Kasus: pembunuhan

  • Buruh Harian Lepas di Bekasi Dilukai oleh Temannya saat Boncengan Motor, Pelaku Buron – Halaman all

    Buruh Harian Lepas di Bekasi Dilukai oleh Temannya saat Boncengan Motor, Pelaku Buron – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Seorang buruh harian lepas inisial S menjadi korban percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh temannya sendiri.

    Peristiwa tragis itu terjadi di depan perumahan Havana Mansion, Kabelan, Babelan, Kabupaten Bekasi, Kamis (8/5/2025) pukul 21.15 WIB.

    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy mengungkapkan kasus ini berawal dari laporan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Pucung.

    Bahwa pada pukul 22.05 WIB terdapat korban penganiayaan di wilayah Babelan.  

    Polisi langsung menuju RSUD Teluk Pucung untuk mengecek korban yang saat itu sedang dalam penanganan medis. 

    Menurut hasil interogasi awal, S menceritakan pada pukul 21.00 WIB, teman sekaligus pelaku memintanya agar korban mengantarkan pulang. 

    Korban S mengiyakan permintaan pelaku lalu keduanya berangkat berboncengan sepeda motor dengan posisi pelaku dibonceng. 

    “Saat sampai di TKP tiba-tiba saja pelaku dari arah belakang langsung menyayatkan senjata tajamnya ke leher korban,” kata Ressa dalam keterangannya, Jumat (9/5/2025).

    Pelaku juga menikam perut bagian kiri S sebanyak dua kali, hingga korban terjatuh dari sepeda motornya.

    Usai melakukan aksi penikaman pelaku langsung melarikan diri. 

    Polisi telah mendatangi TKP dan mencari saksi-saksi serta barang bukti yang terkait dengan pernyataan korban.

    “Kami sisir CCTV pelaku sedang kami buru,” tukas Ressa.

  • Seorang pria diduga tewas dibunuh di Kalideres

    Seorang pria diduga tewas dibunuh di Kalideres

    Seorang pria ditemukan tewas diduga menjadi korban pembunuhan di Gang Barokah, RT/RW 001/012 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat (8/5/2025) sekira pukul 23.00 WIB. ANTARA/HO-

    Seorang pria diduga tewas dibunuh di Kalideres
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 09 Mei 2025 – 14:52 WIB

    Elshinta.com – Seorang pria ditemukan tewas di Gang Barokah, RT 001/RW 012 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (8/5) malam sekira pukul 23.00 WIB, yang diduga menjadi korban pembunuhan.

    Salah satu saksi, Budi di Jakarta, Jumat, mengaku sebelum ditemukan tewas, korban tersebut terlebih dahulu makan malam di warungnya.

    “Ya pokoknya dia makan di sini, selama satu jam lebih kurang. Setelah selesai, dia (korban) pulang. Dia balik lagi beli rokok jam 22.20 WIB. Selesai dia beli rokok, saya tutup warung saya, (lalu saya) pulang. Sampai depan rumah, ada yang teriak, “pak pak pak”, kayak ada yang habis dibunuh,” kata Budi kepada wartawan.

    Mendengar teriakan warga itu, Budi sontak menuju lokasi ditemukannya mayat korban.

    “Sampai depan gang, saya lihat ada yang tergeletak, cuma saya enggak berani nyamperin, saya panggil warga. Warga datang, kami ramai-ramai datang tuh, saya lihat lah ini yang tadi beli rokok, dan beli makan,” ujar Budi.

    Budi pun melihat korban mengalami luka tusuk di perut bagian kiri. “Yang kita lihat ada luka di perut kiri, bekas tusukan,” ujar dia.

    Sebagai seorang warga sekitar dan pemilik warung, Budi mengaku baru sekali melihat korban.

    “Bukan (warga sekitar), saya enggak tau orang mana-nya. Cuma belanja juga baru satu kali doang,” kata dia.

    Budi bersama warga pun tidak melihat siapa-siapa ketika pertama kali korban ditemukan tergeletak.

    “Kalau itu kami kurang paham (terduga pelaku). Saya lihat posisinya begitu tanpa ada yang lain. Cuma orang (korban) tergeletak aja, sepi enggak ada apa-apa,” ujarnya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat.

    Sumber : Antara

  • Langit Seketika Berubah Jadi Merah, Kata Saksi Mata Serangan India di Pakistan Menuturkan Pengalaman – Halaman all

    Langit Seketika Berubah Jadi Merah, Kata Saksi Mata Serangan India di Pakistan Menuturkan Pengalaman – Halaman all

    Langit Rasanya Seperti Berubah Menjadi Merah, Kata Saksi Mata Serangan India di Pakistan

    TRIBUNNEWS.COM- Pada Rabu (7/5/2025) pagi, puluhan orang berkumpul di sekeliling kompleks yang luas di kota Muridke, Pakistan untuk melihat sendiri kerusakannya.

    Dalam semalam, rudal-rudal India telah menghantam gedung-gedung di lokasi ini, lokasi yang terletak tidak jauh dari perbatasan dengan India di wilayah Punjab Pakistan, dan hanya beberapa menit berkendara dari kota besar Lahore.

    Tidak seorang pun diizinkan masuk ke dalam kompleks itu – tetapi bahkan dari kejauhan saat reporter BBC mengintip melalui pagar kawat berduri yang mengelilinginya, kerusakannya tidak terlihat jelas.

    BBC berbicara kepada orang-orang di lapangan yang menyaksikan langsung pengeboman itu.

    “Masjid utama yang menjadi sasaran,” kata seorang pria. “Langit menyala dan terasa seperti langit berubah menjadi merah.”

    Yang lain berkata: “Tiba-tiba ada rudal muncul dan terjadi ledakan. Saya langsung keluar rumah.

    “Saya baru saja sampai di masjid dekat rumah saya ketika terdengar tiga ledakan beruntun. Saya mendengar ketiganya, suaranya sangat keras.”

    Ketika tim BBC tiba di Muridke, personel dinas keamanan mengawasi ketat akses ke lokasi tersebut.

     

     

     

    KERUSAKAN DI DALAM- Kerusakan di dalam Masjid Ummul Qura, Muridke Pakistan, salah satu tempat yang diserang oleh India dalam serangan Rabu (7/5/2025) (Tangkapan layar Youtube/UrduPoint.com)

     

     

     

    Dari jalan yang dikelilingi perumahan padat, tim BBC dapat melihat sebagian bangunan runtuh dan puing-puing tersebar di area yang luas.

    Petugas darurat masih mencari korban luka atau meninggal di reruntuhan pesawat.

    Kompleks ini memiliki rumah sakit, sekolah, dan masjid, sementara India mengatakan telah menyerang lokasi yang terkait dengan apa yang disebutnya organisasi teroris – jadi mengapa menjadi sasaran? Jawabannya tampaknya ada di masa lalunya.

    Hingga beberapa tahun lalu, awalnya digunakan oleh Lashkar-e-Taiba (LeT), kelompok militan berbasis di Pakistan yang ditetapkan sebagai organisasi teror oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Kelompok ini kemudian digunakan oleh Jamaat-ud-Dawa, yang oleh para pengamat digambarkan sebagai kelompok depan LeT.

    Kedua kelompok tersebut telah dilarang oleh pemerintah Pakistan, yang telah mengambil alih fasilitas di Muridke.

     

     

     

     

     

     

     

    Namun pada Selasa malam, kompleks ini menjadi sasaran militer India yang telah bersumpah untuk menanggapi pembunuhan wisatawan di Kashmir yang dikelola India bulan lalu.

    Pemerintah India mengatakan serangannya di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan menargetkan apa yang digambarkannya sebagai infrastruktur teroris. Pemerintah Pakistan membantah adanya hubungan dengan serangan Pahalgam.

    Seorang pria memberi tahu kami bahwa kompleks Muridke biasanya menampung anak-anak dari berbagai daerah yang datang untuk belajar di madrasah, meskipun sebagian besar telah dievakuasi seminggu yang lalu.

    Kemudian pada hari itu, kru kamera diizinkan mengakses lokasi dan melihat kerusakan dari dekat.

    Atap salah satu bangunan runtuh akibat kekuatan ledakan.

    Lubang telah robek pada dinding yang lain dan sejumlah besar puing berserakan di tanah.

    Di seluruh wilayah ini, orang-orang berharap tidak akan ada lagi puing dalam waktu dekat.

     

     

    SUMBER: BBC

  • Sosok Selebgram SA yang 4 Anaknya Kebakaran di Rumah hingga 3 Tewas, Pergi sama Pacar saat Kejadian

    Sosok Selebgram SA yang 4 Anaknya Kebakaran di Rumah hingga 3 Tewas, Pergi sama Pacar saat Kejadian

    GELORA.CO –  Sosok ibu muda berinisial SA (23) yang keempat anak balitanya menjadi korban kebakaran di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (6/5/2025) kini terkuak.

    Keempat balita berinisial  AZP (1), ANP (3), NW (3) dan SN (4 ) sedang ditinggalkan sendirian di rumah oleh SA, yang sedang pergi bersama kekasihnya saat kebakaran terjadi.

    AZP dan ANP meninggal di lokasi, NW menghembuskan napas terakhir di rumah sakit, dan SN masih kritis dalam perawatan intensif akibat kebakaran itu.

    Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, mengonfirmasi bahwa tidak ada orang dewasa di rumah saat api melalap bangunan permanen milik Yoman (51), kakek dari para korban. 

    “Iya, benar hanya empat anak-anak di dalam rumah. Mamanya pergi cari makanan,” kata Ipda Andry kepada Kompas.com, Rabu (7/5/2025) malam.

    Ia membenarkan bahwa sang ibu keluar rumah untuk membeli makanan bersama kekasihnya. 

    Diketahui, orangtua keempat anak tersebut sudah bercerai.

    Lantas siapakah sosok SA ini? 

    Dari informasi yang dihimpun TribunnewsSultra.com, SA adalah selebgram asal Kota Kendari.

    Ia merupakan wanita kelahiran Februari 2002. Diketahui, SA, anak ketiga dari lima bersaudara. 

    Pada akun Instagram pribadinya, ia memiliki 11 ribu pengikut. 

    Pada akun tersebut, SA sudah mengunggah 74 postingan. 

    Di mana diantaranya, menunjukkan aktivitasnya sebagai seorang ibu muda, pekerjaannya hingga aktif di organisasi. 

    Ia sempat mengunggah foto anak kembarnya pada tahun 2022 silam. 

    SA juga nampak hobi berolahraga gym. Dalam beberapa kesempatan ia mengabadikan momen dirinya berada di tempat gym. 

    Selain itu, beberapa kali SA membagikan momen dirinya menjadi bagian dari sebuah komunitas olahraga yang menggabungkan berbagai gerakan seperti push-up, sit-up, dan lari. 

    Ia nampak aktif pada tahun 2024 lalu. 

    SA terpantau mengunggah foto terakhirnya sehari sebelum kejadian kebakaran pada Senin (5/6/2025). 

    Foto yang diunggahnya itu, memperlihatkan sosok wajah SA sedang berpose bak kebutuhan pas fotonya. 

    Tak cuma aktif di Instagram, SA juga aktif di TikTok.

    Penelusuran TribunJakarta, di TikTok SA memiliki 4519 pengikut.

    Ia kerap membagikan video saat dirinya sedang berjoget dan bersolek memamerkan kecantikannya.

    Di unggahan terakhir SA, ia terlihat berjoget velocity.

    Sejumlah netizen yang melihat video tersebut tampak meluapkan kekesalan kepada SA.

    Diketahui SA meninggalkan ke-4 anaknya di rumah tanpa orang dewasa, sejak pukul 11.00 wita dan baru kembali sekitar pukul 14.00 wita.

    “Dek kebayang gak sama kamu, Betapa sakitnya anak anak kamu waktu terbakar? Allahuakbar kok yaa bisa pikiranmu ninggalin anak anak”

    “Anda dinobatkan sebagai ibu terhebat dlm meninggalkan anak hanya utk mencari makan”

    “Masuk pidana kelalaian/pembunuhan berencana gasih”

    Pengakuan SA

    SA mempat memberi pengakuan di hadapan awak media. 

    Ia menangis sambil memegang makanan cepat saji yang baru dibelinya untuk anak-anaknya. 

    SA keluar rumah membeli makanan untuk empat anaknya disalah satu restoran cepat saji.

    Dia pergi bersama kekasihnya berinisial A, seorang sekuriti bank.

    Namun saat pulang, ia kaget mendapati keempat anaknya menjadi korban kebakaran. 

    “Saya pergi membeli makanan untuk mereka, tiba saat pulang ternyata sudah terbakar,” ujarnya, Selasa (6/5/2025).

    Polisi Selidiki Unsur Kelalaian

    Menurut Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Nirwan Fakaubun, saat ini pihaknya belum menemukan bukti adanya unsur kelalaian dalam insiden tersebut.

    “Berdasarkan kronologi sementara, kami belum menemukan adanya unsur kelalaian dari kebakaran tersebut,” katanya, Rabu (7/5/2025).

    Meski begitu, dia menegaskan, penyelidikan akan terus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran.

    “Tentu, saat ini masih terus dilakukan investigasi,” jelasnya.

  • Pengakuan Pembunuh Ibu dan Anak di Rejang Lebong, Ungkap Motif Hingga Jual Motor Korban Untuk Kabur – Halaman all

    Pengakuan Pembunuh Ibu dan Anak di Rejang Lebong, Ungkap Motif Hingga Jual Motor Korban Untuk Kabur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – GU (44) ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di sebuah rumah kontrakan, Kelurahan Kesambe Baru, Kecamatan Curup Timur, Rejang Lebong, Bengkulu.

    GU membunuh Euis Setia (42) dan Gaidah Marwa Wijaya (14).

    Pelaku merupakan suami siri korban Euis sekaligus ayah tiri dari korban Gaidah.

    Jasad korban diketahui ditemukan pada Jumat (2/5/2025) dan peristiwa pembunuhan terjadi Rabu (30/4/2025).

    GU ditangkap polisi saat dalam pelarian di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat (Jabar), Rabu (7/5/2025) pagi.

    Pelaku Mengaku Bunuh Korban Karena Kesal

    GU membunuh istrinya Euis Setia dan anak tirinya Gaidah Marwa Wijaya karena kesal.

    Sebelum membunuh keduanya, GU sempat terlibat keributan atau cekcok dengan istrinya pada Rabu (30/4/2025) pagi.

    Karena saat pertengkaran yang terjadi saat itu, ada perkataan korban yang memicu emosi pelaku meledak. 

    “Kesal pak,” ucap pelaku. 

    Setelah keributan itu, GU pergi sambil mengunci pintu rumah.

    Itulah terakhir kalinya GU terlihat, sebelum akhirnya menghilang.

    Diketahui GU membunuh istri dan anak tirinya menggunakan senjata tajam jenis parang.

    Senjata tersebut pun ditemukan di lokasi kejadian dan kini disita polisi.

    Dugaan tersebut seiring dengan sejumlah luka pada tubuh kedua korban.

    Euis mengalami luka sayatan di tangan kanan bagian dalam dan luka di leher, sementara Gaida Marwa Wijaya menderita luka senjata tajam di lehernya.

    Jual Motor Korban Untuk Modal Kabur

    Pelaku saat pergi meninggalkan lokasi kejadian, membawa sepeda motor milik korban.

    Pelaku mengaku telah menjual sepeda motor milik korban di sebuah tempat di wilayah Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan.

    Namun, belum diketahui pasti berapa harga sepeda motor tersebut saat dijual.

    “Motor dijual, Pak, di daerah Rupit,” ucap GU.

    Hasil penjualan sepeda motor itulah yang kemudian digunakan pelaku sebagai modal untuk melarikan diri.

    Saat pergi meninggalkan rumah kontrakan usai membunuh kedua korban, GU diketahui tetangganya membawa sepeda motor milik korban.

    Polres Rejang Lebong saat ini telah menetapkan Gu sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap istri siri dan anak tirinya.

    “Iya (tersangka), sudah ada pengakuannya juga,” ujar Kapolres Rejang Lebong, AKBP Florentus Situngkir kepada TribunBengkulu.com, Kamis (8/5/2025).

    Penetapan tersangka dilakukan setelah Gu mengakui perbuatannya. 

    Setelah melakukan aksi keji tersebut, Gu melarikan diri dan kabur hingga ke Karawang, Jawa Barat.

    (Tribunbengkulu.com/ Rizki Wahyudi)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Modus Pelarian Gu Setelah Habisi Istri Siri dan Anak Tiri di RL Bengkulu, Bawa Motor Korban ke Rupit

  • Termasuk Anak Pejabat dan Ustaz, 20 Pria Jadi Korban Rudapaksa Sopir Freelance di Ciamis!

    Termasuk Anak Pejabat dan Ustaz, 20 Pria Jadi Korban Rudapaksa Sopir Freelance di Ciamis!

    JABAR EKSPRES – Masyarakat Kabupaten Ciamis digegerkan oleh kasus dugaan rudapaksa sesama jenis yang melibatkan seorang mahasiswa berinisial F (22), warga Dusun Margarasa, Kelurahan Sindangrasa.

    Pelaku yang berprofesi sebagai sopir freelance dan tercatat sebagai mahasiswa di salah satu universitas ternama di Ciamis itu diamankan pihak kepolisian ke Polres Ciamis setelah diduga melakukan tindakan asusila terhadap puluhan korban.

    Menurut keterangan warga setempat berinisial E (45), penangkapan F ramai diperbincangkan masyarakat karena modus kejahatan yang diduga melibatkan korban hingga 20 orang.

    BACA JUGA: Dua Malam Bersama Jenazah, Polres Ciamis Ungkap Rantai Kejahatan Pembunuhan Wanita Dibungkus Sprei di Kamar Kos

    “Diamankannya F saya ketahui dari obrolan warga. Kabarnya, korban mencapai 20 orang, termasuk pelajar, anak pejabat, pengusaha, bahkan seorang ustaz. Pelaku disebut menyukai sesama jenis,” ungkap E, Kamis (8/5/2025).

    E menambahkan, aksi F telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. “Kami khawatir anak-anak menjadi korban berikutnya. Tapi kami apresiasi kepolisian yang bertindak cepat menangkap pelaku, sehingga keresahan bisa diredam,” tuturnya.

    Ia juga mendorong penyidikan tuntas untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pelaku lain.
    Sumber kepolisian menyebutkan, F diduga menggunakan pekerjaannya sebagai sopir freelance untuk mendekati korban.

    BACA JUGA: Rest Area Karangkamulyan Siap Tingkatkan Daya Tarik Wisata dan PAD Ciamis

    Motif dan metode tindakan masih dalam penyelidikan. Masyarakat pun berharap kasus ini diusut tuntas. “Semoga pelaku dihukum setimpal agar menjadi efek jera,” harap E. (CEP)

  • 9
                    
                        Warga Papua Penambang Terbunuh, Lenis Kogoya ke OPM: Mereka Itu Cari Makan
                        Nasional

    9 Warga Papua Penambang Terbunuh, Lenis Kogoya ke OPM: Mereka Itu Cari Makan Nasional

    Warga Papua Penambang Terbunuh, Lenis Kogoya ke OPM: Mereka Itu Cari Makan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan NKRI
    Lenis Kogoya
    mengkritik keras
    pembunuhan warga Papua
    yang melakukan aktivitas pendulangan emas oleh Organisasi Papua Merdeka (
    OPM
    ).
    Ia meminta Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) tidak lagi menyerang masyarakat yang hanya berusaha mencari penghidupan.
    Hal ini disampaikan Lenis menyusul peristiwa pembunuhan terhadap 13 pendulang emas di Yahukimo, Papua.
    “Harapan saya ke depan, yang pertama, saya kasih tahu, khususnya TPNPB-OPM, bahwa masyarakat kita itu kan, mereka cari makan,” kata Lenis, saat ditemui di Gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Kamis (8/5/2025).
    “Mereka hidup kesejahteraan untuk keluarga kan. Jadi, isu itu jangan ditanggapilah. Jangan bunuh sembarang orang,” tambah dia.
    Lenis mengingatkan bahwa para penambang lokal adalah warga sipil yang berusaha menghidupi keluarganya.
    Oleh karena itu, kekerasan terhadap mereka tidak bisa dibenarkan.
    Sebagai solusi, Lenis mengusulkan agar pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bersama pemerintah daerah, memberikan
    Izin Pertambangan Rakyat
    (IPR) kepada masyarakat Papua.
    Menurutnya, legalisasi aktivitas pendulangan akan memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi warga, sekaligus membuka peluang kemitraan yang sehat dengan investor, dengan syarat pengelolaan tetap berada di tangan masyarakat asli Papua.
    “Mereka bisa dulang, atau kerja sama dengan investor, boleh kerja masuk, tapi harus orang Papua yang kelola, yang sama-sama jalan, supaya dibantu, supaya ekonomi juga dapat membantu masyarakat,” ungkapnya.
    Namun, ia menegaskan, setiap bentuk kegiatan tambang rakyat harus dilakukan dengan koordinasi bersama kepala-kepala suku sebagai pemilik hak ulayat.
    Terkait implementasi, Lenis menyampaikan bahwa skema IPR untuk warga Papua masih dalam tahap pembahasan.
    Ia menargetkan rapat koordinasi lintas kementerian akan segera digelar.
    “Belum jalan, nanti mau kami rapatkan. Saya akan undang mereka, nanti kementerian juga akan undang,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, tragedi kemanusiaan di Yahukimo, Papua Pegunungan, semakin memprihatinkan.
    Hingga Minggu (13/4/2025), sebanyak 13 jenazah korban pembantaian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ditemukan oleh tim gabungan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, Polres Yahukimo, dan TNI.
    Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol.
    Faizal Ramadhani, dalam keterangannya menyatakan bahwa 12 jenazah telah berhasil diidentifikasi, sementara satu lainnya masih menunggu proses evakuasi karena kendala cuaca.
    Pembantaian ini dilakukan KKB yang menamakan diri Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025, terhadap warga yang bekerja sebagai pendulang emas ilegal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengapa Masjid Kami Jadi Sasaran?

    Mengapa Masjid Kami Jadi Sasaran?

    Jakarta

    India menyatakan telah meluncurkan serangan rudal ke sembilan lokasi di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Pakistan menyatakan telah menembak jatuh lima pesawat India.

    Warga di Muzaffarabad, Kashmir, yang dikuasai Pakistan, terbangun oleh ledakan besar pada Rabu (07/05) pagi.

    Pakistan melaporkan tiga lokasi menjadi sasaran serangan dan delapan orang tewas.

    Sementara India mengeklaim tiga warga sipil tewas akibat penembakan oleh Pakistan di sisi perbatasan Kashmir yang dikuasai India.

    Pakistan menyatakan telah menembak jatuh lima pesawat India, termasuk tiga Rafale, satu SU-30, satu MiG-29, dan satu drone Heron.

    Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhary, dalam sebuah video yang dibagikan oleh kantor berita Reuters, mengonfirmasi bahwa mereka telah menembak jatuh lima pesawat India, yaitu tiga Rafale, satu SU-30, satu MiG-29, dan satu drone Heron.

    Ketegangan antara kedua negara yang memiliki nuklir ini meningkat tajam setelah serangan mematikan terhadap wisatawan India oleh kelompok milisi di Pahalgam bulan lalu.

    India berkukuh memiliki “bukti yang mengarah pada keterlibatan teroris yang berbasis di Pakistan ” dalam serangan tersebut. Namun Pakistan membantah keterkaitan apa pun.

    ‘Saya tidak mengerti mengapa masjid kami menjadi sasaran’

    Beberapa saksi mata memberikan kesaksian mengenai serangan India terhadap sasaran-sasaran di wilayah Pakistan.

    Muhammad Waheed, yang tinggal dekat Masjid Bilal di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikelola Pakistan, menceritakan kepada BBC, “Saya sedang tertidur lelap ketika ledakan pertama mengguncang rumah saya.”

    “Saya langsung lari ke jalan, orang-orang sudah berkumpul. Belum sempat kami menyadari apa yang terjadi, tiga rudal lagi ditembakkan, menyebabkan kepanikan dan kekacauan yang meluas.”

    Waheed mengatakan puluhan orang, termasuk perempuan, terluka dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat.

    “Saya tidak mengerti mengapa masjid kami menjadi sasaran,” kata Waheed.

    “Ini adalah masjid lingkungan biasa tempat kami beribadah lima kali sehari. Kami tidak pernah melihat aktivitas mencurigakan di sekitarnya.

    “Orang-orang sekarang mengungsi dari rumah mereka dan rasa ketidakpastian sangat tinggi.”

    Pemandangan Masjid Bilal di Kashmir yang dikuasai Pakistan yang hancur setelah serangan India. (Getty Images)

    Buava Singh, seorang warga distrik Poonch, menceritakan sebuah peluru mortir menghantam rumah keponakannya, Ruby Kaur, larut malam.

    “Dia baru saja bangun untuk membuatkan teh bagi suaminya yang sedang sakit. Pecahan peluru mengenai kepalanya, menyebabkan pendarahan hebat.

    Kami segera membawanya ke rumah sakit terdekat, tetapi dia dinyatakan meninggal dunia,” kata Singh. Putri Ruby Kaur juga mengalami luka parah.

    Singh mengatakan bahwa tidak ada bunker komunal di daerah tersebut, memaksa warga untuk berlindung di rumah mereka.

    “Sejauh ini, kami belum pernah melihat penembakan sehebat ini,” tambahnya.

    Setelah serangan, tentara paramiliter Pakistan terlihat memeriksa bangunan yang roboh di sebuah kompleks di Muridke. (Getty Images)

    Muhammad Younis Shah, warga Muridke di Provinsi Punjab, Pakistan, menceritakan kepada BBC bahwa empat rudal yang ditembakkan India jatuh di sebuah kompleks pendidikan di sana.

    Menurutnya, tiga rudal pertama mendarat berurutan dengan cepat, sementara rudal keempat datang selang lima hingga tujuh menit kemudian.

    Kompleks tersebut, yang terdiri dari sekolah dan perguruan tinggi, asrama, kompleks medis, serta masjid, mengalami kerusakan sebagian.

    Shah mengatakan kompleks itu juga memiliki area perumahan yang ditempati sejumlah keluarga.

    Ia menambahkan bahwa tim SAR, pemadam kebakaran, dan polisi hadir di area yang dilanda ketakutan dan kepanikan.

    “Semua orang sudah pindah dari sini ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.

    Asap mengepul setelah sebuah peluru artileri mendarat di kota utama distrik Poonch di wilayah Jammu, India, pada 7 Mei 2025. (Getty Images)

    Pakistan kecam ‘agresi terang-terangan India’

    Menteri Luar Negeri Pakistan, Muhammad Ishaq Dar, menyatakan bahwa delapan warga sipil tewas dan 35 lainnya luka-luka akibat serangan India.

    Beliau menambahkan bahwa jumlah korban tertinggi dilaporkan terjadi di kota Ahmedpur Timur.

    Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa Islamabad telah memberitahu Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengenai “agresi terang-terangan oleh India dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap perdamaian dan keamanan internasional”.

    Dalam pernyataannya, kementerian tersebut menambahkan bahwa “DK PBB telah diberitahu bahwa Pakistan memiliki hak untuk merespons agresi ini secara tepat pada waktu dan tempat yang dipilihnya, sesuai dengan hak membela diri yang diabadikan dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.”

    Getty ImagesPerempuan Kashmir di Wuyan, dekat kota utama Srinagar di Kashmir yang dikuasai India, setelah suara ledakan keras terdengar pada 7 Mei 2025.

    Partai Rakyat Pakistan (PPP) mengecam “agresi India terhadap Pakistan dengan menargetkan penduduk sipil di seberang perbatasan.”

    PPP, salah satu dari tiga partai politik utama di Pakistan, yang dipimpin oleh Bilawal Bhutto Zardari, putra presiden negara itu, Asif Ali Zardari, menyatakan melalui unggahan di X bahwa serangan “tanpa provokasi” India melanggar “hukum internasional, Piagam PBB, dan kedaulatan Pakistan.”

    “Provokasi India akan dilawan dengan kekuatan penuh dan tekad yang tak tergoyahkan untuk melindungi kedaulatan dan integritas wilayah Pakistan,” tambahnya.

    India menyatakan bahwa mereka meluncurkan “serangan terarah pada sembilan lokasi infrastruktur teroris” di Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan, dan tidak ada fasilitas militer, sipil, atau ekonomi yang menjadi sasaran.

    Mereka juga menjelaskan bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan kelompok milisi pada April di Pahalgam yang mengakibatkan 26 orang tewas.

    ‘Seluruh dunia tidak boleh menoleransi terorisme’

    Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar, melalui unggahan di X, menyatakan bahwa dunia “harus menunjukkan sikap tanpa toleransi terhadap terorisme.”

    Ia juga menyertakan sebuah gambar dengan tulisan ‘Operasi Sindoor’nama yang digunakan India untuk menggambarkan serangan pada Rabu (07/05) terhadap Pakistan.

    Gambar tersebut memiliki latar belakang hitam dengan tulisan ‘Operasi Sindoor’ berwarna putih.

    Salah satu huruf O dalam Sindoor digambarkan sebagai pot bundar berisi bubuk vermilion yang dikenakan oleh perempuan Hindu yang sudah menikah di belahan rambut mereka.

    Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar (Getty Images)

    Penggambaran ini dibaca sebagai referensi terhadap para perempuan yang menjadi janda setelah suami mereka ditembak mati oleh milisi di Pahalgam bulan lalu.

    Sebanyak 26 orang yang tewas dalam serangan itu adalah laki-laki.

    Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, memuji angkatan bersenjata negara itu dalam sebuah unggahan di X, menyatakan bahwa ia bangga terhadap mereka.

    Operasi Sindoor, nama yang digunakan India untuk serangan-serangannya terhadap Pakistan adalah respons negara itu terhadap “pembunuhan brutal saudara-saudara tak bersalah kita di Pahalgam,” tulisnya.

    “Pemerintahan Modi bertekad untuk memberikan respons yang setimpal terhadap setiap serangan terhadap India dan rakyatnya. Bharat [nama India dalam bahasa Hindi] tetap berkomitmen kuat untuk memberantas terorisme dari akarnya,” tambahnya.

    ‘Ini adalah momen yang tepat untuk mediasi’

    Pengamat Asia Selatan di Washington, Michael Kugelman, berpendapat bahwa inilah saat yang tepat untuk melakukan mediasi antara India dan Pakistan.

    Menurutnya, dengan India yang telah menyerang dan Pakistan yang memperingatkan serangan balasan, risiko peningkatan konflik saat ini lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun terakhir.

    Mengingat ketegangan mereka kian memanas, kata Kugelman, kemungkinan terjadinya permusuhan lebih lanjut sangat besar.

    “Komunitas internasional tampaknya sepakat bahwa serangan di Pahalgam bulan lalu harus dikutuk keras, tetapi de-eskalasi sangat penting.”

    “Tidak ada yang menginginkan perang di tengah kondisi dunia yang sudah tegang, terutama perang antara dua negara rival bersenjata nuklir,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Kugelman bilang ini adalah saatnya bagi negara-negara yang memiliki hubungan baik dengan India dan Pakistan, seperti AS dan negara-negara Teluk Arab, untuk melakukan diplomasi dan mendesak kedua negara untuk mencari jalan keluar sebelum risiko eskalasi nuklir terjadi.

    Berita ini akan terus diperbaiki secara berkala

    Lihat juga Video: Masjid dan Sekolah di Pakistan Dirudal India, 3 Orang Tewas

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tetangga Elon Musk Ngamuk, Kelakuan Liar Diumbar

    Tetangga Elon Musk Ngamuk, Kelakuan Liar Diumbar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk kembali bikin gaduh, kali ini dengan tetangga di lingkungan elite rumahnya di Austin, Texas.

    Mengutip laporan The New York Times, Musk membeli sebuah rumah mewah enam kamar tidur di kawasan elite West Lake Hills pada 2022.

    Rumah ini berada di jalan sempit di area perumahan yang tenang, lokasi yang tak lazim bagi seseorang seperti Musk yang membutuhkan pengamanan ketat 24 jam.

    Namun demi keamanan, Musk membangun pagar kawat setinggi 4,8 meter mengelilingi propertinya.

    Masalahnya, pagar ini melebihi batas tinggi yang diizinkan, selisih sekitar 3 meter dari aturan kota. Tak hanya itu, pembangunan pagar dan gerbang logam tersebut melanggar enam peraturan kota sekaligus, dan tidak memiliki izin resmi.

    Musk kini sedang berupaya mendapatkan izin pembangunan, baru setelah pagar tersebut berdiri. Namun, prosesnya masih berlarut-larut.

    Di sisi lain, warga sekitar mulai gerah. Banyak yang mengeluh atas gangguan akibat renovasi rumah Musk, dari lalu lintas kendaraan pekerja hingga aktivitas 24 jam yang mengusik ketenangan lingkungan.

    “Mobil para pekerja parkir sembarangan, lalu-lalang angkut laundry dari satu rumah ke rumah lain, ini harus dihentikan,” ujar warga lokal Paul Hemmer kepada Komisi Zonasi dan Perencanaan.

    Aksi Musk ini dianggap mencerminkan pola lamanya, yakni membangun dulu, izin belakangan. Pola yang juga pernah menyeret perusahaan-perusahaannya ke banyak masalah hukum.

    CEO Tesla dan SpaceX itu juga dikenal semakin paranoid. Ia bahkan pernah menyatakan bahwa dirinya adalah target pembunuhan nomor dua setelah Trump.

    Mansion Musk di West Lake Hills adalah bagian dari tiga properti yang membentuk semacam “kompleks keluarga”, tempat tinggal para ibu dari anak-anaknya.

    Mantan kekasihnya, penyanyi Grimes, pernah tinggal di sana, sementara eksekutif Neuralink Shivon Zillis, ibu dari empat anak Musk, tinggal hanya 10 menit jalan kaki.

    Alih-alih menciptakan tempat nyaman untuk keluarga, sikap Musk justru bikin warga lokal geram.

    “Saya sebut itu Fort Knox,” kata Paul Hemmer, ketua asosiasi warga setempat.

    Sidang Dewan Kota West Lake Hills dijadwalkan pada 14 Mei untuk membahas pelanggaran zonasi ini. Situasinya diperkirakan akan memanas.

    (dem/dem)

  • Duel Berdarah di Empat Lawang Sumsel, Paizal Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Pelaku Ditangkap – Halaman all

    Duel Berdarah di Empat Lawang Sumsel, Paizal Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Pelaku Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Andi Nopriansyah (30), kini mendekam di penjara setelah terungkap sebagai pelaku pembunuhan Paizal.

    Mayat Paizal ditemukan di kebun sawit di Empat Lawang, Rabu (30/4/2025).

    Kasat Reskrim Polres Empat Lawang, Iptu Adam Rahman, menjelaskan korban tewas akibat terlibat duel dengan pelaku menggunakan senjata tajam.

    Menurut Iptu Adam, motif pembunuhan ini berawal dari tuduhan pelaku yang menyebut korban telah mencuri barang-barang miliknya di pondok kebun.

    “Untuk motif, tersangka menuduh korban telah mencuri barang-barang miliknya di pondok kebunnya, sedangkan modusnya pelaku berpura-pura mengajak korban ke Kafe Talang Dua Belas,” kata Kasat Reskrim Polres Empat Lawang, Iptu Adam Rahman, Rabu (7/5/2025).

    Namun, pelaku kemudian membelokkan motornya ke jalan kecil dekat pabrik pecah batu, tempat di mana mayat korban ditemukan.

    Setelah tiba di lokasi sepi, Andi memberhentikan sepeda motor dan meminta Paizal untuk mengakui pencurian tersebut.

    Ketika korban marah dan mengeluarkan senjata tajam, pelaku juga membawa senjata dan terjadi perkelahian.

    “Korban marah dan tidak terima atas perkataan tersangka lalu mengeluarkan senjata tajam. Pelaku saat itu juga membawa senjata tajam dan saling serang. Lalu pada saat korban terjatuh tersangka pun dengan membabi buta membacok korban,” ujarnya.

    Paizal yang terluka parah kemudian diseret ke kebun sawit oleh Andi dan ditinggalkan.

    Keesokan harinya, mayatnya ditemukan oleh warga yang hendak ke kebun.

    Mayat tersebut dalam keadaan mengenakan baju cokelat dan celana hitam, dengan banyak luka dan darah di sekujur tubuhnya. 

    Setelah penyelidikan, identitas korban akhirnya terungkap.

    Korban adalah Paizal, warga Kabupaten Lahat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).