Kasus: pembunuhan

  • Kerja 2 Hari di Konveksi, Warga Lampung Tewas Dibunuh Rekannya di Jaksel, Ini Motif Pelaku – Halaman all

    Kerja 2 Hari di Konveksi, Warga Lampung Tewas Dibunuh Rekannya di Jaksel, Ini Motif Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Al-Bashar (32), korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam karung di Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, Banten ternyata masih baru bekerja.

    Korban bekerja di tempat konveksi tersebut dua hari.

    Korban dan pelaku, Nana alias Ragil (23) sama-sama menjadi karyawan di tempat konveksi Hera Bordir yang berlokasi di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    “(Korban) datang dari Lampung pada 18 April, lalu mulai bekerja pada 19 April. Kemudian, tanggal 22 April kejadian (jasadnya ditemukan),” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, Jumat (25/4/2025).

    Pembunuhan diduga terjadi pada Minggu (20/4/2025), sehari setelah Al-Bashar mulai bekerja.

    Al-Bashar ternyata bukanlah sosok asing bagi pemilik konveksi berinisial E di Pesanggrahan.

    E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di usaha konveksi kawasan Cidodol, Jakarta Selatan pada 2011.

    “Setelah Lebaran, korban menghubungi pemilik. Lalu, pemilik konveksi mengajaknya kembali bekerja di tempat tersebut,” ucap Abdul Rahim.

    Pemicu Cekcok Hingga Pembunuhan

    Pada Minggu (20/4/2025) sekitar pukul 13.30 WIB, di Hera Bordir hanya ada tersangka dan korban.

    Tersangka membantu korban yang sedang bekerja sambil ngobrol terkait pekerjaan.

    Namun dalam obrolan, tersangka merasa tersinggung karena korban bersikap acuh ke tersangka.

    “Karena merasa kesal dan dipengaruhi kebutuhan ekonomi, tersangka timbul niat untuk menguasai sepeda motor milik korban yang terparkir di depan tempat kerja,” jelas Wira.

    Tersangka sempat memeriksa motor korban namun tak menemukan kuncinya.

    Ia kembali masuk dan berpura-pura membantu pekerjaan korban.

    Pada saat korban lengah, tersangka menyerang secara tiba-tiba.

    “Tersangka menyikut bagian tengkuk korban hingga kepala korban terbentur meja bordir. Saat korban jatuh dan berusaha bangkit, tersangka membenturkan kepala korban ke lantai,” ujar Wira.

    Tersangka kemudian mengambil besi sok breker motor dan memukul leher korban, lalu memukulkan piring bekas ke arah kepala korban yang mengakibatkan piring tersebut pecah. 

    Setelah memastikan korban tewas, tersangka menggeledah saku celana korban untuk mencari kunci motor namun tidak menemukannya.

    Mayat Dibungkus dan Dibuang

    Tersangka lalu membungkus jasad korban menggunakan plastik, memasukkannya ke dalam karung, dan menjahit karung tersebut.

    Setelah membersihkan darah di lokasi kejadian, tersangka menemukan kunci motor dalam tas korban di kamar.

    Selanjutnya, tersangka mengangkut karung berisi mayat ke atas motor korban dan membuangnya di Jalan Daan Mogot, Kelurahan Batuceper, Kota Tangerang. Aksi tersebut terekam kamera pengawas (CCTV).

    “Setelah mayat ditemukan pada 22 April sekitar pukul 10.00 WIB, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap tersangka,” katanya.

    Adapun tersangka berhasil ditangkap pada hari Rabu, tanggal 23 April 2025 sekira pukul 16.00 WIB,” ujar Wira. 

    Penulis: Ramadhan L Q

  • Pegawai Baru Tewas Dibunuh Rekan Kerja di Tangerang, Motif Kesal dan Ingin Rebut Motor – Halaman all

    Pegawai Baru Tewas Dibunuh Rekan Kerja di Tangerang, Motif Kesal dan Ingin Rebut Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Metro Jaya telah menangkap R (23), pelaku pembunuhan seorang pria yang jasadnya ditemukan terbungkus karung di saluran air Batuceper, Kota Tangerang.

    Pembunuhan ini terjadi pada Minggu, 20 April 2025, dan jasad korban ditemukan pada Selasa, 22 April 2025.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa pelaku dan korban bekerja di sebuah konveksi di Jakarta Selatan dan baru bertemu sehari sebelum kejadian.

    Korban, yang berstatus pegawai baru, datang dari Lampung untuk bekerja di konveksi Hera Bodir.

    “Korban sudah kenal lama dengan pemilik konveksi, E, yang pernah bekerja bersama korban di konveksi di Cidodol, Jakarta Selatan, tahun 2011,” ungkap Wira dalam konferensi pers pada Jumat, 24 April 2025.

    Wira menjelaskan bahwa motif pembunuhan ini berakar dari rasa kesal pelaku terhadap korban.

    “Pelaku merasa korban bersikap tak sopan dan sok pintar, mengajari pelaku yang lebih lama bekerja di konveksi,” ujarnya.

    Selain itu, pelaku juga berencana menguasai sepeda motor korban yang dibawa dari Lampung, yang kemudian digunakan untuk membuang jasad terbungkus karung.

    Penyidik telah mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, menyatakan bahwa jasad korban telah diautopsi untuk mengungkap penyebab kematiannya.

    Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya kekerasan pada bagian kepala dan tangan korban.

    “Waktu kematian jasad pria dalam karung belum dapat dipastikan. Setelah dilakukan otopsi, kita bisa mengetahui berapa lama jasad ini berada di sana dan penyebab kematiannya,” jelas Zain.

    Sejumlah barang bukti, termasuk karung dan pakaian yang dikenakan korban, telah diamankan. “Kami akan melakukan olah TKP lagi untuk menemukan barang bukti lain yang diperlukan,” pungkasnya.

    Dengan penangkapan ini, pihak kepolisian berharap dapat mengungkap secara tuntas kasus pembunuhan yang mengejutkan masyarakat Tangerang ini.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Elga/Ramadhan LQ)

  • Kasus Pembunuhan Nakhoda KM Poseidon 03 Terungkap, Dibuang ke Laut karena Tegur ABK – Page 3

    Kasus Pembunuhan Nakhoda KM Poseidon 03 Terungkap, Dibuang ke Laut karena Tegur ABK – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Korpolairud Baharkam Polri akhirnya berhasil mengungkap kasus hilangnya seorang nakhoda KM Poseidon bernama Tupal Sianturi yang diduga dibunuh dan dibuang ke laut oleh anak buah kapalnya (ABK) sendiri.

    Kasus ini mencuat setelah anak korban melapor ke Markas Korpolairud pada 6 April 2024, karena sang ayah tak kunjung kembali usai melaut bersama KM Poseidon 03. Setelah penyelidikan intensif selama hampir setahun, polisi mengungkap bahwa Tupal Sianturi ternyata didorong ke laut oleh dua anak buah kapal akibat masalah sepele: teguran karena malas bekerja.

    “Keributan terjadi pada 24 Maret 2024, saat korban menegur kepala kamar mesin (KKM) yang ketahuan tidur-tiduran sementara hasil tangkapan cumi sangat sedikit,” ujar Kasubdit Gakkum Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri Kombes Pol Donny Charles Go dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

    Setelah kejadian tersebut, para ABK melarikan diri dan tidak kembali ke Jakarta. Polisi sempat melacak keberadaan mereka ke berbagai daerah, termasuk Sumatera Barat dan Jambi. Berdasarkan keterangan saksi, beberapa ABK sempat mendengar teriakan korban meminta tolong dari laut, namun tak ada yang menolong.

    Pada 28 Maret 2024, KM Poseidon 03 terdeteksi berlabuh di perairan Belitung. Di sana, dua pelaku berinisial R dan M menjual berbagai barang kapal, termasuk hasil tangkapan cumi, alat navigator, dan alat satelit, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp400 juta.

    “Mereka menjual barang-barang tersebut dan hasilnya hanya sekitar Rp41,2 juta. Sebagian dipakai membeli tiket pulang untuk para ABK, dengan syarat tidak ada yang melapor ke polisi,” ujar Donny seperti dikutip dari Antara.

  • Motor yang Dipakai Angkut Mayat Ternyata Milik Korban, Ini Motif Pelaku – Page 3

    Motor yang Dipakai Angkut Mayat Ternyata Milik Korban, Ini Motif Pelaku – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kasus mayat dalam karung yang dibawa motor dan terekam CCTV menyibak fakta baru. Polisi menyebut bahwa motor yang digunakan pelaku bernama Ragil tersebut adalah milik korban yang dibawanya. Menurut Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Ragil sengaja mencurinya untuk motif ekonomi.

    “Motor yang dipakai untuk angkat ini (mayat dalam karung) adalah motor milik si korban (yang dibunuh). Kemungkinan nanti akan dijual,” kata Wira dalam keterangannya, seperti dikutip Sabtu (26/4/2025).

    Wira menjelaskan, motor tersebut kini menjadi barang bukti usai sengaja disembunyikan pelaku. Bersamaan dengan itu, surat-surat motor seperti STNK dan BPKB juga diamankan pihak berwajib.

    “Barang bukti itu masih disimpan di suatu tempat. Kita bisa berhasil meminta lengkap STNK dan BPKB. Tapi ini belum sempat dijual,” jelas Wira.

    Akibat tindakan kejinya, Ragil ditetapkan menjadi tersangka dan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman bui paling lama 15 tahun dan atau Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun.

    Sebagai informasi, identitas mayat dalam karung yang dibawa dengan motor dan terekam CCTV itu berinisial A. Mayatnya ditemukan di dalam parit Jalan Daan Mogot KM. 21, Batuceper, Kota Tangerang, Banten. 

    A atau yang bernama Al-Bashar berusia 32 tahun. Dia bekerja di perusahaan konveksi di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Identitas korban diketahui setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi terhadap sidik jari korban yang dilakukan oleh Tim Inafis. Hal itu lalu dikonfirmasi pihak keluarga yang  datang ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk melihat dan memastikan langsung.

  • Tiga Pria di Jombang Rudapaksa Gadis Penjaga Angkringan, Ancaman Hukuman 15 Tahun Penjara – Halaman all

    Tiga Pria di Jombang Rudapaksa Gadis Penjaga Angkringan, Ancaman Hukuman 15 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak tiga pria di Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ditangkap polisi setelah diduga melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap seorang remaja perempuan yang bekerja sebagai penjaga angkringan.

    Ketiga pelaku telah diidentifikasi sebagai KA (38), pemilik warung angkringan, KS (24), dan JR (22).

    Kejadian tragis ini terjadi pada Sabtu (5/4/2025) di sebuah angkringan di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.

    Korban, seorang remaja perempuan berusia 15 tahun, sedang bertugas menjaga warung ketika ketiga pelaku yang sedang nongkrong memaksanya menenggak minuman keras hingga kehilangan kesadaran.

    Dalam kondisi tak berdaya, korban kemudian dibawa ke sebuah gubuk di area persawahan.

    Di sana, ia mengalami tindakan kekerasan seksual (rudapaksa) oleh ketiga pelaku.

    Korban juga mendapat ancaman pembunuhan jika berani melawan atau melaporkan kejadian tersebut.

    Ketakutan yang mendalam membuat korban tidak mampu melakukan perlawanan.

    Orang tua korban akhirnya menyadari adanya gelagat mencurigakan pada anak mereka setelah melihat bekas merah di leher sang remaja.

    Setelah didesak, korban pun mengungkapkan bahwa ia telah menjadi korban rudapaksa oleh tiga pria saat menjaga angkringan.

    Mendapat laporan tersebut, orang tua korban segera melaporkan kejadian ini ke Polres Jombang pada Selasa (8/4/2025).

    Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jombang, Ipda Faris Patriadinata, mengonfirmasi bahwa ketiga pelaku telah diamankan untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.

    “Para pelaku sudah kami amankan dan sedang menjalani proses hukum. Kami akan memastikan kasus ini ditangani secara serius,” tegas Ipda Faris dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025).

    Ketiga pelaku terancam hukuman berat atas tindakannya. Mereka dijerat dengan Pasal 81 Juncto Pasal 76D Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, yang mengancam pidana penjara maksimal 15 tahun.

    “Kasus ini sangat serius karena melibatkan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Kami akan memastikan proses hukum berjalan sesuai ketentuan,” tambah Ipda Faris.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Remaja Perempuan di Jombang Dirudapaksa 3 Pria, Dicekoki Miras dan Diancam Dibunuh

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Romadoni/Anggit Puji)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.158: Zelensky Batal ke Pemakaman Paus Fransiskus dan Temui Trump – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.158: Zelensky Batal ke Pemakaman Paus Fransiskus dan Temui Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.158 pada Sabtu (26/4/2025).

    Hari ini pukul 02.45 waktu setempat, serangkaian ledakan terdengar di Dnipro.

    Pada pukul 06.10 waktu setempat, koresponden Suspilne melaporkan adanya ledakan yang terdengar di Kharkiv.

    Dua warga sipil tewas dan satu orang terluka kritis setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap sebuah mobil di wilayah Belgorod, Rusia, pada hari Jumat, menurut laporan  gubernur setempat Vyacheslav Gladkov.

    Kremlin Tuduh Ukraina Jadi Dalang Pembunuhan Jenderal Rusia

    Kremlin menyalahkan Ukraina atas bom mobil yang menewaskan seorang jenderal senior Rusia di dekat Moskow pada hari Jumat (25/4/2025), beberapa jam sebelum pertemuan utusan AS Steve Witkoff dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Ukraina belum mengomentari ledakan yang menewaskan Yaroslav Moskalik, perwira militer Rusia dan tokoh pro-perang terakhir yang tewas selama perang.

    “Ada alasan untuk percaya bahwa dinas khusus Ukraina terlibat dalam pembunuhan itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Jumat, seperti diberitakan The Guardian.

    Zelensky Kemungkinan Batal Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia mungkin tidak menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada hari Sabtu (26/4/2025).

    Zelensky mengatakan ia akan menghadiri pertemuan militer yang penting di Ukraina.

    Sebelumnya, Zelensky mengatakan ia akan menghadiri pemakaman di Vatikan, di mana ia ingin bertemu Presiden AS Donald Trump. 

    “Jika saya tidak [ada di sana] tepat waktu, Ukraina akan diwakili pada tingkat yang tepat,” kata Zelenskyy saat ia mengunjungi lokasi serangan Rusia di Kyiv pada hari Kamis (24/4/2025) yang menewaskan 12 orang dan melukai sedikitnya 90 orang.

    SBU Tuduh Rusia Curi dan Jual Gandum Ukraina

    Ukraina telah menahan sebuah kapal asing di perairan teritorialnya yang diduga terlibat dalam perdagangan ilegal gandum curian Ukraina, menurut laporan dinas keamanan Ukraina (SBU) pada hari Jumat. 

    “Penyelidikan menemukan bahwa kapal yang ditangkap itu adalah bagian dari armada ‘bayangan’ Rusia, yang digunakan Kremlin untuk menjual gandum Ukraina yang dijarah ke negara ketiga,” katanya di Telegram. 

    Kyiv menuduh Rusia memperdagangkan gandum Ukraina yang dicuri sejak perang 2022 dimulai – tuduhan yang dibantah Rusia – tetapi penyitaan kapal jarang terjadi.

    FSB Tangkap Warga Rumania yang Dicurigai Jadi Mata-mata Ukraina

    Badan keamanan Rusia (FSB) mengatakan mereka telah menangkap seorang warga negara Rumania atas dugaan memata-matai lokasi militer untuk Ukraina.

    FSB menduga tersangka telah mengumpulkan dan mengirimkan informasi tentang lokasi sistem pertahanan udara di kota Sochi.

    Sementara itu, Kementerian luar negeri Rumania mengatakan warga negara Rumania tersebut awalnya ditahan di wilayah Abkhazia empat bulan lalu dan kemudian dipindahkan ke Sochi.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Kerja 2 Hari di Konveksi, Warga Lampung Tewas Dibunuh Rekannya di Jaksel, Ini Motif Pelaku – Halaman all

    Kronologi Pembunuhan Pria Terbungkus Karung di Tangerang, Buang Jasad Pakai Sepeda Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penemuan jasad terbungkus karung sempat menggegerkan warga Batuceper, Kota Tangerang, Banten pada Selasa (22/4/2025) lalu.

    Setelah dilakukan identifikasi jasad tersebut bernama Bashar (32), warga Lampung.

    Pelaku pembunuhan merupakan rekan kerja korban di sebuah konveksi berinisial R (23).

    Polda Metro Jaya menangkap R di sebuah kos di Tangerang pada Rabu (23/4/2025) dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan kasus ini berawal ketika, R dan korban bekerja di sebuah konveksi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Minggu (20/4/2025) sore.

    “Di Hera bordir hanya ada tersangka dan korban. Tersangka membantu korban yang sedang bekerja,” ungkapnya, Jumat (25/4/2025).

    Tersangka memukul kepala korban menggunakan shockbreaker dan piring hingga tewas.

    Sebuah pisau diambil untuk menyayat jari korban.

    “Kalau sepengetahuan daripada tersangka, ketika disayat dan darah itu masih mengalir, bahwa si korban itu masih hidup,” ucapnya.

    Jasad dibungkus karung dan diletakkan di sepeda motor milik korban.

    “Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” katanya.

    Saluran air di jalan Daan Mogot, Batuceper menjadi lokasi pembuangan jasad karena sepi.

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” tandasnya.

    Sehari setelah pembunuhan, tersangka kembali bekerja seperti biasa tanpa wajah bersalah telah melakukan pembunuhan.

    “Hari Senin tanggal 21 April 2025 dan Selasa tanggal 22 April 2025, tersangka kerja seperti biasa di Hera Bordir,” tukasnya.

    Setelah muncul berita penemuan jasad, tersangka berupaya melarikan diri menggunakan ojek online.

    “Selasa tanggal 22 April 2025 sekitar pukul 20.30 WIB tersangka pergi dari Hera
    Bordir menggunakan ojek online menuju ke kontrakan temannya di Kota Tangerang untuk melarikan diri,” bebernya.

    Dalam kasus ini tersangka dapat dijerat pasal berlapis yakni pembunuhan dan perampasan sepeda motor.

    Motif Pembunuhan

    Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan korban dan pelaku baru bertemu sehari sebelum kejadian lantaran korban berstatus pegawai baru.

    “Pada hari Jumat (18/4/2025), korban datang dari Lampung menuju ke Hera Bodir dengan tujuan untuk bekerja ditempat tersebut,” ungkapnya, Jumat (24/4/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Ia menerangkan korban sudah kenal lama dengan pemilik konveksi.

    “Pemilik dari Hera Bodir yang bernama E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di konveksi yang berada di Cidodol Jakarta Selatan tahun 2011,” lanjutnya.

    Motif pembunuhan yakni pelaku kesal dengan tingkah korban yang dianggap tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” sambungnya.

    Kemudian korban sok pintar dan mengajari pelaku yang lebih lama bekerja di konveksi tersebut.

    Selain itu, pelaku ingin menguasai sepeda motor korban yang dibawa dari Lampung.

    Sepeda motor tersebut yang digunakan pelaku untuk membuang jasad terbungkus karung.

    Penyidik telah mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.

    Saat dihadirkan dalam konferensi pers, pelaku mengaku khilaf telah melakukan pembunuhan.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Elga/Ramadhan LQ)

  • Kerja 2 Hari di Konveksi, Warga Lampung Tewas Dibunuh Rekannya di Jaksel, Ini Motif Pelaku – Halaman all

    Motif Pembunuhan Pria sebelum Ditemukan Terbungkus Karung di Tangerang, Pelaku dan Korban Baru Kenal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Metro Jaya menangkap pelaku pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan di saluran air di Batuceper, Kota Tangerang, Banten.

    Pelaku berinisial R (23) melakukan aksi pembunuhan pada Minggu (20/4/2025) dan jasad ditemukan terbungkus karung pada Selasa (22/4/2025).

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan korban dan pelaku bekerja di sebuah konveksi di Jakarta Selatan.

    Keduanya baru bertemu sehari sebelum kejadian lantaran korban berstatus pegawai baru.

    “Pada hari Jumat (18/4/2025), korban datang dari Lampung menuju ke Hera Bodir dengan tujuan untuk bekerja ditempat tersebut,” ungkapnya, Jumat (24/4/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Ia menerangkan korban sudah kenal lama dengan pemilik konveksi.

    “Pemilik dari Hera Bodir yang bernama E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di konveksi yang berada di Cidodol Jakarta Selatan tahun 2011,” lanjutnya.

    Motif pembunuhan yakni pelaku kesal dengan tingkah korban yang dianggap tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” sambungnya.

    Kemudian korban sok pintar dan mengajari pelaku yang lebih lama bekerja di konveksi tersebut.

    Selain itu, pelaku ingin menguasai sepeda motor korban yang dibawa dari Lampung.

    Sepeda motor tersebut yang digunakan pelaku untuk membuang jasad terbungkus karung.

    Penyidik telah mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.

    Saat dihadirkan dalam konferensi pers, pelaku mengaku khilaf telah melakukan pembunuhan.

    Sebelumnya, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, mengatakan jasad korban telah diautopsi untuk mengungkap penyebab kematiannya.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara, bahwa ditemukan ada kekerasan pada bagian kepala korban, termasuk juga di bagian tangan,” ujarnya.

    Waktu kematian jasad pria dalam karung belum diketahui.

    “Setelah dilakukan otopsi baru kita bisa mengetahui jasad ini sudah berapa hari, sudah berapa lama, termasuk kekerasan ini penyebabnya apa,”imbuhnya.

    Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni karung serta pakaian yang dikenakan korban.

    “Sementara kami akan lakukan olah TKP lagi untuk menemukan barang bukti lain, yang jelas karung dan pakaian yang digunakan sudah kami amankan,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Elga/Ramadhan LQ)

  • Kronologi Pembunuhan Mayat dalam Karung di Tangerang, Korban Dipukul Pakai Besi – Page 3

    Kronologi Pembunuhan Mayat dalam Karung di Tangerang, Korban Dipukul Pakai Besi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Al-Bashar (32) harus berakhir di tangan rekannya sendiri Nana alias Ragil (23) dengan keji. Setelah dibunuh, mayat korban dibungkus menggunakan karung putih dan dibuang ke dalam parit Jalan Daan Mogot, Batu Ceper, Tangerang.

    Pelaku pembunuhan dengan korban merupakan rekan kerja di sebuah rumah bordir kawasan Petukangan, Jakarta Selatan (Jaksel). Korban lebih dulu disikut oleh pelaku saat lengah.

    “Saat korban lengah, tiba-tiba tersangka menyikut sekuat tenaga kepala korban menggunakan sikut sebelah kanan mengenai tengkuk korban. Mengakibatkan kepala korban membentuk meja bordir, mengakibatkan korban jatuh tersungkur di lantai,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra saat konferensi pers, Jumat (25/4).

    Korban sempat berupaya bangkit, namun Nana membenturkan kepala rekannya ke lantai sebanyak tiga kali. Setelahnya pelaku menghantam kepala leher Al-Bashar dengan menggunakan spare part motor.

    “Tersangka menggunakan sebuah besi softbreaker motor yang terletak di atas meja, memukul leher kanan korban sebanyak dua kali. Setelah itu, tersangka memegang piring bekas yang berada di dekat tersangka kembali memukulkan ke kepala korban, piring tersebut pecah,” ucap Wira.

     

  • Tiga Pria di Jombang Rudapaksa Gadis Penjaga Angkringan, Ancaman Hukuman 15 Tahun Penjara – Halaman all

    Detik-detik Penjaga Angkringan di Jombang Dirudapaksa 3 Pria, Dicekoki Miras hingga Tak Sadar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak tiga pria di Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ditangkap usai merudapaksa remaja perempuan yang bekerja sebagai penjaga angkringan.

    Identitas para pelaku yakni KA (38) pemilik warung, KS (24), dan JR (22).

    Kasus rudapaksa terjadi saat korban menjaga angkringan di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang pada Sabtu (5/4/2025) lalu.

    Korban sempat dipaksa menenggak minuman keras oleh tiga pelaku yang sedang nongkrong di angkringan.

    Lalu, korban mulai kehilangan kesadaran dan dibawa ke sebuah gubuk di persawahan.

    Di sana korban dirudapaksa dan mendapat ancaman pembunuhan jika memberontak.

    Dalam keadaan ketakutan korban tak dapat melawan para pelaku.

    Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jombang, Ipda Faris Patriadinata, mengatakan pelaku langsung ditangkap setelah orang tua korban melapor.

    “Para pelaku sudah kami amankan untuk proses penyidikan lebih lanjut,” paparnya, Jumat (25/4/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

    Ia menerangkan orang tua korban melihat gelagat mencurigakan dari remaja 15 tahun itu.

    Selain itu ada bekas merah di leher korban, sehingga orang tua berusaha menanyakan penyebabnya.

    Korban kemudian bercerita dirudapaksa tiga pria saat menjaga angkringan.

    Kasus ini dilaporkan ke Polres Jombang pada Selasa (8/4/2025).

    Akibat perbuatannya, para pelaku dapat terancam hukuman 15 tahun penjara.

    “Ketiganya dijerat dengan Pasal 81 Juncto Pasal 76D UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara,” tandasnya.

    Dukun Cabul di Mojokerto

    Sementara itu, kasus pencabulan anak di bawah umur juga terjadi di Mojokerto, Jawa Timur, dengan tersangka seorang dukun bernama Elyas Yasak (50).

    Aksi pencabulan terungkap setelah korban yang masih kelas 6 SD melapor ke orang tua.

    KBO Sat Reskrim Polres Mojokerto Kota, Iptu Yuda Yulianto, menyatakan pelaku dan korban tinggal di desa yang sama di Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

    “Jadi ini tersangka sudah kami tahan, dan kini masih dalam proses penyidikan,” ungkapnya.

    Penyidik terus mendalami kasus ini termasuk menerima laporan dari korban lain.

    “Untuk korban sudah melapor satu, kemudian ada laporan dua lagi. Masih kami dalami untuk korban yang lain,” imbuhnya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka mengajak korban ritual doa di kamar kemudian mencabulinya.

    “Pelaku ini seolah-olah guru spiritual, kemudian (korban) diajak ke kamar, melakukan hubungan (suami-istri) di dalam kamar,” tandasnya.

    Akibat perbuatannya, EY dapat dijerat pasal 81 juncto 76 D dan atau pasal 82 juncto 76E UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan dari UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Remaja Perempuan di Jombang Dirudapaksa 3 Pria, Dicekoki Miras dan Diancam Dibunuh

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Romadoni/Anggit Puji)