12 Identitas Jenazah Pendulang Emas, Korban Pembantaian KKB di Yakuhimo Papua
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Sebanyak 12
jenazah pendulang emas
yang menjadi korban pembantaian oleh
Kelompok Kriminal Bersenjata
(KKB) telah diidentifikasi oleh Tim Dokkes, DVI Polri, Rumah Sakit Bhayangkara, dan RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Berikut identitas 12 jenazah pendulang emas tersebut:
Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa 12 jenazah tersebut telah dievakuasi dan diidentifikasi.
“Dari 12 jenazah ini telah diidentifikasi oleh Tim Dokkes, DVI Polri, dan RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, identitasnya masing-masing korban,” jelas Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima
Kompas.com
, Minggu (13/4/2025).
Faizal menjelaskan bahwa jenazah para pendulang emas ditemukan di beberapa lokasi penambangan rakyat di Kabupaten Yahukimo.
“Jenazah ini ditemukan di lokasi penambangan seperti Tanjung Pamali, Kampung Bingki, Camp 22, Muara Kum, Area 33, Kabupaten Yahukimo, dan lokasi penambangan di Kabupaten Pegunungan Bintang,” ungkapnya.
Faizal menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan proses evakuasi dan mengejar para pelaku.
“Kami tidak akan berhenti bekerja semaksimal mungkin. Pelaku akan kami kejar dan ditindak tegas sesuai hukum terhadap perbuatan mereka terhadap para pendulang emas yang merupakan warga sipil,” tegasnya.
Sebelumnya, proses evakuasi terhadap jenazah pendulang emas ini telah dilakukan sejak Kamis (10/4/2025) hingga Minggu (13/4/2025).
Tragedi pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: pembunuhan
-
/data/photo/2025/04/13/67fba583ea010.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
12 Identitas Jenazah Pendulang Emas, Korban Pembantaian KKB di Yakuhimo Papua Regional 13 April 2025
-

Remaja AS Pemuja Hitler Sudah Siapkan Drone-Peledak untuk Bunuh Trump
Wisconsin –
Seorang remaja di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), ditangkap karena membunuh orang tuanya untuk mendapat uang dan kebebasan membunuh Presiden AS Donald Trump serta menggulingkan pemerintah. Remaja bernama Nikita Casap (17) itu disebut telah menyiapkan drone dan bahan peledak untuk membunuh Trump.
Dilansir ABC News, Minggu (13/4/2025), Casap ditangkap pada Maret lalu. Dia didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan dua tuduhan menyembunyikan mayat.
Remaja tersebut diduga membunuh ayah tirinya, Donald Mayer (51), dan ibunya, Tatiana Casap (35). Kedua korban ditemukan tewas di dalam rumah mereka oleh Departemen Sheriff Waukesha County pada 1 Maret.
Otoritas Waukesha County juga menyebut ada dakwaan lain, termasuk pencurian properti senilai lebih dari USD 10.000 (sekitar Rp 168 juta) dan penyalahgunaan identitas untuk mendapatkan uang. Dokumen pengadilan menunjukkan para penyidik sedang menyelidiki dakwaan federal, termasuk konspirasi pembunuhan presiden AS dan penggunaan senjata pemusnah massal.
“Dia berhubungan dengan pihak lain tentang rencananya untuk membunuh Presiden dan menggulingkan pemerintah Amerika Serikat. Dan dia membayar, setidaknya sebagian, sebuah pesawat nirawak dan bahan peledak untuk digunakan sebagai senjata pemusnah massal untuk melakukan serangan,” kata penyelidik dalam pernyataan tertulis federal.
“Pihak lain, yang dihubungi Casap, tampaknya mengetahui rencana dan tindakannya dan telah memberikan bantuan kepada Casap dalam melaksanakannya,” menurut surat pernyataan itu.
Departemen sheriff telah menemukan materi di ponsel remaja tersebut yang terkait dengan ‘The Order of Nine Angles’ atau jaringan individu dengan pandangan ekstremis bermotivasi rasial Nazi baru. Biro Investigasi Federal juga meninjau dokumen yang isinya menyerukan pembunuhan Trump dan dimulainya revolusi untuk ‘menyelamatkan ras kulit putih’.
Casap hadir di pengadilan pada 9 April untuk sidang pendahuluan atas tuduhan negara bagiannya. Dia belum mengajukan pembelaan dan masih dalam tahanan. Sidang pengadilan berikutnya adalah untuk dakwaan pada tanggal 7 Mei.
(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Remaja AS Pemuja Hitler Bunuh Orang Tua demi Modal Habisi Trump
Wisconsin –
Seorang remaja di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), diduga membunuh orang tuanya untuk mendapat sumber daya keuangan dan kebebasan demi membunuh Presiden Donald Trump serta menggulingkan pemerintah AS. Remaja bernama Nikita Casap (17) itu juga menulis pujian terhadap mantan pemimpin Nazi, Adolf Hitler.
Dilansir ABC News, Minggu (13/4/2025), Casap ditangkap pada Maret lalu dan didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama serta dua tuduhan menyembunyikan mayat. Otoritas Waukesha County juga menyebut ada dakwaan lain, termasuk pencurian properti senilai lebih dari USD 10.000 (sekitar Rp 168 juta) dan penyalahgunaan identitas untuk mendapatkan uang.
Dokumen pengadilan menunjukkan para penyidik sedang menyelidiki dakwaan federal, termasuk konspirasi pembunuhan presiden dan penggunaan senjata pemusnah massal. Ayah tiri remaja tersebut, Donald Mayer (51) dan ibunya, Tatiana Casap (35), ditemukan tewas di dalam rumah mereka oleh Departemen Sheriff Waukesha County pada 1 Maret.
Departemen sheriff mengeluarkan surat perintah penggeledahan dan mengatakan mereka menemukan materi di ponsel remaja tersebut terkait dengan ‘The Order of Nine Angles’ yang merupakan jaringan individu dengan pandangan ekstremis bermotivasi rasial Nazi baru.
Biro Investigasi Federal meninjau dokumen yang diduga ditulis oleh remaja tersebut. Isinya menyerukan pembunuhan Trump dan dimulainya revolusi untuk ‘menyelamatkan ras kulit putih’.
Dokumen pengadilan juga mengungkap ada tulisan yang diduga menunjukkan gambar Adolf Hitler dengan teks berikut ‘HAIL HITLER HAIL THE WHITE RACE HAIL VICTORY’.
“Dia berhubungan dengan pihak lain tentang rencananya untuk membunuh Presiden dan menggulingkan pemerintah Amerika Serikat. Dan dia membayar, setidaknya sebagian, sebuah pesawat nirawak dan bahan peledak untuk digunakan sebagai senjata pemusnah massal untuk melakukan serangan,” kata penyelidik dalam pernyataan tertulis federal.
Casap hadir di pengadilan pada 9 April untuk sidang pendahuluan atas tuduhan negara bagiannya. Dia belum mengajukan pembelaan dan masih dalam tahanan. Sidang pengadilan berikutnya adalah untuk dakwaan pada tanggal 7 Mei.
Lihat juga video: Anak Bunuh Ayah-Ibu di Jambi, Motifnya Bisikan Gaib
(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

11 Jenazah Pendulang Emas yang Dibunuh KKB Ditemukan di 5 Tempat Berbeda
loading…
Sebelas jenazah pendulang emas korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan telah ditemukan seluruhnya di lima lokasi berbeda. FOTO/IST
JAKARTA – Sebelas jenazah pendulang emas korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan telah ditemukan seluruhnya di lima lokasi berbeda. Tim Disaster Victim Identification (DVI) selesai melakukan otopsi terhadap tiga jenazah yang telah dievakuasi.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen. Pol Faizal Ramadhani memerinci, satu jenazah ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang, dan dua jenazah ditemukan di Camp 22.
“Lalu satu jenazah ditemukan di Muara Kum, lima jenazah ditemukan di dua titik di Kampung Binki, dan dua jenazah ditemukan di Tanjung Pamali,” kata Faizal melalui keterangan resminya, dikutip Minggu (13/4/2025).
Faizal mengungkap, saat ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari RS Bhayangkara Jayapura dan RSUD Dekai selesai melakukan otopsi terhadap tiga jenazah yang telah dievakuasi.
“Dari hasil identifikasi, dua korban berhasil dikenali, pertama atas nama Wawan dari TKP Camp 22, kedua atas nama Stenli dari TKP Muara Kum,” ucapnya.
Sementara, kata Faizal, satu jenazah lainnya dari lokasi yang sama masih dalam proses pencocokan data antemortem.
Faizal mengatakan, bila tidak ada keluarga yang menjemput jenazah teridentifikasi dalam waktu dekat, maka pemakaman akan dilakukan di Yahukimo.
“Karena kondisi jenazah yang semakin membusuk dan mengeluarkan cairan,” katanya.
(abd)
-

11 Jasad Pendulang Emas Korban KKB di Papua Pegunungan Telah Dievakuasi
Jakarta –
Kapolda Papua Irjen Patrige Renwaring mengatakan jasad 11 pendulang emas korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah dievakuasi hari ini. Seluruh jenazah dievakuasi dari lima lokasi yang berbeda di dua kabupaten wilayah provinsi Papua Pegunungan.
“Memang benar dari laporan yang diterima 11 orang pendulang yang menjadi korban telah dievakuasi,” kata Patrige dilansir Antara, Sabtu (12/4/2025).
Patrige mengatakan jasad 10 korban dievakuasi dari empat lokasi penambangan emas illegal yang ada di Kabupaten Yahukimo. Sementara satu jenazah lagi dievakuasi dari lokasi Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Terakhir dilaporkan dua jenazah dari Tanjung Pomali telah dievakuasi dan kini berada di RSUD Dekai,” ujar Patrige.
Korban dari wilayah Kawe, Pegunungan Bintang, saat ini juga telah dievakuasi ke Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel. Sementara 10 jenazah lainnya masih berada di RSUD Dekai untuk dilakukan identifikasi.
“Setelah teridentifikasi nantinya jenazah tersebut diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” kata Patrige.
“Mudah-mudahan tidak ada lagi pendulang yang menjadi korban pembunuhan KKB,” pungkas Patrige.
(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

RS Bhayangkara Jayapura Berhasil Identifikasi Dua Jenazah Korban KKB di Yahukimo, Ini Identitasnya – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari RS Bhayangkara Jayapura dan RSUD Dekai telah berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban pembunuhan diduga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Yahukimo Papua Pegunungan.
Hal itu setelah tim DVI elakukan otopsi terhadap tiga jenazah.
Dari hasil identifikasi, dua korban berhasil dikenali yakni An. Wawan dari TKP Camp 22 dan An. Stenli dari TKP Muara Kum.
Sementara satu jenazah lainnya dari lokasi yang sama masih dalam proses pencocokan data antemortem.
Hingga Sabtu (12/4/2025), total 11 jenazah masyarakat sipil penambang emas telah ditemukan.
Dari jumlah tersebut, 4 jenazah telah dievakuasi sebelumnya dan 7 lainnya dievakuasi hari ini.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi dan menyerahkan seluruh proses penanganan kepada aparat.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan bijak dalam menyikapi informasi. Jangan mudah terprovokasi oleh narasi menyesatkan. Aparat keamanan terus bekerja maksimal demi menjamin keselamatan warga,” tegas Kombes Yusuf dalam keterangan.
Evakuasi jenazah dan penanganan korban selamat akan terus dilakukan.
Polri melalui Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 juga akan memberikan pembaruan informasi resmi secara berkala kepada publik.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen. Pol. Faizal Ramadhani menyatakan bahwa proses evakuasi akan terus dilanjutkan dengan memperhatikan keselamatan seluruh personel yang bertugas di lapangan.
“Kami mengerahkan seluruh kekuatan terbaik untuk mengevakuasi para korban dan menyelamatkan warga yang masih mungkin menjadi sasaran. Situasi di lapangan sangat menantang, namun kami tetap fokus menyelesaikan misi kemanusiaan ini dengan cepat dan hati-hati,” ujar Brigjen Faizal.
Operasi besar ini melibatkan total 307 personel gabungan, yang terdiri dari personel Polres Yahukimo, TNI, dan Satgas Ops Damai Cartenz 2025.
-

Sosok Dukun Gila Dipercaya Rusia Urus Negara, Ujungnya Dibunuh
Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagian orang di dunia masih mempercayai dukun guna mengetahui masa depan, untuk mengubah nasib, dan hidup yang lebih bahagia. Namun, siapa sangka negara seperti Rusia juga rupanya masih mempercayai dukun.
Bahkan, di negara tersebut menempatkan dukun menjadi salah satu penasihat khusus penguasa. Demikian yang dilakukan oleh penguasa Rusia Nichollas II (1894-1917) atas dukun bernama Grigori Rasputin.
Sebelum berada di pusaran kekuasaan, Grigori Rasputin hanyalah rakyat biasa yang bekerja sebagai petani di Siberia. Hanya saja, selain bertani ia juga mendalami ilmu agama.
Sejarawan Douglas Smith dalam Rasputin: Faith, Power, and the Twilight of the Romanovs (2016) menyebut, dia kerap bolak-balik gereja dan punya kharisma spiritual yang kuat.
Namun, itu semua tak membuat nama Rasputin dikenal. Sampai akhirnya, titik balik terjadi pada 1906. Kala itu, dia berkesempatan menemui Kaisar Rusia, Tsar Nichollas II, dalam suatu acara dan memperkenalkan diri sebagai orang suci.
Pada momen tersebut, Rasputin memberi kesan sangat baik, sehingga bisa mengobrol selama lebih dari satu jam dengan orang nomor satu di Rusia itu. Selama berbincang, Tsar Nichollas II dibuat nyaman.
Omongan yang keluar dari mulut Rasputin bisa membuat penguasa tenang di tengah berbagai masalah negara dan pribadi. Salah satu kasus yang meredam kecemasannya adalah soal kesehatan anak tunggal pewaris takhta kekaisaran.
Kala itu, anak Tsar Nichollas II menderita hemofilia alias kelainan darah langka yang membuat darah sulit membeku. Rasputin diajak untuk melihat kondisi seraya bisa memberikan ketenangan.
Namun, saat melihat sang pasien, Rasputin bertindak lebih dari itu. Dia berlutut dan memberikan doa. Tak disangka, beberapa hari kemudian, sang anak kembali sehat.
Sejak saat itu, penguasa Rusia dan istri sangat takjub. Keduanya menganggap Rasputin bukan manusia biasa. Dalam sekejap, pria kelahiran 9 Januari 1869 berada di lingkaran kekuasaan sebagai penasihat khusus Kekaisaran Rusia.
Posisi tersebut jelas sangat strategis. Benar saja, selama menjadi penasihat, Rasputin kerap memberikan saran politik kepada Tsar Nichollas II yang langsung diterapkan tanpa pertimbangan panjang. Alasannya karena Rasputin dianggap utusan Tuhan dan bisa melihat masa depan.
Dalam kondisi perang sekalipun Rasputin bahkan memberi masukan militer. Dia bisa menyarankan penguasa untuk mengerahkan pasukan dan mengatur strategi perang. Padahal, dia tidak punya latar militer dan politik, sehingga mendiskreditkan para ahli militer Rusia pada masanya.
Semua ini jelas membuat geger seisi Rusia hingga Eropa. Sebab bisa-bisanya orang yang tumbuh besar sebagai petani bisa keluar-masuk istana dan memberi saran kepada penguasa. Negara-negara mitra Rusia sampai mengirimkan surat agar Rasputin dievaluasi karena terlalu jauh terlibat dalam pemerintahan.
Pada saat bersamaan, fakta-fakta baru kehidupan Rasputin muncul. Ternyata tindakannya hanya kedok semata.
Dukun Gila
Di luar istana, Rasputin tak mencerminkan kesuciannya. Mengutip Smithsonian Magazine, ternyata dia suka mabuk dan bermain wanita. Dia terbukti selingkuh dengan banyak wanita dari kelas sosial berbeda, mulai pelacur hingga bangsawan. Bahkan, dia juga disebut berulang kali terlibat pemerkosaan.
Selain itu, dia juga kerap memanfaatkan istana kaisar untuk pesta pribadi yang menggunakan uang negara. Kebohongan ini terjadi juga soal kesaktiannya menyembuhkan anak Tsar Nichollas II.
Sejarawan Andrew Cook dalam To Kill Rasputin: The Life and Death of Grigori Rasputin (2005) menyebut, kehebatan Rasputin menyembuhkan anak Tsar Nichollas II bukan pada doa, tetapi disebabkan oleh kealpaan dokter memberi obat pengencer darah, Aspirin.
Saat itu, aksi Rasputin membuat dokter kekaisaran tidak sempat memberikan Aspirin. Ini merupakan keberuntungan sebab Aspirin bisa memperburuk penyakit si anak. Makanya, berkat tindak-tanduk Rasputin, anak Nicholas II bisa selamat.
Atas dasar ini, rakyat Rusia menyebutnya sebagai “Dukun Gila”. Meski begitu, citra negatif pria berjenggot ini tak mengubah pandangan kekaisaran dan menyebut sentimen sebagai gosip jalanan.
Rasputin tetap diangkat sebagai penasihat khusus. Sampai akhirnya, sekelompok bangsawan merancang pembunuhan karena menilai sosok dukun itu membahayakan. Akhirnya, berkat rancangan tersebut, Rasputin tewas terbunuh pada 30 Desember 1916.
Maka, berakhir sudah eksistensi dukun di lingkaran kekuasaan. Tak lama setelahnya, Kekaisaran Rusia juga ikutan berakhir dan digantikan oleh negara komunis Rusia.
(dce)


