Kasus: pembunuhan

  • Angkatan Udara Israel Mulai Pecat Prajurit Cadangan yang Teken Petisi Tolak Perang Gaza – Halaman all

    Angkatan Udara Israel Mulai Pecat Prajurit Cadangan yang Teken Petisi Tolak Perang Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Angkatan Udara Israel telah mulai memecat prajurit cadangan yang menandatangani petisi penolakan terhadap kelanjutan perang di Jalur Gaza.

    Langkah ini menandai peningkatan ketegangan antara militer dan para anggotanya yang secara terbuka menentang operasi militer yang masih berlangsung.

    Menurut laporan berita Israel, Haaretz pada Senin (21/4/2025), seorang brigadir jenderal cadangan telah secara resmi diberhentikan.

    Sementara percakapan individual dengan para penandatangan petisi lainnya saat ini sedang dilakukan oleh pihak militer.

    Militer Israel menyatakan bahwa sekitar 60 dari penandatangan petisi merupakan personel aktif dalam pasukan cadangan, termasuk tujuh pilot.

    Namun, para penyelenggara petisi mengatakan jumlah tersebut bisa saja lebih.

    Pada awal bulan ini, komandan senior Angkatan Udara diketahui mengadakan pertemuan tertutup dengan para prajurit cadangan yang terlibat, dikutip dari Middle East Monitor.

    Ia memperingatkan terhadap para prajurit ini untuk segera menarik petisi jika tidak ingin diberhentikan secara paksa.

    Akibat tekanan tersebut, sekitar 25 orang menarik petisi tersebut.

    Akan tetapi, lainnya justru menyatakan ingin bergabung dalam petisi sebagai bentuk perlawanan atas ancaman itu.

    Petisi yang dimaksud ditandatangani oleh sekitar 1.000 anggota Angkatan Udara, termasuk pilot dan perwira senior. 

    Dalam dokumen tersebut, mereka menuntut diakhirinya perang.

    Menurut mereka, pemboman Gaza hanya membahayakan tawanan Israel.

    “Seperti yang telah terbukti di masa lalu, hanya kesepakatan (gencatan senjata) yang dapat membawa kembali para sandera dengan aman, sementara tekanan militer terutama mengarah pada pembunuhan para sandera dan membahayakan prajurit kita,” kata para prajurit.

    Tidak hanya itu, mereka juga mengaggap peperangan ini hanya sebagai kepentingan pribadi.

    “Saat ini, perang terutama melayani kepentingan politik dan pribadi, bukan kepentingan keamanan,” tambahnya.

    Menurut media Israel, surat itu bukan merupakan penolakan bertugas.

    Namun dokumen tersebut mendesak pejabat Israel untuk memprioritaskan pembebasan tawanan daripada melakukan perang yang mematikan.

    Mereka juga menambahkan seruan kepada masyarakat Israel untuk ikut serta menekan pemerintah demi membebaskan para sandera.

    “Kami tidak akan tinggal diam. Kami menyerukan kepada semua warga Israel untuk bertindak dan menuntut, di mana pun dan dengan segala cara diakhirinya perang dan segera dipulangkannya semua sandera,” katanya.

    Petisi tersebut telah memicu gelombang solidaritas dari kelompok-kelompok cadangan lain. 

    Dalam beberapa hari terakhir, petisi serupa turut dikeluarkan oleh beberapa kelompok lainnya.

    Di antaranya, dokter cadangan, mantan kombatan dari berbagai unit militer seperti pasukan terjun payung, Golani, korps lapis baja, unit artileri, pasukan khusus, angkatan laut, Shayetet 13, unit siber ofensif, dan unit juru bicara militer.

    Netanyahu Dukung Pemecatan Prajurit Cadangan

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam aksi yang dilakukan oleh 1.000 pilot atau prajurit cadangan Angkatan Udara Israel yang menandatangani surat penolakan perang di Gaza.

    Menurut Netanyahu, aksi tersebut justru membuat Israel semakin melemah.

    “Ini adalah kelompok ekstremis dan marginal yang kembali mencoba menghancurkan masyarakat Israel dari dalam,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X pada Kamis (10/4/2025), dikutip dari Al-Jazeera.

    Oleh karena itu, ia mendukung rencana Panglima angkatan udara Mayor Jenderal Tomer Bar dan kepala staf angkatan darat Eyal Zamir untuk memecat 1.000 pilot tersebut.

    “Perdana menteri mendukung keputusan menteri pertahanan dan kepala staf militer Israel untuk memecat mereka yang menandatangani surat tersebut,” katanya.

    Langkah pemecatan oleh Angkatan Udara ini dinilai oleh sebagian pihak sebagai bentuk pembungkaman suara-suara kritis di dalam militer Israel.

    Ini juga menunjukkan meningkatnya perpecahan internal terhadap kebijakan perang yang saat ini dijalankan pemerintah Israel.

    Sementara itu, militer Israel mengatakan total 147 tawanan telah dibebaskan.

    Namun dilaporkan bahwa 58 tawanan masih berada di Gaza.

    Adapun 34 di antaranya telah meninggal dunia.

    Meski begitu, pemerintahan Netanyahu bersikeras untuk melanjutkan perang di Gaza.

    Netanyahu mengklaim bahwa perang ini dapat mencapai tujuan akhir mereka yaitu mengalahkan Hamas dan membebaskan tawanan.

    Akan tetapi, perang tersebut memicu salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

    Sejak gencatan senjata terhenti pada bulan Maret 2025, lebih dari 1.000 warga Palestina telah terbunuh akibat serangan Israel.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Angkatan Udara Israel dan Konflik Palestina vs Israel

  • Geramnya Keluarga Korban Mutilasi di Serang, Fahmi: Hukum Mati Saja! – Halaman all

    Geramnya Keluarga Korban Mutilasi di Serang, Fahmi: Hukum Mati Saja! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga SA (19), korban pembunuhan dan mutilasi di Serang, Banten geram dengan perbuatan tersangka.

    Fahmi Sahab selaku paman korban menyebut tindakan yang dilakukan oleh pelaku merupakan tindakan yang sangat sadis.

    Ia mengatakan bahwa pelaku pantas untuk dihukum seberat-beratnya.

    Kepada TribunBanten.com, ia juga berharap bahwa pelaku bisa dapatkan hukuman mati.

    “Hukuman mati atau seumur hidup, udah itu aja sih harapannya, harapan seberat-beratnya,” ujar Fahmi, Selasa (22/5/2025).

    Fahmi juga menyebut bahwa tindakan pelaku ini sangat biadab.

    “Ini sadis, ini sangat-sangat biadab menurut kami, tidak memanusiakan manusia, hukum mati aja,” tegasnya.

    Ia pun mengenang sosok SA, menurutnya korban merupakan orang yang dikenal baik dan kerap membantu mengasuh adik-adiknya di rumah.

    “Orang tuanya kan sering ke sawah, jadi kalau lagi di rumah itu SA yang mengasuh adiknya,” ucapnya.

    Diketahui, SA (19) menjadi korban pembunuhan dan dimutilasi oleh pacarnya MY (23) di Kampung Baru Ciberuk, Desa Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten.

    Terancam Hukuman Mati

    Sementara itu, Kapolres Polresta Serang Kota, Kompol Yudha Satria menuturkan, pelaku merencanakan pembunuhan dengan rapi.

    Untuk itu, tersangka dijerat Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati.

    “Karena hasil pemeriksaan ditemukan tersangka memang berencana untuk menghabisi nyawa korban,” ujar Yudha, dikutip dari TribunBanten.com.

    Yudha menambahkan, motif tersangka melakukan tindakan kejika adalah karena ia diminta bertanggung jawab setelah membuat kekasihnya hamil.

    Karena merasa didesak, pelaku akhirnya menghabisi nyawa korban di perkebunan karet.

    Ia menuturkan, semua potongan tubuh korban kecuali bagian tangan telah ditemukan.

    “Semua potongan tubuh sudah ditemukan, kecuali bagian tangan, itu diperkirakan dibuang di aliran sungai dan sudah dimakan biawak,” ucapnya.

    Alasan tersangka memutilasi korban, ujar Yudha, adalah untuk menghilangkan jejak.

    “Jadi menurut pelaku itu untuk menghilangkan jejak, karena pelaku tahu bahwa identifikasi itu biasanya dengan sidik jari, makanya itu bagian tangan dibuangnya terpisah dengan bagian organ lainnya,” katanya.

    Meski begitu, pihak kepolisian tetap melakukan tes DNA.

    “Kita tetap akan lakukan pengecekan DNA,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Keluarga Korban Mutilasi Minta Pelaku Dihukum Mati: Ini Sadis, Tidak Manusiawi

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanten.com, Muhammad Uqel Assathir)

  • Mahasiswa S3 Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kosnya di Sleman
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        22 April 2025

    Mahasiswa S3 Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kosnya di Sleman Yogyakarta 22 April 2025

    Mahasiswa S3 Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kosnya di Sleman
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    — Seorang
    mahasiswa
    asal Semarang, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kosnya yang terletak di daerah Manggung, Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten
    Sleman
    .
    Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.
    Pemilik kos, Dimas, mengatakan awalnya mendapat laporan dari salah satu penghuni kos mengenai bau tidak sedap yang tercium dari lantai dua.
    “Jadi ceritanya anak kos ada yang WA (WhatsApp) saya ngabarin kalau ada bau nggak enak di lantai 2. Jadi akhirnya saya langsung naik ke lantai 2, itu sekitar jam 7.50 WA-nya,” ujar Dimas di lokasi kejadian, Selasa (22/4/2025).
    Mendengar informasi tersebut, Dimas segera menuju ke kos dari rumahnya. Setibanya di lokasi, ia langsung naik ke lantai dua dan mendatangi salah satu kamar.
    Sesampainya di depan kamar, Dimas mencoba mengintip lewat jendela yang kebetulan tidak terkunci. Ia melihat korban tergeletak dan dalam kondisi mulai membusuk.
    “Langsung naik ke kamar, tba-tiba ya ada bau nggak enak, jadi saya langsung naik. Tapi nggak berani buka pintu, karena jendelanya buka. Jadi saya coba (buka) gordennya, ternyata udah ini (korban tergeletak). Jadi saya langsung turun ke Pak RT,” ucapnya.
    Dimas menjelaskan bahwa korban adalah penghuni lama di tempat kos tersebut dan dikenal sebagai pribadi yang baik.
    “Malah anak yang terlama di sini, yang lainnya udah ganti, ganti, ganti. Dia itu salah satu yang lama. Anaknya baik. Yang lainnya udah pada keluar-keluar, ganti, Dia yang lama,” tuturnya.
    Menurut informasi yang diketahui Dimas, korban berasal dari Semarang dan sedang menempuh studi program doktoral (
    S3
    ).
    Selain kuliah, korban juga mengajar, meski Dimas tidak mengetahui di mana tempatnya mengajar.
    “Kalau saya terakhir ketemu agak lama, tapi ibu katanya Kamis ketemu saat ambil makanan dari ojol. Setahu saya dia lanjut S3,” ujarnya.
    Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari pemilik kos mengenai bau tidak sedap dari salah satu kamar. Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan korban dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah.
    “Pemilik kos juga dapat laporan dari penghuni lain, setelah lakukan pemeriksaan oleh pemilik kos diketemukan bahwa korban sudah dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah,” kata Riski Adrian.
    Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi kejadian. Tim Identifikasi dari Satreskrim Polresta Sleman, Ditreskrimum Polda DIY, serta dokter forensik dari RS Bhayangkara Polda DIY juga dikerahkan.
    “Identitas korban laki-laki, berumur 30 tahun asal dari Semarang. Inisial MN,” tuturnya.
    Terkait waktu pasti kematian korban, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan forensik. Namun, menurut saksi, bau tak sedap sudah mulai tercium sejak Sabtu, 19 April 2025.
    “Nanti hasil dari forensik. Namun memang ada keterangan saksi, itu sebenarnya dari Sabtu kemarin sudah mulai ada aroma tidak enak,” ungkapnya.
    Riski juga menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut terkait luka-luka yang ditemukan pada tubuh korban dan penyebab pasti kematian.
    “Mungkin nanti untuk terkait masalah luka atau penyebab mungkin nanti dari hasil tim forensik,” bebernya.
    Berdasarkan informasi sementara, korban diketahui merupakan seorang dosen yang sedang menempuh pendidikan lanjutan.
    “Kalau menurut informasi, korban itu sebenarnya dosen, habis itu dia lanjut pendidikan, kuliah lagi,” tuturnya.
    Beberapa barang dari kamar korban telah diamankan oleh pihak kepolisian, termasuk rekaman CCTV dari beberapa titik di lokasi.
    “Memang ada beberapa barang yang kita ambil yang kita anggap itu berkaitan dengan penyebab kematian,” ucapnya.
    Hingga kini, polisi belum dapat menyimpulkan apakah korban merupakan korban pembunuhan, dan menegaskan bahwa kesimpulan akan diambil setelah hasil forensik keluar. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara.
    “(Soal dugaan korban pembunuhan) Nanti tunggu hasil forensik,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiga Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur Dituntut 9-12 Penjara – Page 3

    Tiga Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur Dituntut 9-12 Penjara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tiga hakim nonaktif Pengadilan Negeri Surabaya dituntut pidana penjara selama 9 hingga 12 tahun penjara dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi atas pemberian “vonis bebas” kepada terpidana pembunuhan Ronald Tannur pada tahun 2024.

    Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Agung Bagus Kusuma Wardhana mengungkapkan tiga hakim tersebut, yakni Erintuah Damanik dan Mangapul dituntut masing-masing 9 tahun penjara, serta Heru Hanindyo dituntut pidana selama 12 tahun penjara.

    “Kami menuntut agar ketiga terdakwa dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah sebagai hakim yang telah melakukan tindak pidana korupsi menerima suap dan gratifikasi,” ujar JPU pada sidang pembacaan surat tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (22/4/2025), yang dikutip dari Antara.

    Menurut JPU, ketiga hakim itu melanggar Pasal 6 ayat (2) dan Pasal 12B juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, sebagaimana dakwaan pertama alternatif kedua dan dakwaan kumulatif kedua. 

    Selain pidana penjara, ketiga hakim juga dituntut agar dikenakan pidana denda sebesar Rp750 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti (subsider) dengan pidana kurungan selama 6 bulan.

    Dalam melayangkan tuntutan, JPU mempertimbangkan beberapa hal memberatkan dan meringankan. Hal memberatkan untuk tuntutan ketiga terdakwa, yakni perbuatan ketiganya dinilai tidak mendukung program pemerintah dalam rangka penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

    Kemudian, perbuatan ketiganya dinilai telah mencederai kepercayaan masyarakat, khususnya terhadap institusi yudikatif, yaitu Mahkamah Agung (MA).

    Khusus Heru, terdapat hal memberatkan lainnya yang dipertimbangkan, yaitu Heru tidak bersikap kooperatif dan tidak mengakui perbuatannya. 

     

  • Mayat Pria dalam Karung di Tangerang Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Ditemukan Luka Kekerasan – Halaman all

    Mayat Pria dalam Karung di Tangerang Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Ditemukan Luka Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mayat pria dalam karung ditemukan di pinggir Jalan Daan Mogot KM 21, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten. 

    Berdasarkan penyelidikan, polisi menemukan bekas luka kekerasan pada sejumlah bagian tubuh korban.

    Korban yang diperkirakan berusia 20 hingga 30 tahun itu pun diduga menjadi korban pembunuhan.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, untuk mengungkap kasus ini pihaknya mengautopsi jasad korban.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara ditemukan ada kekerasan pada bagian kepala korban, termasuk juga di bagian tangan,” ujar Zain kepada awak media, Selasa (22/4/2025), dilansir Tribun Tangerang.

    “Tentunya saat ini ada dugaan tindak pidana terhadap jasad pria laki-laki tersebut pasca-didapatinya luka kekerasan,” imbuhnya.

    Hasil proses autopsi itu akan membantu memberikan titik terang mengenai identitas pria tersebut.

    Nantinya, pihak kepollisian akan memberikan informasi secara berkala mengenai penyelidikan kasus ini.

    “Untuk memastikan penyebab kematian Mister X ini kami akan lakukan kegiatan autopsi bersama dengan tim kedokteran forensik.”

    “Ya nanti, nanti setelah dilakukan autopsi baru kita bisa mengetahui jasad ini sudah berapa hari tidak bernyawa, sudah berapa lama meninggal, termasuk kekerasan ini penyebabnya apa nanti akan menyusul disampaikan (setelah hasil autopsi keluar),” terangnya.

    Berdasarkan pantauan Tribun Tangerang sejak pukul 13.15 WIB, Zain sudah berada di Ruang Pemulasaran Jenazah RSUD Kabupaten Tangerang.

    Sejumlah aparat kepolisian terlihat berjaga ketat di area bangunan belakang rumah sakit tersebut.

    Ia menyebut mayat itu diperkirakan berusia 20-30 tahun, tetapi dirinya enggan membeberkan ciri-cirinya.

    Zain hanya mengatakan, masyarakat yang merasa kehilangan anggotanya dalam beberapa waktu terakhir diminta melaporkan kepada pihak berwajib guna mengungkap identitas korban.

    “Termasuk juga kami menyampaikan kepada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya yang adalah seorang laki-laki kisaran umur 20 sampai 30 tahun dalam berapa hari terakhir, tolong agar bisa koordinasi dengan Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota untuk bisa kami lakukan identifikasi dari mayat yang ditemukan ini,” tuturnya.

    Sementara itu, Kasie Humas Polres Metro Tangerang Kota, AKP Prapto Lasono mengatakan, jasad pria tersebut ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Lokasi tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat itu berada di Jalan Daan Mogot KM.21 sekira jam 09.00 WIB tadi,” ujar Prapto saat dihubungi melalui panggilan suara.

    Penemuan mayat itu pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang curiga lantaran mencium bau tak sedap.

    Setelah mencari lokasi bau menyengat tersebut, warga menemukan sebuah karung yang berada di pinggir Jalan Daan Mogot.

    Mereka lantas melaporkan kepada pihak berwajib untuk mendapat proses tindak lanjut.

    “Ditemukannya di pinggir jalan persis, ada saksi yang melapor ada bau (busuk) akhirnya dicek sama kami, ternyata betul (karung tersebut) berisi mayat.”

    “Berjenis kelamin laki-laki, usianya masih muda umurnya ya, laki-laki pokoknya,” terangnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Mayat dalam Karung di Tangerang Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Temukan Luka Kekerasan.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunBekasi.com/Gilbert Sem Sandro)

  • Pria Dalam Karung di Tangerang Diduga Korban Pembunuhan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 April 2025

    Pria Dalam Karung di Tangerang Diduga Korban Pembunuhan Megapolitan 22 April 2025

    Pria Dalam Karung di Tangerang Diduga Korban Pembunuhan
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Polisi menduga pria yang ditemukan tewas dalam karung di dalam got di Jalan Daan Mogot KM 21, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Selasa (22/4/2025), merupakan korban pembunuhan.
    “Tentunya saat ini ada dugaan tindak pidana terhadap korban tersebut. Kami mohon waktu untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat ditemui di RSUD Kabupaten Tangerang, Selasa (22/4/2025).
    Dugaan ini muncul setelah ditemukan tanda-tanda kekerasan pada
    mayat pria dalam karung
    itu.
    “Dari hasil pemeriksaan tadi bahwa ada kekerasan pada kepala, termasuk bagian tangan,” kata Zain.
    Untuk memastikan penyebab kematiannya, jasad korban dibawa ke rumah sakit guna dilakukan otopsi oleh tim kedokteran forensik.
    “Setelah dilakukan otopsi baru kita bisa mengetahui jasad ini sudah berapa hari, sudah berapa lama, termasuk kekerasan ini penyebabnya apa,” ucap dia.
    Saat ini, polisi telah menyita barang bukti berupa karung dan pakaian yang dikenakan korban. Olah TKP lanjutan juga akan dilakukan untuk mencari bukti tambahan.
    Zain mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga pria berusia sekitar 20 hingga 30 tahun agar segera melapor ke pihak kepolisian.
    “Kami menyampaikan kepada masyarakat yang kehilangan keluarganya seorang laki-laki kisaran umur 20-30 tahun, beberapa hari terakhir ini tolong bisa koordinasi dengan Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota dan bisa kita lakukan identifikasi dari mayat yang ditemukan ini,” ucap dia.
    Mayat pria dalam karung
    itu pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pukul 08.15 WIB dan langsung dilaporkan ke Polsek Batuceper.
    Setelah menerima laporan itu, polisi kemudian mendatangi lokasi dan benar terdapat mayat pria yang belum diketahui identitasnya. Lalu, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
    “Hasil pengecekan dan olah TKP awal bahwa benar telah ditemukan mayat di dalam karung tersebut dan saat ini dari pemeriksaan jasad tersebut seorang laki-laki namun saat ini identitasmya belum diketahui, berarti masih mister X,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadi Tersangka, Begini Marcella Santoso di Kasus Sambo hingga Rafael Alun

    Jadi Tersangka, Begini Marcella Santoso di Kasus Sambo hingga Rafael Alun

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengacara Marcella Santoso (MS) telah ditetapkan sebagai tersangka sebanyak dua kali oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) RI dalam perkara suap dan perintangan penyidikan.

    Berdasarkan catatan Bisnis, Marcella sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka di kasus suap vonis onstlag perkara fasilitas ekspor minyak goreng tiga group korporasi pada Sabtu (12/4/2025) malam.

    Dia ditetapkan tersangka dengan Ketua PN Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta, Panitera Muda Perdata PN Jakarta Utara Wahyu Gunawan dan Advokat Ariyanto.

    Dalam kasus ini, Marcella bersama sejumlah tersangka diduga menyuap majelis hakim yang dipimpin Djuyamto Cs untuk memberikan vonis lepas kepada tiga grup korporasi. Total suap dalam perkara ini mencapai Rp60 miliar.

    Belum genap sebulan, Marcella kembali menjadi tersangka dalam kasus perintangan penyidikan, penuntutan dan pembuktian pada sejumlah kasus yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).

    Kasus tersebut mulai dari korupsi tata niaga timah di IUP PT Timah, importasi gula Tom Lembong hingga korupsi crude palm oil (CPO) atau minyak goreng korporasi.

    Dalam kasus ini, Marcella telah bersekongkol dengan advokat sekaligus dosen Junaidi Saibih untuk merintangi sejumlah perkara tersebut dengan membuat narasi negatif kepada Kejagung.

    Narasi negatif itu dibuat melalui bekerja sama dengan Direktur Pemberitaan Jak TV, Tian Bahtiar. Narasi-narasi negatif itu kemudian disiarkan pada sejumlah platform Jak TV. Total uang yang digelontorkan untuk Tian mencapai Rp478,5 juta.

    Selain itu, Marcella dengan Junaidi juga diduga melakukan pembiayaan terhadap sejumlah demo yang menyudutkan penyidik Kejagung RI. Aksi demo itu kemudian dipublikasikan melalui berita yang memuat narasi negatif untuk kejaksaan.

    “Dengan biaya sebesar Rp478.500.000, yang dibayarkan oleh Tersangka MS dan Tersangka JS kepada Tersangka TB,” ujar Dirdik Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar di Kejagung, Selasa (22/4/2025).

    Profil Marcella Santoso 

    Marcella Santoso merupakan pengacara dan konsultan yang dikenal dari firma hukum Ariyanto Arnaldo Law Firm (AALF).

    Berdasarkan informasi dari akun LinkedIn Marcella, dia mengenyam pendidikan SMA di Santa Laurensia pada 1992-2002. Kemudian, Marcella melanjutkan studi hukum di Universitas Indonesia (UI) dan berhasil lulus pada 2006.

    Tak berhenti disitu, Marcella juga memperoleh gelar magister hukum (2010) dan doktoral hukum (2022) pada kampus dengan almamater jaket kuning tersebut.

    Kemudian, Marcella tercatat bergabung dengan firma hukum AALF pada 2007 dan akhirnya menjabat sebagai partner di AALF Legal & Tax Consultant hingga saat ini.

    Adapun, kepiawaiannya dalam menangani kasus telah membuatnya masuk kedalam daftar Top 200: The 200 Club Indonesia’s Most Influential Lawyer pada 2025.

    Kasus yang Ditangani Marcella 

    Sementara itu, sejumlah kasus terkenal yang ditangani Marcella yaitu kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice (OOJ) perkara pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

    Dalam perkara itu, Marcella menjadi kuasa hukum anak buah Ferdy Sambo yakni terdakwa Arif Rachman Arifin dan Baiquni Wibowo.

    Selanjutnya, Marcella juga tergabung dalam tim hukum Harvey Moeis dalam perkara timah yang menyebabkan kerugian negara Rp300 triliun. Selain itu, perkara pencucian uang dan gratifikasi eks pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo.

  • Geramnya Keluarga Korban Mutilasi di Serang, Fahmi: Hukum Mati Saja! – Halaman all

    Sosok Pelaku Mutilasi Pacar yang Hamil di Mata Keluarga, Tabiatnya Diungkap Ayah Angkat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Muhammad Hanafi, ayah angkat dari pelaku mutilasi, MY (23), mengungkapkan MY dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin beribadah di lingkungan tempat tinggalnya.

    Menurut Hanafi, keseharian MY ditandai dengan sikap pendiam dan patuh terhadap orang tua serta keluarga.

    “Dia (Pelaku – Red) orangnya paling nurut, beda sama kaka nya dan adiknya, ngomong aja lembut, sering ke masjid ga pernah ketinggalan, sama orang tua sopan,” kata Hanafi kepada TribunBanten.com, Senin, (21/4/2025).

    Hanafi menjelaskan, sejak kecil, MY sering menemaninya menggembala kerbau di kebun dekat rumah.

    Hanafi merawat MY dengan penuh kasih sayang, termasuk menyekolahkannya dan membelikan baju baru saat Lebaran.

    “Dia di sini waktu kecilnya, lagi kecil ngangon kerbau, di sekolahin, dijajanin, lebaran dibeliin baju, bisa dibilang anak angkat. Udah diurus sejak kecil,” tambah Hanafi.

    Namun, setelah MY dewasa, ia jarang tinggal bersamanya di Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten, karena bekerja di tempat lain.

    Kejadian pembunuhan mutilasi yang dilakukan oleh MY mengejutkan Hanafi dan warga setempat.

    Ia mengaku tidak menyangka anak angkatnya bisa melakukan tindakan sekeji itu.

    “Bisa sekeji itu, saya tidak menyangka. Tetangga di sini juga pada kaget,” pungkas Hanafi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Paus Fransiskus Kerap Bela Palestina, Kabar Meninggalnya Dirayakan Politisi, Pakar hingga Warga Israel

    Paus Fransiskus Kerap Bela Palestina, Kabar Meninggalnya Dirayakan Politisi, Pakar hingga Warga Israel

    PIKIRAN RAKYAT – Pemimpin umat katolik dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025. Dia meninggal dunia pada usia 88 tahun di Domus Sanctae Marthae, Vatican City, Vatikan.

    Di tengah duka meninggalnya Paus Fransiskus, kritik dan perayaan justru datang dari Israel. Para politisi, pakar, dan pengguna media sosial berfokus pada kecaman Paus Fransiskus terhadap Israel di tengah perangnya di Jalur Gaza, Palestina.

    Beberapa hari sebelum meninggal dunia, Paus Fransiskus masih bersuara soal Palestina. Dalam pidatonya, dia mengecam tindakan Israel dan menyebut apa yang terjadi di Gaza sebagai situasi yang menyedihkan.

    “Situasi kemanusiaan yang menyedihkan yang disebabkan oleh serangan Israel di Gaza,” kata Paus Fransiskus dalam pidato terakhirnya pada Minggu Paskah.

    “Saya mengimbau kepada pihak-pihak yang bertikai: serukan gencatan senjata, bebaskan para sandera, dan bantulah orang-orang yang kelaparan yang mendambakan masa depan yang damai,” katanya.

    Mantan duta besar Israel untuk Vatikan, Rafi Schutz menilai posisi Paus Fransiskus yang kerap bersuara soal Palestina telah membuat Israel kecewa.

    “Paus yang membawa dunia lebih dekat kepadanya dan mengecewakan Israel,” ujarnya dilaporkan Middle East Eye.

    Bahkan sikap Paus Fransiskus tersebut dinilainya pantas mendapatkan kritik keras sekaligus menandai pukulan signifikan terhadap hubungan Israel-Vatikan.

    Sementara, surat kabar sayap kanan Israel, Hayom mengatakan Paus Fransiskus akan dikenang di Israel terutama karena pernyataan kerasnya terhadap perang di Gaza. 

    Senada dengan itu, Channel 14 yang berhaluan kanan ekstrem juga menyebutnya sebagai ‘kritikus paling keras’ Israel.

    Zvika Klein, pemimpin redaksi Jerusalem Post, menggambarkan kritik Paus Fransiskus terhadap Israel dan dukungannya terhadap Palestina yang diserangnya sebagai ‘dukungan tanpa syarat untuk Hamas’.

    “Ada kekecewaan yang sangat besar di sini dari pihak Israel dan Yahudi [akibat] pernyataan-pernyataan keras terutama dalam beberapa bulan terakhir,” kata Klein.

    Paus secara vokal dan berulang kali mengkritik perang Israel di Jalur Gaza, khususnya pembunuhan anak-anak Palestina, sehingga memicu kemarahan politisi Israel.

    Dalam bukunya,  Hope Never Disappoints: Pilgrims Toward a Better World, yang diterbitkan pada akhir tahun 2024, ia  menyatakan bahwa serangan Israel terhadap Jalur Gaza dapat dikategorikan sebagai genosida, dan menyerukan penyelidikan.

    Pada bulan Desember, kementerian luar negeri Israel memanggil diplomat tinggi Vatikan setelah komentar Paus Fransiskus yang menuduh Israel melakukan kekejaman’ di Gaza.

    ‘Lebih baik tanpa dia’

    Tak hanya politisi dan pakar, warga Israel juga menuangkan rasa puas mereka setelah Paus Fransiskus meninggal dunia.  

    Berkomentar pada artikel Channel 14, seorang pengguna menyebutnya ‘bajingan’ dan berkata ‘baguslah dia mati’. 

    “Syukurlah Paus sudah wafat,” kata yang lain setuju.

    Di Facebook, pengguna media sosial mengkategorikannya sebagai ‘pembenci Yudaisme’.

    Di bawah  postingan Kan 11 tentang kematian Paus, seorang pengguna menulis: “Saya tidak peduli dengan orang tua psikotik ini, yang membenci Israel”.

    Dalam laporan Ynet , yang lain menulis: “Paus Fransiskus akan dikenang sebagai orang yang secara konsisten mendukung antisemitisme modern, dunia lebih baik tanpanya”.

    Pengguna lain mengatakan bahwa Paus Fransiskus adalah “Bapak kenajisan. Seorang pedofil lainnya.” Pengguna lain mengatakan: “akhirnya ada kabar baik.”

    Pengguna lain menulis bahwa “setelah pernyataan kebenciannya terhadap Israel, dia beruntung karena dia hidup beberapa bulan lagi dan tidak langsung meninggal,” mengacu pada kesehatan Paus yang memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

    Kendati banyak warga. pakar dan politikus Israel yang tak menunjukkan duka cita meninggalnya Paus Fransiskus, Presiden Israel, Isaac Herzog menyampaikan belasungkawa.

    “Belasungkawa terdalamnya kepada dunia Kristen dan khususnya komunitas Kristen di Israel – Tanah Suci – atas meninggalnya bapa spiritual agung mereka, Yang Mulia Paus Fransiskus,” katanya.

    Herzog menambahkan: “Saya sungguh berharap doanya untuk perdamaian di Timur Tengah dan untuk pemulangan para sandera dengan selamat akan segera terkabul. Semoga kenangannya terus menginspirasi tindakan kebaikan, persatuan, dan harapan.”***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Mendapat Ancaman Pembunuhan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        21 April 2025

    Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Mendapat Ancaman Pembunuhan Bandung 21 April 2025

    Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Mendapat Ancaman Pembunuhan
    Editor
    KOMPAS.com

    Gubernur Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    mendapat
    ancaman pembunuhan
    dari seseorang dengan nama akun “Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!”.
    Ancaman itu disampaikan dalam komentar Live Chat di
    YouTube
    Kang Dedi Mulyadi pada Senin (21/4/2025) malam. Dalam komentar itu, akun tersebut berulang kali mengancam akan membunuh Dedi Mulyadi.
    Bahkan, jika gagal, dia akan menggunakan bom untuk diledakkan ke dekat Dedi Mulyadi.
    “Kalau rencana saya gagal, maka saya akan pergi ke Jabar memakai bom lain yang saya punya itu bom bunuh diri. Saya akan berlari mencari Dedi an jika sudah ketemu saya akan mendakatinya dan duarr!!!,” ucap akun tersebut.
    Dikonfirmasi
    Kompas.com
    via sambungan telepon WhatsApp, Senin malam, Dedi Mulyadi membenarkan ada ancaman tersebut.
    Dedi mengatakan bahwa pemimpin dalam setiap langkah bisa ada yang suka dan tidak suka. Ancaman itu adalah bagian dari orang yang tidak suka terhadap dirinya.
    “Kalau ada ancaman itu ya risiko bagi seorang pemimpin,” kata Dedi.
    Saat ditanya apakah akan melaporkan akun tersebut ke polisi, Dedi mengaku akan melihatkan perkembangannya terlebih dahulu.
    “Kita lihat perkembangannya terlebih dahulu. Tapi apakah akun itu asli atau bukan, nanti kita lihat dan telusuri. Namun sekarang saya akan lebih waspada,” kata Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.