Kasus: pembunuhan

  • Motif pelaku pembunuhan anak perempuan di Cilincing karena utang

    Motif pelaku pembunuhan anak perempuan di Cilincing karena utang

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkap motif pelaku remaja pria MR (16) yang melakukan pembunuhan terhadap siswi sekolah dasar (SD) berinisial VI (11) ) di dalam kamar pelaku yang berada di Kampung Sepatan, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (13/10), karena utang.

    “Untuk motif pelaku ini dari hasil dari berita acara pemeriksaan karena utang,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Kamis.

    Pelaku MR, kata dia, memiliki utang dengan ibu korban VI dan merasa jengkel karena terus ditagih.

    “Pelaku merasa jengkel dan melampiaskan kekesalan kepada anak perempuan tersebut dan menyebabkan korban meninggal dunia karena lehernya dijerat pelaku menggunakan kabel charging. Itu hasil dari berita acara pemeriksaan penyidik sementara,” paparnya.

    Erick menegaskan Polres Metro Jakarta Utara berkomitmen akan menuntaskan masalah ini sampai selesai dan tuntas.

    “Kami berkomitmen untuk ungkap kasus ini secara jelas dan terang,” katanya.

    Sebelumnya, anak perempuan Sekolah Dasar (SD) berinisial VI (11) diduga dibunuh oleh remaja pria berinisial MR (16) pada salah satu kamar dalam rumah pelaku, di Kampung Sepatan RT. 018/005 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta Utara, Senin (13/10).

    “Kejadian pada Senin (13/10) sekitar pukul 18.30 WIB. Awalnya korban melintas di depan rumah pelaku, kemudian dipanggil oleh pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar, di Jakarta, Selasa (14/10).

    Petugas mengamankan barang bukti berupa kabel dan bantal yang digunakan pelaku untuk membunuh korban.

    Ia mengatakan aksi pidana ini berawal dari pelaku menjanjikan akan membelikan korban pakaian dan kemudian pelaku berpura-pura akan mengambil uang di dalam kamarnya.

    Pelaku kemudian mengajak korban ke dalam kamar yang ada di dalam rumah pelaku.

    “Di kamar pelaku itulah, kekerasan terjadi sehingga korban meninggal dunia,” kata dia.

    Pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 adalah perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena pelaku masih dalam kategori anak berhadapan dengan hukum.

    “Pelaku masih dalam pemeriksaan penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Demo Antikriminal di Peru Berujung Ricuh, 1 Orang Tewas-Puluhan Luka

    Demo Antikriminal di Peru Berujung Ricuh, 1 Orang Tewas-Puluhan Luka

    Lima

    Unjuk rasa memprotes maraknya aksi kriminal diwarnai kerusuhan dan kekerasan di Lima, ibu kota Peru, pada Rabu (15/10) waktu setempat. Sedikitnya satu orang tewas dan puluhan orang lainnya, termasuk personel kepolisian, mengalami luka-luka.

    Aksi protes kembali muncul di berbagai wilayah Peru setelah Presiden Jose Jeri, yang baru menjabat beberapa hari, gagal meredam kemarahan rakyat terhadap pemerintah, yang dipicu oleh maraknya tindak kriminal di negara tersebut.

    Unjuk rasa yang dipimpin kalangan muda ini melibatkan ribuan warga Peru, yang merasa frustrasi dengan kegagalan pemerintah mengatasi krisis kejahatan yang semakin memburuk, yang turun ke jalanan di Lima dan beberapa kota lainnya.

    Kantor Ombudsman dalam laporannya, seperti dilansir AFP, Kamis (16/10/2025), menyebut sekitar 102 orang mengalami luka-luka akibat berbagai tindak kekerasan selama unjuk rasa berlangsung. Jumlah korban tewas itu terdiri atas 24 warga sipil dan 78 polisi.

    Sejumlah demonstran, menurut koresponden AFP, berupaya menerobos pagar pembatas di sekitar gedung Kongres Peru pada malam hari. Para demonstran lainnya juga melemparkan batu dan menyalakan kembang api.

    Para polisi dengan perlengkapan antihuru-hara merespons aksi para demonstran dengan tembakan gas air mata.

    Presiden Jeri mengumumkan satu kematian dalam bentrokan saat unjuk rasa.

    “Saya menyesalkan kematian seorang warga berusia 32 tahun, Eduardo Ruiz Sanz,” kata Presiden Jeri dalam pernyataan via media sosial X, namun tanpa merinci lebih lanjut soal penyebab kematian tersebut.

    Koordinator Hak Asasi Manusia Nasional, sebuah LSM, menyebut kematian itu disebabkan oleh tembakan polisi berpakaian preman.

    Presiden Jeri juga mengatakan bahwa “unjuk rasa damai” telah disusupi oleh para penjahat yang ingin “menimbulkan kekacauan”.

    Peru telah diselimuti unjuk rasa selama berminggu-minggu, dan para anggota parlemen negara itu, pada Jumat (10/10) lalu, memutuskan untuk memakzulkan Presiden Dina Boluarte, pendahulu Presiden Jeri. Boluarte disalahkan atas lonjakan tindak kriminal dan dituduh melakukan korupsi.

    Tindak pemerasan dan pembunuhan kontrak telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari di berbagai wilayah Peru. Geng-geng kriminal seperti Los Pulpos dan Tren de Aragua dari Venezuela, yang beroperasi di Amerika Latin, menyandera orang-orang dari berbagai lapisan untuk mendapatkan uang tebusan.

    Jeri, yang menjabat sebagai presiden sementara hingga pemilu digelar pada April tahun depan, telah bersumpah untuk “menyatakan perang” terhadap kejahatan terorganisir dalam upaya meredakan protes.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • 8
                    
                        Mengenal Nusakambangan, Pulau Tempat Ammar Zoni dan Napi High Risk Dijebloskan
                        Nasional

    8 Mengenal Nusakambangan, Pulau Tempat Ammar Zoni dan Napi High Risk Dijebloskan Nasional

    Mengenal Nusakambangan, Pulau Tempat Ammar Zoni dan Napi High Risk Dijebloskan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan artis sekaligus terpidana kasus narkoba, Ammar Zoni, dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan pada Kamis (16/10/2025).
    Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) memindahkan Ammar Zoni bersama lima warga binaan yang berstatus berisiko tinggi (
    high risk
    ).
    Sebelum Ammar Zoni, Ditjen PAS juga pernah memindahkan sebanyak 1.300 narapidana kategori
    high risk
    atau berisiko tinggi ke Lapas Nusakambangan.
    Di sana, para narapidana akan diberikan pengamanan dan pembinaan super maksimum, sehingga diharapkan dapat mengubah perilaku menjadi warga binaan yang lebih baik sesuai dengan tujuan sistem pemasyarakatan.
    Banyaknya narapidana
    high risk
    atau berisiko tinggi membuat nama Lapas Nusakambangan dikenal sebagai pulau penjara untuk penjahat kelas kakap.
    Namun, di balik itu, Pulau Nusakambangan sendiri memiliki sejarah panjang hingga kini dikenal sebagai pulau penjara dengan pengamanan maksimum.
    Dok. Kumham Babel Warga binaan asal Bangka Belitung di atas kapal menuju Nusakambangan, Kamis (18/9/2025).
    Pulau Nusakambangan sendiri terletak di Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Wilayahnya Pulau Nusakambangan dikelilingi Samudra Hindia sehingga membuatnya terisolasi secara alamiah.
    Dikutip dari skripsi Muchamad Sulton berjudul Perkembangan Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap tahun 1908–1983, disebutkan bahwa Pulau Nusakambangan telah dipergunakan sebagai tempat penjara sejak tahun 1905.
    Penjara pertama yang dibangun di Nusakambangan adalah Bui Permisan pada 1908, yang berada di bagian selatan pulau.
    Hal ini membuat Bui Permisan langsung berhadapan dengan ombak besar Laut Selatan, sehingga meminimalisasi kemungkinan pelarian.
    Setelah itu, Belanda melanjutkan pembangunan beberapa penjara lain, yakni:
    Gubernur Jenderal Hindia Belanda pun mengeluarkan keputusan menjadikan Nusakambangan sebagai lokasi pemasyarakatan khusus pada 1922.
    Keputusan ini diperkuat dengan
    Staatsblad Nederlandsch-Indie
    pada 1937 Nomor 369, yang menetapkan Nusakambangan sebagai daerah tertutup, tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, maupun pertambangan.
    Lapas Nusakambangan dikenal sebagai tempat dengan pengamanan yang superketat. Pasalnya, pulau ini dijaga oleh pasukan bersenjata lengkap untuk memastikan tidak ada pelarian ataupun gangguan dari luar.
    Bahkan, terdapat sel isolasi khusus yang diperuntukkan bagi narapidana dengan tingkat risiko tinggi.
    Selain itu, masyarakat sipil dilarang keras mengakses pulau ini kecuali dengan surat izin khusus.
    Nusakambangan merupakan tempat ditahannya narapidana berisiko tinggi, seperti pelaku pembunuhan berantai, bandar narkoba internasional, dan teroris.
    Beberapa nama terkenal yang pernah ditahan di Nusakambangan adalah Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudra yang merupakan otak di balik Bom Bali.
    Selain itu, ada pula Umar Patek, terpidana kasus terorisme. Lalu, ada Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Bali Nine yang dieksekusi mati di pulau ini.
    Tak hanya pelaku kriminal kekerasan, beberapa figur terkenal lainnya, seperti Tommy Soeharto yang terlibat dalam pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita, pernah ditahan di Nusakambangan.
    Ada juga Pramoedya Ananta Toer, sastrawan yang dituding terlibat dalam Partai Komunis Indonesia (PKI), yang pernah merasakan kehidupan mencekam di balik jeruji besi Nusakambangan.
    Direktorat Jenderal Pemasyarakatan memindahkan 100 narapidana berisiko tinggi asal wilayah Sumatera Utara ke Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, Sabtu (14/6/2025)
    Terbaru, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan tengah membangun lapas baru di Pulau Nusakambangan dengan kapasitas sekitar 1.500 orang.
    Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imipas Inspektur Jenderal Polisi Mashudi menargetkan lapas yang bernama Kumbang tersebut selesai pada 31 Desember 2025.
    “Lapas ini kami bangun salah satunya untuk mengatasi padatnya lapas di Indonesia,” kata Mashudi di Nusakambangan, Kamis (3/7/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Lapas itu nantinya akan memiliki kategori pengamanan sedang (
    medium security
    ) dengan tingkat pengawasan dan keamanan yang lebih longgar dibandingkan dibandingkan lapas pengamanan kategori maksimum.
    Dalam lapas tersebut, napi menjalani program pembinaan yang bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka menjadi lebih baik serta meningkatkan kemampuan diri.
    Saat ini, terdapat 11 lapas yang telah beroperasi di Pulau Nusakambangan, dengan kapasitas sebanyak 3.088 penghuni. Sebanyak 11 lapas tersebut, yakni tiga lapas kategori pengamanan super maksimum (Lapas Batu, Lapas Karang Anyar, dan Lapas Pasir Putih), empat lapas kategori pengamanan maksimum (Lapas Besi, Lapas Ngaseman, Lapas Gladagan, dan Lapas Narkotika). Kemudian, dua lapas pengamanan medium (Lapas Permisan dan Lapas Kembang Kuning), serta dua lapas pengamanan minimum (Lapas Terbuka dan Lapas Nirbaya).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Tampang Pembunuh Ibu Hamil di Hotel Palembang, Jalan Terseok Usai Diterjang Peluru
                        Regional

    2 Tampang Pembunuh Ibu Hamil di Hotel Palembang, Jalan Terseok Usai Diterjang Peluru Regional

    Tampang Pembunuh Ibu Hamil di Hotel Palembang, Jalan Terseok Usai Diterjang Peluru
    Tim Redaksi
    PALEMBANG, KOMPAS.com
    – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan menangkap pelaku pembunuhan Anti Puspitasari (22), ibu hamil yang tewas dalam kamar hotel di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, pada Sabtu (11/10/2025).
    Penangkapan pelaku tersebut berlangsung di Kecamatan Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, pada Rabu (15/10/2025).
    Saat tiba di Polda Sumatera Selatan, Kamis (16/10/2025), pelaku terlihat berjalan terseok-seok sembari dibopong oleh anggota polisi setelah kaki sebelah kirinya ditembak petugas.
    Wajah pelaku pun terlihat meringis menahan sakit akibat luka tembak yang dialaminya.
    Ia kemudian dibawa ke tengah lokasi konferensi pers yang rencananya akan dipimpin langsung oleh Kabid Humas Polda Sumatera Selatan dan Wakapolrestabes Palembang.
    Identitas pelaku sampai saat ini belum disebutkan. Dia terlihat hanya menundukkan kepala sembari memegang kakinya.
    Pelaku diketahui adalah seorang pria yang terekam kamera CCTV hotel saat ia hendak
    check-in
    bersama Anti sebelum peristiwa berdarah tersebut terjadi.
    Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Nandang Mu’min Wijaya sebelumnya membenarkan penangkapan terhadap pelaku.
    “Alhamdulillah pelakunya sudah ditangkap oleh tim Jatanras,” kata Nandang kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).
    Namun, Nandang belum bisa membeberkan identitas pelaku lantaran masih dalam pemeriksaan.
    “Akan dikembangkan dulu, setelah pemeriksaan selesai nanti akan kami rilis,” ujarnya.
    Diberitakan sebelumnya, tim Forensik dan Laboratorium Polda Sumatera Selatan melakukan ekshumasi terhadap jenazah Anti Puspitasari (22) yang tewas dalam kamar hotel setelah
    check-in
    bersama seorang pria.
    Ekshumasi tersebut berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Petai, Kecamatan Plaju Darat, Palembang.
    Hasil ekshumasi tersebut menguatkan bahwa korban tewas dalam kondisi hamil yang diperkirakan berusia dua bulan.
    “Korban diperkirakan sedang mengandung pada trimester awal kehamilan atau sekitar dua bulan,” kata Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrie Setiawan, Selasa (14/10/2025).
    Andrie mengungkapkan, Anti tewas lantaran kehabisan oksigen setelah mulutnya disumpal.
    Selain itu, terdapat luka lebam di bagian leher yang diduga akibat kekerasan.
    “Fakta baru yang ditemukan terdapat bekas sumbatan, korban mati lemas karena ada sumbatan pada saluran pernapasan atas. Selain itu, ada bukti benda tumpul pada bagian leher korban,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Putin Mendadak Berikan Dokumen Rahasia KGB ke AS soal Pembunuhan JFK

    Putin Mendadak Berikan Dokumen Rahasia KGB ke AS soal Pembunuhan JFK

    Jakarta, CNBC Indonesia – Duta Besar Rusia untuk AS, Aleksandr Darchiev, telah menyerahkan salinan dokumen deklasifikasi era Soviet mengenai pembunuhan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy (JFK) kepada Anggota Kongres AS dari Partai Republik, Anna Paulina Luna. Penyerahan dokumen tersebut dilakukan pada Selasa (14/12/2025).

    Berdasarkan pengumuman dari Kedutaan Besar Rusia, dokumen-dokumen yang diserahkan kepada Luna, yang merupakan wakil dari Florida, adalah kompilasi arsip negara Rusia di Moskow. Kedutaan menambahkan bahwa banyak dari berkas tersebut sebenarnya sudah pernah diserahkan kepada AS oleh pejabat Soviet saat pemakaman Kennedy pada tahun 1963.

    Anggota Kongres Luna mengonfirmasi bahwa ia telah menerima salinan fisik laporan tersebut. Saat ini, timnya sedang melakukan peninjauan dan penerjemahan.

    “Saya telah menerima salinan fisik laporan tentang pembunuhan JFK dari Duta Besar Rusia. Tim ahli sedang menuju kantor saya pagi ini untuk memulai terjemahan dan peninjauan dokumen secara penuh,” tulis Luna di X.

    Luna juga mengungkapkan bahwa jurnalis Jefferson Morley ikut membantu dalam peninjauan koleksi setebal 350 halaman tersebut. Morley menyatakan bahwa mereka akan menyediakan terjemahan yang disiapkan oleh penutur bahasa Rusia yang fasih dan akan memberikan konteks mengenai dokumen, asal-usulnya, dan bagaimana isinya dibandingkan dengan tanggapan resmi Rusia terhadap pembunuhan JFK saat itu.

    Anna Paulina Luna dikenal aktif mengampanyekan dirilisnya semua informasi terkait insiden yang terjadi pada 22 November 1963 itu. Ia secara terbuka mempertanyakan apakah Lee Harvey Oswald, pria yang didakwa atas pembunuhan tersebut, adalah satu-satunya pihak yang bertanggung jawab.

    Dokumen ini menambah misteri seputar kematian JFK. KGB sendiri tercatat pernah mengumpulkan berkas mengenai Oswald, seorang mantan Marinir AS dengan pandangan pro-komunis yang pernah tinggal di Uni Soviet selama kurang lebih tiga tahun dan menikahi seorang wanita Rusia.

    Meskipun penyelidikan resmi AS menyimpulkan bahwa Oswald bertindak sendirian, berbagai teori konspirasi mengenai kematian Kennedy tetap beredar, termasuk dugaan keterlibatan CIA atau elemen pemerintah AS lainnya.

    Sebelumnya, pada 2017, mantan Presiden AS Donald Trump telah merilis 2.800 dokumen tentang kasus pembunuhan Kennedy, diikuti dengan rencana rilis tambahan 80.000 halaman pada Maret 2025.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Cabut 6 Visa Akibat Komentar di Medsos

    AS Cabut 6 Visa Akibat Komentar di Medsos

    Jakarta

    Pada Selasa (14/10), Departemen Luar Negeri AS mencabut enam visa setelah menemukan komentar di media sosial terkait pembunuhan aktivis sayap kanan, Charlie Kirk.

    Kirk tewas ditembak saat berpidato dalam sebuah acara di universitas di Utah pada September. Tersangka pelaku penembakan terancam hukuman mati jika terbukti bersalah.

    Pengumuman ini muncul bertepatan dengan pemberian penghargaan anumerta Presidential Medal of Freedom kepada Kirk oleh Presiden Donald Trump.

    Siapa saja yang visanya dicabut?

    Departemen Luar Negeri AS menyebut keenam pemegang visa tersebut berasal dari Argentina, Afrika Selatan, Meksiko, Brasil, Jerman, dan Paraguay.

    “Amerika Serikat tidak berkewajiban menampung orang asing yang mengharapkan kematian warga kami,” tulis departemen itu di platform X.

    “Mereka yang menikmati keramahan Amerika sambil merayakan pembunuhan warga kami akan segera dideportasi,” tambah pernyataan itu.

    Sejak menjabat pada Januari, pemerintahan Trump memang memperketat kebijakan imigrasi, termasuk pemeriksaan media sosial dan pencabutan ribuan visa. Pada Agustus lalu, Gedung Putih menambahkan poin terkait “aktivitas anti-Amerika” dan antisemitisme dalam proses penyaringan imigrasinya.

    Trump: Kirk ‘martir kebenaran dan kebebasan’

    Dalam acara pemberian penghargaan yang sama pada Selasa (14/10), Trump menyebut Kirk sebagai “martir bagi kebenaran dan kebebasan.”

    “Setelah pembunuhan Charlie, negara kita tidak boleh lagi menoleransi kekerasan, ekstremisme, dan teror dari sayap kiri radikal,” kata Trump.

    Trump berulang kali menuding kelompok “sayap kiri radikal” sebagai dalang pembunuhan tersebut. Pada 22 September, ia menandatangani perintah yang menetapkan gerakan Antifa sebagai organisasi teroris.

    “Kita sudah selesai dengan gerombolan marah itu, dan kita tidak akan membiarkan kota-kota kita menjadi tidak aman,” ujar Trump dalam upacara itu.

    Upacara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Argentina Javier Milei dan sejumlah tokoh media sayap kanan.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Prita Kusumaputri

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Curhatan Suami setelah Anti Puspita Sari Tewas di Hotel Palembang, sang Anak Rewel Mencari Ibunya

    Curhatan Suami setelah Anti Puspita Sari Tewas di Hotel Palembang, sang Anak Rewel Mencari Ibunya

    GELORA.CO – Pihak kepolisian masih terus memburu pelaku pemhunuhan wanita hamil muda bernama Anti Puspita Sari alias AP (22) di Hotel Lendosis, Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu (11/10/2025).

    Diduga kuat korban AP dibunuh oleh seorang pria yang bersamanya memesan kamar hotel.

    Pihak kepolisian melakukan proses ekshumasi (pembongkaran jenazah) korban AP agar mengetahui penyebab kematiannya.

    Kepedihan masih dirasakan suami korban bernama Adi Rosadi (36) yang berprofesi sebagai office boy di pusat perbelanjaan.

    Adi Rosadi bahkan tidak berani melihat jenazah istrinya ketika polisi melakukan ekshumasi jenazah yang telah dimakamkan di TPU Talang Petai.

    Tim gabungan dari Laboratorium Forensik Polda Sumsel, Dokpol Polda Sumsel, dan Inafis Polrestabes Palembang memimpin proses penggalian jenazah.

    Adi akhirnya hanya berdiri di kejauhan karena tidak sanggup melihat jenazah sang istri tercinta.

    “Saya hanya memantau dari jauh saja, saya enggak kuat melihat proses itu,” kata Adi.

    “Saat makam dibongkar saja saya sudah sedih. Bagaimana ya… saya masih teringat terus,” tambahnya.

    Adi seta keluarga besar berharap pihak kepolisian bisa menangkap pelaku pembunuhan AP.

    Tak berhenti di situ saja, Adi juga mencurahkan isi hatinya setelah ditinggal istri untuk selamanya.

    Setelah kematian AN, kehidupan keluarga yang ditinggalkan berubah drastis.

    Anak korban yang masih balita kerap menjadi rewel dan terus mencari ibunya.

    Saat ekshumasi berlangsung, suara tangisan mereka terdengar jelas, memanggil “Bunda… Bunda…”, menciptakan suasana pilu di TPU Talang Petai.

    Adi menuturkan bahwa tangisan anak membuat hati keluarga semakin hancur.

    “Anak-anak jadi rewel kalau saya enggak ada. Mereka suka nyari, manggil-manggil ‘Bunda’. Di situ saya makin sedih,” ujar Adi.

    Pernyataan Polisi dan Suami Korban

    AN, yang tengah hamil muda, ditemukan tewas di kamar sebuah penginapan setelah check-in bersama seorang pria pada Jumat (10/10/2025) sore.

    Polisi masih memburu pria yang terekam dalam rekaman CCTV saat berada bersama korban.

    Korban pertama kali ditemukan oleh seorang pegawai hotel yang hendak mengecek kamar karena sudah waktunya check-out.

    Pintu kamar terkunci, sehingga petugas harus membuka paksa.

    Usai pintu terbuka, ditemukan tubuh AN dalam kondisi mengenaskan, dengan lebam di leher dan pergelangan tangan.

    Polisi menduga korban mengalami kekerasan sebelum meninggal.

    Dari hasil pemeriksaan awal, beberapa barang milik korban hilang, termasuk sepeda motor dan ponsel.

    Motor tersebut merupakan satu-satunya kendaraan yang digunakan AN untuk bekerja sebagai seorang driver ojek online makanan.

    Motor itu juga digunakan AN untuk mengantar dan menjemput suaminya, Adi Rosadi (36) bekerja sebagai Office Boy (OB).

    “Motor dan HP istri dibawanya pergi, itu motor saya,” kata Adi.

    Rekaman CCTV menunjukkan korban datang ke penginapan sekitar pukul 16.00 WIB bersama seorang pria yang terlihat membayar kamar di kasir hotel.

    Dua jam kemudian, sekitar pukul 18.00 WIB, pria itu keluar dari kamar sendirian dengan mengunci pintu dari luar.

    Sejak saat itu, korban tidak terlihat lagi hingga ditemukan meninggal keesokan harinya.

    Kasatreskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan, membenarkan bahwa kasus ini merupakan pembunuhan yang disertai pencurian.

    “Motif masih kami dalami, termasuk apakah pelaku mengenal korban secara pribadi. Semua masih dalam proses penyelidikan,” ujar Andrie.

    Kasus pembunuhan AN masih terus diselidiki polisi.

    Identitas pelaku sudah dikantongi, dan tim penyidik tengah mengejar pria yang terekam bersama korban di penginapan.

    Semua bukti, mulai dari rekaman CCTV, hasil pemeriksaan jenazah, hingga keterangan keluarga, dijadikan dasar untuk menegakkan hukum.

  • Ledakan Guncang Pusat Perbelanjaan Ekuador, 1 Orang Tewas

    Ledakan Guncang Pusat Perbelanjaan Ekuador, 1 Orang Tewas

    Jakarta

    Satu orang tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka dalam sebuah ledakan di sebuah pusat perbelanjaan ramai di kota pelabuhan Guayaquil, Ekuador. Peristiwa ini terjadi seiring Ekuador tengah bergulat dengan lonjakan kekerasan terkait perdagangan narkoba Amerika Latin.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/10/2025), polisi mengatakan mereka masih menyelidiki penyebab ledakan pada hari Selasa (14/10) waktu setempat, yang mengguncang bisnis lokal, restoran, dan hotel di kawasan kelas menengah tersebut.

    Seorang saksi mata, Samantha Vera mengatakan kepada AFP bahwa dia hanya “beberapa meter” dari ledakan tersebut.

    “Kami lari karena takut terjadi hal lain. Kami kaget,” kata wanita berusia 40 tahun itu.

    Claudia Quimi, pemilik salon di dekat lokasi kejadian, mengatakan jendela-jendela kaca bergetar akibat “ledakan yang mengerikan.”

    Ekuador telah menjadi pusat perdagangan kokain global seiring kartel dan mafia saling bertikai untuk mendapatkan kekuasaan.

    Bulan lalu, ledakan terjadi di luar sebuah penjara di Guayaquil, beberapa hari setelah kerusuhan di penjara lain yang menewaskan 13 narapidana dan seorang penjaga di bagian lain Ekuador.

    Hingga Agustus tahun ini, lebih dari 5.200 kasus pembunuhan telah tercatat di Ekuador tahun ini saja, dan sekitar sepertiganya terjadi di Guayaquil, kota berpenduduk 2,8 juta jiwa dan pusat komersial negara tersebut.

    Lihat juga Video: Detik-detik Drone Israel Hantam Mobil di Lebanon, 2 Tewas

    (ita/ita)

  • Kronologi Remaja 16 Tahun di Jakut Bunuh Bocah SD 11 Tahun Lalu Mayatnya Dicabuli – Page 3

    Kronologi Remaja 16 Tahun di Jakut Bunuh Bocah SD 11 Tahun Lalu Mayatnya Dicabuli – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang bocah perempuan berusia 11 tahun ditemukan tewas di rumah kawasan Kampung Sawah, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Korban tewas diduga akibat dibunuh oleh seorang remaja.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno mengatakan, pihaknya menangkap terduga pelaku di Bawah umur berusia 16 tahun. Pelaku ini adalah masih tetangga yang tinggal tak jauh dari rumah korban.

    Berdasarkan pemeriksaan polisi, pembunuhan berawal dari ajakan terduga pelaku untuk membelikan baju baru korban pada Senin, 13 Oktober 2025. Korban diajak ke rumah terduga pelaku dengan alasan mengambil SIM.

    Setelah masuk ke dalam rumah, dia langsung membekap dan melilit kabel ke tubuh korban hingga korban tidak bisa bernapas.

    “Jadi korban diimingi pelaku mau dibeliin baju. Terus pelaku ngajak korban ke rumah pelaku dulu untuk mengambil SIM. Setelah korban ikut, korban langsung dibekap dan dililit kabel sehingga sesak tidak bernapas,” kata Onkoseno kepada wartawan, Rabu (15/10).

    Saat korban tidak bernyawa, terduga pelaku mencabuli korban yang sudah tidak bernyawa. “Dia membunuh korban dulu baru baru melakukan (pencabulan),” ujarnya.

  • Hamas Rilis Video Eksekusi Mati ‘Geng’ Penjahat di Jalanan Gaza

    Hamas Rilis Video Eksekusi Mati ‘Geng’ Penjahat di Jalanan Gaza

    Jakarta

    Kelompok militan Hamas merilis video yang menunjukkan para pejuangnya mengeksekusi delapan pria yang ditutup matanya, diikat, dan berlutut di jalan. Aksi Hamas ini dikecam oleh pemerhati hak asasi manusia di Palestina.

    Dilansir AFP, Rabu (15/10/2025), kelompok bersenjata Hamas sedang melancarkan kampanye melawan geng dan klan kriminal Palestina di Gaza setelah gencatan senjata dengan pasukan Israel.

    Video tersebut disiarkan Senin malam di saluran Telegram al-Aqsa TV yang dikelola Hamas dengan judul: ‘Perlawanan melaksanakan hukuman mati terhadap sejumlah kolaborator dan penjahat di Kota Gaza.’

    Gambar-gambar yang mengerikan, yang menunjukkan orang-orang bersenjata membunuh orang-orang tersebut dari jarak dekat di jalan yang ramai di hadapan kerumunan penonton. Dengan cepat video ini viral di media sosial.

    Hal ini juga memicu kecaman dari kelompok hak asasi manusia Palestina.

    Komisi Independen untuk Hak Asasi Manusia (ICHR), sebuah badan yang dibentuk oleh Otoritas Palestina pada tahun 1993, mengeluarkan pernyataan yang menuntut “diakhirinya eksekusi di luar hukum dan sewenang-wenang di Jalur Gaza”.

    “Kejadian tersebut merupakan kejahatan hukum dan moral yang membutuhkan kecaman dan pertanggungjawaban segera,” imbuhnya.

    Di Gaza, para pejabat keamanan Hamas — dan banyak penduduk yang mengatakan kepada AFP bahwa mereka menginginkan kembalinya ketertiban setelah gencatan senjata dalam perang dua tahun dengan Israel — telah mencoba membenarkan pembunuhan baru-baru ini.

    Sebuah sumber keamanan di Gaza mengatakan kepada AFP bahwa unit Hamas yang baru dibentuk, yang namanya diterjemahkan sebagai “Pasukan Penangkalan,” sedang melakukan “operasi lapangan yang berkelanjutan untuk memastikan keamanan dan stabilitas”.

    “Pesan kami jelas: Tidak akan ada tempat bagi penjahat atau mereka yang mengancam keamanan warga negara,” ujarnya.

    (lir/lir)