Kasus: pembunuhan

  • Pembunuhan Wanita di Kamar Indekos Cibitung Bekasi Bermotif Asmara, Tepergok Foto Dengan Pria Lain – Halaman all

    Pembunuhan Wanita di Kamar Indekos Cibitung Bekasi Bermotif Asmara, Tepergok Foto Dengan Pria Lain – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Pembunuhan wanita muda berinisial WD (22) di kamar transit, Desa Cibuntu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat akhirnya terungkap.

    Pembunuhan tersebut bermotif asmara.

    Pelaku pembunuhan berinisial MA ditangkap Subdit Jatanras Polda Metro Jaya.

    MA ditangkap di Rest Area Mudusari, Jalan Raya Pamanukan, Subang, Jawa Barat, Senin (28/4/2025) sekitar pukul 22.20 WIB.

    “Subdit Jatanras Polda Metro Jaya telah berhasil menangkap pelaku pembunuhan TKP (kamar transit) di Kecamatan Cibitung, Bekasi Kabupaten,” ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).

    Polisi berhasil menangkap pelaku kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad WD.

    Berawal Dari Foto Bareng Prial Lain

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan dari hasil penyelidikan korban dibunuh pelaku karena motif asmara.

    Menurutnya, pelaku MA terbakar api cemburu.

    “Hasil pendalaman tim penyidik motifnya asmara ya pelaku sakit hati sang kekasihnya kepergok selingkuh foto dengan pria lain,” ucap Ade Ary.

    Namun, pengembangan masih akan dilakukan apakah ada perkara lain yang membuat pelaku menghilangkan nyawa korban.

    Diketahui, WD ditemukan tewas pada Minggu (27/4/2025) sore.

    Jasad WD ditemukan saksi DN yang hendak membersihkan kamar transit tersebut.

    “Ditemukan sayatan di lengan dan leher,” ujar Kapolsek Cikarang Barat AKP Tri Baskoro Bintang Wijaya.

    Tri menyebutkan korban masuk kamar tersebut bersama laki-laki pada Sabtu (26/4/2025) malam.

    Tri mengatakan kamar kos tersebut disewa harian oleh laki-laki berinisial MA.

    Polres Metro Bekasi telah menyelidiki penemuan jasad wanita penuh luka sayatan di sekujur tubuh di kamar transit di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.

     

  • Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Sadis Bocah 4 Tahun yang Dibakar Kekasih Ibunya di Tangerang – Halaman all

    Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Sadis Bocah 4 Tahun yang Dibakar Kekasih Ibunya di Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan sadis inisial HB (38) terhadap bocah 4 tahun inisial MA dalam rumah kontrakan di Tangerang.

    “Iya (HB ditangkap, red) sama Subdit Jatanras Ditreskrimum PMJ di Tasikmalaya,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).

    Zain mengatakan proses penanganan pelaku masih ditangani oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya selaku tim yang berhasil menangkap HB.

    “Silahkan selanjutnya bisa ke Polda Metro ya,” singkatnya.

    Diketahui, MA (4) diduga sengaja dibakar oleh pelaku HB di dalam rumah kontrakan di Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, RT 06 RW 09, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (27/4/2025).

    Informasi yang diperoleh terduga pelaku yakni sekuriti di bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

    Kepolisian membentuk tim untuk mencari terduga pelaku tersebut.

    Sebelumnya, ibu kandung korban mencari keberadaan anaknya di rumah kontrakan tersebut namun dalam kondisi terkunci.

    Dibantu sejumlah saksi ibunya berusaha membuka kunci tetapi tidak berhasil.

    Warga menemukan kunci rumah kontrakan saat membersihkan saluran air atau selokan.

    Kunci yang ditemukan warga ternyata adalah kunci Kontrakan yang dihuni oleh HB (38). 

    Adapun polisi telah mendatangi lokasi dan langsung melakukan olah TKP dan membawa jasad korban ke RSUD Kabupaten Tangerang guna dilakukan autopsi. 

    Korban meninggal dunia diduga akibat tindak pidana kekerasan terhadap anak. 

    HB disebut sebagai kekasih dari ibu kandung korban, di mana korban dititipkan kepada pelaku.

    Motif pasti tindak pidana pembunuhan sampai saat ini belum terungkap.

  • Pembunuh Wanita Muda di Kontrakan Bekasi Ditangkap – Page 3

    Pembunuh Wanita Muda di Kontrakan Bekasi Ditangkap – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Teka-teki tewasnya perempuan muda di sebuah kamar kontrakan di kawasan Cibuntu, Cibitung, Bekasi, terungkap. Jasad korban inisial WD ditemukan pada Minggu, 27 April 2024 sore.

    Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim mengatakan, Subdit Jatanras Polda Metro Jaya telah berhasil menangkap pelaku pembunuhan berinsial MA. Penangkapan dilakukan di Rest Area Mudusari, Jalan Raya Pamanukan, Subang, Jawa Barat.

    “Benar telah ditangkap pelaku pembunuhan yang TKP-nya di kontrakan di kecamatan Cibitung, Bekasi Kabupaten,” kata Abdul Rahim dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).

    Tewas Mengenaskan

    Sebelumnya, Seorang perempuan muda ditemukan tewas mengenaskan di sebuah kamar kontrakan di kawasan Cibuntu, Cibitung, Bekasi, pada Minggu, 27 April 2024 sore. Diduga, wanita berinisial WD menjadi korban pembunuhan.

    Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim mengatakan, korban WD (22) ditemukan tewas di atas kasur, dengan luka di beberapa luka di tubuhnya.

    Terkait kejadian ini, polisi telah memeriksa tiga orang telah diperiska sebagai saksi. Menurut keterangan mereka, korban datang ke kontrakan pada Sabtu malam (26/4) sekitar pukul 20.30 WIB bersama seorang pria dengan mengendarai sepeda motor matic.

    “Kemudian bertemu dengan saksi DN lalu laki-laki tersebut membayar sewa kamar sebesar Rp. 135.000,- kepada saksi DN,” kata Abdul Rahim kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).

    Abdul Rahim mengatakan, si pria sempat terlihat keluar-masuk kamar beberapa kali. Demikian juga dengan korban. Kepada DN, korban juga sempat izin mau beli makan.

    “Sekitar jam 01.11 korban menghubungi saksi DN untuk menanyakan cek out kamar kemudian saksi DN menjawab ‘untuk cek out sekitar jam 04:30’, kata Abdul Rahim.

     

  • Akhir Pelarian Pembunuh Keji Wanita di Kos-kosan Bekasi, Polisi Ringkus Pelaku di Subang

    Akhir Pelarian Pembunuh Keji Wanita di Kos-kosan Bekasi, Polisi Ringkus Pelaku di Subang

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIBITUNG – Jatanras Polda Metro Jaya meringkus pelaku pembunuhan wanita di kos-kosan Desa Cibuntu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. 

    Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim, mengatakan, pelaku berinisial MA ditangkap pada Senin (28/4/2025) sekira pukul 22.20 WIB. 

    “Penangkapan dilakukan sekitar pukul 22.20 WIB di Rest Area Mudusari, Jalan Raya Pamanukan, Subang, Jawa Barat,” kata Rahim, Selasa (29/4/2025). 

    Sebelumnya, jasad wanita ditemukan di dalam kos-kosan pada Minggu, 27 April 2025 sekira pukul 15.00 WIB. 

    Kapolsek Cikarang Barat, AKP Tri Baskoro Bintang, mengatakan, korban berinisial WD berusia 21 tahun warga Desa Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi. 

    “Kami mendapatkan informasi terkait adanya penemuan seorang perempuan yang meninggal di kos-kosan atau kontrakan di daerah Cibuntu,” kata Tri. 

    Jasad WD ditemukan terkapar di atas kasur, terdapat sejumlah luka di tubuh korban berupa sayatan dan memar akibat dihantam benda tumpul. 

    Seorang pencari kerja tertipu lowongan bodong dan diminta membayar Rp600 ribu untuk pekerjaan yang dijanjkan. Tapi kini kondisi ruko digembok tanpa ada aktivitas apapun.

    “Terdapat luka sayatan di bagian lengan, pergelangan tangan dan juga leher dan juga ada sedikit luka di bagian belakang,” jelas dia.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Bocah SMP Tusuk Kakek di Purwakarta, Sempat Curhat ke Temannya Ingin Bunuh Korban – Halaman all

    Bocah SMP Tusuk Kakek di Purwakarta, Sempat Curhat ke Temannya Ingin Bunuh Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Suyono, seorang kakek berusia 60 tahun, menjadi korban upaya pembunuhan yang dilakukan oleh cucunya sendiri, ALH (15), di rumahnya yang juga berfungsi sebagai warung di Perumahan Ciganea Indah, Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

    Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (27/4/2025) pagi, di mana Suyono ditusuk berkali-kali hingga pisau yang digunakan bengkok.

    Berdasarkan keterangan Wakapolres Purwakarta, Kompol Sosialisman Muhammad Natsir, peristiwa ini bermula pada Sabtu (26/4/2025), ketika ALH meminjam motor milik Suyono dengan alasan mengantarkan celana kepada temannya.

    Namun, ALH tidak kunjung pulang hingga keesokan harinya.

    Ia kembali pada Minggu pagi, bersama temannya, RAW (13).

    Natsir menjelaskan, ALH merasa kesal terhadap kakeknya karena sering dimarahi.

    Dalam sebuah curhat kepada RAW, ALH mengungkapkan niatnya untuk membunuh Suyono.

    Ketika Suyono menegur cucunya karena pulang terlambat, kemarahan ALH memuncak.

    Di dalam rumah, ALH mengambil pisau berukuran 25 cm dari dapur dan mengejar Suyono yang berusaha melarikan diri.

    Suyono terjatuh di depan warung, di mana ia mengalami sejumlah luka tusuk di kaki dan lengan.

    Dengan bantuan RAW, Suyono diseret masuk ke dalam warung, dan rolling door ditutup agar korban tidak bisa melarikan diri.

    “ALH kembali menusuk kaki kanan korban dua kali dan tangan kanan sekali, hingga pisaunya bengkok,” ungkap Natsir.

    Tidak puas, ALH kemudian mengambil pisau berukuran 30 cm dan melanjutkan serangan dengan menusuk kepala, kaki, dan tangan Suyono hingga korban tidak bergerak lagi.

    Korban ditemukan oleh tetangganya, Hendrik, yang merasa curiga karena tidak melihat aktivitas di warung.

    Setelah mengintip, Hendrik terkejut melihat Suyono tergeletak bersimbah darah.

    “Beruntung saat peristiwa terjadi, seorang tetangga sempat menggedor rolling door warung, sehingga kedua anak tersebut melarikan diri.”

    “Sadar, korban masih selamat, tetangga tersebut langsung meminta tolong warga lainnya, agar korban bisa dibawa ke rumah sakit,” kata Hendrik.

    Suyono sempat menyebut nama cucunya, AL, sebagai pelaku sebelum dievakuasi ke RSUD Bayi Asih Purwakarta.

    Tim medis menemukan tiga luka robek di kepala dan sejumlah luka di tangan yang diduga akibat menangkis serangan.

    Tidak lama setelah kejadian, polisi berhasil menangkap kedua pelaku.

    “Kami telah menahan kedua pelaku dan mengamankan barang bukti. Motifnya diduga karena dendam pribadi,” tegas Natsir.

    Pihak kepolisian memastikan, kedua anak tersebut tidak berada di bawah pengaruh obat-obatan atau minuman beralkohol saat melakukan tindakan keji tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pelaku Pembunuhan Balita Tewas Terbakar di Tangerang Ditangkap – Page 3

    Pelaku Pembunuhan Balita Tewas Terbakar di Tangerang Ditangkap – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi menangkap HB (38), terduga pelaku pembunuhan dan pembakaran bocah berinisial MA (4), di dalam kontrakan Kampung Kresek RT06/09 Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. HB ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Tasikmalaya, Jawa Barat.

    “Alhamdulillah tadi pagi Subdit Jatanras Polda Metro sudah berhasil menangkap pelakunya di Tasikmalaya,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Selasa (29/4/2025).

    Meski begitu, Kapolres mengaku, belum dapat memastikan untuk apa HB datang ke Tasikmalaya, namun berdasarkan data yang didapat, di sana salah satu istri terduga pelaku berdomisili.

    “Saya belum tahu, tapi menurut keterangan istri pertama atau kedua asalnya dari wilayah tersebut,” ungkapnya.

    Kini, kasus pembunuhan sadis tersebut dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

    “Selebihnya tanyakan ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya, yang penting pelaku terhadap meninggalnya anak dalam keadaan terbakar di kontrakan di desa Rawa Burung sudah terungkap, jadi nanti motif, dan lain-lain pasti akan dilakukan press rilis oleh Polda Metro Jaya,” ungkapnya.

     

  • Jenderal Rusia Tewas Dibom, Zelensky Puji Intelijen Ukraina

    Jenderal Rusia Tewas Dibom, Zelensky Puji Intelijen Ukraina

    Kyiv

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melontarkan pujian terhadap dinas intelijen asing Ukraina atas pembunuhan sejumlah pejabat militer Rusia sejak perang dimulai tahun 2022 lalu. Komentar Zelensky ini disampaikan setelah kematian seorang jenderal senior Rusia akibat ledakan bom mobil di pinggiran Moskow, ibu kota Rusia.

    Namun dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Selasa (29/4/2025), Zelensky tidak secara langsung menyebut soal ledakan bom mobil yang menewaskan sang jenderal Rusia tersebut.

    Kremlin menyalahkan Ukraina atas ledakan bom mobil pada Jumat (25/4) pekan lalu di pinggiran Moskow yang menewaskan Jenderal Yaroslav Moskalik (59), yang menjabat sebagai wakil kepala Direktorat Operasional Utama pada Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.

    Sejak ledakan itu terjadi, otoritas Kyiv belum memberikan komentar langsung. Namun ledakan itu menjadi serangan terbaru terhadap deretan pejabat militer Rusia dan tokoh pro-perang yang terbunuh sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

    Pernyataan terbaru Zelensky yang disampaikan via aplikasi pesan Telegram pada Senin (28/4) itu, tidak menyebut secara langsung pada kejadian spesifik soal terbunuhnya para pejabat militer Rusia.

    “Kepala intelijen luar negeri Ukraina melaporkan pemusnahan sejumlah orang dari komando tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia. Keadilan pasti ditegakkan,” ucap Zelensky dalam pernyataannya, merujuk pada kepala dinas intelijen asing Ukraina, Oleg Ivashchenko.

    “Pimpinan telah melaporkan langkah-langkah lanjutan untuk melawan jaringan agen Rusia di Ukraina dan para pelaku sabotase. Hasilnya bagus. Terima kasih atas kerja keras Anda,” ujar Zelensky memberikan pujian.

    ‘Lihat juga Video: Detik-detik Ledakan Bom yang Menewaskan Jenderal Rusia di Moskow’

    Dinas intelijen Ukraina, SBU, sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Letnan Jenderal Igor Kirillov, yang merupakan jenderal top Rusia yang dituduh oleh Kyiv sebagai sosok yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia terhadap pasukan Ukraina. Kirillov tewas di Moskow pada Desember lalu.

    Pengadilan Moskow, pada akhir pekan lalu, memerintahkan penahanan terhadap seorang warga negara Ukraina yang dijerat dakwaan terorisme terkait ledakan bom yang menewaskan Moskalik.

    Orbituari Moskalik yang diterbitkan oleh surat kabar resmi Kementerian Pertahanan Rusia, Krasnaya Zvezda, pada Selasa (29/4), dan ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Andre Belousov, para deputinya dan sejumlah komandan top militer Rusia, menggambarkan Moskalik sebagai “putra loyal” Rusia.

    Disebutkan bahwa sejak dimulainya perang, Moskalik mengawasi pekerjaan kelompok kontrol tempur Staf Umum militer Rusia. Orbituari tersebut tidak memberikan rincian tentang tugas dari jabatan tersebut.

    Menurut orbituari itu, dari tahun 2015 hingga tahun 2021, Moskalik terlibat dalam delegasi internasional Kementerian Pertahanan Rusia yang mengurusi berbagai isu berkaitan dengan wilayah Ukraina bagian tenggara. Disebutkan bahwa dia “bertanggung jawab untuk menyiapkan materi bagi Presiden Rusia mengenai situasi di Ukraina bagian tenggara”.

    ‘Lihat juga Video: Detik-detik Ledakan Bom yang Menewaskan Jenderal Rusia di Moskow’

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kejagung Blokir Aset Hakim Heru Hanindyo yang Jadi Tersangka TPPU
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 April 2025

    Kejagung Blokir Aset Hakim Heru Hanindyo yang Jadi Tersangka TPPU Nasional 29 April 2025

    Kejagung Blokir Aset Hakim Heru Hanindyo yang Jadi Tersangka TPPU
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kejaksaan Agung
    (Kejagung) telah memblokir sejumlah aset milik
    Heru Hanindyo
    yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas perkara
    tindak pidana pencucian uang
    (TPPU).
    “Selain menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka, juga melakukan berbagai kegiatan pemblokiran terhadap beberapa aset yang dilakukan oleh penyidik,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar, di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025).
    Saat ini, penyidik tengah melakukan pemanggilan serta pemeriksaan terhadap saksi untuk melengkapi berkas perkara Heru.
    “Penyidik sedang melakukan pemeriksaan-pemeriksaan dan pemanggilan terhadap saksi-saksi untuk melengkapi berkas perkara, saya kira itu terkait dengan HH,” ucap dia.
    Harli mengatakan, penyidik menemukan hubungan tindak pidana sebelum menetapkan Heru Hanindyo sebagai tersangka TPPU.
    Penyidik menemukan adanya hubungan antara perbuatan atau tindak pidana dengan aset yang dimiliki oleh yang bersangkutan.
    “Jadi terkait dengan hal tersebut bahwa penyidik sebelum menetapkan tersangka, tentu melihat ada nexus di situ, ada hubungan antara perbuatan atau tindak pidana dengan aset yang dimiliki oleh yang bersangkutan,” ujar Harli.
    Sebelumnya diberitakan, Kejagung telah menetapkan hakim nonaktif Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Heru Hanindyo (HH) sebagai tersangka perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU).
    Heru sebelumnya sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan suap atau gratifikasi terkait vonis bebas untuk pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur.
    Heru telah dituntut 12 tahun penjara dalam sidang perkara suap untuk membebaskan Ronald Tannur.
    Penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) telah memeriksa satu saksi dalam kasus TPPU yang menjerat Heru Hanindyo, yaitu TNY selaku Direktur Utama PT Pesona Jati Abadi.
    Selain Heru, Kejagung juga menetapkan mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung, Zarof Ricar, sebagai tersangka TPPU terkait kasus penanganan perkara di PN Surabaya pada tanggal 10 April 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita Ditemukan Tewas dalam Kamar Kontrakan di Bekasi, Diduga Korban Pembunuhan – Page 3

    Wanita Ditemukan Tewas dalam Kamar Kontrakan di Bekasi, Diduga Korban Pembunuhan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang wanita ditemukan tewas mengenaskan di sebuah kamar kontrakan di kawasan Cibuntu, Cibitung, Bekasi, pada Minggu, 27 April 2024 sore. Diduga, wanita berinisial WD menjadi korban pembunuhan. Polisi pun turun tangan memburu pelaku.

    Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim mengatakan, korban WD (22) ditemukan tewas di atas kasur, dengan luka di beberapa luka di tubuhnya.

    Terkait kejadian ini, polisi telah memeriksa tiga orang telah diperiksa sebagai saksi. Menurut keterangan mereka, korban datang ke kontrakan pada Sabtu malam (26/4) sekitar pukul 20.30 WIB bersama seorang pria dengan mengendarai sepeda motor matic.

    “Kemudian bertemu dengan saksi DN lalu laki-laki tersebut membayar sewa kamar sebesar Rp. 135.000,- kepada saksi DN,” kata Abdul Rahim kepada wartawan, Selasa (29/4/2025).

    Abdul Rahim mengatakan, si pria sempat terlihat keluar-masuk kamar beberapa kali. Demikian juga dengan korban. Kepada DN, korban juga sempat izin mau beli makan.

    “Sekitar jam 01.11 korban menghubungi saksi DN untuk menanyakan cek out kamar, kemudian saksi DN menjawab ‘untuk cek out sekitar jam 04:30’, kata Abdul Rahim.

     

  • Bocah SMP Tusuk Kakek di Purwakarta, Sempat Curhat ke Temannya Ingin Bunuh Korban – Halaman all

    Bocah SMP yang Tusuk Kakek, Disdik Purwakarta: Pendidikan Tanpa Dukungan Keluarga Jadi Omong Kosong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang bocah SMP berinisial ALH menusuki kakeknya sendiri di Purwakarta, Jawa Barat.

    Tak sendiri, ia juga dibantu temannya yang berinisial RAW.

    Kini, kakeknya yang bernama Suyono (69) dirawat di RSUD Bayu Asih Purwakarta karena sejumlah luka tusuk di tubuhnya.

    Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto yang mengetahui kasus ini pun mengaku prihatin.

    Ia menyebut kasus ini adalah kasus di luar nalar.

    Purwanto mempertanyakan, bagaimana bisa, anak kelas tujuh dan sembilan SMP melakukan hal yang seharusnya tak terbayangkan oleh anak seusianya.

    “Ini kasus di luar nalar.”

    “Anak kelas 7 dan kelas 9 melakukan hal yang seharusnya tak terbayangkan. Kami sudah dalami kasus ini.”

    “ALH, sudah tidak punya ibu, ayahnya pun pisah.”

    “Sekarang diasuh kakek dan neneknya. Tapi bagaimana dia bisa sampai berbuat seperti itu?” ujar Purwanto saat ditemui Tribunjabar.id, Senin (28/4/2025).

    Ia menyebut bahwa kasus ini merupakan efek dari lemahnya pengawasan keluarga dan minimnya dukungan dari lingkungan sekitar.

    Padahal, pihak sekolah sudah menerapkan aturan tegas seperti dilarang membawa motor, larangan pulang larut malam, hingga pembatasan penggunaan HP.

    Namun, aturan itu kerap diabaikan, bahkan oleh orang tuanya sendiri.

    “Anak ini sering nongkrong bawa motor malam-malam. Masyarakat diam. Enggak ada yang menegur. Orang tua pun tetap kasih motor dan HP. Kita ini seperti melawan arus,” ucapnya.

    Menurut penelusurannya, kedua siswa tersebut ternyata beberapa kali dapat teguran dari pihak sekolah atas perilaku bermasalah mereka.

    Pihak sekolah pun memutuskan untuk mengeluarkan dua siswa tersebut dari sekolah.

    “Sekolah sudah tidak sanggup lagi. Kami akan kembalikan ke orang tuanya. Hak pendidikan mereka masih akan kami bantu arahkan, tapi pola seperti ini tidak bisa dilanjutkan,” ujarnya.

    Ia juga menyebut bahwa pendidikan tanpa adanya dukungan dari keluarga dan masyarakat hanyalah omong kosong belaka.

    “Tanpa dukungan keluarga dan masyarakat, pendidikan jadi omong kosong,” ucap Purwanto.

    Kasus ini, ujar Purwanto, merupakan gambaran sistem pendidikan yang tidak didukung oleh lingkungan sekitar.

    “Kalau orang tua dan masyarakat tidak ikut mendidik, maka sekolah tidak punya daya. Kita perlu sinergi, bukan sekadar seremonial,” katanya.

    Diketahui, Suyono ditemukan tergeletak bersimbah darah di dalam warungnya.

    AKP M Arwin Bahar selaku Kasat Reskrim Polres Purwakarta menuturkan, korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya bernama Hendrik.

    Ia menyebut, Hendrik curiga karena tidak melihat aktivitas seperti biasanya di warung milik Suyono.

    Saat mengintip ke dalam warung, Hendrik mengaku terkejut karena melihat korban tergeletak di lantai, bersimbah darah.

    “Saya dikasih tahu istri, katanya ada yang aneh di rumah Pak Suyono. Pas saya ke sana, pintu rumah agak terbuka. Saya ngintip ke warung, Pak Suyono udah tergeletak di bawah, banyak darah,”

    Beruntung, Hendrik yang masuk ke rumah masih menemukan korban dalam keadaan hidup.

    “Saya buka rolling door, ternyata beliau masih hidup, penuh luka,” ucap Hendrik.

    Meski dalam kondisi kritis, Suyono berbisik lirih saat ditanya siapa pelaku yang menganiayanya.

    Hendrik menyebut Suyono menyebutkan nama cucunya, ALH.

    Korban pun langsung dievakuasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta.

    Mengutip TribunJabar.id, warga yang mengetahui hal tersebut pun langsung mencari ALH.

    Motif dari aksi ini adalah karena ALH sakit hati kerap dimarahi.

    Amarahnya memuncak saat hari kejadian dimarahi oleh korban karena memakai motor hingga pulang terlambat.

    “Motornya dipakai ALH dari malam, jadi Pak Suyono enggak bisa antar istrinya ke pasar. Mungkin karena ditegur, dia marah dan langsung bertindak brutal,” ujar Hendrik.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul ‘Di Luar Nalar’ Kasus Cucu di Purwakarta Rencanakan Pembunuhan pada Kakek yang Rawat sejak Kecil

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Deanza Falevi)