Kasus: pembunuhan

  • ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Polisi membeberkan kronologi pembunuhan yang jasad korbannya dibuang dalam karung di Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Tangerang.

    Diketahui, pembunuhan dilakukan oleh N alias R (23) kepada Al-Bashar (32) pada Minggu (20/4/2025).

    Adapun korban dan pelaku sebenarnya baru kenal sehari sebelumnya lantaran korban merupakan karyawan baru di sebuah konveksi yang ada di kawasan Jakarta Selatan.

    “Pada hari Jumat tanggal 18 April 2025, korban datang dari Lampung menuju ke Hera Bodir dengan tujuan untuk bekerja ditempat tersebut,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra saat merilis kasus tersebut, Jumat (24/4/2025).

    “Pemilik dari Hera Bodir yang bernama E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di konveksi yang berada di Cidodol Jakarta Selatan tahun 2011,” sambungnya.

    Wira menuturkan, tersangka mengaku sampai tega untuk menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Faktor pertama karena kesal dengan tingkah korban yang disebutnya tak sopan.

    KLIK SELENGKAPNYA: Dedi Mulyadi Terima Keluhan Rencana SMK di Bekasi Gelar Ttudy Tour ke Bali. Jawaban Gubernur Jabar Buat Emak-emak Sedikit Lega.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” katanya.

    “Yang kedua, bahwa si korban ini merasa pintar. Jadi seolah-olah si tersangka ini harus diajari,” bebernya.

    Hal itu membuat tersangka yang juga tengah kesulitan masalah ekonomi menjadi emosi. 

    Selain itu, tersangka juga tergur untuk menguasai motor korban yang baru kembali merantau ke Jakarta.

    Motor itu jugalah yang digunakan oleh pelaku untuk membuang jasad korban di Jalan Daan Mogot KM 21.

    “Dari tempat kejadian. Sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang sepi langsung dibuang.

    Sedangkan untuk motornya masih disimpan oleh tersangka di suatu tempat dan belum sempat dijual,” ujar Wira.

    Sementara itu, saat ditanyakan oleh awak media saat hendak dibawa ke ruang tahanan, pelaku mengaku menyesali perbuatannya. Ia berdalih melakukan hal tersebut karena sebuah kekhilafan.

    MAYAT PRIA DALAM KARUNG – Kolase pelaku pembunuhan mayat dalam karung. Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap pembunuh pria yang jasadnya terbungkus karung di dalam got di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang. Pelaku yang merupakan pria berinisial N alias R ditangkap di kawasan Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (23/4/2025). Aksi pelaku pembunuhan saat membawa jasad korbannya yang terbungkus karung terekam CCTV. Si pembunuh membuang korbannya di bilangan Batuceper, Kota Tangerang, Minggu (20/4/2025) (ISTIMEWA)

    “Saya menyesal, khilaf,” kata dia.

    Diketahui, penemuan mayat dalam karung di got pinggir Jalan Daan Mogot, KM 21, Batuceper, Kota Tangerang terjadi pada Selasa (22/4/2025) pagi sekira pukul 08.15.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kian Panas! Pasukan Pakistan-India Saling Tembak di Kashmir

    Kian Panas! Pasukan Pakistan-India Saling Tembak di Kashmir

    Jakarta

    Kian panas! Pasukan dari Pakistan dan India terlibat saling tembak di sepanjang Garis Kontrol di Kashmir yang disengketakan. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak kedua negara yang memiliki senjata nuklir itu untuk menahan diri menyusul penembakan mematikan di wilayah tersebut.

    Hubungan kedua negara kini berada di level terendah dalam beberapa tahun, dengan India menuduh Pakistan mendukung “terorisme lintas batas,” setelah penembakan yang menewaskan 26 turis di Kashmir.

    Syed Ashfaq Gilani, seorang pejabat pemerintah di bagian wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, mengatakan kepada AFP, bahwa pasukan saling tembak di sepanjang Garis Kontrol (LOC) yang memisahkan kedua negara.

    “Tidak ada penembakan terhadap penduduk sipil,” tambahnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (25/4/2025).

    Militer India mengonfirmasi telah terjadi penembakan senjata ringan dalam jumlah terbatas, yang dikatakannya “dimulai oleh Pakistan”, seraya menambahkan bahwa penembakan itu telah “direspons secara efektif”.

    Sebelumnya pada hari Kamis (24/4), juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan di New York, bahwa masalah antara kedua negara “dapat dan harus diselesaikan secara damai melalui keterlibatan bersama yang bermakna”.

    “Kami sangat mengimbau kedua pemerintah… untuk menahan diri secara maksimal, dan memastikan bahwa situasi dan perkembangan yang telah kita lihat tidak memburuk lebih jauh,” katanya.

    Perdana Menteri India Narendra Modi telah berjanji untuk memburu orang-orang bersenjata yang bertanggung jawab atas pembunuhan 26 warga sipil di lokasi wisata populer Pahalgam di Kashmir. Kepolisian India mengidentifikasi dua dari tiga orang bersenjata yang melarikan diri sebagai warga Pakistan.

    “Saya katakan kepada seluruh dunia: India akan mengidentifikasi, melacak, dan menghukum setiap teroris dan pendukungnya,” kata Modi, dalam pidato pertamanya sejak serangan hari Selasa lalu di wilayah Himalaya tersebut.

    “Kami akan mengejar mereka sampai ke ujung Bumi,” tandasnya.

    Menanggapi itu, pemerintah Pakistan menyangkal keterlibatan apa pun. Islamabad menyebut upaya untuk mengaitkan Pakistan dengan serangan Pahalgam adalah “sepele”, dan berjanji untuk merespons setiap tindakan India.

    “Setiap ancaman terhadap kedaulatan Pakistan dan keamanan rakyatnya akan ditanggapi dengan tindakan balasan yang tegas di semua bidang,” kata pemerintah Pakistan dalam sebuah pernyataan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pesta Miras Berujung Maut di Tanjung Priok, Pria Bacok Teman Gara-gara Diomongin dari Belakang

    Pesta Miras Berujung Maut di Tanjung Priok, Pria Bacok Teman Gara-gara Diomongin dari Belakang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pesta minuman keras (miras) berujung maut terjadi di sebuah asrama wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (18/4/2025).

    Seorang pria berinisial YR alias Acil membacok rekannya LH (26) hingga tewas gara-gara tersinggung diomongin dari belakang.

    Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Utara AKP Seno Pradana menyampaikan kronologis pembunuhan tersebut.

    Peristiwa bermula saat LH bersama Acil dan rekan-rekan lainnya janjian untuk berkumpul di asrama sekitar pukul 15.00 WIB.

    “Pada saat korban dan para saksi sedang ngumpul-ngumpul, tersangka baru saja selesai masak ayam dan nasi, kemudian korban memakan masakan tersangka tersebut,” ucap AKP Seno Pradana dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025). 

    Lalu, saksi berinisial Z dan S pun pergi keluar asrama untuk membeli minuman alkohol jenis aseng dan bir hitam. 

    Z dan S pun kembali tiba di asrama sekitar pukul 17.30 WIB dengan membawa miras. 

    Selanjutnya, korban, tersangka, dan para saksi langsung menengak miras tersebut. 

    “Kemudian pada saat minuman beralkohol tersebut habis, saksi S membeli kembali. Minumah alkohol tersebut untuk kedua kalinya,” ucap Seno. 

    Setelah minuman itu datang, mereka pun kembali menengaknya. Usai asik menengak miras, mereka saling mengobrol satu sama lain. Korban memilih mengobrol dengan saksi S. 

    Sedangkan tersangka mengobrol dengan saksi ZN. 

    Posisi tersangka dengan korban saat itu bersebelahan hanya berjarak sekitar setengah meter. 

    Di situ, Acil mendengar bahwa LH sedang membicarakannya dengan S. 

    Acil pun merasa tersinggung dan tak terima karena dibicarakan dari belakang. 

    “Kemudian, tersangka menghampiri dan menanyakan hal tersebut mengapa korban membicarakan tersangka. Mendengar respons korban tidak mengenakan, tersangka menyuruh saksi yang lainnya untuk meninggalkan ruangan tersebut dengan menyisakan tersangka dan korban saja,” tutur Seto. 

    Semakin kesal karena mendapat respons tak mengenakkan, Acil langsung mengambil parang yang ada di atas lemari. 

    Lalu, ia langsung menghampiri korban dan membacoknya dengan parang beberapa kali. 

    “Membacok korban sebanyak tiga kali bacokan ke arah kepala, tangan, dan pundak korban,” beber Seto. 

    Imbas dari bacokan tersebut, LH pun langsung tewas di lokasi kejadian. 

    Sementara itu, Acil kini sudah berada di Polres Metro Jakarta Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Gara-gara Tak Mau Diajak Bersalaman, Bolot Tikam Evander hingga Tewas di Magelang – Halaman all

    Gara-gara Tak Mau Diajak Bersalaman, Bolot Tikam Evander hingga Tewas di Magelang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Sleman – Seorang pria bernama Evander (25) asal Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, tewas setelah ditikam oleh RAS alias Bolot (24) dalam sebuah insiden yang terjadi pada Sabtu malam, 19 April 2025.

    Kapolres Magelang Kota, AKBP Anita Indah Setyaningrum, menjelaskan bahwa insiden berawal saat Evander bertemu dengan temannya di sebuah rumah di Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, untuk membahas urusan pekerjaan.

    Sekitar pukul 23.30 WIB, Bolot datang dan sempat berjabat tangan dengan beberapa orang di lokasi tersebut.

    Namun, saat berinteraksi dengan Evander, Bolot merasa tersinggung karena sikap korban yang dianggap tidak sopan.

    “Pelaku mengajak korban untuk berjabat tangan, namun korban menolak dengan menyingkirkan tangan pelaku,” ujar Anita.

    Pertikaian dan Akibat Fatal

    Dalam keadaan diduga dipengaruhi minuman keras, Bolot kemudian memukul Evander dengan tangan kosong, yang memicu perkelahian antara keduanya.

    Tak lama setelah itu, Bolot mengeluarkan pisau lipat dan menikam Evander.

    Korban mengalami luka tusuk parah dan segera dilarikan ke RSUD Tidar, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada pukul 02.00 WIB, Senin dini hari.

    Hasil visum menunjukkan dua luka tusuk, satu di dada kanan sedalam lima sentimeter dan satu di bawah ketiak kanan sedalam dua sentimeter.

    “Luka ini sangat fatal, menyebabkan pendarahan hebat dan menyebabkan kematian,” jelas Anita.

    Penangkapan Pelaku

    Polisi berhasil mengamankan Bolot pada Minggu pagi, 20 April 2025, sekitar pukul 07.00 WIB di kawasan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan.

    Barang bukti berupa pisau lipat dan pakaian yang dikenakan pelaku saat kejadian juga disita.

    Bolot kini terancam dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman pidana penjara hingga 15 tahun, serta Pasal 351 Ayat 3 KUHP terkait penganiayaan yang mengakibatkan kematian dengan ancaman maksimal 7 tahun.

    (TribunJogja.com/Yuwantoro Winduajie)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Detik-detik Pelaku Pembunuhan Pria Dalam Karung di Tangerang Bawa Mayat Pakai Motor, Terekam CCTV – Halaman all

    Detik-detik Pelaku Pembunuhan Pria Dalam Karung di Tangerang Bawa Mayat Pakai Motor, Terekam CCTV – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Detik-detik pelaku pembunuhan pria dalam karung di saluran air Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, terekam kamera CCTV milik Polda Metro Jaya.

    Dalam gambar yang beredar, terlihat pengendara berpakaian hitam mengendarai sepeda motor di jalan pada Minggu (20/4/2025) pukul 16.47 WIB.

    Ia menumpangi sepeda yang berwarna biru putih. Pengendara yang memakai helm berwarna hitam itu, terlihat membawa sebuah barang berwarna putih. 

    Pada salah satu sisi karung terlihat noda merah yang menempel.

    Diketahui, barang yang dibawanya itu adalah mayat korban yang berada dalam karung. 

    Hal tersebut, disampaikan Kasubdit Jatanras AKBP Abdul Rahim kepada wartawan, Kamis (24/4/2025).

    “Pelaku terekam kamera CCTV sedang membawa mayat korban dalam karung menggunakan sepeda motor sebelum dibuang di lokasi penemuan,” katanya, dilansir WartaKotalive.com. 

    PELAKU PEMBUNUHAN – Terduga pelaku berinisial N alias R (23) ditangkap Subdirektorat (Subdit) Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya usai memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV). Detik-detik pelaku pembunuhan membawa mayat pria dalam karung di saluran air Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang. (Tangkapan layar dari TMC Polda Metro Jaya)

    R terekam kamera CCTV saat dalam perjalanan membuang jasad korban ke saluran air di Jalan Daan Mogot KM 21.

    Kini, pelaku pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan dalam karung di saluran air itu, sudah tertangkap.

    Terduga pelaku berinisial N alias R (23) ditangkap Subdirektorat (Subdit) Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya setelah memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV).

    Pelaku ditangkap di wilayah Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Rabu (23/4/2025), sekira pukul 16.00 WIB.

    Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, pelaku berdomisili di Kampung Eurih, Kelurahan Curug, Kecamatan Cibaliung, Pandeglang, Banten.

    Adapun motif pelaku melakukan pembunuhan tersebut, lantaran masalah pekerjaan di tempatnya bekerja. 

    “Motif (pelaku) melakukan pembunuhan karena ada masalah pekerjaan di tempat kerja, yakni konveksi,” jelas Ade Ary.

    Sementara itu, korban diketahui bernama Al Bashar yang berusia 32 tahun, warga Dusun Sugih Waras, Lampung Selatan.

    Korban bekerja di sebuah perusahaan konveksi di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Dikatakan Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Dicky Pertofan, identitas korban terungkap melalui proses olah tempat kejadian perkara (TKP) dan identifikasi sidik jari korban.

    Setelah mengetahui identitas korban, polisi menghubungi pihak keluarga.

    Polisi meminta keluarga datang ke RSUD Kabupaten Tangerang guna menegaskan identitas korban.

    Keluarga pun mengenali korban dari ciri khas berupa bekas luka di punggung, susunan gigi, serta pakaian yang dikenakan.

    Selanjutnya, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di kampung halaman pada Rabu (23/4/2025) pukul 10.00 WIB.

    Sebagai informasi, jasad seorang pria ditemukan terbungkus dalam karung di saluran air Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, Selasa (22/4/2025) pukul 08.15 WIB.

    Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), mayat merupakan seorang pria dan memiliki tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Hasil autopsi sementara dari Tim Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, diketahui ada luka terbuka di bagian kepala serta rahang kanan dan kiri, serta luka memar di leher dan pipi yang diduga akibat kekerasan benda tumpul.

    Dikutip dari Kompas.com, Tim Forensik RSUD Kabupaten Tangerang juga menemukan luka-luka akibat benda tajam pada bagian tangan, jari, dan dahi sebelah kiri.

    Mayat tanpa identitas itu, diperkirakan telah tewas dua hingga tiga hari sebelum ditemukan di saluran air di Jalan Daan Mogot KM 21.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Rekaman CCTV Pelaku Bawa Karung Isi Mayat Pria yang Dibuang di Pinggir Jalan Daan Mogot Tangerang

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, WartaKotalive.com/Ramadhan L Q, Kompas.com)

  • Saya Baik-Baik Saja dengan Sebanyak Mungkin Anak yang Mati

    Saya Baik-Baik Saja dengan Sebanyak Mungkin Anak yang Mati

    PIKIRAN RAKYAT – Kekejaman Israel yang melakukan genosida warga Palestina di Jalur Gaza telah dikecam oleh dunia internasional. Berdasarkan data Otoritas Kesehatan setempat, sejak serangan Oktober 2023 hingga saat ini sudah hampir 52.000 warga yang meninggal dunia.

    Selain itu, 117,248 warga Palestina lainnya luka-luka. Mayoritas korban meninggal dan luka-luka merupakan anak-anak dan perempuan.

    Saat dunia internasional mengecam dan mendesak Israel untuk menghentikan genosida di Gaza, para pendukung Israel justru terus memancing amarah publik lewat pernyataan-pernyataan kontroversial.

    Contoh terbaru adalah cuitan dari seseorang yang bersembunyi di balik akun anonim di X (dulu Twitter). Pemilik akun @misfitpatriot_ mengatakan tak peduli dengan banyaknya anak yang menjadi korban di Gaza. 

    Dia secara eksplisit menyebut genosida yang dilakukan Israel saat ini merupakan langkah yang diperlukan termasuk pembunuhan massal anak-anak Palestina. Hal ini dinilainya harus dilakukan untuk mencapai tujuan Israel di Gaza.

    “Saya baik-baik saja dengan sebanyak mungkin anak yang mati. Setiap orang Palestina bisa mati jika itu yang diperlukan untuk menyelamatkan Israel,” katanya seperti dilaporkan Middle East Monitor.

    Pesan tersebut berlanjut, secara kontroversial merujuk pada kejadian-kejadian dalam Alkitab, terutama penghancuran Sodom dan Gomora serta kematian anak-anak sulung Mesir, untuk membenarkan pembunuhan anak-anak di Gaza.

    Para pengamat menyoroti cuitan tersebut sebagai indikasi radikalisasi yang lebih luas di antara para pendukung vokal Israel, yang pernyataan publiknya semakin mencerminkan dukungan terbuka terhadap kekerasan ekstrem terhadap warga sipil Palestina. 

    Cuitan tersebut telah menuai reaksi keras dari berbagai pihak yang khawatir dengan normalisasi retorika semacam itu dalam ruang publik.

    Serang pusat bantuan dan makanan Gaza

    Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan sayap kanan Itamar Ben-Gvir mengatakan pihaknya sudah mendapat izin dari Partai Republik Amerika Serikat untuk melakukan serangan ke pusat bantuan dan makanan di Gaza.

    Hal ini diungkapkan Menteri Ekstrimis tersebut pada Rabu, 23 April 2025 atau sehari setelah acara makan malam dengan Presiden AS, Donald Trump yang digelar di Resort Mar-a-Lago di Florida pada Selasa malam.

    “Ini adalah cara untuk menciptakan tekanan militer dan politik (pada Hamas) agar memulangkan para sandera kami dengan selamat,” katanya dilaporkan Anadolu Agency.

    Sejak klaim tersebut, Partai Republik yang merupakan pengusung Donald Trump masih belum memberikan komentar. Ini merupakan kunjungan resmi pertama Ben-Gvir ke Washington sejak bergabung ke pemerintahan Benjamin Netanyahu pada 2022.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Presiden Palestina Minta Hamas Turunkan Ego, Serahkan Gaza dan Lepaskan Sandera Israel – Halaman all

    Presiden Palestina Minta Hamas Turunkan Ego, Serahkan Gaza dan Lepaskan Sandera Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak kelompok militan Hamas untuk segera menurunkan ego, menyerahkan tanggung jawabnya atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina.

    Dalam pidatonya di kota Ramallah, Tepi Barat, Abbas juga meminta Hamas menyerahkan senjata.

    Membebaskan para sandera Israel yang ditawan di Gaza, serta mengubah gerakan tersebut menjadi partai politik.

    Adapun permintaan tersebut diutarakan Abbas sebagai bagian dari upaya untuk menjawab keraguan internasional atas keberlangsungan Otoritas Palestina atas wilayah Gaza.

    Serta upaya untuk mencari solusi damai yang dapat mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama.​

    “Hamas telah memberikan alasan kepada pendudukan kriminal untuk melakukan kejahatannya di Jalur Gaza, yang paling menonjol adalah menahan para sandera,” kata Abbas mengutip BBC International.

    “Saya yang membayar harganya, rakyat kami yang membayar harganya, bukan Israel. Saudaraku, serahkan saja mereka,” imbuhnya.

    Akar Ketegangan Abbas–Hamas

    Tensi antara Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan kelompok Hamas semakin memanas sejak insiden penculikan warga Israel oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. 

    Serangan tersebut, yang menjadi salah satu yang paling mematikan dalam sejarah konflik Israel-Palestina.

    Abbas mengecam keras tindakan penculikan dan pembunuhan warga sipil Israel oleh Hamas, karena hal itu merusak citra perjuangan Palestina di mata dunia.

    Selain itu tindakan tersebut memicu perang besar di Jalur Gaza dan memperparah ketegangan politik internal Palestina.

    Ketegangan semakin tinggi karena Hamas merasa Abbas mencoba mengambil alih Gaza dengan restu internasional, bukan melalui rekonsiliasi nasional.

    Sebagai informasi, Hamas diketahui mulai mengambil alih kekuasaan di Gaza dari Otoritas Palestina yang didominasi Fatah pada 2007.

    Tepatnya saat konflik bersenjata terjadi pada Juni 2007, yang mengakibatkan Hamas mengambil alih Gaza dan mengusir pasukan Fatah dari wilayah tersebut.

    Sejak saat itu, Hamas telah menjadi penguasa de facto di Gaza, sementara Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Fatah tetap menguasai Tepi Barat.

    Warga Palestina Tuntut Hamas Mundur

    Kecaman terhadap Hamas tak hanya dilakukan oleh pemerintahan Abbas, beberapa waktu lalu ratusan warga Palestina menggelar demo besar-besar menuntut Hamas agar segera mengakhiri perang.

    Sambil meneriakkan slogan-slogan anti-Hamas, ratusan warga yang berkumpul menyerukan diakhirinya perang dengan Israel.

    “Keluar, keluar, keluar, Hamas keluar,” ujar teriakan massa yang terlihat di salah satu unggahan viral yang dipublikasikan di X, sebagaimana dilansir Reuters.

    Dalam unggahan lainnya terlihat, para pemuda berbaris melalui jalan-jalan di Beit Lahia, Gaza utara menuntut kelompok itu turun dari kekuasaan.

    Sementara sejumlah peserta aksi terlihat membawa spanduk bertuliskan “Hentikan perang” dan “Kami ingin hidup damai”. 

    Aksi protes di Gaza utara ini terjadi sehari setelah orang-orang bersenjata Jihad Islam meluncurkan roket ke Israel, yang memicu keputusan Israel untuk mengevakuasi sebagian besar Beit Lahia.

    Pasca insiden tersebut terjadi,  beberapa laporan menyebutkan bahwa seruan untuk bergabung dalam aksi demo mulai disebarluaskan melalui aplikasi perpesanan Telegram. 

    Selain di Beit Lahia, aksi serupa juga terjadi di kamp pengungsi Jabalia di bagian barat Kota Gaza. 

    Rekaman yang beredar menunjukkan puluhan orang membakar ban dan meneriakkan tuntutan untuk mengakhiri perang. 

    “Kami ingin makan,” seru mereka dalam aksi tersebut.

    Hamas sendiri hingga kini belum memberikan respon apapun terkait munculnya demonstrasi ini.

    Namun protes anti-Hamas ini tercatat jadi yang terbesar sejak perang dimulai setelah serangan 7 Oktober.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Mengenal Daerah Istimewa Surakarta, Sejarah hingga Alasan Pembubarannya

    Mengenal Daerah Istimewa Surakarta, Sejarah hingga Alasan Pembubarannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Wacana tentang pembentukan kembali wilayah Daerah Istimewa Surakarta atau DIS kembali muncul. Ide ini muncul di tengah informasi mengenai pemekaran sejumlah wilayah di Indonesia.

    Daerah Istimewa Surakarta adalah wilayah bekas swapraja eks Karesidenan Surakarta. Dulu sebelum dibubarkan pada tahun 1946, wilayahnya meliputi Kota Surakarta atau Solo, Kabupaten Boyolali, Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Klaten. 

    Wilayah DIS dikendalikan oleh dua kekuatan tradisional yakni Pakubuwana yang bertahta di Kasunanan Hadiningrat dan Mangkunegara yang menguasai wilayah Mangkunegaran. 

    Adapun, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima mempertanyakan relevansi apa yang bisa menjadikan kota di Jawa Tengah itu sebagai daerah istimewa untuk saat ini.

    “Solo ini sudah menjadi kota dagang, sudah menjadi kota pendidikan, kota industri. Tidak ada lagi yang perlu diistimewakan,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Menurut legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini, baik Solo dan Papua adalah daerah yang tidak perlu diistimewakan. Bahkan, dia menyebut pihaknya tidak tertarik membahas hal ini karena bukan isu yang mendesak.

    “Solo dengan Papua ya sama lah. Saya tidak terlalu tertarik atau Komisi II tidak terlalu tertarik untuk membahas daerah istimewa ini, menjadi sesuatu hal yang penting dan urgent,” urainya.

    Di lain sisi, Aria berharap moratorium untuk proses pemekaran wilayah bisa segera dicabut, sehingga bisa ada pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) asalkan pengusulannya harus lebih ketat.

    Sementara itu, anggota Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia memandang harus ada latar belakang yang tepat untuk mengangkat status daerah menjadi istimewa dan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

    Dia khawatir akan ada kerumitan bila satu daerah meminta diberikan status istimewa, daerah lain pun akan meminta hal yang sama, terlebih bila berkaitan dengan pembagian dana bagi hasil.

    “Saya kan nggak tahu tuh [ada nilai historis dari Solo]. Makanya kita lihat dulu alasannya apa pengajuan itu. Kalau misalnya alasannya sejarah nanti banyak lagi [yang ikut ingin diistimewakan], di Pontianak itu dulu pernah ada Sultan yang mempunyai gagasan pertama kali tentang burung Garuda. Bisa jadi nanti orang sana minta istimewa juga gitu kan,” urainya.

    Alasan DIS Dibubarkan

    Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, nasib Solo atau Surakarta memang berbanding terbalik dengan Yogyakarta. Yogyakarta tampil secara aktif selama revolusi kemerdekaan. Sri Sultan Hamengkubuwono IX bahkan menjadi tokoh yang cukup penting selama masa tersebut. 

    Dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Posisi yang kemudian membuatnya menjadi sasaran ‘pembunuhan’ oleh Westerling. Sultan juga merelakan Yogyakarta menjadi ‘pengganti’ ibu kota saat Jakarta atau Batavia kembali dikuasai Belanda.

    Sementara Solo pasca proklamasi, sering dilanda konflik mulai dari konflik suksesi, revolusi sosial, gerakan anti-swapraja, hingga benturan antar ideologi, kiri dan kanan pada 1948, yang berlangsung cukup keras selama revolusi kemerdekaan berlangsung.

    Penulis biografi Tan Malaka, Harry A Poeze, dalam Madiun 1948: PKI Bergerak menyebut bahwa saking tidak stabilnya, Solo disebut oleh banyak pihak, termasuk Jenderal AH Nasution sebagai ‘Wild West’ wilayah tidak bertuan alias liar. Solo menjadi medan pertempuran. Orang bebas menenteng senjata. Bentrokan dan desingan peluru terjadi saban waktu.

    “Kubu kiri [FDR] menganggap sangat penting mempertahankan Solo. Karenanya kota ini akan dibuah menjadi sebuah Wild West,” tulis Poeze.

    Rentetan peristiwa dan aksi kekerasan tersebut membuat tentu membuat kondisi Solo semakin tidak stabil. Pengaruh Kraton dan sisa-sisa kekuasaan feodal di Surakarta terus meredup. Bekas wilayah kekuasaan yang menjadi penopang utama perekonomian Kraton lenyap. 

    Padahal Solo dan Yogyakarta pernah memiliki status yang sama sebagai Daerah Istimewa. Penetapan status dilakukan langsung oleh Presiden Soekarno. Namun usia Daerah Istimewa Surakarta (DIS) hanya seumur jagung. Pada tahun 1946, DIS dibubarkan karena konflik dan menguatnya gerakan anti-swapraja.

    Gerakan ini dipelopori oleh kelompok-kelompok masyarakat yang mendukung revolusi sosial dan anti terhadap sisa-sisa kekuasaan feodal. Kelompok yang paling terkenal dalam gerakan ini adalah Barisan Banteng dengan tokohnya dr Moewardi.

    Selain Barisan Banteng, Solo atau Surakarta juga menjadi pusat gerakan Persatuan Perjuangan (PP). Salah satu tokoh gerakan itu adalah Tan Malaka. Kelompok ini mengambil jalan oposisi dan menolak praktik kompromistis pemerintahan Sukarno. Salah satu semboyan PP yang terkenal adalah ‘Merdeka 100 Persen!”

    Selama gerakan anti-swapraja berkecamuk, para elite Kraton menjadi sasaran kelompok Anti-swapraja. Gerakan ini menculik dan membunuh Patih Sosrodiningrat. Kepatihan dibakar dan hancur lebur. Raja Kasunanan yang masih muda, Pakubuwono XII juga tak luput menjadi sasaran penculikan.

    Ada banyak pendapat tentang alasan penculikan tersebut. Campur tangan para pangeran atau elite kraton yang tersisih selama proses suksesi dari Pakubuwono XI ke Pakubuwono XII dianggap berperan cukup penting dalam gegeran di Solo pada waktu itu.

    Sementara itu, salah satu publikasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), yang menukil buku seri Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia karya Jenderal Abdul Haris Nasution memaparkan kisruh di Solo terjadi karena raja-raja Surakarta membelot dan mengkhianati republik saat terjadi Agresi Militer Belanda II tahun 1948-1949. 

    Pada waktu itu, pihak TNI bahkan telah menyiapkan Kolonel Djatikoesoemo (KSAD pertama), putra Pakubuwana X, diangkat menjadi Susuhunan yang baru dan Letkol Suryo Sularso diangkat menjadi Mangkunegara yang baru. Namun rupanya waktu itu, rakyat dan tentara justru ingin menghapus kekuasaan monarki sama sekali.

    Akhirnya Mayor Akhmadi, penguasa militer kota Surakarta, diberi tugas untuk langsung berhubungan dengan istana-istana monarki Surakarta. Dia meminta para raja secara tegas memihak republik. “Jika raja-raja tersebut menolak, akan diambil tindakan sesuai Instruksi Non-Koperasi,” demikian dikutip dari publikasi itu.

    Karena kondisi yang tidak kondusif, pemerintah pusat kemudian mengambil inisiatif untuk membubarkan DIS. Statusnya menjadi daerah biasa. Pada 1950, bekas daerah tersebut kemudian masuk wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah.

    Sejak saat itu jalan sejarah penerus wangsa Mataram Islam itu berubah. Peran Kasunanan sebagai pusat politik dan kebudayaan Jawa yang cukup berpengaruh, terutama saat kepemimpinan Pakubuwono X, menjadi sebatas simbol budaya itupun semakin meredup karena konflik keluarga yang nyaris tidak berkesudahan.

    Setelah Bubar

    Setelah era DIS bubar, Surakarta mulai dipimpin oleh pemimpin-pemimpin berlatar belakang politisi dan militer, tidak lagi harus ningrat. Pada tahun Mei – Juli 1946, misalnya, Wali Kota Solo dijabat oleh RT Sindoeredjo. Sindoeredjo kemudian digantikan oleh politikus PNI, Iskak Tjokroadisurjo. Iskak hanya memimpin Solo selama 4 bulan yakni dari bulan Juli – November 1946.

    Setelah kemelut perang kemerdekaan dan berbagai macam huru hara politik, Solo kemudian dipimpin oleh politikus Masyumi, Sjamsoeridjal. Dia memimpin Solo selama hampir 3 tahun yakni dari 1946-1949. Namun demikian, seiring dengan memanasnya tensi politik terutama pasca peristiwa Madiun 1948, Sjamsoeridjal kemudian digantikan oleh wali kota yang berlatar belakang militer. 

    Wali kota militer pertama adalah  Soedjatmo Soemperdojo (Januari 1949 – Juli 1949), Soeharto Soerjopranoto, hingga Muhammad Saleh Wedisatro. Saleh Werdisastro adalah salah satu pejuang perintis kemerdekaan asal Sumenep, Madura. Dia memimpin Solo pada tahun 1951-1955.

    Setelah Saleh, Wali Kota Solo dipegang oleh Oetomo Ramlan. Sosok Oetomo penuh kontroversi. Dia adalah politikus PKI. Oetomo barangkali menjadi salah satu Wali Kota Solo yang dipilih melalui proses pemilihan umum atau pemilu, meskipun tidak langsung. 

    Sekadar catatan, pada tahun 1957-1958, setelah sukses menggelar pemilihan umum pertama pada tahun 1955, pemerintah menggelar Pemilihan Legislatif Daerah untuk memilih anggota DPRD tingkat 1 maupun DPRD tingkat 2. PKI menjadi partai yang memenangkan Pemilu Legislatif Daerah di Kota Surakarta dan setelah proses pemilihan di DPRD, Oetomo Ramlan terpilih sebagai Wali Kota Surakarta.

    Salah satu kebijakan Oetomo Ramlan, mengutip Solopos, adalah membangun Lokalisasi Silir, yang  pada tahun 1998 diubah menjadi Pasar Klitikan. Posisinya sebagai politikus PKI dan aktivis Lekra kemudian membuatnya menjadi korban pembersihan oleh pemerintaha militer yang berkuasa pasca G30S 1965. Oetomo Ramlan, meninggal tahun 1967. Dia divonis mati oleh Mahmilub karena dugaan keterlibatannya dalam G30S 1965.

    Setelah Oetomo Ramlan dan pembubaran PKI, Solo dimpimpin oleh Wali Kota berlatar militer dan sipil. Setelah Soeharto tumbang, jabatan Wali Kota Solo dipegang oleh PDIP, mulai dari Joko Widodo (Jokowi), FX Hadi Rudyatmo, Gibran Rakabuming Raka, Teguh Prakosa, hingga Respati Ardi.

  • Fakta-fakta Penemuan Mayat di Pinggir Jalan Daan Mogot

    Fakta-fakta Penemuan Mayat di Pinggir Jalan Daan Mogot

    Jakarta: Penemuan mayat di jalan Daan Mogot Km 21, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten membuat geger warga sekitar. Jasad tersebut terbungkus di dalam karung dan ditemukan pada Selasa, 22 April 2025.

    Penemuan mayat ini langsung mengundang perhatian dan memicu penyelidikan dari pihak kepolisian. Berikut ini fakta-fakta penemuan mayat di jalan Daan Mogot:
    1. Kronologi

    Sekitar pukul 08.15 WIB pada Selasa (22/4), laporan dari masyarakat diterima oleh Polsek Batu Ceper mengenai penemuan jasad seorang pria yang terbungkus karung. Jasad tersebut ditemukan di dalam got di sepanjang Jalan Daan Mogot KM 21. Ketika polisi tiba di lokasi, mereka menemukan tubuh korban yang mengenaskan, dengan sejumlah luka pada kepala dan tangan yang diduga akibat kekerasan.
    2. Korban tanpa identitas

    Korban yang ditemukan dalam keadaan mengenaskan ini belum diketahui identitasnya, dan polisi pun menyebutnya sebagai Mr. X. Namun, dari pemeriksaan sementara, ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, terutama di bagian kepala dan tangan. Polisi menduga bahwa korban lebih dulu dibunuh lalu dibuang di pinggir jalan. 
     

     

    3. Pelaku yang membuang jasad terekam CCTV

    Polisi mulai menggali bukti-bukti yang ada. Salah satu petunjuk adalah rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian. Kamera tersebut merekam aksi seorang pria yang mengendarai sepeda motor dan membawa jasad korban yang terbungkus karung. Rekaman ini memperlihatkan detik-detik pelaku yang tampak dengan jelas sedang berusaha membuang jasad korban di lokasi tersebut.
    4. Pelaku pembuang mayat sudah ditangkap

    Melalui rekaman CCTV tersebut, polisi segera melakukan penyelidikan lebih lanjut dan berhasil menangkap pelaku yang diketahui berinisial N alias R, seorang pria berusia 23 tahun. Penangkapan ini terjadi tak lama setelah pihak berwajib mendapatkan informasi dari rekaman CCTV dan petunjuk lainnya. Saat ini, pelaku sedang diperiksa lebih lanjut oleh kepolisian untuk mengetahui motif di balik pembunuhan ini.
    5. Polisi masih menggali motif pembunuhan

    Meski pelaku sudah ditangkap, pihak kepolisian masih terus mendalami lebih lanjut terkait pembunuhan ini. Mereka berusaha untuk menggali informasi lebih dalam mengenai hubungan antara pelaku dan korban, serta motif pembunuhan yang masih belum terungkap sepenuhnya.

    Jakarta: Penemuan mayat di jalan Daan Mogot Km 21, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten membuat geger warga sekitar. Jasad tersebut terbungkus di dalam karung dan ditemukan pada Selasa, 22 April 2025.
     
    Penemuan mayat ini langsung mengundang perhatian dan memicu penyelidikan dari pihak kepolisian. Berikut ini fakta-fakta penemuan mayat di jalan Daan Mogot:

    1. Kronologi

    Sekitar pukul 08.15 WIB pada Selasa (22/4), laporan dari masyarakat diterima oleh Polsek Batu Ceper mengenai penemuan jasad seorang pria yang terbungkus karung. Jasad tersebut ditemukan di dalam got di sepanjang Jalan Daan Mogot KM 21. Ketika polisi tiba di lokasi, mereka menemukan tubuh korban yang mengenaskan, dengan sejumlah luka pada kepala dan tangan yang diduga akibat kekerasan.

    2. Korban tanpa identitas

    Korban yang ditemukan dalam keadaan mengenaskan ini belum diketahui identitasnya, dan polisi pun menyebutnya sebagai Mr. X. Namun, dari pemeriksaan sementara, ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, terutama di bagian kepala dan tangan. Polisi menduga bahwa korban lebih dulu dibunuh lalu dibuang di pinggir jalan. 
     

     

    3. Pelaku yang membuang jasad terekam CCTV

    Polisi mulai menggali bukti-bukti yang ada. Salah satu petunjuk adalah rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian. Kamera tersebut merekam aksi seorang pria yang mengendarai sepeda motor dan membawa jasad korban yang terbungkus karung. Rekaman ini memperlihatkan detik-detik pelaku yang tampak dengan jelas sedang berusaha membuang jasad korban di lokasi tersebut.

    4. Pelaku pembuang mayat sudah ditangkap

    Melalui rekaman CCTV tersebut, polisi segera melakukan penyelidikan lebih lanjut dan berhasil menangkap pelaku yang diketahui berinisial N alias R, seorang pria berusia 23 tahun. Penangkapan ini terjadi tak lama setelah pihak berwajib mendapatkan informasi dari rekaman CCTV dan petunjuk lainnya. Saat ini, pelaku sedang diperiksa lebih lanjut oleh kepolisian untuk mengetahui motif di balik pembunuhan ini.

    5. Polisi masih menggali motif pembunuhan

    Meski pelaku sudah ditangkap, pihak kepolisian masih terus mendalami lebih lanjut terkait pembunuhan ini. Mereka berusaha untuk menggali informasi lebih dalam mengenai hubungan antara pelaku dan korban, serta motif pembunuhan yang masih belum terungkap sepenuhnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Ini Motif Pembunuhan Pria Dalam Karung di Daan Mogot

    Ini Motif Pembunuhan Pria Dalam Karung di Daan Mogot

    JAKARTA – Polisi menangkap pelaku pembunuhan terhadap seorang pria yang jasadnya ditemukan dengan kondisi terbungkus karung di Jalan Daan Mogot KM21, Batuceper, Kota Tangerang. Dari pemeriksaan sementara motif pembunuhan tersebut karena permasalahan pekerjaan.

    “Motif melakukan pembunuhan karena ada masalah pekerjaan di tempat kerja,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Kamis, 24 April.

    Kendati demikian, tak disampaikan secara gamblang mengenai permasalahan yang dimaksud, hanya disebutkan bila pelaku bekerja di salah satu perusahaan konveksi.

    Pelaku yang diketahui berinisial N alias R itu ditangkap di kediamannya yang berada di Kelurahan Penunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Rabu, 23 April.

    Sebelumnya, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Berdasarkan hasil autopsi sementara pria itu diperkirakan telah meninggal 2–3 hari sebelum ditemukan,

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil autopsi final untuk mengetahui penyebab kematian secara lengkap.

    “Melihat pola kematian korban, diperkirakan sudah meninggal dunia selama 2–3 hari sebelum ditemukan. Hal ini sesuai dengan hasil autopsi sementara,” ujar Zain.

    Selain itu, korban mengalami luka akibat hantaman benda tumpul di bagian wajah dan rahang, serta luka terbuka akibat benda tajam di tangan, jari, dan dahi.