Kasus: pembunuhan

  • Polisi Periksa 12 Saksi Terkait Perampokan dan Pembunuhan di Malang

    Polisi Periksa 12 Saksi Terkait Perampokan dan Pembunuhan di Malang

    Malang (beritajatim.com)– Satuan Reserse Kriminal Polisi Resor (Polres) Malang masih memburu pelaku dugaan perampokan disertai pembunuhan di rumah adik kakak Sri Agus Iswanto (60) dan Ester Sri Purwaningsih (69) di Jalan Anggodo, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Jumat (22/3/2024) malam. Pelaku yang diduga menggunakan jaket berwarna hitam berhasil kabur.

    Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah mangatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Sebanyak 12 saksi telah dimintai keterangan. Meliputi keluarga korban, mauapun tetangga korban.

    “Serta beberapa orang yang ada kaitannya. Total ada 12 orang saksi yang dimintai keterangan,” kata Gandha, Minggu (24/3/2024).

    Namun barang bukti (BB) yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban sudah diamankan. Diantaranya gagang pisau yang patah, pisau yang patah.

    Selain pisau, polisi juga mengamankan kotak handphone (HP), kemudian dua pasang sandal karet dan baju korban milik Sri Agus Iswanto korban yang meninggal dunia.

    Sebagai informasi, Sri Agus Iswanto meninggal dengan luka tusuk dibagian leher belakang. Sedangkan sang kakak, mengalami sejumlah luka di bagian wajah. Beruntung, Ester Sri Purwaningsih nyawanya masih tertolong.

    Saat ini, kondisi korban yang akrab disapa Bu Pur, dikatakan sudah berangsur-angsur pulih normal. Secara komunikasi, berbicara, pendengaran juga baik.

    Saat disinggung ada berapa orang dalam dugaan perampokan disertai pembunuhan kala itu?, dan apakah korban mengenalinya?, Gandha belum bisa berkomentar banyak tentang hal itu. Karena, lanjut Gandha, korban kondisinya masih dalam rangka perawatan.

    Jadi pemeriksaan belum bisa maksimal, masih ia dalami. Maka dari itu, ia memohon supaya mendoakan proses penyelidikan ini agar perkara bisa segera terungkap.

    “Untuk kerusakan di TKP tidak ada. Informasinya pintu terbiasa terbuka dan
    pintu tidak ada yang rusak. Barang-barang yang hilang baru HP satu buah saja, barang barang yang lain masih ada di tempat yang seperti disampaikan korban,” pungkasnya. [yog/aje]

  • Pasutri Suminten dan Parsi Ngawi, Tinggal di Rumah Non Permanen 

    Pasutri Suminten dan Parsi Ngawi, Tinggal di Rumah Non Permanen 

    Ngawi (beritajatim.com) – Warga Ngawi heboh dugaan pembunuhan Suminten (64) warga Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi pada Senin (18/3/2024) pukul 10.00 WIB. Suminten diduga dibunuh oleh sang suami, Parsi (67) menggunakan senjata tumpul.

    Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. Belum diketahui pasti bagaimana cara Parsi mengakhiri nyawa istrinya.

    Pun, keduanya memang hanya tinggal sendiri di sebuah rumah sangat sederhana di Dusun Bringin 2. Atapnya berupa galvalum, namun dindingnya hanya berupa triplek tebal. Ukuran rumahnya sekitar 5 meter x 3 meter saja. Ada kamar mandi sederhana di samping rumahnya. Genap dengan beberapa bak kecil untuk mencuci piring dan mencuci baju.

    Sebelumnya, mereka sempat menjadi transmigran dan tinggal selama beberapa tahun di Kalimantan. Mereka di sana juga bertani. Kemudian, mereka kembali ke Dusun Nampu, Bringin, Ngawi.

    Belum genap setahun mereka menempati rumah tersebut. Mereka baru menempati rumah itu pada Agustus 2023 lalu. Itupun bukan tanah milik mereka, melainkan milik keponakan mereka.

    Tarmi, warga setempat bercerita, keduanya memang bukan warga asli Dusun Bringin 2. Melainkan warga dusun sebelah yakni Dusun Nampu. Mereka sempat tinggal dengan keponakan, namun karena rumah keponakan mereka di Nampu dijual, mereka pun pindah dan membuat rumah non permanen di Dusun Bringin 2.

    “Kerjanya tiap hari gak pasti. Kadang bekerja bantu warga yang bertani, kadang ya tidak. Keduanya gak punya lahan sawah atau ladang. Penghasilannya ga pasti,” terangnya.

    Mereka memiliki anak angkat yang kerap datang tiap pagi untuk mengantar makanan dan uang. Sementara, Suminten juga rajin bercengkrama dengan tetangga sekitar. Dia dikenal ramah dengan para tetangga.

    Sayangnya, orang seramah Suminten kini sudah tiada. Meski kematiannya masih menyisakan misteri.

    Sebelumnya, Parsi (67) warga Desa/Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi diamankan Satreskrim Polres Ngawi. Dia diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut soal kematian istrinya, Suminten (64) yang diduga meninggal dunia karena dibunuh. Lantaran, ada darah yang keluar dari telinga kanan dan kiri korban.

    Kapolsek Bringin AKP Suyitno mengatakan, pihaknya menemukan beberapa kejanggalan saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Awalnya, pihaknya menerima laporan gantung diri, namun saat dicek, pihaknya meragukan jika Suminten meninggal karena bunuh diri.

    ‘’Setelah dice bersama Inafis Polres, ditemukan beberapa kejanggalan, yakni jenazah tergeletak di ranjang. Nah, ada tali jarik yang mengikat leher korban dengan simpul di depan. Kalau gantung diri kan harusnya di belakang atau di tengkuk,’’ terang Suyitno.

    ‘’Kemudian, ada darah yang keluar dari telinga kanan dan kiri. Diduga pukulan benda tumpul. Dan kami sudah pastikan, tidak ada bekas jeratan tali apapun di leher korban,’’ lanjut mantan Kasat Binmas itu.

    Saat ini pihaknya sudah mengamankan suami korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut. ‘’Saat ini, suami korban sudah kami amankan. Penyelidikan ini mendapatkan back up penuh dari pihak Polres Ngawi,’’ pungkasnya. [fiq/aje]

  • Hakim Malaysia Tunda Putusan Kasus Penyiksaan TKI Mariance Kabu

    Hakim Malaysia Tunda Putusan Kasus Penyiksaan TKI Mariance Kabu

    Jakarta

    Migrant Care Malaysia menilai penundaan putusan kasus dugaan perdagangan orang, penyiksaan dan percobaan pembunuhan yang dilakukan dua warga Malaysia terhadap pekerja migran Indonesia Mariance Kabu menjadi peluang untuk memperkuat bukti-bukti kejahatan tersebut.

    Sebelumnya sidang yang dipimpin Hakim di Mahkamah Sesyen Ampang, Mohd Norishman, hendak memutus apakah kedua terdakwa, Ong Su Ping Serene dan Sang Yoke Leng bersalah atau tidak. Namun diundur hingga 28 Juni 2024.

    Hakim berpandangan penundaan ini diputuskan karena ingin mempelajari kembali fakta-fakta persidangan sebelumnya.

    Selan itu hakim ingin menggali kondisi kejiwaan Mariance yang disebut oleh terdakwa memiliki masalah psikis sehingga dengan sengaja menyakiti dirinya sendiri.

    Menanggapi penundaan ini, Dubes Indonesia di Malaysia, Hermono, mengatakan proses persidangan di Malaysia memang memerlukan waktu cukup lama.

    Namun hal ini, katanya, dalam banyak hal merugikan warga Indonesia karena “tidak tahan menunggu terlalu lama” sehingga memilih pulang. Adapun kasus Mariance sempat tertunda lebih lima tahun.

    Seperti apa jalannya sidang?

    Persidangan yang digelar pada Kamis (14/03) ini diawali dengan pernyataan pengacara dua terdakwa Ong Su Ping Serene dan Sang Yoke Leng yang menilai penggunaan UU Perdagangan Orang tidak tepat karena tidak memenuhi unsur perdagangan orang (trafficking).

    Untuk kemudian surat izin kerja Mariance, klaim pengacara terdakwa, Preakas Sampunathan, diurus oleh agen resmi yang sah di Malaysia.

    Pihak pengacara terdakwa juga menyebutkan Mariance secara sadar bekerja menjadi asisten rumah tangga dengan tanpa paksaan.

    “Dia tahu sejak hari pertama dia datang ke Malaysia sebagai pekerja rumah tangga,” ujar Preakas kepada wartawan Alya Alhadjri yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

    “Tidak ada unsur kekerasan dalam perekrutannya,” sambungnya.

    Free Malaysia TodayPihak pengacara terdakwa juga menyebutkan Mariance secara sadar bekerja menjadi asisten rumah tangga dengan tanpa paksaan.

    Selain menyanggah adanya unsur perdagangan orang, pihak pengacara terdakwa juga menyampaikan keraguannya atas bukti penyiksaan yang dialami Mariance.

    Preakas menyebut seorang dokter gigi yang bersaksi di persidangan sebelumnya menemukan tidak ada bukti “paksaan” lantaran keempat gigi Mariance yang hilang bersih dan tidak ada akar yang tertinggal.

    Dia juga mengutip keterangan para saksi bahwa beberapa cedera yang dialami Mariance mungkin disebabkan oleh perbuatannya sendiri dan bukan akibat kekerasan.

    Koordinator Migrant Care Malaysia, Alex Ong, mengatakan dalam persidangan memang tidak ada bukti meterial yang ditunjukkan oleh jaksa penuntut sebagai alat untuk menyiksa Mariance.

    Itu mengapa pengacara terdakwa menuduh balik Mariance sengaja melukai dirinya sendiri karena mempunyai masalah tekanan jiwa.

    Akan tetapi, menurutnya, tuduhan tersebut tidak logis. Sebab jika Mariance mengalami gangguan jiwa maka semestinya dia tidak diperbolehkan merawat orangtua terdakwa.

    “Karena pengacara terdakwa mengatakan saat kejadian kekerasan itu terjadi kliennya ada di luar negara dan kunci ada di dalam rumah sehingga kapan saja dia [Mariance] bisa keluar dan mencari perlindungan.”

    “Maka jadi timbul pertanyaan apakah dia [Mariance] punya sifat menyakiti diri sendiri? Apakah dia dalam keadaan terkurung sampai ketakutan, tidak berani keluar atau mencari bantuan?” ujar Alex Ong.

    “Tapi logikanya, seandainya Mariance punya masalah kejiwaan kenapa ditugaskan menjaga orangtua terdakwa? Apakah kalau jiwanya tidak stabil dia sanggup keluar negeri?” sambungnya.

    Hakim tunda putusan

    Menanggapi pernyataan pengacara terdakwa, Wakil Jaksa Penuntut Umum, Anita Pisol yang hadir di ruang sidang Malaysia di Ampang, Selangor, menyampaikan bahwa elemen trafficking dalam UU Antipemerdagangan Orang dan Antipenyeludupan Migran (ATIPSOM) tidak sesederhana yang disampaikan pengacara.

    Pengertian eksploitasi dan coercion (pemaksaan), sebut jaksa, memiliki pengertian luas.

    Bentuk-bentuk eksploitasi dan pemaksaan dapat berupa banyak hal. Persetujuan korban (consent) untuk berangkat Malaysia dan menjadi PRT tidak dapat diartikan bahwa korban dapat disiksa, kata jaksa penuntut.

    “Dia hanya setuju untuk datang dan bekerja di sini. Dia tidak ingin menjadi samsak,” kata Anita.

    BBC IndonesiaSaya tak kenal mama waktu kembali dari Malaysia, wajah berubah karena luka-luka, kata Nani, salah seorang anak Meriance.

    Terkait penyiksaan, jaksa berpendapat bahwa penyiksaan tidak mungkin dilakukan oleh orang lain selain majikan. Majikan disebut tidak melakukan upaya untuk mengobati korban untuk mencegah kemungkinan buruk terjadi.

    Atas keterangan-keterangan tersebut, Hakim Mohd Norishman menunda pembacaan putusan pembuktian apakah kedua terdakwa itu bersalah atau tidak.

    Hakim mengatakan akan mempelajari kembali keterangan yang disampaikan kedua pihak. Sidang selanjutnya dijadwalkan pada 28 Juni 2024.

    Migrant Care: Hakim perlu periksa kejiwaan Mariance

    Koordinator Migrant Care Malaysia, Alex Ong, memperkirakan pada sidang lanjutan 28 Juni mendatang hakim akan mendalami kasus tersebut. Terutama mencari bukti tambahan terkait masalah kejiwaan Mariance.

    Hal itu membuktikan bahwa luka-luka yang dialami Mariance akibat dari penyiksaan yang dilakukan majikannya.

    “Dari kasus Mariance yang belum diteliti dari sisi psikologisnya. Kalau seandainya ada sidang ulang maka perlu pakar atau psikolog yang membuat penelitian dari pribadi Mariance dan kondisi psikologi masyarakat di Kupang,” jelas Alex Ong.

    “Jadi kalau hakimnya arif, dia akan panggil psikolog untuk memenuhi yang kurang lengkap.”

    Alex Ong berharap laporan kejiwaan Mariance bakal mengungkap kebenaran kasus ini karena bagaimanapun luka fisik pada tubuh Mariance menunjukkan dia korban kekerasan.

    Alya AlhadjriPengacara Mariance, CR Selva.

    Sementara itu pengacara Mariance, CR Selva, berkata sidang hari ini digelar untuk mengklarifikasi semua pihak karena adanya pergantian hakim dan jaksa yang menangani kasus tersebut.

    “Hakim ini adalah hakim ketiga menuju putusan dan jaksa ini adalah yang ketiga atau keempat,” kata Selva.

    “Mereka bukan orang yang mengikuti sidang ini dari awal, jadi tidak adil.”

    “Sekarang semuanya berdasarkan catatan yang ada pada hakim. Dia perlu membaca semuanya dengan teliti sebelum memutuskan.”

    Mariance: ‘Saya berharap dia bertanggung jawab atas kejahatannya’

    Dalam sebuah video yang diterima BBC News Indonesia, Mariance berharap Pengadilan Malaysia mengungkap kebenaran atas apa yang dialaminya.

    Dengan begitu keadilan yang diperjuangkannya selama sepuluh tahun bisa diperoleh.

    “Saya tetap berjuang dan menunggu keadilan itu akan terungkap dengan baik,” kata Mariance.

    BBC IndonesiaMariance berharap Pengadilan Malaysia mengungkap kebenaran atas apa yang dialaminya.

    Ia juga kembali menyinggung soal perlakuan bekas majikannya yang disebut “kejahatan”. Mariance ingin Ong Su Ping Serene mempertanggung jawabkan perbuatan itu.

    “Sampai mati saya akan tetap menunggu keadilan itu akan terungkap seadil-adilnya.”

    “Saya juga memastikan, saya tidak bersalah. Kalau saya bersalah, saya pasti tidak dipulangkan ke Indonesia.”

    “Saya buka suara untuk perjuangan dan keadilan, bukan untuk diri saya sendiri tapi saudara-saudara yang menjadi korban bahkan yang sudah almarhum. Karena suara mereka tidak lagi ada…”

    Seperti apa perjalanan kasus Mariance?

    Mariance Kabu merupakan warga Nusa Tenggara Timur yang diberangkatkan ke Malaysia untuk menjadi pekerja migran.

    Dia merantau ke Malaysia dan menjadi pembantu rumah tangga dengan harapan bisa keluar dari kemiskinan dan bisa menghidupi empat anaknya dengan layak.

    Pada April 2014 lalu, Mariance direkrut oleh PT. Malindo Mitra Perkasa melalui petugas lapangan atas nama Tedy Moa dan Piter Boki.

    Dengan bujuk rayu dan iming-iming gaji tinggi serta gratis pengurusan adminstrasi ia akhirnya berangkat.

    Tapi alih-alih mendapatkan pekerjaan yang baik dan gaji layak, dia justru mendapatkan penyiksaan dari majikan perempuannya Ong Su Ping Serene.

    Selama bekerja Mariance diperlakukan dengan kejam, seperti ditendang dan dipukul bahkan disiksa menggunakan alat rumah tangga seperti setrika.

    BBC IndonesiaMariance Kabu merupakan warga Nusa Tenggara Timur yang diberangkatkan ke Malaysia untuk menjadi pekerja migran.

    Penyiksaan itu membuatnya catat secara fisik pada kedua telinga dan mulutnya. Beberapa giginya juga sempat dicabut menggunakan tang.

    Selama delapan bulan bekerja dan hidup dalam penyiksaan, Mariance berharap ada pertolongan. Beberapa kali dia mencoba kabur, tapi akses keluar dari hunian majikannya ditutup.

    Berbekal potongan kertas bertuliskan permintaan pertolongan yang dilemparkan Mariance kepada seorang tetangga, akhirnya polisi setempat datang dan menyelamatkannya.

    Sejak Januari 2015 silam, majikan Mariance yakni Ong Su Ping Serene menjalani proses persidangan untuk mempertanggungjawabakan perbuatannya. Tapi dia membantah semua tuduhan jaksa wilayah setempat dan berkeras tidak melakukan penyiksaan.

    Pada Oktober 2017, Pengadilan Malaysia memberikan status Discharges Not Amounting to an Acquittal (DNAA) pada Ong Su Ping Serene.

    Status itu berarti Ong Su Ping Serene dilepas dari tahanan namun tidak dibebaskan. Ia bisa dipanggil kapan saja ke pengadilan untuk menghadapi dakwaan yang sama.

    Hingga pada 14 Maret 2024, Pengadilan Malaysia menggelar apa yang disebut “Prima Facie” atau putusan sela yang akan memutuskan apakah bekas majian Mariance itu dinyatakan bersalah atau tidak.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perdana Menteri Haiti Mundur di Tengah Kerusuhan Geng Bersenjata

    Perdana Menteri Haiti Mundur di Tengah Kerusuhan Geng Bersenjata

    Haiti

    Perdana Menteri Haiti Ariel Henry menyatakan mengundurkan diri setelah berminggu-minggu tekanan dan meningkatnya kekerasan di negara tersebut. Henry mundur usai para pemimpin regional bertemu di Jamaika untuk membahas transisi politik di Haiti.

    Dilansir BBC, Selasa (12/3/2024), Henry saat ini terdampar di Puerto Rico setelah dicegah oleh geng bersenjata untuk kembali ke Haiti. Dalam video pengunduran dirinya, Henry meminta masyarakat Haiti untuk tetap tenang.

    “Pemerintahan yang saya pimpin akan segera mengundurkan diri setelah pelantikan dewan (transisi),” kata Henry.

    “Saya ingin berterima kasih kepada rakyat Haiti atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Saya meminta seluruh warga Haiti untuk tetap tenang dan melakukan segala yang mereka bisa agar perdamaian dan stabilitas dapat kembali secepat mungkin,” sambungnya.

    Henry, yang seharusnya memimpin negara itu untuk sementara waktu sejak Juli 2021 setelah pembunuhan mantan Presiden Jovenel Moïse, telah berulang kali menunda pemilu dengan mengatakan keamanan harus dipulihkan terlebih dahulu. Banyak warga Haiti mempertanyakan mengapa dia memerintah selama ini tanpa presiden terpilih.

    Geng-geng bersenjata berat telah menguasai jalan-jalan di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, dalam beberapa hari terakhir. Mereka menuntut pengunduran diri Perdana Menteri yang tidak dipilih itu.

    Port-au-Prince dan wilayah sekitarnya berada dalam keadaan darurat selama sebulan. Jam malam juga telah diperpanjang.

    Proses pengunduran dirinya diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari. Kelompok Caricom yang beranggotakan negara-negara Karibia telah menyatakan dengan jelas bahwa Henry dipandang sebagai hambatan bagi stabilitas Haiti dan bahwa dia harus mundur agar pergerakan ke dewan transisi dapat dimulai.

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) awalnya ingin melihat Henry kembali ke Haiti untuk mengawasi proses transisi. Namun, keganasan pertempuran di negara tersebut mengubah sikap Washington dalam beberapa hari terakhir.

    Tanpa dukungan dari Departemen Luar Negeri AS atau negara-negara tetangganya, jelas Henry tidak punya pilihan selain mundur. Henry telah menyatakan keinginannya untuk kembali ke Haiti, namun masih menunggu situasi keamanan membaik.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberikan tambahan dana sebesar USD 100 juta kepada pasukan keamanan beranggotakan 1.000 orang yang didukung PBB yang diperkirakan akan dipimpin oleh Kenya di Haiti. Usulan kontribusi AS kepada pasukan keamanan kini berjumlah USD 300 juta setelah pengumuman Blinken, dengan tambahan USD 33 juta dialokasikan untuk bantuan kemanusiaan.

    “Kami mengakui pengunduran dirinya setelah pembentukan dewan presiden transisi dan penunjukan perdana menteri sementara,” kata Ketua kelompok Caricom dan Presiden Guyana Irfaan Ali.

    Ali mengatakan dewan transisi presiden Haiti akan terdiri dari dua pengamat dan tujuh anggota pemungutan suara, termasuk perwakilan dari beberapa koalisi, sektor swasta dan masyarakat sipil, serta satu pemimpin agama.

    Dewan telah diberi mandat untuk ‘dengan cepat’ menunjuk perdana menteri sementara, katanya, seraya menambahkan bahwa siapapun yang ingin mencalonkan diri dalam pemilu Haiti berikutnya tidak akan dapat berpartisipasi dalam dewan itu. Dewan diharapkan akan membuka jalan bagi pemilu pertama di Haiti sejak tahun 2016.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sekjen PBB Terkejut dan Marah Konflik di Gaza Tak Berhenti Meski Ramadan

    Sekjen PBB Terkejut dan Marah Konflik di Gaza Tak Berhenti Meski Ramadan

    Jakarta

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku terkejut dengan konflik di Gaza, Palestina tetap berlanjut meski bulan suci Ramadan telah dimulai. Gutteres menyerukan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas di wilayah Gaza.

    Dilansir kantor berita AFP, pada Senin (12/3/2024), Guitteres bicara setelah kegagalan upaya untuk merundingkan gencatan senjata, Guterres menyerukan “membungkam senjata” di Gaza dan memperingatkan bahwa “kelaparan dan kekurangan gizi” sedang terjadi.

    “Ini sangat memilukan dan sama sekali tidak dapat diterima,” kata Guterres kepada wartawan.

    “Saya terkejut dan marah karena konflik terus berlanjut di Gaza selama bulan suci ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa “semua hambatan” dalam pengiriman bantuan harus dihilangkan.

    PBB mengatakan kurangnya bantuan kemanusiaan i kelaparan merupakan risiko yang semakin besar di Gaza, di mana 2,4 juta orang berada di bawah pengepungan total oleh militer Israel, saat mereka memerangi militan Hamas.

    Perang tersebut, yang dimulai oleh serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober. Balasan dari Israel telah mengakibatkan kematian 31.112 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

    Presiden AS Joe Biden menyerukan gencatan senjata sementara menjelang Ramadan tetapi seruannya tidak terjawab ketika umat Islam di Gaza menandai dimulainya liburan satu bulan pada hari Senin.

    “Kita tidak bisa mengabaikannya. Kita harus bertindak untuk menghindari lebih banyak kematian yang bisa dicegah,” kata Guterres.

    “Kita telah menyaksikan pembunuhan dan penghancuran warga sipil dari bulan ke bulan pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal,” katanya.

    Namun bantuan “datang dalam jumlah kecil – bahkan jika memang ada. Hukum humaniter internasional sudah compang-camping.”

    Tonton juga Video: 5 Warga Gaza Tewas Tertimpa Paket Bantuan, AS Bantah Terlibat

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pakar Tuding Malaysia Tahu Apa yang Terjadi Pada Pesawat MH370

    Pakar Tuding Malaysia Tahu Apa yang Terjadi Pada Pesawat MH370

    Jakarta

    Sudah 10 tahun berlalu sejak pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang bersama semua penumpangnya. Berbagai teori dan spekulasi dari pakar mengemuka, salah satunya bahwa sebenarnya Malaysia mengetahui di mana puing-puing MH370 dan penyebab insiden, namun menolak mengakuinya.

    Geoffrey Thomas, veteran industri penerbangan selama 50 tahun dan editor in chief Airline Ratings, mengklaim sisa pesawat Malaysia Airlines terletak 1.933 km di barat Perth setelah para ahli menelusuri jalur penerbangan terakhirnya.

    Dikutip detikINET dari Daily Mail, Thomas mengatakan insinyur kedirgantaraan Richard Godfrey melacak rutenya menggunakan gelombang radio dan yakin satu pencarian lagi akan mengungkap tempat terakhirnya. Analisis momen terakhir pesawat dan puing yang ditemukan menunjukkan pilot mungkin menabrakkan pesawat dalam kecepatan tinggi, agar pecah jadi sebanyak mungkin bagian.

    “Kecelakaan MH370 adalah bunuh diri pilot dan pembunuhan massal terburuk, karena tidak ada yang bisa melarikan diri,” klaimnya. Menurutnya, pemerintah Malaysia sebelumnya menolak melakukan pencarian baru dan keluarga pilot menolak apa yang jelas terjadi. Dalam perkembangan terbaru, Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook akhirnya mengumumkan mungkin melanjutkan perburuan pesawat itu.

    Godfrey, mantan insinyur European Space Agency Spacelab, melacak jalur penerbangan menggunakan sinyal radio lemah yang terus-menerus dihasilkan operator radio amatir yang tersebar di Bumi. Teknologi tersebut, dikenal sebagai laporan propagasi sinyal lemah atau WSPR, menggunakan gelombang radio untuk memicu sinyal tak terlihat ketika pesawat melintasinya.

    Godfrey melacak MH370 mulai lepas landas, pada jalur penerbangan yang diterima, sampai titik pesawat tersebut mendekati wilayah udara Vietnam ketika kehilangan kontak, dan kemudian selama 6,5 jam pesawat tersebut terbang hingga jatuh ke dalam laut.

    Penerbangan MH370 berangkat ke Beijing dari Kuala Lumpur pada malam 7 Maret 2014 tapi dialihkan dari jalur penerbangan yang direncanakan dan berbelok ke selatan sebelum menghilang. Pesawat dengan 227 penumpang dan 12 awak itu diyakini jatuh di Samudera Hindia.

    Belakangan menurut Thomas, terungkap pilot Kapten Zaharie Ahmad Shah berlatih penerbangan itu menggunakan simulator penerbangan buatan sendiri, dan punya masalah mental dan perkawinan. Dia juga disebut menentang pemerintah Malaysia di Facebook dan kabarnya mengirim pesan obsesif ke sepasang model kembar berusia 20-an.

    “Jelas pilotnya bunuh diri. Dia terbang dengan rute sama dengan yang dia ambil di simulator penerbangannya sendiri, keluar dari rute standar dan terbang ke selatan. Dia menghapusnya dari simulatornya, namun pihak Malaysia memulihkannya. Pemahaman saya adalah Malaysia Airlines tahu malam itu kaptennya bertanggung jawab,” cetus Thomas.

    “Dia menunjukkan segala macam kecenderungan aneh, menguntit para model, memposting hal-hal anti-pemerintah di Facebook. Tidak ada negara yang ingin mengalami kecelakaan udara. Ini merupakan sebuah penghinaan besar terhadap harga diri nasional mereka,” imbuhnya, mengenai kemungkinan kejadian ini ditutup-tutupi.

    Thomas mengatakan kata-kata kasar politik Zaharie menjelang bencana MH370 seharusnya membuatnya dipecat. “Ini seharusnya jadi peringatan serius bagi maskapai penerbangan bahwa ada seseorang terbang dengan pandangan anti pemerintah yang kuat. Jika seorang pilot Qantas melakukan hal seperti itu, dia akan diajak bicara dan dilarang terbang,” katanya.

    PM Australia saat itu, Tony Abbott, membocorkan bahwa pejabat tinggi Malaysia yakin Kapten Zaharie sengaja menjatuhkan MH370. “Pemahaman saya yang sangat jelas, dari tingkat paling atas di pemerintahan Malaysia, adalah bahwa sejak awal, mereka mengira ini adalah pembunuhan-bunuh diri yang dilakukan pilot,” katanya.

    Investigasi pimpinan Malaysia pada tahun 2018 mengatakan haluan pesawat diubah secara manual tapi tak menyebutkan nama tersangka. Penyebab hilangnya pesawat tidak dapat ditentukan sampai puing dan kotak hitam ditemukan.

    Segera setelah bencana tersebut terjadi, keluarga dan teman-teman Kapten Zaharie membantah bahwa pilot telah terganggu, menarik diri, dan kemungkinan bunuh diri. Putrinya menulis di Facebook beberapa minggu setelahnya tentang laporan Daily Mail soal kondisi mental pilot. ‘Anda bisa bertaruh, saya takkan memaafkan Anda’. Istrinya Faizah Khanum Mustafa Khan, membantah suaminya menghabiskan waktu di kamar dengan simulator yang dia buat sendiri.

    Namun, belakangan dilaporkan Zaharie kemungkinan mengalami depresi klinis, istrinya pindah dari rumah tempat dia memiliki simulator penerbangan ke rumah kedua mereka. “Keluarga mengecam dan mereka selalu melakukannya. Tapi penting untuk menemukan kembali pesawat tersebut dan memecahkan misterinya,” tambah Thomas.

    (fyk/fyk)

  • Pengungkapan Kematian Wanita Madiun Hadapi Banyak Kendala

    Pengungkapan Kematian Wanita Madiun Hadapi Banyak Kendala

    Madiun (beritajatim.com) – Pengungkapan kasus kematian wanita di Madiun, Manir, asal Desa Tileng, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, harus menghadapi banyak kendala. Sejauh ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Madiun telah memeriksa total 10 orang saksi untuk menelisik penyebab kematian Manir, yang jasadnya ditemukan pada Senin (5/2/2024).

    Jenazah wanita 55 tahun itu ditemukan di dasar jurang sedalam 300 meter. Diduga, Manir tidak meninggal karena terjatuh dari jurang.

    Pada jenazah Manir, ditemukan luka sayatan 13 cm di leher. Juga ditemukan sebilah pisau dapur tak jauh dari jenazahnya.

    Sampel baju Manir dan pisau tersebut telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diperiksa lebih lanjut. Namun, lebih dari sebulan ini masih belum ada hasil yang bisa disampaikan dari Puslabfor Polda Jawa Timur. Kematian Manir masih misteri.

    Kasat Reskrim AKP Magribi Agung Saputra mengatakan pihaknya segera mengusut tuntas penyebab kematian Manir. Pihaknya berencana menggelar rekonstruksi ulang. Mulai, dari lokasi penemuan jenazah.

    “Kami masih melakukan pemeriksaan lanjutan pada sejumlah saksi. Seperti keluarga terdekat. Sebanyak 10 saksi ini merupakan warga lingkungan sekitar keluarga. Karena,tetangga masih ada hubungan dengan kerabat dan saudara. Jadi kami periksa,” terang Magribi, Kamis (7/3/2024)

    Pihaknya mengatakan, kendala adalah lokasi sekitar rumah sampai tempat ditemukan tidak ada kamera closed circuit television (CCTV). Ditambah, medan lokasi penemuan jenazah Manir cukup curam. Serta lokasinya jauh dari pantauan sejumlah saksi.

    “Saksi mengatakan kalau korban sempat ingin bunuh diri tapi tidak pernah dilakukan. Kemudian, ada yang mengatakan kalau ada masalah keluarga. Sementara, belum bisa dipastikan meninggal karena bunuh diri atau pembunuhan,” katanya. [fiq/beq]

  • Bentrokan Antarsuku di Papua Nugini hingga Puluhan Orang Jadi Korban

    Bentrokan Antarsuku di Papua Nugini hingga Puluhan Orang Jadi Korban

    Jakarta

    Baku tembak terjadi dalam bentrokan antar suku di daratan tinggi Papua Nugini. Hal ini membuat puluhan orang jadi korban.

    Dilansir AFP, Senin (19/2/2024), Asisten Komisioner Kepolisian Papua Nugini, Samson Kua, dalam pernyataannya melaporkan puluhan jenazah ditemukan setelah aksi penyergapan antarsuku.

    Peristiwa ini sendiri disebut terjadi pada Minggu (18/2) dini hari waktu setempat. Bentrokan antarsuku itu dilaporkan terjadi di dekat kota Wabag, yang berjarak sekitar 600 kilometer sebelah barat laut ibu kota Port Moresby.

    “Kami meyakini masih ada beberapa jenazah… di luar sana di semak-semak,” ucap Kua saat berbicara kepada AFP.

    Kepolisian setempat menerima sejumlah foto dan video mengerikan yang diklaim diambil dari lokasi kejadian. Foto dan video mengerikan itu menunjukkan jenazah-jenazah dalam keadaan telanjang dan berlumuran darah tergeletak di pinggir jalanan, ada juga yang ditumpuk di belakang truk bak terbuka.

    Bentrokan ini diduga masih berkaitan dengan konflik yang terjadi antara suku Sikin, Ambulin dan Kaekin yang ada di dataran tinggi Papua Nugini.

    Simak halaman selanjutnya

    Klan-klan dataran tinggi disebut telah saling berperang selama berabad-abad di Papua Nugini. Namun masuknya pasokan senjata otomatis menjadikan bentrokan lebih mematikan dan semakin meningkatkan siklus kekerasan.

    Dalam pernyataannya, Kua menyebut para anggota kelompok suku yang terlibat bentrok menggunakan berbagai jenis persenjataan modern, mulai dari senapan SLR, Ak-47, M4, AR15 hingga M16, serta shotgun pump-action dan senjata api rakitan.

    Diyakini bahwa pertempuran masih berlangsung di area-area pedesaan terpencil di dekat Wabag.

    Dataran tinggi Papua Nugini sering menjadi lokasi bentrokan antarsuku, dengan sejumlah pembunuhan massal terjadi beberapa tahun terakhir. Pemerintahan Port Moresby berupaya menekan, memediasi, memberikan amnesti dan mengerahkan strategi lainnya untuk meredakan tindak kekerasan itu, namun tidak berhasil.

    Militer Papua Nugini mengerahkan sekitar 100 tentaranya ke area tersebut, namun peran mereka terbatas dan pasukan keamanan masih kalah jumlah dan persenjataan.

    Simak halaman selanjutnya

    Pembunuhan seringkali terjadi di komunitas-komunitas terpencil, dengan anggota-anggota suku melancarkan serangan atau penyergapan sebagai balas dendam atas serangan sebelumnya. Warga-warga sipil, termasuk wanita hamil dan anak-anak, telah menjadi target di masa lalu.

    Pembunuhan yang terjadi seringkali sangat kejam, dengan para korban dibacok dengan parang, dibakar, dimutilasi atau disiksa.

    Kepolisian setempat, secara pribadi, mengeluhkan bahwa mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan tugas pengamanan, karena para personelnya dibayar sangat rendah sehingga beberapa senjata milik kepolisian berakhir di tangan para anggota suku yang berkonflik.

    Oposisi dari pemerintahan Perdana Menteri (PM) James Marape menyerukan pada Senin (19/2) agar lebih banyak polisi dikerahkan dan menuntut komisioner pasukan keamanan untuk mengundurkan diri.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Foto Paling Misterius Dan Tidak Dapat Dijelaskan Hingga Kini

    Foto Paling Misterius Dan Tidak Dapat Dijelaskan Hingga Kini

    Foto ini diambil di Penjara Crumlin Road di Belfast, Irlandia. Pria itu melakukan pemotretan dengan dirinya sendiri di dalam peti mati ini. Tapi dia sangat terkejut ketika dia menemukan wajah hantu di sebelah kanannya. Tujuh belas eksekusi, beberapa pembunuhan oleh narapidana, dan bunuh diri terjadi di penjara tua ini.

    Saat ini, tempat tersebut berfungsi sebagai tujuan wisata. Foto ini diduga diambil di dekat Sel 13 yang terkenal, tempat para terpidana mati menghabiskan malam terakhir mereka sebelum dieksekusi. Sepertinya turis ini mengambil lebih dari yang dia duga. Foto: Trueactivist

  • Perdagangan Narkoba Global di Balik Kekerasan di Ekuador

    Perdagangan Narkoba Global di Balik Kekerasan di Ekuador

    Jakarta

    Gelombang kekerasan oleh geng narkoba telah mengubah Ekuador dari negara tujuan wisata yang aman dan tentram, menjadi pemain kunci dalam perdagangan narkoba global. Bagaimana negara ini bisa terjerat ke dalam bisnis jual-beli obat-obatan bernilai miliaran dolar di tingkat dunia?

    Dalam beberapa hari di awal Januari, telah terjadi sejumlah hal di Ekuador: wartawan TV yang ditodong senjata, seorang jaksa ditembak mati, sebuah rumah sakit digerebek, ancaman bom dan staf penjara disandera oleh narapidana setelah seorang mafia terkenal menghilang dari penjara.

    Presiden Ekuador, Daniel Noboa mengumumkan negaranya berada dalam keadaan darurat dan mengatakan kepada BBC bahwa Ekuador “berjuang setiap hari agar tidak menjadi negara narkoba”. Kendati begitu, perekonomian negara itu bergantung pada perdagangan obat-obatan terlarang.

    Namun geng-geng penjual narkoba atau banda, seperti Los Choneros dan Los Lobos, sudah memegang kendali dalam masyarakat.

    Dahulu kala, negara itu lebih dikenal sebagai tujuan berlibur dan pengekspor pisang terbesar di dunia. Namun kini, Ekuador disebut sebagai “jalan tol kokain ke AS dan Eropa” oleh InSight Crime, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington D.C, AS, yang khusus meneliti kejahatan terorganisir di benua Amerika.

    Letak geografis menjadi faktor kunci dalam transformasi ini. Ekuador berbatasan dengan Kolombia dan Peru, dua negara produsen koka terbesar di dunia. Koka adalah bahan utama dalam pembuatan kokain.

    BBC

    Tetapi bagian-bagian pembelot dan kelompok-kelompok kejahatan transnasional ikut serta, dan berkat tekanan dari aparat keamanan terhadap Kolombia, geng-geng itu mencari rute baru untuk mengangkut narkoba ke pasar luar negeri.

    Mereka tertarik pada pelabuhan Ekuador di pantai Pasifik, seperti Guayaquil.

    Sekarang, Kolombia menjadi koridor distribusi penting – kokain diangkut keluar dari negara itu menggunakan perahu dan pesawat, bahkan kadang diselundupkan dalam wadah pisang, menuju pasar AS dan Eropa.

    Baca juga:

    Geng-geng Ekuador juga telah membangun hubungan lebih erat dengan para petinggi narkoba di negara lain seperti Meksiko.

    Ketika geng-geng itu menguat, tingkat pembunuhan di Ekuador melonjak hingga empat kali lipat antara 2016 dan 2022, menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).

    Statistik pemerintah juga menunjukkan bahwa dalam enam bulan pertama pada 2023, kepolisian Ekuador menangkap lebih dari 1.300 anak berusia antara 12 sampai 17 tahun karena dicurigai melakukan kejahatan termasuk pembunuhan, perdagangan narkoba, dan kepemilikan senjata api.

    BBC

    Pihak aparat mengatakan anak-anak itu putus sekolah demi bergabung dengan banda ternama.

    “Geng-geng itu selalu beroperasi di lingkungan perkotaan yang lebih tinggi kemiskinannya,” kata Felipe Botero, pakar kebijakan narkoba di lembaga wadah pemikir Global Initiative Against Transnational Organized Crime (GI-TOC) yang berbasis di Jenewa.

    “Anak-anak dan remaja tertarik pada kekuatan yang ditawarkan dari kehidupan gangster dan jauh lebih rentan menerima perintah dari bos kejahatan,” tambahnya.

    Getty ImagesAnak-anak yang baru berusia 12 tahun ditarik ke dalam kekerasan geng Ekuador.

    Konsumsi narkoba dunia meningkat

    Keadaan yang terjadi di Ekuador mencerminkan meningkatnya permintaan global untuk kokain dan obat-obatan lainnya, menurut UNODC.

    Dalam laporan terbarunya, dengan data dari 2021, diperkirakan bahwa 296 juta orang berusia 15-64 tahun di seluruh dunia mengonsumsi zat terlarang dalam 12 bulan terakhir.

    Angka itu naik 23% dibandingkan satu dekade sebelumnya.

    PBB mengatakan bahwa obat yang paling umum digunakan adalah ganja, opioid yang ada di dalam obat penghilang rasa sakit hingga heroin – dan amfetamin.

    Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi ledakan produksi kokain yang mencapai “rekor tertinggi”. Di Kolombia misalnya, UNODC memperkirakan produksi kokain naik dari sekitar 400 metrik ton pada 2011 menjadi lebih dari 1.800 pada 2021.

    BBC

    Harga satu kilogram kokain bisa serendah US$2.000 (Rp31,3 juta) di Kolombia, menurut perkiraan para ahli PBB.

    Tetapi harganya menjadi jauh lebih tinggi ketimbang harga aslinya – kilogram yang sama bisa bernilai lebih dari US$220.000 (Rp3,4 miliar) di Australia, misalnya.

    Sama seperti bisnis-bisnis lain, pasar narkoba mencari keuntungan, kata Aileen Teague, seorang ahli kebijakan narkoba di Texas A&M University di AS. Penting juga untuk mengetahui bahwa “di beberapa daerah, pasar gelap itu terikat pada pemerintah setempat”, tambahnya.

    “Seperti yang terlihat di Ekuador, keterikatan ini membuahkan dampak yang tidak terduga dalam hal tata kelola dan keamanan publik.”

    Contoh klasik dari keterikatan itu terlihat di Kolombia selama era 1980-an, ketika raja narkoba Pablo Escobar pernah disebut bernilai US$30 miliar (Rp469 miliar) dan kartel Medellin-nya meneror publik.

    Getty ImagesPablo Escobar sudah meninggal, tetapi Kolombia tetap menjadi produsen kokain top dunia

    Meskipun Escobar sudah meninggal, tetapi kartel-kartel masih aktif di Kolombia.

    Yang terbesar yakni Gulf Clan, yang memiliki hubungan dengan organisasi kriminal internasional dan menyelundupkan narkoba ke negara-negara seperti AS dan Rusia.

    Penangkapan pemimpinnya, Dairo Antonio suga, juga dikenal sebagai Otoniel, pada 2021 melemahkan susunan kelompoknya, tetapi bagian-bagian kecil dari kartel itu terus beroperasi.

    Meksiko selama beberapa dekade menjadi saksi perebutan kekuasaan antara pemerintah dan kelompok-kelompok seperti kartel Sinaloa, yang oleh departemen kehakiman AS dianggap sebagai salah satu organisasi perdagangan narkoba terbesar dan paling kuat di dunia.

    Getty ImagesJoaquin “El Chapo” Guzman, dalam foto yang diambil 2016, adalah pendiri kartel Sinaloa yang terkenal

    Sama seperti Escobar, pemimpin Sinaloa, Joaquin “El Chapo” Guzman menjadi subjek dari banyak buku, film dokumenter, dan bahkan serial Netflix, Narcos.

    Ia sekarang tengah menjalani hukuman seumur hidup di penjara AS dan kartelnya dikabarkan masih beroperasi di bawah kerja sama kedua putranya dan rekan bisnis lama, Ismael Zambada Garcia.

    Geng kuat lainnya di Meksiko termasuk Generasi Baru Jalisco dan Los Zetas, yang didirikan oleh anggota-anggota dari unit elit pasukan khusus Meksiko yang korup.

    BBC

    ‘Negara narkoba pertama’ di Afrika

    Obat-obatan yang diproduksi di Amerika Latin biasanya tidak langsung dikirim ke pasar konsumen utama mereka di Amerika Utara dan Eropa dan untuk menyelinap lewat penjaga perbatasan, rute penyelundupan melalui Afrika menjadi bagian penting dalam rantai distribusi.

    Negara-negara Afrika Barat menjadi titik transit penting untuk pengiriman kokain menuju Eropa. Pengiriman melintasi Atlantik dilakukan melalui pesawat terbang, kapal selam dan kapal nelayan kecil yang ditutupi terpal biru untuk kamuflase. Itu semua dirancang demi menghindari pengawasan satelit.

    “Negara-negara Afrika [letaknya] strategis untuk distribusi narkoba, dan banyak yang telah dikuasai oleh kejahatan terorganisir,” jelas Antonio Maria Costa, mantan direktur eksekutif UNODC.

    “Uang narkoba memutarbalikkan ekonomi dan membusukkan masyarakat.”

    Guinea-Bissau, salah satu negara termiskin di dunia, dipandang oleh AS dan PBB sebagai narco-state (negara narkoba) pertama Afrika pada awal 2000-an. Para politisi dituduh menerima uang dari penjahat sebagai gantinya membantu melindungi perdagangan narkoba.

    Geng narkoba menggunakan metode kreatif untuk mengangkut narkoba, termasuk menggunakan kapal selam artisan, seperti yang ditemukan di Amazon. (Getty Images)

    Ada pula kecurigaan bahwa uang narkoba beredar di kalangan aparat keamanan. Pada 2022, Presiden Guinea-Bissau Umaro Sissoco Embalo menuduh pengedar narkoba membiayai upaya kudeta.

    Bahkan 13 tahun sebelumnya, pembunuhan Presiden Guinea-Bissau Joao Bernardo Vieira oleh tentaranya sendiri dikenal sebagai “kudeta kokain” di tengah perebutan kekuasaan untuk mengendalikan uang narkoba yang mengalir ke negara itu.

    Di negara tetangga Mali, perdagangan narkoba tumpang tindih dengan kelompok-kelompok pemberontak bersenjata yang beroperasi di bagian utara negara itu.

    Mali terletak di koridor yang menghubungkan Afrika Barat ke Mediterania dan Eropa.

    Baca juga:

    Data dari PBB menunjukkan bahwa jumlah kokain yang disita oleh pihak berwenang di wilayah tersebut meningkat dari 13 kg per tahun antara 2015 dan 2020 menjadi 863 kg pada 2022.

    “Perdagangan narkoba adalah sumber pendapatan besar bagi kelompok-kelompok bersenjata,” kata Antonio Maria Costa, mantan kepala UNODC.

    “Narkoba membuat ketagihan tidak hanya dari segi penggunaannya,” tambahnya, “tetapi juga dari keuntungan luar biasa yang dihasilkan bagi mereka yang memperdagangkannya.”

    Jumlah narkoba sitaan meningkat bahkan setelah penangkapan dan dihukumnya pengedar narkoba paling terkenal di Afrika, El Hadj Ahmed Ibn Ibrahim, yang dikenal dengan sebutan “The Malian”, pada 2019.

    Getty ImagesNegara-negara Afrika Barat seperti Guinea-Bissau menjadi titik transit penting untuk pengiriman kokain menuju Eropa.

    Ibrahim, yang sedang menjalani hukuman penjara 10 tahun di Maroko, berasal dari gurun Badui di Mali utara.

    Menurut majalah Jeune Afrique, pria yang dijuluki “Escobar dari Sahara” memulai karirnya dengan menjual mobil bekas dari Eropa di Afrika, yang memberinya keahlian dalam hal rute komersial, bea cukai, dan logistik lainnya.

    Setelah memasuki pasar emas, ia terlibat dalam perdagangan kokain lintas-Atlantik dan pada saat ia ditangkap, orang Mali itu dilaporkan memiliki properti di beberapa negara Brasil, Rusia, Maroko dan lainnya.

    Afrika Timur juga berperan dalam perdagangan narkoba global.

    Pelabuhan seperti Dar es Salaam di Tanzania dan Mombasa di Kenya adalah titik transit untuk narkoba yang hendak dikirim ke Asia Selatan dan Timur.

    Mereka juga menjadi titik masuk krusial bagi heroin, amfetamin dan ganja yang mengalir ke arah lain, menurut UNODC. Selain itu, wilayah ini juga dipadati berbagai bandara internasional utama di Nairobi dan Addis Ababa.

    Pihak penegak hukum prihatin dengan bukti bahwa konsumsi obat-obatan terlarang meningkat di benua itu. Faktanya, UNODC memperkirakan 10% dari orang di Afrika Barat dan Tengah menggunakan ganja pada 2021. Secara global, prevalensinya adalah 4%.

    Sementara di Asia, UNODC mengamati bahwa perdagangan narkoba sintetis telah berkembang pesat sejak pandemi Covid-19, berdasarkan data terkait penyitaan narkoba, penangkapan, dan ketersediaan di jalan.

    BBC

    Area Segitiga Emas, daerah hutan terpencil di mana perbatasan Thailand, Laos dan Myanmar bertemu, masih menjadi salah satu pusat utama dunia untuk perjualan obat-obatan sintetis dan heroin.

    Pada 2023 PBB mengungkapkan bahwa Myanmar adalah produsen terbesar di dunia untuk opium, bahan utama heroin, menyalip Afghanistan, yang opiumnya telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa.

    Selama beberapa dekade, hasil penjualan obat-obatan telah mendanai kelompok-kelompok pemberontak yang memerangi pemerintah di Myanmar dan tahun lalu, di tengah perang saudara, produksi telah meningkat.

    Salah satu kelompok paling terkenal yang terkait dengan Segitiga Emas adalah Sam Gor, sindikat geng Asia. Pada 2018, UNODC memperkirakan bahwa Sam Gor memperoleh setidaknya US$8 miliar (Rp125 miliar) per tahun hanya dari penjualan sabu-sabunya.

    Kepolisian Australia menduga Sam Gor bertanggung jawab atas sekitar 70% narkoba yang masuk ke Australia. Mereka mengatakan kelompok itu menyelundupkan sejumlah besar obat-obatan tak hanya metamfetamin, tetapi juga heroin dan ketamin – ke negara itu dalam bungkus teh.

    Pada 2021, pihak berwenang di Belanda menangkap pria yang dituduh sebagai kepala sindikat, pengusaha Tionghoa-Kanada Tse Chi Lop, yang dijuluki “El Chapo Asia”.

    ReutersTse Chi Lop dituduh memimpin operasi sabu-sabu kristal bernilai miliaran dolar.

    Tse Chi Lop diekstradisi ke Australia pada Desember 2022, dan kini masih menunggu persidangan. Ia membantah tuduhan narkoba.

    “Kelompok kriminal di Asia beroperasi dengan cara berbeda dari Amerika Latin,” kata Vanda Felbab-Brown, seorang ahli perdagangan narkoba Asia di Brookings Institution yang berbasis di AS.

    “Negara-negara di kawasan [Asia] sering memiliki pendekatan brutal terhadap narkoba, sehingga kelompok-kelompok ini bertindak dengan lebih tenang,” tambahnya, menjelaskan gembong narkoba cenderung kurang mencolok, dengan menjaga identitas mereka dari mata publik.

    Felbab-Brown juga merupakan salah satu tokoh yang menyebut Suriah sebagai negara narkoba, berkat produksi dan distribusi Captagon stimulan ilegal yang harga jualnya murah sehingga dijuluki “kokain orang miskin”.

    Obat ini sebagian besar dikonsumsi di Timur Tengah, terutama negara-negara Teluk termasuk Arab Saudi.

    Getty ImagesCaptagon, yang dikenal sebagai “kokain orang miskin”, sebagian besar dikonsumsi oleh negara Timur Tengah

    Suriah, yang dilanda perang saudara sejak 2011, diyakini sebagai produsen Captagon terbesar di dunia dan obat itu telah menjadi sumber pendapatan bagi rezim yang terisolasi di negara itu.

    Menurut Felbab-Brown, penjualan Captagon di Timur Tengah diperkirakan bernilai US$5 miliar per tahun dan “sebagian besar” dari pendapatan ini digunakan untuk “menopang rezim Assad”.

    Investigasi yang dilakukan oleh BBC News Arabic bersama jaringan jurnalis investigasi OCCRP, yang diterbitkan pada Juni 2023, menemukan “hubungan langsung antara perdagangan Captagon dan anggota terkemuka Angkatan Bersenjata Suriah dan keluarga Presiden Bashar al-Assad”.

    Pemerintah Suriah belum menanggapi permintaan BBC untuk memberikan komentar. Namun, sebelumnya mereka membantah terlibat dalam perdagangan narkoba.

    China dan fentanyl

    Negara terakhir yang disebutkan adalah Cina. AS menuduh perusahaan-perusahaan China dan orang-orang di sana memproduksi bahan kimia yang digunakan untuk membuat fentanyl, sebuah opioid sintetis yang kuat dan seringkali mematikan.

    Para pejabat Amerika mengatakan bahan kimia dikirim ke Meksiko di mana fentanyl dibuat sebelum dikirim ke AS dan didistribusikan.

    Pemerintah China membantah, dengan mengatakan “tidak ada perdagangan ilegal fentanyl” dari China ke Amerika. Mereka menyalahkan tingginya jumlah kematian terkait pada pengguna Amerika.

    Menghentikan produksi bahan kimia ini rumit, kata Vanda Felbab-Brown karena “itu dilakukan hampir pada tingkat keluarga ketimbang hanya organisasi kriminal besar”.

    “Penyelundupan zat-zat [illegal] itu murah sehingga tidak menghasilkan uang yang sebanding dengan penyelundupan metamfetamin, yang di Asia didominasi oleh kejahatan sindikat yang serius.”

    Namun, pihak berwenang AS mengatakan mereka telah menemukan bukti perusahaan kimia China menawarkan bantuan teknis kepada kartel Meksiko dalam produksi fentanyl mereka.

    Pada April tahun lalu, sebuah pengadilan di New York mendakwa empat warga negara China (yang tidak hadir) dengan penyelundupan fentanil. Salah satu terdakwa, pengusaha Kun Jiang, ada dalam daftar buronan paling dicari dari Administrasi Penegakan Narkoba AS.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini