 Januari 2009.

    Proposal tersebut,jika disahkan menjadi undang-undang, akan menjadikan Inggris sebagai negara pertama di Eropa yang melarang penjualan rokok kepada generasi muda.

    Dalam rincian proposal disebutkan Inggris bisa sepenuhnya menghentikan kebiasaan merokok di kalangan anak-anak muda pada tahun 2040.

    PM Sunak juga mengatakan usia merokok akan dinaikkan satu tahun setiap tahunnya, yang berarti generasi masa depan akan dibesarkan tanpa rokok.

    Enam negara jadi tuan rumah Piala Dunia 2030

    Piala Dunia 2030akan menjadi unik karena akan digelar di Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan.

    “Pada tahun 2030, kita akan memiliki jejak global yang unik, tiga benua, yakni Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, dengan enam negara, Argentina, Maroko, Paraguay, Portugal, Spanyol dan Uruguay menyambut dan menyatukan dunia sambil merayakan seratus tahun dan Piala Dunia FIFA,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino dalam sebuah pernyataan.

    Piala Dunia 2030 rencananya akan dibuka dengan pesta meriah yang digelar di Montevideo, ibukota Uruguay.

    Di kota tersebutlah Piala Dunia pertama kali dipertandingkan di tahun 1930.

    Polisi moral Iran dituduh memukul remaja perempuan

    Seorang gadis remaja Iran bernama Armita Geravand berada dalam kondisi komedi rumah sakit setelah cekcok dengan polisi moral di Tehran, karena dianggap melanggar undang-undang hijab.

    Hal tersebut dikatakan oleh kelompok hak asasi, namun dibantah oleh kepolisian moral.

    Kelompok aktivis juga mengatakan jika orangtua Armita diancam untuk tidak mengunggah fotonya di jejaring sosial media atau berbicara kepada kelompok hak asasi manusia.

    Sidang kasus pembunuhan rapper ternama

    Duane Davis yang mengaku sebagai gangster muncul pertama kalinya di pengadilan di Amerika Serikat. Ia dituduh sebagai dalang penembakan rapper ternama Tupac Shakur pada tahun 1996.

    Tadinya Duane dijadwalkan untuk didakwa atas tuduhan pembunuhan tersebut, tapi sidang dihentikan setelah Duane meminta Hakim Tierra Jones untuk menundanya

    Hakim menjadwalkan ulang sidang dakwaan pada 19 Oktober mendatang.

  • 2 Penjual Senjata ke ABG Pelaku Penembakan di Mal Siam Paragon Ditangkap

    2 Penjual Senjata ke ABG Pelaku Penembakan di Mal Siam Paragon Ditangkap

    Bangkok

    Kepolisian Thailand menangkap dua pria yang diduga menjual senjata api kepada remaja berusia 14 tahun yang menjadi pelaku penembakan mematikan di sebuah mal mewah di Bangkok. Sedikitnya dua orang tewas dalam penembakan yang mengguncang publik Thailand itu.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (5/10/2023), seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun, yang identitasnya tidak diungkap ke publik, telah didakwa atas pembunuhan terkait penembakan di Mal Siam Paragon, Bangkok, pada Selasa (3/10) waktu setempat.

    Kepolisian setempat menyebut penembakan itu dilakukan dengan sebuah pistol kosong atau blank-firing pistol yang dimodifikasi untuk bisa menembakkan peluru tajam. Pistol kosong biasanya hanya mengeluarkan suara keras seperti tembakan, tanpa mengeluarkan proyektil atau peluru.

    Para personel kepolisian di Provinsi Yala di wilayah Thailand bagian selatan berhasil menangkap dua pria pada Kamis (5/10) dini hari, yang dicurigai telah menjual senjata kepada remaja 14 tahun yang menjadi pelaku penembakan di mal Siam Paragon itu.

    “Polisi menggerebek rumah mereka untuk menemukan lebih banyak bukti terkait kasus ini,” ucap seorang polisi senior Thailand, Yala, kepada AFP.

    “Mereka dikirim ke Bangkok untuk diinterogasi,” sebutnya.

    Ratusan orang berlari keluar dari mal mewah yang ramai pengunjung karena ketakutan saat penembakan terjadi pada Selasa (3/10) sore. Total ada tujuh orang tertembak dalam insiden itu, dengan seorang wanita asal China dan satu orang lainnya asal Myanmar tewas.

  • Cerita Pengunjung Mal Thailand Selamatkan Diri Saat Penembakan Terjadi

    Cerita Pengunjung Mal Thailand Selamatkan Diri Saat Penembakan Terjadi

    Bangkok

    Seorang remaja yang diduga membunuh dua orang dalam penembakan di salah satu mal di Bangkok, Thailand, akan dijerat dengan lima dakwaan, antara lain pembunuhan berencana, percobaan pembunuhan, dan kepemilikan senjata api ilegal, kata Kepolisian Thailand pada Rabu (04/10). Remaja berusia 14 tahun itu akan diadili di pengadilan anak.

    Bagaimana rasanya melalui momen penembakan itu bagi orang-orang yang ada di lokasi kejadian?

    Nattanon Dungsunenarn sedang berbelanja di toko farmasi Boots yang berada di lantai dasar Mal Siam Paragon, ketika sejumlah suara tembakan terdengar.

    Serangan itu terjadi pada Selasa (03/10) sore.

    Dia harus membuat keputusan cepat, apakah melarikan diri atau bersembunyi karena dia langsung yakin bahwa suara itu adalah bunyi tembakan.

    Otoritas Thailand telah mengonfirmasi bahwa dua korban tewas berasal dari China dan Myanmar.

    Lima orang lainnya terluka. Tiga di antara mereka adalah warga Thailand, sedangkan dua lainnya berasal dari Laos dan China. Mereka mengalami luka dengan tingkat keparahan yang berbeda.

    (Ilustrasi) Pengunjung dan pekerja di Mal Siam Paragon menyelamatkan diri begitu penembakan terjadi (Getty Images)

    ‘Haruskah saya melarikan diri?’

    “Saya menyadari bahwa itu adalah penembakan. Saya tahu bahwa saya harus tetap tenang sementara orang-orang di sekitar saya panik,” kata Nattanon kepada BBC Thai.

    Staf Boots langsung menutup pintu toko untuk berlindung. Banyak orang terjebak di dalam, termasuk Nattanon.

    “Orang-orang mulai melarikan diri dari pujasera,” tuturnya.

    Dia mengintip melalui sela-sela toko, sedangkan pacarnya bersama pengunjung lain bersembunyi.

    Mereka semua pindah ke sisi belakang toko, di balik meja kasir. Setelah itu, penjaga toko mematikan lampu supaya terlihat seolah tidak ada orang di dalam.

    “Saya harus membuat keputusan cepat. Haruskah saya melarikan diri atau tetap bersembunyi di dalam toko?”

    Saat itu, Nattanon melihat petugas keamanan melewati toko tersebut. Dia berteriak ke arah mereka, “Bisakah kami keluar?” Petugas keamanan mengatakan bisa.

    Dia, bersama para pengunjung lainnya, melarikan diri dari toko itu dan, akhirnya, keluar dari mal mewah tersebut.

    Situasi itu berlangsung dalam kurun kurang dari 10 menit.

    Thai News Pix

    ‘Saya tidak bisa keluar dari area itu’

    Apple (bukan nama sebenarnya) bercerita kepada BBC bahwa dia sedang berbelanja di sekitar mal itu ketika penembakan terjadi. Dia tidak tahu soal kejadian penembakan sampai salah satu temannya mengabarinya melalui telepon, setelah membaca berita soal itu di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

    “Saya tidak bisa keluar dari area itu (Siam). Saya kebingungan. Beberapa orang asing juga tidak tahu apa yang terjadi,” kata Apple.

    Dia melihat sekelompok orang berlari ke sebuah toko. Penjaga toko menutup pintu begitu orang-orang masuk ke dalam. Mereka kemudian pergi ke belakang toko untuk bersembunyi.

    “Ini adalah pertama kalinya saya melihat penembakan terjadi di dekat Siam Square,” kata dia.

    Polisi bersenjata meninggalkan Mal Siam Paragon, setelah pengunjung dievakuasi akibat tembakan, di Bangkok, Thailand (EPA)

    ‘Hening’

    Jakkraphan Nakharisi, 29, seorang penjual es krim yang telah bekerja di mal itu selama dua tahun, mengatakan kepada BBC bahwa dia awalnya tidak menyadari bahwa itu adalah suara tembakan.

    “Ada sekitar empat atau lima suara tembakan. Setelah itu hening. Lalu ada sekitar dua tembakan lagi. Kemudian saya mendengar seseorang di toko saya berteriak, “Ada penembakan!”

    “Saya langsung merunduk di balik tangki es krim. Saya tidak tahu harus lari ke mana. Saya berpikir saya tidak bisa lari ke luar begitu saja.”

    Dia mengaku mendengar petugas keamanan mengawal orang-orang ke luar, sebelum dia juga pergi dari mal itu “tidak lebih dari 10 menit setelah penembakan”.

    EPA

    Penembakan massal jarang terjadi di Thailand, meskipun tingkat kepemilikan senjata api di wilayah ini relatif tinggi.

    Seorang mantan polisi membunuh setidaknya 37 orang, mayoritas anak-anak, dalam serangan penembakan dan penikaman di sebuah pusat penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lamphu, di timur laut Thailand pada Oktober tahun lalu.

    Pada 2020, seorang tentara membunuh 29 orang dan membuat puluhan lainnya terluka di Kota Nakhon Ratchasima.

    Reportase tambahan oleh Thanyarat Doksone dan BBC Burmese di Bangkok, serta Grace Tsoi di Hong Kong

    (nvc/nvc)

  • Pengunjung Tewas, DPRD Surabaya Desak Satpol PP Tutup Sementara Blackhole KTV

    Pengunjung Tewas, DPRD Surabaya Desak Satpol PP Tutup Sementara Blackhole KTV

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menutup sementara diskotik Blackhole KTV. Hal ini imbas pengunjung Blackhole KTV yang tewas dengan luka lebam pada, Rabu (410/2023) malam.

    Dia menduga dengan kejadian ini manajemen Blackhole KTV tidak memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas terkait dengan dukungan terhadap keamanan dan ketertiban pengunjung.

    “Saya meminta kepada Satpol PP kota Surabaya untuk melakukan langkah langkah pro aktif dengan memberikan sangsi penutupan sementara lokasi RHU tersebut,” kata Arif Fathoni kepada beritajatim.com, Kamis (5/10/2023).

    Toni sapaan lekatnya meminta aparat penegak hukum menindak pelaku pembunuhan tersebut dilakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu. Sebab, prinsip dari negara hukum adalah semua sama dimuka hukum.

    “Sehingga tercipta keadilan ditengah masyarakat,” ujar politisi Golkar ini.

    Disisi lain, Toni juga mendorong Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya untuk membekukan ijin sementara terkait dengan ijin edar alkohol Blackhole KTV. Sehingga, lanjutnya, manajemen bisa melakukan pembenahan terkait standar keamananan.

    “Ini untuk kebaikan bersama agar kejadian penganiayaan berujung pembuhunan ini tidak terulang dikemudian hari,” kata politisi berlatar belakang jurnalis ini.

    Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni.[foto/ademasrio].

    Sebelumnya diberitakan, Dimas Yemahura kuasa hukum keluarga korban mengatakan bahwa korban diajak terduga pelaku berinisial R untuk karaoke di Blackhole KTV.

    Pada pukul 12 malam, pria berinisial R yang diduga anak pejabat publik itu melakukan penganiayaan kepada Andini dengan cara ditendang dan dipukuli.

    “Saksinya ada. Ada teman-teman yang di room kan. Penganiayaannya dari mulai di room itu mas sudah ditendang dipukul,” ujar Dimas diwawancarai Beritajatim.com di kamar jenazah RSUD dr. Soetomo.

    Setelah dipukuli, menurut Dimas saat itu terduga pelaku R membawa Ardini keluar room. Mereka berdua lantas bersitegang di sepanjang lobby Blackhole KTV dan menuju parkiran. Diparkiran ini lah diduga penganiayaan kepada Andini semakin menjadi-jadi.

    “Jadi sempat terseret. Dan di tangan kanannya ada bekas ban mobil. Diduga dilindas tangan kanannya itu,” imbuh Dimas.

    Setelah melakukan penganiayaan, Andini terkapar. Entah sudah meninggal atau belum, tubuh Andini lantas digendong oleh R dan dimasukan ke bagasi mobil. Mobil pun menuju apartemen.

    Saat itu sejumlah security apartemen melihat bahwa Andini dikeluarkan dari bagasi mobil dan dibopong oleh R.

    “Jadi kemungkinan meninggal itu saat di mobil menuju ke apartemen,” tegas Dimas.

    Sampai saat berita ini ditulis, tim dokter forensik masih melakukan otopsi pada jenazah Andini.

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono pun berjanji akan segera merilis kronologi lengkap kepada masyarakat.

    “Besok ya akan kami rilis lengkap. Kan masih pemeriksaan dokter juga ada 17 saksi termasuk R masih kami periksa,” tutup pengganti AKBP Mirzal Maulana ini. (adv)

    [berita-terkait number=”3″ tag=”blackhole-ktv”]