Kasus: pembunuhan

  • Mayat Wanita Hamil yang Ditemukan di Kebun Singkong Ternyata Dibunuh Calon Suami

    Mayat Wanita Hamil yang Ditemukan di Kebun Singkong Ternyata Dibunuh Calon Suami

    Menurut keterangan awal dari pelaku S kepada penyidik, motif pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh rasa kesal dan emosi. Korban diduga menuduh S menggunakan uang miliknya sebesar Rp 80 juta tanpa izin.

    “Pelaku mengaku emosi karena dituduh mengambil uang korban. Korban juga diketahui tengah hamil saat kejadian,” jelas Kasatreskrim Polres Tulang Bawang, AKP Noviarif Kurniawan, Selasa (3/6/2025).

    Arif bilang, meski pelaku telah mengakui perbuatannya, penyidik masih mendalami kronologi dan motif pembunuhan secara menyeluruh. “Motif awalnya memang karena kesal, tapi kami masih terus lakukan pendalaman,” bebernya.

    Hasil visum awal menunjukkan bahwa korban tewas akibat kekerasan fisik. Namun, polisi masih menunggu hasil autopsi lengkap dari rumah sakit untuk memastikan penyebab kematian secara pasti.

  • Drone Rusia Tewaskan 3 Orang Sekeluarga, Zelensky Geram!

    Drone Rusia Tewaskan 3 Orang Sekeluarga, Zelensky Geram!

    Jakarta

    Sebuah drone Rusia menghantam sebuah rumah hunian di Ukraina tengah pada Kamis (5/6) malam waktu setempat. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, serangan itu menewaskan tiga orang sekeluarga, termasuk seorang bayi berusia satu tahun.

    Ia menuduh Moskow mencoba “mengulur waktu bagi dirinya sendiri untuk melanjutkan pembunuhan”. Zelensky pun mendesak Barat untuk memberikan “sanksi maksimum” dan “tekanan” pada Moskow, setelah Rusia berulang kali menolak seruan untuk gencatan senjata penuh dan tanpa syarat.

    Sebanyak lima orang tewas di Pryluky, sebuah kota di Ukraina tengah, termasuk korban-korban dari satu keluarga yang sama.

    Para pejabat Ukraina mengatakan bahwa seorang kepala pemadam kebakaran setempat sedang merespons serangan sebelumnya, ketika rumahnya sendiri dihantam oleh drone Rusia.

    “Istrinya, putrinya, dan cucunya yang berusia satu tahun tewas,” kata Zelensky.

    Foto-foto menunjukkan rumah-rumah terbakar, mengepulkan asap abu-abu ke langit yang gelap gulita, saat para petugas penyelamat berjuang melawan kobaran api.

    “Rusia terus-menerus mencoba mengulur waktu bagi dirinya sendiri untuk terus membunuh. Ketika tidak merasakan kecaman dan tekanan yang cukup kuat dari dunia, ia membunuh lagi,” kata Zelensky.

    Tonton juga “Ukraina Ngamuk! 117 Drone Serang Rusia, 40 Jet Tempur Rusak” di sini:

    “Ini adalah alasan lain untuk menjatuhkan sanksi maksimum dan melakukan tekanan bersama. Kami mengharapkan tindakan dari Amerika Serikat, Eropa, dan semua orang di dunia yang benar-benar dapat membantu mengubah keadaan yang mengerikan ini,” tambahnya.

    Pertempuran dan serangan udara meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Serangan lain di kota Kharkiv di timur laut Ukraina melukai 18 orang, termasuk empat anak-anak, kata Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko dalam sebuah posting di media sosial.

    Puluhan ribu orang telah tewas, sebagian besar wilayah Ukraina timur dan selatan hancur, dan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak Rusia menginvasi pada bulan Februari 2022.

    Tonton juga “Ukraina Ngamuk! 117 Drone Serang Rusia, 40 Jet Tempur Rusak” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Veto Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata Gaza, Hamas Bilang Gini

    AS Veto Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata Gaza, Hamas Bilang Gini

    Jakarta

    Kelompok Hamas mengecam Amerika Serikat setelah negara itu memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan tanpa batas di Gaza. Washington menyebut resolusi itu merusak diplomasi yang sedang berlangsung.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/6/2025), Hamas mengutuk veto AS tersebut yang disebutnya “memalukan”. Hamas pun mengulangi tuduhan “genosida” di Gaza.

    Veto tersebut “menandai noda baru pada catatan etika Amerika Serikat,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, menuduh Washington “melegitimasi genosida, mendukung agresi, dan merasionalisasi kelaparan, kehancuran, dan pembunuhan massal.”

    Voting pada Rabu (4/6) waktu setempat tersebut merupakan pemungutan suara pertama DK PBB mengenai perang Gaza sejak November lalu.

    “Hari ini, Amerika Serikat mengirim pesan yang kuat dengan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang kontraproduktif mengenai Gaza yang menargetkan Israel,” kata Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam sebuah pernyataan setelah voting dengan hasil perolehan suara 14 setuju berbanding 1 menolak.

    Menlu AS tersebut mengatakan Washington tidak akan mendukung teks apa pun yang “menyamakan Israel dan Hamas, atau mengabaikan hak Israel untuk membela diri.

    “Amerika Serikat akan terus mendukung Israel di PBB,” ujar Rubio.

    Saksikan juga Blak-blakan, ST Burhanuddin: Jaksa di Daerah Harus Gencar Berantas Korupsi!

    Rancangan resolusi tersebut menuntut “gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Gaza yang dihormati oleh semua pihak.”

    Rancangan resolusi itu juga menyerukan “pembebasan segera, bermartabat, dan tanpa syarat semua sandera yang ditahan oleh Hamas dan kelompok lain,” dan menuntut pencabutan semua pembatasan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

    Veto tersebut menandai tindakan pertama Washington sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada bulan Januari lalu.

    Israel telah menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

    Tekanan meningkat terkait distribusi bantuan yang gagal di Gaza, yang diblokir Israel selama lebih dari dua bulan sebelum mengizinkan sejumlah kecil kendaraan PBB masuk pada pertengahan Mei lalu.

    Saksikan juga Blak-blakan, ST Burhanuddin: Jaksa di Daerah Harus Gencar Berantas Korupsi!

    Simak Video “Video: Presiden Palestina Tolak Gagasan Pemerintahan Asing di Gaza”
    [Gambas:Video 20detik]

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Potret Bapak dan Anak Tersangka Pembunuh Mandor Sawit di Rohil Riau

    Potret Bapak dan Anak Tersangka Pembunuh Mandor Sawit di Rohil Riau

    Rokan Hilir

    Polisi menetapkan bapak dan anak di Rokan Hilir (Rohil), Riau, sebagai tersangka kasus pembunuhan Mula Pandiangan (49), mandor di perkebunan sawit yang jasadnya dibuang ke parit. Keduanya kini resmi ditahan polisi.

    Keduanya adalah AS alias Raju (41) dan SA alias Rafi (19). Bapak dan anak itu dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Rohil, pada Rabu (4/6/2025) siang tadi.

    Keduanya tampil berbaju tahanan. Mereka terus menunduk selama konferensi pers itu digelar.

    Selain Raju dan Rafi, polisi juga menangkap satu tersangka lain yakni D (15), adik dari Raju. Namun, D tidak dihadirkan dalam konferensi pers tersebut karena masih di bawah umur.

    Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni mengatakan Raju adalah tersangka utama yang membunuh korban. Raju mengaku membunuh mandornya itu karena sakit hati atas ucapan korban.

    “Motifnya karena tersangka Raju ini merasa sakit hati dituduh mencuri. Tetapi perlu dicatat, pelaku ini adalah seorang residivis,” ujar AKBP Isa.

    “Dia baru keluar dari penjara sekitar tiga tahunan,” imbuhnya.

    Detik-detik Pembunuhan

    Pembunuhan itu terjadi pada Senin (2/6) dini hari. Kasat Reskrim Polres Rohil AKP I Putu Adi menjelaskan awal mula Raju membunuh mandornya itu setelah cekcok mulut karena tuduhan mencuri.

    “Sempat korban ini membawa senapan angin dan meletus,” ujarnya.

    Adi mengatakan senapan angin tersebut adalah milik korban. Senapan angin itu biasanya digunakan untuk mengusir hewan buas.

    “Senapan si mandor itu buat jaga-jaga kalau misalnya ada hewan, di sini kan masih banyak harimau, hewan liar masih banyak. Jadi untuk jaga-jaga,” tuturnya.

    Setelah korban meletuskan senapan angin tersebut, Raju pun mengambil tojok. Ia kemudian memukulkan tojok tersebut hingga mengenai batang leher korban.

    “Saat korban meletuskan senapan angin itu, pelaku melihat tojok, kemudian korban dikejarnya dan dipukul dengan menggunakan tojok. Penyebab kematiannya itu karena dipukul di batang lehernya,” jelasnya.

    Jasad Korban Dikarungin-Dibuang ke Parit

    Letusan senapan angin ini membuat anak Raju, SA alias Rafi (19) dan adik Raju, D (15) mendatangi asal suara tersebut. Saat itu, keduanya melihat korban sudah tergeletak.

    “Bapaknya (Raju) bilang ‘sudah jangan ikut-ikutan’. Tapi, tanpa disuruh sama bapaknya, dibantu lah sama anak dan adiknya,” katanya.

    Anak dan adik Raju itu membantunya memasukkan korban ke dalam karung. Mereka bertiga lalu mengangkat mayat korban dan membuangnya ke parit yang berjarak sekitar 300 meter dari perkebunan.

    (mei/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pria Ini Tinggalkan Ibunya yang Kena Stroke di Kamar Mandi, Endingnya Ngenes

    Pria Ini Tinggalkan Ibunya yang Kena Stroke di Kamar Mandi, Endingnya Ngenes

    Jakarta

    Seorang pria di Taiwan didakwa karena meninggalkan ibunya yang terbaring di kamar mandi selama enam hari setelah pingsan karena stroke, yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

    Diberitakan SCMP, pria bermarga Zheng, 43 tahun, dari Kaohsiung, Taiwan, tinggal bersama ibunya yang berusia 66 tahun, yang juga bermarga Zheng, selama lebih dari dua dekade. Ibunya mengidap gangguan emosional dan komplikasi setelah terkena stroke.

    Tetangga mengungkapkan bahwa meskipun telah jatuh beberapa kali, ibunya sering menolak bantuan, bahkan dari layanan sosial, dan bersikeras memanggil ambulans sendiri.

    Pada tanggal 18 Mei, ibunya pingsan di kamar mandi setelah mengalami serangan stroke.

    Zheng mengatakan awalnya ia bertanya apakah ibunya baik-baik saja, dan ketika ibunya mengatakan kepadanya untuk tidak khawatir, ia tidak campur tangan.

    Dia lalu melanjutkan rutinitas hariannya, berjalan melewati ibunya beberapa kali. Pada hari kedua dan ketiga setelah ibunya pingsan, ia memanggil ibunya tetapi tidak mendapat jawaban. Selama dua hari berikutnya, pria itu diduga keluar dan tidak memeriksa kondisi ibunya lagi.

    Zheng baru pulang ke rumah pada tanggal 23 Mei dan mendapati ibunya telah meninggal.

    Tubuh ibunya sudah mulai membusuk, dan baru saat itulah ia melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

    Gao Dacheng, seorang ahli forensik, mengatakan bahwa wajah ibunya yang menghitam menimbulkan kecurigaan. Ia menambahkan bahwa jika ibunya mengalami perdarahan subaraknoid akibat terjatuh, kematiannya bisa saja terjadi secara bertahap.

    “Pendarahan subaraknoid dapat berlangsung perlahan dan, dalam beberapa kasus, memerlukan waktu beberapa hari untuk berakibat fatal,” katanya, seraya menambahkan: “Ini mungkin tidak selalu menunjukkan niat jahat tetapi dapat menunjukkan kelalaian berat.”

    Zheng, yang dilaporkan berasal dari keluarga miskin, ditahan atas dugaan pembunuhan dan penelantaran serta dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Kaohsiung Taiwan.

    Ayahnya meninggalkan rumah lebih awal, saudara laki-lakinya meninggal dalam kecelakaan mobil, dan ia telah menghabiskan dua dekade terakhir sendirian, merawat ibunya sendirian. Ia bekerja di pabrik pada siang hari dan merawatnya pada malam hari.

    (kna/kna)

  • Review Film From the World of John Wick: Ballerina, Elegan dan Brutal

    Review Film From the World of John Wick: Ballerina, Elegan dan Brutal

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengikuti jejak legendaris Keanu Reeves sebagai John Wick bukanlah tugas mudah bagi siapa pun. Namun, Ana de Armas berhasil membuktikan dirinya dalam From the World of John Wick: Ballerina (2025), spin-off dari semesta John Wick, yang membawa penonton kembali ke dunia gelap para pembunuh bayaran dengan aksi yang penuh adrenalin dan intensitas tinggi.

    Cerita Ballerina berlatar antara film ketiga dan keempat John Wick, tepat saat John Wick masih dalam pelarian dari High Table. Ana de Armas memerankan Eve, seorang pembunuh terlatih dari kelompok kriminal Ruska Roma yang sedang memburu pelaku pembunuhan ayahnya. Dengan latar belakang sebagai balerina, Eve membawa keunikan tersendiri dalam cara bertarungnya yang brutal: gesit, luwes, elegan, tetapi mematikan.

    Film ini dipenuhi dengan adegan aksi yang menaqan. Dari pertarungan tangan kosong yang brutal hingga tembak-menembak yang intens, Ballerina memberikan sensasi seru yang sama seperti franchise John Wick selama ini dikenal.

    Ana de Armas muncul sebagai bintang yang sukses membawa karakter Eve menjadi sosok tak kalah menawan dengan John Wick. Dia bukan sekadar pengganti John Wick, melainkan menghadirkan karakter baru yang memiliki ciri khasnya sendiri.

    From the World of John Wick: Ballerina (2025). – (Lionsgate/-)

    Meski begitu, film ini bukan tanpa kekurangan. Cerita Ballerina terbilang cukup sederhana dan fokus pada misi balas dendam Eve, tanpa banyak memperdalam sisi dunia atau karakter lainnya. Alur cerita terasa datar dan sedikit membosankan, terutama bagi yang mengharapkan lapisan cerita lebih kompleks seperti pada film utama John Wick. Namun, bagi penikmat aksi tanpa banyak pikir panjang, film ini sangat cocok untuk dinikmati.

    Keunikan lain dari Ballerina adalah kehadiran cameo Keanu Reeves sebagai John Wick, Ian McShane sebagai Winston, dan almarhum Lance Reddick sebagai Charon, yang menambah sentuhan nostalgia bagi para penggemar franchise. Meskipun peran Reeves dan karakter lainnya relatif singkat, kehadiran mereka memberikan ikatan kuat dengan dunia John Wick yang lebih luas.

    Sutradara Len Wiseman, bersama pengaruh kuat dari Chad Stahelski sebagai produser dan pengarah aksi, berhasil menciptakan visual dan adegan pertarungan yang stylish dan penuh energi. Adegan flamethrower dan perkelahian di berbagai setting berbeda memberi warna segar dan inovatif dalam dunia aksi John Wick.

    From the World of John Wick: Ballerina adalah tambahan yang solid untuk franchise John Wick. Film ini mungkin tidak setingkat dengan film utama dalam hal kedalaman cerita, tetapi berhasil menghidupkan kembali semangat aksi brutal dan koreografi menawan yang menjadi ciri khas John Wick.

  • Diringkus di Garut, Ini Tampang Cucu Pembunuh Nenek di Ciamis

    Diringkus di Garut, Ini Tampang Cucu Pembunuh Nenek di Ciamis

    Jakarta

    Nenek bernama Cucu Cahyati (60) diduga dibunuh oleh cucunya inisial MSA alias Salman di Ciamis, Jawa Barat (Jabar). Salman sempat kabur usai menghabisi nyawa neneknya.

    Dilansir detikJabar, Selasa (3/6/2025), Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengatakan polisi mengecek keberadaan MSA usai adanya dugaan pembunuhan. Alat komunikasi atau ponsel milik pelaku pun langsung off.

    Polisi menelusuri keluarga pelaku di wilayah Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Pelaku kabur menggunakan sepeda motor.

    “Indikasi kuat kami telusuri awalnya bersangkutan MSA ini kabur ke Limbangan. Menginap di sana semalam, malam Senin. Kemudian Senin pagi bergerak ke arah Garut. Senin sore ke Garut. Alhamdulilah tadi siang pukul 12.00 tim yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Carsono menemukan yang bersangkutan di salah satu jalan di Kabupaten Garut, tepatnya di wilayah Kecamatan Kadungora,” ungkap Akmal.

    Berdasar hasil interogasi dan pendalaman, pelaku mengakui telah membunuh neneknya. Pelaku sempat kabur dari Ciamis tanpa tahu arah tujuan.

    “Tersangka ini kebingungan mau kabur pergi ke mana tidak ada tujuan. Berdasarkan pengalaman yang kami lakukan karena memang kesehariannya juga tidak bekerja, jadi hanya muter-muter saja mau kemana. Juga kehidupan sehari-hari secara ekonomi juga tidak punya pekerjaan yang tetap,” pungkasnya.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Usai Minum Tuak, 2 Remaja Bunuh Pemilik Tempat Pijat, Motif Tak Punya Uang
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        3 Juni 2025

    Usai Minum Tuak, 2 Remaja Bunuh Pemilik Tempat Pijat, Motif Tak Punya Uang Medan 3 Juni 2025

    Usai Minum Tuak, 2 Remaja Bunuh Pemilik Tempat Pijat, Motif Tak Punya Uang
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Polisi mengungkapkan Yana (42), pemilik
    tempat kusuk
    (pijat) di Kabupaten
    Deli Serdang
    , dibunuh dua
    remaja
    yang baru saja selesai minum tuak.
    “Benar, sebelumnya kedua pelaku minum tuak,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Nugroho kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Selasa (3/6/2025).
    Dia menyampaikan, saat membunuh, pelaku membekap korban dengan bantal.
    Kaki korban pun dicengkeram agar tidak berontak.
    “Pelaku juga membenturkan kepala korban berkali-kali hingga akhirnya meninggal dunia,” ujar Bayu.
    Sebelumnya, Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menyebutkan, kedua pelaku bernama AF (18) dan NR (18).
    Keduanya ditangkap pada 26 April 2025.
    Ade diringkus di Pasar 3 Mabar dan Nur di Jalan Krakatau.
    “Motifnya adalah sesuatu yang sangat tidak layak untuk dilakukan oleh seorang remaja,” kata Gidion saat menggelar konferensi pers di Polrestabes Medan pada Senin (2/6/2025).
    Ia menjelaskan, mulanya para pelaku datang ke lokasi dan melakukan hubungan badan.
    Namun, ketika selesai, para pelaku tidak mampu membayar tarif sesuai yang diinginkan korban.
    “Karena disuruh bayar Rp 100.000 dan tidak punya uang, kemudian melakukan
    pembunuhan
    ,” ujarnya.
    Perlu diketahui, Yana ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (26/4/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
    Ia ditemukan tewas di dalam kamar dengan kondisi tanpa busana.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Pembunuhan Bos Sembako, Pelaku Bawa Kabur Uang Rp84 Juta Usai Habisi Nyawa Korban – Page 3

    Kasus Pembunuhan Bos Sembako, Pelaku Bawa Kabur Uang Rp84 Juta Usai Habisi Nyawa Korban – Page 3

    Wira kemudian mengulang kembali percakapan itu. “Koh maaf, saya mau bicara sebentar,” kata AS.

    “Iya kenapa,” jawab ALS ditirukan Wira.

    “Saya mau minta tolong koh, kalau boleh saya mau kasbon, boleh enggak koh? sekitar 3-5 juta untuk beli perlengkapan anak dan biaya lain,” kata AS.

    “Enggak bisa kamu kasbon terus, kerja aja malas jarang masuk enggak kayak karyawan yang lain. orang kalau mau minta tolong tuh kerja dulu yang bener,” timpal ALS dengan nada yang tinggi.

    “Saya enggak kerja bener gimana koh? saya libur kadang disuruh masuk. kalau pulang aja paling malam beda sama yang lain. maksudnya ngomong gitu ke saya apa?,” ucap AS.

    “Udah enggak ada,” jawab ALS lagi.

    Mendengar ucapan itu, emosi AS tersulut, langsung menghajar korban berulang kali di pipi, dada, dan mata. Korban sempat membalas, namun akhirnya terjatuh.

     

  • Motif Pelaku Pembunuhan Bos Sembako di Bekasi: Tersinggung karena Ucapan ‘Kasbon Terus’ – Page 3

    Motif Pelaku Pembunuhan Bos Sembako di Bekasi: Tersinggung karena Ucapan ‘Kasbon Terus’ – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang bos toko sembako inisial ALS (64) di Pondok Gede, menjadi korban pembunuhan oleh anak buahnya sendiri AS (21). Usai membunuh bosnya sendiri, pelaku sempat kabur dan dicokok oleh polisi di sebuah hotel daerah Kota Tangerang.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa insiden pembunuhan terjadi usai toko tutup. Saat itu, pelaku mengajak korban berbicara serius dan menyampaikan niatnya untuk meminjam sejumlah uang.

    Namun, ALS justru melontarkan kata-kata yang membuat anak buahnya sakit hati kemudian mendorong korban. Keduanya pun terlibat aksi baku hantam.

    “Tersangka mendekati korban dalam rangka untuk meminjam uang. Namun korban membalas dengan kata-kata yang menurut si pelaku mungkin kurang patas. Yaitu dengan kata-kata, ‘kamu kasbon terus, kerja malas, jarang masuk, banyak liburnya, enggak kayak yang lain’,” beber Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra saat konferensi pers, Selasa (3/6/2025).

    AS yang mendengar ocehan dari bosnya langsung gelap mata diselingi sakit hati langsung mendaratkan pukulan ke pipi bosnya sendiri. Aksi saling baku hantam pun tidak terhindarkan lagi, hingga membuat korban tersungkur.

    “Korban membalas dengan memukul pipi tersangka kemudian keduanya beradu pukulan serta tendangan hingga membuat korban terjatuh,” ucap Wira.