Kasus: pembunuhan

  • Anggota TNI yang Tembak Mati 3 Polisi di Lampung Didakwa Pasal Pembunuhan Berencana

    Anggota TNI yang Tembak Mati 3 Polisi di Lampung Didakwa Pasal Pembunuhan Berencana

    Dalam agenda sidang perdana yang dimulai pukul 10.00 WIB, oditur militer membacakan dakwaan terhadap kedua terdakwa. Kopda Bazarsyah disebut sebagai pelaku utama penembakan, dengan tuduhan melakukan pembunuhan berencana terhadap tiga personel Polres Way Kanan.

    Selain itu, dia juga dijerat pasal terkait kepemilikan senjata api ilegal. Dakwaan yang dibacakan menekankan bahwa perbuatan terdakwa dilakukan dengan kesengajaan dan rencana yang matang.

    “Saudara terdakwa wajib didampingi penasihat hukum, mengingat ancaman pidana dalam perkara ini lebih dari 15 tahun, bahkan pidana mati,” ujar Ketua Majelis Hakim Fredy Ferdian Isnartanto saat membuka persidangan.

    Majelis hakim pada sidang tersebut terdiri dari Kolonel CHK (K) Endah Wulandari, Mayor CHK Putra Nova Aryanto, dan Kapten CHK Sugiarto.

     

  • Identitas Mayat Perempuan yang Ditemukan di Grati Pasuruan Terungkap, Ini Kata Polisi

    Identitas Mayat Perempuan yang Ditemukan di Grati Pasuruan Terungkap, Ini Kata Polisi

    Pasuruan (beritajatim.com) – Misteri penemuan jasad perempuan tanpa identitas di Dusun Kambingan Timur, Desa Kambinganrejo, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan akhirnya terpecahkan. Korban diketahui bernama Solikhati (37), warga Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.

    Informasi ini disampaikan oleh Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi, pada Rabu (11/6/2025). Sebelumnya, jasad tersebut sempat dikategorikan sebagai Mrs. X karena belum diketahui identitasnya.

    Penemuan mayat terjadi pada Selasa, 10 Juni 2025 sekitar pukul 08.00 WIB. Korban ditemukan di dalam kamar rumah milik Zainul Arifin (27), seorang warga setempat.

    Polres Pasuruan Kota kemudian menyebarkan ciri-ciri fisik korban melalui media sosial pada Selasa sore. Tak lama setelah itu, seorang netizen mengenali ciri-ciri tersebut dan menghubungi pihak berwajib.

    “Ada salah satu netizen yang merasa mengenal korban dari ciri-ciri fisik yang kami unggah. Kemudian kami tindaklanjuti dengan mendatangi keluarga yang bersangkutan,” kata Junaidi

    Keluarga korban membenarkan bahwa jasad tersebut adalah Solikhati, yang telah dilaporkan tidak pulang sejak Sabtu malam, 7 Juni 2025. Hal itu memperkuat dugaan bahwa korban sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan.

    “Saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Pusdik Brimob untuk dilakukan autopsi. Pihak keluarga juga masih menunggu hasil pemeriksaan medis di sana,” tambahnya.

    Sebelumnya diberitakan bahwa warga menemukan jasad Solikhati dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar rumah Zainul Arifin. Pintu kamar terkunci dari luar dan posisi jenazah sudah mulai membusuk.

    Dugaan sementara, korban telah meninggal dunia sekitar tiga hari sebelum ditemukan. Namun polisi belum bisa memastikan apakah kematian tersebut akibat pembunuhan atau sebab lain.

    Keluarga menjelaskan bahwa Solikhati terakhir kali pamit keluar rumah pada Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Sejak saat itu, korban tak kunjung kembali hingga ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

    Ciri fisik yang menguatkan identifikasi korban adalah jari tengahnya yang cacat. Menurut pihak keluarga, luka itu disebabkan oleh kecelakaan kerja saat berjualan es tebu dan jari korban terkena gilingan.

    Saat ini, Polres Pasuruan Kota masih terus melakukan penyelidikan mendalam terkait kematian Solikhati. Polisi juga tengah mencari keberadaan Zainul Arifin untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (ada/ian)

  • Momen Zarof Ricar yang Keberatan Saat Anak dan Istrinya Jadi Saksi di Persidangan – Page 3

    Momen Zarof Ricar yang Keberatan Saat Anak dan Istrinya Jadi Saksi di Persidangan – Page 3

    Diketahui, nama Zarof Ricar mencuat setelah terseret dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Ronald Tannur. 

    Ronald Tannur sendiri adalah terdakwa dalam kasus pembunuhan Dini Sera Afrianto. Walau diyakini telah melakukan pembunuhan, namun Ronald Tannur divonis bebas oleh majelis hakim PN Surabaya.

    Putusan janggal itu berdampak panjang. Setelahnya diketahui, ada praktek suap yang dilakukan pengacara Ronald yang bernama Lisa kepada tiga hakim pengadil. 

    Kasus ini juga menyeret ibu dari Ronald Tannur, Meirizka Widjaja ke meja hijau. Dia diyakini sudah melakukan permufakatan jahat dengan Lisa untuk membebaskan putranya dari jerat hukum dengan cara menyuap hakim.

  • Populasi Penguin ‘Emperor’ Berkurang Hampir Seperempat

    Populasi Penguin ‘Emperor’ Berkurang Hampir Seperempat

    Selamat memasuki pertengahan pekan ini!

    Kami kembali hadir dengan rangkuman informasi berbagai negara, agar Anda bisa dengan mudah mengikuti perkembangan Dunia Hari Ini.

    Edisi Rabu, 11 Juni, akan kami awali dari Antartika.

    Populasi penguin ’emperor’ menyusut

    Perkiraan populasi 16 koloni penguin di antartika, menurun hingga 22 persen, seperti yang terlihat dalam foto satelit yang diambil antara tahun 2009 dan 2024.

    Menurut Peter Fretwell, dari British Antarctic Survey (BAS) yang melacak satwa liar dari luar angkasa, penurunan tersebut sekitar 50 persen lebih buruk daripada perkiraan yang paling pesimistis dari populasi saat ini.

    “Penguin emperor (kaisar) mungkin merupakan contoh paling jelas di mana perubahan iklim benar-benar menunjukkan dampaknya,” kata Fretwell kepada AFP.

    “Tidak ada penangkapan ikan. Tidak ada perusakan habitat. Tidak ada polusi yang menyebabkan populasi mereka menurun.

    “Hanya suhu di es tempat mereka berkembang biak dan hidup, dan itu benar-benar terdampak perubahan iklim.”

    Sanksi internasional untuk dua menteri Israel

    Australia mengeluarkan sanksi terhadap dua pejabat senior Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, yang langsung mendapat kecaman dari pemerintah Amerika Serikat dan Israel.

    Itamar menjabat sebagai menteri keamanan nasional dalam pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sementara Bezalel adalah menteri keuangan.

    Sanksi ini adalah tindakan bersama yang dilakukan pemerintah Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Norwegia, yang melarang kedua pria ini berpergian dan aset mereka akan dibekukan.

    Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengatakan keduanya “menghasut kekerasan ekstremis dan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia Palestina.”

    “Retorika ekstremis yang menganjurkan pemindahan paksa warga Palestina dan pembangunan permukiman Israel baru sangat mengerikan dan berbahaya,” katanya dalam pernyataan bersama.

    Penembakan di sekolah Austria

    Polisi Austria menggelar penyelidikan setelah seorang pria melakukan “pembunuhan massal” di sekolah di Graz, sebelum ia bunuh diri, Selasa kemarin.

    Menteri Dalam Negeri Austria, Gerhard Karner, mengatakan selain 10 orang tewas, sejumlah orang lainnya terluka.

    Ia juga mengatakan tersangka pelaku adalah mantan murid di sekolah tersebut yang tidak lulus.

    “Hari ini adalah hari yang gelap dalam sejarah negara kita,” katanya dalam sebuah konferensi pers, yang akan menerapkan tiga hari berkabung nasional.

    Surat kabar Austria Kronen-Zeitung mengatakan polisi menemukan catatan dari penembak saat menggeledah rumahnya, namun tidak disebutkan apa isi catatan tersebut.

    Israel mendeportasi aktivis Greta Thunberg

    Kementerian luar negeri Israel mengatakan sudah mendeportasi Greta Thunberg, setelah ia ditahan saat kapal bantuan yang ia tumpangi hendak masuk ke Gaza.

    Greta sedang dalam penerbangan ke Prancis, sebelum melanjutkan perjalanannya ke negara asalnya Swedia, kata Kemenlu Israel, Selasa kemarin.

    Sementara itu kelompok hak asasi Israel yang bertindak sebagai kuasa hukum, mengatakan jika delapan awak kapal lainnya menolak perintah dideportasi.

    Para aktivis ini akan ditahan di pusat penahanan sebelum sidang di pengadilan, yang belum jelas kapan akan digelar.

    Tonton juga video: Pesto Si Bayi Penguin ‘Gemoy’ yang Digemari Katy Perry

  • Dideportasi Israel, Greta Thunberg Tuding Pelanggaran yang Disengaja

    Dideportasi Israel, Greta Thunberg Tuding Pelanggaran yang Disengaja

    Jakarta

    Aktivis Swedia Greta Thunberg dideportasi oleh otoritas Israel , setelah ditahan bersama aktivis lainnya di perairan internasional, saat mereka dalam perjalanan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, dalam bentuk beberapa karung tepung terigu. Thunberg mengatakan, ia dan rekan-rekannya “diculik” oleh Israel setelah kapal Madleen yang mereka tumpangi disita oleh militer Israel.

    Para aktivis menyatakan, tujuan mereka adalah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, yang saat ini menghadapi krisis besar-besaran dan ancaman kelaparan di tengah serangan Israel di wilayah tersebut.

    “Saya sangat jelas dalam kesaksian saya bahwa kami diculik di perairan internasional dan dibawa secara paksa ke Israel,” kata Thunberg kepada wartawan di Bandara Charles de Gaulle, Paris.

    Thunberg menaiki pesawat yang membawanya keluar dari Israel menuju Prancis, pada Selasa (10/6).

    “Ini adalah pelanggaran hak yang disengaja berikutnya, menambah daftar panjang pelanggaran lain yang dilakukan oleh Israel,” kata Thunberg di Paris, seraya menambahkan bahwa pengalamannya “tidak sebanding dengan apa yang dialami rakyat Palestina.”

    Thunberg menyebut timnya telah melakukan penilaian risiko sebelum perjalanan dimulai.

    “Kami sangat menyadari risiko misi ini,” ujarnya. “Tujuannya adalah untuk mencapai Gaza dan mendistribusikan bantuan.”

    Israel tuding tindakan Thunberg sebagai aksi sensasional

    Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan, Greta Thunberg dideportasi ke Prancis untuk kembali ke negara asalnya, setelah kapal Madleen yang ia tumpangi menuju Gaza disita oleh militer Israel, pada Senin (09/6).

    Israel mencoba menggambarkan kampanye ini sebagai aksi sensasional di media sosial, dengan menyebut kapal itu sebagai “kapal yacht selfie” yang membawa “selebriti.”

    Koalisi Freedom Flotilla, kelompok yang mengorganisasi perjalanan tersebut, menyatakan kapal Madleen disita pada Senin (09/6) pagi sekitar 200 kilometer dari pantai Gaza.

    Dalam pernyataannya, kelompok itu mengatakan Israel tidak memiliki “otoritas hukum” untuk menahan para aktivis di kapal, dan menegaskan, mereka “tidak bisa didiskriminalisasi karena menyalurkan bantuan atau menentang blokade ilegal.”

    Komisi PBB: Israel diduga lakukan kejahatan perang di Gaza

    Sebuah komisi independen PBB yang menyelidiki wilayah pendudukan Palestina menyatakan, serangan Israel terhadap sekolah, serta situs-situs keagamaan dan budaya di Gaza, tergolong sebagai kejahatan perang.

    “Israel telah menghancurkan sistem pendidikan Gaza dan menghancurkan lebih dari setengah situs keagamaan dan budaya di Jalur Gaza,” kata Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina.

    Laporan tersebut menuduh Israel “menyerang warga sipil secara langsung” dan melakukan “pembunuhan dengan sengaja.”

    “Dengan membunuh warga sipil yang berlindung di sekolah dan situs keagamaan, pasukan keamanan Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan,” tulis laporan itu.

    Ketua komisi PBB, Navi Pillay, mengatakan dalam pernyataan bahwa tindakan tersebut menunjukkan adanya kampanye sistematis oleh Israel untuk menghancurkan “kehidupan rakyat Palestina” di wilayah yang terkepung itu.

    “Kami semakin banyak melihat indikasi bahwa Israel tengah melancarkan kampanye yang disengaja untuk memusnahkan kehidupan Palestina di Gaza,” katanya.

    Bagaimana situasi di Gaza?

    Israel menghadapi kecaman internasional yang semakin meningkat atas serangannya di Jalur Gaza, yang diblokade ketat.

    Komisaris HAM PBB Volker Türk awal bulan ini,menyerukan investigasi, setelah saksi dan pekerja kemanusiaan mengatakan bahwa militer Israel menembaki warga Palestina yang mengantre bantuan.

    Israel menyatakan, pihaknya sedang berusaha menghancurkan kelompok militan Hamas di Gaza, yang pada 7 Oktober 2023 melancarkan serangan ke Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang, sekitar dua pertiganya warga sipil, serta menyandera sekitar 250 orang.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh: Rahka Susanto
    Editor: Prita Kusumaputri dan Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 19 Bom-Serangan Drone Guncang Negara Amerika, Kantor Polisi Diincar

    19 Bom-Serangan Drone Guncang Negara Amerika, Kantor Polisi Diincar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangkaian serangan dengan bom dan penembakan terjadi di wilayah Cali, Kolombia, Selasa (10/6/2025). Rentetan serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai sedikitnya 50 orang.

    Polisi mengatakan penyerang melancarkan 19 serangan terhadap sasaran sipil, kantor polisi, dan gedung pemerintahan di Cali dan sejumlah daerah di sekitarnya. Penyerang telah menyerang sasaran dengan bom mobil, bom sepeda motor, tembakan senapan, dan diduga pesawat tanpa awak.

    “Ada dua petugas polisi tewas, dan sejumlah anggota masyarakat juga tewas,” katanya.

    Di Cali dan kota-kota Villa Rica, Guachinte, dan Corinto, bangkai kendaraan dikelilingi puing-puing hangus.

    Serangan itu terjadi beberapa hari setelah percobaan pembunuhan terhadap seorang kandidat presiden di Bogotá membuat negara itu gelisah. Banyak warga Kolombia yang takut akan kembalinya kekerasan pada tahun 1980-an dan 1990-an, ketika serangan kartel, kekerasan gerilya, dan pembunuhan politik merupakan hal yang biasa.

    “Kami pikir itu gempa bumi,” kata warga Corinto bernama Luz Amparo kepada AFP. “Suami saya berkata: ‘Tidak, mereka menembak.’ Semuanya hancur,” ujarnya.

    Polisi dan para ahli menyalahkan serangan hari Selasa pada faksi pembangkang dari kelompok gerilya Farc yang dulunya kuat. Serangan ini diduga bertujuan untuk menghentikan operasi militer yang dilaporkan telah melukai atau membunuh pemimpin veteran kelompok tersebut, yang dikenal sebagai “Iván Mordisco”.

    Pakar keamanan Elizabeth Dickenson dari International Crisis Group mengatakan serangan itu kemungkinan merupakan hasil kerja kelompok yang dikenal sebagai Staf Umum Pusat (EMC).

    “Ini adalah serangan yang terkoordinasi dengan sangat baik. Ini benar-benar menunjukkan kapasitas yang telah dibangun kelompok tersebut,” katanya kepada AFP. “Dan saya pikir ini menunjukkan kemampuan mereka untuk melakukan operasi di wilayah metropolitan Cali.”

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, EMC memperingatkan masyarakat untuk menjauh dari instalasi militer dan polisi. Namun kelompok itu tidak mengklaim bertanggung jawab.

    Serangan itu terjadi tiga hari setelah senator konservatif Miguel Uribe, 39, ditembak dua kali di kepala dari jarak dekat oleh seorang pembunuh bayaran saat berkampanye di Bogotá. Hingga saat ini, Uribe berada dalam kondisi kritis.

    Pada hari Selasa, seorang remaja berusia 15 tahun mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan tersebut. Pemerintah yakin dia adalah seorang pembunuh bayaran.

    “Tidak ada keluarga di Kolombia yang seharusnya mengalami hal ini,” kata istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, kepada wartawan di luar rumah sakit. “Tidak ada nama untuk ini – ini bukan rasa sakit, ini bukan kengerian, ini bukan kesedihan.”

    (tps/luc)

  • 3 Orang Tewas dalam Serangan Bom dan Sejata di Kolombia

    3 Orang Tewas dalam Serangan Bom dan Sejata di Kolombia

    Jakarta

    Kolombia barat daya diguncang serangkaian ledakan dan serangan senjata. Setidaknya tiga orang dilaporkan tewas.

    Dilansir AFP, Selasa (10/6/2025) pihak kepolisian mengatakan peristiwa yang terjadi merupakan serangan terkoordinasi. Serangan diduga dilakukan untuk menebar teror.

    Kepala polisi Carlos Fernando Triana kepada stasiun radio lokal La FM menyampaikan serangan tersebut menghantam Cali, kota terbesar ketiga di negara tersebut dan beberapa kota di dekatnya. Serangan menargetkan kantor polisi dan gedung-gedung kota lainnya.

    Penyerang telah menyerang sasaran dengan bom mobil, bom sepeda motor, tembakan senapan, dan diduga pesawat tanpa awak.

    “Ada dua petugas polisi tewas, dan sejumlah anggota masyarakat juga tewas,” katanya.

    Belum jelas siapa yang berada di balik serangan tersebut, tetapi gerilyawan yang memisahkan diri dari milisi FARC yang dulunya kuat diketahui beroperasi di daerah tersebut.

    Triana menduga serangan itu mungkin terkait dengan peringatan tiga tahun pembunuhan pemimpin pembangkang FARC Leider Johani Noscue, yang lebih dikenal sebagai “Mayimbu.”

    (dek/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PMI Asal Lombok Tewas Misterius di Malaysia, Keluarga Curiga Dibunuh

    PMI Asal Lombok Tewas Misterius di Malaysia, Keluarga Curiga Dibunuh

    Lombok, Beritasatu.com – Sahri Ramdan, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Buwun Sejati, Lombok Barat, yang dikenal pendiam dan berencana pulang untuk menikah, kini hanya bisa kembali dalam keadaan tewas.

    Kematiannya di Malaysia menyisakan kejanggalan yang membuat keluarga, terutama sang ayah, Jumantri yakin ada sesuatu yang tidak beres. Dia menduga tewasnya sang anak bukan sekadar kecelakaan.

    Kronologi Tewasnya PMI di Malaysia

    Semua bermula saat Sahri Ramdan bersama lima rekannya, tiga dari Buwun Sejati, satu dari Batu Mekar, dan satu dari Lombok Timur, pergi berburu ayam hutan setelah jam kerja.

    Menurut penuturan Jumantri yang dia dapatkan dari informasi teman-teman Sahri di Malaysia, mereka keluar malam itu untuk mencari ayam di hutan.

    “Kalau informasi dari anaknya yang mendapatkan informasi dari teman-teman dari Malaysia, mereka berenam keluar malam untuk mencari ayam di hutan setelah kerja,” jelas Jumantri pada Selasa (10/6/2025).

    Perburuan itu sempat membuahkan hasil. Mereka berhasil mendapatkan seekor ayam.

    Anehnya, setelah mendapatkan ayam, Sahri memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Sementara itu, kelima temannya kembali lagi ke hutan untuk melanjutkan perburuan.

    Nahas, sejak saat itu, Sahri tak kunjung kembali dan menghilang dari pantauan teman-temannya.

    Pencarian pun dilakukan oleh teman-teman Sahri yang tersisa, hingga akhirnya Sahri ditemukan sudah tak bernyawa di tengah kebun.

    Jasadnya segera dibawa ke rumah karyawan tempat mereka tinggal, kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun, setibanya di sana, Sahri dinyatakan telah meninggal dunia.

    Luka Aneh dan Kecurigaan Keluarga

    Kematian PMI di Malaysia itu semakin diselimuti misteri dengan adanya luka aneh pada tubuh korban.

    Jumantri mengungkapkan, anaknya mengalami luka di bagian dada dan paha. Informasi awal menyebutkan luka tersebut akibat diseruduk kerbau.

    Namun, Jumantri meragukan informasi ini dan merasa ada yang janggal.

    “Anak saya mengalami luka di bagian dada dan bagian paha. Informasinya, luka tersebut akibat diseruduk kerbau dan macam-macam info penyebab kematiannya,” kata Jumantri.

    Kecurigaan Jumantri bukan tanpa alasan. Ia merasa luka yang diderita anaknya tidak konsisten dengan cedera akibat serudukan kerbau.

    “Saya bingung, kalau diseruduk kerbau tidak mungkin cuma luka di bagian dada dan paha, pasti badannya remuk. Tapi badan korban ini biasa saja,” ujarnya.

    Jumantri menggambarkan luka tersebut sebagai “kecil seperti luka tusuk.” Hal ini semakin menambah tanda tanya besar.

    Hal yang paling membuat hati Jumantri gundah adalah pengakuan teman-teman Sahri yang seharusnya bersama korban saat kejadian. Mereka mengaku tidak mengetahui penyebab luka tersebut.

    “Dari keterangan teman-temannya, mereka tidak tahu luka itu,” tambah Jumantri.

    Kejanggalan ini diperkuat dengan sikap pengawas tempat Sahri bekerja di Malaysia yang tiba-tiba berhenti menghubungi keluarga. Hal ini memperkuat dugaan adanya konspirasi di balik kematian misterius PMI Lombok ini.

    Penyelidikan Polisi dan Harapan Keadilan

    Pihak berwajib di Malaysia telah mengambil tindakan serius terkait kasus ini.

    Informasi yang diterima keluarga di Lombok menyebutkan, polisi telah memeriksa lima teman Sahri yang juga rekan kerjanya. Mereka dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

    “Dari info yang kami terima, polisi sudah memeriksa lima orang teman korban serta teman kerja korban dibawa ke kantor polisi,” ujar Jumantri.

    Hal yang menjadi titik fokus penyelidikan adalah keterangan dari kelima teman korban yang terus berubah-ubah.

    “Dan polisi di Malaysia belum melepas lima orang teman korban karena keterangan mereka selalu berbeda-beda,” ungkap Jumantri.

    Situasi ini menunjukkan betapa rumitnya mengungkap kebenaran di balik kematian misterius PMI asal Lombok ini.

    Keluarga Sahri Ramdan, khususnya sang ayah, memiliki harapan besar terhadap proses hukum ini.

    “Harapan kami sekeluarga agar para pelaku jika anak saya sebagai korban pembunuhan, agar dihukum sesuai dengan perbuatannya,” tegas Jumantri.

    Impian Pernikahan yang Tak Kesampaian

    Duka mendalam juga dirasakan oleh Hasini, ibunda Sahri Ramdan. Ia mengenang komunikasi terakhirnya dengan sang anak pada hari Jumat (6/6/2025), sesusai Sahri melaksanakan salat Iduladha.

    Dalam percakapan terakhir itu, Sahri bercerita tentang rencana kepulangannya untuk menikah dan bahkan sudah ada calon istri.

    “Sahri Ramdan terakhir berkomunikasi pada hari Jumat seusai melaksanakan salat Iduladha. Dia cerita mau pulang untuk menikah dan sudah ada calon istrinya,” tutur Hasini.

    Sahri juga sempat menanyakan kabar semua anggota keluarganya, apakah sudah pulang ke rumah atau belum. Hasini, yang merasa heran dengan pertanyaan anaknya, sempat bertanya balik.

    “Saya menanyakan kenapa kamu menanyakan semua keluargamu? Dia jawab kepingin ketemu sama keluarganya, ngumpul di rumah soalnya hari Lebaran,” kenang Hasini.

    Percakapan terakhir itu diwarnai canda tawa. Sahri Ramdan, yang dikenal pendiam dan jarang menceritakan masalah yang dihadapinya terlihat begitu ceria.

    “Dia juga mengajak saya bercanda-canda dan dia ini jarang berbicara apa masalah yang dihadapinya, dia ini pendiam,” imbuh Hasini.

    Rencana pernikahan Sahri Ramdan sudah sangat matang. Ia berencana pulang untuk melangsungkan pernikahan pada Selasa (10/6/2025) ini.

    Namun, takdir berkata lain. Tanggal yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi Sahri dan keluarganya, kini justru menjadi pengingat akan kepergiannya yang menyakitkan dan penuh misteri.

    Kasus kematian misterius PMI asal Lombok ini menjadi cerminan pahit perjuangan para pekerja migran di negeri orang.

  • 5 Pembunuh WN Kamerun Ditangkap di Bali-NTT, Motif Masih Misteri

    5 Pembunuh WN Kamerun Ditangkap di Bali-NTT, Motif Masih Misteri

    Jakarta

    Polisi menangkap lima pelaku pembunuhan warga negara asing (WNA) asal Kamerun berinisial STR di Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Saat ini, pemeriksaan intensif masih dilakukan terhadap pelaku.

    “Saat ini para tersangka yang telah ditangkap diamankan di Mapolres Bogor untuk menjalani pemeriksaan lanjutan,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Selasa (10/6/2025).

    Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman terkait kejadian itu. Termasuk untuk menggali motif pelaku melakukan pembunuhan kepada korban.

    “Pihak kepolisian memastikan akan terus mengusut perkara ini untuk mengungkap motif yang melatarbelakangi pembunuhan tersebut,” ungkapnya.

    Sebelumnya, polisi mengungkap kasus pembunuhan warga negara asing (WNA) asal Kamerun di Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Lima orang pelaku pembunuhan ditangkap.

    “Pengungkapan kasus ini dilakukan secara intensif dengan upaya penyelidikan yang melibatkan lintas wilayah dan koordinasi dengan berbagai jajaran kepolisian wilayah Bali, NTT, dan Sumatera,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.

    “Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, sejumlah tersangka berhasil ditangkap di berbagai wilayah Provinsi Bali, NTT, dan Sumatra,” tuturnya.

    (rdh/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perut Diikat Batu, Ini Fakta-fakta Penemuan Mayat di Pantai Indah Kapuk

    Perut Diikat Batu, Ini Fakta-fakta Penemuan Mayat di Pantai Indah Kapuk

    Jakarta: Jasad seorang pria ditemukan mengambang di aliran kali Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 9 Juni 2025. 

    Sebelumnya, jasad pria tersebut ditemukan warga yang tengah memancing di aliran kali PIK. Posisi jenazah juga sempat digeser ke pinggir agar memudahkan petugas untuk mengevakuasi.

    Berikut ini fakta-fakta penemuan mayat pria di Pantai Indak Kapuk:
     
    Tanpa identitas

    Jasad tersebut ditemukan tanpa identitas. Polisi lalu melakukan identifikasi awal terhadap jasad korban. Evakuasi jenazah dilakukan dengan bantuan tim rescue dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara.
     

     

    Perut diikat batu

    Saat ditemukan, kondisi jasad terdapat luka di bagian wajah. Selain itu, pada bagian perut diikat dengan batu. 

    “Laki-laki (korban), ini pas di warung sini diangkatnya, luka di wajah doang kayaknya ada darahnya juga. Sama perutnya diikat batu gitu, kayak ada jaket, terus diikat batunya itu,” kata warga bernama Yusuf. 

    Komandan Regu Gulkarmat Sektor Penjaringan, Hotdiaman Purba membenarkan adanya batu yang terikat di bagian tubuh korban. Hal ini menjadi suatu yang janggal.

    “Kalau kondisinya sih, janggalnya karena ada diikat sama batu begitu, kondisinya terikat di perut,” kata Hotdiaman, saat ditemui awak media.
     
    Jasad dibawa ke RS untuk autopsi

    Jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penemuan jasad tanpa identitas ini, apakah korban pembunuhan atau bunuh diri. Polsek Penjaringan masih melakukan penyelidikan.

    Jakarta: Jasad seorang pria ditemukan mengambang di aliran kali Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 9 Juni 2025. 
     
    Sebelumnya, jasad pria tersebut ditemukan warga yang tengah memancing di aliran kali PIK. Posisi jenazah juga sempat digeser ke pinggir agar memudahkan petugas untuk mengevakuasi.
     
    Berikut ini fakta-fakta penemuan mayat pria di Pantai Indak Kapuk:
     

    Tanpa identitas

    Jasad tersebut ditemukan tanpa identitas. Polisi lalu melakukan identifikasi awal terhadap jasad korban. Evakuasi jenazah dilakukan dengan bantuan tim rescue dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara.
     

     

    Perut diikat batu

    Saat ditemukan, kondisi jasad terdapat luka di bagian wajah. Selain itu, pada bagian perut diikat dengan batu. 

    “Laki-laki (korban), ini pas di warung sini diangkatnya, luka di wajah doang kayaknya ada darahnya juga. Sama perutnya diikat batu gitu, kayak ada jaket, terus diikat batunya itu,” kata warga bernama Yusuf. 
     
    Komandan Regu Gulkarmat Sektor Penjaringan, Hotdiaman Purba membenarkan adanya batu yang terikat di bagian tubuh korban. Hal ini menjadi suatu yang janggal.
     
    “Kalau kondisinya sih, janggalnya karena ada diikat sama batu begitu, kondisinya terikat di perut,” kata Hotdiaman, saat ditemui awak media.
     

    Jasad dibawa ke RS untuk autopsi

    Jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penemuan jasad tanpa identitas ini, apakah korban pembunuhan atau bunuh diri. Polsek Penjaringan masih melakukan penyelidikan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)