Kasus: pembunuhan

  • Pejabat Senior Israel Bocorkan Informasi Rahasia, Termasuk Informasi Rencana Israel Serang Iran – Halaman all

    Pejabat Senior Israel Bocorkan Informasi Rahasia, Termasuk Informasi Rencana Israel Serang Iran – Halaman all

    Pejabat Senior Israel Bocorkan Informasi Rahasia, Termasuk Persiapan Rencana Serang Iran

    TRIBUNNEWS.COM- Tentara Israel telah membuka penyelidikan terhadap kebocoran dokumen militer sensitif baru-baru ini oleh anggota Skuadron 69 angkatan udara, yang mencakup persiapan untuk serangan potensial terhadap Iran. 

    Data tersebut diunggah ke Click Portal, sistem manajemen berkas yang digunakan oleh tentara Israel, oleh anggota skuadron angkatan udara elit, menurut laporan Haaretz .

    Sistem ini paling sering digunakan untuk berkas dan data yang tidak diklasifikasikan. Siapa pun yang memiliki akses ke Click Portal dapat melihat dokumen yang bocor, termasuk ratusan ribu anggota cadangan, veteran, dan rekrutan. 

    “Materi yang diunggah oleh perwira senior dapat diakses oleh semua pengguna. Beberapa berkas telah dipindai dan diunggah menggunakan [aplikasi China] CamScanner, aplikasi pemindai dokumen seluler yang sebelumnya dihapus dari Google Play Store karena kerentanan keamanan,” kata laporan tersebut.

    “Dokumen-dokumen ini mencakup ringkasan investigasi keselamatan dan jadwal untuk berbagai acara mendatang, termasuk yang dirahasiakan seperti pengarahan tentang status kesiapan tempur menjelang potensi serangan terhadap Iran. Menurut catatan sistem, beberapa dokumen ini diunggah oleh komandan skuadron sendiri,” tambahnya. 

    Beberapa berkas memuat presentasi pelatihan rahasia untuk penggunaan persenjataan rahasia dan metode untuk menangani persenjataan musuh.

    Tidak ada kerusakan yang terjadi dan berkas telah dihapus dari sistem. 

    Namun, insiden tersebut telah memicu kekhawatiran atas “kerentanan yang mengkhawatirkan” pada sistem komputasi awan yang digunakan oleh militer, seperti Click Portal. 

    “Ini melanggar dua prinsip dasar doktrin keamanan informasi IDF: pemisahan berbagai bagian pasukan, dan kerahasiaan informasi pasukan,” kata pakar keamanan kepada Haaretz .

    Para pejabat angkatan udara terkejut bahwa pelanggaran itu terjadi dari unit elit, yang terlibat dalam pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah tahun lalu.

    Kepala angkatan udara saat ini, Tomer Bar, sebelumnya adalah anggota Skuadron 69.

    Seorang juru bicara Israel mengatakan insiden itu adalah “masalah serius yang segera ditangani,” seraya menambahkan bahwa “Investigasi menyeluruh sedang dilakukan, dipimpin oleh Kepala Departemen Keamanan Informasi bekerja sama dengan angkatan udara.”

    Kebocoran tersebut muncul di tengah laporan bahwa Israel sedang mempersiapkan serangan potensial terhadap fasilitas nuklir Iran.

    Laporan New York Times (NYT) minggu lalu mengutip sumber yang mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump menolak usulan Israel untuk melakukan serangan gabungan terhadap fasilitas nuklir Iran. 

    Menurut laporan NYT, usulan serangan Israel memuat sejumlah opsi untuk sejumlah skenario, termasuk satu skenario yang melibatkan pasukan komando Israel yang melakukan operasi darat terhadap fasilitas nuklir Iran dengan dukungan jet tempur AS.

    Sehari kemudian, sejumlah pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Israel “tidak menutup kemungkinan” untuk melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dalam waktu dekat.

    Menteri luar negeri Israel membantah laporan bahwa rencana semacam itu sedang dibuat dalam wawancara baru-baru ini. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Pembunuh Sopir Taksi Online Gunakan Ponsel Sekuriti RS Saat Pesan Mobil
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 April 2025

    Pembunuh Sopir Taksi Online Gunakan Ponsel Sekuriti RS Saat Pesan Mobil Megapolitan 25 April 2025

    Pembunuh Sopir Taksi Online Gunakan Ponsel Sekuriti RS Saat Pesan Mobil
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Seorang sopir taksi
    online
    berinisial MR (35) ditemukan tewas setelah diduga dibunuh oleh dua pelaku berinisial IT dan NH di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
    Kedua pelaku sudah berniat mencuri mobil korban. Pelaku menggunakan modus memesan tumpangan melalui ponsel milik seorang sekuriti rumah sakit, kemudian mencuri mobil korban.
    “Pelaku meminjam ponsel milik saksi, seorang sekuriti yang bertugas di RSUD Kabupaten Tangerang, untuk memesan kendaraan melalui aplikasi Gojek,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho, dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025).
    Setelah berhasil memesan kendaraan, kedua pelaku memesan layanan taksi online dengan tujuan kawasan PIK 2, tepatnya di Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
    Pesanan tersebut diterima oleh korban MR, warga Kampung Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang.
    Namun, sebelum tiba di lokasi tujuan, pelaku meminta korban menghentikan mobil di pinggir Jalan Asia Afrika, kawasan PIK 2.
    Di tempat tersebut, pelaku IT menjerat leher korban menggunakan tali tambang, sementara NH menusuk korban dengan pisau.
    “Setelah korban tidak lagi bergerak, jasadnya dipindahkan ke bagasi mobil dan kemudian dibuang ke Kali Baru,” jelas Zain.
    Barang bukti berupa pisau dan tali tambang turut dibuang di lokasi yang sama, sementara mobil korban dibersihkan agar tampak seperti kendaraan biasa dan siap untuk dijual.
    Kasus ini terungkap setelah anggota polisi mencurigai penjualan sebuah mobil yang ditawarkan tanpa kelengkapan dokumen.
    Mobil tersebut dijual di Komplek Pergudangan Mutiara 2, Jalan Raya Prancis, Kecamatan Benda, pada Kamis (24/4/2025) malam.
    Polisi mencurigai transaksi tersebut karena mobil hanya dilengkapi STNK atas nama perusahaan. Selain itu, ditemukan bekas stiker taksi online yang baru dilepas serta bercak darah di jok dan bagasi mobil.
    Polisi langsung mengamankan seorang pria berinisial IT alias Jefri di lokasi transaksi pada pukul 21.00 WIB. Dalam interogasi, Jefri mengaku bahwa mobil tersebut merupakan hasil kejahatan yang dilakukannya bersama rekannya, NH alias Dayat.
    “NH alias Dayat kemudian ditangkap di Kampung Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada pukul 23.25 WIB,” ungkap Zain.
    Atas perbuatannya, IT dan NH dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana serta Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
    “Pelaku diancam dengan hukuman mati, pidana seumur hidup, atau penjara minimal 20 tahun,” kata Zain.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Israel Mangkir Pemakaman Paus Fransiskus, Ogah Kirim Satu pun Perwakilan Resmi ke Vatikan – Halaman all

    Israel Mangkir Pemakaman Paus Fransiskus, Ogah Kirim Satu pun Perwakilan Resmi ke Vatikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Israel dilaporkan tidak akan mengirim satu pun perwakilan resmi ke pemakaman Paus Fransiskus yang dijadwalkan berlangsung besok, Sabtu (26/4/2025).

    Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Haaretz.

    Media Israel ini menyebut keputusan pemerintah diambil di tengah ketegangan antara Vatikan dan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama perang di Gaza.

    Netanyahu dan sejumlah menteri dalam kabinetnya diketahui bersikap sangat kritis terhadap Paus Fransiskus.

    Kritik ini muncul karena Paus secara terbuka mengecam pembunuhan warga sipil dan penahanan bantuan kemanusiaan di Gaza oleh militer Israel.

    Paus Fransiskus secara konsisten menyuarakan keprihatinannya atas penderitaan rakyat Palestina, terutama selama invasi Israel ke Gaza yang memicu kecaman global.

    Sikap tegas Paus dianggap menyinggung kepemimpinan Israel yang menilai pernyataan tersebut tidak seimbang dan berpihak.

    Israel sendiri merupakan rumah bagi sekitar dua persen warga beragama Kristen.

    Negara ini juga memiliki sejumlah situs suci penting dalam tradisi Kekristenan.

    Beberapa di antaranya adalah Gereja Makam Suci di Yerusalem, yang diyakini sebagai lokasi penyaliban, penguburan, dan kebangkitan Yesus.

    Ada pula Gereja Kelahiran di Betlehem, tempat yang dipercaya sebagai lokasi kelahiran Yesus Kristus.

    Keputusan Israel untuk tidak hadir dalam pemakaman pemimpin Gereja Katolik sedunia ini memicu perdebatan luas, terutama di kalangan komunitas internasional yang berharap adanya sikap hormat atas tokoh agama dunia.

    Langkah ini dinilai sebagai bentuk ketegangan diplomatik yang semakin memperlebar jurang antara Israel dan Vatikan.

    Paus Fransiskus sendiri dikenal sebagai pemimpin spiritual yang vokal membela nilai kemanusiaan, terlepas dari latar belakang agama atau politik.

    Israel Dikecam usai Hapus Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus

    Pasukan Israel kembali melancarkan operasi militer dini hari di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki.

    Menurut laporan kantor berita Wafa, pasukan menyerbu kota tersebut saat fajar dan menargetkan wilayah Jalan Fatayer serta at-Taawon.

    Sejumlah rumah warga dilaporkan digerebek dan digeledah selama operasi berlangsung, meski belum ada laporan penahanan.

    Sementara itu, kebijakan terbaru Kementerian Luar Negeri Israel juga menuai kecaman luas, setelah pihaknya menghapus ucapan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus.

    Menurut harian Yedioth Ahronoth, kementerian tersebut memerintahkan semua misi diplomatik dan akun media sosial resmi untuk menghapus postingan belasungkawa, tanpa memberikan penjelasan.

    Sebelumnya, akun-akun resmi itu menuliskan pesan duka: “Beristirahatlah dalam damai, Paus Fransiskus. Semoga kenangannya menjadi berkat.”

    Langkah penghapusan ini memicu kemarahan di kalangan diplomat Israel dan pengamat internasional, serta dianggap menyinggung umat Katolik di seluruh dunia.

    Beberapa duta besar Israel menyuarakan ketidaksetujuan mereka melalui grup WhatsApp internal, menyebut kebijakan itu bisa merusak citra negara di mata umat Kristen.

    “Kami menghapus tweet sederhana dan tidak bersalah yang mengungkapkan belasungkawa mendasar — dan jelas bagi semua orang bahwa ini hanya karena kritik Paus terhadap Israel atas pertempuran di Gaza,” ujar seorang diplomat, dikutip Yedioth Ahronoth.

    Kementerian juga melarang para diplomat Israel untuk menandatangani buku belasungkawa di kedutaan besar Vatikan.

    Seorang duta besar mengaku mendapat “perintah tegas untuk menghapus” tanpa klarifikasi lebih lanjut, dan hanya diberi tahu bahwa masalah tersebut “sedang ditinjau.”

    Kebijakan ini menambah tekanan terhadap Israel yang belakangan dikritik karena sikap kerasnya terhadap suara-suara internasional yang mengecam agresi militer di Gaza.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Korban Dugaan Pelecehan Eks Rektor Universitas Pancasila Bertambah 2 Orang, Melapor ke Bareskrim – Halaman all

    Korban Dugaan Pelecehan Eks Rektor Universitas Pancasila Bertambah 2 Orang, Melapor ke Bareskrim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Korban dugaan pelecehan eks Rektor Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno bertambah dua orang.

    Mereka adalah wanita berinisial AM dan IR.

    Adapun dua korban baru ini mendatangi Bareskrim Polri untuk membuat laporan polisi pada Jumat (25/4/2025).

    Laporan tersebut diterima dengan nomor LP/B/196/IV/2025/BARESKRIM.

    “2024 itu kan ada dua korban, hari ini ada dua korban lagi. Jadi dua korban yang datang konsultasi dan melaporkan ke Mabes Polri, Bareskrim,” kata pengacara korban, Yansen Ohoirat kepada wartawan di Bareskrim Polri.

    Yansen mengatakan korban AM ini mengaku mengalami pelecehan verbal dari Edie dalam sebuah forum. Edie disebut melemparkan kata-kata tidak pantas di depan umum dan disambut tawa dari orang-orang di forum tersebut.

    “Jadi mereka menganggap ucapan-ucapan yang memang melecehkan itu sesuatu yang biasa. Apalagi yang hadir adalah akademisi. Nah seharusnya kan menyampaikan sesuatu yang memang rasional dan memang sesuai dengan orang-orang yang terdidik. Tapi ini didapat umum. Itu tertawa bersama-sama. Dan saya pun menyaksikan hal itu,” ungkapnya.

    Sementara itu, untuk korban IR mengalami pelecehan seksual secara fisik di salah satu tempat di Jakarta Selatan pada 2019.

    “Jadi ada pemaksaan dari ETH kepada korban untuk memegang alat kelamin dari si ETH. Ini terjadi,” jelasnya.

    Yansen pun mengungkap alasan mengapa kedua korban baru melaporkan hal yang menimpanya sekarang. Hal ini karena kedua korban sudah melewati masa trauma yang cukup panjang. 

    Selain itu, kata Yansen korban saat itu membutuhkan waktu agar berani melawan rasa takut karena ada relasi kuasa. 

    “Namun, puji Tuhan, akhirnya bisa muncul dan kita sudah melakukan konsultasi, melakukan pelaporan perkara tersebut ke Mabes Polri. Jadi ada perhatian khusus juga dari Mabes Polri dan akan melakukan asistensi terhadap pelaporan yang dilakukan di Polda Metro Jaya bahkan di Mabes Polri,” tuturnya.

    Dalam kasus ini, Edie pun sudah dilaporkan ke polisi oleh dua korban pada 2024 lalu.

    Pertama korban berinisial RZ yang melapor ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada 12 Januari 2024.

    Selain itu, laporan juga datang dari korban lainnya berinisial DF yang diterima di Bareskrim Polri dengan nomor LP/B/36/I/2024/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 29 Januari 2024. Namun, kini laporan tersebut sudah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

    Edie Toet sendiri sejauh ini sudah diperiksa sebanyak dua kali sebagai saksi yakni pada Kamis (29/2/2024) dan Selasa (5/4/2024) yang lalu.

    Namun, hingga setahun lebih kasusnya bergulir, polisi belum juga menetapkan sosok tersangka dalam kasus tersebut.

    Klaim Kasusnya Dipolitisasi

    Sebelumnya, Rektor non aktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno mengklaim bahwa dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan kepada dirinya merupakan bentuk politisasi.

    Adapun hal itu diungkapkan Edie melalui kuasa hukumnya, Faizal Hafied usai menjalani proses pemeriksaan kasus dugaan pelecehan seksual atas korban RF di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (29/2/2024).

    Faizal menjelaskan klaim politisasi yang ia maksud lantaran pelaporan itu beririsan dengan adanya pemilihan rektor baru di kampus tersebut.

    “Ini pasti ada politisasi jelang pemilihan rektor sebagaimana sering terjadi di Pilkada dan Pilpres,” kata Faizal kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (29/2/2024).

    Selain itu ia pun mengatakan bahwa laporan polisi (LP) yang dilayangkan terhadap kliennya itu tidak akan terjadi jika tak ada proses pemilihan rektor.

    Bahkan menurutnya, kasus yang saat ini terjadi dinilainya sebagai bentuk pembunuhan karakter kliennya.

    “Sekaligus kami mengklarifikasi bahwa semua yang beredar ini adalah berita yang tidak tepat, dan merupakan pembunuhan karakter untuk klien kami,” pungkasnya.

  • Usai Buang Jasad Pelaku di Got Jalan Daan Mogot, Pelaku Santai Tetap Kerja di Lokasi Kejadian

    Usai Buang Jasad Pelaku di Got Jalan Daan Mogot, Pelaku Santai Tetap Kerja di Lokasi Kejadian

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Seusai membuang jasad korbannya ke got di Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, pelaku, N alias R (23), tetap santai kembali ke lokasi kejadian yang juga tempat kerja mereka.

    Diketahui, pelaku dan Al-Bashar (32), selaku korban, sama-sama bekerja di sebuah konveksi yang ada di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Adapun korban baru dua hari bekerja di tempat tersebut karena baru kembali memulai perantauan dari kampung halaman di Lampung.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra menerangkan, peristiwa pembunuhan itu dilakukan pada Minggu (20/4/2025) sore sekira pukul 15.30 WIB.

    “Pada hari Minggu sekira pukul 13.30 WIB, di Hera bordir hanya ada tersangka dan korban. Tersangka membantu korban yang sedang bekerja,” kata Wira saat merilis kasus tersebut di Polda Metro Jaya, Jumat (25/4/2025).

    Wira menuturkan, tersangka mengaku sampai tega untuk menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Faktor pertama karena kesal dengan tingkah korban yang disebutnya tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong. 

    Dan korban ini merasa pintar. Jadi seolah-olah si tersangka ini harus diajari,” bebernya.

    “Selain itu, tersangka juga tergiur untuk menguasai motor korban yang terparkir di tempat mereka bekerja,” kata Wira.

    Wira menjelaskan, setelah memastikan korban meninggal, pelaku kemudian membungkus korban dalam plastik dan karung sebanyak tiga lapis
    kemudian diikat dengan kain bekas.

    “Setelah itu tersangka mengangkat karung yang berisi mayat korban ke atas dek motor korban.

    Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” paparnya.

    Wira mengatakan, pelaku memutuskan membuang jasad korban di got Jalan Daan Mogot KM 21 karena melihat kondisi di sana sepi.

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” kata Wira. 

    Sehari berselang atau pada Senin (21/4/2025), pelaku tetap bekerja di lokasi kejadian dan tak seolah tak ada peristiwa apapun.

    “Hari Senin tanggal 21 April 2025 dan Selasa tanggal 22 April 2025, tersangka kerja seperti biasa di Hera Bordir,” kata Wira.

    Wira menuturkan, pelaku baru melarikan diri pada Selasa malam setelah viral penemuan jasad korban pada pagi harinya.

    “Selasa tanggal 22 April 2025 sekitar pukul 20.30 WIB tersangka pergi dari Hera
    Bordir menggunakan ojek online menuju ke kontrakan temannya di Kota Tangerang untuk melarikan diri,” ujarnya.

    Tersangka akhirnya dibekuk pada Rabu (23/4/2025).

    Dalam kasus ini, pelaku dikenakan pasal berlapis tentang pembunuhan dan perampasan terkait motor korban yang turut diambil pelaku.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Terungkap! Motif Pembunuhan Pria Dalam Karung di Tangerang: Sakit Hati Dicuekin, Songong dan Ekonomi – Halaman all

    Terungkap! Motif Pembunuhan Pria Dalam Karung di Tangerang: Sakit Hati Dicuekin, Songong dan Ekonomi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembunuhan Al Bashar yang jasadnya ditemukan dalam karung di saluran air di kawasan Batu Ceper, Tangerang Banten, akhirnya terungkap.

    Polisi berhasil mengungkap bahwa tersangka Nana alias Ragil (23) melakukan pembunuhan terhadap Al Bashar karena merasa sakit hati dan juga terdesak masalah ekonomi.

    Hal itu disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Maya, Jakarta, Jumat (25/4/2025). 

    Sakit Hati Korban Songong dan Faktor Ekonomi

    Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, Nana dan Al Bashar bekerja bersama di sebuah perusahaan konveksi di Petukangan, Jakarta Selatan.

    Nana merasa sangat tersinggung setelah merasa diabaikan saat berbicara dengan rekan kerjanya, Al Bashar.

    Nana merasa korban tidak menanggapi percakapan dengan serius dan mengacuhkan obrolannya.

    “Namun, pada saat melakukan pembicaraan ngobrol, tersangka merasa tersinggung karena korban merasa acuh atau mengacuhkan obrolan tersangka,” ungkap Wira.

    Hal ini membuat Nana merasa diperlakukan tidak adil, bahkan merasa bahwa Al Bashar berbicara dengan sikap angkuh, seolah-olah menganggap dirinya lebih pintar dan terkesan menggurui.

    “Korban ini menurut pengakuan tersangka kalau bicara agak songong. Kedua, korban merasa pintar, jadi seolah-olah tersangka harus diajari,” jelasnya.  

    Namun, bukan hanya masalah pribadi yang memicu kemarahan Nana.

    Kondisi keuangan yang sedang sulit juga turut mempengaruhi tindakannya.

    Nana merasa kesulitan dalam hal ekonomi, dan tekanan tersebut semakin memperburuk emosinya.

    “Tersangka merasa kesal atau emosi dan juga karena tersangka dipengaruhi kebutuhan ekonomi, muncul niat dari tersangka untuk memiliki motor milik korban yang diparkir di halaman,” tambah Kombes Wira.

     

    Kronologi Penemuan Mayat di Selokan

    Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (Tribunnews.com/Naufal Lanten)

    Penemuan mayat Al Bashar dalam karung di selokan pinggir Jalan Daan Mogot, KM 21, Batu Ceper, Tangerang, mengejutkan warga pada Selasa (22/4/2025).

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, mengungkapkan bahwa Al Bashar tewas akibat kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa.

    “Dari hasil autopsi ditemukan luka-luka pada tubuh korban, termasuk luka terbuka di kepala dan rahang, serta luka memar di leher dan pipi yang diduga akibat kekerasan benda tumpul,” jelas Kombes Zain dalam keterangannya pada Rabu (23/4/2025).

    Selain itu, ditemukan pula luka akibat benda tajam pada tangan, jari, dan dahi korban, yang menunjukkan adanya tindak kekerasan yang beragam.

    Identitas Korban dan Penangkapan Pelaku

    Dari hasil autopsi dan penyelidikan polisi, jasad korban teridentifikasi sebagai Al Bashar, usia 32 tahun, warga Dusun Sugih Waras, Lampung Selatan, Lampung.

    Dari penyelidikan jasad korban AL Bashar merupakan korban pembunuhan di Tangerang.

    Dan pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu (20/4/2025). 

    Setelah beberapa hari penyelidikan, tersangka Nana alias Ragil berhasil ditangkap pada Rabu (23/4/2025) di rumahnya di Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, sekitar pukul 16.00 WIB.

    Untuk update lebih lanjut tentang kasus pembunuhan ini dan berita-berita terkini, kunjungi Tribunnews.com dan tetap ikuti kami untuk perkembangan lebih lanjut.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Bukan untuk Hilangkan Sidik Jari, Ini Alasan Pelaku Sayat Korban Sebelum Buang Jasad di Daan Mogot

    Bukan untuk Hilangkan Sidik Jari, Ini Alasan Pelaku Sayat Korban Sebelum Buang Jasad di Daan Mogot

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sebelum memasukkan jasad korbannya ke karung dan membuangnya ke got Jalan Daan Mogot KM 21, N alias R (23) terlebih dahulu menyayat jari korbannya.

    Adapun pelaku menghabisi nyawa Al-Bashar (32) yang merupakan rekan barunya dengan memukul menggunakan shockbreaker dan piring di bagian kepala korban pada Minggu (20/4/2025).

    Setelah korban tergeletak, pelaku kemudian mengambil pisau yang ada didekatnya untuk menyayat ibu jari, jari tengah korban.

    Polisi pun membeberkan alasan pelaku melakukan hal tersebut.

    Sebab, awalnya diduga itu adalah cara pelaku untuk menghilangkan sidik jari korban agar tak mudah diketahui identitasnya.

    Namun, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra membantahnya.

    “Kalau sepengetahuan daripada tersangka, ketika disayat dan darah itu masih mengalir, bahwa si korban itu masih hidup,” ujar Wira saat merilis kasus tersebut di Polda Metro Jaya, Jumat (25/4/2025). 

    Terkuak pengakuan pelaku pembunuh pria yang jasadnya dibuang dalam karung di saluran air di Jalan Daan Mogot, Tangerang. Pelaku yang diketahui bernama Nana alias Ragil tega menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    “Tapi kalau darah sudah tidak mengalir, itu bahwa korban betul-betul sudah tidak ada nyawanya lagi.” 

    “Jadi disayatnya bukan untuk menghilangkan sidik jarinya, bukan. Tapi lebih kepada memastikan apakah, untuk mengecek apakah si korban ini kondisi hidup ataupun mati,” paparnya.

    Wira menjelaskan, setelah memastikan korban meninggal, pelaku menggeledah celana korban untuk mencari kunci sepeda motor korban yang ingin diambilnya.

    Pelaku kemudian membungkus korban dalam plastik dan karung sebanyak 3 lapis kemudian diikat dengan kain bekas.

    “Setelah itu tersangka mengangkat karung yang berisi mayat korban ke atas dek motor korban.”

    “Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” paparnya.

    Wira mengatakan, pelaku memutuskan membuang jasad korban di got Jalan Daan Mogot KM 21 karena melihat kondisi di sana sepi.

    PEMBUANG JASAD DALAM KARUNG – Pelaku N alias R yang tega menghabisi nyawa Al-Bashar yang baru dikenalnya satu hari dan membuang jasadnya di Jalan Daan Mogot KM 21, Tangerang (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA)

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” kata Wira. 

    Diketahui, penemuan mayat dalam karung di got pinggir Jalan Daan Mogot, KM 21, Batuceper, Kota Tangerang terjadi pada Selasa (22/4/2025) pagi sekira pukul 08.15.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tentara India Ledakkan Rumah 2 Tersangka Serangan Kashmir

    Tentara India Ledakkan Rumah 2 Tersangka Serangan Kashmir

    Jakarta

    Para tentara di bagian wilayah Kashmir yang dikelola India meledakkan rumah-rumah keluarga milik dua orang, yang menurut polisi termasuk dalam kelompok yang melakukan penembakan mengerikan di wilayah sengketa tersebut.

    Pasukan keamanan India telah meluncurkan perburuan besar-besaran terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan 26 orang di Pahalgam, Kashmir pada hari Selasa (22/4) lalu.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (25/4/2025), polisi India mengatakan mereka adalah anggota kelompok Lashkar-e-Taiba (LeT) yang berbasis di Pakistan, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Polisi India telah merilis poster perburuan dengan sketsa tiga orang: warga negara India bernama Adil Hussain Thoker, serta dua warga negara Pakistan: Ali Bhai dan Hashim Musa.

    Mereka juga mencari warga negara India bernama Ashif Sheikh.

    Anggota keluarga dekat kedua buronan India telah ditahan untuk diinterogasi setelah serangan itu, kata petugas dan kerabat mereka.

    Saudara perempuan Sheikh, Yasmeena mengatakan tentara menutup area di sekitar rumah, di daerah Tral, selatan Kashmir, mulai dari Kamis (24/4) hingga Jumat (25/4).

    “Setelah beberapa saat, ledakan besar yang menakutkan, merobohkan rumah itu. Semua yang ada di dalamnya hancur,” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada seorang pun di dalam saat itu.

    Seorang petugas polisi mengatakan tentara juga menghancurkan rumah keluarga Thokar di daerah Bijbehara dengan cara yang sama pada Jumat dini hari waktu setempat.

    Polisi mengatakan mereka adalah bagian dari faksi LeT yang disebut Front Perlawanan (TRF).

    “Keduanya telah aktif selama tiga hingga empat tahun, dan merupakan bagian dari TRF yang merupakan cabang dari LeT,” kata seorang perwira intelijen polisi kepada AFP, yang berbicara dengan syarat anonim, karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

    “Mereka adalah militan yang dicari yang terlibat dalam serangan sebelumnya juga terhadap pasukan keamanan,” tambah perwira itu.

    Polisi telah menawarkan hadiah uang dua juta rupee (US$23.500) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan masing-masing pria tersebut.

    Lihat juga Video India Usir WN Pakistan dari Negaranya, Layanan Visa Juga Ditangguhkan

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prajurit TNI AL Pelaku Pembunuhan Jurnalis Diserahkan ke Pengadilan Militer

    Prajurit TNI AL Pelaku Pembunuhan Jurnalis Diserahkan ke Pengadilan Militer

    Bisnis.com, JAKARTA – Oditurat Militer (Odmil) III-15 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menyerahkan prajurit TNI AL Kelasi Satu Jumran, yang menjadi tersangka pembunuhan jurnalis Juwita (23) di Banjarbaru, ke Pengadilan Militer I-06 Banjarmasin untuk disidangkan.

    “Ada 11 orang saksi yang akan dihadirkan saat persidangan dan sekitar 46 barang bukti,” kata Kepala Odmil III-15 Banjarmasin Letkol CHK Sunandi dikutip dari Antara, Jumat (25/4/2025).

    Dia menjelaskan seluruh alat bukti dan saksi tersebut akan dihadirkan dan diperiksa secara detail dalam persidangan untuk membuat terang perkara tersebut.

    “Fakta-fakta kejadian akan terungkap di persidangan nanti. Yang pasti, persidangan terbuka untuk umum sesuai ketentuan,” ujar Sunandi.

    Sementara itu, Juru Bicara Pengadilan Militer I-06 Banjarmasin Mayor CHK Ghesa Khiastra mengatakan pihaknya telah menerima pelimpahan berkas perkara dari Odmil dengan nomor R/10/IV/2025 tanggal 25 April 2025, selanjutnya berkas perkara tersebut akan diteliti dan dicek kelengkapannya oleh panitera, selanjutnya diberi nomor register perkara.

    Kemudian Kepala Pengadilan Militer I-06 Banjarmasin akan menentukan dan menetapkan majelis hakim yang akan menyidangkan perkara dan selanjutnya hakim ketua yang ditunjuk akan mempelajari berkas perkara dan menetapkan jadwal sidang.

    Ghesa mengatakan penetapan hari sidang akan disampaikan kepada para pihak, khususnya kepada Odmil, untuk memanggil para saksi yang akan hadir di persidangan pertama

    Dia memastikan bagi masyarakat atau pihak yang berkepentingan tidak sempat hadir dalam persidangan, dapat mengakses proses persidangan melalui aplikasi sistem informasi penelusuran perkara (SIPP), dalam aplikasi itu tercantum jadwal sidang mulai dibuka sidang pertama, penundaan, kapan dilanjutkan persidangan berikutnya, sampai dengan keputusan.

    “Kami berkomitmen melaksanakan persidangan secara transparan, profesional, dan akuntabel serta terbuka untuk umum,” ujar Ghesa.

    Diketahui, korban bernama Juwita (23) bekerja sebagai jurnalis media dalam jaringan (daring) lokal di Banjarbaru dan telah mengantongi uji kompetensi wartawan (UKW) dengan kualifikasi wartawan muda.

    Pembunuhan terjadi pada 22 Maret 2025. Jurnalis muda itu ditemukan meninggal dunia di Jalan Trans Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada Sabtu (22/3) sekitar pukul 15.00 WITA.

    Jasadnya tergeletak di tepi jalan bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal. Warga yang menemukan pertama kali justru tidak melihat tanda-tanda korban mengalami kecelakaan lalu lintas.

    Pada bagian leher korban terdapat sejumlah luka lebam, dan kerabat korban juga menyebut ponsel milik Juwita tidak ditemukan di lokasi.

  • Di Balik Pembunuhan Kejam yang Jasadnya Dibuang di Got Tangerang, Sosok Ini Emosi dan Bereaksi Keras

    Di Balik Pembunuhan Kejam yang Jasadnya Dibuang di Got Tangerang, Sosok Ini Emosi dan Bereaksi Keras

    TRIBUNJAKARTA.COM – Fakta terbaru dari pembunuhan kejam yang dilakukan Nana alias Ragil (23) kepada rekan kerja barunya bernama Al-Bashar (32) di Tangerang.

    Terkuak ada pengakuan dari pelaku yang sempat emosi dan tak tahan dengan tingkah dari korban yang baru saja masuk bekerja.

    Jasad korban yakni Al-Bashar dihabisi dan kemudian dimasukkan ke dalam karung.

    Kemudian jasadnya dibuang di saluran air di Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, pada Selasa (22/4/2025).

    Kini terkuak alasan besar pelaku hingga bertindak nekat membunuh korban.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, pelaku tega menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Faktor pertama karena kesal dengan tingkah korban yang disebutnya tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” kata Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat (25/4/2025).

    KLIK SELENGKAPNYA: Ribuan Pelamar Petugas PPSU atau Pasukan Oranye Memenuhi Balai Kota Jakarta. Kapan Pengumuman Ppenerimaan PPSU Jakarta? Ini Bocorannya.

    “Yang kedua, bahwa si korban ini merasa pintar. Jadi seolah-olah si tersangka ini harus diajari,” bebernya.

    Hal itu membuat tersangka yang juga tengah kesulitan masalah ekonomi menjadi emosi. 

    Selain itu, tersangka juga tergur untuk menguasai motor korban yang baru kembali merantau ke Jakarta.

    Motor itu jugalah yang digunakan oleh pelaku untuk membuang jasad korban di Jalan Daan Mogot KM 21.

    PEMBUANG JASAD DALAM KARUNG – Pelaku N alias R yang tega menghabisi nyawa Al-Bashar yang baru dikenalnya satu hari dan membuang jasadnya di Jalan Daan Mogot KM 21, Tangerang (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA)

    “Dari tempat kejadian. Sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang sepi langsung dibuang.

    Sedangkan untuk motornya masih disimpan oleh tersangka di suatu tempat dan belum sempat dijual,” ujar Wira.

    Sementara itu, saat ditanyakan oleh awak media saat hendak dibawa ke ruang tahanan, pelaku mengaku menyesali perbuatannya.

    Ia berdalih melakukan hal tersebut karena sebuah kekhilafan.

    “Saya menyesal (membunuh Al- Bashar),” kata Nana saat dihadirkan dalam jumpa pers di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (25/4/2025).

    Jasad Al-Bashar ditemukan terbungkus dalam karung di saluran air Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, Selasa (22/4/2025) pukul 08.15 WIB.

    Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), mayat tersebut merupakan seorang pria dan memiliki tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    Menurut hasil otopsi Tim Forensik RSUD Kabupaten Tangerang, ditemukan luka terbuka di bagian kepala serta rahang kanan dan kiri.

    Ada juga luka memar di leher dan pipi yang diduga akibat kekerasan benda tumpul.

    Tim Forensik RSUD Kabupaten Tangerang juga menemukan luka-luka akibat benda tajam pada bagian tangan, jari, dan dahi sebelah kiri.

    Mayat tanpa identitas tersebut diperkirakan telah tewas dua hingga tiga hari sebelum ditemukan di saluran air di Jalan Daan Mogot KM 21.

    PEMBUNUH DITANGKAP – Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap pembunuh pria yang jasadnya terbungkus karung di dalam got di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang. Pelaku yang merupakan pria berinisial N alias R ditangkap di kawasan Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (23/4/2025). (ISTIMEWA)

    Momen Penangkapan

    Sebelumnya diberitakan, Unit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap N alias R (23), pembunuh pria yang jasadnya ditemukan dalam karung di saluran air Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, Selasa (22/4/2025).

    Penangkapan R berlangsung di sebuah rumah kontrakan, Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (23/4/2025).

    Berdasarkan rekaman video yang beredar, detik-detik Unit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya meringkus pelaku.

    Mulanya, sejumlah polisi berpakaian preman sudah berjaga di depan rumah kontrakan pelaku.

    Salah satu dari mereka kemudian mengetuk pintu kontrakan berwarna cokelat.

    Namun, meski pintu sudah beberapa kali diketuk, tak ada jawaban dari dalam.

    Akhirnya, petugas mendobrak dan merangsek masuk ke dalam ruangan yang tampak gelap.

    Dengan bantuan cahaya senter, polisi mendapati pelaku tengah tertidur di atas kasur tanpa dipan.

    Anggota langsung membangunkannya.

    BUANG JASAD NAIK MOTIR – Aksi pelaku pembunuhan saat membawa jasad korbannya yang terbungkus karung terekam CCTV. Si pembunuh membuang korbannya di bilangan Batuceper, Kota Tangerang, Minggu (20/4/2025) (Istimewa)

    Pelaku tak memberikan perlawanan. Kedua tangannya segera diborgol ke belakang oleh salah satu petugas.

    Setelah itu, pelaku yang hanya bisa tertunduk digelandang keluar.

    Wajahnya sebagian tertutup oleh poni.

    Petugas kemudian memasukkan pelaku ke dalam mobil berwarna putih untuk dibawa ke Polda Metro Jaya.

    (TribunJakarta/Kompas,com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya