Kasus: pembunuhan

  • 80 Tahun Pembebasan Buchenwald, Peringatan Bahaya Ekstremisme Kanan

    80 Tahun Pembebasan Buchenwald, Peringatan Bahaya Ekstremisme Kanan

    Jakarta

    Bangunan di tengah lanskap indah bukit berhutan lebat Ettersnerg ini menyimpan sejarah kelam masa lalu Jerman. Lokasinya tidak jauh dari kota budaya Eropa 1999, Weimar, di negara bagian Thringen, timur Jerman.

    Lanskap indah di sekitar bangunan tersebut seolah menyangkal fakta, bahwa di lokasi ini di masa lalu terjadi peristiwa sangat mengerikan. Dataran tinggi di bukit ini merupakan lokasi salah satu kamp konsentrasi Nazi terbesar di Jerman. Dari tahun 1937 hingga 1945, Nazi memenjarakan ratusan ribu orang di kamp konsentrasi Buchenwald, dari lawan politik, anggota komunis, homoseksual, tahanan asing, kaum Yahudi, etnis Roma dan Sinti, Penganut Saksi Yehuwa, hingga pendeta-pendeta yang kurang disukai.

    Buchenwald di masa Nazi adalah neraka, satu dari sekian banyak neraka yang diciptakan Nazi untuk melakukan penyiksaan dan pembunuhan. Sekitar 280.000 tahanan menderita akibat sistem penyiksaaan di Buchenwald, yang mencakup kamp Ettersberg serta lebih dari 50 subkamp kecil, dekat pabrik-pabrik yang memproduksi komoditas utama di masa perang dunia kedua.

    Pada bulan April 1945 sekitar 56.000 orang, mayoritasnya Yahudi dibunuh di kamp konsentrasi Buchenwald. Hari pembebasan itu tiba saat Perang Dunia II hampir berakhir di Eropa,. Ketika tank Angkatan Darat AS mendekati kamp konsentrasi tersebut pada 11 April 1945, para tahanan yang gigih mulai memberontak dan menghentikan banyak tentara pasukan pengawal Schutzstaffel (SS) untuk melarikan diri.

    Setelah perang dunia kedua berakhir, negara bagian Thringen menjadi bagian dari wilayah Jerman yang diduduki Soviet. Soviet menggunakan bekas kamp konsentrasi Buchenwald sebagai salah satu “kamp khusus” untuk menahan para pemimpin Nazi setempat, personel polisi, atau pemilik bisnis yang sebelumnya menerapkan sistem kerja paksa. Lebih dari 7.000 orang diklaim telah meninggal di sana hingga tahun 1950.

    Jumlah penyintas yang masih hidup makin sedikit

    Setelah delapan dekade berlalu, semakin sedikit penyintas kamp konsentrasi yang selamat dari kekejaman Nazi, yang masih hidup. Meski demikian, hal-hal menyakitkan yang dihadapi para penyintas ini dapat digunakan untuk mengajarkan sejarah,supaya mencegahnya kembali terulang Metode pendidikan sejarah secara digital juga dianggap penting.

    “Sekarang mungkin masih ada 15 orang penyintas yang dapat membagikan kisah mereka – maksimal 15 orang penyintas,” kata sejarawan Jens-Christian Wagner kepada DW.

    “Setiap warga negara bertanggung jawab untuk menolak lupa,” katanya, menekankan pentingnya menentukan sikap dan berbicara lantang menentang rasisme, ekstremisme sayap kanan, dan antisemitisme.

    Wagner turut memberikan komentar terkait situasi politik saat ini. Weimar terletak Thringen dan Thringen merupakan salah satu negara bagian Jerman dengan pendukung terbanyak partai sayap kanan Alternative fr Deutschland (AfD). Dalam pemilihan umum federal bulan Februari lalu, partai ini memperoleh 38,6% suara di negara bagian ini, jauh lebih banyak dari perolehan suara AfD di negara bagian lainnya di Jerman.

    “Otoritas kanan dan gerakan sayap kanan kian menguat di seluruh dunia, termasuk di Jerman,” kata Wagner.

    “Di Thringen, kami sedang diterjang badai,” jelas Wagner menggambarkan situasi yang sangat mengkhawatirkan.

    “Untuk waktu yang lama, kami mengira orang-orang telah belajar dari era Nazi,” katanya, seraya menambahkan bahwa memori tersebut sekarang telah memudar.

    Wagner menggarisbawahi bahwa di lingkungan pendukung AfD, hal hal terkait Nazi dan kejahatannya sering dianggap remeh secara sistemis dan ideologi Nazi begitu diagung-agungkan. Ia menekankan pentingnya melawan kediktatoran Nazi untuk mempertahankan demokrasi di Jerman.

    Kerusakan dan ancaman kriminal terhadap staf peringatan Buchenwald

    Situs-situs peringatan di luar tugu peringatan Buchenwald telah dirusak beberapa kali. Pada tahun 2024, Wagner sendiri menerima ancaman langsung.

    Dia mengatakan bahwa rekan-rekannya di situs peringatan kadang-kadang khawatir tentang keselamatan pribadi mereka. “Kami tidak boleh membiarkan diri kami terintimidasi, tetapi tetap harus berhati-hati,” katanya.

    Kawasan memorial yang luas di Buchenwald mencakup beberapa situs sebagai pengingat sejarah yang kelam – krematorium tempat Nazi membakar mayat para korban, lapangan tempat abu mereka ditebarkan, lapangan parade, blok khusus anak-anak, dan “Hygiene-Institut der Waffen-SS”, tempat dimana tahanan dijadikan subjek uji coba penelitian vaksin.

    Gambar gerbang kamp dengan tulisan bernada sinis “Jedem das seine” (“Setiap orang mendapat haknya”) sering ditampilkan oleh media. Jam di menara kecil di atasnya selalu menunjukkan pukul tiga lewat seperempat: Pada pukul 15.15 tanggal 11 April 1945, neraka berakhir dan kebebasan diberikan pada semua tawanan Nazi di sini.

    Lokasi manakah di situs ini yang memiliki arti khusus bagi Jens-Christian Wagner? Setelah merenung sejenak, ia menyebut Kamp Kecil.

    Kamp kecil merupakan tempat di mana banyak orang meninggal. Awalnya, para tahanan ditempatkan di kamp ini untuk kerja paksa. Pada awal tahun 1945, sekitar 6.000 orang tewas di Kamp Kecil dalam waktu kurang dari 100 hari sebelum pembebasan seluruh kamp konsentrasi.

    Setelah tahun 1945, barak-barak yang merupakan kandang kuda segera dihancurkan. Wagner mengatakan bahwa situs Kamp Kecil ditumbuhi tanaman ketika daerah itu menjadi bagian dari Jerman Timur dan tidak begitu dikenang.

    Sekarang, fondasi telah dibuka dan sekarang terlihat jelas di tempat terbuka sebagai “situs penuh penderitaan dan kesedihan,” kata Wagner.

    Artikel ini pertama kali diterbitkan dalam Bahasa Jerman.

    Diadaptasi oleh: Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • “Pecat dan Hukum Sebratnya” KPAI Soal Brigadir Ade Kurniawan Intel Polda Jateng Bunuh Bayinya

    “Pecat dan Hukum Sebratnya” KPAI Soal Brigadir Ade Kurniawan Intel Polda Jateng Bunuh Bayinya

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Brigadir Ade Kurniawan (AK) diduga menjadi pelaku filisida atau seorang ayah yang membunuh anak kandungnya.

    Ade telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah dengan jeratan pasal pembunuhan dan perlindungan anak.

    Anggota Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Jateng ini juga  akan diseret dalam sidang kode etik profesi polri (KEPP) pada Kamis (10/4/2025). 

    Menanggapi kasus itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah meminta Polda Jateng agar memecat Brigadir AK.

    Alasan tuntutan itu karena Brigadir AK sebagai aparat telah melakukan kebiadaban yakni diduga membunuh anak kandungnya sendiri.

    “Brigadir AK harus dipecat dari kepolisian dan hukum pidananya juga harus seberat-beratnya,” papar Maryati melalui sambungan telepon kepada Tribun, Rabu (9/4/2025).

    Tak hanya memberikan sanksi, Maryati menuntut Polda Jateng agar terbuka dalam proses kasus ini.

    Terutama soal hasil  ekshumasi terhadap jasad bayi atau korban yang harus diungkap kepada publik.

    Hal itu, kata dia, penting untuk diketahui oleh publik supaya terungkap penyebab korban sampai meninggal dunia.

    Pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap proses hukum atas kasus tersebut karena korban adalah anak-anak.

    Menurutnya, kekerasan terhadap anak baik ringan, sedang hingga berat bakal diancam oleh Undang-undang Perlindungan Anak.

    “Kami tentu akan melakukan pengawasan dengan saksama terkait proses hukumannya karena korban adalah anak yang mana hukuman bagi pelaku anak adalah sangatlah berat,” jelasnya.

    Dia mengajak pula beberapa lembaga lainnya di antaranya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk mengawal kasus ini.

    Kompolnas harus mengawasi proses ini dari semua tingkatan.

    Sementara untuk LPSK bisa turun untuk mendampingi ibu dari korban.

    “Ibu korban jangan sampai luput dari aspek perlindungan karena dia juga dirugikan,” terangnya.

    Kronologi Kasus

    – Peristiwa dugaan pembunuhan bermula ketika Brigadir AK anggota Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Jawa Tengah bersama kekasihnya seorang perempuan berinisial DJP (24) dan anak hasil hubungan mereka bayi laki-laki berusia 2 bulan berinisial AN  berada di dalam mobil di kawasan Pasar Peterongan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Minggu 2 Maret 2025 siang sekira pukul 14.30 WIB.

    – DJP meminta Brigadir AK berhenti di pasar tersebut untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Sebelum turun mobil, mereka sempat berfoto bersama. DJP lantas meninggalkan anaknya bersama  Brigadir AK di dalam mobil tersebut.

    – Selepas berbelanja di pasar, DJP kembali ke dalam mobil. Dia syok melihat anaknya sudah dalam kondisi  bibir membiru dan tak sadarkan diri.

    – DJP lantas panik lalu berusaha menepuk-nepuk anaknya untuk menyadarkannya tetapi tidak ada respon.

    – Keterangan dari  Brigadir AK kepada DJP, anak mereka sempat sempat muntah dan tersedak.

    – Brigadir AK juga mengaku sempat  mengangkat tubuh anaknya lalu menepuk-tepuk punggungnya selepas itu anaknya tertidur.

    – Mereka berdua lantas membawa anaknya ke RS Roemani untuk mendapatkan pertolongan.

    – Satu hari kemudian, bayi laki-laki itu dinyatakan meninggal dunia pada Senin , 3 Maret 2025 pukul 15.00.

    – Keterangan DJP yang diperoleh dari para petugas medis  di rumah sakit tersebut menyatakan anaknya meninggal dunia karena gagal pernapasan.

    – Senin malam , 3 Maret 2025 , bayi AN  dibawa ke Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah untuk dimakamkan.  Purbalingga merupakan tempat asal Brigadir AK.

    – Selepas pemakaman anaknya, Brigadir AK menghilang tanpa kabar. DJP curiga karena Brigadir AK lost contact.

    – DJP lantas memutuskan untuk melaporkan kasus kematian anaknya ke Polda Jateng dengan laporan bernomor LP/B/38/3/2025/SPKT, Polda Jawa Tengah, Rabu 5 Maret  2025. Dia melaporkan Brigadir AK ditemani ibu kandungnya.

    – Menindaklanjuti laporan dari DJP, penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah melakukan ekshumasi atau membongkar makam bayi AN di Purbalingga pada Jumat,  7 Maret 2025.

    – Brigadir AK diamankan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng, Senin, 10 Maret 2025. Sehari kemudian, dia ditahan untuk menjalani penempatan khusus (patsus).

    – Penyidik Ditreskrimum Polda Jateng melakukan pemeriksaaan terhadap Brigadir AK. Hasilnya, mereka menaikan kasus itu dari tahap penyelidikan ke penyidikan, Selasa 11 Maret 2025.

    – Brigadir AK ditetapkan sebagai tersangka , 25 Maret 2025. (Iwn)

  • KKB Diduga Sandera Pasutri Pendulang Emas di Pedalaman Yahukimo Papua

    KKB Diduga Sandera Pasutri Pendulang Emas di Pedalaman Yahukimo Papua

     

    Liputan6.com, Jayapura – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga menyandera suami istri pendulang emas di pedalaman Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Hal itu diungkapkan Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani di Jayapura, Kamis (10/4/2025).

    “Ada dugaan pasangan suami istri, yang sering dipanggil Tuan Dusun bernama Dani dan istrinya bernama Gebi, masih disandera KKB. Pasangan suami istri ini sebelumnya bersama-sama para pendulang lain,” kata Faizal Rahmadani.

     

    Dia mengatakan selain pasutri, juga delapan orang pendulang emas lain dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya.

    Menurut dia, penyerangan terhadap para pendulang yang dilakukan KKB itu merupakan tragedi kemanusiaan.​​​​​​

    Sebelumnya, dilaporkan 11 pendulang meninggal dalam insiden yang terjadi Minggu (6/4) dan Senin (7/4) di lokasi 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

    Peristiwa pembunuhan itu dilakukan KKB yang menamakan dirinya sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

    “Korban pembunuhan tersebut mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah,” kata Faizal.

    Dia menyebutkan saat ini 35 orang korban selamat mengamankan diri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.

    “Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Tanah Papua tetap terjaga,” kata Faizal Rahmadani.

  • Pria Bunuh Pacar di Hotel Trenggalek Gegara Cemburu, Serahkan Diri ke Polisi usai Eksekusi Korban – Halaman all

    Pria Bunuh Pacar di Hotel Trenggalek Gegara Cemburu, Serahkan Diri ke Polisi usai Eksekusi Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –Seorang pria berinisial SE (41) asal Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, ditangkap setelah membunuh pacarnya, YN (34), di Hotel Bukit Jaas Permai, Kelurahan Tamanan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (9/4/2025).

    Kejadian ini dipicu oleh rasa cemburu pelaku yang merasa tidak nyaman dengan komunikasi korban dengan mantan pacarnya.

    Kejadian bermula ketika pelaku dan korban yang merupakan warga Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, menginap di hotel pada pukul 08.00 WIB.

    Pertengkaran terjadi setelah pelaku cemburu melihat korban masih berkomunikasi dengan mantan pacarnya.

    Dalam kondisi emosi yang memuncak, pelaku diduga menganiaya korban menggunakan palu, mengakibatkan pendarahan hebat di kepala YN.

    “Sebelum terjadi pembunuhan, sempat terjadi pertengkaran sebelum akhirnya terjadi kekerasan hingga akhirnya korban meninggal dunia,” kata Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro kepada SURYAMALANG.COM, Rabu.

    Setelah melakukan tindakan keji tersebut, SE langsung menyerahkan diri ke Polres Trenggalek.

    Pihak kepolisian kemudian melakukan evakuasi jenazah korban yang kini masih dalam proses autopsi di RSUD dr Soedomo Trenggalek.

    Dari lokasi kejadian, penyidik mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk barang pribadi milik korban dan pelaku, serta bantal dan seprai yang berlumuran darah.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mayat Wanita Membusuk di Sumur Deli Serdang, Diduga Dibunuh Pacar

    Mayat Wanita Membusuk di Sumur Deli Serdang, Diduga Dibunuh Pacar

    Jakarta

    Penemuan mayat perempuan Santi Mataniari (33) dengan kondisi sudah membusuk dan telah menjadi tulang belulang menghebohkan warga di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Polisi menyebut korban diduga dibunuh oleh pacarnya Freddi Erikson Sagala (35).

    “(Motifnya) cemburu karena cinta, (korban) ini kan karyawan di satu tempat, diduga ada orang ketiga,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan saat konferensi pers di lokasi penemuan mayat korban di salah satu perumahan di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, seperti dilansir detikSumut, Rabu (9/4/2025).

    Gidion menjelaskan bahwa pembunuhan itu terjadi di rumah tersebut, Rabu (30/10/2024) sekira pukul 19.30 WIB. Korban dan pelaku tinggal bersama di rumah tersebut sejak dua bulan sebelum pembunuhan itu.

    Pada saat kejadian, korban tengah mencuci pakaian di kamar mandi. Lalu, pelaku datang ke rumah dan terjadi cekcok antara keduanya.

    Kemudian, muncul niat pelaku untuk menghabisi nyawa korban saat itu. Alhasil, pelaku mendekati korban dan langsung memiting leher korban selama lima menit hingga korban tak sadarkan diri. Lalu, pelaku mengangkat tubuh korban dan membuangnya ke sumur yang berada di belakang rumah mereka.

    “Kemudian dibuang ke sumur di belakang rumah. Lalu tersangka menutupi perbuatannya dengan menutup sumur dengan seng, terpal, lalu dikasih batu,” jelasnya.

    Baca selengkapnya di sini

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 11 Mayat Ditemukan di Meksiko Selatan, Diduga Korban Pembunuhan

    11 Mayat Ditemukan di Meksiko Selatan, Diduga Korban Pembunuhan

    Jakarta

    Sebanyak 11 mayat ditemukan di negara bagian Guerrero di Meksiko selatan. Mayat tersebut diduga korban pembunuhan antara geng-geng di wilayah tersebut.

    Dilansir AFP, Rabu (9/4/2025), Jaksa mengatakan mayat-mayat itu ditemukan Selasa malam di kotamadya Tecoanapa. Sementara media lokal melaporkan pembunuhan itu terjadi selama bentrokan antara geng-geng kejahatan terorganisir yang bersaing.

    Guerrero, yang terletak di pantai Pasifik selatan Meksiko, adalah satu dari enam dari 32 negara bagian yang menyumbang hampir setengah dari pembunuhan di Meksiko. Sebagian besar terkait dengan perdagangan narkoba.

    Pada bulan Oktober, wali kota ibu kota negara bagian Chilpancingo dipenggal hanya beberapa hari setelah menjabat.

    Guerrero juga merupakan rumah bagi resor pantai populer seperti Acapulco dan Zihuatanejo.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wanita Pegawai Toko di Deli Serdang Dibunuh Kekasih Hingga Jasad Dibuang Ke Sumur, Motifnya Cemburu – Halaman all

    Wanita Pegawai Toko di Deli Serdang Dibunuh Kekasih Hingga Jasad Dibuang Ke Sumur, Motifnya Cemburu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG – Santi Matanari, wanita usia 33 tahun tewas dibunuh pacarnya Freddi Erikson Sagala (35) di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

    Kasus pembunuhan terungkap setelah jasad korban ditemukan warga berada di dalam sumur.

    Hingga akhirnya kejahatan Freddi pun terbongkar.

    Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan pelaku Freddi berpacaran dengan korban selama empat tahun.

    Pelaku dan korban tinggal bersama pada September 2024 lalu dan mengontrak sebuah rumah di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.

    Pelaku membunuh korban pada 30 Oktober 2024.

    Adapun kronologis kejadian, sekitar pukul 19.00 WIB, korban sedang mencuci pakaian di kamar mandi.

    Kemudian terjadi cekcok mulut antara pelaku dengan korban.

    Setelah cekcok timbul niat tersangka untuk membunuh korban.

    Kemudian pelaku mendekati korban dari arah belakang.

    Pelaku langsung memiting leher korban dengan mengunakan tangan sebelah kanan sekitar 5 menit hingga korban meninggal dunia.

    Kemudian setelah korban tewas, pelaku membuang mayatnya ke sumur.

    “Pelaku memasukkan kepala korban terlebih dahulu ke dalam sumur dan kemudian menjatuhkan tubuh korban. Setelah itu pelaku menutup sumur tersebut dengan mengunakan terpal plastik, seng, dan mengganjalnya dengan dua buah batu,” kata Gidion saat menggelar paparan di TKP, Rabu (9/4/2025).

    Dua hari kemudian, pelaku meninggalkan rumah kontrakan tepatnya pada 1 November 2024 dan membawa harta benda milik korban

    “Mengambil barang-barang korban, uang korban Rp 100 ribu, KTP, satu unit HP dan satu unit Sepeda motor Honda Vario berplat BK 3056 AII warna hitam,” katanya.

    Freddi kemudian mengadaikan sepeda motor milik korban di Sentral Gadai yang berada di Padang Bulan sebesar Rp 2 juta dan setelah itu pelaku pergi ke ke Balige.

    Sementara itu, mayat korban ditemukan warga calon pemilik kontrak baru di dalam sumur pada (31/12/2024).

    “Setelah diperiksa ternyata menemukan sebuah rambut, kondisi korban sangat rusak sehingga satu-satunya cara mengidentifikasi korban dengan cara saintifik dengan menggunakan metode DNA,” katanya.

    Setelah identitas korban terungkap, akhirnya polisi pun menangkap Freddi.

    Freddi ditangkap di wilayah Medan Denai pada Minggu (6/4/2025) sekira pukul 19.00 WIB.

    Selanjutnya pelaku diproses dalam penahanan di Polsek Medan Sunggal.

    Cemburu Korban Dekat Dengan Bos Toko

    Freddi tega menghabisi nyawa kekasihnya karena dipicu rasa cemburu.

    Ia mengaku sempat mengirim pesan melalui whatsApp kepada korban.

    “Kubilang sama Santi (korban) tidak usah bekerja lagi. Ku bilang si bos di tempat kerja mengancamku dan keluargaku. Bos bilang mau diusir kami dari pajak dan mau dibunuh kami semua. Ku bilang lah sama dia nggak usah jualan lagi biar abang saja yang kerja,” kata Freddi saat diwawancarai, Rabu (9/4/2025).

    Korban yang membaca pesan whatsApp dari pelaku kemudian mengirimkan balasan.

    “Dibalas chatingan saya, biarkan aja mati kalian semua,” kata Freddi.

    Freddi mengaku sering melihat Santi bersama dengan bos di tempat kerja.

    “Katanya tidak ada hubungan, tetapi setiap saya lewat tempat kerja Santi, saya melihat Santi kayak pacaran dengan bos,”ujarnya 

    Pelaku mengaku cemburu dengan kedekatan korban dan bos di tempat kerjanya.

    Korban diketahui bekerja di satu toko sandal dan pelaku merasa cemburu melihat korban setiap hari bermesraan dengan bosnya di toko.

    Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, subsider Pasal 338 dan Pasal 365 Ayat (3), dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

    (Tribunmedan.com/ Haikal Faried Hermawan)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Freddi Sagala Ngaku Cemburu Lihat Santi Dekat dengan Bosnya, Bunuh Korban dan Buang Mayat ke Sumur

  • Jumlah ‘Hukuman Mati’ Melonjak di Arab Saudi, Naik Dua Kali Lipat

    Jumlah ‘Hukuman Mati’ Melonjak di Arab Saudi, Naik Dua Kali Lipat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laporan terbaru Amnesty International menyebut jumlah eksekusi di Arab Saudi meningkat dua kali lipat pada tahun 2024, terbanyak di Timur Tengah. Kelompok hak asasi manusia tersebut mengatakan tren ini berlanjut hingga tahun 2025.

    Amnesty International menyebut eksekusi ‘hukuman mati’ yang tercatat di kerajaan itu meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2023, sebagian besar untuk pelanggaran terorisme dan narkoba.

    “Pemerintah Saudi terus menggunakan hukuman mati sebagai senjata untuk membungkam perbedaan pendapat politik dan menghukum warga negara dari minoritas Syiah di negara itu yang mendukung protes ‘anti-pemerintah’ antara tahun 2011 dan 2013,” demikian laporan Amnesty International, seperti dikutip Newsweek pada Rabu (9/4/2025).

    Arab Saudi melaksanakan sedikitnya 345 eksekusi hukuman mati pada tahun 2024, dibandingkan dengan 172 pada tahun sebelumnya, menandai jumlah tertinggi yang tercatat oleh kelompok pemantau dalam satu tahun tertentu.

    Hanya dua negara yang mengeksekusi lebih banyak orang adalah China dan Iran. Dikatakan Iran telah mengeksekusi sedikitnya 972 orang dan China diyakini telah mengeksekusi ribuan orang, tetapi tidak menyebutkan angka pastinya.

    Negara-negara Timur Tengah lainnya termasuk Irak, Yaman, dan Mesir juga mengalami peningkatan jumlah eksekusi, menurut laporan Amnesty. Laporan itu mencatat peningkatan sebesar 32% dari tahun 2023, menjadikan tahun 2024 sebagai angka tahunan tertinggi sejak tahun 2015. Di Irak, eksekusi hampir meningkat empat kali lipat dalam setahun.

    Di bawah tekanan atas hak asasi manusia, Putra Mahkota Saudi Mohamed bin Salman (MbS) telah berjanji untuk mengurangi penggunaan hukuman mati sebagai bagian dari reformasinya terhadap pemerintahan Islam garis keras selama puluhan tahun.

    Pemantau hak asasi manusia mengatakan mereka khawatir tren eksekusi akan terus berlanjut hingga 2025, dengan Saudi Press Agency melaporkan pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri yang mengonfirmasi eksekusi telah dilakukan baru-baru ini pada Senin. Ini termasuk warga negara Saudi tetapi juga orang asing dengan tuduhan pembunuhan, perdagangan narkoba, dan terorisme.

    Para pengamat memperkirakan bahwa lebih dari 60 orang telah dieksekusi oleh otoritas Saudi sejak awal tahun, menurut Taha Al-Hajji, direktur hukum Organisasi Hak Asasi Manusia Saudi Eropa yang berpusat di London.

    Sebagian besar eksekusi di Arab Saudi dilakukan dengan pemenggalan kepala, dengan tuduhan mulai dari pembunuhan hingga terorisme tetapi juga untuk kejahatan tanpa kekerasan seperti penyelundupan narkoba.

    Para kritikus telah lama menuduh pengadilan Saudi mengandalkan pengakuan yang diperoleh melalui penyiksaan dan menolak akses terdakwa ke perwakilan hukum, selain melaksanakan hukuman mati terhadap anak di bawah umur dan pembangkang politik.

    Pada Maret, pemerintah Saudi memberikan “undangan terbuka” bagi para pembangkang di luar negeri untuk kembali ke kerajaan dengan janji bahwa mereka tidak akan dituntut, yang mengundang skeptisisme dari para pembela hak asasi manusia.

    Ketegangan AS-Saudi meningkat pada tahun 2018 setelah jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul. Intelijen AS kemudian menyimpulkan bahwa MbS menyetujui pembunuhan tersebut-tuduhan yang dibantah oleh Arab Saudi.

    Presiden AS Donald Trump memandang putra mahkota sebagai sekutu utama Timur Tengah dan telah memprioritaskan hubungan AS-Saudi yang kuat selama masa jabatan pertama dan keduanya.

    (haa/haa)

  • Satgas Damai Cartenz Benarkan KKB Bunuh Pendulang Emas di Yahukimo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 April 2025

    Satgas Damai Cartenz Benarkan KKB Bunuh Pendulang Emas di Yahukimo Regional 9 April 2025

    Satgas Damai Cartenz Benarkan KKB Bunuh Pendulang Emas di Yahukimo
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz akhirnya membenarkan terkait pembunuhan para pendulang emas oleh
    Kelompok Kriminal Bersenjata
    (
    KKB
    ) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
    Dari data yang dihimpun
    Kompas.com
    , peristiwa penyerangan oleh KKB ini terjadi pada Minggu (6/3/2025).
    Akibatnya, ada beberapa orang pendulang tewas di lokasi pendulangan emas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka dan melarikan diri.
    Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2025 Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani membenarkan adanya informasi penyerangan yang dilakukan KKB kepada para pendulang emas di Kabupaten Yahukimo.
    “Sudah ada beberapa saksi korban yang telah berhasil dihubungi dan mengkonfirmasi kabar tersebut,” ungkapnya kepada wartawan di Mapolda Papua, Rabu (9/4/2025).
    Mengenai jumlah korban yang tewas, jenderal bintang satu itu menyampaikan, pihaknya belum dapat memastikannya, karena saat ini anggota Satgas Damai Cartenz masih menuju ke lokasi kejadian.
    “Kepastian tentang kejadian itu didapat dari saksi korban, kita sudah berhubungan dengan saksi korban yang ada di Mabul, dia dari TKP sudah ada di Mabul,” jelasnya.
    “Saya juga sudah berkomunikasi langsung dan dia membenarkan ada kejadian tersebut,” ungkapnya menambahkan.
    Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua ini mengatakan, lokasi kejadian berada di Wilayah Korowai yang jaraknya cukup jauh dari Distrik Dekai yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Yahukimo.
    “Dari Dekai jarak ke lokasi sekitar 50 kilometer,” kata Faizal. 
    Sebelumnya, Komandan Distrik Militer 1715/Yahukimo Letnan Kolonel Inf Tommy Yudistyo membenarkan bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap para pendulang emas di wilayah perbatasan Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat pada Minggu (6/4/2025). 
    “Untuk jumlah korban kurang lebih 11 orang,” ungkapnya saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (9/4/2025).
    Meskipun demikian, Tommy belum memastikan secara pasti jumlah korban yang meninggal dunia akibat penyerangan tersebut.
    “Belum dipastikan, sebab belum ada aparat keamanan yang ada di lokasi kejadian,” ungkapnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perempuan asal Ponorogo Tewas Dibunuh Kekasihnya di Kamar Hotel Trenggalek
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 April 2025

    Perempuan asal Ponorogo Tewas Dibunuh Kekasihnya di Kamar Hotel Trenggalek Surabaya 9 April 2025

    Perempuan asal Ponorogo Tewas Dibunuh Kekasihnya di Kamar Hotel Trenggalek
    Tim Redaksi
    TRENGGALEK, KOMPAS.com
    – Seorang perempuan menjadi korban pembunuhan di salah satu kamar hotel Di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Pelaku menyerahkan diri ke Polisi, setelah menghabisi nyawa korban secara keji, Rabu (09/04/2025).
    “Benar telah terjadi
    kasus pembunuhan
    di kamar 723 hotel Jaas Permai,” ujar Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Eko Widiantoro di lokasi kejadian, Rabu (09/04/2025).
    Diketahui, korban berinisial YL (24) warga Desa Pangkal Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. Sedangkan pelaku berinisial SE (40) warga Desa Kamulan Kecamatan Durenan Trenggalek.
    Pelaku menghabisi nyawa korban diperkirakan antara pukul 11.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, Rabu (09/04/2025).
    Awalnya, pelaku pesan kamar hotel yang berada di Jalan Mayjen Sungkono Trenggalek sekitar pukul 07.30 WIB, Rabu (09/04/2025). Kemudian sekitar 09.00 WIB korban menyusul pelaku ke kamar hotel.
    “Sebelum pembunuhan, terjadi pertengkaran antara pelaku dengan korban,” ujar Eko.
    Di dalam kamar hotel terjadi pertengkaran antara korban dan pelaku, hingga akhirnya terjadi pembunuhan.
    Setelah membunuh korban, pelaku keluar kamar hotel sekitar pukul 12.00 WIB dan menyerahkan diri ke Kantor Polres Trenggalek.
    “Pelaku SE menyerahkan diri ke Kantor Polres Trenggalek,” ungkap Eko.
    Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku tega membunuh kekasihnya sendiri lantaran cemburu.
    Korban menghabisi nyawa korban dengan cara dipukul berkali-kali menggunakan martil di bagian kepala.
    “Pelaku kecewa dengan korban, lantaran korban akhir-akhir ini sulit diajak bertemu, dan seringkali menjalin komunikasi dengan mantan suaminya,” ungkap Eko.
    Atas kejadian tersebut, tim Inafis Satreskrim Polres Trenggalek melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
    Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa martil, alat untuk menghabisi nyawa korban, serta barang bukti lain yang ada kaitannya dengan kasus pembunuhan tersebut.
    “Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo Trenggalek, untuk menjalani autopsi,” ungkap Eko.
    Diketahui, korban tewas akibat pukulan benda keras. Korban mengalami luka parah di bagian kepala.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.