Kasus: pembunuhan

  • Remaja AS Curi Uang & Bunuh Orang Tua Buat Gulingkan Trump

    Remaja AS Curi Uang & Bunuh Orang Tua Buat Gulingkan Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia — Nikita Casap, seorang remaja di Wisconsin, Amerika Serikat (AS) membunuh kedua orang tuanya dan mencuri properti senilai lebih dari US$10.000 dan penyalahgunaan identitas untuk mendapatkan uang.

    Menurut otoritas Waukesha County pembunuhan dan pencurian itu dilakukan Casap untuk melancarkan rencana membunuh Presiden AS Donald Trump.

    Adapun mengutip ABC News, Minggu (13/4/2025), ayah tiri remaja itu, Donald Mayer, 51 tahun, dan ibunya, Tatiana Casap, 35 tahun, ditemukan tewas di dalam rumah mereka oleh Departemen Sheriff Waukesha County pada tanggal 1 Maret, menurut siaran pers dari departemen tersebut.

    Departemen sheriff mengeluarkan surat perintah penggeledahan dan mengatakan mereka menemukan materi di ponsel remaja tersebut terkait dengan “The Order of Nine Angles,” yang merupakan “jaringan individu yang memegang pandangan ekstremis bermotivasi rasial Nazi baru,” menurut para penyelidik.

    Biro Investigasi Federal meninjau dokumen yang diduga ditulis oleh remaja tersebut, yang menyerukan pembunuhan Trump dan dimulainya revolusi untuk “menyelamatkan ras kulit putih,” menurut dokumen pengadilan federal.

    Selain itu juga ditemukan tulisan yang diduga menunjukkan gambar Adolf Hitler dengan teks berikut: “HAIL HITLER HAIL THE WHITE RACE HAIL VICTORY,” menurut dokumen pengadilan.

    “Dia berhubungan dengan pihak lain tentang rencananya untuk membunuh Presiden dan menggulingkan pemerintah Amerika Serikat. Dan dia membayar, setidaknya sebagian, sebuah pesawat nirawak dan bahan peledak untuk digunakan sebagai senjata pemusnah massal untuk melakukan serangan,” kata penyelidik dalam pernyataan tertulis federal.

    “Pihak lain, yang dihubungi Casap, tampaknya mengetahui rencana dan tindakannya dan telah memberikan bantuan kepada Casap dalam melaksanakannya,” menurut surat pernyataan itu.

    Casap hadir di pengadilan pada tanggal 9 April untuk sidang pendahuluan atas tuduhan negara bagiannya. Ia belum mengajukan pembelaan dan masih dalam tahanan. Sidang pengadilan berikutnya adalah untuk dakwaan pada tanggal 7 Mei, menurut berkas pengadilan Waukesha County.

    (mkh/mkh)

  • 12 Identitas Jenazah Pendulang Emas, Korban Pembantaian KKB di Yakuhimo Papua
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 April 2025

    12 Identitas Jenazah Pendulang Emas, Korban Pembantaian KKB di Yakuhimo Papua Regional 13 April 2025

    12 Identitas Jenazah Pendulang Emas, Korban Pembantaian KKB di Yakuhimo Papua
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 12
    jenazah pendulang emas
    yang menjadi korban pembantaian oleh
    Kelompok Kriminal Bersenjata
    (KKB) telah diidentifikasi oleh Tim Dokkes, DVI Polri, Rumah Sakit Bhayangkara, dan RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
    Berikut identitas 12 jenazah pendulang emas tersebut:
    Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa 12 jenazah tersebut telah dievakuasi dan diidentifikasi.
    “Dari 12 jenazah ini telah diidentifikasi oleh Tim Dokkes, DVI Polri, dan RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, identitasnya masing-masing korban,” jelas Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu (13/4/2025).
    Faizal menjelaskan bahwa jenazah para pendulang emas ditemukan di beberapa lokasi penambangan rakyat di Kabupaten Yahukimo.
    “Jenazah ini ditemukan di lokasi penambangan seperti Tanjung Pamali, Kampung Bingki, Camp 22, Muara Kum, Area 33, Kabupaten Yahukimo, dan lokasi penambangan di Kabupaten Pegunungan Bintang,” ungkapnya.
    Faizal menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan proses evakuasi dan mengejar para pelaku.
    “Kami tidak akan berhenti bekerja semaksimal mungkin. Pelaku akan kami kejar dan ditindak tegas sesuai hukum terhadap perbuatan mereka terhadap para pendulang emas yang merupakan warga sipil,” tegasnya.
    Sebelumnya, proses evakuasi terhadap jenazah pendulang emas ini telah dilakukan sejak Kamis (10/4/2025) hingga Minggu (13/4/2025).
    Tragedi pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Remaja AS Pemuja Hitler Sudah Siapkan Drone-Peledak untuk Bunuh Trump

    Remaja AS Pemuja Hitler Sudah Siapkan Drone-Peledak untuk Bunuh Trump

    Wisconsin

    Seorang remaja di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), ditangkap karena membunuh orang tuanya untuk mendapat uang dan kebebasan membunuh Presiden AS Donald Trump serta menggulingkan pemerintah. Remaja bernama Nikita Casap (17) itu disebut telah menyiapkan drone dan bahan peledak untuk membunuh Trump.

    Dilansir ABC News, Minggu (13/4/2025), Casap ditangkap pada Maret lalu. Dia didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan dua tuduhan menyembunyikan mayat.

    Remaja tersebut diduga membunuh ayah tirinya, Donald Mayer (51), dan ibunya, Tatiana Casap (35). Kedua korban ditemukan tewas di dalam rumah mereka oleh Departemen Sheriff Waukesha County pada 1 Maret.

    Otoritas Waukesha County juga menyebut ada dakwaan lain, termasuk pencurian properti senilai lebih dari USD 10.000 (sekitar Rp 168 juta) dan penyalahgunaan identitas untuk mendapatkan uang. Dokumen pengadilan menunjukkan para penyidik sedang menyelidiki dakwaan federal, termasuk konspirasi pembunuhan presiden AS dan penggunaan senjata pemusnah massal.

    “Dia berhubungan dengan pihak lain tentang rencananya untuk membunuh Presiden dan menggulingkan pemerintah Amerika Serikat. Dan dia membayar, setidaknya sebagian, sebuah pesawat nirawak dan bahan peledak untuk digunakan sebagai senjata pemusnah massal untuk melakukan serangan,” kata penyelidik dalam pernyataan tertulis federal.

    “Pihak lain, yang dihubungi Casap, tampaknya mengetahui rencana dan tindakannya dan telah memberikan bantuan kepada Casap dalam melaksanakannya,” menurut surat pernyataan itu.

    Departemen sheriff telah menemukan materi di ponsel remaja tersebut yang terkait dengan ‘The Order of Nine Angles’ atau jaringan individu dengan pandangan ekstremis bermotivasi rasial Nazi baru. Biro Investigasi Federal juga meninjau dokumen yang isinya menyerukan pembunuhan Trump dan dimulainya revolusi untuk ‘menyelamatkan ras kulit putih’.

    Casap hadir di pengadilan pada 9 April untuk sidang pendahuluan atas tuduhan negara bagiannya. Dia belum mengajukan pembelaan dan masih dalam tahanan. Sidang pengadilan berikutnya adalah untuk dakwaan pada tanggal 7 Mei.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Komnas HAM Awasi Kasus Pembunuhan Juwita di Banjarbaru – Halaman all

    Komnas HAM Awasi Kasus Pembunuhan Juwita di Banjarbaru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberikan perhatian serius terhadap kasus pembunuhan Juwita, seorang jurnalis yang ditemukan tewas di Banjarbaru.

    Uli Parulian, Komisioner Komnas HAM RI, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan pemantauan dan pengumpulan informasi terkait kasus tersebut.

    Komnas HAM telah meminta keterangan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kalimantan Selatan, pengacara keluarga korban, serta Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ).

    Rekomendasi untuk Penegakan Hukum

    Uli juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang transparan dalam kasus ini.

    “Kami telah merekomendasikan kepada pihak yang menangani kasus ini agar penegakan hukum dilakukan secara adil dan transparan,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa metode ilmiah dalam penyelidikan, perlindungan saksi dan korban, serta pemulihan hak-hak korban dan keluarganya harus menjadi fokus utama.

    Pazri, kuasa hukum keluarga Juwita, mengungkapkan bahwa mereka telah mengirimkan sejumlah data dan temuan kepada Komnas HAM.

    “Data-data dan temuan yang kami dapat sudah kami sampaikan kepada Wakil Ketua Komnas HAM beserta tim investigasi,” jelas Pazri.

    Ia juga menekankan bahwa Komnas HAM memberikan perhatian yang besar terhadap kasus ini, dan berharap dapat mengungkap berbagai kejanggalan yang ada, termasuk kemungkinan adanya pelaku lain.

    Dengan perhatian dari Komnas HAM, diharapkan kasus pembunuhan Juwita dapat diungkap secara tuntas dan transparan, demi keadilan bagi korban dan keluarganya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Pembunuhan Juwita Jurnalis di Banjarbaru dalam Pantauan Serius Komnas HAM RI, Ini Rekomendasinya

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(BanjarmasinPost.co.id, Stanislaus Sene/Rizki Fadillah/Frans Rumbon)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Remaja AS Pemuja Hitler Bunuh Orang Tua demi Modal Habisi Trump

    Remaja AS Pemuja Hitler Bunuh Orang Tua demi Modal Habisi Trump

    Wisconsin

    Seorang remaja di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), diduga membunuh orang tuanya untuk mendapat sumber daya keuangan dan kebebasan demi membunuh Presiden Donald Trump serta menggulingkan pemerintah AS. Remaja bernama Nikita Casap (17) itu juga menulis pujian terhadap mantan pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

    Dilansir ABC News, Minggu (13/4/2025), Casap ditangkap pada Maret lalu dan didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama serta dua tuduhan menyembunyikan mayat. Otoritas Waukesha County juga menyebut ada dakwaan lain, termasuk pencurian properti senilai lebih dari USD 10.000 (sekitar Rp 168 juta) dan penyalahgunaan identitas untuk mendapatkan uang.

    Dokumen pengadilan menunjukkan para penyidik sedang menyelidiki dakwaan federal, termasuk konspirasi pembunuhan presiden dan penggunaan senjata pemusnah massal. Ayah tiri remaja tersebut, Donald Mayer (51) dan ibunya, Tatiana Casap (35), ditemukan tewas di dalam rumah mereka oleh Departemen Sheriff Waukesha County pada 1 Maret.

    Departemen sheriff mengeluarkan surat perintah penggeledahan dan mengatakan mereka menemukan materi di ponsel remaja tersebut terkait dengan ‘The Order of Nine Angles’ yang merupakan jaringan individu dengan pandangan ekstremis bermotivasi rasial Nazi baru.

    Biro Investigasi Federal meninjau dokumen yang diduga ditulis oleh remaja tersebut. Isinya menyerukan pembunuhan Trump dan dimulainya revolusi untuk ‘menyelamatkan ras kulit putih’.

    Dokumen pengadilan juga mengungkap ada tulisan yang diduga menunjukkan gambar Adolf Hitler dengan teks berikut ‘HAIL HITLER HAIL THE WHITE RACE HAIL VICTORY’.

    “Dia berhubungan dengan pihak lain tentang rencananya untuk membunuh Presiden dan menggulingkan pemerintah Amerika Serikat. Dan dia membayar, setidaknya sebagian, sebuah pesawat nirawak dan bahan peledak untuk digunakan sebagai senjata pemusnah massal untuk melakukan serangan,” kata penyelidik dalam pernyataan tertulis federal.

    Casap hadir di pengadilan pada 9 April untuk sidang pendahuluan atas tuduhan negara bagiannya. Dia belum mengajukan pembelaan dan masih dalam tahanan. Sidang pengadilan berikutnya adalah untuk dakwaan pada tanggal 7 Mei.

    Lihat juga video: Anak Bunuh Ayah-Ibu di Jambi, Motifnya Bisikan Gaib

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Profil M Arif Nuryanta, Ketua PN Jaksel yang Memutus Bebas Dua Polisi Tragedi KM 50

    Profil M Arif Nuryanta, Ketua PN Jaksel yang Memutus Bebas Dua Polisi Tragedi KM 50

    loading…

    Ketua PN Jakarta Selatan Muhammad Arif Nuryanta ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan suap dalam putusan perkara Pemberian Fasilitas Ekspor CPO dan turunannya pada Industri Kelapa Sawit pada periode Januari 2021-Maret 2022. FOTO/PN JAKARTA SELATAN

    JAKARTA – Profil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) Muhammad Arif Nuryanta dapat diketahui dalam artikel berikut ini. Arif Nuryanta bersama tiga orang lain telah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan suap dalam putusan perkara Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada Industri Kelapa Sawit pada periode Januari 2021-Maret 2022.

    Penetapan Arif Nuryanta bersama pengacara korporasi Marcella Santoso, Panitera Muda PN Jakut Wahyu Gunawan, dan orang berinisial AR sebagai tersangka diumumkan oleh Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Abdul Qohar dalam konferensi pers, Sabtu (12/4/2025).

    “Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap WG, MS, AR, dan MAN pada hari ini Sabtu, 12 April 2025 penyidik Kejaksaan Agung menetapkan 4 orang tersebut sebagai tersangka,” kata Abdul Qohar di Kejagung, Jakarta.

    Untuk diketahui, kasus dugaan suap terjadi ketika Arif Nuryanta menjabat Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kasus ini diusut oleh Kejagung usai menelaah putusan yang melepaskan terdakwa PT Wilmar Group, Permata Hijau Group, Musim Mas Group dari segala tuntutan. Dalam putusannya pandangan majelis hakim, perbuatan para terdakwa bukanlah merupakan suatu tindak pidana (ontslag van alle recht vervolging).

    Atas penetapan status tersangka ini, kata dia, penyidik langsung menahan keempat tersangka di tempat yang berbeda yakni Rumah Tahanan Kelas 1 Cabang KPK hingga Rumah Tahanan Salemba Cabang Kejari Jakarta Selatan.

    “Kemudian terhadap keempat tersangka yang sudah ditetapkan malam ini dilakukan penahanan 20 hari ke depan terhitung mulai hari ini,” ujarnya.

    Profil Muhammad Arif NuryantaUntuk diketahui, Muhammad Arif Nuryanta saat menjabat sebagai Ketua PN Jakarta Selatan sejak Kamis, 7 November 2024. Mantan Wakil Ketua PN Jakarta Pusat itu menggantikan Saut Maruli Tua Pasaribu yang dipromosikan menjadi Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Medan.

    Pria kelahiran Bangkinang, Riau itu telah menempati sejumlah jabatan penting sejak berkarier di lingkungan peradilan. Antara lain PN Karawang, Wakil Ketua PN Bangkinang, Ketua PN Tebing Tinggi, dan Ketua PN Purwokerto.

    Sebagai seorang hakim, Arif Nuryanta telah menangani banyak kasus yang menyita perhatian masyarakat, salah satunya unlawful killing (pembunuhan di luar hukum) terhadap Anggota Front Pembela Islam (FPI). Bersama dua hakim anggota yakni Anry Widyo Laksono dan Elfian, Arif menvonis lepas 2 terdakwa polisi penembak laskar FPI yakni Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda Yusmin Ohorella.

  • 11 Jenazah Pendulang Emas yang Dibunuh KKB Ditemukan di 5 Tempat Berbeda

    11 Jenazah Pendulang Emas yang Dibunuh KKB Ditemukan di 5 Tempat Berbeda

    loading…

    Sebelas jenazah pendulang emas korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan telah ditemukan seluruhnya di lima lokasi berbeda. FOTO/IST

    JAKARTA – Sebelas jenazah pendulang emas korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan telah ditemukan seluruhnya di lima lokasi berbeda. Tim Disaster Victim Identification (DVI) selesai melakukan otopsi terhadap tiga jenazah yang telah dievakuasi.

    Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen. Pol Faizal Ramadhani memerinci, satu jenazah ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang, dan dua jenazah ditemukan di Camp 22.

    “Lalu satu jenazah ditemukan di Muara Kum, lima jenazah ditemukan di dua titik di Kampung Binki, dan dua jenazah ditemukan di Tanjung Pamali,” kata Faizal melalui keterangan resminya, dikutip Minggu (13/4/2025).

    Faizal mengungkap, saat ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari RS Bhayangkara Jayapura dan RSUD Dekai selesai melakukan otopsi terhadap tiga jenazah yang telah dievakuasi.

    “Dari hasil identifikasi, dua korban berhasil dikenali, pertama atas nama Wawan dari TKP Camp 22, kedua atas nama Stenli dari TKP Muara Kum,” ucapnya.

    Sementara, kata Faizal, satu jenazah lainnya dari lokasi yang sama masih dalam proses pencocokan data antemortem.

    Faizal mengatakan, bila tidak ada keluarga yang menjemput jenazah teridentifikasi dalam waktu dekat, maka pemakaman akan dilakukan di Yahukimo.

    “Karena kondisi jenazah yang semakin membusuk dan mengeluarkan cairan,” katanya.

    (abd)

  • 11 Jasad Pendulang Emas Korban KKB di Papua Pegunungan Telah Dievakuasi

    11 Jasad Pendulang Emas Korban KKB di Papua Pegunungan Telah Dievakuasi

    Jakarta

    Kapolda Papua Irjen Patrige Renwaring mengatakan jasad 11 pendulang emas korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah dievakuasi hari ini. Seluruh jenazah dievakuasi dari lima lokasi yang berbeda di dua kabupaten wilayah provinsi Papua Pegunungan.

    “Memang benar dari laporan yang diterima 11 orang pendulang yang menjadi korban telah dievakuasi,” kata Patrige dilansir Antara, Sabtu (12/4/2025).

    Patrige mengatakan jasad 10 korban dievakuasi dari empat lokasi penambangan emas illegal yang ada di Kabupaten Yahukimo. Sementara satu jenazah lagi dievakuasi dari lokasi Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang.

    “Terakhir dilaporkan dua jenazah dari Tanjung Pomali telah dievakuasi dan kini berada di RSUD Dekai,” ujar Patrige.

    Korban dari wilayah Kawe, Pegunungan Bintang, saat ini juga telah dievakuasi ke Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel. Sementara 10 jenazah lainnya masih berada di RSUD Dekai untuk dilakukan identifikasi.

    “Setelah teridentifikasi nantinya jenazah tersebut diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” kata Patrige.

    “Mudah-mudahan tidak ada lagi pendulang yang menjadi korban pembunuhan KKB,” pungkas Patrige.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • RS Bhayangkara Jayapura Berhasil Identifikasi Dua Jenazah Korban KKB di Yahukimo, Ini Identitasnya – Halaman all

    RS Bhayangkara Jayapura Berhasil Identifikasi Dua Jenazah Korban KKB di Yahukimo, Ini Identitasnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari RS Bhayangkara Jayapura dan RSUD Dekai telah berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban pembunuhan diduga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Yahukimo Papua Pegunungan.

    Hal itu setelah tim DVI elakukan otopsi terhadap tiga jenazah. 

    Dari hasil identifikasi, dua korban berhasil dikenali yakni An. Wawan dari TKP Camp 22 dan An. Stenli dari TKP Muara Kum.

    Sementara satu jenazah lainnya dari lokasi yang sama masih dalam proses pencocokan data antemortem.

    Hingga Sabtu (12/4/2025), total 11 jenazah masyarakat sipil penambang emas telah ditemukan. 

    Dari jumlah tersebut, 4 jenazah telah dievakuasi sebelumnya dan 7 lainnya dievakuasi hari ini.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi dan menyerahkan seluruh proses penanganan kepada aparat.

    “Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan bijak dalam menyikapi informasi. Jangan mudah terprovokasi oleh narasi menyesatkan. Aparat keamanan terus bekerja maksimal demi menjamin keselamatan warga,” tegas Kombes Yusuf dalam keterangan.

    Evakuasi jenazah dan penanganan korban selamat akan terus dilakukan. 

    Polri melalui Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 juga akan memberikan pembaruan informasi resmi secara berkala kepada publik.

    Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen. Pol. Faizal Ramadhani menyatakan bahwa proses evakuasi akan terus dilanjutkan dengan memperhatikan keselamatan seluruh personel yang bertugas di lapangan.

    “Kami mengerahkan seluruh kekuatan terbaik untuk mengevakuasi para korban dan menyelamatkan warga yang masih mungkin menjadi sasaran. Situasi di lapangan sangat menantang, namun kami tetap fokus menyelesaikan misi kemanusiaan ini dengan cepat dan hati-hati,” ujar Brigjen Faizal.

    Operasi besar ini melibatkan total 307 personel gabungan, yang terdiri dari personel Polres Yahukimo, TNI, dan Satgas Ops Damai Cartenz 2025.

     

  • Pria Asal Lampung Jadi Korban Pembunuhan di Kota Wisata

    Pria Asal Lampung Jadi Korban Pembunuhan di Kota Wisata

    JABAR EKSPRES – Seorang pria berinisial R (23), warga asal Lampung, ditemukan tewas dengan luka parah di bagian leher di pintu masuk kawasan Kota Wisata, Cibubur, pada Sabtu (12/4) sekitar pukul 02.00 WIB.

    Kapolsek Gunung Putri, AKP Aulia Robby Kartika, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan melalui call center 110 mengenai dugaan pembegalan yang terjadi di lokasi tersebut. Petugas kemudian segera menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar area Kota Wisata.

    “Dari hasil sementara, pelaku diduga hanya satu orang. Saat ini sudah kami amankan, namun identitas lengkap pelaku belum bisa dipastikan karena belum dapat dimintai keterangan,” ujarnya saat dikonfirmasi.

    Lebih lanjut, AKP Aulia menduga kasus ini merupakan pembunuhan, bukan perampokan. Pasalnya, tidak ada barang milik korban yang hilang dari lokasi kejadian.

    Sementara itu, Polsek Cileungsi turut melakukan pendalaman terhadap motif dan modus pelaku. Berdasarkan keterangan awal, pelaku diduga datang dari seberang jalan, sempat terlibat perkelahian dengan korban, lalu langsung melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam.

    “Motif dan modus operandi masih kami dalami. Yang jelas, pelaku tiba-tiba menyerang dan menusuk korban dengan senjata tajam,” tambahnya.

    Pihak kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap secara detail latar belakang dan tujuan pelaku melakukan aksi brutal tersebut.